Halo kawan-kawanku yang luar biasa, selamat malam kita berjumpa lagi di artikel ini :D, kalo
sebelumnya kita membahas tentang COBIT
Nah sekarang kita akan membahas mengenai ITIL yang mungkin sering teman-teman dengar
juga, tapi karena mungkin akan cukup panjang maka saya akan membagi kedalam beberapa
bagian ya :D..nah kawan-kawan yuk mari kita bahas bersama mengenai ITIL
Pada awalnya, ITIL merupakan koleksi buku yang masing-masing meliputi praktik tertentu
dalam manajemen jasa TI. ITIL dibangun dengan menggunakan sudut pandang proses
pengendalian dan pengelolaan operasi. Perspektif ini dikenal dengan Siklus Plan-Do-Check-Act
(PDCA) yang merupakan karya W. Edwards Deming, pada awal tahun 1989, jumlah buku ITIL
v1 terbit lebih dari 30 jilid.
Pada tahun 2000/2001, untuk membuat ITIL lebih mudah diakses dan dijangkau, ITIL v2
mengkonsolidasi publikasinya menjadi 8 logis set yang dikelompokkan ke dalam pedoman
proses terkait untuk mencocokkan berbagai aspek yang berbeda dari manajemen TI, aplikasi dan
layanan. Namun fokus utama tetap pada Layanan Dukungan dan Layanan Pengiriman (Service
Management).
Buku ITIL v2 terdiri dari beberapa disiplin yaitu :
IT Service Management (dukungan layanan dan publik), yaitu disiplin dukungan layanan
berfokus pada pengguna layanan ICT dan terutama yang berkaitan dengan memastikan
bahwa pengguna memiliki akses ke layanan yang tepat untuk mendukung fungsi bisnis.
Dalam disiplin ini rantai proses terdiri atas incident management, problem management,
change management, release management, configuration management. Rantai proses ini
dilacak menggunakan Configuration Management Database (CMDB) yang mencatat
setiap proses dan menciptakan dokumen-dokumen output untuk ditelusuri (quality
management).
Pedoman bagi unit kecil TI (implementasi ITIL untuk skala kecil), dimana disiplin ini
menyediakan pendekatan kerangka implementasi ITIL bagi unit kecil TI atau departemen
TI. Disiplin ini mirip dengan pedoman umum seperti Planning to Implement Service
Management, Service Support and Service Delivery tetapi menyediakan pedoman
tambahan tentan kombinasi peran dan tanggung jawab dan menghindari konflik
antarprioritas ITIL.
Halo kawan-kawan yang luar biasa, kita bertemu lagi :) di postingan kali ini saya akan kembali
membahas tentag ITIL yang sudah kita bahas sebelumnya di
Mengenal ITIL bagian 1
Bagi teman-teman yang belum baca, alangkah baiknya membaca yang bagian 1 dulu sebelum lanjut ke
bagian 2 :D. Nah teman-teman setelah kemarin kita konsentrasi membahas tentang disiplin ITIL di ITIL
v2, sekarang yk kita bahas lebih jauh lagi dan yang akan kita bahas adalah kelanjutan dari ITIL v2, dimana
terdapat juga ITIL v3 yang juga terdiri dari beberapa disiplin yaitu
ITIL Service Strategy , yang merupakan panduan kepada pengelola IT tentang bagaimana
memandang konsep IT, bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan,
mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.Topik-
topik yang dibahas dalam Service Strategy mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-
tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio
layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Bagi organisasi yang baru akan
mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan
serta perkiraan nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta
memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai
panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities,
teknologi pendukung, dll) di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses
serta perangkat IT tersebut. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik
di atas adalah:
o Service Portfolio Management
o Financial Management
o Demand Management
ITIL Service Design, yang merupakan pedoman untuk mendesain dan membangun layanan TI
maupun implementasi IT. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk
mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio layanan TI serta aset-
aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. Ruang lingkup Service Design tidak hanya untuk
mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas
layanan, kesinambungan layanan maupun kinerja dari layanan. Proses-proses yang dicakup dalam
Service Design yaitu:
o Service Catalog Management
o Service Level Management
o Supplier Management
o Capacity Management
o Availability Management
o IT Service Continuity Management
o Information Security Management
ITIL Service Transition, merupakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta
kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah
spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan ini memberikan gambaran bagaimana sebuah
kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk
selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation. Proses-proses yang dicakup dalam
Service Transition yaitu:
o Transition Planning and Support
o Change Management
o Service Asset & Configuration Management
o Release & Deployment Management
o Service Validation
o Evaluation
o Knowledge Management
ITIL Service Operation, mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan
TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan
efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan
ini mencakup bagaimana menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan
desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI. Proses-proses yang dicakup dalam Service
Transition yaitu:
o Event Management
o Incident Management
o Problem Management
o Request Fulfillment
o Access Management
ITIL Continual Service Improvement, yang meruakan panduan dalam menyusun serta memelihara
kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. Continual Service Improvement
mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-
Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Nah teman-teman selain keunggulan dan manfaat yang ditawarkan itil juga mempunyai beberapa
kekurangan yaitu
Harga buku yang sulit terjangkau
Pelaksanaan Disiplin dalam ITIL memerlukan pelatihan khusus
Biaya pelatihan dan sertifikasi ITIL yang cukup mahal
Jadi mungkin kita dapat katakan bahwa ITIL sendiri merupakan pedoman umum bagi organisasi dalam
merancang dan menjalankan sistem tatakelola TI, dengan displin yang dimiliki, ITIL dapat disesuaikan
dengan kebutuhan suatu instansi atau organisasi yang ingin mengadopsinya.