Anda di halaman 1dari 1

Jakarta - Satuan tugas (satgas) waspada investasi pekan lalu menghentikan lima entitas yang

terindikasi investasi bodong.

Ketua satgas waspada investasi Tongam L Tobing mengatakan, maraknya praktik investasi
bodong terjadi karena saat ini banyak masyarakat yang belum memahami konsep produk
investasi.

"Banyak masyarakat yang tidak paham apa itu investasi, jadi ketika ada tawaran dan imbal
hasilnya besar tanpa pikir panjang mereka langsung ikut," ujar Tongam kepada detikFinance,
Senin (25/9/2017).

Dia menjelaskan, biasanya masyarakat yang kurang paham investasi ini menjadi sasaran empuk
pelaku investasi bodong.

"Karena masyarakatnya tidak tahu dan ingin mendapatkan keuntungan dengan cepat akibat
iming-iming bunga, ya sudah mereka terperangkap," kata Tongam.

Untuk meningkatkan pemahaman investasi ini, dia menjelaskan Satgas bekerja sama dengan
sejumlah lembaga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya menggandeng
Kementerian dalam negeri (Kemendagri).

"Kami akan menyebar tim satgas waspada investasi ini di 39 daerah di seluruh Indonesia untuk
meningkatkan pengetahuan terkait investasi," imbuh dia.

Menurut dia, dengan menggandeng Kemendagri maka edukasi ke masyarakat daerah diharapkan
bisa lebih mudah karena disosialisasikan melalui kepala daerah.

"Kami ingin masyarakat bisa lebih waspada dan terhindar dari iming-iming investasi bodong,"
jelas dia.

Selain Kemendagri, satgas waspada investasi juga akan menggandeng Kementerian Agama
(Kemenag). Hal ini karena maraknya kasus travel perjalanan ibadah umrah yang bermasalah.
(mkj/mkj)

Anda mungkin juga menyukai