Anda di halaman 1dari 4

Ukuran Utama Kapal

Ukuran utama kapal merupakan besaran scalar yang menentukan besar kecil sebuah
kapal. Ukuran utama kapal adalah meliputi panjang kapal, lebar kapal, tinggi kapal
serta sarat air kapal (Alam Ikan 2).

1. Panjang kapal
Menurut (Alam Ikan 1), dalam penentuan panjang kapal (L) ada 4 (empat) macam
pengertian panjang kapal yang sering kali dipergunakan dalam perencanaan kapal,
yaitu :

Baca Juga : Syaraf dari Sistem Nervorum Ikan

a. Panjang seluruh kapal (Length over all = Loa)


Loa Adalah jarak mendatar antara ujung depan linggimhaluan sampai dengan ujung
belakang linggi buritan.
b. Panjang geladak kapal (Length deck line = Ldl)
Ldl Adalah jarak mendatar antara sisi depan linggi haluan sampai dengan sisi belakang
linggi buritan yang diukur pada garis geladak utama atau geladak buritan.
c. Panjang garis air kapal (Length water line = Lwl)
Lwl Adalah jarak mendatar sisi belakang linggi haluan sampai dengan sisi depan linggi
buritan yang diukur pada garis air muat tertinggi atau garis air muatan penuh (tidak
termasuk tebal kulit lambung kapal).
d. Panjang garis tegak kapal (Length berween perpendicular = Lpp)
Lpp Adalah jarak mendatar antara garis tegak haluan sampai dengan garis tegak
buritan yang diukur pada garis air muatan penuh.

2. Lebar kapal
Menurut (Alam Ikan 3), lebar kapal selalu diukur pada ban terlebar dari badan kapal. Terdapat tiga ukuran
lebar kapal untuk keperluan yang berbeda yaitu sebagai berikut :

Baca Juga : Jenis Kapal dan Bentuk Kapal

1. Lebar maksimum (Breadth Maximum) adalah jarak mendatar antar sisi luar kulit lambung kapal yang
diukur pada lebar kapal yang terbesar.
2. Lebar garis air kapal (Breadth Water Line) adalah jarak mendatar antara sisi luar kulit lambung kapal yang
diukur pada garis muatan penuh.
3. Lebar geladak kapal (BDL), yaitu jarak horizontal yang diukur antara sisi sisi geladak utama. Informasi
BDL diperlukan untuk pengukuran gross tonnage kapal.

Baca Juga : Keselamatan Pelayaran, Kapal akan Tenggelam apa yang harus dilakukan?

3. Tinggi kapal
Menurut (Alam Ikan 3), tinggi kapal adalah jarak tegak yang diukur di bidang tengah kapal dari bidang
dasar (lunas) sampai dengan garis atau sisi atas geladak bagian tepi geladak bagian dan tepi geladak utama
.Ukuran tinggi kapal meliputi. tinggi sarat air (d), tinggi geladak (H), tinggi maksimal (H maks).
Menurut (Alam Ikan 1), disebutkan bahwa ada 2 (dua) jenis garis tegak kapal :
1. Garis tegak haluan ( fore peak perpendicular = fp) adalah garis tegak yang ditarik melelui titik
perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muatan penuh dan tegak lurus dengan garis dasar
(base line).
2. Garis tegak buritan ( after peak perpendicular = AP) adalah garis tegak yang ditarik melalui titik
perpotongan antara sisi belakang linggi kemudi (titik tengah tongkat atau poros kemudi, apabila tidak
terdapat linggi kemudi) dan tegak lurus dengan garis dasar.
Menurut (Alam Ikan 4), sarat air kapal (Draft atau Draught : d atau kadang-kadang menggunakan
notasi T) adalah jarak vertikal antara garis dasar sampai dengan garis air muatan penuh atau tanda lambung
timbul untuk garis muat musim panas yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal.
1. Sarat air maksimum (Dranght maximum atau draft max : d max) adalah tinggi terbesar dari lambung
kapal yang berada dibawah permukaan air yang diukur dari garis muatan penuh sampai dengan bagian
kapal yang paling rendah.
2. Sarat haluan kapal adalah sarat air kapal yang diukur pada garis tegak haluan.
3. Sarat buritan kapal adalah sarat air kapal yang diukur pada garis tegak buritan.
4. Apabila kapal dalam keadaan trim, maka sarat kapal rata-rata adalah selisih antara sarat haluan dengan
sarat buritan kapal atau sebaliknya dibagi 2 (dua).

Tinggi maksimum ( Hmax) adalah tinggi kapal yang diukur dari dasar kapal sampai ke garis geladak
tertinggi. Sedangkan tinggi kapal ( H ) adalah jarak vertikal antara garis dasar sampai garis geladak yang
terendah dan diukur di tengah-tengah panjang kapal.

4. Perbandingan ukuran utama kapal


Menurut (Alam Ikan 4), pada umumnya bentuk kapal tergantung daripada ukuran utama kapal, perbandingan
ukuran utama kapal dan koefisien bentuk kapal. Ukuran utama kapal terdiri dari panjang kapal = L, lebar
kapal = B, tinggi kapal = H dan sarat air kapal = d. Perbandingan ukuran utama kapal meliputi harga-harga
perbandingan L/B, L/H, B/d, H/d, sedang koeffisien bentuk kapal terdiri dari koefisien balok = Cb, koefisien
gading besar = Cm, koefisien garis air = Cw dan koefisien prismatic = Cp.

Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI ) 2004 mensyaratkan perbandingan ukuran kapal sebagai berikut :
1. L/H = 14 Untuk daerah pelayaran samudra
2. L/H = 15 Untuk daerah pelayaran pantai
3. L/H = 17 Untuk daerah pelayaran local
4. L/H = 18 untuk daerah pelayaran terbatas
Menurut (Alam Ikan 5), perbandingan ukuran utama kapal per alat tangkap tersaji pada tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan ukuran utama kapal per alat tangkap

No. Alat Tangkap L/B L/D B/D


1. Inspection of research boat (steel)5,43610,691,97
2. Whale catcher 5,78810,561,85
3. Fish carrier boat (steel) 5,83 11,401,95
4. Fish ditto boat (wood) 4,68 9,60 2,04
5. Tuna long liner (steel) 5,56810,921,96
6. Tuna ditto boat (wood) 4,56 9,16 2,01
7. Trawler (steel) 5,95 11,151,87
8. 2- boat trawler (steel) 5,13 10,342,01
9. 2- ditto trawler (wood) 5,20 9,30 1,79
10. Stick held dip net boat (wood) 4,66 9,90 2,12
11. Long liner (wood) 4,68 9,70 2,07
12. Mackerel angling boat (wood) 4,27 9,74 2,06
13. Squid angling boat (wood) 4,94 9,99 2,02
14. Spearing boat (wood) 4,67 9,80 2,10

Anda mungkin juga menyukai