Anda di halaman 1dari 11

Cacatnya Harian Pidi Baiq: Drunken Molen

Oleh: Pidi Baiq

ISBN:9789797528980

Rilis:2008

Halaman:212p

Penerbit: DAR Mizan

Bahasa:Indonesia

Harge : Rp. 34.000,-

Inilah ini, tulisan semacam review atau apalah setelah membaca bukunya Pidi Baiq yang
punya judul Drunken Molen. Itulah itu, buku Baiq yang baik dan akan baik-baik saja jika
tidak dibaca, tapi akan lebih baik jika sudah dibaca. Membacanya tidak perlu berpikir keras
seperti membaca buku filsafat yang berat. Karena eh karena hanya semalam saya sudah
sanggup membereskannya. Dan inilah ini sekali lagi, sejenis reviewnya.

Saya belum membaca buku Pidi Baiq yang sebelumnya yang berjudul Drunken Monster,
juga belum memegangnya, karena bagaimana bisa membaca, memegang saja saya belum

Ini adalah cacatan catatan harian Pidi Baiq. Adalah seorang ayah dari 2 orang anak yang
bernama Timur dan Bebe, dan suami dari seorang Istri bernama Rosi.

Buku ini berisi delapanbelas cerita dalam kehidupan sehari-hari seorang Pidi Baiq. Dengan
penulisan yang sangat berani menerjang EYD, karena kalau menerjang ombak pantai
selatan saya tidak yakin Pidi Baiq berani. Kalau hanya untuk gaya-gayaan atau untuk
menarik perhatian ratu pantai selatan saya masih yakin Pidi Baiq tidak akan mau, walaupun
jika dibaca dari tulisannya saya agak meragukan kewarasannya.

Jika Anda tidak terkekeh-kekeh atau tertawa sampai menangis membaca buku ini, giliran
saya yang akan meragukan selera humor Anda. Ditulis dengan gaya datar tidak
mengurangi humor yang Pidi Baiq sampaikan. Misalkan saja cerita pertama yang diberi
judul Naruto Bersyukur. Game PS Naruto yang Timur mainkan sudahlah tamat.
Menamatkan game Naruto ini adalah sebuah perjuangan,menyebabkan Pidi ingin membuat
syukuran atas tamatnya game Naruto yang dimainkan oleh Timur, anaknya. Apa salahnya
kan syukuran? Toh acara perayaan tujuh bulanan juga kan sama, itu juga acara mengada-
ngada untuk dirayakan, jadi apa salahnya mengumpulkan orang untuk bersilaturahmi. Kan
sama baiknya. Apa salahnya?
Jadi saat sehabis Isya, semua berkumpul, yang disebabkan oleh undangan Odah kepada
tetangga-tetangga dekat untuk datang di acara syukuran tamatnya game Naruto-nya Timur.
Yang datang mengenakan sarung dan peci. Mereka betul-betul datang sebagaimana
syukuran serius. Kemudian sang tuan rumah membuka acara syukuran itu:

Singkatnya, saya sebagai ayahnya, merasa.. apa ya, merasa apa salahnya, gitu. Bapak-
bapak. Apa salahnya kalau saya adakan syukuran atas jerih payah anak saya, Timur ini,
karena sudah bisa tamat menyelesaikan game Naruto. Karena menurut saya, pasti itu
bukanlah hal mudah. Kita yang meskipun sudah tua dan dibilang sudah makan asam
garam kehidupan ini, belum tentu juga memainkan game Naruto, lebih-lebih sampai
menamatkannya (hal.31).

Selain cerita syukuran apa salahnya itu, Pidi juga bercerita tentang Molen yang ada di
sekolah TK anaknya yang kecil, Bebe. Molen yang menyebabkan ibu-ibu pengantar anak-
anak yang bersekolah di TK itu berhenti bergosip dan melihat dompet Pidi yang bukan
berisi uang tapi berisi daun. Juga ada cerita tentang Sales Badminton. Cerita tentang
sales yang biasanya mendapat perlakuan dan tatapan kurang bersahabat dari pemilik rumah
yang didatanginya, akan tetapi disambut dengan aneka buah-buahan segar oleh Pidi,
menyebabkan saya teringat bahwa tamu adalah orang yang harus dimuliakan.

Ada cerita lagi tentang ibu tua penjual serabi. Ibu itu sudah tua tetapi masih saja berjualan.
Di pagi hari menembus kabut, Ibu itu sudah berjualan serabi. si Emak yang meskipun
sudah uzur, masih harus tetap bekerja, demi membantu meringankan beban pemerintah
agar dengan begitu pemerintah tidak usah lagi repot memikirkan nasib dan keadaan
mereka. Supaya pemerintah bisa fokus menyelesaikan apa? (hal.174).

Akan ada banyak lagi cerita yang lucu namun diakhiri dengan sesuatu yang menyebabkan
kita akan merenung dengan dalam. Hal-hal sepele yang sepertinya luput dari perhatian
kita.

Disebabkan oleh terbatasnya waktu dan tenaga, juga saya tidak ingin kalau kata orang-
orang yang kabarnya pakar-pakar mereview itu semacam spoiler gitu, maka saya akhiri saja
semacam review ini. Akan lebih baik jika Anda membeli dan membacanya sendiri gitu.
Juga supaya Pidi Baiq bisa membantu meringankan beban pemerintah, sehingga tidak
repot-repot memikirkan rakyatnya gitu. Supaya mereka bisa fokus menyelesaikan apa?

Jakarta, 24 Juni 2009

-Eviwidi-
Trump Jangan Pernah Menyerah!

Cara Aku Mengubah Rintangan Terbesarku Menjadi Kesuksesan

Penulis : Donald Trump Bersama Meredith Mclver

ISBN:9789792240665

Rilis:2008

Halaman:185p

Penerbit:Gramedia Pustaka Utama

Bahasa:Indonesia

Harga : Rp. 65.000,-

Jika Anda penggemar acara-acara motivasi, atau acara-acara penggugah semangat,


sesungguhnya apa yang Anda cari?

Sungguh-sungguh mencari pencerahan atas kinerja dan kehidupan pekerjaan dan


hubungan Anda atau sekadar mencari referensi bahwa Anda tidak sendirian ketika merasa
sedang down?

Jujur saja, berapa persen sebenarnya keefektifan acara-acara semacam itu?

Saat Anda pulang dari seminar motivasi atau mematikan radio atau televisi setelah melihat
dan medengar acara semacam itu, apakah Anda benar-benar mendapat energi baru atau itu
hanya sekadar lewat dipikiran dan akhirnya terpinggirkan karena pekerjaan yang kembali
menumpuk?
Baiklah, kita anggap dulu semua orang butuh motivasi dalam hal apapun. Pekerjaan,
hubungan percintaan, karir dan lain-lain. Lantas motivasi yang bagaimana yang sebenarnya
Anda butuhkan? Saya yakin tidak semua orang cocok dengan model-model motivasi yang
diberikan pakar-pakar motivasi itu. Mungkin ada yang memang sangat terpengaruh, tapi
mungkin juga ada yang tidak.

Pada intinya setiap motivasi apapun modelnya semua tak jauh-jauh dari kata jangan
menyerah, jangan putus asa dsb,dsb.

Tapi sepertinya bukan karena latah ikut-ikutan pakar motivasi jika seorang Donald Trump
menulis buku yang berjudul Jangan Pernah Menyerah! -Cara Aku Mengubah
Rintangan Terbesarku Menjadi Kesuksesan. Buku yang ditulisnya bersama Meredith
Mclver.

Meskipun saat ini Amerika sedang dilanda resesi, tapi tidak ada salahnya kita belajar
tentang kisah kesuksesan yang diraih oleh orang yang dicatat Forbes tahun 2009 menjadi
orang terkaya di Amerika urutan ke 134 dari 400 orang, dengan total kekayaan 3.0
Miliar , pria gaek berusia 62 tahun yang berdiam di New York, NY dan masih
menjalankan kerajaan real estate-nya ini.

Saya tidak mengajak Anda bermimpi terlalu muluk, apalagi di jaman yang konon kabarnya
lagi susah seperti sekarang. Kita bicara realistis saja. Menjadi seseorang seperti Donald
Trump bukan perkara setelah baca bukunya maka Anda akan cling..berubah seperti dirinya,
tapi kita ambil saja apa yang bisa kita pelajari dan terapkan dari dia.

Karena setiap orang butuh dorongan yang berbeda-beda untuk menjalani kehidupannya.
Seperti mejalankan bisnis, pasti dibutuhkan motivasi dalam marketingnya. tapi ilmu
marketingnya tidak bisa digeneralisasikan begitu saja. Pedagang itik tentu ilmu
marketingnya tidak akan sama dengan pedagang sepatu. Pedagang buah juga ilmu
marketingnya tidak akan sama dengan pedagang spare part sepeda motor.

Apa yang disampaikan oleh Donald Trump, memang lebih banyak bercerita mengenai
pengalamannya berkecimpung dibidang real estate. Saya tak akan protes karena itulah
ilmunya, dia pakar dibidang itu. Tapi ada beberapa hal yang menurut saya Donald Trump
menembus batas-batas ilmu Marketingnya di bidang real estate ke bidang yang lain.

Seperti pengembangan acara reality show The Apprentice. Saat acara itu diputar di
Indonesia dan sukses, pernahkan terpikir oleh Anda semula acara itu ditentang habis-
habisan oleh para penasihatnya? Tapi Trump feeling bisnisnya sepertinya lebih tajam dari
dari semua asisstennya. Jika tidak, mungkin kita tidak akan pernah melihat acara itu di
televisi. Dalam kasus ini Trump memberi catatan:

Simaklah orang lain, tetapi jangan membantah insting Anda (hal. 11)

Tapi di catatan akhirnya Trump tetap juga menyarankan kita harus yakin dulu apa yang kita
putuskan memiliki perhitungan yang matang secara keuntungan.
Dalam catatan-catatan Trump yang lain dia, menuliskan selalu hal-hal yang bisa Anda
lakukan dan menyarankan Buatlah Ini Terjadi Dalam Kehidupan Anda.

Saran-saran ini lebih banyak untuk menggunakan insting Anda. Tidak masalah bisnis apa
yang Anda geluti, pasti memerlukan insting dalam mengambil keputusan.

Membaca buku-buku semacam ini, Anda tidak harus mencerna semua yang dituliskan,
diperas saja mana yang sesuai dengan yang Anda butuhkan, bukankah buah jeruk tidak
semua harus dimakan kan?

The Miracle of Enzyme Self-healing Program


(Hard cover)
Oleh: Dr. Hiromi Shinya

ISBN : 9789793269795
Rilis : 2008
Halaman : 304p
Penerbit : Mizan
Bahasa : Indonesia
Harga : Rp.84.000

Catatan Dahlan Iskan tentang Buku Miracle of Enzyme


Wed Jun 10, 2009 1:51 am (PDT)

Dahlan Iskan: Susu Sapi Bukan untuk Manusia

Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali
manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi
tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti
itu?

Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya, ujar Prof Dr Hiromi
Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang
sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi
adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum
susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak
sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab
osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung
mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi
mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di
usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa
mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan enzim induk yang seharusnya
lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk
pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu
mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia.
Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa
harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat
berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian
dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika
kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua
negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni,
untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum
pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau
minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan
daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan
makanan/minuman yang jelek: benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak
hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti
tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya
sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau
makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga
sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang
baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan
kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan
kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk
dan menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya
menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke
perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya
kurang bisa dipertanggungjawabk an. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah
jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya
15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur
untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang,
tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak lomba lari oleh mangsanya, harimau
akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan
larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu,
katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus
sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan
bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah
makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam
sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti
mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya
jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam
keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi
juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi modal
oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam lumbung
enzim-induk . Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari lumbung-nya untuk diubah
menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan
yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia,
adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah
menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan
makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah
maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi.
Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan.
Bahan makanan pun demikian.

Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan,
apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang
digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan
di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya,
mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu
banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata
tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan
yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau
untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya
juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-
sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya
seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu.
Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan
jelek itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan pengobatan seperti itu. Pasien-pasien
penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan pengobatan alamiah
tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan
hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di
bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara
keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi
justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah
yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Saya mencoba mengikuti saran buku ini sebulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya.
Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan
yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan
pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk
bertambah. Nah.. gan pei!

Sumber: Jawa Pos, 15 Mei 2009


Promosi Mizan
cukup lima menit bahkan kurang, Anda dapat mengetahui apakah dia berbohong
atau tidak

by: David J. Lieberman, Ph.D

Spesifikasi:

ISBN: 978-979-024-070-4

13 x 20,5 cm

257 hal /HVS

Harga SC: Rp. 39.900,00

Penerbit : Serambi

Ingat kata Bang Napi? Kejahatan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat dari
pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan

Penipuan merupakan kejahatan yang paling gampang kita temui. Di rumah di sekolah, di
kantor, dimanapun. Ada kalanya orang menipu karena kita tanpa sengaja memberi
kesempatan. Memang menipu atau berbohong kembali lagi keorangnya masing-masing.
Apakah dia memang punya niatan untuk menipu atau tidak. Saat ini ada banyak macam
kegiatan penipuan baik skala besar maupun kecil, yang skala negarawan, direktur
perusahaan, Pak Lurah, Pak Kades sampai Pak RT. Lantas bagaimana menghindari agar
tidak di bohongi dalam kehidupan sehari-hari?

Kita yang memiliki pilihan untuk mempelajarinya, bisa melalui buku karangan David J.
Lieberman Ph.D ini. Supaya kita tidak lagi memberi kesempatan kepada orang lain untuk
menipu kita dan kita akan jadi tahu bagaimana menipu yang baik..Upss
David menulis buku ini seperti sekumpulan tips-tips. Pembahasan yang pendek-pendek dan
to the point. Dia membaginya ke dalam 8 Bagian pembahasan. Masing-masing bagian
masih dibagi lagi menjadi menjadi bagian kecil-kecil. Bagian kecil-kecil itupun masih di
pecah lagi menjadi bagian yang sangat kecil dan detil.

Ini saya kasih bocoran 8 Bagian besarnya:

Bagian 1 : Tanda-Tanda Penipuan

Bagian 2 : Menjadi Detektor Kebohongan

Bagian 3 : Taktik untuk Mendeteksi Kebohongan dan Mengumpulkan Informasi

Dalam Percakapan Sambil Lalu.

Bagian 4 : Permainan Pikiran

Bagian 5 : Teknik-teknik Canggih Untuk Mendapatkan Kebenaran.

Bagian 6 : Psikologi Di Tangan Anda

Bagian 7 : Penghalang-Penghalang Kebenaran Internal: Kita Berbohong paling

Lantang Ketika Kita Berbohong Pada Diri Sendiri.

Bagian 8 : Penghalang-Penghalang Kebenaran Eksternal: Kiat-Kiat Jitu

Jika di kepolisian, Anda pasti ingat ketika seseorang diragukan keterangannya, pihak
kepolisian akan menggunakan alat Lie Detector atau Detektor Kebohongan untuk
mengetahui orang itu berbohong atau tidak. Sebenarnya hal itu bisa juga melalui beberapa
kiat yang ada di buku ini yang ada di Bagian 2.

Hampir semua penjahat tidak mudah untuk jujur atau mengakui kejahatannya. Mungkin
memang itulah sifat dasar manusia susah mengakui kesalahan biarpun sudah terbukti
sekalipun. Jangankan yang kejahatan besar, sehabis kentutpun Anda susah kan buat ngaku
kalo Anda yang kentut? Iyakan..? ayooo..ngaku

Dalam buku ini David juga memberi beberapa contoh konkret situasi untuk mengetahui
seseorang berbohong.

Skenario

Anda mengira seorang rekan sekerja telah mencuri perlengkapan kantor.

Contoh susunan pertanyaan I: Samantha, apa kamu menyadari bahwa orang-orang


tampaknya melihatmu dengan cara yang agak aneh?
Anda pasti akan mendapati Samantha selanjutnya melihat bahwa orang-orang
memandanginya, dan itu akan menyedot perhatiannya sampai dia menghentikan
perbuatannya.

Contoh susunan pertanyaan II: Samantha, kupikir semua orang di kantor tahu tentang
perlengkapan kantor-apa kamu pernah memperhatikan bagaimana mereka kadang-kadang
memandangimu?

Susunan pertanyaan ini lebih langsung dan konfrontatif.

Jika Anda mengetahui bahwa jika Samantha memang mencuri peralatan kantor, dia akan
percaya bahwa setiap orang memerhatikan dirinya sebab dia akan menyadari bahwa
setiap orang memandanginya. (hal. 211)

Kejujuran dan kebohongan kadang hanya terpisah sehelai rambut, kadang juga tanpa sadar
kita melakukannya karena memang kita membutuhkannya seperti untuk menyenangkan
orang yang kita cintai.

Setelah membaca buku ini, meskipun akhirnya kita tahu bagaimana orang berbohong dan
akhirnya tahu supaya tidak ketahuan ketika berbohong, David dalam Catatan Untuk
Pembaca mengatakan di akhir kalimat:

Semoga saja teknik-teknik didalam buku ini akan digunakan secara tepat, bijaksana dan
sesuai dengan tujuan yang dicanangkan (Hal. Xvii)

Itu harapan jika buku ini dibaca oleh orang baik dan memang membeli buku ini untuk
menghindari supaya tidak dibohongi oleh orang lain. Lantas bagaimana jika buku ini
dibaca oleh seorang psikopat? Yang memang seorang pemain watak asli yang
menggunakan kemampuannya untuk melakukan kejahatan kepada orang lain.

Yachseperti halnya pisau, kalau di tangan Chef atau koki pisau akan menghasilkan irisan
makanan yang indah dan lezat untuk dimakan. Kalau jatuh ke tangan semacam punya si
Ryan Jombang..

Anda mungkin juga menyukai