Management Mahasiswa dapat memahami area utama Information Technology Infrastructure Library Pendahuluan
1989-1995 Central Communications and
Telecommunications Agency (CCTA) – now subsumed within the Office of Government Commerce (OGC) UK ITIL suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI deskripsi detil tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI Pendahuluan [3]
1990-an ITIL v2 paling dikenal dengan dua set bukunya
Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan). 30 Juni 2007, OGC menerbitkan ITIL v3 yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah: Service Strategy Service Design Service Transition Service Operation Continual Service Improvement Service Strategy
Panduan kepada pengimplementasi ITSM pada
bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip- prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle. Service Stratey [2]
Bagi organisasi TI yang baru akan
mengimplementasikan ITIL digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI. Service Stratey [3]
Bagi organisasi TI yang sudah
mengimplementasikan ITIL digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut. Service Strategy [4]
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Strategy, adalah: Service Portfolio Management Financial Management Demand Management Service Strategy – Financial Management Budgeting, merupakan proses prediksi dan pengendalian pengeluaran keuangan. Budgeting dilakukan secara periodik, biasanya dalam siklus tahunan, namun pengendaliannya tetap dilakukan harian. IT Accounting, merupakan sekumpulan proses yang memungkinkan sebuah divisi/departemen TI untuk mencatat pengeluaran-pengeluarannya. Pencatatan ini dilakukan dengan mengidentifi kasi biaya berdasarkan customer, layanan TI dan kegiatan operasional. Charging, merupakan sekumpulan proses yang diperlukan untuk ‘menagih’ seorang customer, karena telah menggunakan layanan- layanan TI yang disediakan untuknya. Service Strategy [6] Penting untuk juga diketahui dalam proses financial management adalah tipe-tipe biaya, dan contoh elemen- elemennya: 1. Hadware, contoh: biaya server, storage, network devices dan lain-lain. 2. Software, contoh: biaya sistem operasi, aplikasi bisnis, aplikasi produktivitas, antivirus dan lain-lain. 3. People, contoh: payroll, biaya bonus bagi staf berprestasi, biaya training dan lain-lain. 4. Accommodation, contoh: biaya penggunaan ruang kantor, ruang Data Center dan lain-lain. 5. External services, contoh: biaya penggunaan jasa pihak ketiga, seperti jasa keamanan, Disaster Recovery services, outsourcing services dan lain-lain. 6. Transfer, biaya-biaya dalam kategori ini sama dengan biaya-biaya External services, namun dalam hal ini terjadi tranfer pengetahuan, seperti biaya jasa konsultasi. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada
pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design… memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. Service Design [2]
Ruang lingkup Service Design tidak melulu
hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan Service Design [3]
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Design yaitu: Service Catalog Management Service Level Management Supplier Management Capacity Management Availability Management IT Service Continuity Management Information Security Management Service Design [4] Service Level Management memiliki tujuan utama menyeimbangkan demand dengan supply layanan TI, dengan mengetahui kebutuhan-kebutuhan bisnis serta kapabilitas dari TI sebuah organisasi bisnis, atau sebuah perusahaan. Capacity Management merupakan proses yang bertanggungjawab dalam menjamin kapasitas pemrosesan/komputasi dan penyimpanan atau storage yang dimiliki oleh TI sesuai dengan kebutuhan bisnis yang terus berevolusi, tentunya pada tingkat biaya yang efektif serta perencanaan yang berkesinambungan. Proses ini adalah nama lain dari Disaster Recovery Plan (DRP). Availability Management merupakan sebuah proses yang digunakan untuk menjawab ketergantungan bisnis terhadap TI. Service Design [5]
Sub-subproses yang tercakup dalam Capacity Management adalah
sebagai berikut: Business Capacity Management, merupakan subproses yang bertanggung jawab serta menjamin bahwa kebutuhan- kebutuhan bisnis di masa depan telah diidentifikasi, direncanakan dan diimplementasikan berdasarkan urutan tertentu. Service Capacity Management, merupakan subproses yang mengelola kinerja atau performance sebuah layanan TI yang digunakan oleh customer. Resource Capacity Management, merupakan subproses yang mengelola setiap komponen dalam infrastruktur TI, misalnya server dan storage. Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada
organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation. Service Transition [2]
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Transition, yaitu: Transition Planning and Support Change Management Service Asset & Configuration Management Release & Deployment Management Service Validation Evaluation Knowledge Management Service Transition [3]
Change management, adalah suatu praktik yang
memastikan bahwa semua perubahan terhadap configuration items (CMDB) tercatat, terencana dan disetujui. Configuration management. Manajemen konfigurasi yang terdiri dari 4 task (identifikasi, kontrol, status, verifikasi) adalah penerapan suatu database (disebut sebagai configuration management database - CMDB) yang berisi detil dari elemen-elemen dalam suatu perusahaan yang digunakan dalam mengatur IT Service. Service Transition [4]
Release management, adalah pengaturan semua
konfigurasi software yang ada dalam perusahaan. task ini bertanggung jawab terhadap pengaturan software development, instalasi, dan dukungan dari pembuat software. Service/help desk, merupakan kontak pertama pelaku bisnis yang memanfaatkan IT services, jika terjadi sesuatu dengan IT services yang tidak mereka harapkan. Service Desk merupakan "pintu" komunikasi utama bagi end user jika membutuhkan bantuan. Change Management
Memastikan bahwa ada suatu alasan yang terkait
dengan bisnis pada setiap perubahan Identifikasi spesifik item-item dan IT services yang akan terpengaruh oleh perubahan yang akan dilakukan. Merencanakan perubahan Melakukan pengetesan dari perubahan yang dilakukan Mempunyai rencana cadangan jika perubahan yang dilakukan tidak berhasil atau tidak sesuai harapan. Service Operation
Tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan
operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaimana menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI. Service Operation [2]
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Operation yaitu: Event Management Incident Management Problem Management Request Fulfillment Access Management Service Operation [3]
Incident Management dan Problem
management, adalah sebuah penanganan dan pencegahan suatu kejadian / masalah yang akan mempengaruhi IT Service suatu organisasi. Continual Service Improvement Memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle