Anda di halaman 1dari 11

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT MEUTIA
ACEH UTARA 2017

PLEURODESIS

Pembimbing :
dr. Mufrizal, Sp.B (K) Onk

Oleh :
Mayang Sukma Marevia, S.Ked
Pleurodesis
Penyatuan pleura viseralis dengan
parietalis baik secara kimiawi, mineral
ataupun mekanik, untuk mencegah
akumulasi cairan maupun udara dalam
rongga pleura.
Tujuan pleurodesis

untuk mencegah berulangnya efusi


berulang

menghindari torakosintesis berikutnya


dan menghindari diperlukannya insersi
chest tube berulang

serta menghindari morbiditas yang


berkaitan dengan efusi
pleura atau pneumotoraks berulang.
Indikasi

Pleurodesis
Efusi Pleura
pada Keadaan
Maligna
Benigna

Pleurodesis Pneumotoraks Pneumotoraks Pneumotoraks


pada kasus pada Pasien pada Pasien pada Efusi
pneumotoraks AIDS Fibrosis Kistik Pleura Benigna
Pertimbangan pleurodesis pada efusi pleura
maligna

1. Apakah gejala berhubungan


langsung dengan efusi pleura?

2. Apakah efusi pleura berulang?

3. Apakah paru dapat mengembang


dengan baik?

4. Bagaimana harapan hidup pasien?


Pemilihan Agen Sklerosis

Tetrasiklin HCl Doksisiklin Minosiklin

Kuinakrin Bleomisin Talk


Persiapan pasien

1. Menerangkan prosedur tindakan yang akan dilakukan


kepada pasien dan keluarga, indikasi, dan komplikasi
yang mungkin timbul
2. Foto toraks
3. Bila memungkinkan dilakukan bronkoskopi
4. Dilakukan pemeriksaan hemodinamik
5. Bila belum terpasang, insersi chest tube. Semua cairan
pleura dibiarkan keluar sampai habis, atau produksi
cairan maksimal 100 cc per 24 jam.
Monitoring pasca tindakan

1. Dilakukan foto toraks AP ulang


2. Awasi tanda vital
3. Monitor drainase chest tube harian
4. Monitor kebocoran udara
5. Perban diganti tiap 48 jam
6. Kendalikan nyeri dengan analgetik
7. Bila perlu spirometri insentif
8. Mobilisasi bertahap, cegah thrombosis vena dalam
9. Pertimbangkan mencabut chest tube bila drainase
pleura harian < 100 ml atau tidak terlihat lagi fluktuasi
pada botol WSD.
Komplikasi

1. Nyeri
2. Takikardia, takipnea, pneumonitis, atau gagal
napas, edema paru reekspansi.
3. Demam. Biasanya berkaitan dengan pleuritis,
hilang dalam <48 jam
4. Ekspansi paru inkomplit dan partially trapped
lung
5. Reaksi terhadap obat
6. Syok neurogenik
Sumber :
Amin, Z, Masna, IAK 2007, Indikasi dan Prosedur
Pleurodesis, Divisi Pulmonologi Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Majalah
Kedokteran Indonesia, Vol. 57, No. 4, 2007, Jakarta.

Soehardiman, D, Yahya, WSP, Isbaniyah, F 2014,


Pleurodesis pada Efusi Pleura Ganas, Departemen
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, RS Persahabatan, J
Respir Indo Vol. 34 No. 4, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai