NIM : 8105133135
Kelas : Pendidikan Akuntansi A 2013
Arab Melakukan Kontribusi Dalam Akuntansi
Akuntansi syariah yang saat ini sedang berkembang bukanlah suatu ilmu yang baru dan
asing. Bahkan, tidak benar jika dikatakan bahwa akuntansi syariah merupakan ilmu turunan dari
akuntansi konvensional. Teori akuntansi pertama kali muncul bukan karena buku Summa karya
Luca Pacioli pada tahun 1494. Puluhan tahun sebelum itu, seorang Ulama dari kerajaan Turki
Utsmani, Almazindarani telah menuliskan karya di bidang akuntansi dengan judul Risalah
Falakiyah Kitab As Siyaqat pada tahun 1363 M.
Islam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu akuntansi, di antaranya adalah :
1. Akuntansi sangat terbantu sekali dengan penyebaran angka arab dan penemuan angka 0.
Hal ini disebabkan, angka 0 membuat pencatatan transaksi menjadi lebih sederhana.
Sebelum ditemukan angka 0, manusia masih menggunakan sistem angka yang rumit.
Para ilmuwan menggunakan semacam daftar yang membedakan satuan, puluhan,
ratusan, ribuan, dan seterus nya. Daftar yang dikenal sebagai abakus itu berfungsi
menjaga setiap angka dalam bilangan agar tidak saling tertukar dari tempat atau posisi
mereka dalam hitungan.
Sistem tersebut berlaku hingga abad ke-12 M, ketika para ilmuwan Barat mulai memilih
menggunakan raqm al-binji (angka Arab) dalam sistem bilangan mereka. Raqm albinji
menggunakan angka nol yang diadopsi dari angka India, meng hadir kan sistem
penomoran desimal yang belum pernah digunakan sebelumnya. Angka 0 sendiri
ditemukan oleh Abu Jafar Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia lahir di Khawarizmi
(sekarang Khiva), Uzbekistan, pada 194 H/780 M
Melalui buku tersebut, Pacioli dianggap sebagai orang pertama yang menggagas
sistem tata buku berpasangan (double entry bookkeeping), sebuah sistem baru dan dianggap
sebagai revolusi dalam seni pencatatan dalam bidang ekonomi dan bisnis. Hendriksen
menyatakan bahwa jurnal yang dibuat Pacioli sudah mirip dengan yang digunakan sekarang.
Debit dicatat sebelah kiri (deve dare/debere) dan kredit disisi kanan (deve avare/creed).
Dalam berbagai , Pacioli kemudian disebut sebagai Bapak Akuntansi.
Selain itu, mengingat sejak abad ke-8 M, bangsa Arab berlayar sepanjang pantai
Arabia dan India dan berhenti di Italia untuk berdagang suatu barang mewah yang tidak
diproduksi oleh Eropa. Sedangkan Pacioli baru menerbitkan buku Summa de
Arithmetica pada Abad ke-15 yang menurut sejarah pada akhir abad tersebut Eropa sedang
terhenti perkembangannya dan tidak dapat diharapkan adanya kemajuan yang berarti dalam
metode akuntansi. Pacioli juga dicurigai menulis bukunya didasarkan pada tulisan Leonard of
Piza, orang Eropa pertama yang menerjemahkan buku Aljabar yang ditulis dalam bahasa
Arab, yang berisikan dasar-dasar bookkeeping.
Dalam sejarah Islam, lebih satu abad sebelum buku Pacioli diterbitkan, telah ada
manuskrip tentang akuntansi yang ditulis oleh Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al
Mazindarani dengan judulRisalah Falakiyah Kitab As Siyaqaat pada tahun 1363 M yang
menggambarkan praktik double entry bookkeeping masyarakat Muslim pada saat itu.
Beberapa kaidah dalam manuskrip tersebut yang terkait dalam praktik double entry adalah
sebagai berikut.
1. Harus mencatat pemasukan di halaman sebelah kanan dengan mencatat sumber-sumber
pemasukan tersebut.
2. Harus mencatat pengeluaran dihalaman sebelah kiri dan menjelaskan pengeluaran-
pengeluaran tersebut
Double entry bookkeeping diduga berasal dari Spanyol dengan alasan bahwa
kebudayaan dan teknologi Spanyol pada abad pertengahan tersebut jauh lebih unggul
dibanding dengan peradaban Italia dan Negara Eropa lainnya. Sementara pada waktu itu,
Spanyol adalah negara Muslim serta merupakan pusat kebudayaan dan teknologi di Eropa.
Beberapa ahli sejarah Barat menyimpulkan bahwa masyarakat yang dimaksud oleh
Pacioli dalam bukunya adalah masyarakat dan bahkan pemerintah Italia. Pendapat ini
dipandang bertentangan dengan fakta terkait mengenai tidak operasionalnya angka Romawi
untuk digunakan dalam praktik akuntansi yang sedemikian maju. Sementara, masyarakat
Muslim pada waktu itu telah mengembangkan penggunaan angka nol, yang kemudian disebut
dalam dunia akademik sebagai angka arab, untuk mengembangkan berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Salah satu bidang ilmu yang menonjol pada waktu itu adalah
ilmu matematika terutama bidang aljabar (algebra) yang ditemukan dan dikembangkan oleh
para ilmuwan Muslim yang sangat berkaitan dengan teknik double entry bookkeeping.
Pengembangan bidang ilmu tersebut sangatlah mungkin terkait dengan kebutuhan masyarakat
Muslim yang telah berkembang maju peradabannya pada waktu itu. Dengan demikian,
masyarakat yang dimaksud sangatlah mungkin masyarakat Muslim, termasuk masyarakat
berbagai daerah di Eropa yang terimbas oleh kemajuan yang dicapai oleh peradaban Islam
saat itu