Anda di halaman 1dari 3

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
3.1.1 Titrasi Asam Basa Secara Konduktometri
Tabel 3.1. Penambahan 1 ml NaOH sebanyak 3 kali sampai 5 ml
No Ukuran Tahanan (mho)
1 0.002336
2 0.002007
3 0.001818
4 0.001759
5 0.001458

Tabel 3.2. Penambahan 0,5 ml NaOH sebanyak 10 kali sampai 10 ml


No Ukuran Tahanan (mho) No Ukuran Tahanan (mho)
1 0.001065 11 0.001005
2 0.001059 12 0.00111
3 0.00082 13 0.00116
4 0.000784 14 0.001264
5 0.000762 15 0.001335
6 0.000715 16 0.001423
7 0.000746 17 0.001497
8 0.000805 18 0.001565
9 0.000836 19 0.001641
10 0.000883 20 0.001711

Tabel 3.3. Penambahan 1 ml NaOH sebanyak 10 kali sampai 10 ml


No Ukuran Tahanan (mho)
1 0.001865
2 0.002037
3 0.002201
4 0.00232
5 0.002495
3.1.2 Menentukan Kelarutan AgCl Secara Konduktometri

Tabel 3.4. Penentuan Konduktansi Berbagai Larutan


Larutan Ukuran Tahanan (mho)
KCl 0,01 N 0.001155, 0.001158, 0.001161
AgNO3 0,01 N 0.001299, 0.001302, 0.001305
AgCl jenuh 0.000166, 0.000165, 0.000165
Aquades 0.000069, 0.000071, 0.000071

3.2 Pembahasan
3.2.1 Titrasi Asam Basa Secara Konduktometri
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui daya hantar listrik suatu
larutan. Konduktivitas suatu larutan elektrolit bergantung pada ion-ion yang ada
pada konsentrasinya. Dimana pada percobaan ini, dilakukan dengan cara sel
konduktansi dibilas dengan aquades agar alat yang digunakan bebas dari ion-ion
yang mengganggu serta untuk menetralkan alat sehingga tidak dipengaruhi oleh
pengukuran sebelumnya. Pada percobaan ini dilakukan untu penentuan titik
ekuivalen antara larutan HCl dan larutan NaOH dimana kedua larutan ini adalah
larutan elektrolit penghantar listrik yang baik.
Setiap proses titrasi NaOH dan HCl dilakukan proses pengadukan. Hal ini
dilakukan agar dapat mengoptimalkan kemampuan daya hantar listrik sehingga
ion-ionnya dapat menyebar merata. Pada saat penambahan pertama NaOH, daya
hantar yang dihasilkan menurun dibandingkan daya hantar sebelum dilakukannya
penambahan NaOH, begitu seterusnya sampai penambahan ke-11. Pada saat
penambahan NaOH ke-12, daya hantar yang dihasilkan langsung meningkat
sampai pada penambahan terakhir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
penambahan NaOH ke-11 ini merupakan titik ekuivalen titrasi HCl dan NaOH.

3.1.3 Menentukan Kelarutan AgCl Secara Konduktometri


BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
1. Titik ekuivalen pada percobaan titrasi HCl 0.1 N oleh NaOH terjadi pada
saat penambahan 8 ml dengan konsentrasi
2. Suatu larutan dengan konsentrasi yang berbeda akan mempunyai hantaran
jenis yang berbeda, karena volume larutan dengan konsentrasi berbeda
mengandung ion yang berbeda
3. Hantaran = Hantaran jenis, karena sel konduktansinya sama dengan 1

4.2 Saran
1. Perhatikan volume pada setiap penambahan NaOH
2. Kalibrasi alat sebelum melakukan praktikum

Anda mungkin juga menyukai