Anda di halaman 1dari 9

MOMENTUM DAN IMPULS

PENGERTIAN MOMENTUM DAN IMPULS.

Setiap benda yang bergerak mempunyai momentum. Momentum juga


dinamakan jumlah gerak yang besarnya berbanding lurus dengan massa dan
kecepatan benda.
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear
dan momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum.
ketika membaca buku pelajaran fisika yang hanya terulis momentum. Yang
dimaksudkan buku itu adalah momentum linear. Seperti pada gerak lurus, kita
seringkali hanya menyebut kecepatan linear dengan kecepatan. Tetapi yang kita
maksudkan sebenarnya adalah kecepatan linear. Momentum linear merupakan
momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus,
sedangkan momentum sudut dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan
melingkar.

Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan
kecepatan gerak benda tersebut

p = m .v
atau
P = m.v1 m.v0

Apabila pada t1 kecepatan v1 dan pada t2 kecepatan adalah v2 maka :


F (T1 T2) = m.v2 m.v1
P adalah lambang momentum, m adalah massa benda dan v adalah
kecepatan benda. Sedangkan T adalah aksi gaya. Momentum merupakan besaran
vektor, jadi selain mempunyai besar alias nilai, momentum juga mempunyai arah.
Besar momentum p = mv. Terus arah momentum bagaimana-kah ? arah
momentum sama dengan arah kecepatan. Misalnya sebuah mobil bergerak ke
timur, maka arah momentum adalah timur, tapi kalau mobilnya bergerak ke
selatan maka arah momentum adalah selatan. Bagaimana dengan satuan
momentum ? karena p = mv, di mana satuan m = kg dan satuan v = m/s, maka
satuan momentum adalah kg m/s.

Besaran F. t disebut : IMPULS sedangkan besarnya m.v yaitu hasil kali massa
dengan kecepatan disebut : MOMENTUM

m.vt = momentum benda pada saat kecepatan vt


m.vo = momentum benda pada saat kecepatan vo

EM = 0 Ada energi yang hilang Pengaruh gaya luar


EM = 0 tidak ada gaya luar yang bekerja

Kesimpulan

Momentum ialah : Hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada
suatu saat.
Momentum merupakan besaran vector yang arahnya searah
dengan Kecepatannya.
Satuan dari mementum adalah kg m/det atau gram cm/det

Impuls adalah : Hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya. Impuls
merupakan Besaran vector yang arahnya se arah dengan arah
gayanya.

Perubahan momentum adalah akibat adanya impuls dan nilainya


sama dengan impuls.

IMPULS = PERUBAHAN MOMENTUM


HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM.

vA vA
vB FBA vB
FAB

Misalkan benda A dan B masing-masing mempunyai massa mA dan mB dan


masing-masing bergerak segaris dengn kecepatan vA dan vB sedangkan vA > vB.
Setelah tumbukan kecepatan benda berubah menjadi vA dan vB. Bila FBA adalah
gaya dari A yang dipakai untuk menumbuk B dan FAB gaya dari B yang dipakai
untuk menumbuk A, maka menurut hukum III Newton :

FAB = - FBA
FAB . t = - FBA . t

(impuls)A = (impuls)B

mA vA mA vA = - (mB vB mB vB)

mA vA + mB vB = mA vA + mB vB

Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah tumbukan adalah


sama/tetap. Hukum ini disebut sebagai HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
LINIER.

HUBUNGAN MOMENTUM DENGAN HUKUM II NEWTON

Pada pokok bahasan Hukum II Newton, kita telah belajar bahwa jika ada
gaya total yang bekerja pada benda maka benda tersebut akan mengalami
percepatan, di mana arah percepatan benda sama dengan arah gaya total.
Secara matematis, versi momentum dari Hukum II Newton dapat
dinyatakan dengan persamaan :
F= pt
F= gaya total yang bekerja pada benda
p = perubahan momentum
t = selang waktu perubahan momentum
Dari persamaan ini, kita bisa menurunkan persamaan Hukum II Newton
yang sebenarnya untuk kasus massa benda konstan alias tetap. Sekarang kita
tulis kembali persamaan di atas :
F= pt
Jika Vo = kecepatan awal, Vt = kecepatan akhir, maka persamaan di atas
akan menjadi :

F= mvt-mvt

F= m(vt-v)t

F= vt
F= ma
ini adalah persamaan Hukum II Newton untuk kasus massa benda tetap, yang
sudah kita pelajari pada pokok bahasan Hukum II Newton.

HUBUNGAN MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS

Ketika terjadi tumbukan, gaya meningkat dari nol pada saat terjadi kontak
dan menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Setelah
turun secara drastis menjadi nol kembali. Ini yang membuat tangan terasa lebih
sakit ketika dipukul sangat cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan
yang dipukul sangat singkat).Hukum II Newton versi momentum yang telah kita
turunkan di atas menyatakan bahwa laju perubahan momentum suatu benda sama
dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut. Besar gaya yang bekerja pada
benda yang bertumbukan dinyatakan dengan persamaan :Ingat bahwa impuls
diartikan sebagai gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat.
Konsep impuls membantu kita ketika meninjau gaya-gaya yang bekerja pada
benda dalam selang waktu yang sangat singkat. Misalnya ketika ronaldinho
menendang bola sepak, atau ketika tanganmu dipukul dengan cepat.
TUMBUKAN
Tumbukan dalam fisika secara tepatnya diartikan sebagai interaksi antara
dua benda dalam interval waktu yang singkat dan sangat kuatn sehingga gaya-
gaya lain yang bekerja tidak mempunyai arti dibandingkan dengan gaya-gaya dari
masing-masing benda yang dipergunakan satu sama lainnya selama tumbukan.
Proses tumbukan, massa dari benda yang bertumbukan dianggap tetap dan
kecepatannya jauh lebih kecil daripada kecepatan cahaya. Pada saat tumbukan,
dalam waktu kontak yang sangat singkat, gaya melonjak dari nol ke tingkat kerja
yang sangat tinggi dan kemudian secara tajam turun kembali ke nol lagi.
Dari hukum dua Newton, dapat dijelaskan bahwa selama interval waktu
yang sangat singkat, perubahan momentum yang terjadi adalah:
=
Jika diintragasikan dalam interval waktu tumbukan, diperoleh:

= =

Disini dan adalah momentum banda tepat saat sebelum dan sesudah

tumbukan. Integral gaya pada interval waktu kontak disebut impuls.

=

Dengan demikian, perubahan momentum suatu benda :


=
adalah sama dengan impuls yang bekerja padanya,

= =
=

Jika gaya adalah konstan, maka persamaan menjadi



= = ( ) =
=

atau
( ) = ( ) =

Tumbukan Satu, Dua, dan Tiga Dimensi


1. Jika garis kerja vektor momentum dari benda yang bertumbukan terletak dalam
satu garis lurus sehingga semua gerak benda berada dalam satu garis, maka
sistem tumbukan tersebut disebut tumbukan-tumbukan dalam satu dimensi.
Disini hanya ada satu komponen momentum yaitu arah sumbu x, y, atau z saja.
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2

2. Jika garis kerja vektor momentum dari benda-benda yang bertumbukan tidak
terletak dalam satu garis lurus (mungkin sejajar atau mungkin berpotongan),
tetapi masih terletak dalam satu bidang datar, tumbukan demikian disebut
tumbukan dalam dua dimensi. Tumbukan jenis ini mempunyai dua
komponen vektor momentum artinya arah gerak dari benda yang bertumbukan
tidak lagi terletak dalam satu garis tetapi terletak dalam satu bidang.
Komponen vektor momentum dalam arah sumbu x sebelum dan sesudah
tumbukan adalah:
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
atau
1 1 + 2 2 = 1 1 cos 1 + 2 2 cos 2
Komponen vektor momentum dalam arah sumbu x sebelum dan sesudah
tumbukan adalah:
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
atau
0 = 1 1 sin 1 + 2 2 sin 2

3. Jika garis kerja vektor momentum dari benda-benda yang bertumbukan tidak
terletak dalam satu garis dan satu bidang (bersilangan), maka sistem tumbukan
ini disebut tumbukan dalam tiga dimensi.
Hukum kekekalan momentumnya dalam arah sumbu x, y, dan z adalah:
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
Soal (Tumbukan)
1. Balok bermassa mb digantung pada tali yang panjangnya R, balok di
tembak dengan peluru yang massanya mp= 0,25 mb. Jika setelah
menumbuk balok , peluru bersarang didalam balok, Sehingga sistem
berputar 1 kali putaran, tentukan kecepatan minimum peluru...!

mp
mb mp+mb

mp+mb
Diket :
mb = mb
mp = 0.25 mb
r=R
Berputar =1 kali putaran

Ditanya vp ?
Jawab

=>Menggunakan Hukum Kekekalan Momentum


psebelum =psesudah
P = p
P1 + p2 = P1 + p2
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2 )v
mb.vb + mp.vp = (mb+mp) v
mb.0 + 0.25mb.vp = (mb+0.25mb) v
0.25mb.vp = 1,25mbv
vp = 1,25mbv
0.25
vp = 5 v

=> F.s = m.a


F.s = m.v2
R
w = m.v2
R
m.g = m.v2
R
v2 = gR

=> EM1 = EM3


EP1 + EK1 = EP3 + EK3
1 1
m.g.h + 2 m.v2 = m.g.h3 + 2 m.v32
1 1
g.h1 + 2 v2 = g.h3 + 2 v32
2g.h1 + v2 = 2g.h3 + v32
2g.0 + v2 = 2g.2R + v32
v2 = 4gR + v32
v2 = 4gR + gR
v2 = 5gR
v2 = 5gR
jadi
vp = 5 v
vp = 5 (5gR)
vp = 55gR

Anda mungkin juga menyukai