Anda di halaman 1dari 10

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

5.SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE

5.1. PENGERTIAN
Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang
dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap.
SOP Pemeliharaan kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur / langkah langkah
kerja untuk memelihara kubikel 20 kv pada Gardu Induk, Gardu Hubung dan Gardu
Distribusi.

5.2. TUJUAN SOP


Pemeliharaan Kubikel 20 KV berarti melakukan pemeriksaan atau perbaikan yang
menyebabkan perlunya pemadaman listrik atau tidak .Pada saat pelaksanaan pemeliharaan
dengan pemadaman berarti memerlukan koordinasi dengan pihak operasi agar tidak
sampai terjadi gangguan atau kecelakaan kerja pada saat pembukaan alat hubung kubikel
yang akan dipelihara maupun penormalannya kembali.
Hasil dari pemeliharaan adalah berupa kondisi / unjuk kerja peralatan harus memenuhi
ketentuannya, yaitu aman dioperasikann kembali, maka untuk itu perlu diatur cara
melakukan pemeliharaan, peralatan untuk mengukur kondisi peralatan kubikel, perkakas
kerja yang digunakan pada waktu pemeliharaan.
Penyimpangan dari ketentuan berarti hasil pemeliharaan tidak sesuai dengan ketentuan
dan dampaknya akan menyebabkan permaslahan dalam pengoperasian bahkan dapat
terjadi kecelakaan kerja.
Contoh :
Akibat terhadap komponen kubikel
Ditentukan bahwa tahanan kontak PMT / LBS adalah maksimal 200 micro ohm, tetapi
hasil pemeliharaan menunjukkan lebih dari nilai maksimal tersebut dan dipaksakan
operasi, maka akan terjadi ledakan pada kubikel tersebut akibat panas yang
ditimbulkan oleh alat kontak. Kejadian ini tentu akan mengganggu sistem operasi dan
kerugian material.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 79


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

Akibat terhadap personil


Pemeliharaan kubikel dengan pemadaman berarti harus dipastikan bahwa aliran listrik
dari sisi hulu maupun sisi hilir harus dipastikan padam, tetapi penyimpangan terjadi
misalnya tiba-tiba ada alira

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa akibat dari pemeliharaan kubikel tidak
memenuhi ketentuan dapat menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman dan kerugian
material.
Untuk menghindari hal tersebut maka dibuatlah SOP yang berisi prosedur langkah-
langkah yang tertata guna melaksan akan kegiatan.

5.3. KOMPONEN DALAM SOP


Beberapa komponen penting yang tertulis pada SOP Pemeliharaan Kubikel 20 KV antara
lain :
Pihak yang terkait
Yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dan terkena dampak akibat pemeliharaan
kubikel 20 KV. Keterkaitan ini dilakukan dalam bentuk komunikasi yang dilakukan
dapat berupa tertulis / surat ataupun komunikasi langsung / lisan bertujuan agar
semua pihak berkoordinasi dapat mengantisipasi terjadinya kondisi kurang aman
atau mencegah kerusakan material akibat dipeliharanya kubikel.
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dibuat berupa format yang standar
untuk mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait . Waktu
berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas standar agar dalam
mengambil keputusan tidak berlarut-larut.
Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi SOP
Komunikasi.
Pihak yang terkait pada pemeliharaan Kubikel 20 KV antara lain :
Beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur Distribusi / Piket Pengatur, pihak
operasi dan Konsumen. Berkoordinasi dengan pihak adalah untuk mengetahui dan
memastikan bahwa instalasi kubikel yang akan dipelihara dan dipadamkan sudah

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 80


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

diantisipasi akibat pemadamannya. Berkoordinasi dengan Pengatur Distribusi /


Piket Pengatur adalah agar keadaan jaringan dipastikan siap dipadamkan atau
dibebani dan aman dari adanya kecelakaan kerja bagi personil di lokasi
pemeliharaan kubikel dimaksud maupun di luar lokasi yang berhubungan dengan
jaringan yang akan dipelihara. Sedangkan berkoordinasi dengan Konsumen
bertujuan agar konsumen tahu akan adanya listrik pemdadaman listrik di
tempatnya.

Perlengkapan Kerja
Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pemeliharaan kubikel dengan baik dan
aman harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya. Memaksakan bekerja dengan
peralatan seadanya berarti mengabaikan adanya resiko bahaya kecelakaan dan
kerusakan yang bakal terjadi. Pemeriksaan terhadap jumlah dan kondisi
perlengkapan kerja harus dilakukan secara rutin agar selalu siap kapanpun
digunakan. .
Yang dimaksud dengan perlengkapan kerja adalah sebagai berikut :
Perkakas kerja
Alat bantu kerja
Alat Ukur
Material / bahan
Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan
Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.

Prosedur Komunikasi
Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari mulai
persiapan pemeliharaan, saat pemeliharaan sampai pelaporan pekerjaan.
Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau handy-
talky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan. Penyimpangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 81


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan terjadinya gangguan operasi


bahkan kecelakaan kerja.

Prosedur Langkah-langkah Kerja


Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan di lokasi pengoperasian
kubikel, mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan
pekerjaan sampai pelaporan pekerjaan.
Setiap langkah dilaksanakan secara berurutan sesuai tertulis di SOP. Penyimpangan
terhadap langkah-langkah tersebut dapat menyebabkan kegagalan pemeliharaan
bahkan dapat terjadi kecelakaan kerja.
Hasil Pemeliharaan harus dilaporkan ke Pengatur Distribusi / Piket Pengatur dan
melaporkan secara lisan guna memutuskan dioperasikannya kembali dan melaporkan
secara tertulis setelah pelaksanaan dilokasi selesai.

5.4. PEMBUATAN SOP


Untuk membuat SOP perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
Keterlibatan pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian kubikel 20
KV untuk membuat ketentuan berkoordinasi.
Kondisi jaringan berupa data kemampuan Trafo GI, Kemampuan Hantar
Arus ( KHA ) hantaran penyulang, pemanfaatan energi listrik pada konsumen.
Struktur jaringan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 82


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

PT. PLN (PERSERO)


SOP DIS.HAR.024 (1)A
DIS/ WIL .................... PEMELIHARAAN KUBIKAL
APJ / CAB ................... Halaman 1 / 3

PETUGAS :
1.Pengawas 1 orang Waktu Pelaksanaan :
2.Pelaksana 3 orang

KOORDINASI :
1. Spv. Distribusi
2. Piket UPJ
3. Supervisor Logistik/Perbekalan
4. Pelanggan

PERALATAN KERJA :
1. Handle kubikel
2. Megger 5000/10.000 Volt
3. Lampu penerangan
4. Tool kit
5. Avo meter
6. Phase squence indicator
7. Alat komunikasi

PERLENGKAPAN K3:
1. Sepatu 20 kV
2. sarung tangan 20 kV
3. Helm pengaman
4. Lembaran isolasi Jas hujan
5. kompor api

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 83


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

MATERIAL :
1. Vaselin
2. Majun
3. Sakafen
4. Contac cleaner
5. Majun
6. Alkohol
7. wasbensin

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 84


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

PROSEDUR KERJA

Halaman 2/3
LANGKAH KERJA :

Membebaskan tegangan kubikel

Pelajari cara pemadaman kubikel pada buku Instruction Manual

Koordinasikan dengan pihak yang terkait guna pemadaman di kubikel

Buka LBS / PMT beban dan pastikan Saklar bekerja sempurna dengan melihat
bahwa lampu indikator kubikel beban padam

Buka LBS / PMT incoming dan out going. Pastikan Saklar bekerja sempurna.

Padamkan aliran listrik dari sisi Incoming maupun out going

Yakinkan bahwa tegangan sudah tidak ada dengan memeriksa indikasi lampu
indicator padam

Masukkan PMS Pentanahan pada semua sel- kubikel

Buka pintu kompartemen kabel 20 KV

Buka tutup kompartemen busbar, mekanik operasi dan sistem arus searah dan arus
bolak-balik

Pemeliharaan Kubikel

Pelajari cara pemeliharaan kubikel pada buku Instruction Manual

Periksa tegangan sisa pda kabel 20 KV dengan menggunakan tester tegangan

Hubung-singkatkan ujung kabel 20 KV dan hubungkan dengan pentanahan

Lepaskan kabel 20 KV dari terminal kubikel

Lepaskan rel / busbar dari terminal kubikel

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 85


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

Buka Pemisah tanah semua sel-kubikel

Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS terbuka, antara :

Terminal atas dengan terminal bawah fasa yang sama


Terminal atas dengan body
Terminal bawah dengan body

Bila hasil ukur sesuai yang ditentukan ( 5000 M ), lanjutkan pengukuran tahanan
isolasi dalam posisi PMT / LBS tertutup

Masukkan PMT / LBS

Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS tertutup, antara :

Terminal fasa dengan terminal fasa lainnya


Terminal fasa dengan body

Ukur tahanan kontak PMT / LBS antara Terminal atas dengan terminal bawah dalam
keadaan PMT / LBS tertutup

Ukur kecepatan buka dari kontak PMT / LBS

Ukur kecepatan tutup dari kontak PMT / LBS

Ukur tegangan sumber arus searah

Ukur tegangan seumber arus bolak-balik

Periksa fungsi heater

Ukur tahanan pentanahan kerangka kubikel

Membersihkan komponen kubikel dari kotoran / debu atau karat

Bersihkan debu yang menempel pada isolator, body bagian dalam / luar, terminal
bagian atas dan bawah dengan menggunakan kuas atau kain majun

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 86


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

Bersihkan isolator bagian atas dan bagian bawah busbar dengan menggunakan
sakafen

Bersihkan kapasitor pembagi tegangan dengan sakafen

Bersihkan terminal busbar dan terminal hubung PMT / LBS dari karat dengan
menggunakan contact cleaner .

Bersihkan bagian bergerak dari peralatan mekanik dengan menggunakan wasbensin

Bersihkan kerangka kubikel dengan menggunakan alkohol

Bersihkan batang rel / busbar dengan menggunakan alkohol

Pemasangan kembali

Oleskan vaselin electric pada bagian kontak di terminal busbar dan terminal kabel
penghubung

Pasang kembali busbar / rel dan kencangkan baut pengikat seuai dengan ketentuan
( tabel pengencangan )

Pasang kembali Kabel 20 KV dan kencangkan baut pengikat dan kencangkan baut
pengikat seuai dengan ketentuan ( tabel pengencangan )

Periksa tidak ada peralatan asing yang tertinggal di dalam kompartemen busbar

Pasang kembali tutup kompartemen busbar

Buka kontak PMT / LBS dan tutup PMS pentanahan semua sel-kubikel

Periksa tidak ada benda asing yang tertinggal pada kompartemen kabel

Pasang kembali pintu kubikel

Kemasi semua perlengkapan kerja dari ruang kubikel.

Buka posisi PMS Pentanahan

Pengoperasian kembali Kubikel

Hubungi Pengatur Distribusi / Piket Pengatur bahwa kubikel telah selesai dipelihara
dan siap dioperasikan kembali

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 87


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

Bila tegangan sudah muncul di kabel incoming dengan ditandai lampu indikator
menyala, periksa urutan fasa dengan menggunakan Phase Indicator Checker

Laporkan tegangan sudah masuk dan minta persetujuan / izin utnuk


mengoperasikan semua kubikel.

Bila ijin telah diberikan masukkan PMT / LBS Incoming ke busbar .

Masukkan secara bertahap PMT / LBS out going

Bila semua kubikel sudah dioperasikan dengan kondisi aman laporkan ke Pengatur
Distribusi / Piket pengatur bahwa pekerjaan telah selesai

Buat laporan pemeliharaan

Tutup pintu gardu dan tinggalkan gardu

Diagram Satu Garis Kubikal


Sisi Hulu Gardu yang dioperasikan Sisi Hilir

LBS LBS LBS LBS LBS


PMS Bumi PMS Bumi PMS Bumi PMS Bumi PMS Bumi
ASMAN PERENCANAAN

................................................

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 88

Anda mungkin juga menyukai