Anda di halaman 1dari 5

Pendidikan dan Kesuksesan

(Sinkronisasi Pendidikan dengan


Pengalaman)
Oleh : Susi Lestari

Kini di media massa sedang hangat memperbincangkan sosok Menteri


Kelautan dan Perikanan kita yang baru yaitu Ibu Susi Pudjiastuti. Seperti yang
kita tahu, sosok Ibu Menteri yang satu ini adalah salah satu menteri baru yang
dipilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kabinet bentukkannya yang
diberi nama kabinet kerja. Pada hari Minggu tanggal 26 Oktober 2014 kemarin,
Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan nama-nama yang masuk
dalam kabinetnya tersebut yang salah satunya ada nama Ibu Susi Pudjiastuti.

Ibu Susi Pudjiastuti sendiri sebenarnya adalah seorang wanita bisnis yang
tidak memiliki latar belakang sebagai politikus. Beliau memulai karirnya sebagai
pengepul ikan di Pangandaran, Jawa Barat. Ia sukses di industri perikanan modern
dan penerbangan carter beraset ratusan miliar rupiah. Masing-masing
perusahaannya adalah PT ASI Pujiastuti Marine Product yang bergerak di bisnis
perikanan, dan Susi Air yang merupakan maskapai sewa dengan hampir 50
pesawat propeler jenis Cessna Grand Caravan dan Avanti. Melihat kesuksesan
yang luar biasa tersebut, tak disangka beliau hanyalah seorang pengusaha yang
hanya bermodalkan pendidikan dari tamatan SMP. Sebelumya, beliau juga telah
melanjutkan sekolah ke jenjang SMA, namun dengan alasan tertentu beliau
berhenti dan memilih untuk memulai usaha dengan modal yang hanya sedikit dari
menjual perhiasannya. Usaha pertamanya itulah yang menjadi dasar kesuksesan
beliau hingga sekarang.
Dari gambaran tentang perjalanan kesuksesan Ibu Susi yang kini menjabat
sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut, banyak hal yang dapat kita
teladani dan perlu kita renungkan. Dalam hal ini permasalahan yang akan kita
bahas adalah masalah pentingkah pendidikan dalam meraih kesuksesan ? Kita
semua tahu bahwa pendidikan merupakan salah satu nilai yang dijadikan tolak
ukur seseorang untuk dipandang hebat atau sukses karena mempunyai pendidikan
yang tinggi. Padahal tidak jarang orang berpendidikan tinggi pun banyak yang
tidak sukses, bahkan banyak juga yang menganggur alias tidak mempunyai
pekerjaan. Sebagian orang pun juga menganggap bahwa tingginya pendidikan
seseorang akan mempengaruhi kelayakan hidupnya kelak. Semakin tinggi
pendidikan, semakin tinggi nilai pekerjaan maka semakin tinggi pula kelayakan
hidup orang tersebut.

Namun berdasarkan pengalaman Ibu Susi tersebut, beliau sukses tanpa


dihantarkan oleh pendidikan yang tinggi. Tanpa pengetahuan yang didapat dari
sekolah tinggi pun beliau mampu bangkit membangun ekonomi hidupnya sendiri
yang luar biasa hingga kini. Nah, dari gambaran tersebut, ketika kesuksesan dapat
diraih tanpa pendidikan tinggi, untuk apalagi sebenarnya kita mengejar-ngejar dan
mengagung-agungkan pendidikan yang tinggi ? Sebelum mengulas pertanyaan
tersebut baiknya kita mengetahui apa itu definisi pendidikan menurut Wikipedia.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.

Definisi pendidikan tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan itu tidak


mengajarkan anak didik bagaimana mencari kekayaan materi secara baik dan
benar tetapi lebih kepada mengajari sang anak didik tersebut secara sadar untuk
berguna bagi dirinya dan orang lain bila perlu berguna bagi bangsa dan dunia.
Harus kita sadari untuk menjadi orang terdidik itu tidaklah harus melalui jenjang
pendidikan formal, bisa juga melalui jalur non formal, pilihannya tergantung
persepsi individu yang akan memutuskan sesuai kebutuhan (cita-cita) dan
pengalaman, karena mau lewat jenjang formal maupun non formal pun keduanya
berpotensi untuk berhasil dan juga gagal. Sehingga pilihan itu pun dikembalikan
kepada diri kita masing-masing mana yang akan kita pilih untuk kita
pertanggungjawabkan.

Dari kondisi tersebut, alangkah lebih baiknya bila seseorang mendapatkan


kedua jenjang pendidikan tersebut. Formal lewat sekolah dan non formal lewat
pengalaman-penglaman bekerja seperti PKL yang diterapkan di SMK. Karena
pada dasarnya mengenyam pendidikan di sekolah formal itu sangat perlu untuk
mendidik karakter kita agar pada saat kita terjun di lapangan kita tidak terjerumus
oleh praktek lapangan yang tidak diperbolehkan atau diharamkan untuk
dilakukan.

Mengingat hal tersebut, apakah pendidikan formal di Negara ini sudah


menyumbangkan seluruh keringatnya untuk membentuk karakter anak didik dan
benar-benar mencerdaskan secara iptek dan imtaq ? Saya rasa belum, karena
menurut saya hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan kita yang
berlangsung selama ini. Sistem pendidikan kita bisa dibilang tidak mempunyai
arah, setiap berganti menteri pendidikan kebijakan pun juga ikut berganti,
sehingga menjadi pelajar seolah-olah diombang-ambingkan oleh keadaan sistem
yang tidak stabil. Namun yang harus perlu kita garis bawahi adalah bahwa sistem
itu tidak pernah salah, yang salah dalam hal ini ialah pelaksana dari sistem
tersebut. Untuk itu bila akhirnya institusi-institusi pendidikan gagal mencetak
anak didik yang berkarakter, cerdas, berahlak mulia dan berpihak terhadap
kepentingan masyarakat. Maka selama itu juga, pendidikan formal akan menjadi
bahan yang empuk untuk diperdebatkan oleh semua kalangan. Padahal pendidikan
melalui jalur formal itu sangat penting, untuk generasi yang akan membela
peradaban bangsa ini dikemudian hari.

Seharusnya sistem pendidikan di Indonesia ini harus memiliki perhatian


khusus dalam penerapannya. Jangan sampai segala sesuatu yang diperjuangkan
untuk masyarakat Indonesia untuk menjadi bangsa yang cerdas malah menjadi
tombak bagi bangsa sendiri karena tidak bisa mengikuti perubahannya. Mungkin
dari pihak atas atau dalam hal ini yang mengatur tentang sistem pendidikan di
Indonesia ingin sistem ini terus berkembang dan lebih baik. Saya rasa semua
orang pun juga berharap demikian. Namun, tidak jarang juga perubahan-
perubahan itu malah membuat pelajar susah untuk beradaptasi karena terlalu
seringnya ada perubahan. Jangan sampai pelajar-pelajar kita ini justru malah
merasa terbebani dengan adanya pendidikan. Sudah banyak faktor yang membuat
bangsa Indonesia ini menderita. Entah dari segi politik, ekonomi, social budaya,
bahkan dari pertahanan dan keamanan pun bangsa ini masih merasa kurang
nyaman.

Sehingga sangat perlu adanya perbaikan besar-besaran mengenai sistem


pendidikan di Negara tercinta ini. Jangan hanya karena berganti menteri atau
hanya karena dirasa kurang cocok dengan masyarakat sistem pendidikan bisa
diubah seenaknya. Karena yang menjadi korban nantinya adalah anak-anak
penerus bangsa ini sendiri. Seharusnya apabila dari menteri sebelumnya masih ada
program yang belum terlaksana, alangkah baiknya kalau menteri yang baru justru
melanjutkan program tersebut. Jangan hanya terus menerus membuat program
baru yang dirasa lebih baik. Karena dengan adanya tumpukan-tumpukan program
ini, nantinya bangsa ini justru malah memiliki banyak program yang
pelaksanaannya kurang maksimal atau bisa disebut pelaksanaannya zonk.

Di sisi lain, jika kita melihat perjalanan Ibu Susi yang kini menjabat
sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut. Pasti ada pertanyaan bahwa
mana yang lebih penting antara pendidikan dengan pengalaman untuk meraih
kesuksesan ? menurut saya, pendidikan lah yang lebih penting, tetapi kalau dilihat
dari segi kesehariannya, dibandingkan pendidikan pengalaman yang lebih dahulu
muncul. Karena dari pengalaman yang kita peroleh akan menimbulkan berbagai
pendidikan yang bisa mendidik kita, kita bisa memperkirakan berapa pendidikan
yang bisa kita peroleh, dan juga pendidikan tidak akan bisa berjalan lancar tanpa
pengalaman. Karena pengalaman sama dengan praktek yang harus kita ketahui
bahwa di setiap pendidikan terdapat pengalaman dan sebaliknya, di setiap
pengalaman terdapat berbagai pendidikan. Sehingga kalau misalkan hanya dengan
pengalaman pun kita dapat mendapat kesuksesan yang luar biasa, bagaimana
kalau pengalaman itu juga disertai dengan pendidikan yang tinggi juga ? pastinya
kesuksesan itu nantinya akan menjadi lengkap karena ilmu kita sebanding dengan
pengalaman yang kita peroleh.

Anda mungkin juga menyukai