Katarak merupakan abnormalitas pada lensa mata berupa kekeruhan lensa
yang menyebabkan tajam penglihatan penderita berkurang. Katarak lebih sering dijumpai pada orang tua, dan merupakan penyebab kebutaan nomor 1 di seluruh dunia. Kata katarak berasal dari Yunani katarrhakies yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak merupakan kekeruhan pada lensa akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua- duanya sehingga memberikan gambaran area berawan atau putih. Berdasarkan lokasi terjadinya kekeruhan pada lensa, katarak dikelompokkan menjadi 3 tipe, yaitu katarak nuclear, katarak kortikal, dan katarak subkapsular posterior. Berdasarkan klinisnya katarak senilis terdiri atas katarak insipient, katarak imatur, katarak matur, dan katarak hipermatur. Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Pasien laki-laki, usia 70 tahun datang ke Poliklinik Mata RSUD Meuraxa dengan keluhan penglihatan berasap pada mata kiri yang dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. Pasien juga mengeluhkan silau terutama jika melihat cahaya dan lampu. Pasien sebelumnya juga memiliki keluhan yang sama pada mata kanan dan memiliki riwayat operasi katarak dan penglihan pada mata kanan juga belum membaik. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak usia 45 tahun. Status oftalmologi didapatkan visus OD=1/300 OS=1/60, injeksi konjungtiva OD, kornea keruh dengan arcus senilis, pupil anisokor, afakia OD, dan lensa keruh OS. Pasien diberikan tatalaksana Polydex Eye Drop 4 x gtt 1 (OD), Paracetamol 500 mg 2 x 1 dan rencana tindakan SICS OS + pemasangan IOL OS serta pemasangan IOL OD.