Anda di halaman 1dari 3

Surging

Turbocharger
adalah gas compressor yang difungsikan untuk menciptakan gaya dorong udara pada mesin-mesin
internal combustion. Dengan memanfaatkan udara panas dari sisa ruang bakar (exhaust) yang memutar
turbin dan turbin memutar kompressor yang menghisap udara bebas sehingga udara yang masuk ke
ruang mesin / combustion chamber lebih padat atau tekanannya lebih tinggi.

Intercooler adalah alat pertukaran panas (heat exchange) dari udara ke udara atau udara ke cairan (air-
to-air / air-to-liquid) digunakan pada turbocharger atau supercharger pada internal combustion engines
untuk meningkatkan efisiensi volumetrik ( dengan menurunkan temperatur udara masuk yang
terkompresi sehingga udara lebih padat dan konsentrasinya lebih tinggi).

Daerah terjadinya surging

Setiap turbocharger memiliki kurva performance sendiri-sendiri yang terdapat batasan garis surging
(surge line). Berikut contoh kurva performance turbocharger pad gambar dibawah.

Keterangan :
- Pressure ratio.
Sumbu-Y perbandingan tekanan absolut inlet dengan outlet kompresor.
- Air flowrate
Jumlah udara yang disuplay kompresor. Semakin besar putaran turbo, maka suplay udara
juga akan semakin besar.
- Surge line
Batas kestabilan operasi kompresor.
Titik A

Titik B

Titik C

Pada saat operasi normal, kompresor beroperasi pada titik B, yaitu saat rasio kompresi udara seimbang
dengan suplay udara.

Sekarang kita misalkan putaran turbo kita naikkan, otomatis putaran kompresor akan bertambah pula
dimana rasio kompresi juga akan naik (garis hijau), sementara jumlah udara yang masuk kita buat
konstan (garis warna pink). Sehingga pada kurva kompressor titik operasi yang awalnya berada pada
titik B akan bergeser ke titik A, dimana titik A adalah sudah melewati batas surge line. Ini seperti
kondisi turbo dimana tekanan yang mampu dibangkitkan sisi-kompresor turbocharger lebih rendah
dibandingkan dengan tekanan exit pada saluran discharge nya, yaitu menuju intercooler.

Demikian juga jika aliran volume udara masuk semakin lama berkurang (bergesernya garis pink ke
kiri-kemungkinan karena menumpuknya kerak/deposit pada intercooler) pada saat putaran konstan,
maka turbocharger akan beroperasi pada titik C yang sudah melewati batas. Ini seperti kasus saat
terjadi penyumbatan pada intercooler. Pada putaran tetap, tetapi lama kelamaan volume udara
berkurang.

Surging adalah fenomena hilangnya gaya angkat / dorong / tekanan kompresor secara tiba-tiba (stall)
sehingga tekanan akan tiba-tiba hilang dan muncul lagi dengan begitu cepat sehingga
sudu-sudu kompresor menerima beban dinamik yang besar. Kejadian ini terjadi di antara intercooler
dengan turbocharger, udara memental kembali dari intercooler menuju kompressor . Ada kalanya
turbocharger kuat mendorong udara tetapi intercooler terhambat atau turbocharger berputar kencang
tetapi suplay udara masuk kompresor tidak mencukupi (daya hisap kurang).
Jika melihat dari kejadian Pak Vidy dan teman-teman di SWD 9TM620C, bahwa intercooler sudah
dibersihkan (kemungkinan intercooler bukan masalahnya), maka kemungkinan besar adalah pada sisi
turbocharger di bagian kompressor-nya. Yaitu pada contoh kasus pertama, rasio kompresi meningkat
tetapi tidak dibarengi dengan kenaikan volume udara. Bisa jadi ada kotoran / deposit di kompressor.

Salah satu penyebab terjadinya surging adalah tidak sesuainya kemampuan dari masing-masing
komponen mesin (baik turbocharger, intercooler, dan daya mampu mesin). Misalkan output dari
kompresor untuk men-suplay udara bilas sebesar 150m3/menit tetapi kemampuan intercooler
melewatkan udara sebesar 100m3/menit maka bisa jadi ini menyebabkan fenomena surging.

Sehingga perlu dipasang indikator untuk memonitor temperatur dan tekanan (pressure) sebelum masuk
turbocharger dengan setelah keluar kompresor dan juga tekanan (pressure) sebelum intercooler dan
setelahnya. Ini untuk mengetahui kemampuan / kinerja turbocharger dan intercooler.

Anda mungkin juga menyukai