Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Harnilawati (2013) keluarga adalah bagian dari masyarakat
yang perannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari
keluarga inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk
membangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai dari keluarga.
Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan
keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi pula keluarga-keluarga
yang ada di sekitarnya atau masyarakat sekitarnya atau dalam konteks yang
luas berpengaruh terhadap negara (Harnilawati, 2013)
Pernyataan ini juga didukung oleh Duvall dan Logan (1986, dalam
Friedman, Briwden, & Jones, 2010), yang menyatakan bahwa keluarga
adalah sekumpulan orang yang hidup dalam satu rumah karena ikatan
perkawinan, kelahiran, adopsi, yang mana bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta sosial dari setiap anggota keluarga. Pengertian keluarga akan
berbeda yang satu dengan yang lainnya, hal ini bergantung kepada orientas
dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefiniskan keluarga
tersebut (Harnilawati, 2013).
Definisi keluarga bersifat luas, definisi ini mencakup 2 tipe keluarga
yaitu keluarga tradisional dan non tradisional, yang di dalam nya terdapat
pula berbagai hubungan di luar perpektif legal, termasuk di dalamnya adalah
keluarga yang tidak ada hubungan darah, pernikahan, atau adopsi dan tidak
hanya terbatas pada keanggotaan dalam suatu rumah tangga. Definisi ini
mecakup extended family yang tinggal dalam satu rumah tangga atau lebih,
pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah, keluarga tanpa anak, keluarga
inti, the step parent family, commune family, serta gay and lesbian family.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari keluarga?
2. Apa saja tipe-tipe/bentuk dalam keluarga?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu definisi dari keluarga.
2. Untuk mengetahui tipe-tipe dalam keluarga.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008)
Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya
masing-masing, menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Bailon dan
(Maglaya, 1989 dalam Setiadi,2008))
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Duval dan logan,
1986 dalam Setiadi,2008)
Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
keluarga adalah :
1. Unit terkecil dari masyarakat
2. Terdiri atas dua orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
8. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

3
B. TIPE KELUARGA
Dalam (Murwani, 2007) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :
1. Tipe Keluarga Tradisional
a. Keluarga Inti ( Nuclear Family )
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga Besar ( Exstended Family )
Keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, misalnya
nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga Dyad
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa
anak.
d. Single Parent
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat
disebabkan oleh perceraian atau kematian.
e. Single Adult
Yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk
bekerja atau kuliah)
2. Tipe Keluarga Non Tradisional
a. The Unmarried teenege mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan
anak dari hubungan tanpa nikah
b. The Stepparent Family
Keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi
anak dengan melelui aktivitas kelompok atau membesarkan
anak bersama.
d. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

4
Keluarga yang hidup bersama dan berganti ganti pasangan
tanpa melelui pernikahan.
e. Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana suami istri (marital partners).
f. Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan
karena beberapa alasan tertentu.
g. Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat alat rumah tangga
bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu
termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
h. Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai nilai, hidup
bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
i. Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga
atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya.
j. Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan
yang permanent karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan
criminal dalam kehidupannya

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga dibagi
dalam 2 tipe yaitu keluarga tradisional dan non tradisional. Tipe keluarga
tradisional meliputi keluarga inti ( nuclear family ), keluarga besar (
exstended family ), keluarga dyad , single parent, dan single adult.
Sedangkan tipe keluarga non tradisional meliputi the unmarried teenege
mother, the stepparent family, commune family, the non marital heterosexual
conhibitang family, gay and lesbian family, cohibiting couple, group-
marriage family, group network family, foster family, homeless family, dan
gang.
B. SARAN
Setelah menyususn makalah tentang keluarga mengenai tipe-tipe
keluarga, penulis menyarankan kepada pembaca maupun masyarakat supaya
mengetahui tipe-tipe keluarga yang ada dilingkungannya. Sehingga akan
terbentuk hubungan yang baik antar berbagai tipe keluarga didalam
kehidupan bermasyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arita, Murwani.2007.Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus.


Jogjakarta : Mitra Cendikia Press

Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori Dan
Praktik. Jakarta: EGC

Getiadi. 2007. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta: Graha Ilmu.

Setiadi. (2008). Konsep & proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Graha


Ilmu.

Sulistyo, A. (2012). Keperawatan Keluarga Konsep Teori dan Praktik


Keperawatan. Jogjakarta : Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai