Anda di halaman 1dari 51

No. Dokumen .....

/SOP/BA/VI/GIGI/2017
No Revisi 0
SOP Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001

1. Pengertian TB Paru adalah suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan pelayanan pelanggan dengan TB Paru di Ruang Pemeriksaan
Umum di UPTD Puskesmas Batu Anam
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Batu Anam Nomor Tentang Penetapan
Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas Batu Anam
4. Referensi Buku Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkolosis thn 2014
5. Prosedur Alat dan Bahan
1. Obat TB
2. Buku Status
3. Resep

Prosedur
1. Petugas melakukan Anamnese dan Pemeriksaan Fisik
2.
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI SULUNG INSISIVUS
ATAS DAN BAWAH
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Pencabutan gigi adalah suatu tindakan mengeluarkan gigi baik gigi susu
maupun gigi permanen dari alveolus dimana gigi tersebut sudah tidak dapat
dilakukan perawatan lagi, gigi sudah goyang, ataupun sudah tumbuh gigi
pengganti dengan trauma minimal terhadap jaringan pendukung gigi sehingga
bekas pencabutan dapat sembuh dengan sempurna dan tidak timbul masalah
prostetik pasca pencabutan di masa yang akan datang.
2. Tujuan Mengeluarkan gigi sulung insisivus atas dan bawah yang tidak dapat dilakukan
perawatan lagi dengan menggunakan anestesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi Per/VII/2008 TENTANG
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten
5. Prosedur 1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi kesempatan
gigi permanen tumbuh dengan baik
2. Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan dingin
(bila menggunakanChlor Ethyl) atau merasa tebal (bila
menggunakansuntikan lidocaine.
3. Menayakan kembali kepada pasien apakah ada yang belum jelas dan
menjawab pertanyaan pasien.
4. Meminta kepada pasien atau pengantar untuk melakukan persetujuan
tindakan medik dengan menandatangani informed consent
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan

Kapas steril
Tampon
Povidon iodine 10%
Spuit 3 cc
Lidocaine / Pehacaine Ampul
Larutan anasthetikum topikal (chlorethyl)
Neir bekken
Alat pencabutan gigi sesuai dengan gigi yang akan dilakukan
pencabutan
6. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
7. Petugas mensterilkan sekitar area gigi yang akan dicabut dengan
mengoleskan povidone iodine 10%
8. Petugas meletakkan kapas pada bagian labial/bukal dan pada bagian
palatal/lingual yang telah disemprotkan anasthetikum topical
(chlorethyl) pada area gigi yang akan dicabut apabila gigi sudah goyang
atau menyuntikkan lidocaine atau pehacaine pada gusi sekitar apeks
labial/bukal dan palatal/lingual apabila gigi belum goyang
9. Posisi petugas saat melakukan pencabutan gigi:
- Untuk gigi insisivus atas kanan dan kiri posisi petugas berada di
depan pasien sebelah kanan
- Untuk gigi insisivus bawah kanan posisi petugas berada di belakang
pasien sebelah kanan
- Untuk gigi insisivus bawah kiri posisi petugas berada di depan
pasien sebelah kanan
10. Petugas melakukan pencabutan gigi
11. Petugas meletakkan tampon yang telah diberikan povidon iodine 10%
pada soket bekas pencabutan dan pasien disuruh untuk menggigit
tampon tersebut selama 1 jam
12. Petugas memberikan instruksi
Jangan sering kumur kumur
Jangan makan minum panas dulu
Jangan memegang luka bekas pencabutan
1. Minum obat sesuai anjuran petugas
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI SULUNG KANINUS
ATAS
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Pencabutan gigi adalah suatu tindakan mengeluarkan gigi baik gigi susu
maupun gigi permanen dari alveolus dimana gigi tersebut sudah tidak dapat
dilakukan perawatan lagi, gigi sudah goyang, ataupun sudah tumbuh gigi
pengganti dengan trauma minimal terhadap jaringan pendukung gigi sehingga
bekas pencabutan dapat sembuh dengan sempurna dan tidak timbul masalah
prostetik pasca pencabutan di masa yang akan datang.
2. Tujuan Mengeluarkan gigi sulung kaninus atas yang tidak dapat dilakukan perawatan
lagi dengan menggunakan anestesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi Pedoman paket dasar pelayanan kesehatan gigi Per/VII/2008 TENTANG
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di Kabupaten
5. Prosedur 1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi kesempatan
gigi permanen tumbuh dengan baik
2. Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan dingin
(bila menggunakanChlor Ethyl) atau merasa tebal (bila
menggunakansuntikan lidocaine.
3. Menayakan kembali kepada pasien apakah ada yang belum jelas dan
menjawab pertanyaan pasien.
4. Meminta kepada pasien atau pengantar untuk melakukan persetujuan
tindakan medik dengan menandatangani informed consent
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan
Kapas steril
Tampon
Povidon iodine 10%
Spuit 3 cc
Lidocaine / Pehacaine Ampul
Larutan anasthetikum topikal (chlorethyl)
Neir bekken
Alat pencabutan gigi sesuai dengan gigi yang akan dilakukan
pencabutan
6. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
7. Petugas mensterilkan sekitar area gigi yang akan dicabut dengan
mengoleskan povidone iodine 10%
8. Petugas meletakkan kapas pada bagian labial/bukal dan pada bagian
palatal/lingual yang telah disemprotkan anasthetikum topical
(chlorethyl) pada area gigi yang akan dicabut apabila gigi sudah goyang
atau menyuntikkan lidocaine atau pehacaine pada gusi sekitar apeks
labial/bukal dan palatal/lingual apabila gigi belum goyang
9. Posisi petugas saat melakukan pencabutan gigi:
- Untuk gigi sulung kaninus atas kanan dan kiri posisi petugas berada
di sebelah kanan depan pasien.
10. Petugas melakukan pencabutan gigi
11. Petugas meletakkan tampon yang telah diberikan povidon iodine 10%
pada soket bekas pencabutan dan pasien disuruh untuk menggigit
tampon tersebut selama 1 jam
12. Petugas memberikan instruksi
Jangan sering kumur kumur
Jangan makan minum panas dulu
Jangan memegang luka bekas pencabutan
Minum obat yang sudah diresepkan sesuai anjuran petugas

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI SULUNG KANINUS
BAWAH
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Pencabutan gigi adalah suatu tindakan mengeluarkan gigi baik gigi susu
maupun gigi permanen dari alveolus dimana gigi tersebut sudah tidak dapat
dilakukan perawatan lagi, gigi sudah goyang, ataupun sudah tumbuh gigi
pengganti dengan trauma minimal terhadap jaringan pendukung gigi sehingga
bekas pencabutan dapat sembuh dengan sempurna dan tidak timbul masalah
prostetik pasca pencabutan di masa yang akan datang.
2. Tujuan Mengeluarkan gigi sulung kaninus bawah yang tidak dapat dilakukan
perawatan lagi dengan menggunakan anestesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi Pedoman paket dasar pelayanan kesehatan gigi Per/VII/2008 TENTANG
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di Kabupaten
5. Prosedur 1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi
kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik
2. Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan
dingin (bila menggunakanChlor Ethyl) atau merasa tebal (bila
menggunakan suntikan lidocaine).
3. Menanyakan kembali kepada pasien apakah ada yang belum jelas
dan menjawab pertanyaan pasien.
4. Meminta kepada pasien atau pengantar untuk melakukan
persetujuan tindakan medik dengan menandatangani informed
consent
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan
Kapas steril
Tampon
Povidon iodine 10%
Spuit 3 cc
Lidocaine / Pehacaine Ampul
Larutan anasthetikum topikal (chlorethyl)
Neir bekken
Alat pencabutan gigi sesuai dengan gigi yang akan dilakukan
pencabutan
6. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
7. Petugas mensterilkan sekitar area gigi yang akan dicabut dengan
mengoleskan povidone iodine 10%
8. Petugas meletakkan kapas pada bagian labial/bukal dan pada bagian
palatal/lingual yang telah disemprotkan anasthetikum topical
(chlorethyl) pada area gigi yang akan dicabut apabila gigi sudah
goyang atau menyuntikkan lidocaine atau pehacaine pada gusi
sekitar apeks labial/bukal dan palatal/lingual apabila gigi belum
goyang
9. Posisi petugas saat melakukan pencabutan gigi:
- Untuk gigi sulung kaninus bawah kanan posisi petugas berada di
sebelah belakang kanan pasien.
- Untuk pencabutan gigi sulung kaninus bawah kiri posisi petugas
berada di sebelah depan kanan pasien.
10. Petugas melakukan pencabutan gigi
11. Petugas meletakkan tampon yang telah diberikan povidon iodine
10% pada soket bekas pencabutan dan pasien disuruh untuk
menggigit tampon tersebut selama 1 jam
12. Petugas memberikan instruksi
Jangan sering kumur kumur
Jangan makan minum panas dulu
Jangan memegang luka bekas pencabutan
Minum obat yang sudah diresepkan sesuai anjuran petugas

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI SULUNG MOLAR
ATAS
No. Dokumen ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
No Revisi 0
SOP Tanggal Terbit

Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Pencabutan gigi adalah suatu tindakan mengeluarkan gigi baik gigi susu maupun
gigi permanen dari alveolus dimana gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan
perawatan lagi, gigi sudah goyang, ataupun sudah tumbuh gigi pengganti dengan
trauma minimal terhadap jaringan pendukung gigi sehingga bekas pencabutan
dapat sembuh dengan sempurna dan tidak timbul masalah prostetik pasca
pencabutan di masa yang akan datang.
2. Tujuan Mengeluarkan gigi sulung molar atas yang tidak dapat dilakukan perawatan lagi
dengan menggunakan anestesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi Pedoman paket dasar pelayanan kesehatan gigi Per/VII/2008 TENTANG
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di Kabupaten
5. Prosedur 1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi kesempatan
gigi permanen tumbuh dengan baik
2. Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan dingin
(bila menggunakanChlor Ethyl) atau merasa tebal (bila menggunakan
suntikan lidocaine).
3. Menanyakan kembali kepada pasien apakah ada yang belum jelas dan
menjawab pertanyaan pasien.
4. Meminta kepada pasien atau pengantar untuk melakukan persetujuan
tindakan medik dengan menandatangani informed consent
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan

Kapas steril
Tampon
Povidon iodine 10%
Spuit 3 cc
Lidocaine / Pehacaine Ampul
Larutan anasthetikum topikal (chlorethyl)
Neir bekken
Alat pencabutan gigi sesuai dengan gigi yang akan dilakukan
pencabutan
6. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
7. Petugas mensterilkan sekitar area gigi yang akan dicabut dengan
mengoleskan povidone iodine 10%
8. Petugas meletakkan kapas pada bagian labial/bukal dan pada bagian
palatal/lingual yang telah disemprotkan anasthetikum topical
(chlorethyl) pada area gigi yang akan dicabut apabila gigi sudah
goyang atau menyuntikkan lidocaine atau pehacaine pada gusi sekitar
apeks labial/bukal dan palatal/lingual apabila gigi belum goyang
9. Posisi petugas saat melakukan pencabutan gigi:
- Untuk gigi sulung molar atas kanan dan kiri posisi petugas berada di
sebelah depan kanan pasien.
10. Petugas melakukan pencabutan gigi
11. Petugas meletakkan tampon yang telah diberikan povidon iodine 10%
pada soket bekas pencabutan dan pasien disuruh untuk menggigit
tampon tersebut selama 1 jam
12. Petugas memberikan instruksi
Jangan sering kumur kumur
Jangan makan minum panas dulu
Jangan memegang luka bekas pencabutan
Minum obat yang sudah diresepkan sesuai anjuran petugas

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI SULUNG

No. Dokumen ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017


No Revisi 0
SOP Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.
196810141999031001
1. Pengertian Pencabutan gigi adalah suatu tindakan mengeluarkan gigi susu dari alveolus
dimana gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi, gigi sudah
goyang, ataupun sudah tumbuh gigi pengganti dengan trauma minimal terhadap
jaringan pendukung gigi sehingga bekas pencabutan dapat sembuh dengan
sempurna dan tidak timbul masalah prostetik pasca pencabutan di masa yang
akan datang.
2. Tujuan Mengeluarkan gigi sulung yang sudah goyang dari soketnya dengan anestesi
lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi Pedoman paket dasar pelayanan kesehatan gigi Per/VII/2008 TENTANG
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di Kabupaten
5. Prosedur 1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi
kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik
2. Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan
dingin (bila menggunakanChlor Ethyl) atau merasa tebal (bila
menggunakan suntikan lidocaine).
3. Menanyakan kembali kepada pasien apakah ada yang belum jelas
dan menjawab pertanyaan pasien.
4. Meminta kepada pasien atau pengantar untuk melakukan
persetujuan tindakan medik dengan menandatangani informed
consent
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan

Kapas steril
Tampon
Povidon iodine 10%

Larutan anasthetikum topikal (chlorethyl)


Neir bekken
Alat pencabutan gigi(tang) sesuai dengan gigi yang akan dilakukan
pencabutan
6. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
7. Petugas mensterilkan sekitar area gigi yang akan dicabut dengan
mengoleskan povidone iodine 10%
8. Petugas meletakkan kapas pada bagian labial/bukal dan pada bagian
palatal/lingual yang telah disemprotkan anasthetikum topical
(chlorethyl) pada area gigi yang akan dicabut apabila gigi sudah
goyang atau menyuntikkan lidocaine atau pehacaine pada gusi
sekitar apeks labial/bukal dan palatal/lingual apabila gigi belum
goyang
9. Posisi petugas saat melakukan pencabutan gigi:
- Untuk gigi sulung molar bawah kanan posisi petugas berada di
sebelah belakang kanan pasien.
- Untuk gigi sulung molar bawah kiri posisi petugas berada di sebelah
depan kanan pasien
- Untuk gigi seri posisi petugas berada disebelah kanan depan pasen
10. Petugas melakukan pencabutan gigi
11. Petugas meletakkan tampon yang telah diberikan povidon iodine
10% pada soket bekas pencabutan dan pasien disuruh untuk
menggigit tampon tersebut selama 1 jam
12. Petugas memberikan instruksi
Jangan sering kumur kumur
Jangan makan minum panas dulu
Jangan memegang luka bekas pencabutan
Minum obat yang sudah diresepkan sesuai anjuran petugas
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI PERMANEN

No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Pencabutan adalah mengeluarkan gigi yang sudah rusak dan tidak dapat
dilakukan perawatan sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap atas dan bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi
kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik
2. Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan
dingin (bila menggunakanChlor Ethyl) atau merasa tebal (bila
menggunakan suntikan lidocaine).
3. Menanyakan kembali kepada pasien apakah ada yang belum jelas
dan menjawab pertanyaan pasien.
4. Meminta kepada pasien atau pengantar untuk melakukan
persetujuan tindakan medik dengan menandatangani informed
consent
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan

Kapas steril
Tampon
Povidon iodine 10%
Spuit 3 cc
Lidocaine / Pehacaine Ampul
Larutan anasthetikum topikal (chlorethyl)
Neir bekken
Alat pencabutan gigi sesuai dengan gigi yang akan dilakukan
pencabutan
6. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
7. Petugas mensterilkan sekitar area gigi yang akan dicabut dengan
mengoleskan povidone iodine 10%
8. Petugas meletakkan kapas pada bagian labial/bukal dan pada bagian
palatal/lingual yang telah disemprotkan anasthetikum topical
(chlorethyl) pada area gigi yang akan dicabut apabila gigi sudah
goyang atau menyuntikkan lidocaine atau pehacaine pada gusi
sekitar apeks labial/bukal dan palatal/lingual apabila gigi belum
goyang
9. Posisi petugas saat melakukan pencabutan gigi:
- Untuk gigi permanen Insisivus atas kanan dan kiri posisi petugas
berada di sebelah depan kanan pasien.
- Untuk gigi permanen Insisivus bawah kanan dan kiri posisi petugas
berada di sebelah depan kanan pasien
10. Petugas melakukan pencabutan gigi
11. Petugas meletakkan tampon yang telah diberikan povidon iodine
10% pada soket bekas pencabutan dan pasien disuruh untuk
menggigit tampon tersebut selama 1 jam
12. Petugas memberikan instruksi
Jangan sering kumur kumur
Jangan makan minum panas dulu
Jangan memegang luka bekas pencabutan
Minum obat yang sudah diresepkan sesuai anjuran petugas

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI CANINUS ATAS
PERMANEN
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkan gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap atas dan bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi
kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik
2. Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan
dingin (bila menggunakanChlor Ethyl) atau merasa tebal (bila
menggunakan suntikan lidocaine).
3. Menanyakan kembali kepada pasien apakah ada yang belum jelas
dan menjawab pertanyaan pasien.
4. Meminta kepada pasien atau pengantar untuk melakukan
persetujuan tindakan medik dengan menandatangani informed
consent
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan

Kapas steril
Tampon
Povidon iodine 10%
Spuit 3 cc
Lidocaine / Pehacaine Ampul
Larutan anasthetikum topikal (chlorethyl)
Neir bekken
Alat pencabutan gigi sesuai dengan gigi yang akan dilakukan
pencabutan
6. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
7. Petugas mensterilkan sekitar area gigi yang akan dicabut dengan
mengoleskan povidone iodine 10%
8. Petugas meletakkan kapas pada bagian labial/bukal dan pada bagian
palatal/lingual yang telah disemprotkan anasthetikum topical
(chlorethyl) pada area gigi yang akan dicabut apabila gigi sudah
goyang atau menyuntikkan lidocaine atau pehacaine pada gusi
sekitar apeks labial/bukal dan palatal/lingual apabila gigi belum
goyang
9. Posisi petugas saat melakukan pencabutan gigi:
- Untuk gigi permanen caninus atas kiri dan kanan posisi petugas
berada pada posisi depan sebelah kanan pasien.
10. Petugas melakukan pencabutan gigi
11. Petugas meletakkan tampon yang telah diberikan povidon iodine
10% pada soket bekas pencabutan dan pasien disuruh untuk
menggigit tampon tersebut selama 1 jam
12. Petugas memberikan instruksi
Jangan sering kumur kumur
Jangan makan minum panas dulu
Jangan memegang luka bekas pencabutan
Minum obat yang sudah diresepkan sesuai anjuran petugas
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai


Diberlakukan

PENCABUTAN GIGI PERMANEN CANINUS


BAWAH
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkan gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi permanen kaninus bawah yang tidak dapat dilakukan
perawatan lagi dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 4. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
5. Unit BP-Umum
6. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

PENCABUTAN GIGI CANINUS BAWAH


KANAN PERMANEN
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkan gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap atas dan bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1.Persiapan perawat gigi
Menyiapkan alat alat diagnostik
Menyiapkan alat alat suntik
Menyiapkan alat pencabutan
Menyiapkan bahan bahan (kapas,anasthesi local)
1. Pelaksanaan dokter gigi
Regio gigi yang akan dicabut diulas papviodine
Melakukan infiltrasi anasthesi pada daerah gigi yang akan dicabut
Tunggu beberapa saat ,setelah pasien merasa kebal/baal gusi
diseparasi dengan bein.
Dokter gigi berdiri dengan posisi disebelah kanan agak ke belakang
pasien
Masukkan tang pada gigi yang akan dicabut,lakukan gerakan rotasi
perlahan-lahan
Setelah gigi keluar,pasien diminta untuk menggit tampon selama 15
menit dan jangan kumur-kumur selama 1 hari.
Bila perlu pasien diberi resep antibiotika dan analgetika

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI PREMOLAR ATAS
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkan gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap atas dan bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1.Persiapan perawat gigi
Menyiapkan alat alat diagnostik
Menyiapkan alat alat suntik
Menyiapkan alat pencabutan
Menyiapkan bahan bahan (kapas,anasthesi local)
2. Pelaksanaan dokter gigi
Regio gigi yang akan dicabut diulas papviodine
Melakukan infiltrasi anasthesi pada daerah gigi yang akan dicabut
Tunggu beberapa saat ,setelah pasien merasa kebal/baal gusi
diseparasi dengan bein.
Dokter gigi berdiri dengan posisi disebelah kanan depan pasien
Masukkan tang pada gigi yang akan dicabut,lakukan gerakan rotasi
perlahan-lahan
Setelah gigi keluar,pasien diminta untuk menggit tampon selama 15
menit dan jangan kumur-kumur selama 1 hari.
Bila perlu pasien diberi resep antibiotika dan analgetika

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI PREMOLAR BAWAH
KIRI
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkan gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap atas dan bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1.Persiapan perawat gigi
Menyiapkan alat alat diagnostik
Menyiapkan alat alat suntik
Menyiapkan alat pencabutan
Menyiapkan bahan bahan (kapas,anasthesi local)
3. Pelaksanaan dokter gigi
Regio gigi yang akan dicabut diulas papviodine
Melakukan infiltrasi anasthesi pada daerah gigi yang akan dicabut
Tunggu beberapa saat ,setelah pasien merasa kebal/baal gusi
diseparasi dengan bein.
Dokter gigi berdiri dengan posisi disebelah kanan agak kedepan
pasien
Masukkan tang pada gigi yang akan dicabut,lakukan gerakan rotasi
perlahan-lahan
Setelah gigi keluar,pasien diminta untuk menggit tampon selama 15
menit dan jangan kumur-kumur selama 1 hari.
Bila perlu pasien diberi resep antibiotika dan analgetika

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENCABUTAN GIGI PREMOLAR BAWAH
KANAN
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkan gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap atas dan bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1.Persiapan perawat gigi
Menyiapkan alat alat diagnostik
Menyiapkan alat alat suntik
Menyiapkan alat pencabutan
Menyiapkan bahan bahan (kapas,anasthesi local)
4. Pelaksanaan dokter gigi
Regio gigi yang akan dicabut diulas papviodine
Melakukan infiltrasi anasthesi pada daerah gigi yang akan dicabut
Tunggu beberapa saat ,setelah pasien merasa kebal/baal gusi
diseparasi dengan bein.
Dokter gigi berdiri dengan posisi disebelah kanan agak kebelakang
pasien
Masukkan tang pada gigi yang akan dicabut,lakukan gerakan rotasi
perlahan-lahan
Setelah gigi keluar,pasien diminta untuk menggit tampon selama 15
menit dan jangan kumur-kumur selama 1 hari.
Bila perlu pasien diberi resep antibiotika dan analgetika

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PROSEDUR KLINIS PENCABUTAN GIGI
MOLAR ATAS
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkan gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap atas dan bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1.Persiapan perawat gigi
Menyiapkan alat alat diagnostik
Menyiapkan alat alat suntik
Menyiapkan alat pencabutan
Menyiapkan bahan bahan (kapas,anasthesi local)
5. Pelaksanaan dokter gigi
Regio gigi yang akan dicabut diulas papviodine
Melakukan infiltrasi anasthesi pada daerah gigi yang akan dicabut
Tunggu beberapa saat ,setelah pasien merasa kebal/baal gusi
diseparasi dengan bein.
Dokter gigi berdiri dengan posisi disebelah kanan agak kebelakang
pasien
Masukkan tang pada gigi yang akan dicabut,lakukan gerakan rotasi
perlahan-lahan
Setelah gigi keluar,pasien diminta untuk menggit tampon selama 15
menit dan jangan kumur-kumur selama 1 hari.
Bila perlu pasien diberi resep antibiotika dan analgetika
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PROSEDUR KLINIS PENCABUTAN GIGI
MOLAR BAWAH KANAN
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkan gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap molar bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Persiapan perawat gigi
Menyiapkan alat alat diagnostik
Menyiapkan alat alat suntik
Menyiapkan alat pencabutan tang molar bawah
Menyiapkan bahan bahan (kapas,anasthesi,antiseptik)
2. Pelaksanaan oleh dokter gigi
Regio gigi yang akan dicabut diulas paviodine iodine
Melakukan infiltrasi anasthesi pada daerah yang akan dicabut
Tunggu beberapa saat,setelah pasen mersa kebas gusi diseparasi dengan
bein
Dokter gigi berdiri dengan posisi disebelah kanan agak kebelakang
pasien
Masukkan tang pada gigi yang akan dicabut,lakukan gerakan luksasi
buccal palatal
Setelah gigi keluar pasen diminta menggigit tampon selama 20 menit
Pemberian antibiotik dan analgetik

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PROSEDUR KLINIS PENCABUTAN GIGI
MOLAR BAWAH KIRI
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Menghilangkn gigi yang sudah rusak sehingga tidak menjadi sumber infeksi
2. Tujuan Mengeluarkan gigi tetap molar bawah dari socketnya dengan anasthesi lokal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Persiapan perawat gigi
Menyiapkan alat alat diagnostik
Menyiapkan alat alat suntik
Menyiapkan alat pencabutan tang molar bawah
Menyiapkan bahan bahan (kapas,anasthesi,antiseptik)
2. Pelaksanaan oleh dokter gigi
Regio gigi yang akan dicabut diulas paviodine iodine
Melakukan infiltrasi anasthesi pada daerah yang akan dicabut
Tunggu beberapa saat,setelah pasen mersa kebas gusi diseparasi dengan
bein
Dokter gigi berdiri dengan posisi disebelah kanan agak kedepan pasien
Masukkan tang pada gigi yang akan dicabut,lakukan gerakan luksasi
buccal palatal
Setelah gigi keluar pasen diminta menggigit tampon selama 20 menit
Pemberian antibiotik dan analgetik

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PROSEDUR KLINIS PEMBERSIHAN
KARANG GIGI
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Suatu proses pembuangan karang gigi akibat sisa makanan yang melekat pada
permukaan gigi yang sudah mengeras
2. Tujuan Pembersihan/pembuangan karang gigi yang terletak pada permukaan gigi untuk
mencegah terjadinya infeksi pada jaringan penyangga gigi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
4. Referensi Pedoman paket dasar pelayanan kesehatan gigi Per/VII/2008 TENTANG
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di Kabupaten
5. Prosedur
persiapan
Menyiapkan alat diagnostik
Menyiapkan bahan desinfektan
Menyiapkan alat alat scaling

Pelaksanaan
Petugas memanggil pasien.
Pasen dipersilahkan duduk di dental chair
Menanyakan keluhan pasien
Dokter melaksanakan pembersihan karang gigi perkwadarn
dengan menggunakan scaler manual
Oleskan desinfektan pada gusi yang sudah dibersihkan karang gigi
nya
Penyuluhan kesehatan gigi agar memeriksakan gigi secara berkala
dalam 6 bulan sekali

Pencatatan
Perawat gigi mengisi kartu status pasien dan bon pembayaran
Pembayaran pada kasir

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

PROSEDUR KLINIS PENGOBATAN


DARURAT UNTUK MENGHILANGKAN
RASA SAKIT GIGI
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Suatu proses yang dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit sesegera mungkin
pada pasien
2. Tujuan Untuk menolong pasien menghilangkan rasa saki tsesegera mungkin sebelum
mendapat perawatan yang semestinya
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
4. Referensi
5. Prosedur Persiapan
1. Menyiapkan alat diagnosa
- KACA MULUT
- PINCET
- SONDE
-
Anamnese oleh dokter gigi
1. menanyakan pada pasien gigi mana yang
2. mulai kapan sakit nya
3. apakah sakit nya menggangu tidur
4. sudah berapa hari
5. melakukan pemeriksaan gigi
6. menentukan diagnosa dan terapi
7. pemberian obat anlgesik dan antibiotik
8. jika tidak ada perubahan pasien di rujuk ke rumah sakit
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PROSEDUR KLINIS PENANGANAN
DENGAN PASIEN GANGREN PULPA
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Keadaan gigi dimana jaringan pulpa sudah mati
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menangani pasien gangren pulpa di poli gigi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/ /2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Anamnese
Gigi berlubang
Kadang-kadang terasa sakit bila ada tekanan atau pada waktu
mengunyah
2. Pemeriksaan klinis
Perubahan warna gigi
Translucensi warna gigi
Sondasi negatif
Tekanan positif atau negatif
Perkusi positif atau negatif
Kadang-kadang berbau busuk
3. Teraphy
Penyuluhan
Pencabutan
4. Dokumen terkait
Status pasien
Buku register pasien poli gigi

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


INSTRUKSI KERJA PELAYANAN POLI
GIGI
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Sebagai acuan untuk melakukan pelayanan poli gigi
2. Tujuan Agar pasien dapat terlayani dengan baik
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/ /2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Dokter gigi dan perawat gigi telah siap melakukan pelayanan di poli
gigi
2. Semua peralatan telah di siapkan
3. Kartu status di ambil lengkap dengan kartu berobat pasien
4. Pasien di panggil dari ruang tunggu pasien masuk ke ruangan poli gigi
5. Mencocokkan status pasien
6. Anamnese pasien sesuai dengan keluhan
7. Menentukan diagnosa penyakit
8. Menentukan rencana perawatan
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

PENULISAN STATUS PASIEN DI POLI


GIGI
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal 18 Mei 2015
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001

1. Pengertian Sebagai acuan untuk menangani penulisan status pasien di poli gigi
2. Tujuan Menyesuaikan status pasien dengan keluhan pasien
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/ /2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Pelaksana : dokter gigi
Penulisan anamnese
Pemeriksaan rongga mulut
Menentukan diagnosa
Melakukan penulisan teraphy
Penulisan rencana teraphy selanjutnya
2. Dokumen terkait
Penulisan data kunjungan pasien poli gigi (buku register)
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

PEMAKAIAN DENTAL UNIT


No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemakaian dental unit
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/ /2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Peralatan
Dental unit
Compressor
Hand plece
Bur
2. Instruksi
Stop kontak di hubungkan ke sumber daya listrik
Compressor akan berbunyi
Lampu sorot akan menyala
Kursi unit di atur posisi sesuai dengan kebutuhan tinggi rendahnya
kursi di atur dengan tanda panah naik turun dan dokter gigi bisa
bekerja dengan nyaman.
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

PELAKSANAAN KESEHATAN UKS


No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1
PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata
BATU ANAM NIP.196810141999031001

1. Pengertian Merupakan salah satu kegiatan rutin untuk memeriksa kesehatan anak sekolah
2. Tujuan Sebagai acuan kelancaran pelaksanaan kegiatan uks
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/ /2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
2. Mengisi buku tamu
3. Melapor diri kepada kepala sekolahmengumpulkan siswa satu kelas
4. Mengabsen siswa dengan bantuan guru UKS
5. Melakukan penyuluhan
6. Siswa diperiksa satu persatu
7. Bila ada siswa yang sakit ringan, seperti : gatal-gatal atau alergi,
langsung di beri pengobatan
8. Merujuk siswa kepuskesmas apabila ditemukan hal-hal yang perlu
mendapat tindak lanjut
9. Pamit pulang kepada kepala sekolah dan guru UKS
6. Diagramalir
7. Unit Terkait Puskesmas
Sekolah

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PELAKSANAAN STERILISASI ALAT
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Pemusnahan semua mikroorganisme termasuk spora bakteri yang sangat
resisten
2. Tujuan Untuk mencegah terjadinya infeksi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/ /2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian
direndam didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam.
Khusus peralatan yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit
menular, harus direndam sekurang-kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya
disterilkan dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air
secukupnya, dimasak sampai mendidih. Setelah air mendidih
sekurang=-kurangnya 15 menit baru diangkat.
3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan
korentang steril ketempat penyiumpanan yang steril.
4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan
ketempat semula.
Perhatian :
Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll)
harus dibungkus dulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan
kedalam sterilisator, setelah air mendidih dan ditunggu antara tiga
sampai lima menit baru diangkat.
6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PROSEDUR TUMPATAN GIGI PERMANEN
No. ...../SOP/BA/VI/GIGI/2017
Dokumen
No Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 1

PUSKESMAS dr. Ruspal Simarmata


BATU ANAM NIP.196810141999031001
1. Pengertian Perawatan yang dilakukan pada gigi yang vital
2. Tujuan Untuk mempertahankan gigi yang sudah rusak
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/ /2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Anamnese
Menanyakan identitas pasien
Menanyakan keluhan utama
Menanyakan lokasi gigi yang sakit
Menanyakan kapan awal sakit dirasakan
Menanyakan apakah sakit terus menerus atau kadang-kadang
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan gigi yang sakit
Perkusi dengan pinset
Mengukur kedalam kavitas dengan sonde
3. Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnese, keluhan utama
4. Rencana perawatan
Tumpatan sementar
Tumpatan tetap

6. Diagramalir
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran atau Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit BP Gigi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai