Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan pusat penulangan dapat dilakukan secara radiologis atau pada

saat autopsi dengan cara sebagai berikut:

1. Kalkaneus dan kuboid


Lakukan dorsofleksi kaki dan buat insisi mulai dari antara jari kaki ke
3 dan ke 4 ke arah tengah tumit. Dengan cara ini dapat dilihat pusat
penulangan pada kalkaneus dan kuboid serta talus.
2. Distal femur dan proksimal tibia
Lakukam fleksi tungkai bawah pada sendi lutut dan buat insisi
melintang pada lutut.
Patella dilepas dengan memotong ligamentum patella. Buat
irisan pada femur dari arah distal ke proksimal sampai terlihat pusat
penulangan terletak pada epifisis distal femur (bukan penulangan
diafisis). Hal yang sama dilakukan terhadap ujung proksimal tibia
dengan irisan dari proksimal kea rah distal. Pusat penulangan pada
epifisis distal femur (bukan penulangan diafisis). Hal yang sama
dilakukan terhadap ujung proksimal tibia dengan irisan dari proksimal
kea rah distal. Pusat penulangan terletak di bagian tengah berbentuk
oval berwarna merah dengan diameter 4-6 mm.

Walaupun dalam undang-undang tidak dipersoalkan umur bayi, tetapi kita


harus menentukan apakah bayi tersebut cukup bulan (premature) apakah non-viable,
kemungkinan mati akibat pembunuhan anak sendiri adalah kecil.

Viable adalah keadaan bayi/janin yang dapat hidup di luar kandungan lepas
dari ibunya. Kriteria untuk itu adalah umur kehamilan lebih dari 28 minggu dengan
panjang badan (kepala-tungging) lebih dari 32 cm dan tidak ada cacat bawaan yang
fatal.Bayi cukup bulan (matur) bila umur kehamilan > 36 minggu d engan panjang
badan kepala-tumit lebih dari 48 cm, panjang badan kepala tungging 30-33 cm, berat
badan 2500-3000 gram dan lingkar kepala 33 cm.
Pada bayi cukup bulan, hampir selalu terdapat pusat penulangan pada distal
femur sedangkan pada proksimal tibia kadang-kadang terdapat atau baru terdapat
sesudah lahir, juga pada tulang kuboid. Pada bayi wanita, pusat penulangan timbul
lebih cepat.

Ciri-ciri lain dari cukup bulan adalah: lanugo sedikit, terdapat pada dahi,
punggung dan bahu; pembentukan tulang rawan telinga telah sempurna 9bila daun
telinga dilipat akan cepat kembali ke keadaan semula); diameter tonjolan susu 7 mm
atau lebih; kuku-kuku jari telah melewati ujung-ujung jari; garis-garis telapak kaki
telah terdapat melebihi 2/3 bagian depan kaki; testis sudah turun ke dalam skrotum;
labia minora sudah tertutup oleh labia mayora yang telah berkembang sempurna; kulit
berwarna merah muda (pada kulit putih) atau merah kebiru-biruan (pada kulit
berwarna) yang setelah 1-2 mnggu beubah menjadi lebih pucat atau cokelat kehitam-
hitaman; lemak bawah kulit cukup merata sehingga kulit tidak berkeriput (kulit pada
bayi premature berkeriput).

Penentuan umur bayi ekstra uterin didasarkan atas perubahan-perubahan yang


terjadi setelah bayi dilahirkan, misalnya:

1. Udara dalam saluran cerna. Bila hanya terdapat dalam lambung atau
duodenum berarti hidup berarti saat, dalam usus halus berarti telah
hidup 1-2 jam, bila dalam usus besar, telah hidup 5-6 jam dan bila
telah terdapat dalam rectum berarti telah hidup 12 jam.
2. Mekonium dalam kolon. Meconium akan keluar kira-kira dalam waktu
24 jam setelah lahir.
3. Perubahan tali pusat setelah bayi keluar akan terjadi proses
pengeringan tali pusat baik di lahirkan hidup maupun mati. Pada
tempat lekat akan terbentuk lingkaran merah setelah bayi hidup kira-
kira 36 jam. Kemudian tali pusat akan mnegering menjadi seperti
benang dalam waktu 6 hingga 8 hari dan akan terjadi peneymbuhan
luka yang sempurna bila tidak terjadi infeksi dalam waktu 15 hari.
Pada pemeriksaan mikroskopik daerah yang akan melepas akan
tampak reaksi inflamasi yang mulai timbul setelah 24 jam berupa
sebukan sel-sel leukosit berisi banyak, kemudian akan terlihat sel-sel
limfosit dan jaringan granulasi.
4. Eritrosit berini akan hilang dalam 24 jam pertama setelah lahir, namun
kadangkala masih dapat ditemukan dalam sinusoid hati,
5. Ginjal. Pada hari ke 2-4 akan terdapat deposit asam urat yang
berwarna jingga berbentuk kipas (fan-shaped) lebih banyak dalam
pyramid daripada medulla ginjal. Hal ini akan menghilang setelah hari
ke 4 saat metabolisme telah terjadi.
6. Perubahan sirkulasi darah. Setelah bayi lahir, akan terjadi obliterasi
aterti dan vena umbilikus dalam waktu 3-4 hari. Duktus venosus akan
tertutup setlah 3-4 minggu dan foramen ovale akan tertutup setelah 3
minggu-1 bulan tetapi kadang-kadang tidak menutup walaupun sudah
tidak berfungsi lagi. Duktus arteriousus akan tertutup setelah 3
minggu-1 bulan.

Sudah atau belum dirawat. Pada bayi yang telah dirawat dapat ditemukan hal-hal
sebagai berikut:

1. Tali pusat telah terikat diputuskan dengan gunting atau pisau lebih kurang 5
cm dari pusat bayi dan diberi obat antiseptik. Bila tali pusat dimasukkan ke
dalam air akan terlihat ujungnya terpotong rata. Kadang-kadang ibu
menyangkal melakukan pembunuhan dengan menyatakan telah terjadi partus
presipitatus atau keberojolan. Pada keadaan ini tali pusat akan terputus dekat
perlekatannya pada uri atau pusat bayi dengan ujung yang tidak rata. Hal lain
yang tidak sesuai dengan partus presipitatus adalah terdapatnya caput
suksedaneum, molase hebat dan fraktur tulang tengkorak serta ibu yang
primipara.
2. Verniks kaseosa atau lemak bayi telah dibersihkan, demikian pula bekas-
bekas darah. Pada bayi yang dibuang ke dalam air verniks tidak akan hilang
seluruhnya dan masih dapat ditemukan di daerah lipatan kulit, ketiak,
belakang telinga, lipat paha dan lipat leher.
3. Pakaian. Perawatan pada bayi antara lain adalah memberikan pakaian atau
penutup tubuh bayi.

Anda mungkin juga menyukai