Anda di halaman 1dari 12

10 CONTOH TANGGUNG JAWAB

1. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri


2. Tanggung jawab terhadap keluarga
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
4. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan

10 CONTOH HAK

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum;


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak;
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan;
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai;
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran;
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau nkri dari serangan musuh;dan
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.

10 CONTOH KEWAJIBAN

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam


membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh;
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda);
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya;
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia;dan
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah
yang lebih baik.
HASIL SIDANG BPUPKI

BPUPKI melakukan sidang sebanyak dua kali pada masa jabatannya. Sidang
pertama berlangsung antara 29 Mei 1 Juni 1945 yang membahas rumusan dasar
negara.

Sidang kedua dilakukan pada tanggal 10 16 Juli 1945 yang membahas batang tubuh
UUD negara Indonesia merdeka.

Setelah berhasil menunaikan tugasnya, BPUPKI bubar pada tanggal 7 Agustus 1945, dan
digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkai).
PPKI ini diketuai oleh Ir. Soekarno sendiri sebagai presiden RI pada masa itu. Pada masa itu
keadaan Jepang semakin terjepit seusai dua kota di Jepang yang merupakan pusat kemiliteran
dijepang dibom atom oleh Sekutu. Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom yang dijuluki little
boy dijatuhkan di dua kota jepang yaitu kota Hiroshima dan Nagasaki, di kota Hiroshima
menewaskan 129.558 orang. Kemudian pada tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki yang
dibom atom oleh sekutu. Akibat kedua kota tersebut dibom, Jepang menjadi tidak berdaya
sehingga pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

BPUPKI melakukan sidang sebanyak dua kali yaitu dilakukannya sidang pertama
tanggal 29 Mei 1 Juli 1945 dan sidang kedua dilakukan pada tanggal 10 16 Juli
1945. Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1 Juni 1945, pada sidang itu
ternyata ada tiga pembicara yang mencoba secara khusus membicarakan mengenai
dasar negara. Ketiga pembicara tersebut yaitu Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr.
Supomo, dan Ir. Soekarno.

Pada masa itu, diselenggarakannya sidang tak resmi yang membahas perancangan
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dihadiri oleh 38 anggota BPUPKI.

Pada sidang BPUPKI II tanggal 10 16 Juli 1945, membahas tentang rancangan undang-
undang dasar (UUD) yang pada waktu itu diserahkan pada sebuah panitia. Nama Panitia ini
yaitu Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia ini menyetujui adanya
Piagam Jakarta sebagai inti pembukaan UUD. Selain itu juga telah dibentuk panitia kecil
Perancang UUD 1945 yang diketuai oleh Supomo. Anggota Panitia kecil ini ialah
Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, A.A. Maramis, R.B. Singgih, Sukiman, dan Agus Salim.
Berikut ini hasil kerja panitia kecil yang dilaporkan tanggal 14 Juli 1945.
a. Pernyataan Indonesia Merdeka.
b. Pembukaan Undang-Undang Dasar (Preambul).
c. Undang-Undang Dasar (Batang Tubuh).

Sidang Kedua BPUPKI Rapat kedua ini berlangsung tanggal 10-16 Juli 1945
dengan tema pembahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan,
rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara,
pendidikan dan pengajaran. Dalam rapat ini dibentuk Panitia Perancang Undang-
Undang Dasar yang beranggotakan 19 orang yang diketuai Ir. Soekarno, Panitia
Pembelaan Tanah Air yang diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso, Panitia Ekonomi
dan Keuangan diketuai oleh Mohamad Hatta.
Dengan pemungutan suara, akhirnya ditentukan wilayah Indonesia merdeka yakni
wilayah Hindia Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-
Portugis, dan pulau-pulau sekitarnya.
Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil
beranggotakan 7 orang yaitu:

Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap anggota)


Mr. Wongsonegoro
Mr. Achmad Soebardjo
Mr. A.A. Maramis
Mr. R.P. Singgih
H. Agus Salim
Dr. Soekiman

Pada tanggal 13 Juli 1945 Panitia Perancang UUD melakukan sidang dengan
pembahasan hasil kerja panitia kecil perancang UUD tersebut.
Pada tanggal 14 Juli 1945, rapat pleno BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang
UUD yang dibacakan oleh Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut tercantum tiga masalah
pokok yaitu:

a. pernyataan Indonesia merdeka

b. pembukaan UUD

c. batang tubuh UUD


Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga
alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir
semuanya dikutip dari alinea keempat Piagam Jakarta.
KEGIATAN BPUPKI WAKTU ISTIRAHAT (RESES)

Masa Reses Sebelum Sidang BPUPKI II


Hingga pada akhir sidang BPUPKI tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945
yang pertama, belum berhasil dirumuskan dasar negara Republik
Indonesia, karena itulah sidang dilanjutkan dengan sidang kedua tanggal
10 sampai 16 Juli 1945 untuk membahas Rancangan Hukum Dasar. Pada
tanggal 22 Juni 1945 bertempat di gedung kantor Besar Jawa Hookoo Kai
(Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa), pukul 10.00 diadakan pertemuan
antara Panitia Kecil dengan anggota-anggota Badan Penyelidik. Yang ada
dalam pertemuan itu berjumlah 38 orang anggota, yaitu anggota-anggota
yang bertempat tinggal di Jakarta dan anggota-anggota Badan Penyelidik
yang merangkap menjadi anggota Tyuuoo Sangi In dari luar Jakarta, dan
pada waktu itu Jakarta menjadi tempat rapat Tyuuoo Sangi In. Pertemuan
antara 38 orang anggota itu diadakan di gedung kantor Besar Jawa
Hookoo Kai (Himpunan Kebangkitan Rakyat Jawa).
Pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Panitia Kecil, Ir. Soekarno ini
membicarakan usul-usul dari para anggota tentang prosedur yang harus
dilalui supaya Indonesia lekas mencapai Indonesia Merdeka. Disini
didengar pendirian tiap-tiap anggota rapat mengenai dasar negara. Hasil
rapat ini ialah:
a. Supaya selekas-lekasnya Indonesia Merdeka
b. Dasar Negara yang akan dirancang supaya diberi semacam preambule
(kata pembukaan atau mukadimah)
c. Menerima usulan Ir. Soekarno, agar supaya BPUPKI terus bekerja
sampai terwujudnya suatu Dasar Negara.
d. Membentuk suatu Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar
Negara yang dituangkan dalam Mukadimah Dasar Negara yang
beranggotakan sembilan orang (Panitia Sembilan). Kesembilan tokoh
nasional tersebut ialah:
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota)
4. Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. (anggota)
5. Kiai Haji Abdul Wachid Hasyim (anggota)
6. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
7. Raden Abikusno Tjokrosoejoso (anggota)
8. Haji Agoes Salim (anggota)
9. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)

Sesudah melakukan perundingan yang cukup sulit antara kaum


kebangsaan (pihak Nasionalis) dan kaum keagamaan (pihak Islam),
maka pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan bertemu dan
menghasilkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang kemudian
dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter, sebutan Piagam
Jakarta merupakan suatu nama yang diusulkan oleh Prof. Mr. Moh. Yamin.
Setelah itu sebagai ketua Panitia Sembilan, Ir. Soekarno melaporkan hasil
kerja panitia kecil yang dipimpinnya kepada anggota BPUPKI berupa
dokumen rancangan asas dan tujuan Indonesia Merdeka yang disebut
dengan Piagam Jakarta itu. Konsep Rancangan Dasar Negara tercantum
dalam Preambule yang terdapat dalam Piagam Jakarta berisi sebagai
berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rancangan itu diterima untuk selanjutnya dimatangkan dalam masa
persidangan BPUPKI yang kedua, yang diselenggarakan mulai tanggal 10
Juli 1945.
2. Proses dan Hasil Sidang BPUPKI Kedua Tanggal 10 s.d. 16 Juli 1945
Pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945 diadakan sidang BPUPKI
yang kedua dengan acara untuk mempersiapkan Rancangan Hukum
Dasar, di Jl. Pejambon, Jakarta. Adapun jalannya persidangan adalah
sebagai berikut:
a. Pada tanggal 10 Juli 1945 sidang BPUPKI yang kedua dibuka oleh
Ketua dan dilanjutkan dengan pengumuman mengenai penambahan
anggota baru Badan Penyelidik sebanyak 6 orang, yaitu:
1. Abdul Fatah Hasan
2. Asikin Natanegara
3. P. Soerjo Hamidjojo
4. Mohammad Noor
5. Besar
6. Abdul Kafar
Dalam rapat tanggal 10 Juli ini diambil keputusan tentang bentuk negara.
Dari 64 suara (ada beberapa anggota yang tidak hadir) yang pro republik
ada 55 orang, yang meminta kerajaan 6 orang, adapun bentuk lain dan
blangko 1 orang
b. Tanggal 11 Juli 1945, pukul 10.50, setelah sidang mendengarkan
pandangan 20 orang anggota, maka dibentuklah Panitia Perancang
Hukum Dasar, yang terdiri dari 3 panitia kecil sebagai berikut:
a) Panitia Perancang Hukum Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno
(merangkap anggota) dengan anggota sebagai berikut:
1. R. Otto Iskandardinata
2. RPH Poerbaja
3. H. Agus Salim
4. Mr. Achmad Soebardjo
5. Prof. Dr. Mr. Soepomo
6. Ny. Maria Ulfah Satoso
7. K. H. Wachid Hasyim
8. Parada Harahap
9. Mr. A.A. Maramis
10. Mr. J. Latuharhary
11. Mr. Susanto Tirtoprojo
12. Mr. Sartono
13. Mr. Wongsonegoro
14. KRTH. Woerjaningrat
15. Mr. RP. Singgih
16. Mr. Tan Ing Hoa
17. Prof. Dr. Husein Dj.
18. Dr. Soekiman W
b) Panitia Perancang Ekonomi dan Keuangan yang terdiri 24 orang
anggota, diketuai oleh Drs. Moh. Hatta merangkap sebagai anggota.
c) Panitia Perancang Pembelaan Tanah Air yang diketuai oleh Abikoesno
Tjokrosoejoso
Kecuali itu juga diputuskan mengenai daerah. Dari 66 suara, 19 suara
menyetujui bekas daerah Hindia Belanda, 6 suara menyetujui bekas
daerah Hindia Belanda ditambah dengan Malaya, tetapi dikurangi Irian
Barat, Borneo Utara, Irian Timur, Timor Portugis dan pulau-pulau
disekitarnya. Pada tanggal itu juga Panitia Perancang Hukum Dasar telah
mengambil keputusan:
1. Membentuk Panitia Perancang Declaration of Human Right yang
diketuai oleh Mr. Achmad Soebardjo serta Soekiman dan Parada Harahap
masing-masing sebagai anggota.
2. Mengenai unitarisme atau federalisme, segenap anggota setuju
unitarisme, kecuali 2 anggota.
3. Mengenai isi preambule, bukan hanya kata-kata, semua anggota setuju.
4. Mengenai pimpinan negara, 10 orang setuju di tangan satu orang, 9
lainnya tidak setuju.

c. Tanggal 13 juli 1945


Dalam sidangnya, Panitia Kecil Perancang Hukum Dasar berhasil
menghimpun usulan yang penting, yaitu:
1. Kedaulatan dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Rakyat yang
bersidang sekali dalam 5 tahun dan badan ini sebagai pemegang
kekuasaan yang tertinggi.
2. Tugas sehari-hari dilaksanakan oleh Presiden yang dibantu oleh wakil
Presiden, Menteri-Menteri yang bertanggungjawab kepadanya, dan oleh
Dewan Pertimbangan Agung
3. Dalam membentuk Undang-Undang, Presiden harus mufakat dengan
Dewan Perwakilan Rakyat
4. Rancangan Hukum Dasar terdiri dari 15 bab, 42 pasal termasuk 5 pasal
Aturan Peralihan dan satu pasal Aturan Tambahan.
5. Untuk memperbaiki redaksi Rancangan Hukum Dasar tersebut,
dibentuklah panitia Penghalus Bahasa yang terdiri dari: Djajadiningrat,
Agoes Salim dan Mr. Soepomo.
d. Tanggal 14 Juli 1945
Pada pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 sidang mendengarkan
laporan hasil kerja Panitia Perancang Hukum Dasar yang disampaikan
oleh ketuanya dengan menyodorkan Rancangan Indonesia Merdeka dan
Susunan Undang-Undang Dasar. Adapun susunan Undang-Undang Dasar
yang diajukan terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia
atas penjajahan Belanda
b. Pembukaan yang didalamnya terkandung Dasar Negara Pancasila
c. Batang tubuh atau pasal-pasal Undang-Undang Dasar
e. Tanggal 15 dan 16 Juli 1945
Pada jam 10.20 sidang dimulai dengan acara pokok membicarakan
Rancangan Hukum Dasar. Pada kesempatan itu ketua Panitia Perancang
Hukum Dasar, Ir. Soekarno menyampaikan konsep Rancangan Hukum
Dasar dengan penjelasannya dan disampaikan pula usul Drs. Moh. Hatta
tentang hak-hak asasi manusia.
f. Tanggal 16 juli 1945 sidang dimulai dengan melanjutkan acara hari
sebelumnya. Sidang menyetujui dan menerima Rancangan Hukum Dasar
yang diajukan oleh Panitia Perancang Hukum Dasar.
Berikut merupakan tabel proses dan hasil sidang BPUPKI kedua:

Tanggal Panitia Kecil yang Dibentuk Anggota Panitia Kecil Hasil


10 Juli 1945 Menetapkan bentuk negara Indonesia berupa Republik

11 Juli 1945 1. Panitia Perancang Hukum Dasar 1. R. Otto Iskandardinata


2. RPH Poerbaja
3. H. Agus Salim
4. Mr. Achmad Soebardjo
5. Prof. Dr. Mr. Soepomo
6. Ny. Maria Ulfah Satoso
7. K. H. Wachid Hasyim
8. Parada Harahap
9. Mr. A.A. Maramis
10. Mr. J. Latuharhary
11. Mr. Susanto Tirtoprojo
12. Mr. Sartono
13. Mr. Wongsonegoro
14. KRTH. Woerjaningrat
15. Mr. RP. Singgih
16. Mr. Tan Ing Hoa
17. Prof. Dr. Husein Dj.
18. Dr. Soekiman W a. diputuskan mengenai daerah. Dari 66 suara, 19
suara menyetujui bekas daerah Hindia Belanda, 6 suara menyetujui bekas
daerah Hindia Belanda ditambah dengan Malaya, tetapi dikurangi Irian
Barat, Borneo Utara, Irian Timur, Timor Portugis dan pulau-pulau
disekitarnya
b. Membentuk Panitia Perancang Declaration of Human Right yang
diketuai oleh Mr. Achmad Soebardjo serta Soekiman dan Parada Harahap
masing-masing sebagai anggota.
c. Mengenai unitarisme atau federalisme, segenap anggota setuju
unitarisme, kecuali 2 anggota.
d. Mengenai isi preambule, bukan hanya kata-kata, semua anggota setuju.
e. Mengenai pimpinan negara, 10 orang setuju di tangan satu orang, 9
lainnya tidak setuju.
2. Panitia Perancang Ekonomi dan Keuangan Terdiri dari 24 orang anggota
dengan Drs. Moh. Hatta sebagai ketua merangkap sebagai anggota
3. Panitia Perancang Pembelaan Tanah Air diketuai oleh Abikoesno
Tjokrosoejoso

13 Juli 1945 Panitia Penghalus Bahasa


1. Djajadiningrat
2. Agoes Salim
3. Mr. Soepomo. a. Kedaulatan dilakukan oleh Badan Permusyawaratan
Rakyat yang bersidang sekali dalam 5 tahun dan badan ini sebagai
pemegang kekuasaan yang tertinggi.
b. Tugas sehari-hari dilaksanakan oleh Presiden yang dibantu oleh wakil
Presiden, Menteri-Menteri yang bertanggungjawab kepadanya, dan oleh
Dewan Pertimbangan Agung
c. Dalam membentuk Undang-Undang, Presiden harus mufakat dengan
Dewan Perwakilan Rakyat
d. Rancangan Hukum Dasar terdiri dari 15 bab, 42 pasal termasuk 5 pasal
Aturan Peralihan dan satu pasal Aturan Tambahan.
14 Juli 1945 Pengajuan Rancangan Hukum dasar yang terdiri dari:
a. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia
atas penjajahan Belanda
b. Pembukaan yang didalamnya terkandung Dasar Negara Pancasila
c. Batang tubuh atau pasal-pasal Undang-Undang Dasar
15 Juli 1945 Penyampaian konsep Rancangan Hukum Dasar oleh
ketua panitia kecil dengan penjelasannya dan disampaikan pula usul Drs.
Moh. Hatta tentang hak-hak asasi manusia.

16 Juli 1945 Sidang menyetujui dan menerima Rancangan Hukum


Dasar yang diajukan oleh Panitia Perancang Hukum Dasar.
BAB III
KESIMPULAN
1. Dengan adanya masa reses sebelum diadakan sidang BPUPKI kedua,
maka lahirlah Panitia Sembilan
2. Sidang BPUPKI kedua tanggal 10 s.d. 16 Juli 1945 menghasilkan:
a. Keputusan tentang bentuk negara Indonesia berupa Republik
b. Pembentukan Panitia Perancang Hukum Dasar dan diputuskan
mengenai pembagian daerah
c. Panitia Kecil Perancang Hukum Dasar berhasil menghimpun beberapa
usulan penting
d. Diajukannya susunan Undang-Undang Dasar
e. Penyampaian konsep Racangan Hukum Dasar
f. Penyetujuan Rancangan Hukum Dasar

Anda mungkin juga menyukai