Anda di halaman 1dari 2

Jaisy Muhammad Algifari

1306412003

Sumber Pencemaran Udara di Laboratorium dan Penanggulangannya

Pencemaran udara di laboratorium sangat bervariasi bergantung dengan jenis


laboratorium dan kegiatan laboratorium. Misalnya, laboratorium hidrolika memiliki
potensi pencemaran udara yang rendah, sedangkan laboratorium mesin memiliki
potensi pencemaran udara yang tinggi akibat gas buangan mesin seperti CO, CO2,
NOx, dan lain-lain termasuk kebisikan yang dapat mencapai 80 dB. Selain kegiatan
yang berhubungan dengan mesin, kegiatan yang berhubungan dengan biologi juga
beresiko menimbulkan pencemaran udara melalui penyebaran bakteri, jamur dan
virus.

Dampak utama dari pencemaran udara di laboratium tentu menimpa laboran,


kerena merekalah yang beraktifitas di laboratorium sehingga waktu papar dan
intensitas paparnya paling tinggi. Kemudian, tergantung oleh jenis laboratorium,
maka orang-orang yang beraktifitas di sekitar laboratorium tersebut. Misal,
laboratorium mesin yang dekat dengan kantor administrasi departemen. Potensi
kebisingan dari laboratorium mesin dapat sampai ke kantor tersebut.

Pencemaran udara mungking memang tidak dapat dicegah sempurna, karena


pada dasarnya, manusia bernafas saja menghembuskan CO2 yang termasuk gas rumah
kaca, tapi pencemaran udara dapat dikurangi seminimal mungkin. Pencemaran udara
di laboratorium boleh sangat beragam sehingga membuat kita pusing bagaimana cara
mengatasinya, tetapi kemudahannya adalah, pencemaran udara di laboratorium jauh
lebih mudah di kontrol karena laboratorium memiliki cakupan wilayah yang kecil dan
umumnya tertutup.

Kepala laboratorium yang baik seharusnya akan memiliki kontrol penuh dan
pengetahuan dalam menangani resiko pencemaran udara di laboratoriumnya. Ia tahu
kegiatan apa akan berpotensi menimbulkan potensi pencemaran udara apa. Tindakan
utama adalah mengurangi potensi pencemaran udara. Hal ini kadang cenderung mahal
karena berarti harus menggunakan peralatan uji coba yang lebih canggih dan ramah
lingkungan. Tapi selain itu, dapat juga dilakukan dengan mendidik laboran pelaku
kegiatan laboratorium untuk teliti dan bekerja dengan baik. Terjadinya kegagalan
kegiatan laboratorium, tidak hanya potensi bahaya juga dapat berpotensi
Jaisy Muhammad Algifari

1306412003

menghasilkan pencemaran yang seharusnya tidak perlu dan potensi kegiatan gagal
yang berujung diulangnya kegiatan.

Untuk mengurangi dampak pencemaran udara ke laboran, cara yang paling


efektif adalah dengan memasang blower atau exhaust fan untuk membuang gas sisa
hasil pembakaran ke luar ruangan. Solusi ini banyak dipilih karena tidak perlu
merubah konstruksi bangunan yang ada, cukup menggunakan instalasi pipa
pembuangan dan blower yang akan menghisap dan membuang gas pencemar udara ke
luar. Alat kelengkapan laboran seperti masker juga sangat membantu untuk mencegah
masuknya pencemar udara ke saluran pernapasan laboran. Untuk kebisingan, laboran
dapat menggunakan penyumbat telinga.

Anda mungkin juga menyukai