Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Epilepsi merupakan penyakit saraf yang ditandai dengan episode kejang


yang dapat disertai hilangnya kesadaran penderita. Penyakit ini disebabkan oleh
ketidakstabilan muatan listrik pada otak yang selanjutnya mengganggu koordinasi
otot dan bermanifestasi pada kekakuan otot ataupun hentakan repetitif pada otot.
Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) harus mampu menegakkan
diagnosis epilepsi berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat.
Autoanamnesis dan alloanamnesis terhadap pasien, orang tua atau orang yang
merawat dan saksi mata yang mengetahui kejadian diperlukan untuk
menggambarkan gejala dan tanda sebelum, selama dan sesudah bangkitan dan
untuk menentukan apakah bangkitan yang terjadi adalah suatu bangkitan epileptik
atau bukan.1
Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologi tertua, ditemukan pada
semua umur dan dapat menyebabkan hendaya serta mortalitas. Diduga terdapat
sekitar 50 juta orang dengan epilepsi didunia. Populasi epilepsi aktif (penderita
dengan bangkitan tidak terkontrol atau yang memerlukan pengobatan)
diperkirakan antara 4 hingga 10/1000 penduduk/tahun, dinegara berkembang
diperkirakan 6 hingga 10/1000 penduduk.2
Epilepsi merupakan diagnosis klinis, pemeriksaan EEG merupakan
pemeriksaan neurofisiologi yang diperlukan untuk melihat adanya fokus
epileptogenik, menentukan sindrom epilepsi tertentu, evaluasi pengobatan, dan
menentukan prognosis. Pemeriksaan pencitraan (neuroimaging) yang paling
terpilih adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melihat adanya fokus
epilepsi dan kelainan struktural otak lainnya yang mungkin menjadi penyebab
epilepsi.3
Terapi Obat Anti Epilepsi (AOE) dapat diberikan oleh dokter di layanan
primer berdasarkan hasil konsultasi (rujukan balik) dari spesialis neurologi
kecuali pada daerah yang tidak ada dokter spesialis neurologi dokter FKTP boleh
memberi pertolongan sebelum merujuk. Tujuan utama terapi epilepsi adalah

1
mengupayakan kondisi bebas bangkitan dengan efek samping seminimal mungkin
sehingga penyandang epilepsi dapat hidup secara normal dan mencapai kualitas
hidup yang optimal. Terapi penyandang epilepsi dibagi menjadi terapi
farmakologis dan non farmakologis (edukasi dan konseling). Keberhasilan terapi
penyandang epilepsi sangat tergantung pada kepatuhan pasien dalam menjalani
terapi yang diberikan. Oleh karena itu, dokter di layanan primer berperan penting
dalam memantau perkembangan terapi serta memberikan edukasi kepada
penyandang epilepsi atau keluarganya tentang penyakit yang dideritanya.1

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    clara amenta
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab I Katarak Senilis
    Bab I Katarak Senilis
    Dokumen1 halaman
    Bab I Katarak Senilis
    Jariah_MD
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Indra Pehulisa Sitepu
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen1 halaman
    Bab 5
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Pleur Odes Is
    Pleur Odes Is
    Dokumen11 halaman
    Pleur Odes Is
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen4 halaman
    Daftar Pustaka
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen16 halaman
    Bab 2
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Mayang Sukma Satria
    Belum ada peringkat