BAB I
STRUKTUR KRISTAL
Dr. Risdiana, M. Eng.
Definisi dari kristal adalah bahan yang terdiri dari unit terstruktur yang
identik, tersusun dari satu atau lebih atom yang teratur dan berulang secara periodik
dalam tiga dimensi. Keteraturan ini berlanjut sampai ratusan molekul. Bangunan
terkecil dari kristal disebut basis kemudian susunan yang periodik dideskripsikan
dengan latis.
y
B
x A
Indeks miller adalah orientasi bidang pada suatu kristal yang dinyatakan oleh
suatu bilangan (h, k, l). Dalam notasi matematis indeks miller ini sebanding dengan
1/x, 1/y, 1/z; diman x,y,z adalah sumbu koordinat kristal. Dibutuhkan sistem
penomoran yang dapat mempresentasikan setiap bidang yang ada pada suatu kristal.
Indeks Miller merupakan suatu pengkodean, pendefinisian atau persamaan untuk
melihat orientasi dari suatu permukaan. Indeks Miller ditulis dalam kurung tanpa
menggunakan symbol koma. Setiap arah orientasi bidang dikodekan dengan tiga jenis
integer yaitu (h k l). Proses pengkodean menggunakan aturan indeks Miller ini
dilakukan dengan proses pembalikkan domain posisi menjadi domain orientasi, yang
di namakan kisi resiprok. Kisi resiprok (kisi balik) menggambarkan arah orientasi dari
setiap bidang pada kristal.
Sinar X yang datang pada bidang h,k,l tertentu akan menghasilkan hamburan
sejumlah intensitas tertentu yang sebanding dengan faktor struktur kristalnya seperti
persamaan :
Fhkl = j faj ei2(hx + ky + lz)
Dimana j adalah kedudukan atom dalam sel satuan, faj adalah faktor hamburan
atom. Untuk mendiskripsikan perubahan properti dari kristalin material seperti respon
material tersebut terhadap proses deformasi maka kita perlu mendiskripsikan dengan
bahasa yang universal mengenai:
Hukum Bragg
Hukum bragg menyatakan suatu keadaan refleksi konstruktif dari sinar X yang
mengenai beberapa bidang atom dalam kristal. Perbedaan sinar-sinar yang
direfleksikan dari dua bidang yang berdekatan adalah 21 = 2d sin . Radiasi yang
direfleksikan oleh bidang bidang berdekatan, akan terjadi jika perbedaan lintasan ini
sama dengan kelipatan bilangan bulat n dari panjang gelombang sehingga dapat
dijabarkan dalam persamaan :
= 2 sin ; = 1, 2,
Pemantulan oleh kisi kristal terjadi apabila gelombang sinar-x lebih kecil
daripada dua kali jarak antara bidang pemantul dalam kisi kristal termaksud. Kita
membahas pemantulan spekular, yaitu apabila sudut berkas yang masuk sama dengan
sudut berkas yang keluar, yaitu = . Andaikan bahwa baris pertama dan baris kedua
dalam sketsa menggambarkan bidang pemantul dalam kristal yang bersebelahan
jaraknya: d.