Anda di halaman 1dari 3

PENEMUAN SUSPEK TB

PARU
No. Dokumen
No Revisi
SPO Tanggal Terbit

Halaman

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP. 196810141999031001

1. Pengertian Cara/Metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan
serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek diagnosa penentuan
klasifikasi penyakit dan tipe pasien..
2. Tujuan Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga
segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan
penyakit kepada orang lain.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur URAIAN
Persiapan Alat
Ruang Pengelola \Pengelola P2 TB
Meja, kursi dan kipas amgin
ATK dan buku register
Buku penderita TB 05 dan TB 06
Pot dahak

Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengorbanan pasien

Pelaksanaan
Penemuan pasien TB secara pasif dengan penyuluuhan aktif ddengan
melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat penemuan dan
mengurangi keterlambatan pengobatan.
Penemuan secara aktif dapat dilakukkan terhadap:
Kelompok khusus yang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti pasien
dengan HIV AIDS
Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh, keluarga
atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan BTA positif.
Pemeriksaan anak <5 tahun pada keluarga TB untuk menetukan tindak lanjut
apakah perlu pengobatan TB/pengobatan pencegahan.
Kontak dengan pasien TB resitan obat.
Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki
gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berrat
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demm
meriang lebih dari satu bulan.
Pengelola melaakukan anamese dan mencata mengenai:
Berapa lama batuk?
Berdahak/tidak?
Dahak bercampur darah/tidak?
Sesak nafas/tidak?
Nyeri dada/tidak?
Kurang nafsu makan/tidak?
Berat badan menurun/tidak?
Riwayat kontak dengan penderita TBC?...dan
Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau lebih
dari 1 bulan?
Mengisi daftar suspek form TB.06
Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan
cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen.
Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan
dilakukan disamping Puskesmas.
Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk
pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental,
dengan volume 3-5ml. Bila volumenya kurang, pengelola harus meminta agar
penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi.
Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus
dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman
TBC.
Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan
dahak sesuai dengan TB.06
Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah
penderita dan disuruh ddatang besok pagi membawa dahak paginya dan
kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.
Mengisi form TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.
Menerima jawban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil
pemeriksaan ke TB 06
Bila hasill pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap
pengobatan TB
Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang, bila
hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic selama dua
minggu
Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rontgen thorax
Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.
Pasien mendaftar di loket pendaftaran.
Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang BP berdasarkan nomor urut
pendaftaan\pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya dipanggil.
Penderita masuk di ruang BP.
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit Poli Umum
3. Unit TB
,

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai