Anda di halaman 1dari 9

PENUGASAN REMIDIAL KONSEP

KEBIDANAN
REFLEKTIF PRAKTIS
Dosen Pembimbing: Endah Marianingsih Th, SIP., APP., M. Kes.

DISUSUN OLEH :

FERAWATI NUR ANISA

P07124214013

D-IV KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2014/2015
ANALISA KASUS

Tanggal : 8 Juni 2015

Pukul : 11.10 WIB

Tempat : Puskesmas Kraton Yogyakarta

1. Data Subyektif
a. Biodata
ISTRI SUAMI
Nama : Ny. F Tn. R
Umur : 22 tahun 24 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMK SMP
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat Rumah : Sindurejan WB III/ 187 05/10
Nomor Telepon/ Hp : 085725937897 087839937789

b. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan bahwa ini merupakan kunjungan pertama dan ibu
merasa mual dan pusing.

c. Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan haid pertama pada usia 12 tahun, konsistensi encer,
banyaknya 3-5 kali ganti pembalut, lamanya 6 hari, siklusnya 35 hari
dan mengalami disminorroea. HPHT : 18 April 2015

d. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini adalah perkawinan pertamanya. Ibu menikah pada
usia 19 tahun dan suaminya 21 tahun. Lama pernikahannya 2 tahun.

e. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan keduanya dan belum pernah
keguguran. Ibu belum merasakan gerakan janin. Pada trimester pertama
ibu memeriksakan kehamilannnya ke bidan sebanyak 1 kali dengan
keluhan sesak nafas, mual dan pusing. Ibu hanya mengkonsumsi obat-
obatan dari bidan seperti obat tambah darah. Ibu tidak mengkonsumsi
obat-obatan dari warung dan jamu-jamuan.

f. Riwayat Penyakit yang Pernah dan sedang Diderita


Ibu mengatakan ada riwayat penyakit maag.

g. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit berat maupun penyakit menular seperti diabetes mellitus,
hipertensi, demam berdarah dan lain-lain.

h. Riwayat Penyakit Ginekologi


Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah mengalami penyakit
yang berhubungan dengan alat kelamin dan kandungan.

i. Riwayat Keluarga Berencana


Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi IUD, tetapi
mengalami keluhan sering lepas. Setelah memakai dua kali pasang alat
kontrasepsi IUD tetap lepas kemudian ibu memutuskan tidak
menggunakan alat kontrasepsi.

j. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan sangat senang akan kehamilan ini begitu juga dengan
suami dan keluarganya. Ibu tinggal serumah dengan suami dan
keluarga yang sangat menantikan kehadiran anak ini. Pengambilan
keputusan diserahkan kepada suami, ibu ingin melahirkan di tempat
bidan dekat rumah dan suami menyetujuinya.
k. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3 kali sehari, porsi kecil dan menu
bervariasi. Minum sehari habis 8 gelas air putih kadang-kadang
susu hamil.
2) Eliminasi
Ibu mengatakan biasa BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, tidak
ada keluhan. BAK sebanyak 7 kali sehari, warna kuning jernih, tidak
ada keluhan.
3) Pola Istirahat
Ibu mengatakan biasa tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 5-6 jam,
nyenyak. Tidak ada keluhan.
4) Personal Higiene
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
keramas 2 kali seminggu, ganti baju 2 kali sehari dan ganti pakaian
dalam tiap sehabis mandi atau saat merasa sudah lembab.
5) Pola Aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
6) Pola Hubungan Seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3 kali seminggu
sebelum hamil dan satu kali seminggu setelah hamil.

2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Compos Mentis

b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah : 110/70 mmHg
2) Nadi : 80 kali permenit
3) Respirasi : 22 kali permenit
4) Suhu : 360C
c. Pemeriksaan fisik
1) Tinggi badan : 165 cm
2) BB sebelum hamil : 103 kg
3) BB sekarang : 105 kg
4) Penambahan BB : 2 kg
5) IMT : 37,86
6) LILA : 40 cm
7) Kepala : simetris, rambut tidak rontok
8) Muka : simetris, tidak ada oedema, tidak ada
chloasma gravidarum.
9) Mata : simetris, konjungtiva merah muda,
konjungtiva tidak anemis, sclera putih.
10) Hidung : simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman
dan pernafasan baik.
11) Telinga : simetris, pendengaran baik, tidak ada
pengeluaran sekret.
12) Mulut : simetris, caries dentis tidak ada, stomatitis
tidak ada, tonsillitis tidak ada.
13) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada pembengkakan kelenjar getah bening
dan tidak ada pelebaran vena jugular.
14) Payudara : simetris, areola mamae hitam dan
melebar, susu menonjol, payudara kanan
sudah terdapat kolostrum.
15) Dada : simetris, bentuk dan gerakan simetris.
16) Abdomen : tidak ada luka operasi, tidak ada striae
gravidarum. Belum terdengar DJJ
a) Leopold I : Belum teraba
b) Leopold II : Tidak dilakukan pemeriksaan
c) Leopold III : Tidak dilakukan pemeriksaan
d) Leopold IV : Tidak dilakukan pemeriksaan
17) Ekstremitas : Oedema : tidak ada
Varices : tidak ada
Reflek patella : kanan, kiri positif
Kuku : bersih
18) Genetalia luar : tidak dikaji
19) Anus : tidak dikaji
20) Pemeriksaan panggul luar : tidak dikaji

d. Pemeriksaan Penunjang
1) Hb : (tidak dilakukan pemeriksaan)
2) Protein urine : (tidak dilakukan pemeriksaan)
3) Glukosa urine : (tidak dilakukan pemeriksaan)

3. Analisa
Ny. F G2P1A0Ah1 hamil 7+2 minggu dengan kemungkinan hamil,
ballotement belum teraba dengan status gizi obesitas, mual dan pusing.

4. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa kondisi kesehatan ibu dan
janin daam keadaan sehat dan pemeriksaan fisik secara keseluruhan
baik, tetapi saat ini ibu mengalami status gizi obesitas, mual dan pusing.
b. Memberikan KIE mengenai status gizi obesitas pada ibu hamil.
Ibu mengalami status gizi obesitas dapat menimbulkan risiko munculnya
berbagai penyakit, seperti: hipertensi, DM, jantung dan stroke. Ibu harus
berhati-hati dengan kondisi kesehatannya karena dapat menimbulkan
pre-eklampsia dan diabetes saat hamil. Ibu tidak diperkenankan untuk
diet hamil dengan mengurangi asupan nutrisi, tetapi ibu bisa
menyiasatinya dengan mengurangi masakan yang digoreng atau ditumis
sehingga konsumsi minyak pada ibu hamil berkurang, memperbanyak
konsumsi sayuran dan minum air putih serta melakukan olahraga kecil,
seperti: jalan-jalan di pagi hari.
c. Memberikan KIE mengenai mual dan pusing
Mual dan pusing yang dialami merupakan perubahan fisiologis yang
normal. Mual disebabkan karena pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang terjadi pengeluaran asam lambung berlebih. Untuk
mengatasinya Ibu disarankan untuk makan sedikit tetapi sering. Jika Ibu
pusing sebaiknya istirahat yang cukup, tidak perlu memakai bantal dan
diperbanyak minum air putih.
d. Memberikan informasi mengenai tanda bahaya kehamilan trimester 1
dan perubahan fisiologis yang dialami Ibu.
e. Memberi KIE mengenai jamu yang dikonsumsi
Ibu dilarang mengonsumsi jamu pada saat hamil karena takaran
jamunya tidak selalu sama dan bahan yang digunakan takutnya
mengganggu perkembangan janin. Sebaiknya selama hamil Ibu tidak
mengonsumsi jamu dulu.
f. Memberikan obat
1) Asam folat 30 tablet diminum 1 x 1 pada malam hari setelah makan.
Diminum dengan air putih atau air jeruk.
2) B6 10 tablet diminum 3 x 1 pada pagi, siang dan malam stelah
makan dan diminum dengan air putih atau air jeruk.
g. Memberitahuakan bahwa Ibu datang untuk periksa kembali 2 minggu
setelah kunjungan ini.
HASIL REFLEKSI

Pada bulan Juni saya mendapat tempat praktik di Puskesmas Kraton


Yogyakarta. Ini pertama kali saya praktik di lahan, yaitu di Puskesmas Kraton
yang sebelumnya saya praktik di RSUD Bantul. Banyak pengalaman yang bisa
saya petik dari praktik kali ini. Puskesmas Kraton terletak di sebelah timur Kraton
Yogyakarta. Di sana terdapat beberapa poli yang salah satunya adalah poli KIA/
KB. Pasien yang datang langsung mendaftar di bagian pendaftaran, kemudian
rekam medis pasien di antar ke poli oleh petugas. Pasien dipanggil sesuai urutan
nomor antrian.
Pada kasus di atas, Ibu hamil Ny. F dengan 7+2 minggu kemungkinan
hamil, ballotement belum teraba dengan status gizi obesitas, mual dan pusing.
Dari anamnesa yang dilakukan oleh bidan, data tersebut belum lengkap. Masih
ada beberapa data yang tidak dikaji, hal tersebut membuat data pasien tidak
lengkap dan jika dibutuhkan sewaktu-waktu tidak ada. Contohnya, pada saat
pengumpulan data obyektif tidak semua dikaji, ada beberapa pemeriksaan fisik
yang tidak dikaji oleh bidan. Misalnya, pemeriksaan genetalia luar, anus dan
pemeriksaan panggul luar. Padahal bisa berdampak buruk jika pemeriksaan tidak
dilakukan. Pemeriksaan panggul sebaiknya dikaji agar bidan dapat mengetahui
seberapa besar ukuran panggul pasien dan dapat menentukan apakah pasien
memiliki panggul sempit atau tidak. Pemeriksaan genetalia luar juga sangat
penting karena bidan dapat mengetahui kebiasaan pasien saat membersihkan
alat kelamin ibu dan dapat mengetahui adakah kelainan yang terdapat di alat
kelamin pasien. Kelainan tersebut seperti hematoma pada vulva ataupun
hemoroid pada anus. Pada kasus ini bidan melakukan pemeriksaan penunjang,
yaitu pemeriksaan PP test dan hasilnya positif, tetapi tidak melakukan
pemeriksaan Hb. Padahal pada Ibu hamil perlu dipantau kadar Hbnya karena
pada ibu hamil kadar Hbnya naik turun.
Pada kasus ini Ibu mengalami status gizi obesitas. Ini terbukti dengan
menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) pasien. Normalnya kita memiliki IMT
sekitar 19, sedangkan Ibu memiliki IMT 37,86. Kemudian Lingkar Lengan Atas
(LILA) pasien 40 cm padahal normalnya 23,5-26 cm. Keadaan ibu juga
mengalami kelebihan berat badan dan perlu melakukan diet hamil. Diagnosa
yang dilakukan sudah sesuai, Ibu mengalami status gizi obesitas.
Tindakan bidan yang dilakukan sudah sesuai kebutuhan pasien dan
efektif. Hanya saja ada beberapa langkah yang tidak dilakukan, seperti mencuci
tangan sebelum dan sesudah tindakan. Hal tersebut tidak sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan. Bidan harus memperhatikan hal-hal kecil agar pasien dan
dirinya tidak rugi, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
Bidan memberikan KIE mengenai status gizi obesitas kepada ibu untuk
melakukan diet hamil. Ibu tidak diperkenankan untuk diet hamil dengan cara
mengurangi asupan nutrisi, tetapi ibu bisa menyiasatinya dengan mengurangi
masakan yang digoreng atau ditumis sehingga konsumsi minyak pada ibu hamil
berkurang, memperbanyak konsumsi sayuran dan minum air putih serta
melakukan olahraga kecil, seperti: jalan-jalan di pagi hari. Bidan memberikan
asam folat dan vitamin B6 untuk mengatur sistem kekebalan tubuh. Bidan telah
memberikan penanganan dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Ibu merasa puas dengan kinerja bidan dan akan melakukan diet hamil.
Proses refleksi menganalisa kasus dengan membandingkan dan
menginvestigasi dengan dasar standar pelayanan, kajian teori dan bukti
penelitian. Dari refleksi kasus di atas dapat dijadikan pembelajaran bagi
mahasiswa untuk memperbaiki sikap dalam melakukan praktik lahan yang
selanjutnya agar lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai