Anda di halaman 1dari 4

DEMAM TIFOID

A. Definisi
Demam tifoid atau demam enterik adalah sindrom klinis sistemik yang
dihasilkan oleh organisme Salmonella Thypi.1
B. Epidemiologi
Insiden, cara penyebaran dan konsekuensi demam enterik sangat berbeda di
negara maju dan yang sedang berkembang. Di Amerika Serikat, sekitar 400 kasus
demam tifoid dilaporkan setiap tahun, memberikan insiden tahunan kurang dari 0,2
per 100.000. di Negara yang sedang berkembang insiden yang terjadi dapat
mencapai 500 per 100.000 (0,5%) dan angka motalitas tinggi. WHO telah
memperkirakan bahwa 1,25 juta kasus terjadi setiap tahun diseluruh dunia.1
C. Etiologi
Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella Thypi, yaitu basil garam negatif,
berflagel dan tidak berspora. Salmonella Thypi memiliki 3 macam antigen yaitu
antigen O (somatik berupa kompleks polisakarida), antigen H (flagel), dan antigen
Vi (kapsul).

D. Manifestasi Klinis
Masa inkubasi biasanya 7-14 hari, tetapi dapat berkisar antara 3-30 hari,
tergantung terutama pada besar inoculum yang tertelan. Manifestasi klinis demam
enterik tergantung umur, yaitu:1
a. Neonatus
Demam tifoid salama kehamilan dapat ditularkan secara vertical.
Biasanya mulai dalam 3 hari persalinan, muntah, diare dan kembung
sering ada. Suhu tubuh bervariasi tetapi dapat setinggi 40,5C. dapat
terjadi kejang, hepatomegali, ikterus, anoreksia dan kehilangan berat
badan.

b. Bayi dan anak muda (<5 tahun)


Demam tifoid relatif jarang pada kelompok usia ini. Sepsis
klinis dapat terjadi, penyakit pada saat dating sangat ringan,
membuatnya sukar didiagnosis. Demam ringan dan malaise, salah
interpretasi sebagai sindrom virus. Diare lebih lazim pada anak muda
dengan demam tifoid daripada orang dewasa.

c. Anak usia sekolah dan remaja


Mulanya gejala tersembunyi. Gejala awal demam, malaise,
anoreksia, myalgia. nyeri kepala dan nyeri perut berkembang selama
2-3 hari. Diare ada selama awal perjalan penyakit, konstipasi
kemudia menjadi gejala yang lebih mencolok. Mual muntah, batuk,
epistaksis, kelesuan berat dapat terjadi pada beberapa anak. Demam
terjadi secara bertingkat menjadi tidak turun-turun dan tinggi dalam 1
minggu (40C).
Selama minggu kedua, demam tinggi bertahan dan kelelahan,
anoreksia, batuk, dan gejala-gejala perut tambah parah. Penderita
tampak sangat sakit, bingung dan lesu. Mingigau dan pingsan
mungkin ada. Tanda-tanda fisik adalah bradikardi relatif,
heptomegali, splenomegali dan perut kembung dengan nyeri. Pada
sekitar 50% penderita, ruam makula atau makulopapular (bintik
merah) tampak pada sekitar hari ke 7-10. Gejala dan tanda fisik
sedikit demi sedikit sembuh dalam 2-4 minggu, tetapi malaise dan
kelesuan dapat menetap selama 1-2 bulan lagi.

E. Patogenesis
Patogenesis demam tifoid merupakan proses yang kompleks yang
melalui beberapa tahapan. Setelah kuman Salmonella typhi tertelan, kuman
tersebut dapat bertahan terhadap asam lambung dan masuk ke dalam tubuh
melalui mukosa usus pada ileum terminalis. Di usus, bakteri melekat pada
mikrovili. Kemudian Salmonella typhi menyebar ke sistem limfoid
mesenterika dan masuk ke dalam pembuluh darah melalui sistem limfatik.
Bakteremia primer terjadi pada tahap ini dan biasanya tidak didapatkan gejala
dan kultur darah biasanya masih memberikan hasil yang negatif. Periode
inkubasi ini terjadi selama 7-14 hari. Bakteri dalam pembuluh darah ini akan
menyebar ke seluruh tubuh dan berkolonisasi dalam organ-organ sistem
retikuloendotelial, yakni di hati, limpa, dan sumsum tulang. Kuman juga dapat
melakukan replikasi dalam makrofag. Setelah periode replikasi, kuman akan
disebarkan kembali ke dalam sistem peredaran darah dan menyebabkan
bakteremia sekunder sekaligus menandai berakhirnya periode inkubasi.
Bakteremia sekunder menimbulkan gejala klinis seperti demam, sakit
kepala, dan nyeri abdomen. Bakteremia dapat menetap selama beberapa
minggu bila tidak diobati dengan antibiotik. Pada tahapan ini, bakteri tersebar
luas di hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu, dan Peyers patches di
mukosa ileum terminal. Ulserasi pada Peyers patches dapat terjadi melalui
proses inflamasi yang mengakibatkan nekrosis dan iskemia. Komplikasi
perdarahan dan perforasi usus dapat menyusul ulserasi. Kekambuhan dapat
terjadi bila kuman masih menetap dalam organ-organ sistem retikuloendotelial
dan berkesempatan untuk berproliferasi kembali.2
F. Diagnosis
a. Anamnesis
1. Demam naik secara bertahap tiap hari, pada minggu kedua
demam terus menerus meninggi
2. Malaise, anoreksia, nyeri kepala, nyeri perut, diare atau
konstipasi, muntah
3. Pada demam tifoid berat dijumpau penurunan kesadaran, kejang
dan ikterus
b. Pemeriksaan Fisik
Sebagian anak memiliki lidah tifoid (bagian tengah kotor, bagian
pinggir hiperemis), hepatomegali, dan splenomegali.
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Kultur darah
Merupakan gold standard metode diagnostik dan
hasilnya positif pada 60-80% dari pasien, bila darah yang
tersedia cukup (darah yang diperlukan 15 mL untuk pasien
dewasa). Untuk daerah endemik dimana sering terjadi
penggunaan antibiotik yang tinggi, sensitivitas kultur darah
rendah (hanya 10-20% kuman saja yang terdeteksi).
2. Pemeriksaan Widal
Untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen
Salmonella typhi. Biasanya antibodi antigen O dijumpai pada
hari 6-8 dan antibodi terhadap antigen H dijumpai pada hari
10-12 setelah sakit. Pada orang yang telah sembuh, antibodi O
masih tetap dapat dijumpai setelah 4-6 bulan dan antibodi H
setelah 10-12 bulan.
3. Pemeriksaan Tubex
Untuk mendeteksi antibodi IgM. Hasil pemeriksaan
yang positif menunjukkan adanya infeksi terhadap
Salmonella.2
G. Penatalaksanaan
a. Antibiotik
1. Kloramfenikol 50 mg/kg/24 jam peroral atau 75 mg/kg/24 jam
secara IV dalam 4dosis yang sama
2. Amoksisilin 100 mg/kg/24 jam oral dalam 3 dosis
3. Ampisilin 200 mg/kg/24 jam IV dalam 4-6 dosis
4. Seftriakson 80 mg/kg/hari secara IV selama 5 hari
5. Sefotaksim 200 mg/kg/24 jam secara IV dalam 3-4 dosis
6. Sefiksim oral 20 mg/kg/24 jam 2 dosis selama 10 hari
b. Kortikosteroid
Deksametason 3 mg/kg untuk dosis awal, disertai dengan 1 mg/kg setiap
6 jam selama 48 jam.1
H. Komplikasi
a. Perforasi usus
b. Miokarditis
c. Perdarahan usus

Anda mungkin juga menyukai