No. dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
SPO
Puskesmas
Ttd .Kepala Puskesmas
Lubuk Basung
REFERENSI
Penuntun Lab Klinik PT. Dian Rakyat / R. Ganda Soebrata
A. Alat :
- Kaca objek
- Lancet
- Kapas alkohol / tissue
B. Reagen :
- Serum anti A, anti B, anti AB, anti O
ALAT DAN BAHAN C. Bahan :
- Darah
LANGKAH-LANGKAH BAGAN ALIR
Cuci Tangan
1. Petugas mencuci tangan
4. Memberikan penjelasan
kepada pasien / keluarga Memberi penjelasan ttg
cara pengambilan sampel
5. Sampling darah kapiler
Cara kerja :
a. Bersihkan dengan kapas
alcohol 70% bagian yang akan Pengambilan sampel darah
ditusuk, biarkan kering dengan secukupnya pada bagian
sendirinya. ujung jari dan kemudian
b. Bagian jari yang akan ditusuk menutup jari dengan kapas
dipegang agar tidak bergerak dan kering
jangan diremas.
c. Tusuk dengan cepat memakai
lancet steril dengan posisi lancet
tegak lurus.
d. Tetes darah pertama dilap
dengan tissue, tetes berikutnya
diperlukan sebagian sampel
sesuai keperluan pemeriksaan
e. Setelah selesai diambil
darahnya, bekas tusukan tutup
dengan kapas kering
GOL. DARAH AB
- Anti A ada aqlutinasi
- Anti B a ada aqlutinasi
- Anti AB ada aqlutinasi
- Anti O ada aqlutinasi
GOL. DARAH O
- Anti A tidak ada aqlutinasi
- Anti B tidak tidak ada
aqlutinasi
- Anti AB tidak ada aqlutinasi
- Anti O tidak ada aglutinasi
Poli Umum
Poli KIA
UGD
Unit terkait Rawat Inap
Puskesmas Pembantu
DOKUMEN TERKAIT
Persiapan
A. Alat :
- Wadah urine
B. Bahan :
- Urine
Penatalaksanaan
1. Memakai jas lab / sarung tangan dan masker
PROSEDUR 2. Mempersiapkan alat reagen sesuai pemeriksaan
3. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
4. Cara kerja pemeriksaan
a. Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah).
b. Celupkan test kehaliman.
c. Tunggu 5 detik, perhatikan timbulnya garis.
d. Jika garis I menunjukkan hasil negatif.
e. Jika garis II menunjukkan hasil positif.
DOKUMEN TERKAIT
Persiapan
A. Alat :
- Pot urine
- Centrifuga
- Tabung centrifuga
- Mikroskop
- Kaca objek dan penutupnya
PROSEDUR - Tissue
B. Bahan :
- Urine
C. Reagen :
- Strip combu 10prm
Penatalaksanaan
1. Memakai jas lab / sarung tangan dan masker
2. Mempersiapkan alat reagen sesuai pemeriksaan
3. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
4. Cara kerja pemeriksaan urine
a. Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah) jumlah minimal
10ml.
b. Warna dan kejernihan dilihat secara visual.
c. Urine dikocok kemudian dituangkan 50ml kedalam tabung
sentifuga,.
d. Dicelup reagen strip combur 10 parameter kedalam tabung
sentrifuga yang berisi urine tersebut sampai seluruh darah reagen
tercelup.
e. Reagen strip segera diangkap, tiriskan pada kertas tissue dengan
posisi vertikal.
f. Dibaca reagent paper dengan membandingkan warnanya dengan
warna yang ada pada kemasan botol secara horizontal.
g. Diputar tabung yang berisi urine tersebut dengan kecepatan 3000-
4000rpm selama 10 menit.
h. Dibuat cairan superatannya sisakan, kemudian dikocok sampai
homogen dan ditetesan pada kaca objek serta tutup dengan kaca
penutup (deck glass).
i. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa 0 objektif
10x (untuk silinder ephitel dan kristal) objektif 40x (untuk leukosit
dan eritrosit).
j. Makroskopis urine
Warna dilaporkan sesuai dengan warna urine (kuning, merah,
kuning tua, dll) sedangkan kejernihan dilaporkan dalam (jernih,
agak keruh, keruh).
k. Kimia urine
Protein, elukosa, blirubin, urobilinogen, keton nitrit.
l. Mikroskop urine (sidimen)
Leukosit, eritrosit dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan
pandang besar (LPB) ephitel, kristal, selinder dihitung jumlah rata-
rata pada 5 lapangan pandang kecil (PKK) dan disebut jenisnya,
dilaporkan (-), (+) atau (++).
PENGERTIAN Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan
tubuh dengan benda benda yang menghasilkan panas (misal :
api, air panas, listrik) atau zat- zat yang bersifat membakar (
misal : asam kuat,basa kuat)
Pemeriksaan fisik
Tentukan luas dan dalamnya luka bakar
Nilai ada / tidaknya trauma lain
Timbang pasiennya
DOKUMEN a. Kepustakaan
TERKAIT b. Literature
c. Alamat web/ internet
Pelaksanaan
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perwat memakai handscoen)
4. Perawat membersihkan luka bakar
Obat topikal
Silver sulfadiazin 1% cream . merupakan obat topikal
spektrum luas,bakteriostatik,tidak nyeri,dan biasanya
memberi rasa nyaman,anti jamur
Mafenide acetat cream at sol 5% . menembus eskar,bersifat
nyeri
Bacitrasin ointment
Perawatan luka
Luka bakar derajat 2 : atasi nyeri
Tutup luka dengan linen bersih
Jangan pecahkan bula
Jangan diberikan kompres dingin karena dapat
menyebabkan hipotermi
Antibiotika hanya untuk terapi infeksi
Pencegahan tetanus
PENGERTIAN
Tatacara mengobati luka tusuk paku
DOKUMEN a. Kepustakaan
TERKAIT b. Literature
c. Alamat web/ internet
PROSEDUR Persiapan alat steril
1. Pinset anatomis
2. Pinset chirurgis
3. Gunting
4. Bengkok
5. Kom kecil
6. Kassa
7. Kapas
8. Hand scoen
9. Spuit NaCl
PELAKSANAAN
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6. Memberikan diclor ethil atau lidokain
7. Membuat luka tusuk paku pada luka/ cross incisi
8. Dikeluarkan darahnya dan di bersihkan dengan bethadine
9. Tutup luka dengan kasa steril
10. Berikan ATS
11. Mencatat kegiatan dan hasil observasi
12. Klien di rapikan
13. Alat dibereskan dan di bersihkan
14. Perawat cuci tangan
15. Kebijakan
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR Persiapan alat
1. Tabung O2
2. Obat untuk bronchodilator antara lain :
Ventolin,NaCl,dexamethason
3. Masker oksigen
4. Nebulizer
Persiapan pasien
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
2. Pasien di atur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Mengisi ventolin pada nebulizer
3. Mengisi pada tempat humidifaier dengan bronchodilator
4. Memasang masker pada pasien
5. Nebulizer dinyalakan
6. Observasi pasien
7. Selesai dilakukan tindakan pasien di rapikan
8. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan
9. Perawat cuci tangan
10. Kebijakan
Type syok
1. Syok hipovolemik
2. Syok obstruktif
3. Syok vasogenik
Syok hipovolemik
Ekstremitas dingin & pucat
Takikardi dan takipnu
capillary refill jelek
Tekanan nadi turun
Vena leher kolaps
Syok obstruktif
Yang bisa disebabkan oleh tamponade jantung,kontusio
jantung,dan tension pneumothorax
Tekanan nadi sempit
Diaforesis
Distensi v.jugularis
Ekstremitas dingin dan pucat
Rales
Syok vasogenik
Yang bisa disebabkan oleh karena proses infeksi yang berlanjut
Flushing
Tekanan nadi lebar
Sepsis
Syok anafilaktik
Neurogenik
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR Persiapan alat
Tensimeter
Stetoskop
Tabung oksigen
Adrenalin 1 : 1000
Penatalaksanaan
Baringkan pasien dengan kaki lebih tinggi dari kepala
Longgarkan pakaian
Usahakan pasien nafas lega
Suntikkan adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,25 0,40 ml IM
Dapat di ulang setiap 10 menit. Bila tekanan darah sistolik
belum sampai 90-100 mmHg atau frekuensi jantung belum
sampai 90 x /menit
Observasi 5-10 menit
Kebijakan
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR Persiapan alat
1. slang kateter
2. aqua jelly
3. sarung tangan
4. aquadest dalam kom
5. spuit 5 cc
6. plester
7. gunting
8. kasa dalam tempatnya
9. betadine
10. urobag
11. urinal
12. pinset
13. bengkok
14. perlak
Penatalaksanaan ;
1. memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien
2. mendekatkan peralatan di samping pasien
3. memasang perlak dan petugas mencuci tangan
4. memakai sarung tangan
5. mengatur posisi pasien
6. Kebijakan
Pada laki-laki :
1. mengolesi slang kateter dengan aqua jelly
2. tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak 600
3. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara pelan-pelan sampai urine keluar
Pada wanita
1. jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
2. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara pelan-pelan sampai urine keluar
3. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan
urine bak
4. kunci kateter dengan larutan aqua/NS 20-30 cc
5. mengobservasi respon pasien
6. menggantungkan urobag di sisi tempat tidur pasien
7. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
8. klien di rapihkan
9. alat-alat dibersihkan dan dibereskan
10. perawat cuci tangan
11. mencatat kegiatan respon pasien
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
PENGERTIAN Penerimaan pasien baru yang datang di ruang rawat darurat baik
yang rujukan atau yang datang atas keinginan sendiri.biasanya
pasien-pasien yang membutuhkan pelayanan cepat ataupun
darurat
RUANG LINGKUP Seluruh pasien yang datang ke UGD dengan kasus apapun
RUANG LINGKUP Pasien yang telinga atau hidung terdapat corpus alianum
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR Persiapan alat
Steril
Bak instument,berisi spuit irigasi 50 cc,pinset
anatomis,pinset cirurgis,arteri klem
THT set
Kassa dan depres dalam tromol
Handscoen
Neerbeken
Lampu kepala
Kom kecil/sedang
Tetes telinga
Cairan pencuci luka dan desinfektan (cairan NS)
Non steril
Schort/gown
Perlak+ alas perlak
Handscoen
Tirai
Neerbeken
Penatalaksanaan
1. Perawat memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga
menandatangani informed concern
2. Perawat menyiapkan alat dan di dekatkan ke pasien.Perawat
memeriksa lokasi corpus alienum ditelinga baik langsung
atau memakai lampu kepala
3. Perawat menentukan tindakan yang akan dilakukan
berdasarkan letak dan jenis benda yang masuk antara lain :
Benda padat atau binatang
a) Perawat memakai alat sonde telinga/hidung
b) Perawat memasukkan sonde ke dalam
telinga/hidung
c) Setelah sonde masuk ke dalam telinga/hidung
posisi sonde sudah lebih dalam dari posisi benda
padat/binatang
d) Bila benda / binatang padat belum keluar dilakukan
pengulangan mulai dari awal
4. Kebijakan
Temuan laboratorium
1. Tombositopenia (100000/mm atau kurang)
2. Hemokonsentrasi : kenaikan hematokrit >20% dari baseline
atau populasi seusia
DIAGNOSIS
1. Demam dengue
- Kasus probable
Demam akut disertai dua atau lebih hal berikut
Nyeri kepala,nyeri retroorbital,mialgia,nyeri
tulang,ruam,manifestasi perdarahan,lekopeni
(<5000/mm),trombositopenia (<150000/mm),kenaikan
hematokrit 5-10%
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR Persiapan alat
Tensimeter
Termometer
Infus set,cairan kristaloid isotonik
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : pemeriksaan hematokrit serial
Penatalaksanaan
Terapi cairan intravena pada penderita DBD adalah :
Cairan kristaloid isotonik harus diberikan selama fase kritis
berlangsung kecuali pada bayi < 6 bulan dapat dipergunakan
NaCl 0,45%
Cairan koloid hiperonkotik
Cairan sebanyak kebutuhan rumatan ditambah jumlah cairan
Terapi cairan intravena pada penderita syok tidak lebih lama
dari24-48 jam.sedangkan pada yang tanpa syok dapat
sampai 60-72 jam
Pada penderita obesitas,pergunakan berat badan ideal untuk
perhitungan cairan.
Kebijakan
Puskesmas Sitiung I
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya 0 1/2
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
TUJUAN
Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat
besi pada ibu hamil dan anemia pada kehamilan
untuk mengatasi anemia sebelum persalinan
berlangsung.
RUANG LINGKUP
Semua Ibu hamil yang berkunjung ke unit pelayanan
Kesehatan Ibu dan Rumah Bersalin UPT Puskesmas
Sitiung I meliputi pasien baru, ibu hamil 28 minggu
dan pasien pasien yang anemis.
KEBIJAKAN
1. Bidan terlatih.
2. Dokter
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR
Alat dan Bahan
Instruksi Kerja
Puskesmas Sitiung I
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578 No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2
TUJUAN
Sebagai acuan dalam pengisian kartu status anak secara
lengkap dan benar.
RUANG LINGKUP Kartu Anak untuk anak yang datang ke unit pelayanan
KIA
KEBIJAKAN
1. Bidan
2. Petugas terlatih
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
Alat
PROSEDUR
1. Ballpoint
Instruksi Kerja
Nama anak
Tanggal lahir, jenis kelamin, tempat lahir
Berat badan waktu lahir (dalam gram)
Nama Pekerjaan
1. Tujuan
Sebagai acuan dalam menentukan factor resiko dan resiko tinggi pada ibu
hamil
2. Ruang Lingkup
Semua ibu hamil yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Kendal Kerep
3. Ketrampilan Petugas
Dokter
Bidan
5.1 Alat
Timbangan Berat badan
Pita pengukur lingkar lengan
Pengukur Tinggi Badan
Tensi Meter
Buku KIA ( Score Poedji Rochjati)
5.2 Bahan
Tidak ada
6. Instruksi Kerja
7 Indikator Kinerja
Faktor resti dapat diidentifikasi sedini mungkin sehingga dapat mengatasi
akibat dari resti itu sendiri dan menurunkan angka kematian ibu.
8 Catatan mutu
Register Kohort Ibu Hamil
Register KIA
Status Ibu
Buku KIA
Laporan AMP
SOP ASUHAN ANTENATAL / PEMERIKSAAN
KEHAMILAN
1.Nama Pekerjaan
Pemeriksaan Antenatal Care pada Ibu Hamil
2. Tujuan
3. Ruang lingkup
4. Uraian Umum
4.1 ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan
selama kehamilannya.
4.3 Mendeteksi dini faktor resiko dan menangani masalah tersebut secara
dini.
5. Ketrampilan petugas
5.2 Dokter
6.1 Alat
6.1.1 Leanec
6.1.5 Selimut
6.1.6 Reflex Hammer
6.1.11 Stetoscope
6.2 Bahan
6.2.5 Jelly
6.2.8 Vaksin TT
7. Instruksi Kerja
7.1 PERSIAPAN.
7.2 PELAKSANAAN:
7.2.1 Anamnesa:
7.2.1.1 Riwayat perkawinan.
7.2.1.2 Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
7.2.1.3 Status wayat Haid, HPHT.
7.2.1.4 Riwayat imunisasi Ibu saat ini
7.2.1.5 Kebiasaan ibu.
7.2.1.6 Riwayat persalinan terdahulu
Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan.
7.2.2 Pemeriksaan
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus
3. Striae.
b) Palpasi.
2. Keadaan perut
c) Auskultasi.
UMUR KEHAMILAN > 20 mgg:
a). Inspeksi.
b). Palpasi.
a. Leopold 1.
b) Palpasi.
2. Keadaan perut
c) Auskultasi.
a). Inspeksi.
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :
a. Leopold 1.
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri
dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan
jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan
kiri dan kanan secara bergantian
b. Leopold 2.
c. Leopold 3.
d. Leopold 4.
1. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri
dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
c). Auskultasi.
- USG
8. Indikator Kinerja
Tidak ada
11. REFERENSI