Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Di zaman modern saat ini, pengguna sistem operasi banyak yang
menggunakan sistem Graphical User Interface disingkat (GUI),
karena sistem (GUI) mempermudah penggunanya dengan bantuan
icon, sehingga tidak perlu menggunakan perintah-perintah yang sulit
seperti pada Command Line Interface atau terminal yang terdapat
pada sistem operasi Linux misalnya. Linux adalah sistem operasi yang
tak lepas dari penggunaan terminal walaupun Linux memiliki
tampilan (GUI), tetapi banyak perintah yang tidak dapat di lakukan di
sistem (GUI) Linux, oleh karena itu penggunaan terminal pada Linux
sangatlah penting.
Banyak orang menggunakan Linux untuk keperluan sistem
administrasi, sistem operasi linux banyak digunakan sebagai server,
Contohnya website yang mungkin di hosting pada server yang
menggunakan Linux. Maka dari itu jika ada seseorang yang baru
menggunakan Linux, maka harus memahami dasar-dasar perintah
yang ada di linux, walaupun mungkin akan sedikit sulit.
Itu sebabnya mengetahui perintah-perintah di terminal Linux
sangatlah penting, agar dapat membuat perintah di terminal yang tidak
dapat di buat oleh sistem (GUI) Linux.
1.2. TUJUAN
Memberikan pengetahuan tentang perintah yang dapat di jalankan
di Terminal pada Linux.
Menjelaskan kegunaan perintah yang dapat di jalankan di Terminal
pada Linux .
Memberi tahu bagaimana cara penulisan perintah yang benar dan
salah pada Terminal Linux.
Memberikan pengetahuan tentang pentingnya menggunakan
terminal pada Linux.
1.3. BATASAN MASALAH
Dalam pembelajaran kali ini, kita menggunakan module dari
Cisco Networking Academy yang dapat di akses di website
www.netacad.com , lalu masuk ke kelas LE-2016-Kelas-A, tergantung
nama kelas anda, dalam pembelajaran ini terdapat 16 Modules, Course
Back, dan Final Exam, tetapi yang akan dibahas hanya Module 04 dan
hanya di Lab 04 saja. Di Lab 04 akan di pelajari tentang File dan
Direktori, sheel variabel, globbing, quoting, control statements, dan
shell histori.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. TUJUAN
1.3. BATASAN MASALAH
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. FILE DAN DIREKTORI
2.2. SHELL VARIABEL
2.3. GLOBBING
2.4.QUOTING
2.5. CONTROL STATEMENTS
2.6. SHELL HISTORY
BAB III PENUTUP
3.1.DAFTAR PUSTAKA
3.2.KESIMPULAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.FILE DAN DIREKTORI
1. Kita akan mempelajari perintah-perintah Command Line Interface pada
Linux di Cisco Networking Academy. Anda dapat mengunjungi link
(www.netacad.com) untuk dapat masuk ke website Cisco Networking
Academy.
2. Salah satu module yang sedang kami pelajari yaitu Module 4 . Pada
Module 4, terdapat Lab 04 untuk mempraktikkan langsung perintah-
perintah dasar Command Line.
3. Untuk dapat menggunakan Lab 04, kita di haruskan masuk ke kelas
terlebih dahulu dengan cara klik link yang bertuliskan nama kelas anda,
disini nama kelas yang di gunakan yaitu LE-2016-Kelas-A.

Gambar 1.1
4. Setelah masuk ke LE-2016-Kelas-A, terdapat 5 menu di sidebar sebelah
kiri, dan pilih menu Modules, maka akan masuk ke halaman berikutnya
yang berisi 16 Modules, Course Back, dan Final Exam.
Gambar 1.2
5. Pada Module 4, yang berjudul Command Line Skills terdapat Chapter 4
yang berisi Lab 04 dan Chapter 04 Exam, klik Lab 04 dan klik button load
Lab 04 in a new window untuk masuk ke Emulator terminal di Ubuntu.
Emulator terminal di Ubuntu yaitu aplikasi yang digunakan untuk
melakukan perintah berbasis Text.

Gambar 1.3

Gambar 1.4
6. Emulator terminal Ubuntu Terapat di bagian sebelah kanan pada website,
anda dapat meletakkan kursor pada emulator terminal dan menekan
tombol enter pada keyboard untuk menampilkan sysadmin@localhost:~$ .
EMULATOR TERMINAL

Gambar 1.5
7. Jika kita ingin melihat nama user yang sedang digunakan untuk login di
emulator terminal dan tidak tahu user milik siapa yang sedang digunakan
di emulator terminal, maka kita dapat menuliskan perintah whoami, dan
nama user yang sedang digunakan akan muncul setelah tombol enter
ditekan.

Gambar 1.6
8. Kemudian untuk manampilkan informasi pada sistem komputer atau
melihat nama yang di gunakan pada kernel, kita dapat menuliskan perintah
uname. Lalu akan muncul informasi pada sistem komputer yang kita
gunakan, yaitu Linux. Kernel itu sendiri maksudnya adalah otak dari
operasi sistem agar software dapat mendeteksi hardware dan
mengendalikannya.

Gambar 1.7
9. Tidak hanya perintah uname, untuk menampilkan hasil yang sama kita
dapat menambahkan beberapa karakter setelah perintah, contohnya uname
-n atau uname --nodename , maka akan menampilkan network node
hostname yaitu localhost.

Gambar 1.8
10. Lalu, untuk mengetahui pada direktori mana kita berada, kita dapat
menuliskan perintah pwd, maka akan muncul nama direktori dimana kita
berada.

Gambar 1.9
2.2.SHELL VARIABEL
1. Mengenal Shell, shell adalah program yang menerjemahkan perintah yang
dimasukkan pengguna dan kemudian di laksanakan oleh sistem operasi.
Perintah echo berguna untuk menampilkan tulisan yang dibuat didepan
perintah echo. Contoh perintah echo Hello Student yang akan
menampilkan Hello Student.

Gambar 2.1
2. Perintah echo dapat dimasukkan variable PATH , variabel digunakan
untuk mencari lokasi perintah . Berikut cara penulisan perintahnya $PATH

Gambar 2.2
3. Untuk mencari file pada direktori tertentu kita dapat menuliskan perintah
which diikuti nama file, maka emulator terminal akan menunjukkan file
beserta lokasinya. Contohnya kita akan mencari file yang bernama date,
kita tuliskan perintah which date, maka akan menampilkan bin/date karena
lokasi file date berada pada bin.

Gambar 2.3
2.3.GLOBBING
1. Perintah echo yang diikuti simbol (*) dapat digunakan untuk menampilkan
semua derektori. Contohnya perintah echo * , symbol (*) digunakan untuk
menampilkan semua direktori karena simbol (*) akan membaca huruf
yang jumlahnya nol atau lebih.

Gambar 3.1
2. Tetapi jika kita menambahkan karakter huruf sebelum simbol (*),
contohnya echo D* maka direktori yang akan muncul hanya direktori yang
namanya berawalan dengan huruf D. Begitu pula jika kita menuliskan
perintah echo P* maka yang muncul hanya direktori yang namanya
berawalan dengan huruf D.
Gambar 3.2
3. Dan sebaliknya, jika kita ingin menampilkan file yang memiliki akhiran s
misalnya, kita harus menuliskan huruf (s) setelah symbol (*).

Gambar 3.3
4. Untuk menampilkan direktori dengan huruf awalan (D), huruf tengah (n),
dan huruf akhiran (s), maka tuliskan perintah echo D*n*s , maka akan
muncul direktori dengan huruf awalan D, huruf tengah n, dan huruf
akhiran (s) pada namanya.

Gambar 3.4
5. Fungsi simbol (?) pada perintah echo ?????? yaitu untuk menampilkan file
dengan nama yang jumlah karakternya sama dengan jumlah simbol (?).
Contohnya echo ??????, maka akan menampilkan file dengan nama yang
jumlah karakternya berjumlah 6 karena jumlah simbol (?) pada perintah.

Gambar 3.5
6. Kita juga bisa menambahkan sebuah huruf sebelum simbol (?) untuk
menampilkan direktori yang memiliki huruf depan yang sama pada nama
direktori, contohnya D???????? , maka akan memunculkan nama file
dengan awalan huruf (D) dan diikuti 8 karakter berikutnnya karena simbol
(?) berjumlah 8, sehingga jika dijumlahkan dengan huruf awal menjadi
totalnya 9 karakter.

Gambar 3.6
Pada perintah di atas menampilkan direktori seperti Documents dan
Downloads, karena direktori Documents dan Downloads memiliki
karakter huruf (D) pada awal nama direktorinya dan total jumlah hurufnya
9 termasuk karakter (D).
7. Simbol (*) dan symbol (?) juga dapat dikombinasikan menjadi sebuah
perintah, contohnya perintah echo ?????*s , maka akan menampilkan
direktori yang memiliki minimal 6 karakter pada namanya, karena simbol
(?) berjumlah 5 ditambah symbol * yang dapat membaca karakter mulai
dari nol atau lebih, dan karakter (s) yang sehingga dijumlahkan minimal
berjumlah 6 karakter.

Gambar 3.7
8. Kemudian terdapat juga perintah globbing yang menggunakan tanda
kurung siku ( [ ] ), contoh yang pertama yaitu perintah untuk menampilkan
direktori yang memiliki karakter huruf D dan P pada namanya, tuliskan
echo [DP]* , maka akan tampil direktori yang memiliki huruf D dan P
pada namanya.

Gambar 3.8
9. Lalu untuk melakukan perintah sebaliknya, maksudnya menampilkan
direktori yang tidak memiliki karakter huruf D dan P pada namanya, dapat
menambahkan tanda seru sebelum huruf D, contoh echo [!DP]* .

Gambar 3.9
10. Ketika ingin menampilkan direktori dengan nama yang memiliki karakter
antara D hingga P, maka anda dapat menuliskan perintah echo [D-P]* .

Gambar 3.10
11. Tetapi jika ingin sebaliknya, yaitu tidak ingin menampilkan direktori yang
memiliki karakter diantara D hingga P pada namanya, maka dapat
menambahkan tanda seru sebelum huruf D, contoh echo [!D-P]* .

Gambar 3.11
2.4. QUOTING
1. Dengan cara quoting kita dapat menjalankan perintah untuk melihat
tanggal, dan waktu dengan menuliskan perintah echo Today is date
gunakan backquotes (`) untuk mengapit perintah date.

Gambar 4.1
2. Adapun cara kedua untuk menampilkan tanggal, dan waktu yaitu dengan
menuliskan perintah echo Today is $(date) , dengan menambahkan simbol
($) sebelum perintah date, dan menambahkan simbol buka kurung dan
tutup kurung untuk menutup perintah date.

Gambar 4.2
3. Jika anda salah menuliskan perintah untuk melihat tanggal, dan waktu,
contohnya echo This is the command `date` , maka yang akan muncul
adalah tulisan This is the command `date` bukan tanggal dan waktu,
karena anda menambahkan singleqoutes untuk mengapit backquotes yang
menyebabkan Shell menjadi tidak mengetahui apa yang seharusnya
dijalankan.

Gambar 4.2
4. Dan jika anda menambahkan backslash ( \ ) pada perintah This is the
command \`date\` , maka yang akan muncul juga hanya sebuah tulisan
This is the command `date` . karena backslash harusnya digunakan sebagai
awalan untuk satu karakter.

Gambar 4.3
5. Tetapi jika anda manambahkan doublequotes untuk mengapit backquotes,
maka itu tidak memiliki efek apapun terhadap backquotes, karena
singlequotes dan doublequotes digunakan secara berpasangan.
Gambar 4.4
6. Tetapi doublequotes memiliki efek terhadap karakter (*), jika anda
menuliskan perintah echo D* , maka yang tampil bukan berupa direktori
tetapi melainkan tulisan D* .

Gambar 4.5
2.5. CONTROL STATEMENTS
1. Dalam Control Statements, akan di pelajari bagaimana cara membuat
perintah lebih dari satu, dengan menggunakan pemisah semicolon (;).
Contoh echo Hello; echo Linux; echo Student , maka akan menampilkan
tulisan :

Gambar 5.1
Perintah tersebut akan dibaca satu persatu dari kiri ke kanan, mulai dari
perintah echo Hello , kemudian perintah echo Linux , dan echo Student .
2. Sekarang, gunakan tiga perintah secara bersamaan yang dipisahkan oleh
semicolon (;) , tetapi hasilnya hanya akan menampilkan 2 perintah saja,
karena perintah pertama menggunakan false sehingga tidak akan
ditampilkan. Tuliskan perintah false; echo Not; echo Conditional , maka
yang akan muncul hanya Not dan Conditional saja.
Gambar 5.2
3. Anda juga menggunakan simbol && sebagai pemisah antara perintah, cara
kerjanya hampir sama dengan pemisah semicolon (;), contoh echo Start
&& echo Going && echo Gone , maka akan menampilkan :

Gambar 5.3
4. Tetapi jika kita menambahkan perintah false di tengah perintah tersebut,
maka perintah false dan setelah perintah false tidak akan tampil.
Contohnya perintah echo Success && echo false && echo Bye , yang
akan tampil hanyalah perintah Success.

Gambar 5.4
5. Tanda || juga bias digunakan sebagai pemisah perintah , gunakan perintah
false sebelum || agar perintah dapat ditampilkan. Contohnya perintah false
|| echo Fail Or . Maka akan menampilkan Fail Or.

Gambar 5.5
6. Tetapi jika menggunakan perintah true sebelum tanda || , maka perintah
tidak akan terlihat. Contohnya perintah true || echo Nothing to see here .
Maka tidak ada yang di tampilkan.
Gambar 5.6
2.6. SHELL HISTORY
1. Sebelum lanjut ke history, kita tuliskan dulu perintah clear untuk
membersihkan layar terminal yang sudah penuh dengan perintah-perintah
sebelumnya.

Gambar 6.1
2. Untuk menampilkan perintah-perintah sebelumnya yang kita gunakan, kita
dapat menuliskan perintah history pada emulator terminal.

Gambar 6.2
3. Dan untuk menampilkan 5 perintah terakhir dari history, tuliskan perintah
history 5 , maka akan tampil 5 perintah terakhir yang digunakan.

Gambar 6.3
4. Kemudian untuk menampilkan lagi perintah yang ada pada history, kita
dapat menuliskan !nomorhistory , contoh !38 , maka akan menampilkan
kembali sesuatu yang dihasilkan oleh perintah pada history nomor 38.

Gambar 6.4
BAB III
PENUTUP
3.1. DAFTAR PUSTAKA
www.netacad.com
www.jurnalweb.com
www.linuxermadura.com
3.2. KESIMPULAN
Perintah dasar yang digunakan dalam terminal Linux tidak terlalu
sulit digunakan jika sudah terbiasa, banyak orang menggunakan Linux
untuk keperluan sistem administrasi dan sebagai server, karena
merupakan kombinasi dari program server Linux, Apache, MySql, dan
Perl/Php/Python. Maka dari itu mengetahui perintah-perintah di terminal
Linux sangatlah penting agar memiliki pengetahuan yang lebih dari pada
menggunakan sistem (GUI) yang terlalu mudah dengan bantuan icon-
iconnya.

Anda mungkin juga menyukai