Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRODUKTIVITAS DAN INTEGRITAS

MUTU PRODUK

(Teknologi Pengendalian Mutu)

Disusun oleh:
Iwan Kusuma Nugroho (B1316037)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2017
PRODUKTIVITAS
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto,
produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya
sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu
industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin
tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-
ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau
input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh,
produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi,
produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.
1. SIKLUS PRODUKTIVITAS
Siklus produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang
membahas upaya peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap
sebagai satu siklus yang saling terhubung dan tidak terputus
1. Pengukuran
2. Evaluasi
3. Perencanaan
4. Peningkatan
Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan
saja, jika suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan
work center tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi
dasar industri dalam melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas
digunakan sebagai dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan
adalah:
1. Tidak ada evaluasi produktivitas
2. Keterlambatan pengambilan keputusan oleh manajemen
3. Motivasi rendah dalam pekerjaan.
4. Perusahaan tidak mampu berkompetisi dan beradaptasi pada kemajuan
teknologi dan informasi.
Upaya peningkatan produktivitas membutuhkan beberapa indikator
sebagai evaluasi. Salah satu diantaranya adalah metode Overall Equipment
Effectiveness. Sementara identifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan
pendekatan lean production.
2. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MUTU
Meningkatkan produktivitas dan mutu dibagi menjadi:
a. Sumber daya yang digunakan dalam proses produksi
Perusahaan yang memproduksi produk, baik barang dan atau jasa, harus
dapat mengkombinasikan berbagai sumber daya yang akan dialokasikan untuk
produksi, pembagian pekerjaan dan urut-urutan pekerjaan yang harus dijalankan
sesuai prosedur operasional standar suatu organisasi bisnis. Berbagai hal yang
berkaitan dengan sumber daya yang dibutuhkan dalam egiatan bisnis adalah:
1. Sumber daya manusia
2. Bahan baku
3. Sumber daya lain
4. Mengkombinasikan berbagai sumber daya untuk produksi
B. Memilih lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi biaya
produksi dan selanjutnya tentu dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk bersaing dengan perusahaan lain. Berikut ini yang berkaitan dengan
kegiatan memilih lokasi adalah :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi
2. Mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan lokasi
C. Memilih desain dan tata ruang
Setelah perushaan memilih suatu lokasi untuk pabrik dan atau kantornya,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan desian dan tata ruangnya.
Keputusan akan desain dan tata ruang akan berkaitan dengan :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi desain dan tata ruang
2. Menentukan desain dan tata ruang yang optimal

D. Pengendalian Produksi
Setelah pabrik dan desainnya selesai dipilih, perushaan selanjutnya akan
melakukan pengendalian produksi. Berikut ini bebepa pekerjaan penting yang
terkait dengan pengendalian produksi, yaitu :
1. Pembelian bahan baku
2. Pengendalian persediaan
3. Pengaturan rute
4. Penjadwalan
5. Pengendalian mutu
E. Metode-Metode Untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi
Setiap perusahaan pasti selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi
produksinya. Beirkut ini adalah faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi
efisiensi produksi yaitu :
1. Teknologi
2. Skala ekonomis
3. Restrukturisasi
4. Integrasi pekerjaan-pekerjaan produksi
3. KOMPENSASI DAN TEORI UPAH
A. Kompensasi
Kompensasi merupakan masalah yang kompleks dalam perushaan, sebab
bukan saja harus memuaskan karyawan, tapi juga harus dapat mendorong
semangat kerja mereka namun tetap memberikan hasil yang maksimal untuk laba
perusahaan. Tujuan kompensasi antara lain : Upah minimum regional,
Kompensasi harus dapat mengikat, Kompensasi harus dapat memotivasi
karyawan, Kompensasi harus adil, Kompensasi tidak boleh statis, dan
Kompensasi harus bervariasi
b. Teori Upah
Dasar yang menjadi pemberian upah tenaga kerja secara umum dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. Teori Tawar menawar
2. Teori Standar hidup
3. Metode Pembayaran Upah
Metode pembayaran upah, yang juga dikenal sebagai sistem pembayaran
upah terdiri dari :
1. Sistem upah menurut waktu
2. Sistem upah menurut prestasi, potongan dan persatuan hasil
3. Sistem upah borongan
4. Sistem upah premi
4. METODE-METODE UNTUK MENINGKATKAN EFESIENSI
PRODUKSI
Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi melalui metode-metode
berikut ini.
A. Teknologi
Perusahaan dapat meningkatkan efesiensi produksinya dengan
menerapkan teknologi baru yang menggunakan teknologi yang telah di
kembangkan dapat melekukan pekerjaan dengan lebih cepat.banyak proses
produksi telah terotomatisasi (automated) atau dengan kata lain, pekerjaan-
pekerjaannya telah di selesaikan oleh Mesin tanpa menggunakan tenaga
manusia. Karena mesin dapat lebih murah biayanya dari pada sumber daya
manusia, Maka otomatis dapat meningkatkan.
B. Skala ekonomis
Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala
(economis of scale), yaitu biaya rata-rata yang lebih rendah yang timbul akibat
melakukan produksi dalam jumlah yang lebih besar. Untuk memahami bagaimana
skala ekonomis dapat terjadi, kita lihat dua jenis biaya yang terkait dalam
produksi suatu produk.
1. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap/ fixed cost (FC) yaitu biaya yang dalam periode waktu tertentu
jumlahnya tetap, tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.
Contohnya, penyusutan peralatan, sewa gedung atau penyusutan gedung, pajak
perusahaan, dan biaya administrasi.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya Variabel/ Variable cost (VC) yaitu biaya yang jumlahnya berubah-
ubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dalam hal ini semakin
banyak jumlah produk yang dihasilkan, semakin besar pula jumlah biaya
variabelnya. Contohnya, biaya bahan baku dan upah tenaga kerja yang dibayar
berdasarkan jumlah produk yang dihasilkannya.
INTEGRITAS
Integritas adalah konsistensi atau keteguhan yang tidak dapat tergoyahkan
dalam menjungjung nilai-nilai keyakinan dan prinsip. Atau Integritas merupakan
konsep yang menunjukan konsistensi atau keteguhan tindakan dengan nilai-nilai
dan prinsip. Jika pada etika integritas dapat diartikan sebagai kebenaran dan
kejujuran tindakan yang dilakukan seseorang.
Di dalam dunia kerja Pengertian Integritas dapat diartikan sebagai
konsisten dalam bertindak sesuai dengan kode etik dan kebijakan tempat bekerja.
Mempunyai pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan etika dan
kebijakan tempat bekerja serta dapat bertindak secara konsisten untuk
melaksanakannya. Intergritas menjadi salah satu elemen pada karakter yang
mendasari timbulnya spengakuan sikap profesional. Dapat menjadi kualitas yang
melandasi timbulnya kepercayaan orang lain dan menjadi patokan bagi anggota-
anggota lain dalam menguji pegambilan suatu keputusan dalam pekerjaan.
Integritas mewajibkan seseorang dalam menjalankan profesinya untuk
slalu bersikap jujur, terus terang dan konsisten. Misalnya seorang pemimpin harus
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat jadi percaya,
jadi tidak boleh mengutamakan keuntungan pribadi.
Orang yang mempunyai integritas yang baik tentunya dia akan bersikap
jujur kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain. Jika kepada dirinya sendiri
sudah tidak jujur maka akan begitu juga kepada orang lain. Orang yang memiliki
integritas tentunya dia akan setia kepada tujuan hidupnya, dan apa yang sudah
ditetapkan sebagai tujuan hidupnya dia akan berusaha menjalani hidupnya dengan
konsisten walaupun terdapat masalah untuk mencapainya tujuannya, dia kan tetap
berupaya untuk menyelesaikan masalah yang menjadi penghambatnya.
Tentunya seseorang yang mempunyai integritas akan bertanggung jawab
kepada dirinya sendiri, dan tidak mudah untuk menyelahkan orang lain disaat
masalah dan kegagalan muncul. Karena dia sadar bahwa tujuan hidup itu harus
diperjuangkan. Dia akan selalu berusaha untuk menepati janjinya, karena untuk
mendapatkan kepercayaan orang lain dalam hidup sangat dibutuhkan.
1. BENTUK-BENTUK INTEGRASI
Penting kita memahai apa bentuk-bentuk Integrasi dalam memahami
Pengertian Integritas. Menurut pengertiannya integrasi dibagi atas integrasi
nasional, integrasi bangsa, integrasi masyarakat , dan integrasi budaya.
a. Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan proses penyatuan unsur unsur dalam suatu
negara. Dengan demikian, akan menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi
fungsinya bagi negara tersebut.
b. Integrasi Bangsa
Sebelum membicarakan integrasi bangsa, kita akan mempelajari terlebih
dahulu arti bangsa. Kata bangsa berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya
bangsa. Sedangkan nation sendiri berasal dari bahasa Latin, nation artinya sesuatu
telah lahir. Tentang definisi bangsa beberapa ahli telah mengemukakan
pendapatnya.
1. Ernest Renan : Ia berpendapat bahwa bangsa terbentuk karena adanya
keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia
kawan yang agung.
2. Otto Bauer : Bauer berpendapat bahwa bangsa adalah kelompok manusia
yang mempunyai persamaan karakteristik. Karakteristik tumbuh karena
adanya persamaan nasib.
3. F. Ratzel : Ratzel berpendapat bahwa bangsa terbentuk karena adanya
hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara
manusia dan tempat tinggalnya.
4. Hans Kohn : Kohn mengatakan bahwa bangsa adalah buah hasil tenaga
hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan golongan yang
beranekaragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak. Kebanyakan
bangsa memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya
dengan bangsa lain.
Faktor-faktor itu berupa persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat-
istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan agama. Faktor objektif terpenting dari
suatu bangsa adalah adanya kehendak atau kemauan bersama yang lebih dikenal
dengan nasionalisme. Dalam kehidupan suatu bangsa, kita harus menyadari
adanya keanekaragaman yang dilandasi oleh rasa persatuan dan kesatuan tanah
air, bahasa, dan cita-cita.
Friedrich Hertz dari Jerman dalam bukunya Nationality in History and Politics
mengemukakan bahwa setiap bangsa mempunyai empat unsur aspirasi sebagai
berikut.
Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan
sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing
terhadap urusan dalam negerinya.
Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau
kekhasan, seperti menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri.
Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam
mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
Selanjutnya, pengertian bangsa mengalami perkembangan. Konsep bangsa
memiliki dua pengertian, yaitu bangsa dalam arti sosiologi antropologi dan bangsa
dalam arti politik.
Dalam arti sosiologi antropologi, bangsa dianggap sebagai perkumpulan
orang-orang yang saling membutuhkan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama salam suatu wilayah tertentu. Sedangkan dalam arti politik, adalah suatu
masyarakat dalam suatu daerah yangsama dan mereka tunduk kepada kedaulatan
negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam.
c. Integrasi Kebudayaan
Integrasi kebudayaan merupakan perpaduan unsur-unsur kebudayaan yang
saling berbeda sehingga menghasilkan keserasian fungsinya dalam kehidupan
masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan itu adalah bahasa, sistem pengetahuan,
organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan tekonologi, sistem mata pencaharian,
sistem religi, dan kesenianan.
Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya integrasi kebudayaan adalah
sebagai berikut:
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, misalnya corak
peralatan yang dipakai, corak bangunan, dan corak pakaian adat.
Adanya proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda.
Terciptanya pola hubungan yang serasi fungsinya bagi masyarakat akibat
adanya proses penyesuaian unsur-unsur budaya.
d. Integrasi Masyarakat
Integrasi Masyarakat adalah proses perpaduan dan penyatuan di antara
unsur-unsur dalam masyarakat yang meliputi pranata, kedudukan sosial, dan
peranan sosial.
e. Integrasi Sosial
Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu
pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat tersebut.
Unsur-unsur yang menyababkan terjadinya integrasi sosial adalah sebagai
berikut:
1. Adanya unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan sosial, misalnya tata
susunan masyarakat organisasi sosial dan sistem pengetahuan.
2. Adanya proses penyesuaian dari unsur-unsur yang berbeda dan tiap-tiap
unsur tersebut saling menyesuaikan.
3. Terciptanya pola kehidupan yang serasi fungsinya dalam masyarakat
sebagai akibat adanya proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda
sehingga timbul adanya rasa kesatu-paduan dalam masyarakat.
Suatu integrasi sosial dikatakan berhasil jika memenuhi syarat-syarat
berikut:
1. Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi
kebutuhan dan tidak saling merintangi atau merugikan.
2. Terdapat konsensus antarkelompok mengenai norma-norma sosial yang
memberi arah pada tujuan yang dicita-citakan dan menjadi kajian bagi cara
dan upaya untuk mewujudkannya.
3. Bertahannya norma-norma tersebut secara relatif lam dan seriap kali
berubah.
2. PENTINGNYA INTEGRITAS DALAM KEHIDUPAN
Integritas sangat diperluka saat ini, itulah mengapa orang-orang
menganggap integritas sangat penting untuk dirinya. Tapi masih terdapat orang
yang sering mengacuhkan integritas atau bahkan masih ada yang belum
menyadari betapa pentingnya integritas. Untuk menjadi orang yang berhasil atau
sukses maka diperluka integritas, karena dengan integritas tujuan atau sasaran
dalam hidupnya dapat dicapai. Berikut di bawah ini beberapa alasan mengapa
integritas sangat diperlukan dalam hidup:
Integritas merupakan salah satu kunci untuk meraih keberhasilan atau
kesuksesan. Seperti arti dari integritas yaitu suatu cara seseorang dapat slalu
konsisten terhadap memegang nilai-nilai yang ada. Jika seseorang memegang
teguh nilai-nilai atau prinsipnya maka kesuksesan dapat dia dicapai. Dalam dunia
kerja integritas tentunya sangat diperlukan, dapat dilihat banyak sekali orang-
orang yang jabatannya tinggi dan mencapai kesuksesan dalam dunia kerja karena
dia mempunyai integritas yang baik.
A. Integritas membuat manusia mampu untuk memimpin dan dipimpin.
Dalam kehidupan ini pastinya ada dua posisi yaitu yang memimpin dan
yang dipimpin. Bagi yang dipimpin, jika dihubungkan dengan integritas maka
kemampuan untuk tetap setia terhadap orang yang memimpinnya. Orang yang
memiliki integritas merupakan orang yang memiliki pribadi dengan kualitas yang
baik, dan orang berkualitas merupakan pribadi yang dapat belajar dari orang lain
serta pribadi yang mampu untuk bekerjasama dengan orang lain.
B. Dengan integritas dapat membuat seseorang mendapatkan kepercayaan.
Maksudnya kepercayaan berkaitan dengan kata-kata yang diwujudkan
menjadi kenyataan yaitu dengan tindakan yang dilakukan secara jujur. Karena
dengan kejujuran maka akan mendapat kepercayaan dari orang lain. Dengan
kejujuran juga maka setiap saat akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain
dan tidak hanya sekedar mendapatkan kepercayaan dari segi perkataan saja tapi
mendapatkan juga dari segi tanggung jawab.
C. integritas dapat menghasilkan reputasi yang baik.
Dengan integritas maka seseorang tidak hanya memiliki citra yang baik
saja di mata orang-orang, tapi juga akan memiliki reputasi yang baik. Karena jika
seseorang memiliki integritas yang baik maka orang tersebut akan menyesuaikan
perkataan maupun tindakan yang dilakukannya. Perkataan yang baik akan
menghasilkan citra yang baik sedangkan perkataan dan tindakan yang baik akan
menghasilkan reputasi yang baik di mata orang lain.

Anda mungkin juga menyukai