http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 1 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Model Komunikasi
Sumber
Menghasilkan data untuk ditransmisikan
Pemancar
Mengubah data menjadi sinyal eyg
t dapat dipancarkan
a N
Sistem Transmisi n d r
Membawa data He
By
Penerima
Mengubah sinyal yg diterima menjadi data
Tujuan
Pengambilan data
Page 2 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Tugas Komunikasi
Pemanfaatan sistem transmisi Pengalamatan
Interfacing Routing
Flow control
Page 3 / 1194
Diagram-model komunikasi yg http://www.hendra-jatnika.web.id
disederhanakan
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 4 / 1194
Model komunikasi data yang http://www.hendra-jatnika.web.id
disederhanakan
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 5 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Networking
Komunikasi point to point tidak selalu praktis
Alat terlalu jauh terpisah
Peralatan yang besar memerlukan jumlah koneksi
yang tidak praktis et
a N
Solusi dalam jaringan komunikasi
n d r
He
Wide Area Network
By (WAN)
Local Area Network (LAN)
Page 6 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 7 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Circuit Switching
Komunikasi dipersembahkan selama dalam
percakapan
Misal : jaringan telepon
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 8 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Packet Switching
Data dikirim sesuai urutan
Paket data secara serentak
Paket melewati dari titik ke titik antara sumber
t
dan tujuan a N e
d r
e n
Digunakan untuk komunikasi dari terminal ke
H
By
komputer dan komputer ke komputer
Page 9 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Frame Relay
Packet switching systems mempunyai biaya
kompensasi yang besar untuk kesalahan
Sistem yang modern lebih dapat dipercaya
t
Errors dapat diketahui pada a Nakhir sistem
e
d r
Most overhead untuk e n
kontrol error dilepaskan ke
H
luar By
Page 10 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 11 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 12 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
LAN Configurations
Switched
Switched Ethernet
May be single or multiple switches
ATM LAN e t
a N
Fibre Channel n d r
H e
Wireless By
Mobility
Instalasi yang mudah
Page 13 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 14 / 1194
Networking http://www.hendra-jatnika.web.id
Configuration
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 15 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Further Reading
Stallings, W. [2003] Data and Computer
Communications (7th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
Web site for Stallings bookaNet
d r
http://williamstallings.com/DCC7e.html
e n
H
By
Page 16 / 1194
William Stallings
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 17 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 19 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Protocol Architecture
Tugas dari komunikasi hingga kedalam modul
Sebagai contoh file transfer dapat
menggunakan tiga modul
File transfer application e t
a N
d r
Module Communication e nservice
H
Modul akses jaringan
By
Page 20 / 1194
Simplified File Transfer
http://www.hendra-jatnika.web.id
Architecture
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 21 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 22 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 23 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Transport Layer
Pertukaran data lebih nyata
Tidak terikat pada jaringan yang sedang
digunakan
Tidak terikat pada aplikasiaNet
d r
e n
H
By
Page 24 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Application Layer
Mendukung untuk pemakaian aplikasi yang
berbeda
e.g. e-mail, file transfer
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 25 / 1194
Protocol Architectures and
http://www.hendra-jatnika.web.id
Networks
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 26 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Addressing Requirements
Dua tingkatan dalam addressing required
Masing-masing komputer memerlukan alamat
jaringan yg unik
Masing-masing aplikasi dalam e t(multi-tasking)
a N
d r
komputer memerlukan H e nsuatu alamat unik dalam
komputer By
The service access point or SAP
The port on TCP/IP stacks
Page 27 / 1194
Protocols in Simplified
http://www.hendra-jatnika.web.id
Architecture
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 28 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 29 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 30 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Network PDU
Penambahan network header
Alamat jaringan untuk komputer tujuan
Fasilitas permintaan
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 31 / 1194
Operation of a Protocol
http://www.hendra-jatnika.web.id
Architecture
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 32 / 1194
Standarisasi Protocol
http://www.hendra-jatnika.web.id
Architectures
Yang diperlukan untuk alat untuk komunikasi
Penjual mempunyai lebih banyak produk untuk
dipasarkan
Pelanggan dapat meminta dgettegas peralatan yg
N
berdasarkan standarisasi
n d r a
e
Two standards: By H
OSI Reference model
Never lived up to early promises
TCP/IP protocol suite
Most widely used
Also: IBM Systems Network Architecture (SNA)
Page 33 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
OSI
Open Systems Interconnection
Dikembangkan oleh the International
Organization for Standardization (ISO)
Seven layers e t
a N
d r
Suatu sistem teoritisHyang
en dikirimkan sudah
y
terlambat B
TCP/IP is the de facto standard
Page 34 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 35 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
OSI Layers
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 36 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 37 / 1194
OSI as Framework for
http://www.hendra-jatnika.web.id
Standardization
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 38 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 39 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Elements of Standardization
Spesifikasi protokol
Operasi antara lapisan yg sama pada dua sistem
Mungkin melibatkan sistem operasi yg berbeda
Spesifikasi protokol harus tepat t
Format of data units N e
r a
Semantics of all fields en d
H
allowable sequence
By of PCUs
Service definition
Functional description of what is provided
Addressing
Referenced by SAPs
Page 40 / 1194
Service Primitives and
http://www.hendra-jatnika.web.id
Parameters
Jasa antara layer yg bersebelahan dinyatakan
dalam kaitan dengan primitif dan parameter
Primitives menetapkan fungsi untuk dilakukan
Parameters melewatkan data t
a N dan
e
d r
mengendalikan info Hen
By
Page 41 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Primitive Types
REQUEST Yang dikeluarkan primitif oleh pemakai jasa untuk
memohon beberapa jasa dan untuk melewatkan
parameter yg diperlukan untuk menetapkan secara
penuh jasa yang diminta
INDICATION A primitive issued by a service
t provider either to:
N e
indicate that a procedure
r a has been invoked by the
n
peer serviceHuser
don the connection and to provide
e
the associated
By parameters, or
notify the service user of a provider-initiated action
RESPONSE Yang dikeluarkan primitif oleh pemakai jasa untuk
mengakui beberapa prosedur yg sebelumnya
dilibatkan oleh permintaan pemakai jasa
CONFIRM Yang dikeluarkan primitif oleh pemakai jasa untuk
mengakui atau melengkapi beberapa prosedur yg
sebelumnya dilibatkan oleh suatu permintaan dari
pemakai jasaPage 42 / 1194
Timing Sequence for Service
http://www.hendra-jatnika.web.id
Primitives
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 43 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 44 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 45 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 46 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Use of a Relay
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 47 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 48 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Physical Layer
Physical menghubungkan antara alat transmisi
data (e.g. computer) dan medium transmisi
atau jaringan
Karakteristik dari medium transmisi
N e t
r a
Signal levels n d
H e
y
Data rates B
etc.
Page 49 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 50 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 51 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 52 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Application Layer
Support untuk aplikasi pengguna
e.g. http, SMPT
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 53 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
OSI v TCP/IP
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 54 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
TCP
Transport layer biasanya adalah Transmission Control
Protocol
Koneksi dapat dipercaya
koneksi
e t
Temporary logical association antar kesatuan di dalam sistem yg
N
berbeda ra
d
TCP PDU e n
H
y
Disebut dengan TCPBsegment
Termasuk port sumber dan tujuan (c.f. SAP)
Identifikasi pelanggan masing - masing (applications)
Koneksi mengacu pada pair dari ports
TCP tracks segments anatra kesatuan pada tiap tiap
koneksi
Page 55 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
UDP
Alternative dari TCP yaitu User Datagram
Protocol
Tidak dijamin dalam pengirimannya
Tidak ada pemeliharaan dalam t
a N urutan
e
d r
Tidak ada perlindungan
H e n melawan terhadap
y
duplikasi B
Minimum overhead
Adds port addressing to IP
Page 56 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
TCP/IP Concepts
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 57 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Addressing level
Level dalam architecture dimana kesatuan
dinamai
Pengalamatan unik untuk tiap akhir sistem
(computer) and router N e t
r a
Network level address n d
H e
By (TCP/IP)
IP or internet address
Network service access point or NSAP (OSI)
Proses didalam sistem
Port number (TCP/IP)
Service access point or SAP (OSI)
Page 58 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 59 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
PDUs in TCP/IP
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 60 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 61 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 62 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Required Reading
Stallings chapter 2
Comer,D. Internetworking with TCP/IP volume I
Comer,D. and Stevens,D. Internetworking with
TCP/IP volume II and volume e tIII, Prentice Hall
a N
d r
Halsall, F. Data Communications,
H e n Computer
y
Networks and Open Systems, Addison Wesley
B
RFCs
Page 63 / 1194
William Stallings
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 64 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Terminology (1)
Pemancar
Penerima
Media
e t
Guided medium a N
d r
e.g. twisted pair, optical
enfiber
H
By
Unguided medium
e.g. air, water, vacuum
Page 65 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Terminology (2)
Direct link
Tidak ada alat perantara
Point-to-point
Direct link e t
a N
d r
Hanya 2 peralatan yang
enmenghubungkan
H
Multi-point By
Lebih dari 2 alat yang menghubungkan
Page 66 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Terminology (3)
Simplex
Satu arah
e.g. Television
Half duplex N e t
r a
Dua arah, tetapi hanyaensatu
d arah secara serentak
e.g. police radio y
H
B
Full duplex
Dua arah pada waktu yang sama
e.g. telephone
Page 67 / 1194
Frequency, Spectrum and
http://www.hendra-jatnika.web.id
Bandwidth
Time domain concepts
Analog signal
Various in a smooth way over time
Digital signal e t
Memelihara suatu level konstan
N
a kemudian mengubah ke
d r
level konstan yang lain n
He
Periodic signal B
y
Pola mengulangi dari waktu ke waktu
Aperiodic signal
Pola tidak mengulang dari waktu ke waktu
Page 68 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 69 / 1194
Periodic
http://www.hendra-jatnika.web.id
Signals
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 70 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Gelombang sinus
Amplitudo puncak (A)
Kekuatan maksimum dari sinyal
volts
Frequency (f) a N e t
d r
Perubahan rata rataedari
n sinyal
H
By per second
Hertz (Hz) or cycles
Period = time for one repetition (T)
T = 1/f
Phase ()
Posisi relatif pada waktunya
Page 71 / 1194
Varying Sine Waves
http://www.hendra-jatnika.web.id
s(t) = A sin(2ft +)
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 72 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Panjang gelombang
Jarak dalam satu kali beredar
Jarak antara dua poin yang berfasa sama di
dalam dua siklus berurutan
e t
a N
d r
Assuming signal velocity
e n v
H
B y
= vT
f = v
c = 3*108 ms-1 (speed of light in free space)
Page 73 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 74 / 1194
Addition of
http://www.hendra-jatnika.web.id
Frequency
Components
(T=1/f)
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 75 / 1194
Frequency
http://www.hendra-jatnika.web.id
Domain
Representations
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 76 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 77 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 78 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 79 / 1194
Analog and Digital Data
http://www.hendra-jatnika.web.id
Transmission
Data
Kesatuan yang menyampaikan arti/maksud
Signals
et elektromagnetik
Penyajiian data yang elektrik Natau
a r
Transmission n d
He
y
Komunikasi dataBdengan propagasi dan pengolahan
sinyal
Page 80 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 81 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 82 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 83 / 1194
Advantages & Disadvantages
http://www.hendra-jatnika.web.id
of Digital
Murah
Sedikit peka terhadap noise
Attenuation lebih besar
e t
Pulses menjadi lebih bulat dan
a N kecil
d r
Leads terhadap hilangnya
H e n informasi
By
Page 84 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 85 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Komponen Suara
Frequency range (of hearing) 20Hz-20kHz
Suara 100Hz-7kHz
Dengan mudah dikonversi menjadi sinyal
elektromagnetik untuk transmisi
a N e t
d r
Frekuensi bunyi dengan
H e n volume yg bermacam
macam yg diubah Bymenjadi frekuensi
elektromagnetik dengan tegangan yg bermacam
Batas range frekuensi untuk kanal suara
300-3400Hz
Page 86 / 1194
Konversi suara kedalam sinyal
http://www.hendra-jatnika.web.id
analog
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 87 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Video Components
USA - 483 lines scanned per frame at 30 frames per
second
525 lines but 42 lost during vertical retrace
So 525 lines x 30 scans = 15750 lines per second
e t
63.5s per line a N
r
d video line
11s for retrace, so 52.5 s
e per
n
H
Frekuensi max jika B y mengubah hitam dan putih
garis
Resolusi horisontal sekitar 450 garis memberikan 225
siklus dari gelombang in 52.5 s
Max frequency of 4.2MHz
Page 88 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 89 / 1194
Konversi PC kedalam sinyal
http://www.hendra-jatnika.web.id
digital
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 90 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Page 91 / 1194
Sinyal analog membawa data
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 92 / 1194
Sinyal digital membawa data
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 93 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Analog Transmission
Sinyal analog dipancarkan tanpa melihat isi
Dapat berupa data digital atau analog
Attenuated over distance
e t
Menggunakan amplifiers runtuk
aN sinyal boost
n d
Juga memperkuatynoise
He
B
Page 94 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Digital Transmission
Terkait dengan isi
Integritas dibahayakan oleh noise, attenuation
etc.
Menggunakan Repeaters aNet
d r
Repeater menerima Hsinyal
en
By
Extracts bit pattern
Retransmits
Attenuation is overcome
Noise tidak diperbesar
Page 95 / 1194
Keuntungan dari transmisi
http://www.hendra-jatnika.web.id
digital
Digital technology
Low cost LSI/VLSI technology
Data integrity
Longer distances over lower quality lines
Capacity utilization e t
a N
Bandwith tinggi berhubungan r
ddengan ekonomis
e n
H
Derajat tinggi dari multiplexing lebih mudah dengan teknik
B y
digital
Security & Privacy
Encryption
Integration
Dapat perlakukan data digital dan analog dg cara yg sama
Page 96 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Pelemahan transmisi
Sinyal yg diterima berbeda dengan yg
dipancarkan
Analog - degradation of signal quality
Digital - bit errors e t
a N
d r
Disebabkan oleh H e n
B y
Attenuation and attenuation distortion
Delay distortion
Noise
Page 97 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Attenuation
Kekuatan sinyal mulai jatuh dengan jarak
Bergantung pada media
Kekuatan yg diterima sinyal:
Harus cukup untuk dideteksiaNe
t
d r
Harus lebih tinggi daripada
H e n noise untuk diterima
tanpa error By
Attenuation adalah suatu peningkatan fungsi
frekuensi
Page 98 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Delay Distortion
Hanya didalam media yg dipandu
Macam-macam percepatan propagasi dengan
frekuensi
e t
a N
d r
e n
H
By
Page 99 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Noise (1)
Sinyal tambahan dimasukkan antara penerima
dan pemancar
Panas
et
Berkaitan dengan panas dari Nelektron
r a
nd
Didistribusikan secara eseragam
H
White noise By
Intermodulation
Isyarat yang menjadi penjumlahan dan perbedaan
dari frekwensi asli yang berbagi suatu medium
Noise (2)
Crosstalk
Sinyal dari satu garis diambil oleh yang lain
Impulse
Pulsa tidak beraturan atau spikese t
a N
d r
External electromagnetic
e n interference
H
Short duration By
High amplitude
Kapasitas Kanal
Data rate
Bits per second
Tingkat di mana data dapat dikomunikasikan
Bandwidth a N e t
d r
Satu putaran per second
e n of Hertz
H
Bymedium dan pemancar
yang dibatasi oleh
Nyquist Bandwidth
Jika tingkat sinyal transmisi adalah 2B kemudian
sinyal dengan frekwensi tidak lebih besar
dibanding B cukup untuk membawa signal rate
Memberikan bandwidth B, signal e t rate tertinggi
adalah 2B d r a N
n
Memberikan binary y signal,
He data rate didukung
B
oleh B Hz adalah 2B bps
Bisa ditingkatkan dengan menggunakan M level
signal
C= 2B log2M
Required Reading
Stallings chapter 3
e t
a N
d r
e n
H
By
Overview
Guided - wire
Unguided - wireless
Karakteristik dan qualitas diberikan oleh media
dan sinyal e t
a N
d r
For guided, media lebih
H e n penting
By
For unguided, lebar pita dihasilkan oleh antena
adalah lebih penting
kuncinya rata-rata data dan jarak
Faktor Desain
Bandwidth(lebar pita)
Lebar pita yang tinggi diberikan ke data rata-rata
yang tinggi
Transmission impairments Net
r a
Mengurangi n d
He
Interferensi By
Jumlah dari penerima
In guided media
Banyak penerima (multi-point) dikenalkan banyak
mengurangi
Spektrum Elektromagnetik
e t
a N
d r
e n
H
By
Guided Media
Twisted Pair
e t
a N
d r
e n
H
By
Twisted Pair
Analog
Dikuatkan setipa 5km sampai 6km
Digital
Menggunakan kedua sinyal analoge t dan sinyal digital
a N
d r
pengulangan setiap 2km
en atau 3km
H
Jarak dibatasi By
Lebar pita dibatasi (1MHz)
Rata-rata data dibatasi (100MHz)
Mudah terpengaruh oleh interferensi dan noise
Kategori UTP
Kategori 3
Di atas 16MHz
Tingkatan voice ditemukan dalam banyak perkantoran
Panjang twist dari 7.5 cm sampai 10 cm
Kategori 4 N e t
Di atas 20 MHz r a
n d
Kategori 5 H e
Di atas 100MHz By
biasanya sebelum diinstal pada bangunan gedung baru
Panjang twist 0.6 cm sampai 0.85 cm
Kategori 5E (Enhanced) lihat tabel
Kategri 6
Kategori 7
Page 118 / 1194
Perbandingan dari Shielded dan
http://www.hendra-jatnika.web.id
Pair
Category 3 Category 5 Category Category 6 Category 7
Class C Class D 5E Class E Class F
Bandwidth 16 MHz 100 MHz 100 MHz e t 200 MHz 600 MHz
a N
d r
e n
H
B y
Cable Type UTP UTP/FTP UTP/FTP UTP/FTP SSTP
Kabel Coaxial
e t
a N
d r
e n
H
By
Coaxial
Analog
penguatan tiap sedikit km
Penutup jika frekuensi tinggi
Di atas 500MHz N e t
r a
Digital e n d
H
By 1km
Pengulangan setiap
Penutup untuk rata-rata data yang tinggi
Fiber Optic
e t
a N
d r
e n
H
By
Optic
Beraksi sebagai gelombang guide for 1014 to 1015 Hz
Bagian dari infrared dan spectrum yang kelihatan
Light Emitting Diode (LED)
Lebih murah
e t
Di operasikan pada range temperatur
a N yang lebih lebar
d r
Akhir terpanjang en
H
By(ILD)
Injection Laser Diode
Lebih effisien
Rata-rata data terbesar
Wavelength Division Multiplexing
e t
a N
d r
e n
H
By
Aplikasi Fiber
Wavelength (in Frequency Band Fiber type Application
vacuum) range range (THz) label
(nm)
e t
a N
d r
e n
H
By
Antenna
Konduktor elektrik (atau sistem) yang digunakan untuk
energi radiasi elektromagnetik atau mengumpulkan
energi elektromagnetik
Transmisi
Energi frekuensi radio dari transmittere t
a N
Di rubah ke energi elektromagnetik
d r
oleh antenna e n
H
By sekitar
Radiasi dalam mengelilingi
Penerimaan
Energi elektromagnetik melanggar dalam antena
Di konversi untuk energi frekuensi elektrik radio
Bentuk untuk receiver
Antena yang sama sering digunakan untuk keduanya
Pola Radiasi
Daya diradiasikan dalam semua directions
Performa tidak sama dalam semua directions
Antena Isotropic adalah titik dalam jarak
(theoretical) e t
a N
d r
Radiasi dalam semuaHdirections
en sama
By spherical
Memberi pola radiasi
e t
a N
d r
e n
H
By
Gain Antena
Ukuran directional antena
Power output dalam arah particular
dibandingkan dengan yg diproduksi oleh
isotropic antenna e t
N
Measured in decibels (dB)
n d r a
e
Menyebabkan kerugian
By
H pada power di arah yg
lain
Area efektif berhubungan dengan ukuran dan
bentuk
Related to gain
Terrestrial Microwave
Parabolic dish
Focused beam
Line of sight
e t
Long haul telecommunicationsr a N
n d
Ferkuensi tinggi memberikan
H e data rate tinggi
By
Satellite Microwave
Satellite adalah stasiun relay
Satellite menerima dalam satu frekuensi,
amplifies atau mengulang sinyal dan mengirim
pada frekuensi yg lain N e t
r a
Requires geo-stationary d
n orbit
H e
By
Height of 35,784km
Television
Long distance telephone
Private business networks
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Pemancar Radio
Omnidirectional
Radio FM
Televisi UHF dan VHF
e t
Line of sight r a N
n d
Suffers from multipath
H interference
e
By
Refleksi
Infrared
Modulate noncoherent infrared light
Line of sight (or reflection)
Dihalangi oleh dinding
e t
e.g. TV remote control, IRD r a Nport
n d
H e
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Refraction
Velocity dari gelombang elektromagnetik adalah sebuah
fungsi dari kepadatan material
~3 x 108 m/s in vacuum, less in anything else
Sebagai gelombang bergerak dari satu medium ke
lainnya, kecepatannya berubah et
a N
Menyebabkan pembengkokkan d rarah gelombang
e n
Ke arah medium yang y
H lebih padat
B
Index of refraction (refractive index) adalah
Sin(sudut datang)/sin(sudut bias)
Varies with wavelength
Mungkin menyebabkan perubahan arah mendadak pada
transisi antara media
Kepadatan atmosfer berkurang dengan ketinggian
Menyebabkan pembengkokkan ke arah bumi dari gelombang
radio Page 147 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Space
Loss
e t
a N
d r
e n
H
By
Multipath Interference
e t
a N
d r
e n
H
By
Required Reading
Stallings Chapter 4
e t
a N
d r
e n
H
By
William Stallings
Komunikasi Data dan
Komputer e t
N
Edisi
en
d rke 7
a
H
By
Bab 5
Teknik Sinyal Encoding
Teknik Encoding
Data digital, sinyal digital
Data analog, sinyal digital
Data digital, sinyal analog e t
a N
d r
n
Data analog, sinyal
y
H analog
e
B
Ketentuan(1)
Unipolar
Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama
Polar t
N e
satu state logic dinyatakan r a tegangan positif dan
oleh
n d
He negatif
sebaliknya oleh tegangan
By
Rating Data
Rating data transmisi data dalam bit per secon
Durasi atau panjang suatu bit
Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan
bit
Page 156 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Ketentuan (2)
Rating modulasi
Rating dimana level sinyal berubah
Diukur dalam bentuk baud=elemen-elemen
N e t
a
sinyal per detik n d r
H e
Tanda dan ruang By
Biner 1 dan biner 0 berturut-turut
Menerjemahkan Sinyal
Perlu diketahui
Waktu bit saat mulai dan berakhirnya
Level sinyal N e t
r a
Faktor-faktor penerjemahan
H e n d sinyal yang
sukses By
Perbandingan sinyal dengan noise(gangguan)
Rating data
Bandwidth
Perbandingan Pola-Pola
Encoding(1)
Spektrum sinyal
Kekurangan pada frekuensi tinggi mengurangi
bandwidth yang dibutuhkan
e t
Kekurangan pada komponen a Ndc menyebabkan
d r
kopling ac melalui trafo
e nmenimbulkan isolasi
H
By sinyal di tengah bandwidth
Pusatkan kekuatan
Clocking
Sinkronisasi transmiter dan receiver
Clock eksternal
Mekanisme sinkronisasi berdasarkan sinyal
Perbandingan Pola-Pola
Encoding(2)
Pendeteksian error
Dapat dibangun untuk encoding sinyal
Interferensi sinyal dan kekebalan t terhadap noise
N e
Beberapa code lebih baikdr a
daripada yang lain
e n
Harga dan Kerumitan H
By
Rating sinyal yang lebih tinggi(seperti kecepatan
data) menyebabkan harga semakin tinggi
Beberapa code membutuhkan rating sinyal lebih
tinggi
Differential Manchester
B8ZS
HDB3
Page 161 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
NRZ
e t
a N
d r
e n
H
By
Encoding differential
Data menggambarkan perubahan
daripada level
Deteksi yang lebih dapatNedipercaya
t untuk
r a
transisi daripada level
He
n d
y
Pada transmisi yang lebih komplek
B
layoutnya lebih mudah hilang pada
polatitas
Biner Multilevel
Digunakan lebih dari 2 level
Bipolar-AMI
Zero menggambarkan tidak adanya line signal
Satu menggambarkan positif e t
atau negatif sinyal
a N
d r
Satu pulsa menggantikan
H e n dalam polaritas
Tidak ada kerugian
By dalam sinkronisasi jika
panjang tali (nol masih bermasalah)
Bandwidth rendah
Tidak ada jaringan untuk komponen dc
Mudah mendeteksi error
Pseudoternary
Satu menggambarkan adanya jalur sinyal
Zero menggambarkan perwakilan dari
positif dan negatif N e t
r a
d
Tidak adanya keuntungan
H e n atau kerugian
y
pada bipolar-AMI
B
e t
a N
d r
e n
H
By
Dua fase
Manchester
Transisi di tengah untuk tiap periode bit
Perpindahan transisi sebagai clock dan data
Rendah ke tinggi menggambarkan nol
e t
Tinggi ke rendah menggambarkan a Nzero
d r
Digunakan IEEE 802.3 en
H
Differential Manchester
By
Transisi Midbit adalah hanya clocking
Transisi dimulai saat periode bit menggambarkan zero
Tidak ada transisi yang dimulia saat periode bit dalam
menggambarkan nol
Catatan : ini adalah pola differential encoding
Digunakan IEEE 802.5
Manchester Encoding
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Kecepatan Modulasi
e t
a N
d r
e n
H
By
Scrambling
Penggunaan Scrambling untuk menggantikan rangkaian
yang menghasilkan tegangan konstan.
Rangkaian Filling
Harus cukup menghasilkan transisi untuk t sinkronisasi
N e
Harus dapat diakui oleh receiverr adan digantikan dengan yang
asli n d
H e
Panjang sama denganBy yang asli
Tidak ada komponen dc
Tidak ada rangkaian panjang pada saluran sinyal level
zero
Tidak ada penurunan pada kecepatan data
Kemampuan pendeteksian error
B8ZS
Penggantian Bipolar With 8 Zeros
Didasarkan pada bipolar-AMI
Jika octet pada semua zero dan pulsa terakhir tegangan
yang terdahulu adalah encode positif
e t sebagai 000+-0-+
a N
Jika octet pada semua zeroddan
r pulsa terakhir tegangan
e n
yang terdahulu adalah encode
H negatif sebagai 000-+0+-
B y
Karena dua pelanggaran pada kode AMI
Tidak mungkin untuk terjadi seperti hasil noise
Receiver mendeteksi dan menerjemahkan seperti octed
pada semua zero
HDB3
Kepadatan tinggi Bipolar 3 Zeros
Didasarkan pada bipolar-AMI
et
String pada empat zeroaNdigantikan dengan
d r
satu atau dua pulsa
H e n
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Multiple FSK
Digunakan lebih dari dua frekuensi
Bandwidth lebih efisien
Lebih mudah error e t
a N
d r
n
Tiap elemen sinyal
H mewakili lebih dari satu
e
By
bit
e t
a N
d r
e n
H
By
Differential PSK
e t
a N
d r
e n
H
By
Quadrature PSK
Penggunaan lebih efisien oleh tiap elemen
sinyal diwakili lebih dari satu bit
Misalnya perubahan pada /2 (90o)
e t
Tiap elemen diwakili duarbit aN
n d
Dapat digunakan 8 sudut
He fase dan memiliki lebih
By
dari satu amplitudo
9600bps modem menggunakan sudut 12, empat
pada tiap dua amplitudo
Offset QPSK (orthogonal QPSK)
Delay dalam aliran Q
Page 188 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
QAM Modulator
e t
a N
d r
e n
H
By
Level-level QAM
Dua level ASK
Setiap dua aliran dalam satu keadaan
Empat sistem keadaan
Essentially QPSK et
a N
Empat level ASK n d r
H e
Kombinasi aliran menjadi satu pada 16 perubahan
B y
64 dan 256 sistem keadaan memiliki
implementasi
Kecepatan data diperbaiki untuk bandwidth yang
dinerikan
Ditambahkan potensial kecepatan error
e t
a N
d r
e n
H
By
PCM Example
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Nonlinear Encoding
Kualitas level bukan tempat yang rata
Mengurangi sinyal distorsi
Selalu dapat dilakukanaoleh
e t companding
N
d r
n
He
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Modulasi Delta
Input analog kira-kira seperti fungsi
tangga rumah
Perpindahan naik atau turun N e t satu level ()
r a
pada tiap sample Hinterval
en
d
y
Binary behavior
B
Fungsi perpindahan naik atau turun satu level
pada tiap sample interval
Modulasi Delta-Contoh
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Modulasi
Analog
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
William Stallings
Komunikasi Data dan
Komputer
Edisidrke
aN 7
e t
e n
H
By
Teknik Komunikasi Data Digital
Asinkron
Data ditransmisikan dalam karakter setiap
waktu
5 to 8 bits e t
a N
r
Timing (waktu) hanya
H e n memerlukan
d
By tiap karakter
pertahanan dalam
Sinkronisasi ulang tiap karakter
Asinkron diagram
e t
a N
d r
e n
H
By
Asinkron
Pada aliran yang tetap, interval diantara karakter adalah
sama (panjang elemen stop)
Dalam keadaan tidak lancar,receiver mengecek untuk
transisi 1 ke 0 t
e
N (panjang karakter)
Saat 7 interval sample berikutnya
d r a
e n
Melihat untuk 1 ke 0 untuk
H karakter berikutnya
B y
Simple
Murah
Overhead pada 2 atau 3 bit per karakter (~20%)
Baik untuk data dengan jarak yang panjang (keyboard)
Sinkron-level bit
Block pada transmisi data tanpa start atau stop
bits
Clock harus sama (sinkron) t
N e
Dapat menggunakan jalur r aclock yang terpisah
n d
H e
Baik untuk jarak dekat
By
Perusakan subjek
Meletakkan sinyal clock dalam data
Encoding Manchester
Menemukan kembali carrier (pada modulasi digital)
Sinkron-level block
Membutuhkan petunjuk saat start dan end
pada block
Menggunakan preambleNedan t postamble
r a
d
Yaitu series pada Hkarakter
e n SYN (hex 16)
By
Yaitu block pada 11111111 patterns
ending dalam 11111110
Lebih efisien (Overhead lebih kecil)
daripada asinkron
Page 217 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Sinkron (diagram)
e t
a N
d r
e n
H
By
Tipe-tipe error
Error terjadi ketika ada perubahan diantara
transmitter dan receiver
Error single bit
Diantara satu bit e t
a N
Bit yang berdekatan tidakdrefektif
e n
White noise H
B y
Burst errors
Panjang B
Impulse noise
Memudar dalam wireless
Efek lebih besar saat kecepatan data tinggi
Page 219 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Pendeteksian Error
Bit tambahan yang dibuat oleh transmitter
untuk mendeteksi error code
Parity N e t
r a
d
Nilai dari Parity bitHemerupakan
n karakter
y
even (even parity) atau odd (odd parity)
B
dalam satu angka
Even number dari bit error berarti tidak
terdeteksi
Koreksi Error
Koreksi pada pendeteksian error memerlukan
block data yang dikirimkan kembali (lihat bab 7)
Tidak ada yang tepat untuk aplikasi t wireless
N e
Kecepartan bit error tinggid r a
n
He ulang
Lebih banyak pengiriman
By
Waktu tunggu perambatan lebih lama
dibandingkan pengiriman frame
Diperlukan koreksi error untuk penerimaan bit
dalam basic
e t
a N
d r
e n
H
By
Konfigurasi Saluran
Topology
Fisik menyusun stasiun dalam media
Point to point
Multi point
e t
Komputer dan terminals, local area
a Nnetwork
d r
Half duplex e n
H
Hanya satu stasiun B
yang
y mungkin dikirimkan dalam satu waktu
Membutuhkan satu data path
Full duplex
Simultan antara dua stasiun saat pengiriman dan penerimaan
Membutuhkan dua data paths (atau echo canceling)
Konfigurasi Tradisional
e t
a N
d r
e n
H
By
Interfacing
Peralatan pemrosesan data (atau perlengkapan
terminal data, DTE) tidak selalu termasuk
fasilitas pengiriman data
Dibutuhkan interface yangadisebute t data circuit
N
terminating equipment r
(DCE)
d
e n
H
e.g. modem, NICBy
Pengiriman DCE bit dalam media
Komunikasi data DCE kontrol info dengan DTE
Dilakukan pertukaran circuit
Dibutuhkan standar interface yang bersih
e t
a N
d r
e n
H
By
Karakteristik Interface
Mechanical
Connection plugs
Electrical a N e t
d r
Voltage, timing, encoding
H e n
By
Fungsi
Data, control, timing, grounding
Procedur
Sequence of events
V.24/EIA-232-F
ITU-T v.24
Hanya fungsi yang spesifik dan prosedur
Referensi standar lain untuk electrical dan
mechanical e t
N a
d r
EIA-232-F (USA) Hen
RS-232 By
Mechanical ISO 2110
Electrical v.28
Functional v.24
Procedural v.24
Spesifikasi Mechanical
e t
a N
d r
e n
H
By
Spesifikasi Electrical
Sinyal digital
Hasil penerjemahan sebagai data atau
control, bergantung dalam e tcircuit
a N
Lebih dari -3v adalah
e n dbinary 1, lebih dari
r
+3v adalahbinary H
By 0 (NRZ-L)
Kecepatan Signal < 20kbps
Jarak<15m
Untuk control, lebih dari -3v adalah off,
+3v adalah on
Page 234 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Spesifikasi Fungsi
Kategori grup circuit
Data
Control
Timing e t
Ground a N
d r
n
He arah
Satu circuit dalamytiap
Full duplex B
Dua circuit data kedua
Mengijinkan halt atau flow control dalam operasi half
duplex
(Lihat tabel dalam Stallings bab 6)
e t
a N
d r
e n
H
By
Spesifikasi Prosedur
E.g. Asynchronous private line modem
Ketika diputar menyala dan siap, modem (DCE)
menyatakan DCE siap
Ketika DTE siap mengirimkan data,e t menyatakan
permintaan untuk dikirim draN
e
Mode penerimaan dihambat njuga dalam half duplex
H
By siap oleh pernyataan Clear to
Modem merespon ketika
send
DTE mengirimkan data
Ketika data datang, local modem menyatakan Receive
Line Signal Detector dan mengantarkan data
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Null Modem
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Foreground Reading
Stallings bab 6
Web pages from ITU-T on v. specification
Web pages on ISDN aNet
d r
n
He
By
William Stallings
Komunikasi Data dan Komputer
Edisi ke
r a N 7
e t
n d
He
By
Bab 7
Protokol Data Link Control
Flow Control
Memastikan pengiriman tidak overwhelm
peniriman
Preventing buffer overflowet
a N
r
Waktu pengirimanHen d
y
Waktu yang diperlukan untuk memancarkan
B
semua bit ke dalam media
Waktu Propagation
Waktu untuk bit mentransfer link
e t
a N
d r
e n
H
By
Fragmentasi
Block data yang besar dapat dibagi-bagi
menjadi frame-frame kecil
Ukuran buffer yang terbatas
e t
aN frame diterima)
Pendeteksian error cepat r(ketika
n d
Saat error dibutuhkan
Hepengiriman kembali frame-
frame yang kecilBy
Pencegahan satu stasiun menduduki media untuk
waktu yang lama
Stop dan wait menjadi tidak cukup
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Deteksi Error
Dibuat bit tambahan oleh transmitter untuk
deteksi code error
Parity N e t
r a
nd
Hasil dari parity bitHeseperti karakter memiliki
even (even parity)
By or odd (odd parity) number
of ones
Even number dalam bit errors tidak terdeteksi
Error Control
Deteksi dan koreksi error
Frame hilang
Frame rusak N e t
r a
Permintaan ulangHotomatis
en
d
Deteksi Error By
Positive acknowledgment
Pengiriman kembali setelah waktu habis
Negative acknowledgement pengiriman
kembali
Diagram
Stop dan
Wait -
e t
a N
d r
e n
H
By
Go Back N (1)
Based on sliding window
Jika tidak ada error, ACK selalu disertai frame
yang diharapkan t
N e
menggunakan windownuntuk a mengintrol number
dr
e
of outstanding framesH
By
Jika error, mengulang dengan rejection
Membuang frame dan semua frame yang akan
datang sampai dikirimkan frame koreksi
Transmitter harus kembalidan mengirim kembali
frame dan semua subsequent frames
Go Back N Acknowledgement
Rusak
Receiver mendapatkan frame i mengirim
acknowledgement (i+1) selama hilang
Acknowledgements bertumpuk, jadi
acknowledgement berikurnya e t(i+n) mungkin
a N
datang setelah transmitter
d r kehabisan waktu
e n
terhadap frame iBy H
Jika transmitter kehabisan waktu, dikirimkan
acknowledgement sebelum bit P bit
Ini dapat mengembalikan nomor sebelum
dihasilkan reset adlah diinialisasi
e t
a N
d r
e n
H
By
Diagram
Go Back N
-
e t
a N
d r
e n
H
By
Selective Reject
Disebut juga pengiriman ulang yang selektif
Hanya frame yang direjectyang dikirim ulang
Subsequent frames disetujuieoleh t receiver dan
a N
dibuffer n d r
H e
Meminimalisasi pengiriman
By ulang
Receiver harus menjaga buffer yang besar
More complex login dalam pengiriman ulang
Diagram -
Selective
Reject
e t
a N
d r
e n
H
By
Struktur Frame
Pengiriman Synchronous
Semua pengiriman dalam frame
Single frame di format untuk e t semua data
a N
d r
dan mengontrol sentral
H e n
By
Struktur Frame
e t
a N
d r
e n
H
By
Flag Fields
Delimit frame at both ends
01111110
Mungkin menutup satu frame dan membuka yang lain
et synchronize
Receiver mencari flag sequenceNuntuk
r a
Bit stuffing digunakan untukn dmenghindari confusion
dengan data containing
e
H01111110
y B
0 dimasukkan setelah semua sequence pada five 1s
Jika receiver mendeteksi five 1s it checks next bit
Jika 0, ini dihapus
Jika 1 dan tujuh bit adalah 0, flag disetujui
Jaka sixth dan seventh bits 1, pengirim mengindikasikan abort
Bit Stuffing
e t
a N
d r
e n
H
By
Address Field
Identifikasi secondary stationyang mengirim atau
menerima frame
Selalu panjangnya 8 bits
Mungkin extended untuk multiples pada7 bits
t
Ne octet terkhir adalah
LSB pada tiap octet diindikasikanabahwa
octet (1) atau not (0)
n dr
e
Semua ones (11111111)
H adalah broadcast
By
Control Field
Beda untuk tipe frame berbeda
Informasi data akan dikirimkan untuk (layer up
selanjutnya)
Flow dan error control piggybacked
t
e dalam frame-frame
a N
informasi r
e nd
Supervisory - ARQ H
By ketika piggyback tidak digunakan
Unnumbered - supplementary link control
Pertama satu atau dua bit dari control filed
mengidentifikasi tipe frame
Sisa bits dijelaskan selanjutnya
e t
a N
d r
e n
H
By
Poll/Final Bit
Digunakan mengandalkan dalam context
Command frame
P bit a N e t
d r
1 to solicit (poll) response
H e n from peer
By
Response frame
F bit
1 indicates response to soliciting command
Informasi Field
Hanya informasi dan beberapa frame yang
tidak bernomor
Harus contain integral number
N e t pada octets
r a
d
Variable length He n
By
Operasi HDLC
Sentral pada informasi supervisory dan
frame-frame tidak bernomor
Tiga fase N e t
r a
Inisialisasi n d
H e
y
Data transfer B
Disconnect
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
William Stallings
Komunikasi Data dan Komputer
Edisi rke
aN
e7t
n d
He
By
Bab 8
Multiplexing
Multiplexing
e t
a N
d r
e n
H
By
Multiplexing
e t
a N
d r
e n
H
By
Sistem
FDM
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Operasi WDM
Secara umum arsitekturnya sama dengan FDM
Nomor Sumber membangkitkan sinar dengan frekuensi
berbeda
Multiplexer menggabungkan sumber-sumber
e t untuk
ditransmisikan pada single fiber a N
d r
e n
Optical amplifiers memperkuat
H semua wavelengths
y
Typically tens of kmBapart
Demux membagi channel-channel dalam satu tujuan
Mostly 1550nm wavelength range
Dahulu 200MHz tiapr channel
Sekarang 50GHz
e t
a N
d r
e n
H
By
Sistem TDM
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Framing
Tidak ada flag atau karakter
SYNCmenggolongkan frame-frame TDM
Harus menyediakan mekanisme sinkronisasi
Membuat framing digit N e t
Satu kontrol bit dibuat untuk
a
r tiap frame TDM
n d
e
Seperti channel yangHlain - control channel
B y
Mengidentifikasi bit patterns digunakan untuk
mengontrol channel
e.g. alternating 01010101tidak seperti dalam data
channel
Dapar membandingkan incoming bit patterns tiap
channel dengan sync pattern
Pulse Stuffing
Masalah - mensikronkan sumber data
Clocks dalam sumber yang berbeda
penyimpangn
Kecepatan data untuk sumber N e tyang berbeda
tidak digabungkan oleh r a
simple rational number
n d
e
Solusi - Pulse Stuffing
H
By
Kecepatan data outgoing (excluding framing bits)
lebih tinggi daripada jumlah kecepatan incoming
Stuff extra dummy bits or pulses into each incoming
signal until it matches local clock
Stuffed pulses inserted at fixed locations in frame and
removed at demultiplexer
e t
a N
d r
e n
H
By
Mixed Data
DS-1 dapat membawa mixed voice dan
sinyal data
Digunakan 24 channels Net
r a
d
Tidak ada sync byte
He
n
By
Dapat interleave DS-1 channels juga
Ds-2 is four DS-1 giving 6.312Mbps
e t
a N
d r
e n
H
By
SONET/SDH
Synchronous Optical Network (ANSI)
Synchronous Digital Hierarchy (ITU-T)
Compatible
Signal Hierarchy e t
a N
Synchronous Transport r level 1 (STS-1) or
Signal
d
e n
Optical Carrier level H
1 (OC-1)
B y
51.84Mbps
Carry DS-3 or group of lower rate signals (DS1 DS1C
DS2) plus ITU-T rates (e.g. 2.048Mbps)
Multiple STS-1 combined into STS-N signal
ITU-T lowest rate is 155.52Mbps (STM-1)
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Statistical TDM
Dalam Synchronous TDM banyak slot
yang dibuang
Statistical TDM mengallocasikan e t time slots
dynamically based on N
demand
a
d r
e n
Multiplexer scans H
By line input dan memilih
data sampai frame penuh
Kecepatan data pada line lebih kecil
daripada kecepatan aggregate pada line
input
e t
a N
d r
e n
H
By
Performance
Output kecepatan data lebih buruk
kecepatan data aggregate
Dimungkinkan karena masalahN e t selama
r a
peak periods He
n d
Buffer inputs By
Menjaga ukuran buffer ke minimum smpai
mengurangi delay
Ukuran
Buffer
dan Delay
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Disain ADSL
Asymmetric
Kapasitas downstream lebih besar daripada upstream
Frequency division multiplexing t
N e
Lowest 25kHz for voice dra
e n (POTS)
Plain old telephone service
H
B y
Menggunakan echo cancellation atauFDM untuk
memberikan two bands
menggunakan FDM within bands
Range 5.5km
e t
a N
d r
e n
H
By
Discrete Multitone
DMT
Multiple sinyal carrier dalam frekuensi yang berbeda
Beberapa bit tiap channel
4kHz subchannels e t
a N
Mengirimkan tes sinyal untuk d rdigunakan subchannels
e n
dengan snyal lebih baik Hdari rasio noise
By
256 downstream subchannels at 4kHz (60kbps)
15.36MHz
Impairments memberi this down ke1.5Mbps ke 9Mbps
e t
a N
d r
e n
H
By
Transmitter DMT
e t
a N
d r
e n
H
By
xDSL
Kecepatan data tinggi DSL
Single line DSL
et
Kecepatan data sangataNtinggi DSL
r d
e n
H
By
Spread Spectrum
Data digital atau analog
Isyarat analog
Spread spectrum yang melebihi lebar bandwidth
Membuat Jamming dan interception e t harder
a N
Frekwensi harapan d r
e n
H rangkaian frekwensi acak
* Signal Broadcast melebihi
By
Urutan Langsung (Direct Sequence)
* Masing-Masing bit diwakili oleh berbagai bit dalam
sinyal yang dipancarkan
* Pemotongan kode (Chipping Code)
e t
a N
d r
e n
H
By
Gains (Penguatan)
Imunitas dari berbagai noise dan multipath
distortion
* Termasuk gangguan (Jamming)
Dapat mengacak sinyal Net
r a
* Hanya receiver yangenmengetahui
d pengacakan
kode dapat mendapat H kembali sinyal
By
Beberapa user dapat mengunakan bandwidth
yang lebih besar dengan sedikit interferency
* Telepon seluler
* Code division multiplexing (CDM)
* Code division multiple access (CDMA)
Page 336 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Jumlah Pseudorandom
Dihasilkan Oleh Algoritme
menggunakaninitial seed
Algoritma DeterministicNet
r a
d
* tidak benar-benar
He acak
n
By
Jika algoritma baik, hasil lewat test acak
layak
Harus mengetahui algoritma dan seed
untuk memprediksikan sequence
Page 337 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Operasi Dasar
2k frekuensi carier menhasilkan 2k channels
Saluran yang mengatur jarak bersesuaian
dengan bandwidth masukan
e t
Masing-masing saluran r a N digunakan untuk
memperbaiki intervalHen d
y
* 300 m didalam BIEEE 802.11
* Beberapa jumlah bit dikirim beberapa
penggunaan rencana penyandian
@ Maka jadilah pecahan bit
Sequence yang didikte dengan Spreading kode
Page 339 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Contoh CDMA
e t
a N
d r
e n
H
By
CDMA Explanation
Mempertimbangkan Suatu memberitahukan dasar
Dasar mengetahui AS kode
Asumsikan komunikasi telah menyamakan
Suatu kekurangan untuk mengirimkan t suatu 1
N e
Irimkan chip mempola < 1,-1,-1,1,-1,1>
r a
n d
AS kode He
y mengirimkan 0
Suatu kekurangan Buntuk
Irimkan chip[ mempola <- 1,1,1,-1,1,-1>
Komplemen AS kode
Ahli sandi mengabaikan lain sumber ketika penggunaan
AS kode untuk memecahkan kode
Orthogonal Kode
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Required Reading
Stallings bab 9
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Spread Spectrum
Data digital atau analog
Isyarat analog
Data yang di/tersebar (di) atas luas bidang lebar/luas
Buatan [yang] menyumbat dan penahanan/pemotongan
t
lebih keras N e
r a
Frekwensi [yang] mengharapkan
n d
H e
Isyarat menyiarkanB(di)
y atas rangkaian frekwensi [yang]
acak
Urutan Langsung
Masing-Masing bit diwakili oleh berbagai bit di (dalam)
isyarat dipancarkan
Motong kode
Switching Networks
Long distance transmission is typically done
over a network of switched nodes
Nodes tidak terkait dengan isi data
Aksir dari devices adalah stasiun e t
a N
d r
komputer, terminal, telepon,
H e n dll.
y
Kumpulan dari nodes and connections adalah
B
suatu jaringan komunikasi
Data dipetakan olh swicth dari node ke node
Nodes
Node hanya boleh dihubungkan dengan node,
atau dari stasiun ke node yang lainnya
Hubungan Node to node biasanya multiplexed
Network biasanya dihubungkan e t secara parsial
a N
d r
Beberapa hungunganHe n besar (redundant) agar
yang
bisa memperolehBy
keandalan
Dua perbedaan teknologi Switching
Circuit switching
Packet switching
e t
a N
d r
e n
H
By
Circuit Switching
Alur komunikasi yang digunakan oleh dua
stasiun
Tiga fasa (Three phases)
Menetapkan (Establish) e t
a N
r
Mengirim (Transfer) en d
H
Memutuskan (Disconnect)
By
Harus memiliki kapasitas switching dan
kapasitas channel untuk
menetapkan/menentukan koneksi
Must have intelligence to work out routing
Page 379 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Network
e t
a N
d r
e n
H
By
Komponen Telecomms
Subscriber
- Alat yang berkait dengan jaringan
Subscriber line
Local Loop
Subscriber loop t
Connection to network N e
r a
Few km up to few tens of e
kmn d
H
Exchange By
Switching centers
End office - supports subscribers
Trunks
Cabang antara exchanges
Multiplexed
Circuit Establishment
(bagan circuit)
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Blocking or Non-blocking
Blocking
Sebuah jaringan tidak dapat terkoneksi dengan
stasiun karena semua jalur telah digunakan
Sebuah jaringan yang ter blockinge t mengizinkan hal
ini a N
d r
e n
Digunakan dalam ysistem
H suara
B
Panggilan berdurasi pendek
Non-blocking
Mengizinkan semua stasiun untuk terhubung
(berpasangan) sekaligus
Digunakan untuk koneksi data
e t
a N
d r
e n
H
By
Multistage Switch
Mengurangi jumlah dari crosspoints
Lebih dari satu alur yang melalui jaringan
(network)
Meningkatkan keandalan e t
a N
d r
Control lebih rumit Hen
y
Dapat ter-blocking
B
Switch
e t
a N
d r
e n
H
By
Signaling
Laju transfer rate yang terbatas
Delay antara memasukkan nomor (dialing) dan
connection
Mengatasi dengan menggunakan e t common
a N
r
channel signaling Hen d
By
Signaling
e t
a N
d r
e n
H
By
Channel
Signaling
Modes
e t
a N
d r
e n
H
By
Points
e t
a N
d r
e n
H
By
Softswitch Architecture
Tujuan utama computer running software untuk menjadikannya
sebuah smart phone switch
Biaya yang lebih rendah
Fungsi yang lebih besar
Packetizing of digitized voice data
e t
Dapat mengirimkan suara melalui IP (VoIP)
N
a
Bagian yang paling kompleks dari r
dtelephone network switch adalah
n
He
software controlling call process
Call routing By
Call processing logic
Typically running on proprietary processor
Separate call processing from hardware function of switch
Physical switching done by media gateway
Call processing done by media gateway controller
e t
a N
d r
e n
H
By
Softswitch
e t
a N
d r
e n
H
By
Basic Operation
Data ditransmisikan dalam paket-paket kecil
Biasanya 1000 octets
Pesan yang panjang dibagi menjadi rangkaian paket-
paket
e t
Setiap paket berisi sebuahrbagian
aN dari user data
ditambah dengan beberapan d info kontrol
He
Info kontrol By
Routing (addressing) info
Paket diterima, disimpan secara ringkas
(buffered) dan dilanjutkan ke node selanjutnya
Store and forward
Use of Packets
e t
a N
d r
e n
H
By
Keuntungan
Effisiensi Line
Satu node ke node penghubungnya dapat berbagi berbagai
macam paket setiap waktu
Paket diurutkan dan dikirimkan secepat mungkin
Konversi DATA rate e t
a N
Setiap stasiun terhubung pada
r
dnot lokal dengan kecepatan
e n
masing-masing H
By
Nodes buffer data jika diperlukan untuk menyamakan rates
Packet akan diterima walaupun jaringan sibuk
Kecepatan pengiriman mungkin turun
Prioritasnya dapat diatur
Teknik Switching
Stasiun memecah pesan panjang menjadi
paket-paket
Pengiriman Packet satu kali pada satu waktu ke
jaringan N e t
r a
Packet di-handle dalam d
n dua cara
H e
Datagram By
Virtual circuit
Datagram
Setiap paket diperlakukan secara independent
Packet dapat mengambil setiap rute praktis
Packet mungkin datang tidak sesuai urutan
e t
Packet mungkin dapat menghilang
r a N
n d
Tergantung pada yreceiver
H e untuk mengurutkan
B
paket dan mengembalikan paket yang hilang
Diagram
e t
a N
d r
e n
H
By
Virtual Circuit
Membangun perencanaan rute sebelum mengirimkan
paket
Panggilan permintaan dan panggilan penerimaan paket
membangun koneksi (handshake)
e t
Masing-masing paket terdiri daria Nsebuah pengenal virtual
d r
circuit bukan sebuah alamat
e n tujuan
H
Tidak ada keputusanByrouting yang diperlukan untuk
setiap paket
Mengosongkan permintaan untuk menggagalkan circuit
Bukan sebuah jalur yang bersifat dedicated
Virtual
Circuit
e t
a N
d r
e n
H
By
Ukuran paket
e t
a N
d r
e n
H
By
Event Timing
e t
a N
d r
e n
H
By
X.25
1976
Interface antara host dan packet switched
network
Hampir bersifat universal pada e t packet switched
a N
d r
networks dan packetHeswitching
n dalam ISDN
y
Terdiri dari tiga layer
B
Physical
Link
Packet
X.25 - Physical
Interface antara stasiun yang terhubung dan
link ke node
Data terminal equipment DTE (user equipment)
Data circuit terminating equipmente t DCE (node)
a N
d r
Menggunakan -physicalH e n layer specification X.21
By
Reliable transfer across physical link
Sequence of frames
X.25 - Link
Link Access Protocol Balanced (LAPB)
Subset dari HDLC
Lihat bab 7
e t
a N
d r
e n
H
By
X.25 - Packet
Virtual sirkuit Eksternal
Logical connections (virtual circuits) antara
subscribers
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
X.25 Levels
Data user lewat sampai X.25 level 3
X.25 menambahkan informasi kontrol
Header
Penjaelasan virtual circuit Net
r a
menyediakan sequence n d
numbers untukaliran dan
H e
kontrol error By
Paket X.25 diturunkan ke LAPB entity
LAPB menambahkan informasi kontrol yang
lebih banyak
Control Information
e t
a N
d r
e n
H
By
Frame Relay
Di disain lebih effisien dari pada X.25
Dikembangkan sebelum ATM
Installed base yang lebih besar dari pada ATM
e t
ATM sekarang dikembangkan r a N kearah jaringan
d
berkecapatan tinggi Hen
By
Arsitekture Protocol
e t
a N
d r
e n
H
By
Control Plane
Antara subscriber dan jaringan
Menggunakan saluran logikal yang terpisah
Mirip dengan common channel signaling untuk circuit
switching services
et N
Data link layer d r a
e n
LAPD (Q.921) y
H
B
Reliable data link control
Error dan flow control
Antara user (TE) and network (NT)
Digunakan untuk menukar Q.933 control signal
messages
User Plane
End to end functionality
Pengiriman info antar user
LAPF (Link Access Procedure for Frame Mode Bearer
Services) Q.922 t
N e
Frame delimiting, alignment danra
transparency
n d
Frame mux dan demux menggunakan
He addressing field
By sebuah angka integral octets (zero bit
Memastikan frame adalah
insertion/extraction)
Memastikan frame tidak terlalu panjang atau pendek
Deteksi pada error transmisi
Fungsi kontrol congestion
Informasi tambahan
Stallings bab 10
ITU-T web site
Telephone company web sites (not much
technical info - mostly marketing)
e t
a N
d r
X.25 info from ITU-THeweb
n site
By
Frame Relay forum
Arsitekture Protocol
Persamaan antara ATM dan paket switching
Pengiriman data berbentuk discrete chunks
Berbagai koneksi logikal melalui satu interface fisik
Dalam aliran ATM disetiapakoneksi
N e t logikalnya
berupa paket yang memilikid r ukuran tetap yang
e n
H
disebut cells By
Minimal error dan flow control
Mengurangi overhead
Data rates (layer physical) 25.6Mbps sampai
622.08Mbps
Page 439 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
panggilan
Menggunakan
VPs
e t
a N
d r
e n
H
By
Channel
Antara end users
End to end user data
Sinyal Control
VPC menyediakan kapasitas menyeluruh
N e t
a
dr user
Organisasi VCC dilakukannoleh
He
Antara end user Bdan
y jaringan
Control signaling
Antara entitas jaringan
Network traffic management
Routing
Karakteristik VP/VC
Kualitas dari service
Switched dan semi-permanent channel
connections
Integritas call sequence aNet
d r
Negosiasi parameterHlalu
en lintas dan usage
y
monitoring B
Hanya VPC
Pengenalan Virtual channel dilarang dalam VPC
e t
a N
d r
e n
H
By
Format Header
Generic flow control
Hanya terdapay pada user ampai interface jaringan
Controls flow hanya ada pada point ini
Virtual path identifier a N e t
d r
Virtual channel identifier
H e n
y
Payload type B
e.g. info user atau manajemen jaringan
Cell loss priority
Header error control
e t
a N
d r
e n
H
By
Error pada
Cell Header
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Rate
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
CBR
Data rate berukuran tetap secara terus menerus
continuously available
Tight upper bound on delay
Uncompressed audio dan video e t
a N
d r
Video conferencing(percakapan
H e n melalui video)
Interactive audioBy
A/V distribution and retrieval
rt-VBR
Aplikasi yang sensitif terhadap waktu
Sangat tergantung pada delay dan variasi delay
Sebuah aplikasi rt-VBR memiliki rate memiliki
rate yang berfariasi setiapawaktu
N e t
d r
Contoh video yang dikomprese.g.
H e n compressed
video By
Memiliki frame gambar yang berfariasi ukurannya
Aslinya (tidak dikompres) memiliki frame rate tetap
Begitu pula pada data rate
Dapat me-multiplex connections secara statik
Page 472 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
nrt-VBR
Mungkin dapat memberikan karakteristik traffic
flow yang diharapkan
Memperbaiki QoS dalam loss dan delay
End system specifies: e t
a N
d r
Peak cell rate H e n
By
Sustainable or average rate
Measure of how bursty traffic is
Contoh: pemesanan tiket pesawat terbang,
tansaksi pada bank
UBR
Dapat mempunyai kapasitas yang lebih besar
dari pada yang digunakan oleh CBR dan VBR
traffic
Tidak semua resources dedicated
e t
a N
Bursty nature of VBR ndr
He
Untuk aplikasi yang
By dapat mentolerir cell loss
atau variable delays
Contoh: TCP based traffic
Cells ditransfer berbasis FIFO
Usaha servis terbaik
Page 474 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
ABR
Aplikasi menjelaskan peak cell rate (PCR) dan
minimum cell rate (MCR)
Resources dialokasikan paling tidak untuk MCR
Kapasitas sisa dibgikan pada t
a N semua ARB
e
d r
sources H e n
y
Contoh: interkoneksi LAN
B
e t
a N
d r
e n
H
By
Protokol AAL
Convergence sublayer (CS)
Mendukung untuk aplikasiyang spesifik
user AAL dimasukkan SAP
Segmentation dan re-assembly e t sublayer (SAR)
a N
Packages dan unpacks ibfod r yang diterima dari CS
kedalam cell e n
H
B y
Empat tipe
Tipe 1
Tipe 2
Tipe 3/4
Tipe 5
Protokol AAL
e t
a N
d r
e n
H
By
PDU
e t
a N
d r
e n
H
By
AAL Tipe 1
CBR source
SAR packs dan unpacks bits
Setipap blok mempunyai nomor yang urut
e t
a N
d r
e n
H
By
AAL Tipe 2
VBR
Aplikasi Analog
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
AAL Tipe 5
Transport ter-Streamlined untuk koneksi
berorientasi pada protol yang lebih tinggi
e t
a N
d r
e n
H
By
CPCS PDUs
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Informasi tambahan
Stallings bab 11
ATM Forum Web site
e t
a N
d r
e n
H
By
William Stallings
Data and Computer
Communications
7th Edition N e t
r a
n d
H e
By
Bab 12
Routing
By
Roting static menggunakan pendekatan yang sama pada
semua waktu
Dynamic routing mengizinkan perubahan dalam
routing,tergantung pada lalu lintas
Menggunakan sebuah peer structure untuk node
Alternate Routing
Rute yang memungkinkan antara end
offices yang ditentukan e t
a N
Membantu switch e n d rdalam memilih rute
H
yang cocokBy
Route yang dicatat berdasar preference
order
Perbedaan pengesetan dari rute (route)
mungkin digunakan/dipakai pada waktu
yang berbeda Page 493 / 1194
Diagram http://www.hendra-jatnika.web.id
Alternate
Routing
e t
a N
d r
e n
H
By
Stabilitas
Fairness
Optimalisasi
Efisiensi
Kriteria Performance
Digunakan untuk seleksi dari route
Minimum hop N e t
r a
Harga paling murah
H e n d
y
Lihat Stallings appendix 10A untuk
B
algoritma routing
e t
a N
d r
e n
H
By
Strategi Routing
Fixed
Flooding N e t
r a
Random H e n d
y
Adaptive B
Fixed Routing
Satu rute permanen untuk setiap
pasangan sumber sampai e t tujuan
a N
Menentukan route n d menggunakan
r
He
algoritma biaya
By termurah (appendix
10A)
Route fixed, sedikitnya sampai suatu
perubahan di (dalam) topologi jaringan
Fixed
Routing
e t
a N
d r
e n
H
By
Flooding
Tidak ada info jaringan yang dibutuhkan
Paket dikirimkan oleh node ke setiap client yang lain
(neighbor) t
e
Paket yang datang dikirim r a Nkembali pada setiap link
selain jalur pengirimen d
H
Secepatnya sejumlah
By salinan akan tiba di tujuan
Masing-masing paket telah dinomori secara uniq, jadi
salinannya dapat dibuang/diputus
Node dapat mengingat paket yang dikirimkan untuk
menjaga agar paket tersebut tidak keluar dari
jaringan
Dapat memasukkan sebuah hop count kedalam paket
Contoh
Flooding
e t
a N
d r
e n
H
By
Properties of Flooding
Semua rute yang mungkin dicoba
Sangat sempurna t
N e
Sedikitnya satu npaket
d r a akan dapat
diambil hop
B ycount
He route terkecil
Dapat digunakan set up virtual circuit
Semua node dilewati
Sangat berguna untuk mendistribusikan
informasi (Contoh: routing)
Random Routing
Node memilih satu jalur outgoing untuk
pengiriman ulang paket t
yang datang
e
Seleksi dapat diacak
d r a N atau round robin
e n
Dapat memilih
By
H jalur outgoing berdasar
pada perhitungan probabilitas
Tidak ada info jaringan yang diperlukan
Rute biasanya bukan least cost atau
minimum hop
Page 506 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Adaptive Routing
Digunakan oleh hampir seluruh jaringan paket
switching
Keputusan routing berubah ketika
t kondisi pada
jaringan berubah N e
a r
Kegagalan n d
Kemacetan pada He jaringan
jalur
By
Membutuhkan informasi tentang jarinan
Keputusan lebih kompleks
Tradeoff antara kualitas informasi jaringan dan
overhead
Reaksi yang terlalu cepat dapat menyebabkan osilasi
Terlalu lambat menjadi relevant
Adaptive Routing -
Advantages
Performance lebih baik
Aid congestion control N e t(Lihat bab 13)
r a
Sistem yang kompleks
H e n d
y
Mungkin tidak ssuai dengan teori
B
Klasifikasi
Berdasar pada sumber informasi
Local (isolated) t
Route menuju outgoing
e
N link dengan antrian
r a
terpendek Hen d
Dapat meliputi
By penyimpangan untuk masing-
masing tujuan
Jarang digunakan jangan memakai info mudah yang
tersedia
Node yang berdekatan
Semua node
Page 509 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Distributed adaptive e t
a N
Estimasi delay sebagai d
standart
r performance
e
Algoritma Bellman-Ford
n (appendix 10a)
H
Node mengubahBy delay vector dengan neighbors
Update routing table berdasar pada info yang datang
Tidak mempertimbangkan kecepatan jalur, hanya panjang
antrian
Panjang antrian bukan sbuah ukuran yang bagus dari delay
Respond lambat untuk congestion
B
Menetapkan kerugian dari jalurantara dua node node seprti
jumlah kerugian dari links traversed
Untuk masing-masing pasangan dari node, menemukan sebuah
jalur dengan kelemahan terkecil
Kelemahan Link dalam tujuan yang berbeda mungkin dapat
berbeda
Contoh : panjang dari antrian paket
tersebut
Page 517 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
Dijkstra
It T L(2) Path L(3) Path L(4) Path L(5) Path L(6 Path
er )
ati
on
1 {1} 2 12 5 1-3 1 14 - -
e t
a N
2 {1,4} 2 12 4 1-4-3 n1d
r 14 2 1-45 -
He
By
3 {1, 2, 4} 2 12 4 1-4-3 1 14 2 1-45 -
d r
s = source node e n
H
w(i, j) = beban link
Bydari node i ke node j
w(i, i) = 0
w(i, j) = Jika dua node tidak terhubung secara langsung
w(i, j) 0 Jika dua node terhubung secara langsung
h = jumlah maksimum dari links dalam jalur pada current stage
dari algoritma
Lh(n) = biaya dari least-cost path dari s ke n dengan catatan
dibawah h links
e t
a N
d r
e n
H
By
0 - - -
et - -
a N
d r
e n
1 2 1-2 5 1-3 y 1H 1-4 - -
B
2 2 1-2 4 1-4-3 1 1-4 2 1-4- 10 1-3-6
5
3 2 1-2 3 1-4-5- 1 1-4 2 1-4- 4 1-4-5-6
3 5
4 2 1-2 3 1-4-5- 1 1-4 2 1-4- 4 1-4-5-6
3 Page 524 / 1194
5
http://www.hendra-jatnika.web.id
Comparison
Penyeleseian dari dua persetujuan algoritma
Information gathered
Bellman-Ford t
Perhitungan untuk node n N e
involves knowledge of link cost ke
r a
semua neighboring nodes
n d plus total cost ke masing-masing
neighbor dari s H
e
B y
Masing-masing node dapat dirawat set of costs dan jalur untuk
Evaluasi
Tergantung pada processing time dari algoritma
Tergantung pada jumlah dari informasi yang
dibutuhkan dari node yang lain e t
a N
Implementation specificn d r
e
Keduanya bertemu H dibawah topologi static dan costs
By
Bertmu pada solusi yang sama
Jika link costs berubah, algoritma akan mencoba
untuk mengecek kembali
Jika link costs tergantung pada lalu lintas, dimana
tergantung pada rute yang dipilih, kemudian
diumpan balikkan
Mungkin hasilnya tidak stabil
Page 526 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Referensi
Stalling bab 12
Routing informationNfrom et Comer D.
a
Internetworking nwith
d r TCP/IP Volume 1 ,
He
Prentice Hall,
By Upper Saddle River NJ.
William Stallings
Komunikasi Data dan Komputer
Edisi 7
e t
a N
d r
e n
H
Bab 13 By
Congestion di Jaringan Data(Data
Network)
e t
a N
d r
e n
H
By
Efek Congestion
Tibanya paket disimpan pada buffer masukan
terbentuk routing
Paket bergerak ke buffer keluaran
paket paket antri untuk dipancarkan e t keluar.
a N
time division multiplexing d r
statistik
e n
H
Jika paket paketBtibay untuk dirutekan, atau
untuk;menjadi keluaran, bufffer akan mengisi
Mampu membuang paket
Mampu menggunakan kontrol arus
Mampu menyebarkan congestion melalui
jaringan
Page 531 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
jaringan
yang
ideal
Penggunaan
e t
a N
d r
e n
H
By
Kemampuan Praktis
idealnya mengasumsikan buffer tanpa
batas dan tidak ada ongkos exploitasi
buffer terbatas N e t
r a
d
Biaya terjadi dalamH e npertukaran pesan
y
kendali congestion
B
Efek dari
Congestion
yang tidak t
e
dikontrol e n d r a N
H
By
Mekanisme dari
Congestion Control
e t
a N
d r
e n
H
By
Backpressure
Jika node menjadi terlampau banyak itu dapat
melambatkan atau menghentikan arus paket dari node
lain
dapat berarti bahwa node lain harus menerapkan kendali
pada tarip paket yang datang/yang e tberikutnya
a N
Menyebarkan kembali ke n dr
sumber
Mampu membatasi ke H e
koneksi logis yang
B y
membangitkan kebanyakan lalu lintas
Digunakan di koneksi yang mengorientasikan itu dapat
meloncati kendali congestion ( e.g. X.25)
Tidak digunakan di ATM maupun pembingkai penyiaran
ulang
Hanya baru-baru ini mengembang;kan untuk IP
Paket
kendali Paket
Menghasilkan congestion node terlampau
banyak
dikirim kepada node sumber N e t
r a
e.g. ICMP sumber memuaskan
e n d
H
Dari tujuan atauBpenerus
y
Sumber memotong belakang sampai tidak ada lagi
pesan
Meminta setiap paket yang dibuang, atau
mengantisipasi
Melainkan mekanisme kasar
Pengaturan Traffic
Kewajaran
quality of service
Ingin perawatan berbeda e t
untuk koneksi
a N
d r
yang berbeda H e n
By
Reservasi
e.g. ATM
Kontrak lalu lintas antara jaringan dan
pemakai
Page 542 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Bingkai Relay
Pengatur Congestion
Memperkecil barang buangan
Memelihara Qos yang disetujui
Memperkecil kemungkinan monoply satu pemakai akhir
Penerapan sederhana t e
aN atau jaringan
Ongkos exploitasi kecil pada pemakai
r
d
Menciptakan lalu lintasHtambahan minimal
en
Mendistribusikan sumber
By daya secara wajar
Membatasi penyebaran congestion
Beroperasi secara efektif dengan mengabaikan arus
lalu lintas
Dampak minimum pada sistem yang lain
Memperkecil perbedaan dalam QoS
Teknik
Strategi barang buangan
Penghindaran congestion
Pensinyalan secara eksplisit e t
a N
d r
n
Perbaikan congestion
H e
By
Mekanisme pensinyalan implisit
e t
a N
d r
e n
H
By
Hubungan
Antar
Parameter a N e t
r
congestion y H e n d
B
Pensinyalan Explisit
Sistem akhir jaringan siaga menumbuhkan
congestion
Pemberitahuan Backward explicit t congestion
N e
pemberitahuan Forward a
explicit
r congestion
n d
H e
Membingkai handler
By memonitor antrian nya
Memberitahu beberapa atau semua koneksi
logical
Tanggapan pemakai
Mengurangi tingkat tarip
Efek Latency/Speed
ATM 150Mbps
~ 2.8x10-6 detik untuk memasukkan sel tunggal
Waktu untuk menyilang jaringan tergantung pada delay
propagasi, delay switching e t
a N
Mengasumsikan penyalurandpadar dua pertiga kelajuan
e n
cahaya H
B y
Jika tujuan dan sumber pada sisi berlawanan AS, waktu
perkembangbiakan~ 48x10-3detik
Memberi kendali congestion tersembunyi/terkandung,
pada saat itu pemberitahuan sel yang diteteskan telah
mencapai sumber, 7.2x106 bit telah dipancarkan
Maka, ini bukan suatu strategi yang baik untuk ATM
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Pengaturan Resource
menggunakan Virtual Paths
Memisahkan jalur aliran menurut karakteristik
layanan
Pemakai ke aplikasi pemakai
e t
Pemakai ke aplikasi jaringan
r a N
d
en
Jaringan ke aplikasiHjaringan
By
Perhaitan dengan:
Rasio Kerugian sel
Penundaan sel transfer
Variasi sel delay
Konfigurasi dari
VCCs dan VPCs
e t
a N
d r
e n
H
By
Membentuk Jalur
Melicinkan aliran jalur dan mengurangi sel
yang perdu
Token bucket N e t
r a
n d
H e
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Pengenalan Bingkai
GFR mengenali bingkai seperti halnya sel
Ketika terlampau banyak, jaringan membuang
bingkai utuh dibanding sel yang individu
e t
Semua sel dari suatu bingkai
r a N mempunyai
d
pengaturan CLP bit Hyang
en sama
CLP=1 AAL5 framesBy adalah prioritas yang lebih
rendah
Upaya Terbaik
CLP=0 frames jaminan kapasitas yang
minimum
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
William Stallings
Data and Computer
Communications
7th Edition aN
e t
d r
n
He
By
Bab 14
Jaringan Selular Tanpa Kabel
Bentuk Sel
Bujur Sangkar
Jarak d sel mempunyai empat tetangga pada jarak d dan empat
pada jarak akar2 d
lebih baik Jika semua antena yang bersebelahan sama jauh
Memilih sederhana dan menswitch antena
t baru
N e
Sudut Enam d r a
Menyediakan antena yange n jauh
sama
H
By sebagai radius circum-circle
Radius menggambarkan
Jarak dari pusat ke puncak panjang sisnya sama
Jarak tengah radius sel R adalah akar 3 R
Tidak selalu sudut enam
Pembatasan Secara petabumi
Kondisi-Kondisi propagasi sinyal lokal
Penempatan antena
Geometri Selular
e t
a N
d r
e n
H
By
Frekuensi Reuse
Kekuatan kontrol dasar transceiver
Mengijinkan komunikasi di dalam sel frekwensi yang diberi
Membatasi kekuatan sel yang bersebelahan
Mengijinkan re-use frekwensi di sel yang dekat
e t
Menggunakan frekwensi sama untuk a N berbagai percakapan
d r
10 50 frekwensi tiap sel en
H
E.G. By
Semua N sel menggunakan frekwensi yang sama
K total frekwensi digunakan di dalam sistem
Masing-masing sel mempunyai K/N frekwensi
Mengedepankan Layanan Telepon selular ( AMPS) K=395, N=7
yang memberi 57 frekwensi stiap sel diatas rata-rata
Pola
Frekuensi
Reuse
e t
a N
d r
e n
H
By
Sel Splitting
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Kanal
Kanal Kontrol
Pengaturan dan pemeliharaan panggilan
Menetapkan hubungan antara N e t unit gerak
a
derngan BS paling dekat
n d r
H e
Kanal Traffic By
Membawa data dan suara
Langkah-
langkah
Panggilan N e t
r a
n d
H e
By
Fungsi lain
Menghalangi Panggilan
Selama langkah panggilan mobile-initiated,jika semua jalur sibuk, gerak lagi
Setelah nomor gagal, nada sibuk dikembali[kan
Penghentian Panggilan
Pemakai menggantung/kan atas
MTSO di/memberi tahu e t
a
Saluran lalu lintas pada dua BSS di/melepaskan N
Drop Panggilan d r
e n
H isyarat diperlukan
BS tidak bisa memelihara kekuatan
Byyang diberitahu
Lalu lintas drop dan MTSO
Panggilan ke/dari pelanggan dan yang ditetapkan
MTSO menghubungkan ke PSTN
MTSO dapat menghubungkan pemakai dan menetapkan langganan via PSTN
MTSO dapat menghubungkan ke MTSO remote via PSTN atau via
mempersembahkan bentuk
Mampu menghubungkan pemakai dalam area nya dan pemakai
Faktor-faktor Desain
Efek perkembangbiakan
Dinamis
Susah untuk meramalkan
Tingkatan kekuatan transmit maksimum pada BS dan unit
Tingginya antena unit t
Tersedia tingginya antena BS N e
r a
d
Faktor ini menentukan ukuranedari
n sel yang individu
H
Didasarkan data [yang] empiris
B y
Menerapkan model untuk memberi lingkungan petunjuk ukuran sel
E.G. model oleh Okumura et al yang disuling oleh Hata
Analisa yang terperinci area Tokyo
Informasi kerugian alur yang diproduksi untuk suatu lingkungan yang
berkenaan dengan kota
Model Hata's adalah suatu perumusan yang empiris
Mempertimbangkan variasi kondisi dan lingkungan
Fading
Variasi waktu dari isyarat yang diterima
Disebabkan oleh perubahan di dalam
transmisi path(s) N e t
r a
d
E.G. kondisi-kondisi
H e n angkasa ( hujan)
By
Bergeraknya (unit) antena
Propagasi Multipath
Refleksi
Permukaan sanak keluarga besar ke panjang gelombang isyarat
Mempunyai pergeseran fasa dari aslinya
Batalkan aslinaya atau meningkatkannya
Difraksi t
e
N sanak keluarga besar ke
Tepi badan yang tak dapat tembus adalah
panjang gelombang r a
d
n tidak ada garis arah ( LOS) ke
e
Dapat menerima isyarat sekalipun
H
pemancar By
Scattering
Ukuran hambatan dalam panjang gelombang
Penerang menempatkan/mengeposkan dll.
Jika LOS, diffracted dan menyebar isyarat tidak penting
Isyarat yang dicerminkan mungkin
Jika tidak (ada) LOS, menyebar dan diffraksi adalah alat-alat
resepsi yang utama
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Tipe-tipe Fading
Fast Fading
Perubahan kekuatan lebih cepat di atas jarak separuh panjang
gelombang
900MHz panjang gelombang adalah 0.33m
20-30dB
Slow Fading e t
Perubahan lebih lambat dalam kaitan
N
adengan bangunan yang tingginya
r
ddll.
berbeda, gap di dalam bangunane n
Di atas jarak lebih panjang H
B y dibanding faast fading
Flat fading
Nonselective
Mempengaruhi semua frekwensi dalam proporsi sama
Selektif Fading
Komponen frekwensi berbeda berpengaruh dengan cara yang berbeda
Operasi
Telepon AMPS-capable mempunyai modul tugas
klasifikasi ( NAM) di memori read-only
NAM berisi jumlah telepon
Ditugaskan oleh penyedia layanan
Nomor urut telepon e t
Ditugaskan oleh pabrikan a N
d r
e n
Kapan telepon dipasang, memancarkan nomor telepon dan
nomor urut ke MTSO y H
( Gambar 14.5)
B
MTSO mempunyai database unit yang dicuri untuk dilaporkan
Menggunakan nomor urut untuk mengunci hingga orang tak dapa
mencuri unit
MTSO menggunakan nomor telepon untuk penagihan
Jika telepon digunakan di (dalam) kota [yang] remote,
[jasa;layanan] masih ditagihkan ke penyedia [jasa;layanan]
[yang] lokal pemakai
Urutan Panggilan
1. Mula-mula pelanggan menyetem dalam jumlah dan tekan
mengirimkan
2. MTSO mengesahkan nomor telepon dan pemakai cek yang diberi
hak untuk menempatkan panggilan
Beberapa penyedia layanan memerlukan suatu PIN ke pencurian konter
3. MTSO mengeluarkan pesan ke telepon e t
pemakai yang menandakan
a N
jalur siap digunakan d r
n
He untuk menghubungi penerima
4. MTSO mengirimkan bunyi isyarat
By
Semua operasi, 2 melalui/sampai 4, terjadi di dalam 10 s dalam memulai
panggilan
5. Ketika penerima menjawab, MTSO menetapkan sirkit dan informasi
penagihan ketika salah satu menggantun, MTSO melepaskan sirkit,
saluran radio gratis, dan menyudahi informasi penagihan
Access
Keaneka Ragaman frekwensi
Frequency-Dependent pelemahan transmisi ( menyiarkan burst, selektipfading)
mepunyai lebih sedikit efek
perlawanan Multipath
DSSS memperdaya multipath yang memudar dengan keaneka ragaman
frekwensi t
N e
Juga memotong kode yang digunakan hanya memperlihatkan korelasi salib
rendah dan autocorrelation rendah r a
n d
Versi isyarat delay lebih dari satu memotong interval tidak bertentangan dengan
syarat dominan banyak H e
Keleluasaan Pribadi By
Dari spektrum yang tersebar ( lihat bab 9)
Penurunan(Pangkat,Derajad) yang lemah
Dengan FDMA atau TDMA, menetapkan jumlah para pemakai yang dapat
mengakses sistem secara serempak
Dengan CDMA,ketika para pemakai mengakses sistem secara serempak,
menyiarkanlah tingkatan dan karenanya kesalahan menilai peningkatan
Secara berangsur-angsur sistem menurunkan pangkat
Penerima RAKE
Jika berbagai versi isyarat tiba lebih dari satu memotong interval terpisah,
penerima dapat memulihkan isyarat dengan menghubungkan urutan chip
dengan isyarat yang datang/yang berikutnya Isyarat sisa[nya]
memperlakukan sebagai suara gaduh
Capaian lebih baik jika penerima mencoba untuk memulihkan isyarat dari
berbagai lur dan berkombinasi dengan keterlambatant pantas
Isyarat biner asli tersebar oleh XOR dengan N ekode yang memotong
r a
d
Menyebar urutan yang diatur untukntransmisi di saluran tanpa kabel
He salinan isyarat
efek Multipath menghasilkan berbagai
By
Masing-Masing dengan suatu sejumlah waktu berbeda menunda (? 1, ? 2, dll.)
Masing-Masing dengan suatu faktor pelemahan berbeda ( a1, a2, dll.)
penerima Demodulates mengkombinasikan isyarat
Demodulated memotong arus yang yang diberi makan ke dalam berbagai
correlators, masing-masing tertunda oleh jumlah berbeda
Isyarat yang dikombinasikan menggunakan faktor yang diperkirakan dari saluran
e t
a N
d r
e n
H
By
IS-95
generasi ke dua rencana CDMA
Terutama menyebar di Amerika Utara
Struktur trnsmisi berbeda e tpada link
a N
d r
pemain depan dan H epembalik
n
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Scrambling
Setelah interleaver, data aduk
Topeng keleluasaan pribadi
Mencegah pengiriman pola yang berulang
Mengurangi kemungkinan para pemakai yang mengirimkan pada
kekuatan puncak pada waktu sama t
berebut Dilaksanakan oleh kode [yang]
N epanjang
a r 42-bit-long bergeser daftar
Pseudorandom jumlah diturunkan n ddari
e
Hdengan nomor urut elektronik pemakai
Bergeserlah daftar initialized
Bykode panjang adalah pada suatu tingkat tarip
Keluaran dari generator
1.2288 Mbps
64 kali 19.2 kbps
Satu bit di dalam 64 terpilih ( dengan decimator fungsi)
Menghasilkan arus XORED dengan keluaran blok interleaver
Pengendalian Daya
Langkah berikutnya memasukkan/menyisipkan
kekuatan mengendalikan informasi di saluran
lalu lintas
Untuk mengendalikan keluaran e tkekuatan antena
a N
dr tingkat 800 bps dengan
Merampok saluran lalu nlintas
e
mencuri bit kode y H
B
800-bps saluran membawa informasi yang
mengarahkan unit untuk merubah tingkatan keluaran
Menggerakkan arus kendali multiplexed ke dalam
19.2 kbps
Mengganti beberapa kode menggigit, menggunakan
generator kode panjang untuk menyandi bit
DSSS
Menyebar 19.2 kbps untuk 1.2288 Mbps
Penggunaan satu baris Walsh acuan/matriks
yang ditugaskan Ke setasiun gesit selama [panggil/hubungi] susunan
Jika 0 diperkenalkan ke XOR, 64 bit dari baris ditugaskan mengirim
Jika 1 XOR diperkenalkan, bitwise baris di/mengirim
t
Bit akhir menilai 1.2288 Mbps N e
r a
Menggigit arus yang yang diatur
n dke pengangkut menggunakan
QPSK He
y
Baku dan Q ( in-phase dan kwadratur) saluran
Data yang dipecah jadi
Data pada setiap saluran XORED dengan kode yang singkat unik
Pseudorandom angka-angka dari 15-bit-long bergeser daftar
Forward
Link
Transmission
e t
a N
d r
e n
H
By
Reverse Link
Sampai 94 Kanal CDMA
Masing-Masing pendudukan 1228-kHz luas bidang
yang sama
Mendukung sampai 32 akses menggali
t dan 62
saluran lalu lintas N e
a r
Kanal trafik unik n d
He
By
Masing-Masing setasiun mempunyai kode panjang
unik menyembunyikan nomor urut [yang] didasarkan
pada
42-bit nomor;jumlah, 242 1 topeng [yang] berbeda
Mengakses saluran yang digunakan untuk memulai
panggilan, bereaksi terhadap pemberian nomor halaman
penggali pesan, dan untuk penempatan membaharui
DSSS
Merindukan kode unik ke XORED dengan
keluaran randomizer
1.2288-Mbps arus data akhir
yang diatur Menggunakan NORTHOGONAL
et
QPSK rencana modulasi r a
n d
e
Berbeda dengan ysaluran maju yang digunakan
H
B
untuk unsur penundaan di dalam modulator
untuk menghasilkan orthogonalas
saluran Maju, menyebar kode orthogonal
Berasal dari Walsh acuan/matriks
Membalik saluran orthogonalas dalam menyebar
kode tidak dijamin
Link
Transmissi
on
e t
a N
d r
e n
H
By
Daya Penggerak
Kecenderungan ke arah telekomunikasi [yang] pribadi umum
Kemampuan orang untuk mengidentifikasi dirinya dan menggunakan manapun
sistem komunikasi serentak, dalam kaitan dengan rekening/tg-jawab tunggal
Akses komunikasi [yang] umum
Menggunakan ones terminal di dalam suatu lingkungan yang luas untuk
menghubungkan ke jasa informasi t
N e
e.g. terminal jinjing yang akan bekerja di kantor, jalan, dan naik pesawat terbang
dengan sama dengan baik r a
d
nmodul identitas langganan, melangkah
GSM selular yang teleponi dengan
H e
ke arah gol y
B
Jasa komunikasi pribadi ( PCSS) dan jaringan komunikasi pribadi ( PCNS)
juga membentuk sasaran hasil untuk third-generation tanpa kabel
Teknologi adalah divisi waktu penggunaan digital berbagai akses atau
code-division berbagai akses
Pcs handsets kekuatan yang rendah, kecil dan cahaya
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
William Stallings
Data and Computer
Communications
7 Edition
th
dr
a N e t
e n
H
By
Bab 15
Ikhtisar Jaringan Area Lokal
Aplikasi LAN(1)
Komputer Pribadi LANS
Biaya yang rendah
Tingkat Tarip data yang terbatas
Kembali jaringan akhir a e t
N
d r
Saling behubungan sistem
H e n yang besar ( mainframe
dan alat penyimpanan
By yang besar)
Tingkat Tarip data [tinggi
Kecepatan tinggi menghubung
Akses yang dibagi-bagikan
Jarak yang terbatas
Terbatasnya Jumlah alat
Aplikasi LAN(2)
Jaringan Kawasan Penumpukan Barang
Memisahkan jaringan yang menangani kebutuhan gudang/penyimpanan
Melepaskan tugas gudang/penyimpanan dari server yang spesifik
Fasilitas gudang/penyimpanan yang bersama ke seberang jaringan kecepatan
tinggi
Hard-Disk, perpustakaan tape, larik antena CD t
N e
yang ditingkatkan Client-Server akses gudang/penyimpanan Mengarahkan
r a
gudang/penyimpanan ke komunikasi gudang/penyimpanan untuk backup
n d
Kecepatan tinggi jaringan kantor
H e
By
Gambaran desktop yang memproses
Kapasitas tinggi gudang/penyimpanan lokal
Tulang Punggung LANS
Salinglah behubungan kecepatan rendah LANS [yang] lokal
Keandalan
Kapasitas
Harga
e t
a N
d r
e n
H
By
Arsitektur LAN
Topologi
Medium transmisi
Tataruang e t
a N
d r
n
Medium kendaliy akses
H e
B
Topologi
Tree
Bus
Kasus khusus Three aNet
d r
Satu batang, tidak ada
e n cabang
H
y
Ring B
Star
Topologi LAN
e t
a N
d r
e n
H
By
Frame
Transmission
dalam Bus r a N e t
n d
LAN By
H e
Topologi Ring
Pengulang yang dihubungkan oleh penunjuk titik
menghubungkan pengulangan tertutup
Menerima data pada satu mata rantai dan retransmit pada yang
lain
Menghubungkan searah e t
a N
d r
Setasiun menyertakan ke pengulang
n
Data di bingkai He
By
Edarkan dulu semua setasiun
Tujuan mengenali alamat dan bingkai salinan
Bingkai beredar kembali ke sumber di mana dipindahkan
Media kendali akses menentukan manakala setasiun
dapat memasukkan/menyisipkan bingkai
Frame
Transmissi e t
N
dalam H e n d r a
Ring LAN By
Topologi Star
Masing-Masing setasiun menghubung secara
langsung ke node pusat
Pada umumnya via dua titik untuk menunjuk
mata rantai e t
a N
d r
Node pusat dapat menyiarkan
H e n
By yang logis
Bintang phisik, bus
Hanya satu setasiun dapat memancarkan
serentak
Node pusat dapat bertindak sebagai tombol
frame
Pemilihan Topology
Keandalan
Expandabilas
Capaian e t
a N
d r
n
Kebutuhan di dalam
y
H konteks:
e
B
Medium
Tataruang pemasangan kabel
Kendali akses
Pemilihan Medium
Dibatasi oleh topologi LAN
Kapasitas
Keandalan e t
a N
d r
n
Jenis data mendukung
H e
By
Lingkup lingkungan
Arsitektur Protocol
Menurunkan model lapisan OSI
IEEE 802 Phisik
Kendali mata rantai logis e t( LLC)
a N
d r
n
Media kendali akses
y
H e ( MAC)
B
e t
a N
d r
e n
H
By
802 Layer -
Fisik
Encoding/Decoding
mukadimah Generation/Removal
Menggigit transmission/reception
e t
a N
d r
n
topologi dan Medium
y
H e transmisi
B
802 Layers -
Logical Link Control
Menghubung ke tingkat yang lebih tinggi
kendali kesalahan dan Arus
e t
a N
d r
e n
H
By
Layanan LLC
Didasarkan HDLC
Layanan yang connectionless
Layanan koneksi gaya aNet
d r
n
Layanan connectionless
y
H e yang diakui
B
Protocol LLC
yang diperagakan Setelah HDLC
Gaya seimbang tak serempak untuk
mendukung gaya koneksietlayanan LLC (
tipe 2 operasi) a N
d r
e n
Informasi PDUS H terhitung jumlahnya
tak
By
untuk mendukung Acknowledged layanan
connectionless ( tipe 1)
Terdiri dari banyak bagian menggunakan
LSAPS
e t
a N
d r
e n
H
By
Sistem Asinkronus
Protes
Baik jika banyak setasiun mempunyai data untuk
memancarkan periode yang diperluas
Reservasi e t
Lalu Lintas arus yang berguna
a N
d r
n
Anggapan H e
B y
Bursty lalu lintas yang berguna
Semua setasiun sesuai waktu
Membagi
Sederhana
Efisien di bawah beban moderat
Ditujukan untuk roboh di bawah muatan berat
e t
a N
d r
e n
H
By
Bridges
Kemampuan untuk memperluas di LAN tunggal
Menyediakan interkoneksi ke LANS/WANS lain
Menggunakan penerus atau Jembatan t
N e
Jembatan lebih sederhana d r a
e n
Menghubungkan LANS H yang serupa
B y
Protokol serupa untuk fiisik dan lapisan mata rantai
Proses minimal
Penerus yang lebih umum
Saling behubungan berbagai LANS dan WANS
melihat kemudian
Kenapa Bridge?
Keandalan
Capaian
Keamanan e t
a N
d r
n
Geografi H e
By
Fungsi Bridge
Membaca semua bingkai yang
dipancarkan pada satu LAN dan
menerima alamat itu untuk e t setasiun
a N
manapun pada LAN n yang
d r lain
He
MenggunakanByprotokol MAC untuk LAN
kedua, retransmit masing-masing bingkai
Cara sama lainnya
Operasi Bridge
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Bridge
dan
LAN
dengan e t
a N
Rute H e n d r
Alternatif By
Spanning Tree
Jembatan secara otomatis kembangkan
ruting
Secara otomatis membaharui N e t jawaban
r a
d
Frame forwardingHe n
By
Pengalamatan
pengulangan Resolusi
Frame forwarding
Memelihara database untuk masing-masing port
Mendaftar alamat setasiun yang yang dicapai melalui masing-
masing port
Karena suatu bingkai tiba pada port
t X: e
aN MAC didaftarkan untuk
Mencari database untuk melihatrjika
pelabuhan manapun kecuali nXd
H e
Jika alamat tidak ditemukan,
y disampaikan ke semua pelabuhan
kecuali X B
Jika alamat didaftarkan untuk pelabuhan Y, memeriksa
pelabuhan Y apa menghalangi penyampaian status
Ganjalan mencegah port dari penerima atau pemancar
Jika tidak dihalangi, memancarkan bingkai sampai pelabuhan Y
Address Learning
Mampu menyampaikan database
Mampu belajar
Ketika bingkai tiba di pelabuhan t X, telah datang
format LAN yang dihubungkan e
N dengan port X
r a
d
nmembaharui database
Menggunakan sumber H e
pelabuhan X untuk By memasukkan alamat itu
Pengatur waktu pada masing-masing masukan
database
Setiap kali bingkai tiba, alamat sumber
mengecek database penyampaian
Putaran Bridge
e t
a N
d r
e n
H
By
Hubs
Unsur tataruang bintang [yang] pusat aktip
Masing-Masing setasiun yang dihubungkan ke poros/pusat kegiatan oleh
dua bentuk
Pemancar dan Penerima
Poros/Pusat kegiatan bertindak sebagai suatu pengulang
t kegiatan mengulangi
Ketika setasiun tunggal memancarkan, poros/pusat
e
a
isyarat pada garis ramah untuk masing-masingN setasiun
d r
n
Garis terdiri dari dua unshielded pasangan
e [yang] yang terbelit
Membatasi pada sekitar 100ym H
B
Data tinggi menilai dan kualitas transmisi lemah/miskin UTP
Serabut berhubung dengan mata mungkin digunakan
Max tentang 500 m
Secara phisik bintang, secara logika bus
Transmisi dari setasiun manapun menerima secara keseluruhan setasiun
lain
Jika dua setasiun memancarkan pada waktu yang sama, benturan
Layout Hub
Berbagai tingkatan poros/pusat kegiatan cascaded
Masing-Masing poros/pusat kegiatan punya suatu
setasiun campuran dan poros/pusat kegiatan lain yang
dihubungkan dari bawah t
N e
Sesuai dengan praktek pemasangan
dr
a kabel bangunan
en pada masing-masing lantai
Kamar kecil pemasanganHkabel
Bydapat ditempatkan pada setiap orang
Poros/Pusat kegiatan
Masing-Masing setasiun jasa poros/pusat kegiatan pada lantai
nya
e t
a N
d r
e n
H
By
B
Transmisi dari manapun setasiun yang diterima oleh
poros/pusat kegiatan dan retransmitted pada semua
bentuk yang ramah
Hanya satu setasiun dapat memancarkan serentak
Total kapasitas LAN adalah 10 Mbps
Meningkatkan capaian dengan lapisan 2 tombol
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Switch Layer 2
Poros/Pusat kegiatan pusat bertindak sebagai
tombol
Bingkai yang datang/yang berikutnya t dari
N e
setasiun tertentu diswitchd r ke
a garis keluaran yang
n
sesuai He
By
Bentuk tak terpakai dapat tombol lalu lintas lain
Setasiun lebih dari satu memancarkan serentak
Perkalian kapasitas LAN
Masalah Router
Penerus melakukan semua IP-LEVEL yang
memproses di (dalam) perangkat lunak
LANS Kecepatan Tinggi dan high-performance
lapisan 2 pompa tombol berjuta-juta
t paket per detik
Penerus Software-based hanya N e mampu menangani
r a
[yang] baik di bawah suatu
n d juta paket per detik
H e
Solusi: lapisan 3By
tombol
Implementpacket-Forwarding logika penerus di
(dalam) perangkat keras
Dua kategori
Paket [oleh/dengan] paket
Mengalirlah didasarkan
Diagram Tipe
Organisasi a N e t
r
LAN Besar y H e n d
B
Bab 16
Kecepatan tinggi LANS
e t
a N
d r
e n
H
By
Perkenalan
Cakupan teknologi :
Kecepatan dan Gigabit Ethernet
e t
Saluran Serat raN
n d
Kecepatan tinggi
He LANS tanpa kabel
By
He
Sejumlah kecil
Bykerja sama para pemakai
Gambar file data raksasa(masive) ke seberang
jaringan
E.G. Kelompok Pengembangan software yang menguji
versi perangkat lunak baru atau desain computer-
aided menjalankan simulasi
Tulang punggung lokal kecepatan tinggi
Permintaan Pengolahan tumbuh
LANS berkembang biak pada lokasi
Interkoneksi kecepatan tinggi adalah perlu
Page 706 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Ethernet (CSMA/CD)
Pengangkut Merasakan Berbagai Akses dengan
Pendeteksian Benturan
Xerox- Ethernet
IEEE 802.3
e t
a N
d r
e n
H
By
ALOHA
Radio Paket
Pada saat stasiun mempunyai bingkai,ini dikirimkan
Stasiun mendengarkan ( untuk perjalanan max
waktu pulang pergi)plus kenaikan kecil
Jika ACK, bagus. Jika tidak, dipancarkan
t kembali
Jika tidak ada ACK setelah
e
Ntransmisi diulangi,
r a
menyerah n d
Urutan Cek Bingkai
e
H ( seperti di HDLC)
B y
Jika bingkai OK dan alamat cocok dengan penerima,
mengirimkan ACK
Bingkai mungkin dirusakkan oleh noise atau oleh
stasiun lain memancarkan pada waktu yang sama (
benturan)
Kebanyakan tumpang-tindih bingkai menyebabkan
benturan
Max Pemanfaatan 18%
CSMA
Propagasi waktu sangat sedikit dibanding waktu
transmisi
Semua stasiun mengetahui bahwa suatu transmisi
telah dimulai hampir dengan seketika
Pertama dengarkan untuk medium e t jelas bersih
(pengangkut merasakan) a N
d r
Jika medium kosong, e nmemancarkan
Jika dua stasiun
H
Nonpersistent CSMA
1. Jika medium adalah kosong, memancarkan; cara
lainnya, lanjut ke 2
2. Jika medium sibuk, menunggu sejumlah waktu
gambaran dari distribusi kemungkinan (penundaan
transmisi kembali) dan ulangi 1
Keterlambatan acak mengurangi
t kemungkinan
benturan N e
a
dr stasiun menjadi siap untuk
Pertimbangkanndua
memancarkanHe pada waktu sama
Bysaat transmisi lain sedang dalam proses
Pada
Jika kedua stasiun menunda waktu sama sebelum
mengerjakan secara beranting, keduanya akan
mencoba untuk memancarkan pada waktu sama
Kapasitas disia-siakan sebab medium akan tinggal
kosong mengikuti akhir transmisi
Sekalipun satu atau lebih stasiun yang menunggu
Nonpersistent Stasiun yang segan
1-PERSISTENT CSMA
Untuk menghindari waktu saluran kosong, 1-
persistent protokol digunakan
Stasiun yang mengharapkan untuk memancarkan
mendengarkan dan mematuhi berikut:
e t
1. Jika medium kosong, memancarkan; cara
N
a 2
lainnya, lanjut ke langkah
d r
n
He mendengarkan sampai
2. Jika medium sibuk,
By
kosong; kemudian memancarkan dengan
seketika
1-persistent stasiun egois
Jika dua atau lebih setasiun yang menunggu, dapat
menjamin adanya benturan
Dapat disortir setelah benturan
P-persistent CSMA
Kompromi itu mencoba untuk mengurangi benturan
Seperti nonpersistent
Dan mengurangi waktu kosong
Seperti 1-Persistent t
Aturan: N e
r a
1. Jika medium kosong,d
n memancarkan dengan
kemungkinan H
e
p, dan menunda sekali unit
B y
dengan kemungkinan ( 1 p)
Unit Waktu [yang] yang secara khas
perkembangbiakan maksimum menunda
2. Jika medium sibuk, mendengarkan sampai
kosong dan mengulangi langkah 1
3. Jika transmisi di/tertunda sekali unit,
mengulangi langkah 1
Apa yang dimaksud dengan nilai yang efektif p?
Besarnya nilai p?
Hindari ketidakstabilan di bawah muatan berat
n penantian setasiun untuk pengiriman
Akhir transmisi, mengharapkan jumlah stasiun percobaan
untuk memancarkan adalah jumlah kemungkinan waktu
stasiun siap memancarkan
np e t
Jika np> 1 pada rata-rata r aN ada suatu benturan
akan
n
Usaha yang diulangi untuk
d memancarkan hampir
He benturan
menjamin lebih banyak
By beranting bersaing dengan transmisi
Pengerjaan secara
baru
Secepatnya, semua stasiun berusaha untuk mengirimkan
Benturan berlanjut; nol throughput
Maka np< 1 untuk puncak yang diharapkan n
Jika muatan berat yang diharapkan, p kecil
Bagaimanapun, jika p dibuat lebih kecil, stasiun
menunggu lebih lama
Pada beban rendah, ini memberi keterlambatan sangat
lama
Page 715 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
CSMA/CD
Dengan CSMA, benturan menduduki medium
untuk jangka waktu transmisi
Stasiun mendengarkan ketika sedang
memancarkan
e t
a N
Jika medium kosong,
r
dmemancarkan, cara
1.
e n
H
lainnya, ke langkah 2
B y
2. Jika sibuk, mendengarkan untuk yang kosong,
kemudian memancarkan
3. Jika benturan dideteksi, lompat kemudian
berhenti bertransmisi
4. Setelah lompat, tunggu waktu acak kemudian
dimulai dari langkah 1
Operasi
CSMA/CD
e t
a N
d r
e n
H
By
Pendeteksian Benturan
Pada baseband bus, benturan
menghasilkan voltase isyarat jauh lebih
tinggi dibanding isyarat
Benturan mendeteksi jika e t sinyal kabel
lebih besar dari sinyal
r a N stasiun tunggal
d
en atas jarak
Sinyal menipisHdi
Jarak BatasByke 500m ( 10Base5) atau
200m ( 10Base2)
Karena pasangan kabel lilit ( star-
topology) aktivitas pada port lebih dari
satu adalah benturan
Benturan khusus mengakibatkan sinyal
e t
a N
d r
e n
H
By
10Mbps Specification
(Ethernet)
100BASE-X Media
Dua spesifikasi medium fisik
100BASE-TX
Dua pasang kabel twisted-pair
Satu pasangan untuk transmisi dan satu untuk
resepsi e t
STP dan Kategori 5 UTPa Nmengijinkan
d r
MTL-3 rencana pemberian
en isyarat digunakan
100BASE-FXBy
H
Dua kabel fiber optik
Satu untuk transmisi dan satu untuk resepsi
Intensitas modul digunakan untuk 4B/5B-NRZI
arus kelompok kode dalam sinyal optik
1 yang diwakili oleh pulsa cahaya
0 oleh baik ketidakhadiran dari pulsa maupun
intensitas sangat rendah dari pulsa
100BASE-T4
100-Mbps (di) atas lower-qualas Cat. 3 UTP
Ambil keuntungan dari dasar diinstall besar
Cat 5 opsional
Tidak memancarkan sinyal antara paket
Digunakan dalam aplikasi tenaga baterai
t
Tidak dapat mencapai 100aN e
Mbps pada pasangan kabel
lilit tunggal d r
Arus Data membelah e n jadi tiga arus terpisah
H
By dengan suatu data efektif tingkat 33.33 Mbps
Masing-Masing
Menggunakan empat pasang kabel lilit
Data dipancarkan dan diterima menggunakan tiga pasang
kabel
Dua pasang mengatur untuk transmisi bidirectional
Tidak menggunakan sandi NRZ
Akan memerlukan pemberian sinyal tingkat 33 Mbps pada
masing-masing pasang
Tidak menghasilkan sinkronisasi
Ternary Rencana Pemberian sinyal ( 8B6T)
Page 728 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
100BASE-T Options
e t
a N
d r
e n
H
By
H e
yang mengadaptasikan
y Full-duplex
B
Harus menggunakan menswitch poros/pusat kegiatan
Masing-masing stasiun mendasari daerah benturan
terpisah
Sesungguhnya, tidak ada benturan
CSMA/CD algoritma yang tidak lagi diperlukan
802.3 MAC menggunakan format bingkai
Stasiun yang dipasang dapat melanjut CSMA/CD
Konfigurasi Campuran
Ethernet cepat men-support gabungan dari 10-Mbps LANS
dan lebih baru 100-Mbps LANS
E.G. 100-Mbps tulang punggung LAN untuk mendukung
hub 10-Mbps
Stasiun menyertakan ke hub 10-Mbps yang
menggunakan 10BASE-T et
Hub menghubungkan untuk a N menswitch hub
d r
menggunakan 100BASE-T
e n
H
Dukungan 10-Mbps dan 100-Mbps
By
Kapasitas tinggi dari workstation dan server
menyertakan secara langsung bagi 10/100 tombol
Tombol yang dihubungkan ke hub 100-Mbps
menggunakan 100-Mbps mata rantai
100-Mbps hub menyediakan membangun tulang
punggung
Yang dihubungkan ke router yang menyediakan
koneksi ke WAN
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Ring Operation
Masing-Masing Pengulang menghubungkan
[bagi/kepada] dua (orang) yang lain via mata
rantai transmisi searah
Alur tertutup tunggal
e t
Data mentransfer sedikit-demi
a N sedikit dari satu
pengulang kepada yang d r berikutnya
e n
Pengulang memperbaharui
H dan memancarkan
By
kembali bit masing-masing
Pengulang melaksanakan penyisipan data,
resepsi data, kepindahan data
Pengulang bertindak sebagai titik pemasangan
Paket yang dipindahkan oleh pemancar setelah
satu perjalanan [membulatkan/ mengelilingi]
[cincin/arena]
Membypass Status
e t
a N
d r
e n
H
By
r a
nd Buatan Bingkai dan
Perjalanan pulangepergi
diserap dengan H
pemancaran setasiun
B y
Setasiun kemudian memasukkan/menyisipkan
tanda baru ketika transmisi telah menyelesaikan
dan memimpin tepi mengembalikan bingkai tiba
Di bawah beban [cahaya/ ringan], beberapa
pemborosan/ketidakcakapan
Di bawah muatan berat, protes
Token Ring
Operation
e t
a N
d r
e n
H
By
Fibre Channel
terbaik Untuk kedua-duanya teknologi
Saluran mengorientasikan
Data mengetik qualifier untuk menaklukkan muatan
penghasil untung bingkai
Tingkatan Mata rantai membangune t dihubungkan
dengan I/O ops a N
d r
Protokol menghubungkan
e n spesifikasi untuk
mendukung Arsitektur
H I/O ada
B y
E.G. SCSI
Jaringan mengorientasikan
terdiri dari banyak bagian penuh Antar[A] berbagai
tujuan
Amati untuk mengamati connectivas
Internetworking [bagi/kepada] lain teknologi koneksi
r a
n d
High-Capacas Pemanfaatan, Ketidakpekaan Jarak
H e
Connectivas lebih besar dibanding multidrop saluran ada
By
Ketersediaan lebar
yaitu. komponen baku
Berbagai cost/performance tingkatan
Sistem kecil ke supercomputers
Mbawa berbagai perintah alat penghubung ada menetapkan
untuk protokol jaringan dan saluran ada
Gunakan mekanisme pengangkutan umum berdasar pada
point-to-point mata rantai dan suatu menswitch jaringan
Dukung sederhana menyandi dan membingkai rencana
Pada gilirannya mendukung berbagai saluran dan protokol
jaringan
Page 752 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
d r
pendek/singkat e n
H
FC-1 Protokol Transmisi
B y
8B/10B Isyarat [yang] menyandi
FC-2 Yang membingkai Protokol
Topologi
Bingkai format
Arus Dan Kendali Kesalahan
Urutan dan pertukaran ( pengelompokan bingkai logis)
H e
Penaklukan transparan ke [tangkai pohon/bengkak urat]
Masing-Masing pelabuhan mempunyai alamat unik
By
Kapan data memancarkan ke dalam pabrik, membingkai
tombol [bagi/kepada] [tangkai pohon/bengkak urat] yang
(mana) memasang pelabuhan tujuan penggunaan
menunjukkan menentukan penempatan
Yang manapun [menyampaikan/kirim] bingkai ke [tangkai
pohon/bengkak urat] berkait dengan tombol sama atau
bingkai perpindahan ke tombol bersebelahan untuk mulai
penaklukan ke tujuan remote
Keuntungan Pabrik
Scalabilas kapasitas
[Sebagai/Ketika/Sebab] pelabuhan tambahan ditambahkan,
mengumpulkan kapasitas peningkatan jaringan
Mperkecil buntu dan perkelahian
Peningkatan Throughput t
Protokol mandiri N e
r a
Jarak tidak dapat merasakan
n d
H e
Tombol Dan Mata rantai Transmisi Teknologi boleh ber;ubah
By
tanpa mempengaruhi keseluruhan bentuk wujud
Bebankan pada [atas] [tangkai pohon/bengkak urat]
memperkecil
[Tangkai pohon/bengkak urat] Saluran Serat yang
bertanggung jawab untuk memanage point-to-point koneksi
antar[a] [dirinya] sendiri dan pabrik
Pabrik yang bertanggung jawab untuk menaklukkan dan
pendeteksian kesalahan
Alternative Topologies
Point-To-Point Topologi
Hanya dua pelabuhan
secara langsung Dihubungkan, dengan tidak ada
campurtangan tombol
Tidak (ada) penaklukan e t
a N
d r yang diputuskan
Topologi Pengulangan/Jerat
sewenang-wenangHen
Sederhana, murah
By topologi
atas [Bagi/Kepada] 126 [tangkai pohon/bengkak urat]
di (dalam) pengulangan/jerat
Operasi dengan kasar setara dengan [cincin/arena]
tanda
Topologi, Media Transmisi, dan data tingkat tarip
mungkin (adalah) dikombinasikan
e t
a N
d r
e n
H
By
Required Reading
Stallings chapter 16
Web sites on Ethernet, Gbit
Ethernet, 10Gbit aEthernet,
e t Token
N
r
ring, Fibre Channel
H e n d etc.
By
Unlicensed Narrowband RF
1995, Radiolan memperkenalkan narrowband LAN tanpa kawat
yang menggunakan spektrum ALIRAN tanpa SIM
yang yang digunakan Untuk narrowband transmisi pada kuasa rendah
0.5 watt atau lebih sedikit
Beroperasi pada 10 Mbps
5.8-GHz band e t
a N
r 100 m di (dalam)
50 m di (dalam) semiopen kantorddan kantor
terbuka e n
H
By
Konfigurasi Peer-To-Peer
Memilih satu node sebagai master
Berdasarkan lokasi,interferensi dan kekuatan sinyal
Master dapat berubah secara otomatis saat kondisinya berubah
Termasuk fungsi dynamic relay
Stasiun dapat menjadi repeater untuk memindah data antara
stasiun yang di luar jangkauan dengan yang lain
Konfigurasi BSS
Paling Sederhana: masing-masing stasiun
menjadi BSS tunggal
Di dalam cakupan hanya stasiun lain di dalam BSS
Mampukah dua BSSs overlap a N e t
d r
Stasiun dapat mengambil
e n bagian di lebih dari satu
H
BSS By
Asosiasi antara stasiun dan BSS dinamis
Stasiun mungkin memadamkan, datang di dalam
cakupan, dan keluar cakupan
e t
a N
d r
e n
H
By
Services
Service Provider Category
Association Distribution system MSDU delivery
Authentication Station LAN access and
security
Deauthentication Station e t LAN access and
a N
d r security
e n
Dissassociation H
Distribution system MSDU delivery
B y
Distribution Distribution system MSDU delivery
Integration Distribution system MSDU delivery
MSDU delivery Station MSDU delivery
Privacy Station LAN access and
security
Reassocation Distribution system MSDU delivery
Page 771 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Kategori Services
Jasa stasiun diterapkan di tiap-tiap stasiun
802.11
Termasuk stasiun AP
Jasa distribusi diperlihatkan antara BSSs
Mungkin dapat di implementasikan dieAP
t atau special-purpose
device aN
d r
Tiga jasa digunakan untuk
e nmengontrol akses dan
kerahasiaan H
By
Enam jasa digunakan untuk membantu pengiriman MAC
data units (MSDUs) antar stasiun
Blok data yang dilewati oleh pemakai MAC layer MAC
Biasanya LLC PDU
Jika MSDU terlalu besar untuk MAC frame, akan dibagi dan
dipancarkan secara urut setiap frame (lihat kemudian)
suatu DS
Distribusi adalah layanan utama yang digunakan oleh
stasiun untuk menukar MAC frame saat frame harus
menyilang ke DS
Dari stasiun dalam satu BSS ke stasiun di BSS yang lain
Pengiriman pesan melalui DS adalah di luar lingkup dari 802.11
Jika stasiun di BSS yang sama, melayani
e t distribusi secara logika
melewati AP tunggal dari BSSditu a N
r
Layanan pengintegrasian
n
Hememungkinkan perpindahan
By 802.11 LAN dan satu pada
data antar stasiun pada
802.x LAN yang terintegrasi
Integrasi mengacu pada wired LAN secara phisik terhubung ke
DS
Stasiun mungkin secara logika terhubung ke 802.11 LAN via
layanan integrasi
Layanan pengintegrasian melindungi konversi media dan
terjemahan alamat
Penempatan Stasiun
DS harus mengetahui di mana stasiun tujuan adalah
Identitas AP untuk pesan mana harus dikirimkan
Stasiun harus memelihara asosiasi dengan AP di dalam BSS yang
ada
Tiga jasa berhubungan dengan keperluan
et ini:
N
raantara stasiun dan AP
Asosiasi: Menetapkan asosiasi awal
d
Untuk membuat identitas H
dann
e alamat yang diketahui
By asosiasi dengan AP di dalam BSS tertentu
Stasiun harus menetapkan
AP kemudian mengkomunikasi informasi ke APs lain di dalam ESS
Reassociation: Memindahkan asosiasi ke AP yang lain
Mengijinkan stasiun untuk pindah dari satu BSS ke yang lain
Disassociation: Dari salah satu stasiun atau AP yang asosiasinya
diakhiri
Diberikan sebelum stasiun meninggalkan ESS atau menutup
MAC fasilitas manajemen melindungi dirinya sendiri melawan terhadap
stasiun yang menghilang tanpa pemberitahuan
Page 775 / 1194
Access and Privacy Services -
http://www.hendra-jatnika.web.id
Authentication
Pada wireless LAN, stasiun manapun di dalam radio mencakup alat
lain yang dapat memancarkan
Stasiun manapun di dalam cakupan radio dapat menerima
Pengesahan: Digunakan untuk menetapkan identitas stasiun satu
sama lain
Wired LANS mengasumsikan akses ke N et phisik menyampaikan
koneksi
otoritas untuk menghubungkan ke a
LAN
r
n d
He LANS
Bukan asumsi sah untuk wireless
By
Connectivas yang dicapai dengan baik untuk mengatur antena
Layanan pengesahan yang digunakan untuk menetapkan identitas
setasiun
802.11 supports several authentication schemes
Di ijinkan perluasan tentang rencana ini
Tidak mengamanatkan rencana tertentu
Jangkauan dari handshaking secara relatif tidak kuat ke rencana public-
key encryption
802.11 memerlukan pengesahan bisa diterima, sukses dikenali sebelum
asosiasi Page 776 / 1194
Access and Privacy Services -
http://www.hendra-jatnika.web.id
Architecture
e t
a N
d r
e n
H
By
Function
DCF sublayer menggunakan CSMA
Jika setasiun mempunyai frame untuk memancarkan, itu
didengarkan medium
Jka medium kosing, stasiun boleh memancarkan
Jika tidak harus menunggu sampai e ttransmisi sekarang
melengkapi a N
d r
en
Tidak ada pendeteksianHbenturan
Byjaringan wireless
Tidak dilakukan pada
Cakupan sinyal yang dinamis sangat besar
Pemancar setasiun tidak bisa melihat sinyal lemah dari noise
dan efek transmisinya
DCF meliputi delay
Sejumlah rencana prioritas
Interframe ruang
Interframe Space
Penundaan tunggal dikenal sebagai interframe ruang (IFS)
Menggunakan IFS, aturan untuk CSMA:
1. Stasiun dengan media frame
Jika kosong, menunggu jika sisa yang kosong untuk satu IFS. Jika
demikian, boleh memancarkan dengan e tsegera
a N
2. Jika sibuk (yang manapun npada
d awalnya atau menjadi
r
Hemenunda transmisi
sibuk selama IFS) stasiun
B y
Lanjut untuk memonitor sampai transmisi sekarang selesai
3. Sekali ketika transmisi arus berlebih, menunda IFS lain
Jika sisa kosong, back off waktu acak
Jika medium masih kosong,stasiun boleh memancarkan
Selama backoff waktu, jika menjadi sibuk, backoff pengatur waktu
dihentikan dan mulai lagi ketika medium menjadi kosong
Untuk memastikan stabilitas, backoff menggunakan
exponen biner Page 784 / 1194
IEEE 802.11
http://www.hendra-jatnika.web.id
Medium
Access
Control
Logic
e t
a N
d r
e n
H
By
Prioritas
Menggunakan tiga nilai untuk IFS
SIFS ( IFS yang pendek):
IFS paling pendek
Untuk semua respon tanggapan (lihat t
kemudian)
N e
PIFS (menunjukan fungsi koordinat
d r a IFS):
e n
Midlength IFS H
B y
Digunakan oleh pengontrol dipusatkan di PCF
DIFS (distribusi fungsi koordinat):
IFS terpanjang
Digunakan selama penundaan minimum untuk asynchronous
frame untuk akses
e t
a N
d r
e n
H
By
(PCF)
Metode akses alternatif menerapkan di atas DCF
Polling oleh polling master (titik koordinator)
Menggunakan PIFS saat pengeluaran polls
PIFS lebih kecil dibanding DIFS
Mampu menangkap medium dan mengunci saat asychronous traffic tidak
sama saat menerima respon t
E.G. jaringan wireless mengatur beberapa
e
N stasiun dengan time-
a
dr titik koordinator
sensitive traffic yang dikendalikannoleh
e
Traffic lainnya bersaing untukH akses menggunakan CSMA
By
Titik koordinator dalam round-robind ke stasiun untuk mengatur
Saat mengeluarkan poll, stasiun mungkin merespon menggunakan SIFS
Jika titik koordinator menerima respon, itu mengeluarkan poll yang lain
menggunakan PIFS
Jika tidak ada tanggapan selama penggunaan waktu yang diharapkan,
koordinator mengeluarkan poll
Superframe
Titik Koordinator akan mengunci hingga orang tak dapa lalu lintas tak
serempak pengeluaran tempat pemungutan suara
Superframe interval menggambarkan
Selama bagian dari pertama superframe interval, tempat pemungutan suara protes
koordinator titik kepada semua setasiun mengatur untuk menanyai
Nunjuk koordinator kemudian yang kosong untuk sisa superframe
Membiarkan periode perkelahian untuk akses e t serempak
tak
N a
r titik boleh menangkap kendali dan
Pada permulaan superframe, koordinator
d
e
tempat pemungutan suara isu untuk
nperiode diberi
H
By ukuran bingkai variabel yang dikeluarkan dengan
Waktu bervariasi oleh karena
menjawab setasiun
Istirahat superframe yang tersedia untuk akses contention-based
Pada akhir superframe interval, koordinator titik berkelahi/ menantang untuk
akses yang menggunakan PIFS
Jika kosong, koordinator titik memperoleh akses segera
Superframe periode penuh mengikuti
Jika sibuk, koordinator titik harus menantikan kosong untuk memperoleh akses
Akibatkan superframe periode digambar perspektif untuk siklus berikutnya
Page 792 / 1194
IEEE 802.11 konstruksi waktu
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Kontrol Frames
Membantu dalam penyerahan data dapat yang dipercaya
Menggerakkan Save-Poll ( PS-POLL)
Dikirim Oleh stasiun manapun ke stasiun yang meliputi AP
Permintaan AP memancarkan frame yang buffered untuk stasiun ini
pada saat stasiun dalam gaya yang power-saving
Permintaan untuk Mengirimkan ( RTS)
t e
aNdengan empat cara
Frame pertama pada pertukaran frame
r
nd
Clear untuk Mengirimkan (eCTS)
H
Ke dua bingkai di (dalam) pertukaran dengan empat cara
Pengakuan ( ACK) By
Contention-Free ( CF)-END
Umumkan akhir contention-free periode bagian dari PCF
CF-END+ CF-ACK:
Mengakui adanya CF-END
Terakhir contention-free periode dan setasiun pelepasan/release dari
pembatasan dihubungkan
Managemen Frames
Digunakan untuk mengatur komunikasi antar
stasiun dan Aps
E.G. manajemen asosiasi
Minta, menanggapi, asosiasi kembali,et
pemisahan, dan
pengesahan a N
d r
n
He
By
DSSS
Tiga media phisik
Direct-Sequence menyebar spektrum
2.4 GHZ rombongan ALIRAN pada 1 Mbps dan 2 Mbps
Sampai kepada tujuh saluran, masing-masing 1 Mbps atau 2
Mbps, dapat digunakan e t
a N
d
Gantung pada luas bidang eyang
rdialokasikan oleh berbagai
n
peraturan nasional y H
B
13 di kebanyakan Negara-Negara eropa
Satu di Jepang
Masing-Masing luas bidang saluran 5 MHZ
Masing-Masing luas bidang saluran 5 MHZ
Pengcodean DBPSK untuk 1-Mbps dan DQPSK untuk 2-Mbps
FHSS
Frequency-Hopping spektrum di/tersebar
2.4 GHZ rombongan ALIRAN pada 1 Mbps dan 2 Mbps
Gunakan berbagai saluran
Isyarat yang meloncat dari satu menggali yang didasarkan pada yang
lain suatu pseudonoise urutan
1-MHz saluran digunakan
23 saluran di Jepang e t
a N
70 di AS dr
n
Skema hopping dapat disetel H e
By minimum Forusa adalah 2.5 loncatan per
E.G. tingkat tarip loncatan
detik
Loncatan minimum Jarak 6 MHZ di (dalam) Amerika Utara dan
kebanyakan dari Eropa dan 5 MHZ di (dalam) Jepang
Two-Level Gauss FSK modulasi untuk 1-Mbps
Bit menyandi [sebagai/ketika/sebab] penyimpangan dari freknensi
pembawa sekarang
Selama 2 Mbps, menggunakan
Empat penyimpangan berbeda dari frekwensi pusat menggambarkan
empat 2-bit kombinasi
Page 803 / 1194
Original 802.11 Lapisan Phisik
http://www.hendra-jatnika.web.id
Inframerah
Omnidirectional
Cakup sampai kepada 20 m
1 Mbps menggunakan 16-PPM ( posisi pulsa modulasi)
Masing-Masing kelompok 4 bit data memetakan
t ke dalam salah
satu 16-PPM lambang N e
r a
n
Masing-Masing lambang terdiri
ddari 16 bit
He
Byterdiri dari lima belas 0s dan satu biner 1
Masing-Masing 16-bit
Untuk 2-Mbps, masing-masing kelompok 2 bit data
dipetakan ke dalam salah satu empat 4-bit urutan
Masing-Masing urutan terdiri dari tiga 0s dan satu biner 1
Intensitas modul
Kehadiran sesuai dengan isyarat
802.11a
5-GHz frekuensi
Gunakan frekuensi divisi orthogonal yang terdiri dari banyak bagian
( OFDM)
Yang tidak spread spektrum
Disebut multicarrier modulasi
e
Berbagai isyarat pengangkut pada frekwensi
t berbeda
a N
Beberapa bit pada masing-masing d r
saluran
n e
H subchannels mempersembahkan kepada
serupa Ke FDM tetapi semua
sumber tunggal By
Data rate 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, dan 54 Mbps
Sampai kepada 52 subcarriers yang diatur menggunakan BPSK,
QPSK, 16-QAM, atau 64-QAM
Tergantung pada tingkat tarif
Subcarrier frekwensi mengatur jarak 0.3125 MHZ
Convolutional kode pada tingkat 1/2, 2/3, atau 3/4 menyediakan
pemain depan koreksi kesalahan
Page 805 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
802.11b
Merupakan perluasan 802.11 DS-SS
5.5 dan 11 Mbps
Memotong tingkat tarip 11 MHZ
Sama seperti asli DS-SS
Luas bidang yang diduduki sama t
Kode komplementer [yang] menyetem
e
N ( CCK) modulasi untuk
a
rmenilai di (dalam) luas bidang
d
mencapai yang lebih tinggi data
n
H e
sama pada tingkat tarip memotong sama
By
CCK modulasi kompleks
Ikhtisar pada slide berikutnya
Data diperlakukan di (dalam) blok 8 bit pada 1.375 MHZ
8 bits/symbol? 1.375 MHZ= 11 Mbps
Sebanyak enam bit ini memetakan ke dalam salah satu 64
urutan kode
Keluaran pemetaan, lebih dua bit tambahan, format masuk ke
QPSK modulator
Page 806 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
802.11g
Persuasion Higher-speed key 802.11b
Combines lapisan fisik menggunakan teknik
pengkodean pada 802.11a dan 802.11b yang
menyediakan layanan padaNberbagai
et tingkat
r a
tarif data n d
He
By
e t
a N
d r
e n
H
By
William Stallings
Data and Computer
Communications e t
N
7 Edition
th r a
n d
H e
By
Chapter 18
Internet Protocols
Page 810 / 1194
Fungsi Protokol
http://www.hendra-jatnika.web.id
Encapsulation
Data pada umumnya ditransfer dalam blok-blok
Protocol Data Unit( PDUs)
Masing-Masing PDU berisi data dan kontrol informasi
Beberapa PDU hanya mengendalikan
Tiga kategori kontrol
Alamat
Pengirim dan/atau penerima e t
Kode pendekteksian Kesalahan a N
d r
Misal Memeriksa urutan farme
e n
H
Kontrol protokol By
Informasi tambahan untuk menerapkan fungsi-fungsi protokol
Penambahan kontrol informasi ke data adalah encapsulation
Data diterima atau dihasilkan oleh kesatuan dan encapsulated ke
dalam PDU
berisi data dan kontrol informasi
Misal: TFTP, HDLC, penyiaran ulang bingkai, ATM, AAL5 (
Gambar 11.15), LLC, IEEE 802.3, IEEE 802.11
Pemecahan dan
Reassembly(Segmentation OSI)
Penukaran data antara dua kesatuan
Ditanandai sebagai urutan beberapa PDU dari beberapa batasan ukuran
Pesan Tingkatan Aplikasi
Protokol tingkat yang lebih rendah mungkin harus memisahkan data ke
dalam blok [yang] lebih kecil
Jaringan komunikasi mungkin hanya menerima e tblok sampai suatu ukuran
tertentu a N
d r
ATM 53 komposisi music 8 suara
e n
Ethernet 1526 komposisi
Hmusic 8 suara
B y
Kontrol kesalahan yang lebih efisien
Pengiriman ulang yang lebih kecil
Lebih Adil
Mencegah stasiun yang memonopoli medium
Penyangga yang lebih kecil
Ketetapan pos pemeriksaan dan operasi ulang
Kerugian Fragmentation
Membuat PDU-PDU sebesar mungkin sebab
PDU berisi beberapa kontrol informasi
Blok yang lebih kecil, ongkos yang lebih besar
Kedatangan PDU menghasilkan gangguan
e t
Blok yang lebih kecil, lebih banyaka N
gangguan
d r
Lebih kecil waktu memproses, lebihe n banyak PDU
H
By
Reassembly
Data yang terbagi-bagi harus dikumpulkan kembali ke dalam pesan
lebih rumit Jika PDU-PDU rusak
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
kontrol Koneksi
Pemindahan Data Tanpa Sambungan
Masing-Masing PDU diperlakukan sendiri-sendiri
Misal: Datagram
Perpindahan data Connection-oriented
Lintasan yang sebetulnya
Lebih Disukai Connection-oriented untuk e t
a N pertukaran data yang
panjang d r
e n
Atau jika detil protokol harus terpecahkan secara dinamis
H
y
Asosiasi yang logis, atauBkoneksi, yang dibentuk diantara kesatuan
Terjadi tiga fasa
Penetapan koneksi
Perpindahan data
Penghentian koneksi
Dapat menyela dan menyembuhkan pertahap untuk menangani
kesalahan
e t
a N
d r
e n
H
By
Penetapan Koneksi
Kesatuan setuju untuk menukar data
Berdasarkan tipenya, satu setasiun mengeluarkan koneksi meminta
Dalam tampilan yang tanpa koneksi
Bisa melibatkan otoritas pusat
Menerima kesatuan menerima atau menolak e t
Bisa memasukkan negosiasi a N
d r
n
Sintaksis, ilmu semantik, dan pemilihan
e waktu
Kedua-Duanya kesatuanBharus
H menggunakan protokol yang sama
y
Bisa mengiiinkan corak [yang] opsional
Harus disetujui
Misal protokol mungkin menetapkan MAX PDU ukuran 8000
komposisi music 8 suara; satu setasiun mungkin ingin membatasi
untuk 1000 komposisi music 8 suara
Peruntunan
Banyak protokol connection-oriented menggunakan peruntunan
Misal HDLC, IEEE 802.11
PDU menomori secara berurutan
Masing-Masing sisi menjejaki angka-angka yangberikutnya
Mendukunglah tiga fungsi utama et
Kiriman tersusun a N
kontrol Alur d r
e n
kontrol kesalahan H
B y
Tidak menemukan dalam semua protokol connection-oriented
Misal: Frame menyiarkan ulang dan ATM
Semua protokol connection-oriented termasuk beberapa cara
dalam mengidentifikasi koneksi
Koneksi unik identifier
Kombinasi alamat tujuan dan sumber
Penyerahan Yang
Diperintah/Dipesan
PDUS mungkin tiba rusak
Alur berbeda melalui jaringan
PDU memesan harus dirawat
Nomor PDUs secara sekuen e t
a N
Mudah untuk memesan lagi n dPDUs
r yang diterima
H e
Bidang nomor;jumlahyurutan yang terbatas
B
Angka-Angka mengulangi modulo nomor yang maksimum
Nomor urutan maksimum yang lebih besar dibanding nomor
PDUS maksimum yang bisa terkemuka
Sesungguhnya, nomor maksimum mungkin perlu untuk dua kali
nomor PDUs maksimum yang bisa terkemuka
Misal: selective-repeat ARQ
Arus kontrol
Dilakukan dengan menerima kesatuan untuk membatasi
jumlah atau tingkat data yang dikirim
Stop-And-Wait
Masing-Masing PDU harus diakui sebelum yang dikirim
berikutnya et N
Kredit r a
n d
Jumlah data yang dapat H e tanpa pengakuan
dikirim
By
Misal HDLC sliding-window
Harus diterapkan di dalam beberapa protokol
kontrol lalu lintas jaringan
Ruang;Spasi penyangga/bantalan
Banjir aplikasi
Misal: menantikan akses disk
kontrol Kesalahan
Menjaga dari kerugian atau merusakkan
Pendeteksian kesalahan dan retransmission
Pengirim memasukkan/menyisipkan error-detecting kode di dalam PDU
Fungsi bit lain di dalam PDU
Penerima memeriksa kode pada PDU yang datang/yang berikutnya
Jika kesalahan, barang buangan e t
a N
Jika pemancar tidak mendapatkan d rpengakuan dalam waktu yang layak,
retransmit e n
H
Error-Correction kode By
Memungkinkan penerima untuk mendeteksi dan mungkin kesalahan
yang benar
Kesalahan mengendalikan dilakukan pada berbagai lapisan protokol
Antara jaringan dan setasiun
Di dalam jaringan
Pengalamatan
Tingkatan pengalamatan
Lingkup pngalamatan
Mengidentrifikasi koneksi e t
a N
d r
n
Model pengalamatan
y
H e
B
Konsep TCP/IP
e t
a N
d r
e n
H
By
Tingkatan pengalamatan
Mengukur dalam arsitektur komunikasi di mana kesatuan dinamai
Alamat unik untuk masing-masing sistem akhir
Misal server atau stasiun-kerja
Dan masing-masing sistem intermediate
( Misal, penerus) t
Network-Level alamat N e
r a
IP menunjuk atau internet alamat n d
titik H
OSI- jaringan melayani y
e
akses ( NSAP)
B untuk melalui/sampai jaringan
Rute PDU yang digunakan
Pada data tujuan harus menyalurkan ke beberapa proses
Masing-Masing proses menugaskan suatu identifier
TCP/IP pelabuhan
Melayani titik akses dalam OSI
Lingkup Pengalamatan
Alamat global
Nonambiguas yang global
Mengidentifikasi sistem yang unik
Sinonim diijinkan
Sistem mungkin punya lebih dari satu alamat yang global
Applicabilas yang global
t
Mungkin Pada manapun alamat global untuk mengidentifikasi alamat yang global lain, di
e
N
dalam manapun sistem, atas pertolongan alamat global sistem yang lain
a
d r
Memungkinkan internet untuk mengarahkan data antara manapun dua sistem
e n
Memerlukan alamat unik untuk masing-masing alat menghubungkan pada jaringan
H
By
MAC menunjuk pada IEEE 802 jaringan dan ATM alamat tuan rumah
Memungkinkan jaringan untuk mengarahkan unit data melalui jaringan dan mengirimkan
untuk berniat sistem
Pemasangan jaringan menunjuk alamat
Menujukan lingkup hanya relevan untuk network-level alamat
Pelabuhan atau SAP di atas jaringan mengukur adalah unik di dalam sistem
Tidak perlu serentak unik
Misal: pelabuhan 80 server jaringan yang mendengarkan pelabuhan di TCP/IP
Pengidentifikasi Koneksi
Kesatuan sistem Suatu koneksi permintaan ke kesatuan 2 pada atas sistem
B, menggunakan alamat B.2 yang global.
B.2 menerima koneksi
Koneksi identifier digunakan oleh kedua-duanya kesatuan untuk transmisi
masa depan
Ongkos Exploitasi yang dikurangi et N
a
biasanya lebih pendek Dibanding identifiers yang global
r
Penaklukan n d
H e
Rute yang ditetapkan;perbaiki mungkin digambarkan
By
Koneksi identifier mengidentifikasi rute ke sistem intermediate/antara
Terdiri Dari Banyak Bagian
Kesatuan mungkin ingin koneksi lebih dari satu secara serempak
PDUs harus dikenali oleh koneksi identifier
Penggunaan informasi status
Sekali ketika koneksi di/mendirikan;tetapkan, mengakhiri sistem dapat
memelihara informasi status tentang koneksi
kesalahan dan Arus mengendalikan menggunakan angka-angka urutan
Adressing Mode
Pada umumnya alamat mengacu pada
pelabuhan atau sistem tunggal
Alamat yang unicast atau individut
N e
Menunjuk dapat mengacu n d r a pada pelabuhan
e
atau kesatuan Blebih
y
H dari satu
Berbagai penerima bersama untuk data
Siaran untuk semua kesatuan di dalam
daerah
Multicast untuk subset spesifik kesatuan
Layanan Transmisi
Protokol mungkin menyediakan jasa tambahan ke kesatuan
Misal:
Prioritas
Basis koneksi
Pada basis pesan t
Misal:permintaan terminate-connectionN e
r a
Mutu layanan n d
e
H ambang pintu penundaan [yang]
Misal:throughput minimum atau
maksimum By
Keamanan
Mekanisme keamanan, membatasi akses
Jasa ini tergantung pada sistem dasar transmisi dan kesatuan
tingkat yang lebih rendah
Internetworking Terminologi ( 1)
Jaringan Komunikasi
Fasilitas yang menyediakan data layanan pemindahan
Suatu internet
Koleksi jaringan komunikasi yang saling
t behubungan oleh
penerus dan/atau jembatan N e
ra
Internet- mencatat hurufHbesar d
en I
By mesin individu dan jaringan
Koleksi global beribu-ribu
Intranet
perusahaan Internet yang beroperasi di dalam organisasi
Menggunakan Internet ( TCP/IP dan http)technology untuk
mengirimkan sumber daya dan dokumen
Terminologi Internetworking( 2)
Mengakhiri Sistem
Alat terhubung dengan salah satu dari
jaringan dari suatu internetet
a N
Mendukung jasa atau n daplikasi
r pemakai akhir
He
Sistem Intermediate
By
Alat digunakan untuk menghubungkan dua
jaringan
Mengijinkan komunikasi antara sistem akhir
jaringan berbeda yang dihubungkan
Page 835 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Internetworking Terminologi ( 3)
Jembatan
APAKAH digunakan untuk menghubungkan dua
LANS yang menggunakan LAN protokol yang serupa
Menunjuk saringan yang menyampaikan
t paket
Ne
kepada jaringan diperlukan asaja
d r
OSI lapisan 2 ( Mata Rantai
en Data)
H
Penerus By
Menghubungkan dua orang ( mungkin berlainan)
jaringan
Menggunakan internet protokol hadir di masing-
masing penerus dan sistem akhir
OSI Lapisan 3 ( Jaringan)
Kebutuhan dalam
Internetworkinglah
Mata rantai antara jaringan
Phisik minimum dan lapisan mata rantai
Penaklukan dan penyerahan a N e t data antar[a]
r
memproses tentang H e n jaringan yang
d
berbeda By
status dan Jasa akuntansi info
Tidak terikat pada arsitektur jaringan
Connection oriented
Operasi Connectionless
Sesuai dengan datagram mekanisme di dalam paket
jaringan yang diswitch
Masing-Masing NPDU memperlakukan secara terpisah
Protokol lapisan jaringan yang umume t untuk semua DTEs
dan routers a N
drnsebagai internet protokol
yang diketahui Untuk umum
H e
Internet Protokol By
Satu internet protokol seperti itu dikembangkan untuk
ARPANET
RFC 791
Menurunkan lapisan protokol diperlukan untuk mengakses
jaringan tertentu
Internetworking Connectionless
Keuntungan
Fleksibilitas
Sempurna
e t
Tidak ada ongkos exploitasia N
yang tak perlu
r d
e n
Tak Dapat Dipercaya
H
By
Tidak menjamin penyerahan
Tidak menjamin order;pesanan penyerahan
Paket dapat mengambil rute berbeda
Keandalan adalah tanggung jawab dari lapisan
berikutnya ( Misal:TCP)
Operasi IP
e t
a N
d r
e n
H
By
Disain Isu
Routing
Datagram seumur hidup
Pemecahan menjadi kepingan e t dan re-
a N
d r
assembly H e n
By
kontrol kesalahan
Kontrol aliran
sebagai
network
e t
a N
d r
e n
H
By
Routing
Mengakhiri sistem dan router memelihara tabel routing
Menandai router berikutnya yang mana datagram harus dikirim
Statis
Berisi rute alternatif
e t
Dinamis a N
Tanggapan fleksibel untuk n d r
kesalahan
H e
Sumber routing By
Sumber menetapkan rute sebagai percontohan daftar router
untuk diikuti
Keamanan
Prioritas
Merekam route
datagram hidup
Datagram ditandai dengan seumur hidup
Waktu Untuk Tinggal/Hidup di dalam IP
Sekali ketika seumur hidup berakhir, datagram di/membuang (
tidak di/menyampaikan)
e t
Meloncat gelar ningrat a N
d r
Waktu pengurangan untukHe
nmempertahankan hidup
melintas suatu masing-masing
By penerus
Gelar Ningrat waktu
Harus mengetahui berapa lama sejak penerus yang lalu
(Ke Samping: membandingkan dengan LoganS Di/Yang
Lari)
Pemecahan IP ( 1)
Ip re-assembles pada tujuan saja
Menggunakan bidang header
Data Unit Identifier (ID) t
N e
Mengidentifikasi sistem akhir
radatagram yang dimulai
alamat tujuan dan Sumbern d
H e
By yang membangitkan data ( Misal TCP)
Lapisan protokol
Identifikasi yang disediakan oleh lapisan itu
Panjangnya data
Panjangnya data pemakai di dalam komposisi music
8 suara
Pemecahan IP( 2)
Offset
Posisi fragmen data pemakai di dalam datagram
yang asli
e t
Di dalam 64 bit ( 8 komposisi
aN music 8 suara)
d r
Lebih banyak flags n
He
B y
Menunjukkan bahwa ini bukan fragmen terakhir
Contoh Fragmentasi
e t
a N
d r
e n
H
By
kontrol Kesalahan
Tidak menjamin penyerahan
router perlu mencoba untuk menginformasikan
sumber jika paket dibuang t
N e
Misal:karena waktu untukdr
tinggal/hidup
a berakhir
e n
Sumber mungkinBy memodifikasi
H strategi transmisi
Menginformasikan protokol lapisan yang tinggi
Datagram identifikasi diperlukan
( Memandang ICMP)
Arus kontrol
Mengijinkan router-router dan/atau
stasiun-stasiun untuk membatasi tingkat
data yang datang t
N e
Terbatas di dalam sistem
n d r a yang
connectionless y H e
B
Mengirimkan arus untuk mengendalikan
paket
Permintaan arus yang dikurangi
Misal:ICMP
Page 856 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Layanan IP
Primitif
Berfungsi untuk dilakukan
Format bergantung implementasi yang primitif
Misal subroutine call e t
a N
d r
Mengirim H e n
By unit data
Meminta transmisi
Mengirimkan
Memberitahu pemakai kedatangan unit data
Parameter
Data pass yang digunakan untuk dan kontrol info
Parameter ( 1)
Alamat sumber
Alamat tujuan
Protokol
penerima Misal TCP e t
Jenis Layanan a N
d r
e
Menetapkan perawatan unit
ndata selama transmisi melalui
H
jaringan By
Identifikasi
Sumber, tujuan pengalamatan dan protokol pemakai
Dengan uniknya mengidentifikasi PDU
Perlu untuk re-assembly dan pelaporan kesalahan
Mengirimkan saja
Parameter ( 2)
Tanpa membagi-bagi indikator
Mampukah IP membagi-bagi data
Jika tidak,tidak mungkin untuk mengirimkan
e t
Mengirimkan saja a N
d r
n
He
Waktu untuk tinggal/hidup
By
Mengirimkan saja
Panjang data
Data pilihan
Data pemakai
Pilihan
Keamanan
Sumber routing
Merekam routing e t
a N
d r
n
Identifikasi arusy H e
B
Timestamping
IPv4 Header
e t
a N
d r
e n
H
By
Bidang Header ( 1)
Versi
Sekarang ini 4
IP v6- kemudian
Panjangnya header Internet e t
a N
d r
Di dalam 32 kata bit Hen
Termasuk pilihanBy
Jenis layanan
Total panjang
O-F datagram, di dalam komposisi music 8
suara
Bidang Header ( 2)
Identifikasi
Nomor; urutan
protokol pemakai dan alamat yang digunakan untuk
mengidentifikasi datagram dengan uniknya
e t
Flags a N
d r
Lebih banyak bit e n
tanpa fragmen
H
By
Offset pemecahan menjadi kepingan
Waktu untuk tinggal/hidup
Protokol
Lapisan lebih tinggi berikutnya untuk menerima bidang data
pada tujuan
Bidang Header ( 3)
Header Checksum
Reverified dan recomputed pada masing-masing
router
16 bit melengkapi penjumlahan tdari semua 16 kata-
kata bit dalam header N e
r a
d
Mulailah nol selama kalkulasi
n
H e
Alamat sumber By
Alamat tujuan
Pilihan
Lapisan
Untuk mengisi 32 bit panjang
Bidang Data
Membawa data pemakai dari lapisan
berikutnya
Bilangan bulat berbagai N8etbit panjang (
r a
komposisi music 8Hesuara)
nd
y
Max panjangnya datagram ( header
B
tambah data) 65,535 komposisi music 8
suara
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
ICMP
Internet Control Message Protocol
RFC 792
Perpindahan ( kontrol) apesan e t dari hosts
N
d r
dan routers ke hosts
H e n
By
Umpan balik tentang permasalahan
Misal:waktu untuk tinggal/hidup berakhir
Encapsulated di dalam IP datagram
Tidak dapat dipercaya
Page 873 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
RFCS IPV6
1752- Pujian/Rekomendasi untuk IP
Protokol Generasi [yang] Berikutnya
2460- Keseluruhan spesifikasi
N e t
r a
d
2373- menujukan Hstruktur
en
By
yang lain
www.rfc-editor.org
Peningkatan IPV6 ( 1)
Ruang;Spasi alamat yang diperluas
128 bit
Mekanisme pilihan yang ditingkatkan
Memisahkan header opsional antarae t header IPV6
dan header lapisan pengangkutan
a N
d r
Kebanyakan tidak diuji n
H oleh rute intermediate
e
y
Kecepatan yang ditingkatkan dan penerus yang
B
disederhanakan yang memproses
Lebih mudah untuk meluas pilihan
Menunjuk autoconfiguration
Tugas alamat yang dinamis
Peningkatan IPV6 ( 2)
Fleksibilitas yang menujukan yang ditingkatkan
Anycast yang dikirimkan ke salah satu satu set node
Scalabilas yang ditingkatkan multicast alamat
e t
Pendukung alokasi sumber a Ndaya
d r
e n
Menggantikan jenis layanan
H
By
Label paket ke arus lalu lintas yang tertentu
Mengijinkan penanganan yang khusus
Misal:video waktu yang riil
Struktrur
IPv6
e t
a N
d r
e n
H
By
Perluasan Header
Hop-By-Hop Pilihan
Memerlukan proses pada masing-masing router
Routing
e t
serupa Ke v4 sumber yang amenaklukkan
N
d r
Fragmen H e n
B y
Pengesahan
Encapsulating muatan penghasil untung
keamanan
Pilihan tujuan
Karena node tujuan
Header IP v6
e t
a N
d r
e n
H
By
Bidang Header Ip V6 ( 1)
Versi
6
Jalur Kelas
prioritas atau paket kelas e t
a N
Meski demikian di bawahdpengembangan
r
e n
Melihat RFC 2460 H
Aliran Label By
Digunakan oleh hosts yang meminta penanganan
khusus
Panjangnya muatan penghasil untung
Memasukkan semua perluasan header dan data
pemakai yang lebih
Bidang Header Ip V6 ( 2)
Header yang Berikutnya
Mengidentifikasi jenis header
Perluasan atau lapisan berikutnya
e t
a N
Alamat Sumber Hendr
Alamat tujuan By
Alamat IPV6
128 bit panjang
ditugaskan untuk menghubungkan
Alat penghubung tunggal e t
mungkin punya
a N
d r
berbagai alamat yang
H e n unicast
By
Tiga jenis alamat
Jenis alamat
Unicast
Alat Penghubung tunggal
Anycast
e t
Satuan alat penghubung ( node a N yang berbeda secara
khas) d r
e n
H
Dikirimkan ke tiap
Bypenghubung
yang paling dekat
Multicast
Satuan alat penghubung
Dikirimkan ke semua alat penghubung yang
mengenali
e t
a N
d r
e n
H
By
Pilihan Hop-By-Hop
Header berikutnya
Panjangnya header
Pilihan
Pad1
Memasukkan satu byte lapisan ke dalameOptions
t area header
Padn a N
r
d ke dalam Options areaheader
Memasukkan N (? 2) bytes lapisan
e n
Memastikan header adalah H
y 8 bytes
B
Jumbo muatan penghasil untung
Di atas 216= 65,535 komposisi music 8 suara
Penerus siaga
Menceritakan kepada router bahwa muatan paket menjadi perhatian
utama ke router
Menyediakanlah pen;dukungan untuk RSPV ( bab 16)
Pemecahan Header
Pemecahan hanya diijinkan pada sumber
Tidak ada pemecahan pada penerus
intermediate t
N e
Node harus menemukan a
ralur untuk menemukan
n*d
e
MTU paling kecil jaringan
y
H intermediate
B
Sumber membagi-bagi untuk bertemu MTU
Jika tidak membatasi untuk 1280 komposisi
music 8 suara
Routing Header
Daftar satu atau lebih node-node
intermediate untuk dikunjungi
Header Berikutnya N e t
r a
d
Panjangnya perluasan
H e n Header
By
Jenis routing
Segmen ditinggalkan
yaitu. beberapa nodes masih dikunjungi
Pilihan Tujuan
Format sama sebagai Hop-By-Hop
serudukan/palu air pilihan
e t
a N
d r
e n
H
By
Edisi ke-7
Komunikasi Data
Dan Komputer
Bab 19 a N e t
d r
Jenis-jenis He
n
By
Protokol Internetwork
Multicasting
Pengalamatan yang mengacu pada kelompok
dari host-host dalam satu jaringan atau lebih
Penggunaan
Multimedia Siaran e t
a N
d r
Teleconferencing e n
H
Database By
Distribusi komputasi
Real time workgroups
Konfigurasi
e t
a N
d r
e n
H
By
Contoh Multicast
e t
a N
d r
e n
H
By
Multicasting (1)
Router mungkin memiliki lebih dari satu kopian paket
Konvensi diperlukan untuk mengidentifikasi multicast
alamat
IPv4 - Class D - start 1110
e t
IPv6 - 8 bit sisipan, semua 1, 4 bit
a Nflags field, 4 bit scope field,
112 bit group identifier end
r
H
Titik-titik harus di terjemahkan
By antara alamat IP
multicast dan daftar dari jaringan yang berisi anggota
group
Router harus di terjemahkan antara alamat IP multicast
dan alamat jaringan multicast
Multicasting (2)
Mekanisme di butuhkan oleh host untuk masuk
dan keluar dari group multicast
Router harus mengubah info
Dimana jaringan termasuk anggota e t dari group
a N
d r
Info dapat berkerja dalam
e n jalur terpendek di setiap
H
jaringan nya By
Router-router harus menentukan pola jalur
berdasarkan dari alamat, sumber, dan tujuan
Jalur algoritma bekerja di luar jalur terpendek
Group Multicast
e t
a N
d r
e n
H
By
Protocol (IGMP)
RFC 3376
Host and router merubah info group multicast
Menggunakan jaringan LAN untuk
mentransmisikan info diantara e t beberapa host
a N
d r
dan router H e n
By
Prinsip kerja
Host-host mengirimkan pesan-pesan menuju router
kepada pelanggan dan juga di tujukan kepada yang
bukan pelanggan yang berasal dari kelompok multicast
Group di definisikan sebagai alamat multicast
e t
Router-router akan memeriksaayang
N manakah dari
d r
kelompok multicast yangewhich
n multicast groups of
H
interest to which hosts
By
IGMP saat ini versi 3
IGMPv1
Host dapat bergabung dalam sautu group
Router-router tersebut digunakan pewaktu untuk yang bukan
anggota pelanggan
IGMP versi 3
Mengijinkan host-host untuk menetapkan daftar
dari jalur mana saja yang ingin mereka terima
Jalur dari host-host lain terhalang pada routers
Mengijinkan host-host a N e t
d r
Mengijinkan host untuk
H e n memblock paket-paket
dari sumber yangBymengirimkan trafik yang tidak
di inginkan
keanggotaan
e t
a N
d r
e n
H
By
Permintaan keanggotaan
Di kirimkan oleh router multicast
Query yang umum
Kelompok yang mempunyai anggota yang telah
terpasang jaringan t e
Group-permintaan tertentu d r a N
e n
Dilakukan oleh groupHyang mempunyai anggota-
By
anggota yang terpasang dalam sebuah jaringan
Group-dan-sumber query tertentu
Terpasang alat yang ingin mengirimkan paket
menuju alamat multicast yang telah di tentukan
Dari beberapa daftar sumber yang telah ditentukan
Kolom-kolom permintaan
keanggotaan (1)
Jenis
Waktu respon maksimum
Waktu maksimum sebelum pengiriman laporan dalam 1 unit/10
detik nya
Checksum N e t
Algoritma sama sebagaimana d ra
IPv4
e n
Alamat Group y
H
B
Zero untuk alamat permintaan umum
Multicast menggolongkan alamat untuk group yang specific atau
group-and-source
S Flag
1 yang menyatakakan akan menerima jalur-jalur yang
mempunyai waktu updates
keanggotaan (2)
QRV (query's robustness variable)
Nilai RV digunakan oleh permintaan pengirim
Router akan mengadopsi nilai query yang diterima paling akhir
Kecuali RV adalah zero, ketika kelalaian atau secara statis
mengatur nilai yang di gunakan.
RV akan menghitung jumlah yang N t
dietransmisikan ulang untuk
meyakinkan bahwa laporan tidak r aluput / hilang
n d
e
QQIC (querier's querier Hinterval code)
B y
Nilai QI digunakan oleh querier
Ada pewaktu untuk mengirim queries ganda
Routers bukanlah tolak ukur utuk mengadopsi lebih banyak QI
yang diterima paling akhir
QI yang tidak di gunakan bernilai zero, ketika nilai QI digunakan
Number of Sources
Alamat sumber (sources)
Yang 32 bit alamat unicast untuk masing2 sumber
Page 909 / 1194
Susunan pesan IGMP Laporan
http://www.hendra-jatnika.web.id
Keanggotaan
e t
a N
d r
e n
H
By
Laporan-laporan Keanggotaan
Jenis
Checksum
Jumlah kelompok rekaman
e t
Group Records r a N
d
en source
32-bit alamat unicastHper
By
Group Record
e t
a N
d r
e n
H
By
Group Record
Record Type
See later
Aux Panjang Data
Dalam 32-bit kata-kata
e t
Jumlah Sumber a N
d r
Alamat Multicast
n
He
B y
Alamat-alamat sumber menunjukkan
Ada 32-bit alamat unicast dalam stiap sumber
Data pelengkap
Saat ini, tidak ada nilai data pelengkap yang terdefinisi
IGMP Operasi-Sambungan
Host menggunakan IGMP yang ingin membuat dirinya dikenal
sebagai kelompok anggota dari host yang lain dan router dalam
LAN
IGMPv3 dapat sebagai group keanggotaan dengan kemampuan
yang dalam penyaringanyang berkenaan dengan sumber
EXCLUDE mode semua anggota group kecuali mereka yang telah
terdaftar e t
a N
INCLUDE mode Hanya berasal d
dari
r anggota group yang telah
terdaftar en
H
Untuk menggabung group,
B y host mengirimkan kenggotaan IGMP
dengan laporan pesan
Mengirim pesan pada IP datagram dengan alamat group field dari
IGMP pesan dan
Sent in IP datagram with Group Address field of IGMP message and
alamat tujuan menggunkan IP header yang sama
Anggota current group yang akan menerima pelajarandari anggota
yang baru
Router mendengarkan semua keadaan alamat IP multicast untuk
memeriksa semua laporan
Page 914 / 1194
Sistem kerja IGMP
http://www.hendra-jatnika.web.id
Protokol-protokol Routing
Informasi routing
Sekitar keterlambatan dan topologi dalam jaringan
Algoritma routing
Digunakan untuk membuat jalur e tkeputusan yang
a N
didasarkan pada informasi
d r
en
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Distance-vector
Setiap node (router atau host) merubah informasi
dengan node-node tetangganya
Tetangga-tetngga tsb, kedua-duanya di hubungkan dalam
jaringan yang sama
Generasi pertama algoritma routing e t adalah untuk
a N
ARPANET d r
e n
H
Digunakan oleh protokol
By Informasi Routing (RIP)
Memerlukan transmisi informasi pada setiap router
Jarak vektor untuk semua tetangganya
Berisi alur yang diperkirakan memberi beban kepada semua
jaringan di (dalam) bentuk wujud
Perubahan memerlukan banyak waktu untuk penyebaran
Jenis Pesan
Menyimpan Hidup
- Untuk menceritakan kepada router lain yangrouter ini masih di sini
Membaharui
Info tentang rute tunggal melalui internet
Daftar rute yang sedang menarik mundur
Memasukkan alur info
Asal ( IGP atau EGP) e t
a N
AS_PATH ( daftar AS di/melintasi) dr
n
Next_Hop ( IP alamat penerus penumpang)
e
H
Multi_Exit_Disc ( Info tentang
By penerus yang internal ke AS)
Local_Pref ( Menginformasikan penerus lain di dalam AS
Atomic_Aggregate, Aggregator ( Menggunakan struktur pohon alamat
untuk mengurangi jumlah info yang diperlukan)
BGP Messages
e t
a N
d r
e n
H
By
Multicasting
Pengalamatan yang mengacu pada kelompok
dari host-host dalam satu jaringan atau lebih
Penggunaan
Multimedia Siaran e t
a N
d r
Teleconferencing e n
H
Database By
Distribusi komputasi
Real time workgroups
Konfigurasi
e t
a N
d r
e n
H
By
Contoh Multicast
e t
a N
d r
e n
H
By
Multicasting (1)
Router mungkin memiliki lebih dari satu kopian paket
Konvensi diperlukan untuk mengidentifikasi multicast
alamat
IPv4 - Class D - start 1110
e t
IPv6 - 8 bit sisipan, semua 1, 4 bit
a Nflags field, 4 bit scope field,
112 bit group identifier end
r
H
Titik-titik harus di terjemahkan
By antara alamat IP
multicast dan daftar dari jaringan yang berisi anggota
group
Router harus di terjemahkan antara alamat IP multicast
dan alamat jaringan multicast
Multicasting (2)
Mekanisme di butuhkan oleh host untuk masuk
dan keluar dari group multicast
Router harus mengubah info
Dimana jaringan termasuk anggota e t dari group
a N
d r
Info dapat berkerja dalam
e n jalur terpendek di setiap
H
jaringan nya By
Router-router harus menentukan pola jalur
berdasarkan dari alamat, sumber, dan tujuan
Jalur algoritma bekerja di luar jalur terpendek
Group Multicast
e t
a N
d r
e n
H
By
Protocol (IGMP)
RFC 3376
Host and router merubah info group multicast
Menggunakan jaringan LAN untuk
mentransmisikan info diantara e t beberapa host
a N
d r
dan router H e n
By
Principle Operations
Hosts send messages to routers to subscribe to
and unsubscribe from multicast group
Group defined by multicast address
Routers check which multicast a N e t groups of interest
to which hosts d r
e n
H
IGMP currently version
By 3
IGMPv1
Hosts could join group
Routers used timer to unsubscribe members
IGMP v3
Allows hosts to specify list from which they want
to receive traffic
Traffic from other hosts blocked at routers
Allows hosts to block packets
a N e tfrom sources that
send unwanted trafficendr
H
By
Membership Query
e t
a N
d r
e n
H
By
Membership Query
Sent by multicast router
General query
Which groups have members on attached network
t
Group-specific query a N e
d r
Does group have members
H e n on an attached network
y
Group-and-source specific query
B
Do attached device want packets sent to specified
multicast address
From any of specified list of sources
Membership Report
e t
a N
d r
e n
H
By
Membership Reports
Type
Checksum
Number of Group Records
e t
Group Records r a N
d
n per source
One 32-bit unicast address
H e
By
Group Record
e t
a N
d r
e n
H
By
Group Record
Record Type
See later
Aux Data Length
In 32-bit words e t
N
Number of Sources ndra
H e
Multicast AddressBy
Source Addresses
One 32-bit unicast address per source
Auxiliary Data
Currently, no auxiliary data values defined
Routing Protocols
Routing Information
About topology and delays in the internet
Routing Algorithm
Used to make routing decisionse tbased on information
N a
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Distance-vector
Each node (router or host) exchange information with
neighboring nodes
Neighbors are both directly connected to same network
First generation routing algorithm for ARPANET
Node maintains vector of link costs e tfor each directly
a N
attached network and distance
n d r and next-hop vectors for
each destination H e
B y
Used by Routing Information Protocol (RIP)
Requires transmission of lots of information by each
router
Distance vector to all neighbors
Contains estimated path cost to all networks in configuration
Changes take long time to propagate
Link-state
Designed to overcome drawbacks of distance-vector
When router initialized, it determines link cost on each interface
Advertises set of link costs to all other routers in topology
Not just neighboring routers
From then on, monitor link costs t
If significant change, router advertises e
Nnew set of link costs
a
rof entire configuration
Each router can construct topology n d
e
Hto each destination network
Can calculate shortest path
y
B
Router constructs routing table, listing first hop to each destination
Router does not use distributed routing algorithm
Use any routing algorithm to determine shortest paths
In practice, Dijkstra's algorithm
Open shortest path first (OSPF) protocol uses link-state routing.
Also second generation routing algorithm for ARPANET
Not Distance-vector
Link-state and distance-vector not effective for
exterior router protocol
Distance-vector assumes routers share common
distance metric N e t
r a
ASs may have different d
n priorities
H e
By that prohibit use of certain
May have restrictions
other AS
Distance-vector gives no information about ASs
visited on route
Not Link-state
Different ASs may use different metrics and
have different restrictions
Impossible to perform a consistent routing algorithm.
Flooding of link state information
a N e t to all routers
unmanageable d r
e n
H
By
Path-vector
Dispense with routing metrics
Provide information about which networks can be
reached by a given router and ASs crossed to get there
Does not include distance or cost estimate
e t
Each block of information listsra N
all ASs visited on this
n d
route He
By policy routing
Enables router to perform
E.g. avoid path to avoid transiting particular AS
E.g. link speed, capacity, tendency to become congested, and
overall quality of operation, security
E.g. minimizing number of transit ASs
BGP Messages
e t
a N
d r
e n
H
By
BGP Procedure
Open TCP connection
Send Open message
Includes proposed hold time
t
Receiver selects minimum aof N its hold time and
e
d r
that sent H e n
ByKeep alive and/or update
Max time between
messages
Message Types
Keep Alive
To tell other routers that this router is still here
Update
Info about single routes through internet
e t
List of routes being withdrawn aN
d r
Includes path info en
H
Origin (IGP or EGP)
By
AS_Path (list of AS traversed)
Next_hop (IP address of boarder router)
Multi_Exit_Disc (Info about routers internal to AS)
Local_pref (Inform other routers within AS)
Atomic_Aggregate, Aggregator (Uses address tree structure to
reduce amount of info needed)
Notifikasi pesan
Kesalahan
sintaksis dan Pengesahan
Mbuka kesalahan pesan
pilihan dan Sintaksis yang tidak dikenali
pegangan tak dapat diterima Waktu
Baharui kesalahan pesan e t
a N
kesalahan kebenaran dan Sintaksis d r
Waktu berakhir e n
H
Koneksi tertutup By
mesin status terbatas Kesalahan
Berhenti
Dekat yang digunakan untuk suatu koneksi walaupun tidak ada
kesalahan
Routing
Di dalam penerus membangun gambar-an
topologi yang menggunakan IGP
penerus Isu Baharui pesan ke penerus lain
yang diluar menggunakan BGP N e t
r a
d
Penerus ini menukarHeinfo
n dengan penerus lain
y
Penerus harus kemudian memutuskan rute
B
terbaik
Contoh AS
e t
a N
d r
e n
H
By
Diresi
Grafik of AS
e t
a N
d r
e n
H
By
Operasi
DijkstraS algoritma yang digunakan untuk
temukan paling sedikit berharga alur
[bagi/kepada] semua jaringan lain
Loncatan berikutnya digunakan N e t di (dalam)
r a
penaklukan paket e n d
H
By
SPF cabang
untuk router
6 e t
a N
d r
e n
H
By
Internet Traffic
Elastis
1. Dapat mengatasi perubahan lebar/luas di (dalam)
penundaan dan/atau throughput
2. FTP yang sensitip ke throughput t
N e
3. E-Mail yang tidak dapat merasakan
d r a untuk menunda
e n
4. Jaringan Manajemen y yang
H sensitip untuk menunda
B
pada waktunya buntu berat/lebat
5. Web yang sensitip untuk menunda
Inelastic
Tidak dengan mudah menyesuaikan ke variasi
e.g. lalu lintas waktu riil
Pendekatan ISA
Dikendalikan oleh:
1. Penaklukan algoritma
2. paket Barang buangan
3. Berhubungan masing-masing paket e t dengan suatu arus
a N
4. Searah n d r
H e
5. Kalengkah (adalah) Bymulticast
6. Pintu masuk Kendali
7. Penaklukan Algoritma
8. Queuing disiplin
9. Mbuang kebijakan
Jalur ISA
e t
a N
d r
e n
H
By
Traffic
tanda Pengisian kembali menilai R
tingkat tarip data secara terus menerus Bisa
menopang
ember Ukuran B e t
a N
d r
Jumlah bahwa tingkat H e ntarip data dapat melebihi
y
R untuk menyingkat periode
B
Selama periode waktu T jumlah data yang
dikirim tidak bisa melebihi RT+ B
e t
a N
d r
e n
H
By
Service ISA
Yang dijamin
data yang diyakinkan Tingkat tarip
Terikat[An] bagian atas pada [atas] queuing
penundaan
Tidak (ada) kerugian yang queuing e t
waktu riil Playback a N
d r
Beban yang dikendalikan e n
H
Dekati perilaku ke B
y
upaya terbaik pada [atas] jaringan
dikosongkan
Tidak (ada) [yang] terikat[an] bagian atas spesifik pada
[atas] queuing penundaan
penyerahan sangat tinggi Sukses
Upaya terbaik
Peraturan Queuing
Tradisional FIFO
Tidak (ada) perawatan khusus untuk prioritas [yang] tinggi
mengalir paket
Paket besar dapat menghambat paket lebih kecil
Koneksi tamak dapat mendesak lebih e tsedikit koneksi tamak
a N
Queuing adil d r
e n
Antrian merawat pada H
masing-masing pelabuhan keluaran
B y
Paket ditempatkan di (dalam) antrian untuk arus nya
Protes [yang] menservis
Lompati antrian kosong
Dapat telah menimbang adil queuing
e t
a N
d r
e n
H
By
Soft State
Satuan status info di (dalam) penerus yang
berakhir kecuali jika disegarkan
Aplikasi harus pada waktu tertentu
memperbaharui permintaanNeselamat transmisi
r a
n d
He
By
Karakteristik RSVP
Unicast Dan Multicast
Simplex
Penerima memulai reservasi
e t
Melihara status lembut dira(dalam)
N internet
n d
Sediakan gaya reservasi
He berbeda
By
Operasi transparan melalui/sampai penerus
non-RSVP
Dukung untuk IPV4 dan IPV6
pembedaan Services
Sediakan sederhana, mudah untuk menerapkan, ongkos exploitasi
alat rendah untuk mendukung cakupan jasa jaringan membedakan
pada [atas] basis capaian
IP Paket memberi label untuk berbeda Qos yang menggunakan
IPV4 ada Jenis [Jasa;Layanan] atau IPV6 lalu lintas Kelas
kwalitas pelayanan Persetujuan mendirikan;tetapkan
t antar[a]
pelanggan dan penyedia sebelum menggunakan
N e D
r a
Bangun di (dalam) pengumpulan n d
baik Scaling ke jaringan lebihe
H besar dan beban
By
yang diterapkan [Oleh/Dengan] queuing dan menyampaikan
didasarkan pada D komposisi music 8 suara
Tidak (ada) status info pada [atas] arus paket menyimpan
Service DS
digambarkan Di dalam daerahD
Parameter SLA
[jasa;layanan] yang terperinci Capaian
Throughput yang diharapkan
Netes jatuh kemungkinan
e t
Latency r a N
n d
Batasan pada [atas] H ingress dan jalan ke luar
e
By
poin-poin
lalu lintas Profil
e.g. parameter ember tanda
Disposisi lalu lintas lebih dari profil
Contoh Services
Level A - low latency
Level B - low loss
Level C - 90% dari traffic < 50ms latency
e t
Level D - 95% pada profile r a Ntraffic yangterkirim
n d
Level E - yang dibagikan
H e dua kali luas bidang
By
tingkatan F lalu lintas
Lalu lintas dengan hak yang lebih tinggi tetesan
X kemungkinan penyerahan [yang] lebih tinggi
dibandingkan dengan Y
Field DS
e t
a N
d r
e n
H
By
Domain DS
e t
a N
d r
e n
H
By
Kondisi traffic DS
e t
a N
d r
e n
H
By
Forwarding
Spesifik PHBS menggambarkan,
yang dihubungkan Dengan jasa dibedakan spesifik
RFC 3246 menggambarkan penyampaian dipercepat ( GOSONG
KARANG) PHB
Dukung untuk [jasa;layanan] premi
Low-Loss, low-delay, low-jitter, meyakinkane t luas bidang, end-to-
end melayani melalui/sampai D daerah a N
d r
Ke endpoints [sebagai/ketika/sebab]
e n point-to-point koneksi atau
menyewa garis H
B y
sulit Di (dalam) internet atau jaringan packet-switching
Antrian ( penyangga/bantalan) pada masing-masing tangkai
pohon/bengkak urat, atau penerus
Akibatkan kerugian, keterlambatan, dan kerlipan
Kecuali jika internet [yang] yang nyata sekali longgar, kepedulian
diperlukan di (dalam) penanganan premi melayani lalu lintas
Configuring tangkai pohon/bengkak urat maka lalu lintas kumpulan mempunyai tingkat tarip
keberangkatan minimum
pengaruh keadaan Kumpulan ( via menjaga ketertiban dan membentuk) sedemikian sehingga
kedatangan menilai kurang dari tangkai pohon/bengkak urat mengatur tingkat tarip
keberangkatan minimum
GOSONG KARANG PHB menyediakan dulu
batas jaringan Penentu menyediakan detik/second t
N e
perbatasan Tangkai pohon/bengkak urat mengendalikan lalu lintas kumpulan
r a
d
Batasi karakteristik ( tingkat tarip, burstiness) ke tingkatan sudah dikenal
n
H e
bagian dalam/pedalaman Tangkai pohon/bengkak urat tidak perlakukan lalu lintas sangat
queuing efek By
Tidak (ada) kebijakan [yang] queuing spesifik pada bagian dalam/pedalaman tangkai
pohon/bengkak urat di (dalam) RFC 3246
prioritas sederhana Rencana bisa mencapai itu
EF lalu lintas memberi prioritas kemutlakan
EF lalu lintas harus tidak meliputi bagian dalam/pedalaman tangkai pohon/bengkak urat
Paket mengalir untuk PHB lalu lintas [yang] lain mengganggu
H
Di dalam jaringan, tidak (ada) separasi lalu lintas dari para pemakai atau kelas
berbeda By
[Yang] hanya pembedaan menjadi apakah paket ditandai di (dalam) atau ke luar
Ketika terlampau banyak, ke luar paket [diteteskan/terjatuh] [sebelum/di depan] di
(dalam) paket
Para pemakai berbeda akan lihat tingkat yang berbeda [jasa;layanan]
Sudahkah jumlah [yang] berbeda di (dalam) paket dalam jabatan antri
disarankan
kemudahan
Cakupan kerja yang kecil karena internal node
Menandai traffic pada batas node didasarkan pada
profil dari traffic yang dibutuhkan
e t pada level
pelayanan yang berbeda dpada a N kelas yang berbeda
r
e n
C.f. ATM By
H
Daftar Pustaka
Stallings bab 19
Comer, S. Internetworking dengan TCP/IP,
volume 1, Prentice-Hall
semua RFCs yang dimaksudkan e t ditambah
a N
d r
semua yang berhubungan
H e n dengan topik ini
y
Dari web site tentang TCP/IP, jalur protocol dan
B
lain-lain
William Stallings
Data and Computer
Communications
e t
Chapter 20 d r a N
e n
Transport Protocols
By
H
Kemungkinan terhubung
Penetapan
Penghentian pemeliharaan et
a N
Keandalan e n d r
H
TCP By
jaringan
Panjangnya pesan diasumsikan terserah
Keandalan pengiriman diasumsikan hampir
100% oleh layanan jaringan
Keandalan paket dalam memilih e tjaringan yang
menggunakan X.25 a N
d r
frame relay menggunakan
e n LAPF control protocol
H
By
IEEE 802.3 menggunakan koneksi yang
diorientasikan pada layanan LLC
Layanan transportasi dari ujung ke ujung
protokol antara dua sistem pada jaringan yang
sama
Pengalamatan
Target pengguna ditetapkan oleh:
Idetifikasi pengguna
biasanya host, port
Disebut socket di TCP
Port menghadirkan transportasi service (TS) tertentu pengguna
e t
Identifikasi Transport entity a N
Umumnya hanya satu per host d r
n
He biasanya salah satu dari masing-
Jika lebih dari satu, kemudian
masing jenis By
menetapkan protokol transportasi (TCP, UDP)
Alamat host
Dipasang alat jaringan
Didalam internet,
Nomer jaringan
Pencarian alamat
Ada 4 metode
Mengetahui alamat sebelum waktu yang ditetapkan
Koleksi perencanaan peralatan jaringan
Alamat dimengerti e t
a N
Menyebut server n d r
H e
Proses pengiriman
B ymeminta ke alamat yang diketahui
Multiplexing
Para pemakai dikerjakan pada protokol
transportasi yang sama
Pemakai dikenali dengan nomer port atau
service access point (SAP) Net
r a
Kemungkinan multiplex n ddengan layanan network
He
menggunakan By
multiplexing a single virtual X.25 sirkuit to a number
of transport service user
X.25 charges per virtual circuit connection time
Flow Control
Delay yang panjang antara kesatuan pengiriman
dibandingkan dengan waktu trasmisi sebenarnya
Delay dalam komunikasi dari informasi flow kontrol
Delay transmisi variabel
e t
Sulit untuk digunakan dalam timeout
a N
d r
en
Flow may be controlled Hbecause:
By
Aliran data dapat dikontrol karena:
User penerima tidak dapat melanjutkan
Kesatuan pengiriman tidak dapat melanjutkan
Hasil dari buffer memenuhi
Control(1)
Do nothing
Segment yang overflow dibuang
Kesatuan pengiriman akan mendapat ACk dan
mentrasmisikan kembali et
Akan ditambahkan pada data ayang masukN
d r
e n
Menolak bagian selanjutnya
By
H
Bagian yang janggal
Sambungan multiplex dikontrol di jumlah aliran data
Control(2)
Menggunakan sliding window protokol tertentu
Lihat bab 7 untuk detail operasinya
Bekerja dengan baik di network yang diandalkan
Kegagalan menerima ACK didapate tsebagai indikasi flow
control a N
d r
Tidak bekerja dengan
n
Hebaik di network yang tidak
dapat diandalkanB
y
Tidak dapat membedakan antara segmen yang hilang
dengan flow control
Menggunakan credit scheme
Credit Scheme
Kontrol yang lebih besar di jaringan yang
diandalkan
Lebih efektif di jaringan yang tidak diandalkan
Pasangan flow control dariaN ACK
e t
d r
Kemungkinan ACK tanpa
H e n granting credit dan
sebaliknya By
Setiap octet mempunyai nomor urut
Setiap segmen transportasi mempunyai nomor
urut, nomor permintaan dan ukuran window
pada header
Page 1016 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Credit Allocation
e t
a N
d r
e n
H
By
Sebenarnya
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Connection Establishment
e t
a N
d r
e n
H
By
Not Listening
Menolak dengan RST (Reset)
Permintaan antrian sampai hasilnya match
Sinyal TS memberitahu user atas permintaan
yang tetunda e t
a N
d r
May replace passive H
open
en with accept
By
Termination
Salah satu atau kedua sisi
Dengan persetujuan bersama
Pemberhentian yang tiba-tiba
e t
Atau pemberhentian yangralemahN
n d
Close wait state mustHe
accept incoming data until FIN
received By
Problems
Ordered Delivery
Retransmission strategy
Duplication detection
e t
Flow control r a N
n d
Connection establishment
H e
By
Connection termination
Crash recovery
Ordered Delivery
Segments boleh tiba out of order
Number segments sequentially
TCP numbers each octet sequentially
e t
Segments are numbered rby aNthe first octet
d
number in the segment
He
n
By
Retransmission Strategy
Segment rusak saat pemindahan
Segment gagal tiba
Transmitter tidak mengetahui kegagalan
e t
Receiver must acknowledge r a N successful receipt
n d
Menggunakan pengakuan
H e kumulatif
By
Time out yang menantikan ACK triggers
re-transmission
Timer Value
Fixed timer
Based on understanding of network behavior
Tidak bisa menyesuaikan untuk mengubah kondisi
jaringan
e t
Too small leads to unnecessary
r a N re-transmissions
Too large and response
d
nto lost segments is slow
H e
By than round trip time
Should be a bit longer
Adaptive scheme
May not ACK immediately
Can not distinguish between ACK of original segment
and re-transmitted segment
Conditions may change suddenly
Page 1031 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Duplication Detection
jika ACK hilang, bagiannya akan dikirimkan
kembali
Receiver harus mengenali salinan/duplikasinya
Duplicate sebelumnya diterima e t untuk menutup
N
koneksi n d r a
e
Receiver menggapy ACK
H hilang dan Asks adalah
salinannya B
Sender jangan bingung dengan banyaknya Asks
Sequence number space large enough to not cycle
within maximum life of segment
Duplicate diterima setelah menutup koneksi
Duplicate
Detection
e t
a N
d r
e n
H
By
Flow Control
Alokasi credit
Masalah jika AN=i, W=0 menutup window
kirim AN=i, W=j untuk kembali membuka, tapi
window akan hilang e t
a N
d r
Sender menganggapHewindow
n tertutup, receiver
y
menganggap window terbuka
B
Menggunakan window timer
jika waktunya berakhir, kirim sesuatu
Could be re-transmission of previous segment
Connection Establishment
Two way handshake
A mengirim SYN, B membalas dengan SYN
Hilangnya SYN dapat diatasi dengan re-transmission
Can lead to duplicate SYNs
Ignore duplicate SYNs once connectedt
N e
Kehilangan atau keterlambatan
d r abagian data dapat
menyebabkan masalah H n
dalam
e koneksi.
By
- Segment dari old connection
- Start segment numbers fare removed from previous
connection
Use SYN i
Need ACK to include i
Three Way Handshake
Two Way
Handshake:
Obsolete
Data
Segment t
N e
r a
n d
H e
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Handshake:
State
Diagram
e t
a N
d r
e n
H
By
Handshake:
Examples
e t
a N
d r
e n
H
By
Connection Termination
Entity in CLOSE WAIT state sends last data segment,
followed by FIN
FIN tiba sebelum bagian data yang terakhir
Receiver menerima FIN t
N e
Tutup koneksi r a
d
nterakhir
Kehilangan bagian data yang
H e
Associate mengurutkan
y
B nomor dengan FIN
Receiver menunggu semua bagian sebelum FIN
mengurutkan nomor
Loss of segments and obsolete segments
Must explicitly ACK FIN
Graceful Close
Kirim FIN i dan menerima AN i
Menerima FIN j dan mengirim AN j
Wait twice maximum expected segment lifetime
e t
a N
d r
e n
H
By
Failure Recovery
Setelah restart semua bagian,info akan hilang
Koneksi terbuka setengah
Side that did not crash still thinks it is connected
Menutup koneksi menggunakan persistence
t timer
N e
Wait for ACK for (time out) * (number
r a of retries)
n d
ketika expired, tutup koneksi
He dan inform user
Send RST i in response By to any i segment arriving
User harus memutuskan kapan koneksi kembali
Masalah masalah dengan kehilangan data
TCP Services
Tersedianya komunikasi antara pasangan suatu proses
Macam-macam jarak dari jaringan yang tersedia dan
tidak serta internet
Dua pelabelan fasilitas t
N e
Data stream push r a
d
n semua data sampai menyentuh
User TCP memerlukan transmisi
H e
fleg By
Receiver akan mengirimkan dengan cara yang sama
Menghindari penungguan sampai buffer penuh
Sinyal data yang penting
Indikasi datangnya data yang penting dalam aliran data
User memutuskan bagaimana cara menanganinya
TCP Header
e t
a N
d r
e n
H
By
Mekanisme TCP(1)
Pembuatan koneksi
Three way handshake
Antara pasangan port
Satu port dapat disambungkan
N eke
t banyak tujuan
r a
n d
H e
By
Mekanisme TCP(2)
Transfer data
Aliran logis dari octets
Nomor octet modulo 223
Flow control oleh credit alokasiN edari
t nomor octet
a
rdan penerima
Buffer data pada pengirim
en
d
H
By
Mengirim
Jika tidak ditekan atau close, kesatuan
sambungan TCP akan tepat dengan sendirinya
Buffer data pada pengiriman buffer
Kemungkinan mendirikan a t
segmen
e per data
N
d r
batch H e n
y
Kemungkinan menunggu untuk kuantitas atau
B
jumlah data
Pengirim
Jika tidak ditekan, terjadi pengiriman data
dengan sendirinya
Kemungkinan mengantarkan pada setiap
segmen penerima N e t
r a
Kemungkinan bufferHdata d
en lebih dari satu
segment By
Penerima
Segments mungkin tiba out of order
Tujuan
Hanya menerima segmen dalam pesanan
e t
Pembuangan segmen yang melebihi pesanan
N a
d r
Pada windows H e n
y
Menerima semuaB segmen dengan menerima window
Pengiriman kembali
TCP mempertahankan antrian dari segmen
pengiriman tetapi tidak diakui
TCP akan mengirimkan kembali jika ACK tidak
memberikan waktu N e t
r a
First only e n d
H
Batch By
Individual
Acknowledgement
Segera
Kumulatif
e t
a N
d r
e n
H
By
Congestion Control
RFC 1122, kebutuhan untuk pemakai internet
Manajemen waktu pengiriman kembali
Perkiraan waktu perjalanan dengan mengonservasi
pola dari delay N e t
a
r dari yang diperkirakan
Pengesetan waktu lebihe nbesar
d
H
Simple average By
Exponential average
RTT Variance Estimation (Algoritma Jacobson)
Exponential
Averaging
e t
a N
d r
e n
H
By
RTO
Calculation
e t
a N
d r
e n
H
By
Algoritma Karn
Jika sebuah segmen dikirimkan kembali maka
ACK mungkin akan:
Untuk copy pertama dari segmen
RTT lebih panjang dari yang diharapkan
e t
Untuk copy kedua a N
d r
No way to tell H e n
y
Tidak mengatur RTT untuk re-transmitted
B
segments
Calculate backoff ketika re-transmission terjadi
menggunakan backoff RTO sampai ACK tiba
untuk segment yang belum re-transmitted
Window Management
Start lambat
awnd = MIN[credit, cwnd]
Start koneksi dengan cwnd=1
kenaikan cwnd pada masing-masing ACK, ke beberapa max
e t
Dynamic window pada congestion a N
d r
Ketika terjadi timeout e n
H
By to half current congestion window
Set slow start threshold
ssthresh=cwnd/2
Set cwnd = 1 dan start lambat sampai cwnd=ssthresh
Increasing cwnd by 1 for every ACK
Untuk cwnd >=ssthresh, meningkat cwnd dengan 1 untuk
setiap RTT
UDP
User datagram protocol
RFC 768
Tidak ada koneksi service untuk prosedur
tingkatan aplikasi e t
a N
d r
Tidak handal H e n
By dan duplikasi tidak terjamin
Kontrol pengiriman
Mengurangi eksploitasi
Manajemen jaringan (Chapter 19)
Menggunakan UDP
Pengumpulan data
Pemecahan data
Respon permintaan
e t
Secara langsung r a N
n d
H e
By
UDP Header
e t
a N
d r
e n
H
By
Required Reading
Stallings bab 20
RFCs
e t
a N
d r
e n
H
By
Menyerang pasif
Tidak terdengar dalam transmisi
Untuk memperoleh information
Pelepasan dari isi surat
Orang luar belajar isi dari transmisi.
e t
a N
Analisa e n d r
Dengan menangkap
Hfrekuensi dan panjang
By
gelombang dari pesan ,enkripsi sama,komunikasi
alami mungkin terkira.
Sulit untuk deteksi
Dapat dicegah
Active Attacks
Penyamaran
pemberlakuan menjadi sebuah kesatuan yang
berbeda
Mengulangi N e t
r a
Modifikasi pesan e n d
H
By
Denial of pelayanan
Mudah dideteksi
Deteksi mudah untuk pencegahan
Melindungi
Enkripsi Simetris(sederhana)
e t
a N
d r
e n
H
By
Komposisi
Text datar
Algoratima Enkripsi
Kunci rahasia
e t
Text Rahasia r a N
n d
Algoritma deskripsi H e
By
Penyerangan enkripsi
Analisa kript
Menyampaikan secara alami dari algoritma ditambah
beberapa pengetahuan karakteristik dari text
sederhana. t
N e
Mencoba untuk menarik d kesimpulan
r a text sederhana
atau kunci. e n
H
By
Pemaksaan
Mencoba setiap kemungkinan kunci sehingga text
sederhana dicapai
Algorithms
Kepingan blok
Proses text sederhana dalam ukuran blok yang tetap
menghasilkan kepingan dari text yang ukurannya
sama. t
N e
Standar enkripsi data (DES)
d r a
e n
Triple DES (TDES) H
By
Standar enkripsi sebelumnya.
Triple DEA
ANSI X9.17 (1985)
Diresmikan dlm standar DEA th 1999
mengunakan 3 kunci dan 3 esekusi dari
algoritma DEA e t
a N
d r
Panjang kunci yang Hefektif
en 112 atau 168 bit
By
Pelan
Ukuran blok (64 bit) sangat kecil
Deskripsi AES
Mengambil kunci sepanjang 128 bit
Input adalah single 128-bit blok
Menggambarkan sebagai matrik kotak
Blokn dikopi didalam array yang ditetapkan
dimodifikasi disetiap tingkatan
t dikopi ke output matrix
Setelah tingkatan terakhir, keadaan tersebut
e
N a
128-bit kunci digambarkan sebagai
d rkotak matrix dari byte
n
dikembangkan didalam arrayHemengatur kata dari kunci
Setiap 4 byte By
Mengatur 44 kata total kunci dari 128 bit
Pemesanan byte oleh kolom
Pertama empat byte dari 128 bit input text sederhana four bytes of
128-bit plaintext input menempati kolom pertama dimatrix
Pertama empat byte dikembangkan kuncyu yang menempati kolom
pertama dari w-matrix.
Enkripsi
dan
Dekripsi AES
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Hubungan enkripsi
Distribusi Key
Kunci diseleksi A dan dikirim ke B
Three party memilih key dan mengirimkan ke A
dan B
Menggunakan old key untuk t
enkripsi
e dan
a N
d r
transmisi new key dari
H e nA dan B
y
Menggunakan old key untuk transmisi kunci
B
baru dari third party ke A dan B
e t
a N
d r
e n
H
By
Traffic Padding
Menghasilkan potongat text yang
berkesinambungan
Jika tidak ada text datar untuk encoding, maka
akan mengirim data acak Net
r a
Membuat ketidakmungkian n d analisa traffic
He
By
Autentikfikasi pesan
Protection against active attacks
Pemalsuan data
Eavesdropping
Pesan adalah authentic jika datange t dari source
yang diminta a N
d r
e n
Pengesahan mengijinkan
y
H receiver untuk
B
mengklasivfikasi bahwa pesan itu asli atau
authentic
Message belum diubah
Message dari sumber yang asli
Message timeline
Encryption
Mengasumsikan penerima dan pengirim yang
hanya mengetahui kunci
Message meliputi:
error detection code e t
a N
d r
sequence number e n
H
time stamp By
Encryption
Authentication tag generated and appended to
each message
Message not encrypted
Berfungsi untuk: e t
a N
Messages broadcast ke nmultiple
dr destinations
e
Have one destinationHresponsible for authentication
By
One side heavily loaded
Encryption adds to workload
Can authenticate random messages
Programs authenticated tanpa encryption bisa
dieksekusi tanpa decoding
e t
a N
d r
e n
H
By
Using
One
Way
Hash
e t
a N
d r
e n
H
By
SHA-1
Secure Hash Algorithm 1
Pesan masukan lebih kecil dari 264 bits
Diproses di 512 bit blocks
t
Keluaran 160 bit digest a N e
d r
e n
H
By
Using SHA-1
e t
a N
d r
e n
H
By
Encryption
e t
a N
d r
e n
H
By
Authentication
e t
a N
d r
e n
H
By
Operation
One key made public
Digunakan untuk encryption
Other kept private
Digunakan untuk decryption Net
ar
Infeasible to determine d
n decryption key given
H e
encryption key and
By algorithm
Either key can be used for encryption, the other
for decryption
Steps
User generates pair of keys
User places one key in public domain
To send a message to user, encrypt using public
key e t
a N
d r
User decrypts menggunakan
H e n private key
By
Digital Signature
Sender encrypts message with their private key
Receiver can decrypt using senders public key
This authenticates sender, who is only person
who has the matching keyaNet
d r
Does not give privacy H eof
n data
B y
Decrypt key is public
RSA Algorithm
e t
a N
d r
e n
H
By
RSA Example
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
SSL Architecture
SSL menggunakan TCP untuk menyediakan
keandalan end-to-end service keamanan
SSL two layers of protocols
Record Protocol provides basic e t security services
N
to various higher-layernprotocols
dr
a
In particular, HTTP He operate on top of SSL
can
By
Three higher-layer protocols
Handshake Protocol
Change Cipher Spec Protocol
Alert Protocol
Used in management of SSL exchanges (see later)
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Alert Protocol
Convey SSL-related alerts to peer entity
Alert messages compressed and encrypted
Dua byte
e t
Byte pertama warning(1) atau a N fatal(2)
d r
Jika fatal, SSL dengan e
seketika
n mengakhiri koneksi
H
Other connectionsByon session may continue
No new connections on session
Byte kedua mengindikasi specific alert
E.g. fatal alert is an incorrect MAC
E.g. nonfatal alert is close_notify message
Handshake Protocol
autentifikasi
Negotiate encryption and MAC algorithm and
cryptographic keys
et
Digunakan sebelum semuaaNaplikasi data dikirim
d r
e n
H
By
Phase 2, 3
Client menunggu selama server mengirimkan pesan helo
Prameter sama sebagai client helo
fase 2 tergantung skema enkripsi yang pokok
Pesan terakhir dalam fase 2 server_done
t
N e
Diperlukan r a
n d
3 fase He
B y
Siap menerima dari server_done, client memeriksa sertifikat jika
diperlukan dan mengecek parameter server_helo
Client mengirimkan pesan ke server,tergantung kunci skema
pokok umum
Phase 4
Pengaturan komplit
Client mengirimkan pertukaran spesifikasi
Menunggu salinan CipherSpec dalam pengukur CipherSpec
Bagian Handshake Protocol tidak dipertimbangkan
Mengirim dengan menggunakan pertukaran protokol Cipher Spec
e t
Client mengirimkan pesan yang terakhir
a N dibawah algoritma baru,
kunci dan rahasia d r
e n
H pertukaran kunci dan keautentikkan
Pesan yang terakhir memeriksa
B y
Server mengirimkan pertukaran CipherSpec-nya
Menunggu Transfer pengukur CipherSpec
Mengirimkan pesan terakhirnya
Handshake komplit
Protocol
Action
e t
a N
d r
e n
H
By
Keleluasaan IPSec
autentikasi header
Peralatan keamanan Dienkapsul
Pertukaran kunci
e t
RFC 2401,2402,2406,2408 r a N
n d
H e
By
Assosiasi keamanan
Satu jalan menghubungkan antara pengirim
dan penerima
selama 2 jalan ,2 assosiasi dibutuhkan
Parameter identifikasi 3 SAaN e t
d r
Index parameter keamanan
H e n
Alamat tujuan IPBy
Pengidentifikasi keamanan protokol
Parameter SA
Urutan penghitug nomor
Urutan penghitung luapan
Anti-jawaban windows
e t
Informasi AH r a N
n d
Informasi ESP H e
By
Seumur hidup
IPSec protocol mode
Tembusan, pengangkutan atau wildcard
Jalur kecil MTU
Autentik Header
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
Paket ESP
e t
a N
d r
e n
H
By
Required Reading
Stallings bab 21
Web sites di public/private key encryption
RFCs mentioned
e t
www.rfc-editor.org a N
d r
e n
H
By
Electronic Mail
Paling banyak digunakan di aplikasi pada
beberapa jaringan
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
TCP/IP e t
a N
d r
Pengiriman pesan texteyang
n sederhana
H
Multi-purpose Internet
By Mail Extension (MIME)
Pengiriman dari tipe-tipe data yang lain
Suara, gambar/photo, video
SMTP
RFC 821
Tidak sesuai untuk format pesan/data
Covered in RFC 822 (see later)
SMTP menggunakan info tertulis ditenvelope of mail
e N
Message header r a
n d
Isinya tidak terlihat H e
Message body By
Kecuali:
Standard karakter message diset ke 7 bit ASCII
Menambah log info untuk memulai dari message
menampilkan path taken
Dasar Pengoperasian
Mail diciptakan oleh user agen program (mail
client)
Pesan terdiri dari:
Header containing recipients address
e t and other info
Body containing user datadra
N
e n
Pesan diantrikanBdan
y
H dikirimkan sebagai input
ke SMTP sender program
Typically a server process (daemon on UNIX)
SMTP Sender
Mengambil pesan dari antrian
Dikirimkan ke tujuan host sendiri
Via SMTP transaction
Over one or more TCP connections to port 25
e t
Host memiliki bermacam-macam N
a senders aktif
d r
n
Host should be able to create
He receivers on demand
B y
Ketika pengiriman selesai, sender menghapus tujuan
dari daftar pesan
Ketika semua tujuan telah diproses, pesan dihapus
Optimization
Jika tujuan pesan untuk multiple users
ditentukan host, pesan dikirim hanya sekali
Pengiriman ke users ditangani pada host tujuan
Jika berbagai pesan siap diberikan
a N e t host, sebuah
koneksi TCP dapat digunakand r
n
He
Saves overhead B
ofysetting up and dropping
connection
Possible Errors
Host unreachable
Host out of operation
Koneksi TCP gagal selama proses transfer
Sender can re-queue mail Net
r a
Menyerah setelah beberapa
n d saat
He
Faulty destination
Byaddress
Kesalahan pengguna
Target/yang dituju merubah alamat
Redirect if possible
Inform user if not
SMTP Receiver
Menerima pesan yang datang
Places in user mailbox or copies to outgoing queue for
forwarding
Receiver harus:
et
Verify local mail destinations raN
n d
Deal with errors He
Transmission By
Lack of disk space
Pengirim bertanggung jawab pada pesan sampai
receiver memberitahukan proses transfer selesai
Mengetahui surat yang sudah tiba di host, bukan pemakai
SMTP Forwarding
Sering digunakan untuk transfer secara direct
dari pengirim host ke receiver host
May go through intermediate machine via
forwarding capability N e t
a
r route
Pengirim dapat menspesifikasi
e n d
H
Target user mayBhave
y moved
Conversation
SMTP membatasi pembicaraan antara pengirim
dan receiver
Fungsi utama adalah untuk mengirimkan atau
transfer pesan N e t
r a
Berhenti menanganiHmail d
en diluar lingkup SMTP
Mungkin berbedaByantar sistem
e t
a N
d r
e n
H
By
SMTP Replies
Digit terdepan menandai kategori
Positive completion reply (2xx)
Positive intermediate reply (3xx)
Transient negative completion N reply
e t (4xx)
r a
Permanent negative completion
e n d reply (5xx)
H
By
Operation Phases
Setup koneksi
Sentral command-response pairs
Pembatasan koneksi
e t
a N
d r
e n
H
By
Connection Setup
Pengrim membuka jalur koneksi TCP dengan receiver
Sekali dikoneksikan, receiver mengidentifikasi dirinya
sendiri
220 <domain> service ready
e t
Sender mengidentifikasi dirinya N
ra sendiri
d
HELO e n
H
y
Receiver menerima Bidentidikasi dari senders
250 OK
Jika servis mail tidak tersedia, langkah 2 diatas menjadi:
421 service tidak tersedia
Mail Transfer
Sender boleh mengirim satu pesan atau lebih ke
receiver
Perintah MAIL mengidentifikasi originator
Memberi alur kebalikan digunakan untuk error reporting
e t
Receiver returns 250 OK or appropriate
aN fail/error message
d r
Satu atau lebih perintahHRCPT
e n
diidentifikasi penerima
dari pesan By
Memisahkan pesan untuk masing-masing penerima
DATA command mentransfer text pesan
Akhir dari pesan ditandai oleh line yang hanya berisi period (.)
Closing Connection
Dua langkah
Sender mengirim QUIT dan menunggu jawaban
Kemudian memerintahkan TCP menutup koneksi
e t
Receiver memerintahkanrTCPaN menutup koneksi
d
setelah mengirimkanHebalasan ke QUIT
n
By
RFC 882
Message ditampilkan mempunyai amplop dan isi
Amplop berisi informasi yang diperlukan untuk
transmisi dan pengiriman message
Message is sequence of lines e t text
of
a N
d r
Uses general memo framework
H e n
y kunci yang diikuti oleh tanda
Header biasanyaBkata
titik dua yang diikuti oleh argumentasi
Example Message
Date:Tue, 16 Jan 1996 10:37:17 (EST)
From: William Stallings <ws@host.com>
Subject:The syntax of RFC 822
e t
To: Smith@otherhost.com raN
n d
Cc: Jones@Yet-another_host.com
He
By
Extension (MIME)
Extension to RFC822
SMTP tidak dapat transmit executables
Uuencode and other schemes are available
Not standardized
Tidak dapat mengirimkan text termasuk
N e t karakter
,a, )
internasional (e.g. , , , n,dr
butuh 8 bit ASCII He
B y
Servers bisa menolak mail jika melebihi ukuran
standar/asli
Terjemah dari ASCII dan EBCDIC tidak standar
SMTP gateways ke X.400 tidak dapat menangani sama
sekali data teks di X.400 messages
Beberapa implemantasi SMTP tidak memenuhi standart
CRLF, truncate or wrap long lines, removal of white space, etc.
Page 1152 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Overview of MIME
Lima bentuk header pesan baru
MIME version
Content type
Content transfer encoding Net
r a
Content Id n d
He
Content Description
By
Jumlah format dibatasi
Transfer encoding dibatasi
Content Types
Text body
Multipart
Mixed, Parallel, Alternative, Digest
Message
RFC 822, Partial, External-body e t
a N
Image d r
e n
jpeg, gif
H
By
Video
mpeg
Audio
Basic
Application
Postscript
octet stream
Page 1154 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Radix-64 Encoding
e t
a N
d r
e n
H
By
HTTP
Underlying protocol of the World Wide Web
Bukan protocol untuk pengiriman hypertext
For transmitting information with efficiency necessary
for hypertext jumps N e t
r a
Dapat mentransfer plain
n d text, hypertext, audio,
He
images, dan Informasi
By Akses Internet
HTTP Overview
Transaction oriented client/server protocol
Biasanya antara Web browser (clinet) dan Web
server
Menggunakan koneksi TCPaNet
d r
Stateless H e n
B y
Each transaction treated independently
Each new TCP connection for each transaction
Terminate connection when transaction complete
Key Terms
Cache
Client
Connection
Entity
e t
Gateway r a N
n d
Message H e
Origin server By
Proxy
Resource
Server
Tunnel
User agent
Page 1159 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
HTTP Messages
Requests
Client to server
Responses
Server to client
Request line e t
a N
Response line d r
e n
H
General header By
Request header
Response header
Entity header
Entity body
e t
a N
d r
e n
H
By
Request Methods
Request-Line = Method <SP> Request_URL <SP> HTTP-Version
<CRLF>
Methods:
Options
Get
Head e t
a N
Post d r
Put e n
H
Patch By
Copy
Move
Delete
Link
Unlink
Trace
Wrapped
Extension-method
Page 1165 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
Response Messages
Status line followed by one or more general,
response and entity headers, followed by
optional entity body
e t
a N
d r
Status-Line = HTTP-Version
H e n <SP> Status-Code
<SP> Reason-PhraseBy <CRLF>
Status Codes
Informational
Successful
Redirection
e t
Kesalahan client r a N
n d
Kesalahan server y H e
B
Entity Body
Arbitrary sequence of octets
HTTP mengirimkan bermacam-macam tipe data
seperti:
text e t
binary data a N
d r
e n
audio H
images By
video
Interpretation of data determined by header
fields
Content encoding, content type, transfer encoding
Key Elements
Management station or manager
Agent
Management information base
e t
Network management protocol
r a N
n d
H e
By
Management Station
System yang berdiri sendiri atau merupakan bagian dari
shared system
Interface for human network manager
Set of management applications t
N e
Data analysis r a
n d
Fault recovery He
y
Interface to monitorB and control network
Translate managers requirements into monitoring and
control of remote elements
Data base of network management information
extracted from managed entities
Management Agent
Hosts, bridges, hubs, routers dilengkapi dengan
agent software
Allow them to be managed from management
station N e t
r a
Respond to requestsHfor d
en information
y
Respond to requests for action
B
Asynchronously supply unsolicited information
Protocol Capabilities
Get
Set
Notify
e t
a N
d r
e n
H
By
Management Layout
Mungkin di pusatkan di simple network
Mungkin didistribusikan di jaringan besar yang
kompleks
Multiple management serversNet
r a
nd
Each manages pool ofeagents
H
Management may Bybe delegated to intermediate
manager
Management Configuration
e t
a N
d r
e n
H
By
Architecture
Application-level protocol
Part of TCP/IP protocol suite
Runs over UDP
Dari management station, tiga tipe e tSNMP messages
issued a N
ndr
e
GetRequest, GetNextRequest,
H and SetRequest
B y
Port 161
Agent replies with GetResponse
Agent may issue trap message in response to event that
affects MIB and underlying managed
Port 162
SNMPv1 Configuration
e t
a N
d r
e n
H
By
Role of SNMP v1
e t
a N
d r
e n
H
By
SNMP v1
Spesifikasi SNMP dikeluarkan agustus 1988
Stand alone management stations and bridges,
routers workstations etc supplied with agents
Defines limited, easily implementede t MIB of
N
scalar variables and two n ddimensional
r a tables
e
Protocol yang diefektifkan
By
H
Kemampuan yang terbatas
Ketiadaan keamanan
SNMP v2 1993, ditinjau kembali 1996
RFC 1901-1908
SNMP v2 (1)
Framework on which network management
applications can be built
e.g fault management, performance monitoring,
accounting
e t
Protocol digunakan draNuntuk menukar
n
management information
H e
By
Each player maintains local MIB
Structure defined in standard
Sedikitnya satu sistem yang bertanggung jawab
untuk management
Houses management applications
Page 1186 / 1194
http://www.hendra-jatnika.web.id
SNPM v2 (2)
Support central atau distributed management
Didalam sistem ditribusi, beberapa elements
beroperasi seperti manager dan agent
Pertukaran menggunakan aSNMP e t v2 protocol
N
d r
Simple request/response
H e n protocol
By
Typically uses UDP
Ongoing reliable connection not required
Reduces management overhead
SNMP v2
Managed
Configuration
e t
a N
d r
e n
H
By
Management Information
SMI
Defines general framework with which MIB
defined and constructed
Mengidentifikasi tipe data aNet
d r
How resources are represented
H e n and named
By
Encourages simplicity and extensibility
Scalars and two dimensional arrays of scalars
(tables) only
Protocol Operation
Pertukaran pesan
Outer message header deals with security
Tujuh jenis dari PDU
e t
a N
d r
e n
H
By
e t
a N
d r
e n
H
By
SNMP v3
Addresses security issues of SNMP v1/2
RFC 2570-2575
Proposed standard January 1998
e t
Menggambarkan keseluruhan r a N kemampuan
d
keamanan dan arsitektur
H e n
By
Untuk digunakan dengan SNMP v2
SNMP v3 Services
Authentication
Part of User-Based Security (UBS)
Assures that message:
Datang dari identified source
belum diubah t
belum delayed atau replayed N e
r a
Privacy n d
H e
y DES
Encrypted messagesBusing
Access control
Dapat mengatur agen untuk menyediakan sejumlah tingkatan
akses ke MIB
Access to information
Membatsi operations
Required Reading
Stallings chapter 22
WWW Consortium
Loads of web sites on SNMP
e t
a N
d r
e n
H
By