Oleh :
I Gusti Ayu Ratih Permata Dewi (1491661023)
Nyoman Pramesti Sukma (1491661025)
2. Tertimoni
Selain dari konsep individualistis untuk memahami suatu pengetahuan, ada juga
konsep dimana kita dapat memperoleh pengetahuan empiris dari orang lain, tanpa perlu
merasakan / mengetahuinya secara mendalam mengenai fakta yang relevan untuk diri kita
sendiri.
Dalam bab ini kita mempercayai contoh tersebut sebagai suatu pengetahuan. Hal ini
dikuatkan dengan adanya banyak testimoni yang telah diucapkan sebelumnya, kita tidak
memiliki pilihan selain mempercayainya, dan kita tidak memiliki kesempatan untuk
membuktikannya secara langsung. Isu utama yang menjadi pokok permasalahan selanjutnya
adalah “apakah” dan “bagaimana” kita terjustifikasi dalam menerima testimoni dari orang
lain. Terdapat dua catatan pembenaran, yaitu menurut Hume dan Thomas Reid.
Contoh, “Martha selalu membeli Christmas Radio Times, jadi dia tahu dan selalu
benar tentang apa yang ada di TV selama Natal”.
Berikutnya, ketika hari Boxing Day tiba, Martha memberitahu kepada Hume bahwa
film di hari Boxing Day adalah film Casablanca. Untuk memperoleh keyakinan
testimonial akan pernyataan tersebut, Hume tidak membutuhkan alasan yang mendalam
akan hal ini. Dan hume telah mengetahui sebelumnya mengenai track record dari
Martha.
Hume percaya kepada Martha, karena Hume memiliki bukti persepsi bahwa Martha
telah menyatakan sesuatu yang benar secara berturut – turut sebelumnya, dan dia ingat
bahwa Martha memiliki Track Record yang dapat diandalkan untuk dipercaya.
Hal ini menyangkut pembuktian mengenai pembenaran kesaksian yang kita percaya.
Salah satu contohnya adalah saat mendengar berita di radio mengenai suatu kejadian.
Menurut catatan Humean terdapat ketidakjelasan apakah saya harus mempercayai pembaca
berita tersebut. Untuk mengatasi kesimpulan yang berlawanan, Humean mengklaim bahwa
pembuktian dapat dikembangkan jika kita dapat menyimpulkan dasar hubungan antara jenis
pembaca berita dan jenis kegiatannya. Saya tidak pernah mendengar pembaca berita tersebut
sebelumnya, namun memiliki bukti bahwa pembaca berita tersebut secara umum memang
melaporkan jenis kegiatan tersebut sebelumnya. Untuk mengatasi masalah tersebut
diperlukan bukti yang independen untuk menilai apakah jenis pembaca berita dan jenis
kegiatan memang terpercaya. Kita dapat mengecek kebenaran tersebut melalui media cetak
dan internet. Sumber tersebut juga merupakan laporan kesaksian, sehingga masalah catatan
pembenaran ini akan selalu berputar.
4. Argumen Martian
Disini kita akan membicarakan argumen yang bertentangan dengan catatan Humean
mengenai testimoni (kesaksian). Salah satu yang diungkapkan oleh Tony Coady (1973;1992);
menurut Humean kita memperoleh pembenaran kesaksian bukan berdasarkan hubungan
empiris antara pernyataan seseorang tentang dunia dan dunia yang sebenarnya.
Permasalahannya adalah kita hanya harus mempercayai si pembicara yang memiliki
bukti mengenai track record yang baik sebelumnya. Jika Humean tidak memiliki bukti, maka
pernyataan pembicara akan disebut salah dan Humean mengklaim bahwa mereka tidak
terjustifikasi dalam mempercayai pernyataan pembicara.
Menurut catatan Humean adalah memungkinkan untuk bertatap muka dengan
kelompok pembicara yang tidak terpercaya. Kelompok pembicara yang tidak terpercaya
disini disebut sebagai “Martians”. Menurut Tony Coady keberadaan dari Martians adalah
tidak ada. Dalam hal ini kita menyadari bahwa kesaksian kadang tidak selalu benar.
Contohnya:
Ronnie mungkin saja lebih baik dari Adi, dengan demikian ketika bermain di kolam
renang, Adi harus percaya padanya jika Ronnie mengatakan bahwa bola putih itu akan
melewati satu strip merah, bahkan bagi Adi itu seolah-olah tidak mungkin terjadi.
Demikian pula, jika telinga Camille adalah lebih baik daripada telingga Mawar,
maka Mawar harus percaya padanya jika Camille mengatakan bahwa biola mengeluarkan
suara selaras.
Seperti contoh yang mengilustrasikan di atas bahwa testimoni bukanlah sumber kedua
dari keyakinan, melainkan kita dibenarkan untuk mempercayai perkataan orang lain untuk
sesuatu yang bahkan mungkin bertolak belakang dengan keyakinan perpektual kita sendiri.
PERTANYAAN :
1. Apakah saya dibenarkan untuk percaya pada apa yang orang lain katakan kepada
saya?
Jawaban :
Iya, dibenarkan. Karena Testimoni / Kesaksian dari orang lain bukanlah sumber
kedua dari keyakinan, melainkan kita dibenarkan untuk mempercayai perkataan orang
lain tersebut meskipun terkadang perkataan tersebut bertolak belakang dengan
keyakinan kita sendiri.
3. Pengetahuan apriori biasanya, adalah sesuatu yang kita dapatkan untuk diri kita
sendiri, melalui intuisi atau argumen beralasan. Pertimbangkan, apakah Anda juga
dapat memperoleh pengetahuan semacam itu melalui Testimoni?
Jawaban :
Menurut kami iya. Karena dalam testimoni, dimana kita dapat memperoleh
pengetahuan empiris dari orang lain, tanpa perlu merasakan / mengetahuinya secara
lebih mendalam mengenai fakta yang relevan untuk diri kita sendiri. Jadi pengetahuan
testimonial dapat berasal dari luar, atau tidak melalui pengalaman sendiri layaknya
pengetahuan apriori.
4. Seseorang berhak untuk menerima sesuatu yang benar, yang disajikan sebagai
kebenaran, dan yang ia pahami, kecuali jika ada alasan kuat untuk tidak meyakininya.
(Burge, 1993, hal. 467). Apakah pendapat Tyler Burge benar?
Jawaban :
Menurut kami pendapatnya benar, karena menurut pendapat Thomas Reid juga
demikian, ia berpendapat bahwa ‘kita harus menerima testimoni seseorang, kecuali
kita memiliki alasan yang kuat untuk menyangkal bahwa laporan itu tidak benar’.
Dimana secara alami seseorang dibuat untuk menyuarakan suatu kebenaran. Dan kita
memiliki kecenderungan untuk berbicara kebenaran, dengan menggunakan tanda -
tanda bahasa. Jadi, seseorang berhak untuk menerima suatu testimoni yang benar.
5. Seorang Guru Biologi yang juga merupakan orang yang kreasionis dan tidak percaya
akan evolusi melalui seleksi alam. Namun materi tentang evolusi ini, adalah
merupakan bagian dari kurikulum yang harus ia ajarkan kepada muridnya, dan karena
itu ia harus mengajarkannya.
Jika teori evolusi melalui seleksi alam itu benar, dapatkah para murid yang diajarnya
memperoleh pengetahuan tentang teori evolusi ini, dengan mendengarkan
pelajarannya?
Dapatkah Anda memperoleh pengetahuan testimonial, dari seseorang yang tidak tahu
atau tidak percaya pada apa yang mereka katakan?
Jawaban :
Menurut kami tidak. Berdasarkan pendapat Hume, dimana Humean mengklaim
bahwa kita tidak memiliki alasan untuk menerima testimoni seseorang, kecuali kita
memiliki bukti yang kuat bahwa itu dapat diandalkan.
Dalam hal ini Guru Biologi tersebut, tidak percaya dengan adanya evolusi, namun ia
mengajarkan kepada anak didiknya tentang evolusi. Jadi ini bertentangan menurut
pendapat Hume. Ini bukan merupakan pengetahuan testimonial, karena kita tidak
memiliki bukti yang kuat atau bukti yang bisa diandalkan. Juga Guru Biologi tersebut
tidak memiliki track record yang baik dalam materi evolusi, dimana ia sendiri tidak
percaya akan adanya evolusi oleh alam.