PENDAHULUAN
1
mengupayakan kondisi bebas bangkitan dengan efek samping seminimal mungkin
sehingga penyandang epilepsi dapat hidup secara normal dan mencapai kualitas
hidup yang optimal. Terapi penyandang epilepsi dibagi menjadi terapi
farmakologis dan non farmakologis (edukasi dan konseling). Keberhasilan terapi
penyandang epilepsi sangat tergantung pada kepatuhan pasien dalam menjalani
terapi yang diberikan. Oleh karena itu, dokter di layanan primer berperan penting
dalam memantau perkembangan terapi serta memberikan edukasi kepada
penyandang epilepsi atau keluarganya tentang penyakit yang dideritanya.1