Anda di halaman 1dari 6

HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA KESATUAN RI

Standar Kompetensi :
Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara.

Indikator :
1) Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
2) Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa
3) Menganalisis pengertian negara dan unsur terbentuknya negara

Materi Pemelajaran

1. Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

a. Manusia sebagai makhluk individu


Manusia dikodratkan sebagai makhluk yang monodualis, yang artinya disamping sebagai
makhluk individu (pribadi) sekaligus sebagai makhluk social. Sebagai makhluk individu
artinya bahwa manusia diciptakann Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri dari jiwa dan raga
serta dilengkapi dengan potensi atau kemampuan (akal, pikiran dan perasaan) yang berbeda-
beda antar manusia atau dengan yang lain. Status manusia sebagai makhluk individu akan
lebih nampak jelas kalau diperhatikan kondisi manusia baik secara fisik atau dari sisi
kejiwaan. Secara fisik manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa memiliki cirri khas yang
berbeda-beda, misalnya warna kulit, bentuk wajah, tinggi badan dan lain sebagainya. Secara
kejiwaan manusia memiliki karakter sifat kepribadian yang berbeda-beda satu dengan yang
lainnya, juga cara-cara yang ditempuh untuk melaksankan aktifitas kesehariannya.
Pengingkaran diri dari kodrat manusia sebagai makhluk individu dapat menimbulkan
persoalan yang sangat membahayakan dalam kehidupan baik dalam keluarga, masyarakat,
berbangsa dan bernegara. Misalnya pelaksanaan demokrasi yang terhambat serta kurang
dihargainya harkat dan martabat sebagai manusia.

b. Arti Manusia sebagai Makhluk Sosial

Aristoteles (384-322 M) bahwa manusia adalah zoon politicon yang artinya makhluk
yang selalu hidup bermasyarakat. Jadi apabila seseorang hidup menyendiri di luar masyarakat
tidak dapat disebut manusia, melainkan hewan atau dewa. Juga pandangan Ibnu Khaldun
(1332-1406) dikatakan bahwa hidup bermasyarakat merupakan keharusan bagi jenis manusia.
Segai manusia hanya dapat hidup sebaik-baiknya dan hanya mempunyai arti, apabila hidup
bersama-sama dengan manusia lainnya di dalam masyarakat dan tidak dapat dibayangkan
alasannya manusia yang hidup menyendiri tanpa berhubungan dengan sesama manusia
lainnya. Apabila manusia terpaksa harus hidup sendiri, maka sifat kesendirianyya tidaklah
mutlak dan langgeng, melainkan bersifat relatif sementara. Secara kodrati manusia dapat
hidup berkelompok karena didorong oleh kebutuhan biologis.

Menurut Ellwood bahwa kebutuhan biologis yang perlu pemuasan adalah :


1. Dorongan untuk makan
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam kehidupan nyata di masyarakat leih mudah
dilakukan dengan cara kerjasama dengan orang lain daripada dikerjakan sendiri.
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
Untuk mempertahankan diri orang lebih memilih melaksanakan kerjasama.
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis atau keturunan
Dorongan ini adalah untuk pemeliharaan dan mempertahankan keturunan, yaitu harus
membentuk kelompok yang besar.

Manusia sering juga disebut sebagai Homo Homini Socius, yang berarti bahwa manusia
yang satu merupakan kawan manusia yang lainnya. Dengan kata lain bahwa manusia disebut
sebagai makhluk social karena sifatnya yang suka bergaul satu dengan yang lain atau
makhluk yang suka bermasyarakat. Menurut Ghozali bahwa manusia itu sendiri makhluk
social disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
a. Kebutuhan akan keturunan demi kelangsungan hidup umat manusia, hal ini hanya mungkin
melalui pergaulan laki-laki dan perempuan serta keluarga.
b. Saling membutuhkan dalam penyediaan bahan makanan, pakaian dan pendidikan anak.

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Farrabi atau Ibnu Robi bahwa manusia
adalah makhluk yang mempunyai kecenderungan alami untuk bermasyarakat karena tidak
meemnuhi segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan manusia lain.

2. Pengertian dan Unsur Terbentuknya Bangsa

a. Pengertian Bangsa

Menurut Ernest Renan bangsa adalah sekelompok manusia yang dipersatukan karena
memiliki persamaan sejarah dan cita-cita yang sama, suatu bangsa juga terikat oleh tanah air
yang sama. Hasrat bersatu yang didorong oleh persamaan sejarah dan cita-cita meningkatkan
rakyat menjaadi bangsa.

Beberapa pendapat mengenai bangsa juga diungkapkan oleh ahli yang lain,
seperti :
1) Ernest Renan
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama dengan perasaan
setia kawan yang agung.
2) Otto Bouer
Bangsa timbul karena mempunyai persaman karakteristik, dan timbul karena adanya
persaman nasib.
3) R. Ratzel
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
4) Hans Kohn
Bangsa adalah buah dari hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah atau karena
adanya persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan apolitik,
perasaan dan agama.
5) Jacobsen dan Lipman
Bangsa timbul karena adanya kesatuan budaya dan satu kesatuan politik.
Walaupun dari para ahli kenegaraan belum terdapat kesamaan pengertian bangsa.
Namun faktor obyektif yang terpenting dari suatu bansga adalah adanya kehendak bersama
yang lebih dikenal nasionalisme.

b. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa

Dalam buku yang berjudul Nationality in History and Politics yang dikemukakan oleh
ahli dari Jerman yaitu Friedrich Hertz bahwa setiap bangsa memiliki 4 (empat) unsur
inspirasi sebagai berikut :
1) Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi,
politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas.
2) Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya yaitu bebas
dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
3) Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas dan kebebasan.
4) Keinginan yang menonjol diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh
dan prestise.

Unsur-unsur terbentuknya suatu bangsa ada berbagai macam, dimana unsur-unsur


tersebut mencerminkan identitas nasional dari suatu bangsa, berbagai macam unsur-unsur
terbentuknya bangsa adalah :
1) Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir) yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
2) Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat agamis, agama-agama yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu.
3) Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan
yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Intinya kebudayaan merupakan patokan nilai-nilai estetika dan moral, baik yang tergolong
sebagai ideal atau yang seharusnya (world view) maupun yang operasional dan aktual dalam
kehidupan sehari-hari (ethos).
4) Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas bangsa, bahasa dipahami sebagai sistem
perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.

3. Pengertian dan Unsur Terbentuknya Negara

a. Pengertian Negara
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, dan merupakan organisasi pokok
dari kekuasaan politik. Negara adalah agency dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan
untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-
gejala kekuasaan dalam masyarakat. Negara adalah organisasi yang dalam suatu wilayah
dapat memaksakan kekuasaanyya terhadap semua golongan kekuasaan lainnya.
Sebagai suatu organisasi negara memiliki beberapa sifat yang dapat membedakan dengan
organisasi yang lain, sifat hakikat tersebut adalah sebagai berikut :
1) Sifat memaksa
Negara memiliki sifat memaksa artinya negara memiliki kekuatan fisik secara legal. Sarana
itu adalah polisi, tentara dan alat pinjaman hukum lainnya. Dengan sifat memaksa diharapkan
semua peraturan perundangan yang berlaku ditaati agar keamanan dan ketertiban tercapai.
2) Sifat monopoli
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama masyarakat. Misalnya
negara dapat menyatakan bahwa liran kepercayaan atau partai politik tertentu dialrang karena
diangap bertentangan dengan tujuan masyarakat.
3) Sifat mencakup semua
Semua peraturan perundangan yang berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.

Dalam arti luas negara merupakan kesatuan sosial yang diatur secara konstitusional
untuk mewujudkan kepentingan bersama, dalam arti khusus, pengertian negara dapat kita
ambil dari pendapat pakar kenegaraan, antara lain sebagai berikut :
1) George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di
wilayah tertentu.
2) Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan
individual dan kemerdekaan universal.
3) R. Joko Soetono
Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah
pemerintahan yang sama.
4) Mr. Kranenburg
Negara adalah organisasi yang timbul dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
5) Roger H. Soltou
Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu
pemerintahan yang sama.
6) Mr. Soenarko
Negara adalah organisasi masyarakat yang mempnyuai daerah tertentu, dimana kekuasaan
negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.

b. Unsur-unsur Terbentuknya Negara


Unsur ini dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1) Unsur pokok (unsur yang harus adadalam terbentuknya suatu negara ) yang disebut juga
dengan unsur konstitutif yang terdiri dari 3 unsur, meliputi :
(a) Rakyat
Yaitu semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu negara atau menjaadi penghuni
negara yang tunduk pada kekuasaan negara yang bersangkutan. Rakyat dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
(1) Penduduk dan bukan penduduk
(2) Warga negara dan bukan warga negara
Penduduk ialah mereka yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah negara (menetap)
Bukan penduduk adalah mereka yang berada dalam suatu wilayah negara hanya sementara
waktu, misalnya para turis manca negara.
Bukan warga negara (orang asing) adalah mereka yang berada pada suatu negara akan tetapi
secara hukum tidak menajdi anggota negara bersangkutan, namun tunduk pada peemrintahan
dimana mereka berada, contoh : Duta Besar.

(b) Wilayah atau daerah


Wilayah atau daaerah dapat berupa :

Daratan
Penentuan batas-batas daratan, baik yang mencakup dua negara atau lebih pada umumnya
berbentuk perjanjian atau traktat. Misalnya : traktat antara Belanda dengan Ingrris,
menentukan batas wilayah Hindia Belanda di Pulau Kalimantan.
Perjanjian antara Indonesia dengan Australia mengenai batas garis-garis tertentu dengan
Papua Nugini yang ditandatangani tanggal 12 pebruari 1973.

Lautan
Pada mulanya ada dua konsepsi pokok menegnai wilayah lautan yaitu :
- Res Nullius
Adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu dapat diambil dan dimiliki oleh masing-
masing negara.
- Res Communis
Adalah konsepsi yang beranggapan bahwa laut itu milik masyarakat dunia sehingga tidak
dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing negara.
Pada tanggal 10 Desember 1980 telah diadakan Konferensi Hukum Laut Internasional III
yang diselenggarakan oleh PBB di Jamaica yang ditandatangani 119 peserta yang terdiri dari
117 negara dan 2 organisasi kebangsaan yang menghasilkan tentang batas-batas laut sebagai
berikut :
- Batas laut territorial yaitu batas lautan yang jaraknya 12 mil diukur dari garis lurus yang
ditarik dari pantai.
- Batas Zone bersebelahan atau zone tambahan yaitu batas 12 mil laut diluar batas laut
territorial atau 24 mil laut dari pantai.
- Batas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut dengan batas 200 mil diukur dari
pantai.
- Batas landas benua adalah wilayah lautan suatu negara yang lebih dari 200 mil.

Udara
Pasal 1 Konvensi Paris 1919 yang kemudian diganti pasal 1 Konvensi Chichago
1994 menyatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di
ruang udara diatas wilayahnya.Konvensi Paris 1919, negara-negara merdeka dan berdaulat
berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya, misalnya untuk
kepentingan radio, satelit dan penerbangan.
Berdasarkan UU negara Indonesia No. 20 tahun 1982, wilayah kedaulatan
dirgantara yang termasuk orbit geostationer adalah 35.761 km. Berikut ini adalah pandangan
beebrapa ahli mengenai bataas wilayah udara, seperti :

- Lee
Berpendapat bahwa lapisan atmosfir dalam jarak tembak meriam yang dipasang di darat,
dainggap sama dengan udara territorial negara. Di luar jaraj tembak itu adalah udara bebas,
dalam arti dapat dialalui oleh semua pesawat negara manapun.
- Van Hozlen Dorf
Berpendapat bahwa ketinggian udara adalah 1.000 meter dari titik permukaan bumi yang
tinggi.
- Heinrichs
Berpendapat bahwa negara dapat berdaulat di ruang atmosfer selama masih terdapat gas atau
partikel-partikel udara atau pada ketinggian 196 mil. Di luar atmosfer, negara tidak lagi
mempunyai kedaulatan .

Wilayah Ekstrateritorial
Berdasarkan Hukum Internasional bahwa kapal-kapal laut yang berlayar di laut terbuka di
bawah bendera suatu negara tertentu dan tempat bekerja perwakilan suatu negara tertentu
juga merupakan wilayah negara yang bersangkutan.

(c) Pemerintahan yang berdaulat


Pengertian pemerintah di bagi menajdi 2 yaitu :
Pemerintah dalam arti luas, yaitu gabungan semua badan kenegaraan yang berkuasa yaitu
meliputi badan legislative, eksekutif dan yudiaktif.
Pemerintah dalam arti sempit, yaitu badan yang mempunyai wewenang melaksanakan
kebijaksanaan negara, mungkin lgislatif saja, mungkin eksekutid saja dan mungkin hanya
presiden, wakil presiden dan para menteri.

Menurut Jean Bodin (1530 1596) bangsa Perancis bahwa pemerintah yang berdaulat adalah
pemerintah negara yang mempunyai kekuasaan atau kedaulatan ke dalam atau keluar.
Kedaulatan ke dalam berarti kekuasaan untuk mengatur dan melaksanakan fungsinya yang
harus dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat dalam negara i tu.
Kedaulatan keluar yaitu kekuasan untuk mengatur pemerintahan, memelihara keutuhan
wilayah dan kesatuan bangsa, menjalin hubungan dengan negara lain, membuat perjanjian
antara negara serta mempertahankan kemerdekaan terhadap ancaman atau gangguan dari
negara lain yang hendak dihormati oleh bangsa dan negara lain.

Sifat-sifat kedaulatan :
(1) Asli artinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasan lain yang lebih tinggi.
(2) Permanen, artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara itu masih berdiri walaupun
pemegang kedaulatan sudah berganti-ganti.
(3) Runggal (bulat) artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam
negara yang tidak dibagi-bagikan.
(4) Tidak terbatas (absolut), artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.

2) Unsur tambahan
Dua unsur tambahan yaitu unsur hanya pelengkap yang disebut unsur deklaratif, yang
meliputi pengakuan negara lain yaitu :
(1) Pengakuan de facto, yaitu pengakuan atas dasar kenyataan
(2) Pengakuan de yure, yaitu pengakuan berdasarkan hukum atau yuridis.

Anda mungkin juga menyukai