Anda di halaman 1dari 28

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

USULAN TUGAS AKHIR

IDENTITAS PENGUSUL

NAMA : ANDRE FIRMANSYAH


NRP : 5213 100 032
DOSEN PEMBIMBING I : ERMA SURYANI, S.T, M.T, Ph.D
DOSEN PEMBIMBING II : ARIF WIBISONO, S.Kom, M.Sc
LABORATORIUM : SISTEM ENTERPRISE

JUDUL TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI DYNAMIC SYSTEM UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN


SMART ECONOMY (STUDI KASUS: SMART CITY SURABAYA)

IMPLEMENTATION OF DYNAMIC SYSTEM FOR PLANNING DAN DEVELOPMENT OF SMART


ECONOMY (CASE STUDY: SMART CITY SURABAYA)

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
I. PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan beberapa hal mendasar pada penulisan tugas akhir ini. Hal
hal yang mendasar meliputi latar belakang, rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan,
dan manfaat serta relevansi dari tugas akhir ini. Dari uraian tersebut diharapkan gambaran
umum permasalahan dan pemecahan tugas akhir ini dapat dipahami.

I.1. Latar Belakang


Di era globalisasi, perkembangan Teknologi Informasi bergerak dengan cepat dan
menjadi salah satu kebutuhan utama di organisasi. Sehingga berbagai strategi dirancang
untuk dapat bersaing di sektor bisnis. Perkembangan revolusi teknologi merupakan satu
prasyarat untuk meningkatkan pengelolaan organisasi [1]. Selain itu, organisasi berlomba-
lomba untuk meningkatkan kualitas layanan SI/TI untuk mencapai misi dan tujuan
penerapan SI/TI, yaitu efisiensi dan efektivitas dalam pemenuhan kebutuhan organisasi [1].
Untuk dapat mengetahui layanan apa saja yang harus dirancang, dirubah atau bahkan
dihapus, perlu adanya portfolio layanan TI. Dengan adanya IT Service Portfolio diharapkan
mampu menghitung value untuk setiap layanan kemudian menselaraskan dengan fungsi
SI/TI di organisasi agar dapat meningkatkan kinerja dan kepuasan pengguna. Layanan yang
dikelola dalam service portfolio dapat dikelompokkan menjadi tiga layanan TI, yaitu [3]
service pipeline merupakan daftar usulan dalam perencanaan atau pengembangan saat ini;
service catalogue merupakan daftar layanan TI yang sedang berjalan saat ini juga termasuk
layanan TI yang telah disetujui dan siap akan dijalankan; retired services merupakan
layanan TI yang pernah disediakan dan saat ini dihentikan. Dengan adanya proses yang
berkualitas dalam menyediakan layanan TI sehingga mampu tercapainya efisiensi dan
efektivitas dalam penggunaan SI/TI [2].
Pihak Lembaga Pengembangan Teknologi Sistem Informasi (LPTSI) belum memiliki
pengelolaan portfolio layanan TI yang baik untuk rencana tiga tahun mendatang karena
terdapat layanan yang statusnya belum diperbaharui sesuai dengan kondisi terkini layanan

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
tersebut, sehingga menyebabkan layanan TI yang ada dirasa kurang tepat dengan kondisi
organisasi saat ini. Oleh karena itu, pentingnya peranan layanan TI di bidang Sumber Daya
Manusia akan membantu kontribusi nasional, juga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
untuk mencapai reputasi internasional serta transformasi organisasi [4], sehingga
permasalahan ini akan dibantu dengan pembuatan IT Service Portfolio dengan harapan
membantu meningkatkan kinerja LPTSI dalam mengoptimalkan penerapan layanan TI di
sekitar kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Dengan terlaksananya penelitian ini diharapkan untuk dapat mengetahui layanan TI apa
saja yang direncanakan untuk kurun waktu tiga tahun mendatang oleh LPTSI, dengan
manfaat menyelaraskan strategi organisasi di setiap internal untuk meningkatkan kinerja
dalam mencapai tujuan utama Institut Teknologi Sepuluh Nopember di bidang penelitian.

I.2. Perumusan Masalah


Permasalahan yang akan diselesaikan dalam tugas akhir ini ialah:

Bagaimana pembuatan Portfolio Layanan TI Bidang Sumber Daya Manusia, Penelitian


dan Pengabdian Masyarakat-ITS dengan menggunakan ITIL V3 pada Domain Area
Service Strategy?

I.3. Batasan Masalah


Berdasar pada permasalahan diatas, maka batasan masalah untuk tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:

1. Pembuatan Portfolio Layanan TI mengacu pada framework ITIL V3 yang berfokus pada
tahapan Service Strategy, aktivitas yang dilakukan hanya Define, Analyse, dan Approve
tidak termasuk Charter.
2. Pengerjaan Tugas Akhir berdasarkan pada domain area Service Strategy, dengan cakupan
proses, yaitu Strategy Management for IT Services, Demand Management, Financial
Management, dan Service Portfolio Management tanpa Business Relationship Management.
3. Asumsi periode waktu yang ditetapkan dalam kurun waktu tiga tahun mendatang.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
4. Pembuatan Service Portfolio Layanan TI untuk lingkup bidang Sumber Daya Manusia,
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat-ITS.

I.4. Tujuan Tugas Akhir


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan, penelitian tugas akhir ini
bertujuan untuk:

Menghasilkan Portfolio Layanan TI Bidang Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat - ITS berdasarkan ITIL V3

I.5. Manfaat Tugas Akhir


Melalui tugas akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:

1. Menjadi bahan analisis layanan TI pada portfolio TI di ITS


2. Menjadi bahan referensi untuk LPTSI dalam meningkatkan penerapan IT Service
Portfolio kedepannya.
3. Dalam bidang akademis, dapat menjadi ilmu dan penelitian dalam bidang manajemen
sistem infromasi dengan dasar framework ITIL V3.

I.6. Relevansi Tugas Akhir


Topik penelitian yang menjadi fokus dari tugas akhir ini adalah IT Service Management yang
merupakan obyek penelitian dalam area Manajemen Layanan Teknologi Informasi. Selain itu,
terdapat beberapa mata kuliah yang terkait dengan penelitian tugas akhir ini adalah Perencanaan
Strategis Sistem Informasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan referensi-referensi yang berhubungan dengan tugas akhir.
Terdiri atas penejaslan mengenai studi sebelumnya dan teori pendukung.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
II.1. Penelitian Sebelumnya
Dalam penelitian ini, digunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai pedoman dan
referensi dalam melaksanakan proses-proses dalam penelitian, seperti yang terdapat dalam
penelitian di tabel berikut, berisi informasi penelitian sebelumnya serta hubungan penelitian
terhadap tugas akhir ini.

Judul Paper Pembuatan IT Service Portfolio


Berdasarkan ITIL V3 Studi Kasus
Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur
Penulis, Tahun Adimas Indra Rahmantyo, 2015
Deskripsi Umum Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
layanan TI yang harus dibuat pada
perencananan TI untuk lima tahun ke
depan untuk dapat menyelaraskan strategi
organisai dengan perencanaan setiap
layanan yang terdapat pada internal
organisasi guna memajukan produktivitas
kerja dan mencapai tujuan utama
Dispenda Jawa Timur. Tujuan penelitian
difokuskan pada level Service Strategy
dengan menggunakan kerangka kerja
ITIL v3 yang memiliki empat proses,
yaitu Strategy Management, Demand
Management, Financiial Management,
dan Portfolio Management. Hasil
penelitian diperoleh rekomendasi
Portfolio Layanan TI yang didalamnya
terdapat 6 usulan layanan TI yang terdiri

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
dari 4 core services dan 2 supporting
services.
Keterkaitan Penelitian Pembuatan Service Potrfolio berdasarkan
pada framework ITIL v3 yang berfokus
pada aktifitas Service Strategy.
Perencanaan TI dibuat untuk jangka
waktu lima tahun kedepan. Pada tahapan
Portfolio Management aktifitas yang
dilakukan tidak mencakup charter.
Penelitian menggunakan teori matrix
TOWS untuk melakukan hasil formulasi
strategi dan menggunakan MCFarlan
Strategic Grid Model untuk penetapan
skala prioritas layanan TI.

Judul Paper Pembuatan IT Service Portfolio


Berdasarkan Service Strategy ITIL V3
(Studi Kasus: Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Jember)
Penulis, Tahun Firsa Bintang Atmojo Anugroho, 2015
Deskripsi Umum Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
memastikan bahwa layanan TI yang
disediakan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dapat menciptakan value
bagi pengguna layanan dan menyediakan
dasar untuk mengelola layanan TI dan
analisa investasi dari layanan tersebut.
Tujuan penelitian fokus pada penggunaan

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
kerangka kerja ITIL pada level Service
Strategy dengan objek penelitian adalah
DispendukCapil Jember. Penelitian
menghasilkan pembuatan IT Service
Portfolio untuk Dinas Pendudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Jember yang
didalamnya terdapat 12 daftar IT Service
Portfolio yang terdiri dari 9 core services
dan 3 suppoting services.
Keterkaitan Penelitian Pembuatan IT Service Portfolio dengan
mengacu pada kerangka kerja ITIL v3
level Service Strategy dengan cakupan
proses, yaitu Strategy Management for IT
Services, Demand Management,
Financial Management, dan Service
Portfolio Management. Pembuatan IT
Service Portfolio ditetapkan untuk kurun
waktu hingga 5 tahun kedepan. Pada
tahapan Portfolio Management aktifitas
yang dilakukan tidak mencakup
charter.Penelitian menggunakan analisia
cost benefit analysis untuk pembanding
dalam melakukan prioritasi layanan.

II.2. Dasar Teori


Bagian ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan untuk mendukung tugas
akhir.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
2.2.1. Layanan
Layanan ialah proses penyampaian nilai kepada pelanggan dengan memfasilitasi
outcomes yang ingin dicapai tanpa menimbulkan rasa kepemilikan biaya dan risiko.
Sedangkan layanan TI ialah layanan yang disediakan untuk melayani pengguna TI. Ada
beberapa faktor yang mendukung layanan TI tersebut diantaranya, karena people, process,
technology yang dihimpun jadi satu dalam service level agreement.

2.2.2. Layanan Teknologi Informasi


Layanan TI ialah layanan yang diberikan dari penyedia jasa kepada pengguna TI.
Layanan TI dapat dibedakan berdasarkan hubungan antara penyedia layanan TI dengan
pelanggannya, berdasarkan interaksi sistem layanan TI dengan pelanggan, dan berdasarkan
manfaat layanan TI bagi pelanggan [3]:
Berdasarkan hubungan penyedia layanan
o Internal services
o External services
Berdasarkan interaksi
o Customer-facing IT services
o Supporting services
Berdasarkan manfaat layanan
o Core services
o Enabling services
o Enhancing services

2.2.3. Manajemen Layanan Teknologi Informasi

Manajemen layanan TI ialah implementasi dan pengelolaan dari layanan TI yang


berkualitas hingga memenuhi kebutuhan bisnis [3]. Manajemen Layanan TI ini berdasarkan
sejumlah penyedia layanan TI yang terhimpun atas sekumpulan people, process, dan
information technology. Untuk mencapai layanan TI yang berkualitas dan menemui
kebutuhan bisnis maka penyedia layanan TI:

Mengelola layanan TI harus dari sudut pandang bisnis

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Membutuhkan kombinasi people, process, technology yang tepat

Menjaga hubungan antara penyedia layanan TI dengan pelanggan

2.2.4. ITIL (Information Technology Infrastructure Library) v3 2011


Information Technology Infrastructure Library (ITIL) merupakan suatu rangkaian
konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi
informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas
suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek
dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL
memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas,
serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.
Manfaat dari penggunaan ITIL sebagai kerangka kerja dalam organisasi, antara lain:
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan organisasi
Meningkatkan perbaikan berkelanjutan dari proses teknologi informasi
Menjawab kebutuhan manajemen dalam layanan TI
Tujuan organisasi dapat lebih mudah tercapai

Gambar 1 Siklus Hidup ITIL v3

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri
dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang
disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah [5]:

1. Strategi Layanan (Service Strategy)


2. Desain Layanan (Service Design)
3. Transisi Layanan (Service Transition)
4. Operasional Layanan (Service Operation)

5. Peningkatan Layanan Berkelanjutan (Continual Service Improvement)

II.2.5. Service Strategy Inti dari ITIL V3


ITIL telah menjadi standar global praktek terbaik dalam pelayanan IT [8], sehingga
dalam organisasi service strategy ialah penentu dalam mengembangkan value awal bagi
perusahaan. Service Strategy menjadi pedoman atau panduan dalam menentukan tujuan
strategis organisasi. Oleh karena itu, Service Strategy sebagai inti dari ITIL V3 memberikan
arahan yang tepat mengenai :
Siapa target pengguna layanan
Layanan apa yang harus disediakan
Bagaimana kondisi internal dan eksternal dari pasar harus dikembangkan
Kompetisi dan potensi yang terdapat dalam pasar
Bagaimana pelanggan dan stakeholder dapat menerima value dari layanan
Bagaimana kinerja layanan akan diukur

II.2.6. Service Strategi Pada ITIL V3


Dalam bagian ini akan dijelaskan proses dalam service strategy, yakni:

2.2.6.1. Service Strategy Management for IT Services


Rangkaian aktifitas untuk merumuskan strategi layanan TI agar manajemen Teknologi
Informasi dapat menjadi aset strategis organisasi[ CITATION Sus161 \l 2057 ]. Tujuan dari
Service Strategy for IT Services ialah untuk menjalaskan bagaimana layanan dapat
menjelaskan kepada pelanggan terkait value layanan TI dalam bentuk utility dan warranty
juga paket-paket layanan TI sesuai harapan pelanggan.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
a. Analysis Strategy
Pada tahap ini akan dilakukan analisa rumusan awal tujuan strategi untuk layanan TI,
diantaranya:
1. Melakukan analisa kondisi saat ini, diantaranya:
a. Analisa lingkungan internal organisasi yang berfokus kepada identifikasi baik
kekuatan maupun kelemahan organisasi itu sendiri, meliputi aspek produk/jasa,
fasilitas, dll.
b. Analisa lingkungan eksternal organisasi yang berfokus kepada identifikasi peluang
dan ancaman di lingkungan oragnisasi. Aspek yang dilihat pada Analisa ini berupa
kondisi ekonomi, sosial, TI, politik, dll.

2. Menentukan Target Pasar


Selanjutnya ialah menentukkan target pasar dan pelanggan yang ingin dijangkau
sesuai dengan layanan TI.
b. Generating Strategy
Generating strategy merupakan aktifitas untuk merumuskan strategi untuk mencapai
tujuan strategi layanan TI. Ada empat perspefktif utama [9], yaitu:
Perspective
Perspective ini menjelaskan bagaimana arah dari visi dan misi organisasi serta
tujuannya. Dengan mendefinisikan proses bisnisnya, interaksi dengan pelanggan
bagaimana serta layanan yang akan disediakan.
Position
Position menjelaskan bagaiamana penyedia layanan mampu bersaing dengan
penyedia yang lain di pasar. Sehingga ada beberapa aspek terkait, yakni biaya,
penyediaan berbagai layanana, pengetahuan terkait pelanggan, dll.
Plans
Plan menggambarkan bagaimana penyedia layanan mampu mencapai kondisi yang
diinginkan. Dengan menjelaskan aktifitas untuk membantu langkah semula yaitu

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
perspektif dan positioning. Karena dalam berorganisasi masa depan tidak dapat
ditentukan selain membuat rencana strategis kedepannya.
Patterns
Patterns ialah pola yang sedang berlangsung kemudian menggambarkan perilaku
penyedia layanan yang berulang untuk memenuhi tujuan trategisnya. Pola ini bisa jadi
bagaiaman organisasi berinteraksi antar departemen, berkolaborasi, melayani pelanggan,
dll.

2.2.6.2. Demand Management


Demand Management ialah proses memahami pola permintaan layanan TI. Permintaan
yang diantaranya seperti menanyakan seberapa sering, saat-saat kritis dalama layanan.
Denganmengantisipasi nda mempengaruhi pola permintaan tersebut agar layanan TI tetap
menjawab kebutuhan pelanggaan. Berikut aktifitas yang dilakukan dalam Demand
Management [3]:
a. Memahami Pattern of Business Activities (PBA)
Pattern of Business Activities merupakan pola aktivitas bisnis baik waktu maupun
rutinitas dalam organisasi..
b. Memahami User Profiles (UP)
Profil Pengguna merupakan kebutuhan layanan TI untuk tiap-tiap pengguna.
c. Formulasi Service Package
Penyedia Layanan merumuskan dan mengusulkan paket layanan berdasarkan kebutuhan
setiap pengguna dari hasil identifikasi PBA dan UP.

2.2.6.3. Financial Management


Financial Management merupakan fungsi dan proses untuk mengelola anggaran dan
akuntansi penyedia layanan TI. Meliputi aspek dalam hal keuangan. nilai layanan TI, nilai
aset yang mendasari penyediaan layanan tersebut, hingga peramalan operasional. Output
yang dihasilkan dari Financial Management, yaitu [3]:
1. Cost Model

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Cost model menganalisis biaya-biaya yang dikeluarkan dari sebuah layanan TI
dngan mengelompokannya berdasarkan beberapa kategori. Ada dua macam biaya yang
dikeluarkan, yaitu:
a. Biaya langsung
Biaya dari komponen TI untuk sebuah layanan tertentu, misalnya pembelian paket
internet untuk penggunaan jaringan di perusahaan.
b. Biaya tidak langsung
Biaya dari komponen TI yang tidka hanya dimanfaatkan untuk satu layanan saja
namun untuk layanan lain juga, misalnya layanan IT Hepdesk bisa digunakan untuk
menangani beberapa pengguna layanan.

2. Cost Benefit Analysis


Cost/benefit analysis ialah cara untuk memilih dan memutuskan cara terbaik untuk
membantu pengambilan keputusan dalam program yang ingin diterapkan..

2.2.6.4. Service Portfolio Management


Service Portfolio Management menjelaskan layanan-layanan TI yang disediakan bagi
pengguna dengan mempertimbangkan investasi TI juga menjawab tujuan bisnis
organisasi.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Gambar 2 Tahapan Service Portfolio Management
Service Portfolio Management terdiri dari empat tahap, diantaranya :

Define
Define merupakan aktivitas menjelaskan layanan-layanan TI dengan
memodifikasi layanan yang lama menjadi suatu layanan baru untuk dimasukkan ke
dalam portfolio layanan TI [10].

Tabel 1 Strutur Business Case

Unsur Business Case


Adaptable Meneysuaikan dengan ukuran dan
risiko yang ada.
Consistent Penyelesaian masalah bisnis dilakukan
sama untuk setiap sektornya.
Business oriented Berfokus dengan kemampuan bisnis
dan dampaknya daripada hal
teknisnya.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Accountable Akuntabilitas dan komitmen dalam
manfaat dan pengelolaan biaya yang
jelas
Transparent Elemen yang dapat dibenarkan secara
langsung.
Comprehensive Mencakup semua faktor yang relevan.

Analyse
Analyse ini aktivitas bagaimana usulan layanan dapat menambah nilai juga
permintaaan dapat diprioritaskan dengan seimbang. Aktivitas yang dilakukan dalam
analyse diantaranya:
o Service Valuation
Service Valuation memiliki tujuan menghasilkan value bagi layanan yang cocok
dalam bisnis dan memenuhi kebutuhan penyedia layanan, serta meningkatkan
kualitas manajemen permintaan.
o Service Prioritization
Prioritization menetapkan skala prioritas sebagai bahan pertimbangan dalam
keputusan investasi TI. MCFarlan Model ialah tools yang akan dipakai, dimana
kebutuhan TI berdasarkan pada tingkat kebutuhan dan keuntungannya.

Tabel 2 MCFarlan Model

Strategic High Potential

Key Operational Support

Strategic : Layanan bersifat prioritas utama dan harus disediakan


High Potential : layanan yang bisa jadi menguntungkan akan datang
Key Operational : layanan yang mendukung proses bisnis

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Support : layanan yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
manajemen.
Approve
Layanan harus mendapat persetujuandari pihak yang berwenang untuk memastikan
dapat dijalankan dengna baik. Status layanan Approved menandakan bahwa usulan
layanan siap dilaksanakan.
Charter
Aktifitas untuk merumuskan hasil layanan yang baru beserta perubahan sumber
daya dan keuntungannya.

II.2.7. Portfolio Layanan TI


Portfolio layanan ialah daftar layanan TI yang disediakan oleh penyedia layanan dalam
jangka panjang, termasuk didalamnya informasi mengenai kontrak layanan, layanan pihak
ketiga, dan perubahan yang diinisiasi tahapan continual service improvement [3].
Pnegelompokkan dibagi menjadi tiga layanan, yaitu [6]:

Service Pipeline
Service Catalogue
Retired Service

II.2.8. Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan institusi yang didasari oleh asas
tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengadian masyarakat). Dalam
mendukung proses di bidang pendidikan, ITS mengedepankan teknologi informasi yang
diberikan langsung kepada Lembaga Pengembangan Teknologi Sistem Informasi (LPTSI)
sebagai penanggung jawa utama penyedia layanan TI.

Dalam memenuhi dan melaksanakan tugasnya, ITS mengacu pada visi dan misi serta
tujuan yang telah ditetapkan, seperti berikut [4] :

VISI ITS

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Menjadikan ITS sebagai universitas riset yang inovatif dan bereputasi internasional
(menunggu konfirmasi hasil review Statuta ITS)
MISI ITS
Memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan pengelolaan sistem berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).

Pendidikan :

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis laboratorium (lab based education) dengan


kurikulum, dosen dan metode pembelajaran berkualitas internasional.

2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang akuntabel dan yang berdaya guna untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Membekali lulusannya dengan pengetahuan technopreneurship.

4. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan
moral dan budi pekerti yang luhur.

5. Menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran yang akuntabel sesuai dengan
kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI).

Penelitian :

1. Melakukan kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang menunjang bidang kelautan, pemukiman dan energi yang berwawasan lingkungan.

2. Berperan aktif dalam melakukan publikasi riset baik di skala nasional maupun internasional.

Pengabdian kepada masyarakat :

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk ikut serta dalam menyelesaikan
problem-problem yang dihadapi oleh masyarakat (baik untuk industri, pemerintah, Instansi lain
maupun masyarakat umum).

Manajemen :

1. Pengelolaan instansi dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata pamong yang baik
(Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Mandiri dan Berkeadilan).

2. Menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada


mahasiswa, dosen, pegawai untuk dapat mengembangkan diri dan memberikan kontribusi
maksimal.

3. Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan perguruan tinggi, industri,


masyarakat, dan pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.

4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam melakukan pengelolaan sistem


instansi.

2.2.8.1. Lembaga Pengembangan Teknologi Sistem Informasi (LPTSI) - ITS


Lembaga Pengembangan Teknologi Sistem Informasi merupakan penyedia layanan
terkait Teknologi dan Sistem Informasi untuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember. LPTSI
memiliki tugas untuk melaksanakan, mengkoordinasi, memonitor, dan mengevaluasi
kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi dan sistem informasi.

Berikut merupakan Struktur Organisasi yang terdapat pada LPTSI [5].

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Ketua Lembaga

Sekretaris KASUBBAG
Umum

Koordinator Pusat Koordinator Pusat


Koordinator Pusat Koordinator Pusat
Pengelolaan dan Pengembangan Data dan Infrastruktur dan
Keamanan
Layanan TIK Sistem Informasi Pelaporan Informasi

Gambar 3 Struktur Organisasi LPTSI


Visi :
Menjadi Pusat Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Handal
Misi :
Menyediakan teknologi informasi dan komunikasi beserta pendukungnya.

Mengembangkan infrastruktur informasi kampus.

Menjalin kerjasama dan kemitraan baik di dalam maupun di luar kampus.

Tujuan :
1. Meningkatkan SDM yang profesional.

2. Meningkatkan aksesibilitas informasi.

3. Meningkatkan proses efisiensi.

4. Menyediakan pelayanan dan support.

5. Mengikuti dan mengembangkan teknologi informasi.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
III. METODOLOGI
Bab ini menjelaskan metodologi yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini. Metodologi
tersebut berisi tahapan yang memeiliki proses sebagai berikut:

3.1. Metodologi Pengerjaan


Bahan yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir adalah framework ITIL V3 pada level
Service Strategy yang sesuai dengan proses yang terdapat pada buku 1. Objek penelitian dalam
Tugas Akhir ini adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi (LPTSI)-ITS. Rencana
strategis tiga tahun yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4 Metodologi Pengerjaan Tugas Akhir

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
III.2. Peralatan
Untuk dapat mempermudah membuat metodologi sehingga dapat dilaksanakan dengan baik,
perlu adanya identifikasi peralatan yang diperlukan. Dalam tugas akhir ini, peralaatan yang
dimaksud ialah:

a. Microsoft Word 2016


b. Microsoft Visio 2016

Berikut merupakan penjelasan masing-masing tahapan metodologi tugas akhir.

3.3.1. Tahap Perancangan

3.3.1.1.Persiapan Pengumpulan data


Tahap persiapan pengumpulan data merupakan awal untuk penelitian ini. Pertama desk
observation, yakni mengkaji dokumen pendukung tanpa perlu melakukan observasi
langsung ke lapangan. Desk Observation dilakukan untuk mematangkan konsep-konsep
yang mendukung tugas akhir melalui buku, internet, dan penelitian sebelumnya.

3.2.1.2.Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses kedua termasuk aktivitas membuat daftar
pertanyaan serta melakukan interview terhadap objek penelitian. Kemudian interview ini
dilakukan terhadap LPTSI yang memiliki kewenangan dalam pengembangan layanan TI di
bidang Sumber Daya Manusia, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
Interview ini dilakukan melalui dialog langsung dengan objeknya. Terkait narasumber
yang telah ditetapkan diawal guna mempermudah pewawancara dalam mengumpulkan data.
Proses ini selain dilakukan observasi juga terjun langsung ke lokasi untuk mengetahui
kondisi layanan TI saat ini.
Adapun tujuan interview ini ialah untuk mendapatkan informasi terkait layanan TI sudah
ada, kebutuhan layanan TI hingga perencanaan pengembangan layanan TI. Output dari
proses ini menghasilkan informasi layanan TI yang sedang berjalan, kondisi kekinian
layanan TI, serta retired service.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
3.3.2. Tahap Pembuatan Dokumen Portfolio
Unuk tahapan ini disusun untuk membuat daftar usulan layanan TI yang sudah disesuaikan
dengan kebutuhan layanan TI pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Usulan tersebut di-
analyse dan diberi prioritas untk menghasilkan portfolio layanan TI oleh Lembaga Teknologi
Sistem Informasi (LPTSI) serta meningkatkan nilai bagi pengguna layanan TI.

3.3.2.1.Define Rumusan Awal Layanan TI


Tahap ini akan berkaitan dengan aktifitas yang terdapat pada proses Strategy
Management for IT Services, yaitu strategy analysis dan generating strategy.

3.3.2.1.1. Strategy Analysis


Proses ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam
pengerjaan tugas akhir, khususnya mengenai gambaran kondisi kekinian organisasi yang
sudah diidentifikasi melalui interview dengan Lembaga Teknologi Sistem Informasi
(LPTSI) yang memiliki kewenangan dalam pengembangan layanan TI di bidang Sumber
Daya Manusia, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, juga analisa SWOT dengan
dukungan matrix TOWS yang akan menghubungkan faktor internal dan eksternal dalam
membentuk dan mengembangkan strategi. Dari Analisa tersebut dapat ditentukan target
pasar juga pengguna layanan TI. Sehingga akan menghasilkan informasi kondisi
kekinian lingkungan internal dan eksternal Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

3.3.2.1.2. Generating Strategy


Setelah strategi terbentuk, maka proses selanjutnya adalah merumuskan strategi
untuk mencapai tujuan strategis dengan mendefinisikan empat perspektif strategi, yaitu
perspective, position, plans, dan pattern. Sehingga pada proses ini akan menghasilkan
informasi rencana strategis layanan TI.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
3.3.2.2.Define Usulan Layanan TI Berdasar Demand Management
Tahap ini akan berkaitan dengan aktifitas yang terdapat pada proses Demand
Management, yaitu Pattern of Business Activities (PAB), User Pofiles dan Service
Package.

3.3.2.2.1. Pattern of Business Activities


Setelah mendapati rencana strategis layanan TI, proses selanjutnya ialah
mengidentifikasi PBA. Proses PBA meliputi aktivitas bisnis organisasi khusunya LPTSI
ini berupa jadwal, rutinitas, durasi, dan frekuensi.

3.3.2.2.2. User Profiles


Selanjutnya ialah mengidentifikasi user profiles, yaitu menggali informasi setiap
aktivitas user dan aktivitas yang berkaitan dengan layanan, sehingga Lembaga
Pengembangan Teknologi Sistem Informasi (LPTSI) ITS dapat menentukan
ketersediaan layanan TI.

3.3.2.2.3. Service Package


PBA dan UP akan menghasilkan informasi karakteristik kebutuhan setiap user dan
disusun menjadi paket layanan. Proses ini akan menghasilkan usulan daftar layanan TI,
dimana layanan akan dikelompokkan berdasarkan karakteristik maupun spesifikasi
model layanan. Model layanan in menggambarkan komponen sistem layanan. Outputnya
ialah daftar usulan layanan TI.

3.3.2.3.Define Business Case untuk Setiap Usulan Layanan TI


Tahap ini akan berkaitan dengan aktifitas yang terdapat pada proses Financial
Management, yaitu budgeting (cost model) dan cost benefit analysis. Fokus pada tahap
ini adalah melakukan perhitungan komponen biaya dan analisa keuntungan.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
3.3.2.3.1. Cost Model
Proses ini ialah menganalisa biaya setiap usulan layanan dengan pengelompokan
biaya menggunakan perhitungan cost model. Cost model akan menghitung berapa biaya
yang dibtuuhkan untuk penyediaan layanan TI.

3.3.2.3.2. Cost Benefit Analysis


Selanjutnya dilakukan Cost Benefit Analysis yang akan menganalisa dan
membandingkan biaya dengan keuntunganyang didapat dari setiap usulan layanan TI.
Output dari Cost Model dan Cost Benefit Analysis, yaitu Business Case sebagai
pertimbangan pilihan penyediaan layanan TI.

3.3.2.4.Analyse (Service Portfolio Management)

3.3.2.4.1. Service Valuation


Proses selanjutnya ialah membandingkan biaya layanan TI dalam business case
dengan keuntungan baik tangible maupun intangibleyang didapatkan pengguna sebuah
layanan TI, kemudian diberi skala prioritas layanan.

3.3.2.4.2. Prioritization
Proses ini menentukan skala prioritas menggnakan model Mc Farlan bergantung
kebutuhan dalam empat uadran, yaitu strategic, high potential, key operational, dan
support).

3.3.2.5. Approve
Pada tahap approve status layanan telah disetujui dan akan dilakukan validasi
portfolio layanan TI oleh Ketua Lembaga Pengembangan Teknologi Sistem Informasi
(LPTSI) ITS, dalam proses validasi pihak LPTSI akan melakukan pemetaan portfolio
layanan TI ke dalam proyeksi timeline untuk tiga tahun mendatang.

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
3.3.3. Tahap Pembuatan Dokumen Akhir

3.3.3.1.1. Pemetaan Validasi Porfolio Layanan TI


Pada tahap ini akan dilakukan pemetaan hasil dari prioritisasi portfolio layanan TI
ke dalam masing-masing periode tahun untuk mengetahui dengan rinci layanan TI yang
akan di rencanakan dan dilaksanakan terlebih dahulu.

3.3.3.1.2. Validasi Hasil Pemetaan Portfolio layanan TI


Hasil dari pemetaan portfolio layanan TI akan dilakukan validasi kembali untuk
memastikan bahwa pemetaan yang dilakukan telah sesuai dan tepat. Validasi hasil
pemetaan portfolio layanan TI akan dilakukan oleh Ketua LPTSI.

Aktivitas Bulan

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Pengumpulan Data
Pengumpulan Data
Mendefinisikan usulan layanan
berdasarkan Strategy
Mendefiniskan usulan layanan
berdasarkan Demand
Management
Analisa Business Case untuk
setiap usulan layanan TI
Melakukan analisa usulan
layanan TI
Melakukan pemetaan portfolio
layanan TI

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
Referensi

[1] uksw.edu, "Manajemen Kapasitas Layanan TI Menggunakan Framework IT-IL dalam


Peningkatan Help Desk Organisasi TI" [Online], Available:
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6598/2/. [Accessed Oktober 2016].
[2] academia.edu, "MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI"
[Online], Available: http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/34565295/.
[Accessed Oktober 2016].
[3] T. D. Susanto, Manajemen Layanan Teknologi Informasi, Surabaya: Asosiasi Sistem Informasi
Indonesia (AISINDO), 2016.
[4] ITS, "Institut Teknologi Sepuluh Nopember," [Online]. Available: https://www.its.ac.id/.
[Accessed Oktober 2016].
[5] LPTSI, "LPTSI," [Online]. Available: http://lptsi.its.ac.id/. [Accessed Oktober 2016].

[6] wiki.edu, "ITIL Service Strategy," [Online]. Available: http://wiki.en.it-


processmaps.com/index.php/ITIL_Service_Strategy. [Accessed Oktober 2016].
[7] wikipedia, "ITIL" [Online]. Available: https://id.wikipedia.org/wiki/ITIL . [Accessed Oktober
2016].
[8] Ahmad N., Zulifkli, "Systematic Approach to Successful Implementation of ITIL" [Online].
Available: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050913001658 . [Accessed
Oktober 2016].

[9] desksuccess, "An Introductory Overview of ITIL V3" [Online]. Available:


http://www.desksuccess.com/download/ITILV3_Intro.pdf . [Accessed Oktober 2016].
[10] wikipedia, "Business Case" [Online]. Available: https://en.wikipedia.org/wiki/Business_case .
[Accessed Oktober 2016].

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /
LEMBAR PENGESAHAN

USULAN TUGAS AKHIR

PEMBUATAN PORTFOLIO LAYANAN TI BERDASARKAN SERVICE STRATEGY ITIL V3


(STUDI KASUS : LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI ITS)

Oleh:

Adimas Eka Putra 5213100101

Surabaya, 7 Oktober 2016

Mengetahui/Menyetujui

Dosen Pembimbing I,

Tony Dwi Susanto, S.T., M.T, Ph.D


NIP. 197512112008121001

paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

hal : /

Anda mungkin juga menyukai