Anda di halaman 1dari 104

GUBERNUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA

P E R AT U R A N
GUBERNUR SULAWESI TENGGARA
NOMOR: TAHUN 2013

TENTANG
URAIAN TUGAS JABATAN
STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL DINAS KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah


Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 4 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi
Sulawesi Tenggara yang ditindak lanjuti dengan dengan
Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 37 tahun
2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara maka
perlu menyusun uraian tugas jabatan Struktural maupun
Non Struktural sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a tersebut diatas maka perlu
menetapkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara
tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non
Struktural Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang


Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 tahun 1964 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I
Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang-Undang
Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah dan Daerah
Tingkat I Sulawesi Selatan-Tenggara (Lembaran Negara
Tahun 1964 Nomor 94 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 2687);
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041),
sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3495);
4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dua
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 4844);
6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah
dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100
Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2005
tentang Pedoman Analisis Jabatan Lingkup Departemen
Dalam Degeri dan Pemerintah Daerah ;
12. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara;
13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 4
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Provinsi Sulawesi Tenggara;
14. Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS


JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Provinsi Sulawesi Tenggara;
2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara;
3. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Tenggara;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara;
5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara;
6. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara;
7. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam
rangka memimpin suatu satuan organisasi negara;
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah unsur pelaksana operasional
dinas;
9. Jabatan Non Struktural adalah unsur pembantu pada eselon terendah ;
10. Jabatan fungsional adalah Jabatan Fungsional di Lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara di lapangan.

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA
SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 2

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan adalah sebagaimana


diatur dalam pasal 2 Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2008 Tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara;

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara adalah


sebagaimana diatur dalam pasal 6 Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2008
Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara;

(2) Peta Jabatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagaimana


tercantum dalam lampiran Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara ini.

BAB III
URAIAN TUGAS JABATAN PADA
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Bagian Pertama
URAIAN TUGAS JABATAN
KEPALA DINAS
Pasal 4

(1) Tugas Pokok Kepala Dinas adalah memimpin, mengkoordinasikan


pelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan serta membina hubungan kerja
dengan Instansi Pemerintah, Swasta dan Lembaga kemasyarakatan lainnya..
(2) Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Dinas mempunyai Uraian Tugas
Jabatan sebagai berikut:
a. menetapkan visi, misi dan rencana kerja strategis Dinas Kesehatan;
b. menetapkan program kerja dan rencana anggaran tahunan Dinas serta
mengusulkannya kepada Gubernur;
c. mempelajari dan melaksanakan kebijakan Gubernur di bidang kesehatan
agar tugas pokok dan fungsi dinas terlaksana dengan baik;
d. mengkoordinasikan tugas Sekretaris dan para Kepala Bidang sesuai tugas
pokok dan fungsi masing-masing agar terjalin keharmonisan dan hubungan
kerjasama yang baik, serasi dan saling mendukung untuk terlaksanannya
pelaksanaan tugas;
e. Menyelenggarakan rapat secara berkala untuk mendapatkan masukan dan
mengetahui hambatan pelaksanaan tugas masing-masing serta upaya
pemecahannya;
f. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada Sekretaris dan para Kepala
Bidang dengan mendisposisi tugas sesuai bidang tugasnya masing-masing
dengan berpedoman pada ketentuan dan petunjuk atasan agar tidak
tumpang tindih dalam melaksanakan tugas;
g. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap
staf dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan
karier;
h. memantau dan mengevaluasi realisasi program kerja dan penggunaan
anggaran Dinas sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku;
i. mengkoordinasikan kegiatan Dinas dengan Instansi Pemerintah, Swasta
dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya dalam rangka mendukung
pencapaian program kerja;
j. mengkaji bahan penetapan peraturan, prosedur dan atau pedoman-
pedoman yang mendukung terhadap pelaksanaan tugas;
k. menetapkan petunjuk operasional pelaksanaan kegiatan Dinas sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
l. menetapkan laporan kerja Dinas sebagai pertanggungjawaban kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah;
m. memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur dalam hal-hal yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas;
n. memaraf dan atau menandatangani naskah dinas sesuai dengan
kewenangan;
o. melaksanakan koordinasi kegiatan Dinas dengan Instansi terkait untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Pimpinan baik secara lisan
maupun secara tertulis sebagai bahan evaluasi Pimpinan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

(4) Kepala Dinas Kesehatan membawahi:


a. Sekretaris;
b. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
c. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
d. Bidang Bina Penunjang Medis, Sarana dan Peralatan Kesehatan
e. Bidang Bina Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kedua
URAIAN TUGAS JABATAN
SEKRETARIS
Pasal 5

(1) Tugas pokok Sekretaris adalah melaksanakan tugas dibidang dibidang


pengelolaan urusan penyusunan program, ketatausahaan, keuangan dan
perlengkapan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretaris mempunyai Uraian
Tugas Jabatan sebagai berikut :
a. Menyusun program dan rencana kerja sekretaiat sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Merumuskan rencana kebutuhan dan anggaran belanja Dinas sesuai aturan
dan ketentuan yang berlaku;
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Dinas baik jangka
pendek maupun jangka panjang, menyebarluaskan informasi dan
pengembangan kesehatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
d. Melaksananan administrasi umum, kearsipan, administrasi keuangan,
administrasi perlengkapan dan administrasi kepegawaian;
e. Melaksanakan layanan administrasi terhadap unsur-unsur organisasi Dinas
agar tugas terlaksana dengan baik;
f. Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan/perawatan peralatan dan
gedung kantor agar peralatan tersedia dan terawatt dengan baik;
g. Menyelenggarakan urusan rumah tangga kehumasan dan protokoler untuk
menunjang pelaksanaan tugas dengan baik;
h. Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan barang inventaris kantor
agar peralatan inventaris tersedia dan terawat dengan baik;
i. Menyelenggarakan kebersihan, keindahan, ketertiban dan keamanan kantor
agar lingkungan kantor tetap indah, bersih, tertib dan aman;
j. Mempelajari dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Dinas serta mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi masing-masing;
k. Membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap
staf dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan
karier;
l. Menyusun naskah perjanjian kerjasama dengan pihak lain untuk kelancaran
pelaksanaan administrasi keuangan;
m.Mengoreksi, memaraf dan atau menandatangani konsep naskah dinas hasil
kerja staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
n. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan karier pegawai serta
pengelolaan administrasi kepegawaian sesuai aturan yang berlaku;
o. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas yang berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsi Sekretaris;
p. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas secara lisan maupun
tertulis sebagai bahan evaluasi Pimpinan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.

(3) Sekretaris membawahi:


(a) Sub Bagian Penyusunan Program
(b) Sub Bagian Tata Usaha
(c) Sub Bagian Keuangan dan PerlengkapanPenyaringan informasi

URAIAN TUGAS JABATAN


SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
Pasal 6
(1) Tugas pokok Kepala sub bagian penyusunan program adalah melaksanakan
penyelenggaraan urusan penyusunan rencana dan anggaran umum;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Penyusunan
Program mempunyai Uraian Tugas Jabatan sebagai berikut :
a. Membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas;
b. Memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok
permasalahan dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat
diselesaikan dengan baik;
c. Membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerjasama yang baik,
serasi dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas;
d. Mengonsep surat dan naskah dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk
atasan untuk terarahnya pelaksanaan tugas;
e. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Penyusunan Program
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
f. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan agar tugas
dapat dikerjakan dengan baik;
g. Mengoreksi, memaraf dan mengevaluasi konsep naskah dinas hasil kerja
staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
h. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap
staf dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan
karier;
i. menyiapkan bahan penyusunan program kerja Dinas jangka pendek dan
jangka panjang sebagai bahan pelaksanaan tugas;
j. menyiapkan bahan usulan anggaran untuk menunjang program kerja Dinas
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
k. menganalisa hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan
anggaran dan pelaksanaan rencana kerja Dinas agar rencana kegiatan
dapat tercapai dengan baik;
l. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unsur organisasi dinas
dan instansi terkait untuk kencaran pelaksanaan tugas;
m. melaksanakan evaluasi dan laporan kegiatan Sub Bagian Penyusunan
Program secara berkala kepada sekretaris;
n. Memeriksa dan meneliti Naskah Dinas yang akan ditandatangani oleh
Pimpinan dengan membubuhi paraf terhadap naskah Dinas yang
telahdianggap benar;
o. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

(2) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program membawahi:


a. Petugas Perencana Kesehatan
b. Petugas Penyusunan Rencana Anggaran Kesehatan
c. Petugas Pengumpul dan Pengolah Data
d. Petugas Operator Komputer
e. Petugas Pengadministrasi Umum

PETUGAS PERENCANA KESEHATAN


Pasal 7

Perencana Kesehatan mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut :


a. mempelajari pedoman dan petunjuk tata cara penyusunan rencana
pembangunan kesehatan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
b. mengumpulkan data/bahan penyusunan rencana pembangunan kesehatan
sebagai bahan pendukung program kerja.
c. melakukan analisis data untuk penyusunan prioritas masalah yang ditangani;
d. melakukan penyusunan rencana pemecahan masalah sesuai dengan
ketersediaan sumberdaya
e. menyusun rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang program
pembangunan kesehatan sesuai dengan pedoman teknis.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi rencana program pembangunan kesehatan
g. memaparkan rancangan rencana kerja program pembangunan kesehatan
pada semua bidang sesuai prioritas masalah.
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tuigas.

PETUGAS PENYUSUN RENCANA ANGGARAN KESEHATAN


Pasal 8

Penyusun Rencana Anggaran Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai


berikut:
a. mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan pelaksanaan
tugas Penyusunan Rencana Anggaran Program Kesehatan untuk bahan
pelaksanaan tugas.
b. mengumpulkan bahan dan data yang dipergunakan untuk penyusunan
rencana anggaran program kesehatan sesuai petunjuk teknis.
c. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran program
kesehatan.
d. menyusun rencana anggaran program kesehatan sesuai arah kebijakan
berdasarkan rumusan program prioritas.
e. menyampaikan hasil penyusunan rencana anggaran program dalam bentuk
naskah sesuai petunjuk teknis sebagai bahan pembuatan rencana kerja Dinas
Kesehatan.
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tuigas.
g. Melaksanakan tugas lainnya sesuai petunjuk atasan.

PETUGAS PENGUMPUL DAN PENGELOLA DATA


Pasal 9

Pengumpul dan Pengelola Data Mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut :
a. mengumpul dan mempelajari pedoman dan petunjuk teknis pengumpulan
dan pengelolaan data untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
b. mengumpul dan mengelola data penyusunan program secara sistematis
dalam rangka penatausahaan penyusunan program lingkup Dinas
Kesehatan.
c. menyusun laporan realisasi pengumpulan dan pengolahan data untuk
memudahkan dan tertibnya pemberian informasi penyusunan program
lingkup Dinas Kesehatan.
d. menyiapkan hasil olahan data, pengumpulan data dan informasi
penyusunan program lingkup Dinas Kesehatan dalam bentuk naskah sesuai
kebuhan yang berlaku.
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas.
f. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan petunjuk atasan.

PETUGAS OPERATOR KOMPUTER


Pasal 10

Operator Komputer mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :


a. mempelajari data yang telah diprogramkan dan mengelolahnya dengan
komputer sesuai dengan instruksinya;
b. memasang disk-pock kedalam ling prints dan menyimpan program dari
programer;
c. menjalankan proses komputer sesuai dengan program serta media yang tidak
berfungsi untuk diadakan perbaikan;
d. mencatat penggunaan komputer dan peralatan program serta media yang tidak
berfungsi untuk dilaporkan dan diadakan perbaikan;
e. memelihara kebersihan peralatan sesuai dengan petunjuk untuk mencegah
kerusakan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

PENGADMINSTRASIAN UMUM
Pasal 11

Pengadministrasian Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. menyiapkan buku agenda, buku ekspedisi dengan membuat kolom menurut
kebutuhan masing-masing dan menuliskan maksud tiap kolom untuk
memudahkan pencetakan surat dan naskah;
b. mengagenda surat masuk dengan mencatat kedalam buku agenda dan
menulis nomor, tanggal surat, asal surat dan tujuan surat agar surat-surat yang
masuk tercatat dan mudah diketahui;
c. mencatat surat keluar kedalam buku, mengekspedisi dan menggunakan kartu
kendali agar surat keluar tercatat dan muidah diketahui arahnya;
d. menyusun surat-surat dinas lainnya dengan mencatat dalam buku arsip serta
menyusun menurut urutan nomor, kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas yang menggunakan kotak surat
dan menyiapkan dalam rak arsip urutan nomor, klasifikasi arsip untuk
memudahkan penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

URAIAN TUGAS JABATAN


SUB BAGIAN TATA USAHA
Pasal 12

(1) Tugas pokok kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah melaksanakan
penyelenggaraan urusan kepegawaian, urusan rumah tangga, hubungan
masyarakat dan hukum.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai Uraian Tugas Jabatan sebagai berikut:
a. Membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas;
b. Memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok
permasalahan dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat
diselesaikan dengan baik;
c. Membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerjasama yang baik,
serasi dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas;
d. Mengonsep surat dan naskah dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk
atasan untuk terarahnya pelaksanaan tugas;
e. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Tata Usaha sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
f. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan agar tugas
dapat dikerjakan dengan baik;
g. Mengoreksi, memaraf dan mengevaluasi konsep naskah dinas hasil kerja
staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
h. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap
staf dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan
karier;
i. mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan Sub Bagian Tata Usaha
dan mencari alternatif pemecahannya sebagai bahan pelaksanaan tugas;
j. melaksanakan koordinasi kegiatan dengan unsur organisasi dinas dan
instansi terkait agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik;
k. melaksanakan evaluasi dan laporan kegiatan Sub Tata Usaha secara
berkala kepada sekretaris sebagai bahan tindak lanjut pelaksanaan tugas;
l. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada
Sekretaris Dinas sebagai bahan pelaksanaan tugas.
(3) Sub Bagian Tata Usaha membawahi :
a. Petugas Administrasi Pengangkatan, Mutasi dan Pengembangan Karier
Pegawai, dan tenaga kesehatan PTT.
b. Petugas Pengelola Kenaikan Pangkat dan kenaikan Gaji Berkala Pegawai ;
c. Petugas Dokumentasi Hukum dan Perundang-Undangan
d. Petugas Penyaringan Informasi, Publikasi dan Pers
e. Petugas Pengelola Perpustakaan
f. Petugas Keprotokolan
g. Petugas Taman dan Kebersihan
h. Petugas Tehnis Listrik, Elektronik dan Kondisioner
i. Petugas Teknisi Air Bersih
j. Pengemudi
k. Pramu Tamu
l. Pramu Kantor
m. Petugas Pengumpulan dan Pengelah Data
n. Petugas Operator Komputer
o. Petugas Pengadminitrasian Umum
p. Petugas perlengkapan kantor, audiotorium dan ruang rapat
q. Petugas Pemroses SPPD
r. Petugas Penata Usaha Arsip
s. Petugas Pengarah Surat
t. Caraka
u. Pengetik

PETUGAS ADMINISTRASI PENGANGKATAN, MUTASI


DAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DAN TENAGA KESEHATAN PTT
Pasal 13
Petugas Administrasi Kepegawaian mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut :
a. Mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan pelaksanaan
tugas sub bagian kepegawaian untuk bahan pelaksanaan tugas.
b. Mempersiapkan bahan dan data peraturan perundang-undangan kepegawaian
yang berlaku untuk dipedomani dalam rangka melaksanakan tugas-tugas
kepegawaian.
c. Melaksanakan tugas-tugas administrasi kepegawaian dalam bentuk daftar
nominatif, usul permintaan pensiun, daftar urut kepangkatan dan tanda
penghargaan sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Menerbitkan pelaksanaan daftar hadir pegawai yang akan mengurus kenaikan
pangkat dan kenaikan gaji berkala untuk diteruskan pada instansi yang
berwewenang untuk dikelola.
e. Mempersiapkan kebutuhan administrasi kenaikan pangkat atau kenaikan gaji
berkala agar pengelolaan administrasi teratur pelaksanaannya.
f. Menyusun dan mengarsipkan surat-surat dinas yang ada kaitannya dengan
kepegawaian dan menyimpan menurut kode dan klasifikasi arsip untuk
memudahkan penemuan apabila dibutuhkan kembali.
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
a. Mengumpulkan data kepegawaian untuk kelengkapan usulan mutasi/pindah untuk
tertibnya administrasi.
b. Mengonsep usul usul pindah dan cuti untuk penetapannya.
a. Mengumpulkan data/bahan penyusunan program kegiatan pengembangan
kepegawaian berdasarkan pelaksanaan tugas dengan mencatat secara sistematis
untuk bahan pengolahan data laporan kepegawaian.
b. Mempersiapkan pembenahan mental dan disiplin pegawai serta mengurus
kesejahteraan pegawai.
c. Mempersiapkan bahan penyusunan formasi kepegawaian dan administrasi
pengembangan pegawai, ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk
dipedomani dalam pelaksanaan tugas.
d. Menyusun laporan realisasi pendidikan dan pelatihan untuk memudahkan dan
tertifnya penysunan laporan.
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

PETUGAS PENGELOLAH KENAIKAN PANGKAT


DAN KENAIKAN GAJI BERKALA PEGAWAI
Pasal 14
Petugas Pengelola Kenaikan Pangkat Pegawai mempunyai uraian tugas jabatan
sebagai berikut :
a. Mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan pelaksanaan
tugas Pengelolah Kenaikan Pangkat Pegawai untuk bahan pelaksanaan tugas.
b. Mengumpulkan data/bahan penyusunan program kegiatan Pengelolah Kenaikan
Pangkat Pegawai berdasarkan pelaksanaan tugas dengan mencatat secara
sistematis untuk bahan pengelolah dara laporan kepegawaian.
c. Mempersiapkan bahan penyusunan administrasi pengelola kenaikan pangkat
sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
d. Melaksanakan kegiatan koordinasi pengelolaan kenaikan pangkat pegawai lingkup
sekretariat Dinas Kesehatan ke BKD Provinsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
e. Melaksanakan kegiatan penyusunan administrasi pengelolah kenaikan pangkat
pegawai lingkup secretariat Dinas Kesehatan untuk selanjutnya disampaikan ke
BKD Provinsi untuk penyelesaian lebih lanjut.
f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan petunjuk atasan.
g. Mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan pelaksanaan
tugas Pengelolah Kenaikan Gaji Berkala Pegawai untuk bahan pelaksanaan tugas.
h. Mengumpulkan data/bahan penyusunan program Pengelolah Kenaikan Gaji
Berkala Pegawai berdasarkan pelaksanaan tugas secara sistematis untuk bahan
pengelolah dara laporan kepegawaian.
i. Mempersiapkan bahan penyusunan administrasi pengelola kenaikan Gaji Berkala
Pegawai sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
j. Melaksanakan kegiatan penyusunan dan pengelolaan kenaikan Gaji Berkala
Pegawai lingkup sekretariat Dinas Kesehatan penyelesaian lebih lanjut.
k. Menyusun laporan realisasi pengelolaan kenaikan pangkat pegawai dan kenaikan
gaji berkala pegawai untuk memudahkan dan tertibnya penyusunan laporan.
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

PETUGAS DOKUMENTASI HUKUM DAN


PERUNDANG UNDANGAN
Pasal 15
Petugas Dokumentasi Hukum dan Perundang-undangan mempunyai uraian tugas
sebagai berikut :
a. Mempelajari pedoman dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
petugas dokumentasi hukum dan Perundang-undangan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan secara sistematis untuk tertibnya pelaksanaan tugas.
b. Melaksanakan penelitian dan pengelolaan dokumen hukum dan Perundang-
undangan sebagai proses tindak lanjut.
c. Melaksanakan pengelolaan hukum dan Perundang-undangan dalam rangka usaha
penertiban, Perundang-undangan di Daerah sebagai tindak lanjut
pelaksanaannya.
d. Menyusun data dokumentasi hukum dan Perundang undangan menurut jenis
dan klasifikasi sebagai hasil kerja untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas.
e. memelihara produk hukum sebagai dokumentasi dan menyerahkan ke
perpustakaan;
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaba n pelaksanaan tugas.

PETUGAS PENYARINGAN INFORMASI, PUBLIKASI DAN PERS


Pasal 16
Petugas Penyaringan Informasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. penghimpun dan mempelajari pedoman dan petunjuk teknis tata cara penyaringan
informasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;
b. menyiapkan sarana dan prasarana penyaringan informasi untuk kelancaran
pelaksanaan tugas penyaringan informasi Dinkes. ;
c. pengumpulkan data penyaringan informasi dengan mencatat secara sistematis untuk
kegiatan penyaringan informasi Dinkes;
d. menyiapkan hasil penyaringan infor`i````masi dalam bentuk naskah dinas atau berita
elektronik untuk diberitakan pada media cetak sesuai kebutuhan ;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara tulisan untuk bahan
pertanggung jawaban pelaksanaan tugas ;
f. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan petujuk atasan ;
g. penghimpun dan mempelajari pedoman dan petunjuk teknis tata cara publikasi dan
pers yang baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;
h. pengumpulkan data publikasi dan pers dengan mencatat secara sistematis untuk
kegiatan penyaringan informasi Dinkes ;
i. menyusun laporan realisasi publikasi dan pers menurut klasifikasinya untuk
memudahkan dan tertibnya pemberian informasi kepada masyarakat apabila
dilakasanakan ;
j. menyiapkan hasil publikasi dan pers dalam bentuk naskah dinas atau berita elektronik
untuk diberitakan pada media cetak sesuai kebutuhan ;
a. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara tulisan untuk
bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas ;

PETUGAS PENGELOLA PERPUSTAKAAN


Pasal 17
Petugas Pemelihara Dokumentasi Perpustakaan mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
a. mengumpulkan data yang erat kaitannya dengan pelaksanaan peningkatan
koleksi dan dokumentasi perpustakaan untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;
b. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan dokumentasi perpustakaan
agar pelayanan terhadap pengunjung perpustakaan dapat berjalan secara tertib ;
c. menyusun pedoman dan petunjuk teknis tata cara pemberian pelayanan kepada
setiap pengunjung dokumentasi perpustakaan ;
d. mempersiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan pemeliharaan dokumentasi
perpustakaan sesuai dengan kebutuhan;
g. memelihara buku-buku sebagai dokumentasi perpustakaan yang ada
dalam perpustakaan agar penempatan buku dan judul sesuai dengan katalog dan
klasifikasi permasalahan ;
e. mencatat secara sistematis setiap buku-buku sebagai dokumentasi perpustakaan
agar penempatan buku dan judul sesuai dengan klasifikasi permasalahan
f. melaksanakan pemeliharaan dokumentasi perpustakaan agar suasana dalam
ruang perpustakaan tetap rapih dan bersih untuk kenyamanan pengunjung ;
a. mempelajari katalog dokumentasi perpustakaan agar dalam melakukan pelayanan
pada setiap pengunjung dapat berjalan dengan baik dan lancar ;
b. melaksanakan pengadministrasian pada setiap pengunjung dokumentasi
perpustakaan sebagai bahan laporan pelaksanaan tugas dokumentasi perpustakaan ;
c. melaksanakan proses pelayanan peminjaman dokumentasi perpustakaan dengan
mencatat nama, instansi, tanggal dan batas pengembaliannya;
d. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara tulisan untuk
bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas ;

PETUGAS KEPROTOKOLAN
Pasal 18

Petugas Keprotokolan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. mengumpulkan bahan penyusunan acara berdasarkan data dari
penyelenggara untuk bahan pelaksanaan tugas ;
b. mempelajari dan menyusun kegiatan acara berdasarkan kumpulan data serta
konsultasi dengan penyelenggara yang akan dijadikan sebagai bahan untuk
pembawa acara ;
c. mengadakan koordinasi dengan penyelenggara atau instansi yang terkait
dengan pelaksanaan acar agar dalam membawakan susunan acara terlaksana
dengan baik sesuai dengan kehendak penyelenggara ;
d. menyusun dan mengatur penjemputan dan pengantaran tamu pimpinan agar
terlaksana dengan rapih dan terampil ;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

PETUGAS TAMAN DAN KEBERSIHAN


Pasal 19
Petugas Taman dan Kebersihan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan Taman dan Kebersihan
sebagai bahan petunjuk pelaksanaan tugas ;
b. mengontrol keadaan Taman dan Kebersihan lingkungan kantor dan rumah tangga
pimpinan untuk mengetahui kemungkinan adanya taman yang perlu perawatan dan
menjaga kebersihan lingkungan Rumah Tangga Pimpinan ;
c. menyediakan peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas
perawatan Taman dan Kebersihan lingkungan kantor dan Rumah Tangga Pimpinan ;
d. melaksanakan Perawatan Taman dan Kebersihan lingkungan kantor dan Rumah
Tangga Pimpinan sesuai usul untuk proses tindak lanjut pelaksanaannya ;
e. memcatat kebutuhan bahan peralatan Taman dan Kebersihan lingkungan kantor
dan Rumah Tangga Pimpinan sesuai dengan keperluan ;
f. menyusun rencana program dan pemeliharaan Taman dan Kebersihan pada unit
kerja sesuai ketentuan yang berlaku ;
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

PETUGAS TEHNIS LISTRIK, ELEKTRONIK DAN KONDISIONER


Pasal 20
Petugas Tehnisi Listrik mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut :
a. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan kelistrikan sebagai
bahan petunjuk pelaksanaan tugas ;
b. menerima dan mengumpulkan laporan permintaan perbaikan jaringan listrik
yang rusak dan menyampaikan kepada atasan untuk mendapatkan perbaikan ;
c. mengontrol dan mengecek keadaan penerangan jaringan listrik dan
peralatannya umtuk mengetahui bagian yang memerlukan perbaikan ;
d. mengecek kerusakan jaringan listrik yang dilaporkan untuk mengetahui
kepastian kerusakannya dan menentukan bahan yang memerlukan perbaikan ;
e. mengikuti dan mengawasi pekerjaan perbaikan jaringan listrik yang dikerjakan
oleh pihak lain untuk menghindari kesalahan dan mengetahui perkembangannya ;
f. melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan listrik negara untuk kelancaran
pelaksanaan tugas ;
g. menyusun rencana pemeliharaan jaringan listrik sesuai ketentuan yang
berlaku ;
h. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan elektronik dan
kondisioner sebagai bahan petunjuk pelaksanaan tugas ;
i. menerima dana mengumpulkan laporan permintaan perbaikan elektronik dan
kondisioner yang rusak dan menyampaikan kepada atasan;
j. mengontrol dan mengecek keadaan penerangan jaringan elektronik dan
kondisioner serta peralatannya untuk mengetahui bagian yang memerlukan
perbaikannya ;
k. mengecek kerusakan jaringan elektronik dan kondisioner yang dilaporkan untuk
mengetahui kerusakannya dan menentukan bahan yang memerlukan perbaikan;
l. mengawasi pekerjaan perbaikan jaringan elektronik dan kondisioner yang
dikerjakan oleh pihak lain untuk menghindari kesalahan dan mengetahui
perkembangannya;
m. melakukan kordinasi dengan pihak perusahaan atau pihak lain yang menangani
elektronik dan kondisioner untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;
n. menyusun rencana program dan pemeliharaan jaringan elektronik dan
kondisioner pada unit kerja sesuai ketentuan yang berlaku ;
o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

PETUGAS TEKNISI AIR BERSIH


Pasal 21
Petugas Tehnisi Air Bersih mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan Air Bersih sebagai bahan
petunjuk pelaksanaan tugas ;
b. menerima dan mengumpulkan laporan permintaan perbaikan jaringan Air Bersih
yang rusak dan menyampaikan kepada atasan untuk mendapatkan perbaikan ;
c. mengontrol dan mengecek keadaan penerangan jaringan Air Bersih serta
peralatannya untuk mengetahui bagian yang memerlukan perbaikan ;
d. mengecek kerusakan jaringan Air Bersik yang dilaporkan untuk mengetahui
kepastian kerusakannya dan menentukan bahan yang memerlukan perbaikan ;
e. mengikuti dan mengawasi pekerjaan perbaikan jaringan Air Bersih yang dikerjakn
oleh pihak lain untuk menghindari kesalahan dan mengetahui perkembangannya ;
f. melakukan koordinasi dengan pihak lain yang menangani Air Bersih untuk
kelancaran pelaksanaan tugas ;
g. menyusun rencana program dan pemeliharaan jaringan Air Bersih pada unit kerja
sesuai ketentuan yang berlaku ;
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

PENGEMUDI
Pasal 22
Pengemudi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. membersihkan mobil dengan mencuci dan melap agar dalam keadaan siap
pakai ;
b. memelihara mesin dan komponen mobil dengan memperbaiki kerusakan
sesuai kemampuan teknis agar dalam keadaan siap pakai ;
c. mengemudikan mobil sesuai surat tugas dan perintah atasan, pejabat/petugas
yang menjalankan tugas pada DINAS KESEHATAN ;
d. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

PRAMU TAMU
Pasal 23
Pramu Tamu mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan buku tamu dan perlengkapan lain serta perlengkapan lainnya ;
b. menanyakan maksud kedatangan tamu dan memberikan pelayanan informasi
berdasarkan data dan ketentuan yang berlaku agar pelayanan tamu dapat
terkendali ;
c. meminta, memeriksa serta meletakkan identitas tamu dan memberikan kartu
tanda pengenal sebagai syarat untuk dapat memasuki atau menemui orang yang
akan dituju ;
d. memberikan informasi kepada pejabat atau orang yang akan ditemui tentang
kedatangan tamu agar pelaksanaan tugas dapat berjalan sebagai arsip ;
e. menyiapkan catatan tamu berdasarkan waktu dan tempat yang tersedia
sebagai arsip;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

PRAMU KANTOR
Pasal 24
Pramu Kantor mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. mempersiapkan peralatan kebersihan agar dalam melaksanakan tugas
mendapatkan hasil yang baik ;
b. membersihkan ruangan dan lingkungan kantor dengan menyapu dan
mengepel agar tetap bersih dan rapih ;
c. membersihkan peralatan kantor dengan menggunakan lap dan sapu bulu agar
peralatan kantor tetap bersih dan rapih ;
d. menjaga kebersihan ruangan kantor maupun sekitarnya agar selalu bersih ;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

PETUGAS PENGUMPULAN DAN PENGOLAH DATA


Pasal 25
Petugas Pengumpulan dan Pengelola Data Mempunyai uraian tugas jabatan sebagai
berikut :
a. Mengumpul dan mempelajari pedoman dan petunjuk teknis pengumpulan dan
pengelolaan data untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
b. Pengumpulan dan pengelolah data kepegawaian secara sistematis dalam rangka
penatausahaan kepegawaian lingkup secretariat dinas kesehatan.
c. Menyusun laporan realisasi pengumpulan dan pengolahan data untuk
memudahkan dan tertibnya pemberian informasi kepegawaian lingkup
secretariat dinas kesehatan.
d. Menyiapkan hasil olahan data, pengumpulan data dan informasi kepegawaian
lingkup secretariat dinas kesehatan dalam bentuk naskah sesuai yang berlaku.
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

OPERATOR KOMPUTER
Pasal 26
Operator Komputer Mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut :
a. Mempelajari data yang telah diprogramkan dan pengolahnya dengan computer
sesuai dengan instruksinya.
b. Memasang Dis-Vock kedalam disket Unit Real Tape dan Kontinon Formek dalam
Line Print dan menyimpan program dari programer.
c. Menjalankan proses computer sesuai dengan program serta memperhatikan
apabila ada media yang tidak berfungsi untuk diadakan perbaikan.
d. Mencatat penggunaan computer dan peralatan yang memerlukan pemeliharaan
untuk dilaporkan pada atasan.
e. Memelihara kebersihan peralatan computer untuk pemakai peralatan computer.
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tuigas.

PENGADMINISTRASIAN UMUM
Pasal 27
Pengadministrasian Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyiapkan buku agenda, buku ekspedisi dengan membuat kolom menurut
kebutuhan masing-masing dan menuliskan maksud tiap kolom untuk
memudahkan pencetakan surat dan naskah;
b. Mengagenda surat masuk dengan mencatat kedalam buku agenda dan menulis
nomor, tanggal surat, asal surat dan tujuan surat agar surat-surat yang masuk
tercatat dan mudah diketahui;
c. mencatat surat keluar kedalam buku, mengekspedisi dan menggunakan kartu
kendali agar surat keluar tercatat dan muidah diketahui arahnya;
d. menyusun surat-surat dinas lainnya dengan mencatat dalam buku arsip serta
menyusun menurut urutan nomor, kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas yang menggunakan kotak surat dan
menyiapkan dalam rak arsip urutan nomor, klasifikasi arsip untuk memudahkan
penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
PETUGAS PERLENGKAPAN KANTOR, AUDIOTORIUM DAN RUANG RAPAT
Pasal 28

Petugas Perlengkapan Kantor mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Mengontrol kondisi Perlengkapan Kantor yang baik maupun yang rusak atau
tidak dapat digunakan;
b. Mencatat data kerusakan Perlengkapan Kantor untuk rencana perbaikan;
c. Melaporkan pada atasan mengenai kerusakan Perlengkapan Kantor yang
memerlukan dana perbaikan;
d. Memperbaiki kerusakan ringan pada Perlengkapan Kantor seperti meja, kursi,
lemari dan lain-lain agar dapat digunakan kembali dengan baik;
e. Mengikuti pelaksanaan perbaikan Perlengkapan Kantor yang dilakukan oleh
pihak lain untuk mengetahui perkembangannya;
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang sesuai dengan petunjuk atasan;
h. mengontrol keadaan ruangan auditorium dan ruang rapat untuk mengetahui bagian
yang memerlukan perbaikan;
i. mengatur kesiapan ruangan yang akan dipakai untuk rapat-rapat sesuai kebutuhan;
j. menyediakan alat perlengkapan yang akan digunakan oleh peserta rapat-rapat sesuai
kebutuhan;
k. mengatur dan membantu membersihkan ruangan auditorium dan ruang rapat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
l. mengecek dan menyimpan kembali peralatan auditorium dan ruang rapat setelah
dipergunakan agar terjamin keamanan dan kerapihan alat serta siap pakai;
m. memelihara kebersihan auditorium dan ruang rapat serta perlengkapannya agar
kerapihan dan kerapihan alat serta siap pakai;
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun secara
tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

PETUGAS PEMROSES SPPD


Pasal 29
Petugas Pemroses SPPD mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan pelaksanaan
tugas perjalanan Dinas Pimpinan atau staf yang akan melaksanakan perjalanan dinas
keluar daerah ;
b. meneliti surat perintah tugas yang ditanda tangani oleh pimpinan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pelasanaan tugas ;
c. mengonsep surat perintah perjalanan dinas sesuai dengan disposisi pimpinan dan
surst perintah perjalanan dinas untuk di tindak lanjut pelaksanaan tugas ;
d. melaksanakan pengurusan surat perintah perjalanan dinas kepada pihak yang
berwenang agar pelaksanaan tugas dapat berjalan sesuai dengan rencana ;
e. menyampaikan surat perintah perjalanan dinas kepada yang pengadministrasi
perjalanan dinas untuk dilakukan pembukuan sesuai dengan petunjuk teknis ;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

PETUGAS PENATA USAHA ARSIP


Pasal 30
Penata Usaha Arsip mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. menerima surat masuk keluar dan mengagenda surat dan menyortir surat yang
akan disimpan menurut jenisnya;
b. mengklasifikasi dan memberi kode pada surat masuk maupun surat keluar yang
akan disimpan menurut nomor, bulan dan tahun;
c. mengatur surat keluar yang telah diberi kode kedalam order untuk disimpan;
d. menyusun surat-surat dinas lainnya mencatat kedalam buku arsip sesuai dengan
pola klasifikasi dan jadwal retensi arsip serta menyusun menurut urutan nomor,
kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas dengan menggunakan kotaki surat
dan menyiapkan dalam rak arsip menurut urutan nomor, klasifikasi arsip untuk
memudahkan penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

PETUGAS PENGARAH SURAT


Pasal 31
Petugas Pengarah Surat mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :
a. menerima dan mencatat surat atau naskah dinas sebelum dilakukan
pendistribusian kepada yang bersangkutan;
b. mendistribusi surat atau naskah dinas yang telah diproses oleh Pimpinan baik
secara perseorangan atau Instansi/Unit Kerja agar terhindar dari kesalahan;
c. membubuhi tanda tangan pada buku ekspedisi pengantar surat atau surat tanda
terima sesuai petunjuk pimpinan untuk menghindari kesalahan tugas;
d. memeriksa dan membaca secara cermat Surat atau Naskah Dinas dari Pimpinan
untuk diarahkan sesuai disposisi guna terarahnya pelaksanaan tugas;
e. menyusun surat-surat dan naskah dinas sesuai dengan permasalahannya dan
mengelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya;
f. mencatat Surat atau Naskah Dinas sesuai dengan permasalahannya dan
megelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya kepada pengadministrasian
umum;
g. menyerahkan Surat atau Naskah Dinas sesuai dengan permasalahannya dan
mengelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya kepada pengadministrasian
umum;
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

CARAKA
Pasal 32
Caraka mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :
a. menerima dan memeriksa surat atau barang cetakan dari pimpinan kepada
pejabat yang yang bersangkutan berdasarkan masalah dan tujuan;
b. menerima dan memeriksa buku ekspedisi dan surat tanda terima serta
menghitung jumlah surat yang diterima agar sesuai jumlah yang tertera pada
buku ekspedis;
c. membuat rencana perjalanan menurut arah yang kan dituju;
d. menyusun dan memasukkan surat kedalam kantong surat berdasarkan tujuan
surat guna memudahkan pengiriman;
e. menyerahkan buku ekspedisi atau surat tanda terima kepada penerima surat
untuk ditandatangani;
f. menerima surat atau pesan titipan dari pejabat yang bersangkutan serta
meyampaikannya kepada pejabat yang berkepentingan sesuai dengan pesannya;
g. menerima dan menyerahkan ekspedisi atau surat tanda terima ekspeditur
sebagai bukti yang telah ditandatangani oleh penerima surat;
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

PENGETIK
Pasal 33

Pengetik mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :


a. mempelajari konsep yang akan diketik dengan membawa konsep dan
menanyakan tulisan yang meragukan untuk mengetahui isi konsep dan
menemukan huruf, angka dan tulisan yang salah atau tidak salah;
b. memperbaiki huruf, angka dan tulisan yang salah dan menulis dengan pensil
huruf, angka dan tulisan yang betul diatas tulisan yang salah utnuk memudahkan
pengetikan;
c. mengetik net sesuai konsep dan menurut pedoman pengetikan untuk kebenaran
dan kerapian hasil ketikan;
d. memeriksa hasil ketikan dengan menghapus huruf, angka dan tulisan yang salah
dengan Tip Eks dan mengetik yang betul untuk kebenaran hasil ketikan;
e. memperbaiki hasil ketikan dengan manghapus huruf, angka dan tulisan yang
salah dengan Tip Eks dan mengetik yang betul untuk kebenaran hasil ketikan ;
f. menyerahkan hasil ketikan dengan menyampaikan langsung kepada Kasubag
Keuangan atau kepada penyusun konsep ;
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban ;

URAIAN TUGAS JABATAN


SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
Pasal 34
(1) Tugas pokok Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan adalah
melaksanakan penyelenggaraan urusan perbendaharaan, akutansi, verifikasi, ganti
rugi, tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Keuangan dan
Perlengkapan mempunyai Uraian Tugas Jabatan sebagai berikut :
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada
bawahan dengan mendisposisi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan
dengan menjelaskan pokok permasalahan dan pemecahannya agar setiap tugas
yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-
tugas bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku agar
terjalin kerja sama yang baik, serasi dan saling mendukung dalam
melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas
berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan untuk terarahnya pelaksanaan
tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja Sub
Bagian Keuangan dan Perlengkapan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
f. mengoreksi, memaraf dan mengevaluasi konsep naskah dinas yang berkaitan
dengan keuangan dan perlengkapan sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku;
g. membina, memotivasi dan melaksanakan
pengawasan melekat terhadap staf dalam rangka peningkatan produktivitas
kerja serta pengembangan karier;
h. menyusun rancangan kebutuhan
anggaran, perubahan anggaran di lingkungan Sekretriat dan perhitungan
anggaran Dinas sebagai dasar pelaksanaan tugas;
i. melakukan penatalaksanaan keuangan Dinas Kesehatan sesuai dengan
kietentuan dan aturan yang berlaku agar tugas terlaksana dengan baik;
j. melaksanakan pembinaan dan bimbingan perbendaharaan terhadap
bendaharawan yang ada pada Dinas, baik Bendaharawan Pengeluaran,
Bendaharan Penerimaan, Pembantu Bendahara, maupun Bendaharawan
Satuan Kerja Program;
k. menyelesaikan/memfasilitasi Tindak Lanjut
Laporan Hasil Pemeriksaan (TL-LHP) agar tugas terlaksana dengan baik;
l. menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan keuangan dan perlengkapan
Dinas dan jika ada masalah dapat diselesaikan dengan baik sesuai ketentuan
dan aturan yang berlaku;
m. membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun secara tertulis
untuk bahan pertanggungjawaban.

(3) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan membawahi:


a. Bendahara Penerima
b. Bendaharawan Pengeluaran
c. Pembantu Bendahara
d. Ferivikator/Penanda Tangan SPM
e. Penyusun Laporan Keuangan
f. Pengelola Sistem Akutansi Keuangan (SAK)
g. Pengelola Sistem Akutansi Barang Milik Negara (SABMN)
h. Pengurus Barang
i. Penyimpan Barang
j. Petugas Pengetikan
k. Operator Komputer.

BENDAHARA PENERIMA
Pasal 35

Bendahara Penerima mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan sumbar
Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk kelancaran pelaksanaan tugas
Bendahara Penerima.
b. Melaksanakan kegiatan, pengurusan SPM sampai dengan terbitnya SP2D
pada Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.
c. Melakukan menarikan uang sesuai dengan permintaan atas persetujuan
atasan langsung pada Bank Pembangunan (BPD) Sultra.
d. Menerima, menyimpan, menyetorkan dan mempertanggungjawabkan uang
pendapan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD Dinas Kesehatan
Provinsi;
e. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk dijadikan bahan pertanggungjawaban.
f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai petunjuk atasan.

BENDAHARA PENGELUARAN
Pasal 36
Bendaharawan Pengeluaran mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan
pengelolaan anggaran dan pembiayaan untuk kelancaran pelaksanaan tugas
kebendaharaan.
b. Melaksanakan kegiatan, pengurusan SPM sampai dengan terbitnya SP2D
pada Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.
c. Melakukan menarikan uang sesuai dengan permintaan atas persetujuan
atasan langsung pada Bank Pembangunan (BPD) Sultra.
d. Menerima, menyimpan, membayarkan dan mempertanggungjawabkan
uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada
Dinas Kesehatan Provinsi
e. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk dijadikan bahan pertanggungjawaban.
f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai arahan atasan.

PEMBANTU BENDAHARA
Pasal 37

Pembantu Bendahara Pengeluaran mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Membantua Bendahara Pengeluaran dalam melakukan pencatatan
pembukuan;
b. Membantu Bendara Pengeluaran dalam urusan pembayaran (kasir);
c. Membantu Bendahara Pengeluaran dalam membuat dokumen penerimaan
dan pengeluaran;
d. Membantu Bendaharan Pengeluaran dalam melakukan pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai;
e. Melaksanakan tugas lainnya sesuai arahan atasan.

VERIFIKATOR SPM
Pasal 38

Verifikator SPM mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan kegiatan
Ferifikasi/Penanda Tangan SPM;
b. Melakukan ferivikasi kebenaran administrtif terhadap bukti pembayaran setiap
transaksi beserta data pendukungnya terhadap suatu kegiatan yang telah
dilaksanakan untuk pengajuan setiap SPM jika sudah diakui keabsahannya.
c. Melaksanakan tugas lainnya sesuai arahan atasan.
PETUGAS PENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 39

Petugas Penyusun Laporan Keuangan dibentuk berdasarkan Surat Penunjukan


Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara dengan tugas sebagai berikut :
a. Mempelajari PERMENDAGRI N0. : 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan PERMENDAGRI No. : 59 Tahun 2007
tentang Perubahan PERMENDAGRI No. : 13 Tahun 2006;
b. Menyusun Laporan Prognosis Realisasi Anggaran Semester I dan Laporan
Tahunan per 31 Desember tahun berakhir;
c. Melaksanakan tugas lainnya sesuai arahan atasan.

PETUGAS PENGELOLA SISTEM AKUTANSI KEUANGAN


Pasal 40

Petugas Pengelola Sistem Akutansi Keuangan (SAK) mempunyai uraian tugas


sebagai berikut ;
a. Mempelajari pedoman dan petunjuk teknis (Soffware) tentang Sistem Akutansi
Keuangan
b. Melakukan entri data terhadap realisasi keuangan pelaksanaan terhadap
kegitan pada setiap satker program yang bersumber Dana Dekonsentrasi
dengan sistem komputerisasi yang kemudian dilakukan penggabungan pada
Tingkat Wilayah termasuk Dana Tugas Pembantuan dan dilanjutkan dengan
rekonsiliasi pada KPPN dan DJA selanjutnya dikirim ke Gubernur dan masing-
masing Eselon I.
c. Melaksanakan tugas lainnya sesuai arahan atasan.

PETUGAS PENGELOLA SISTEM AKUTANSI BARANG MILIK NEGARA


Pasal 41

Petugas Pengelola Sistem Akutansi Barang Milik Negara (SABMN) mempunyai


uraian tugas sebagai berikut:
a. Mempelajari pedoman dan petunjuk teknis (Soffware) tentang Sistem Akutansi
Barang Milik Negara (SABMN)
b. Melakukan entri data terhadap pengadaan barang milik negara yang
dilaksanakan pada setiap satker program Dana Dekonsentrasi dengan sistem
komputerisasi yang kemudian dilakukan penggabungan pada Tingkat Wilayah
termasuk Dana Tugas Pembantuan dan dilanjutkan dengan rekonsiliasi pada
KPPN dan DJA selanjutnya dikirim ke Gubernur dan masing-masing Eselon I.
c. Melaksanakan tugas lainnya sesuai arahan atasan.

PETUGAS PENGURUS BARANG


Pasal 42
Petugas Pengurus Barang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Mempelajari pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolaan Barang Milik
Daerah/Negara sebagai bahan rujukan.
b. Mempersiapkan petunjuk teknis inventarisasi Barang Milik Daerah/Negara
baik berupa barang bergerak maupun yang tidak bergerak untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
c. Melakukan inventarisasi Barang Milik Negara baik berupa barang bergerak
maupun yang tidak bergerak dengan mencatat secara sistematis dalam rangka
tertib administrasi dan pendistribusian barang jika diperlukan;
d. Menyusun data Inventarisasi Barang Milik Daerah/Negara baik barang
bergerak maupun yang tidak bergerak berdasarkan hasil pengumpulan data;
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai arahan;

PETUGAS PENYIMPAN BARANG


Pasal 43

Petugas Penyimpan Barang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Mempelajari pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolaan Barang Milik
Daerah/Negara sebagai bahan rujukan.
b. Menyiapkan instrument yang dibutuhkan seperti surat perintah
penerimaan/pengeluaraan barang (SPPB) untuk menjadi bahan laporan
triwulan dan tahunan;
c. Menerima dan memeriksa keadaan barang hasil pengadaan barang
berdasarkan surat pesanan, surat perintah kerja dan surat kontrak;
d. Mencatat setiap penerimaan barang, pengeluaran barang dan keadaan
penyediaan barang kedalam buku/kartu barang menurut jenisnya ;
e. Menghimpun seluruh tanda bukti penerimaan barang dan pengeluaran/
menyerahkan secara tertib dan teratur ;
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai arahan atasan ;

PETUGAS PENGUMPUL DAN PENGELOLA DATA


Pasal 44

Petugas Pengumpul dan Pengolah Data mempunyai uraian tugas sebagai


berikut :
a. Mempelajari pedoman dan petunjuk pengumpulan data dibidang Keuangan
untuk mengetahui cara, prosedur dan teknik serta metode untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
b. Mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan Keuangan dan
Operasional Dinas Kesehatan sesuai program kerja dengan mencatat secara
sistematis untuk bahan pengolahan data.
c. Menyusun laporan hasil pengumpulan dan pengolahan data menurut
klasifikasinya masing masing untuk memudahkan penyajian data
Operasional Dinas Kesehatan apabila dibutuhkan.
d. Menyajikan hasil olahan data dalam bentuk naskah, table maupun struktur
sesuai kebutuhan.
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tuigas.
f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai petunjuk atasan.

OPERATOR KOMPUTER
Pasal 45

Operator Komputer mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Menjaga, memelihara dan mengamankan perangkat computer sehingga selalu
siap digunakan untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;
b. Menyiapkan bahan pendukung dalam rangka entry data dan output data untuk
kelancaran pelaksanaan tugas ;
c. Menyiapkan dan mempelajari data entry untuk menghindari kemungkinan
kekeliruan atau kesalahan dalam mengentry data ;
d. Menjalankan proses komputer sesuai dengan program atau aplikasi yang
sesuai;
e. Mengatur file data dan mengelompokkan file data sesuai kebutuhan kerja
sehingga memudahkan dalam penelusuran ada yang dibutuhkan ;
f. Mencatat berbagai software maupun hardware yang tidak berfungsi dan
melaporkannya untuk dilakukan perbaikan :
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai arahan petunjuk atasan.

PETUGAS PENGETIKAN
Pasal 46

Petugas Pengetikan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Mempelajari konsep yang akan diketik dengan membawa konsep dan
menanyakan tulisan yang meragukan untuk mengetahui isi konsep guna
menemukan huruf, angka dan tulisan yang tepat;
b. Memperbaiki huruf, angka dan tulisan yang salah dan menulis dengan benar
hasil koreksi untuk memudahkan pembacaan dalam pengetikan ;
c. Mengetik net sesuai konsep dan menurut pedoman pengetikan untuk
kebenaran dan kerapian hasil ketikan ;
d. Mengoreksi hasil ketikan sehingga hasil ketikan diyakini akan kebenarannya;
e. Menyerahkan hasil ketikan dengan menyampaikan langsung kepada Kasubag
Keuangan dan Perlengkapan;
f. Melaksanakan tugas lain yang sesuai dengan arahan atasan;
Bagian Kedua
URAIAN TUGAS JABATAN
BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Pasal 47

(1) Tugas Pokok Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah
melaksanakan pembinaan penyelenggaraan program pelayanan kesehatan
masyarakat;

(2) Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut Kepala Bidang Bina Pelayanan
Kesehatan Masyarakat mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut :
1. menyusun rencana dan program kerja Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
Masyarakat sebagai dasar pelaksanaan tugas;
2. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
pelaksanaan tugas ;
3. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
4. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan agar terjalin kerja sama
yang baik, serasi dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
5. mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan kesehatan Ibu, Kesehatan anak
dan Keluarga Berencana, kesehatan kerja, kesehatan komunitas, pembinaan
peningkatan gizi, kesehatan rujukan dan khusus sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku;
6. mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan Ibu, kesehatan anak dan
Keluarga Berencana, kesehatan rujukan dan khusus, kesehatan komunitas dan
pembinaan peningkatan gizi masyarakat sesuai petunjuk teknis dan ketentuan
dan peraturan yang berlaku;
7. melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan ibu, kesehatan anak, kesehatan
komunitas, kesehatan kerjas, kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan
khusus, dan peningkatan gizi masyarakat sesuai petunjuk teknis dan ketentuan
dan peraturan yang berlaku;
8. melaksanakan kerjasama lintas sektoral dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat sesuai petunjuk teknis dan ketentuan dan
peraturan yang berlaku;
9. mengoreksi dan memaraf konsep naskah dinas yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan masyarakat untuk disampaikan kepada atasan sebagai
hasil pelaksanaan tugas;
10. melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas serta penyusunan laporan kegiatan
secara berkala kepada Pimpinan sebagai bahan tindak lanjut pelaksanaan
tugas;
11. menyampaikan laporan Pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.

(3) Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Masyarakat membawahi:


a) Kepala Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Dasar
b) Kepala Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus
c) Kepala Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Komunitas dan Gizi Masyarakat

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Pasal 48

(1) Tugas pokok kepala seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Dasar adalah
menyelenggarakan bimbingan dan pengendalian pelayanan kesehatan dasar;

(2) Untuk melaksanakan tugas Pokok tersebut Kepala Seksi Bimdal Pelayanan
Kesehatan mempunyai uraian jabatan sebagai berikut :
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada
bawahan dengan mendisposisi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan
dengan menjelaskan pokok permasalahan dan pemecahannya agar setiap tugas
yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-
tugas bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin
kerja sama yang baik, serasi dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas
berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. Menyusun rencana dan program kerja
Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Dasar sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
f. Mengoreksi, memaraf dan mengevaluasi
konsep naskah dinas hasil kerja bawahan untuk diajukan kepada pimpinan sesuai
dengan aturan dan ketentuan yang berlaku;
g. Membina, memotivasi dan melaksanakan
pengawasan melekat terhadap bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas
kerja serta pengembangan karier;
h. Menyusun konsep pembinaan dan petunjuk
teknis peningkatan kesehatan ibu, kesehatan anak dan pelayanan medis Keluarga
Berencana sebagai bahan pelaksanaan tugas;
i. Menyusun konsep alternatif pemecahan
masalah yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dasar sebagai bahan
pelaksanaan tugas;
j. Melakukan konsultasi kegiatan dengan
Dinas/Badan/Lembaga terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
k. Memantau dan mengawasi kegiatan
bawahan sesuai aturan dan ketentuan agar tugas dapat terlaksana dengan baik;
l. Menyusun laporan kegiatan Seksi Bimdal
Pelayanan Kesehatan Dasar sebagai bahan pertanggungjawaban; .
(3) Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Bimdal Pelayanan
Kesehatan Dasar dibantu oleh :
a. Tenaga Pelaksana Kesehatan ibu;
b. Tenaga Pelaksana Kesehatan anak
c. Tenaga Pelaksana Pelayanan Kesehatan Masayarakat;
d. Tenaga Pengumpul dan Pengolah Data;
e. Tenaga Pengadministrasi.

TENAGA PELAKSANA KESEHATAN IBU


Pasal 49

Tenaga pelaksana kesehatan ibu mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja kesehatan ibu dan KB untuk
melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan.
b. Melaksanakan Pembinaan pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Ibu Bersalin, ibu
Nifas dan pengendalian upaya Penanggulangan Komplikasi.
c. Melaksanakan bimbingan teknis dan penyuluhan pada masyarakat, kader
kesehatan, dan kelompok lainnya tentang usaha-usaha kesehatan ibu.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan usaha-usaha kegiatan ibu
dan KB pada unit pelayanan kesehatan;
e. Melaksanakan koordinasi dan hubungan kerja dengan unit kerja lain untuk
meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam
meningkatkan cakupan kesehatan ibu.
f. Mengidentifikasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan kesehatan ibu dan menyiapkan bahan pemecahannya;
g. Mengkoordinir penyediaan data hasil kegiatan program kesehatan Ibu.

TENAGA PELAKSANA KESEHATAN ANAK


Pasal 50

Tenaga pelaksana kesehatan anak mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja kesehatan anak untuk melaksanakan
kegiatan yang telah ditentukan.
b. Melaksanakan Pembinaan Kesehatan neonatal, Bayi, anak dan pengendalian
upaya Penanggulangan Komplikasi.
c. Melaksanakan bimbingan teknis dan penyuluhan pada masyarakat, kader
kesehatan, dan kelompok lainnya tentang usaha-usaha kesehatan anak.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan usaha-usaha kegiatan anak
pada unit pelayanan kesehatan;
e. Melaksanakan koordinasi dan hubungan kerja dengan unit kerja lain untuk
meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam
neningkatkan cakupan kesehatan anak.
f. Mengidentifikasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan kesehatan anak dan menyiapkan bahan pemecahannya;
g. Mengkoordinir penyediaan data hasil kegiatan program kesehatan anak.

TENAGA PELAKSAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT


Pasal 51

Petugas pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja program kesehatan masyarakat untuk melaksanakan
kegiatan yang telah ditentukan.
b. Melaksanakan bimbingan teknis dalam memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat baik di dalam gedung maupun diluar gedung.
c. Melakukan pembinaan dalam melaksanakan mini lokakarya puskesmas.
d. Melaksanakan koordinasi dan hubungan kerja dengan unit kerja lain untuk
meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam
neningkatkan cakupan rawat jalan.
e. Melakukan peningkatan pemantapan manajemen Puskesmas

TENAGA PENGUMPUL DAN PENGOLAH DATA


Pasal 52

Tenaga pengumpul dan pengolah data mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun dan menyampaikan rencana kerja pengelolaan data program
Pelayanan Kesehatan Dasar dan melaporkan kepada atasan;
b. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data program Pelayanan
Kesehatan Dasar;
c. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan program Pelayanan Kesehatan Dasar;
d. Menyajikan data Pelayanan Kesehatan Dasar;
e. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan kesehatan ibu melalui
pemantauan wilayah setempat (PWS).
f. Mengelola dan mentabulasi data hasil pelayanan kesehatan ibu dan KB
melalui pelaporan PWS-KIA dan laporan Khusus KIA dan KB.
g. Menganalisa dan menginterpretasikan data hasil pelayanan kesehatan ibu dan
anak
h. Membuat feed back/umpan balik laporan hasil kegiatan program kesehatan Ibu
ke kab/kota setiap triwulan
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas jabatan kepada atasan.

TENAGA PENGADMINISTRASI
Pasal 53

Pengadministrasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyiapkan buku agenda, buku ekspedisi dengan membuat kolom menurut
kebutuhan masing-masing dan menuliskan maksud tiap kolom untuk
memudahkan pencetakan surat dan naskah;
b. Mengagenda surat masuk dengan mencatat kedalam buku agenda dan
menulis nomor, tanggal surat, asal surat dan tujuan surat agar surat-surat yang
masuk tercatat dan mudah diketahui;
c. Mencatat surat keluar kedalam buku, mengekspedisi dan menggunakan kartu
kendali agar surat keluar tercatat dan muidah diketahui arahnya;
d. Menyusun surat-surat dinas lainnya dengan mencatat dalam buku arsip serta
menyusun menurut urutan nomor, kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. Mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas yang menggunakan kotak surat
dan menyiapkan dalam rak arsip urutan nomor, klasifikasi arsip untuk
memudahkan penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN KHUSUS
Pasal 54

(1) Tugas pokok seksi bimdal pelayanan kesehatan rujukan dan khusus adalah
melaksanakan penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian pelayanan
kesehatan rujukan dan kesehatan;
(2) Untuk melaksanakan tugas Pokok tersebut Kepala Seksi Bimdal Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Khusus memepunyai uraian Jabatan sebagai berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja Seksi Bimdal Kesehatan Rujukan dan
Khusus sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan pelayanan
kesehatan khusus sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
g. menyusun konsep alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pelayanan rujukan, kesehatan khusus, kesehatan kerja, dan sertifikasi untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
h. mengoreksi, memaraf dan mengevaluasi konsep naskah dinas hasil kerja staf
agar pekerjaan terlaksana dengan baik;
i. melaksanakan, mengawasi dan menyusun petunjuk teknis bimbingan standar
kesehatan kerja sebagai peboman pelaksanaan tugas;
j. melaksanakan, mengawasi dan memberikan sertifikasi kepada pusat-pusat
pelayanan kesehatan agar tugas terlaksana dengan baik;
k. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pelaksanaan pengawasan
pelayanan kesehatan khusus meliputi pelayanan kesehatan gigi, kesehatan
indra, Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Khusus, optik, salon kecantikan dan
pelayanan kesehatan non medis di masyarakat agar pelayaan terlaksanan
dengan baik;
l. mengawasi dan mengukur dampak kegiatan kerja pada institusi pemerintah dan
Swasta terhadap kesehatan pekerja agar pekerja nyaman dalam melaksanakan
tugas;
m. menyelenggarakan pengawasan terhadap pelayanan kesehatan kerja yang
meliputi prasarana dan sarana kesehatan di tempat kerja agar tugas terlaksana
dengan baik;
n. melaksanakan konsultasi kegiatan Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan
dan khusus dengan unsur organisasi, dinas dan instansi terkait agar kegiatan
terlaksana dengan baik;
o. menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan Seksi Bimdal Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Khusus secara berkala kepada atasan;

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini,
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan rujukan dan Khusus dibantu oleh :
a. Tenaga Teknis Bidang Pelayanan Kesehatan rujukan;
b. Tenaga Teknis Bidang Kesehatan Khusus;
c. Tenaga Teknis Bidang Kesehatan Kerja;
d. Tenaga Pengumpul dan Pengolah Data;
e. Tenaga Pengadministrasi;

PETUGAS TENAGA TEKNIS BIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


Pasal 57

Petugas teknis bidang kesehatan rujukan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan pembinaan penataan sistem rujukan di RSUD
Kabupaten/Kota dan RSUD Provinsi sebagai dasar pelaksanaan tugas;
b. menyusun pedoman teknis pelayanan kesehatan rujukan sebagai dasar pelaksanaan
tugas;
c. meningkatkan kapasitas petugas pelayanan kesehatan rujukan agar pelayanan
terlaksana dengan baik;
d. menyediakan format instrumen monitoring ketersediaan dan kelayakan sarana dan
prasarana rumah sakit PONEK dan Puskesmas PONED sebagai sarana pelaksanaan
tugas;
e. menyusun standar operasional keperawatan bagi petugas RS Kab/Kota sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
f. meningkatkan kapasitas petugas di RS PONEK dan Puskesmas PONED agar tugas
terlaksana dengan baik;
g. melakukan pembinaan peningkatan mutu cakupan pelayanan rehabilitasi medik
diseluruh Rumah Sakit Kabupaten/Kota. agar pelayanan terlaksana dengan baik;
h. melakukan pembinaan secara berkesinambungan melalui pertemuan, Supervisi,
Monitoring, Evalusi, dan Bimbingan Teknis untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
i. melakukan pembinaan upaya peningkatan dan Pengembangan pelaksanaan Sistem
informasi Rumah Sakit (SIRS) diseluruh Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi,
Kabupaten/kota untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

PETUGAS TENAGA TEKNIS BIDANG KESEHATAN KHUSUS


Pasal 58
Petugas teknis bidang kesehatan Khusus mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. menyusun program dan rencana kerja pelayanan kesehatan khusus meliputi
kesehatan jiwa, kesehatan indra. Kesehatan gigi, Kesehatan lanjut usia, dan
kesehatan tradisional,
b. melakukan upaya peningkatan petugas kabupaten dan puskesmas dibidang
pelayanan kesehatan jiwa, kesehatan gigi, kesehatan indra. Kesehatan lanjut usia,
dan kesehatan tradisional,
c. melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan jiwa, kesehatan indra. Kesehatan
lanjut usia, dan kesehatan tradisional,
d. melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan jiwa, kesehatan mata,
kesehatan olahraga, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan usila;
e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan kepada atasan .

PETUGAS TENAGA TEKNIS BIDANG KESEHATAN KERJA


Pasal 59
Petugas pelaksana kesehatan kerja mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. melakukan penyusunan rencana
kegiatan pembinaan kesehatan kerja meliputi kesehatan kerja, lingkungan kerja dan
ergonomi sebagai dasar pelaksanaan tugas;
b. melakukan peningkatan tenaga
terlatih kesehatan keselamatan kerja (K3) di RSUD Kabupaten/Kota;
c. memfasilitasi Pembentukan
Pelayanan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) didaerah yang terdapat pada
kelompok kerja informal untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melakukan pembinaan upaya
peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja pada pekerja Informal;
e. melakukan promosi kesehatan
kerja pada lembaga/perusahaan yang menggunakan tenaga kerja terutama tenaga
kerja wanita;.
f. melakukan pemantauan
penerapan standarisasi kesehatan kerja, standarisasi lingkungan kerja dan
standarisasi ergonomic;
g. membuat laporan pelaksanaan
pembinaan dan pemantauan pelaksanaan kesehatan kerja dan melaporkan pada
atasan.

PETUGAS TENAGA PENGUMPUL DAN PENGOLAH DATA


Pasal 60
Tenaga pengumpul dan pengolah data mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. menyusun dan menyampaikan rencana kerja pengelolaan data program kesehatan
rujukan dan khusus;
b. membuat dan mengembangkan format instrumen pengumpulan data sesuai
kebutuhan dan manfaat bagi pengembangan program pelayanan kesehatan rujukan
dan khusus;
c. melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data program pelayanan
kesehatan rujukan dan khusus;
d. melakukan rekapitulasi laporan kegiatan program kesehatan rujukan dan khusus;
e. pembuatan Laporan pelaksanaan kegiatan dan melaporkan pada atasan.

PETUGAS TENAGA PENGADMINISTRASI UMUM


Pasal 61
Petugas Pengadministrasi Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. menyiapkan buku agenda, buku ekspedisi dengan membuat kolom menurut
kebutuhan masing-masing dan menuliskan maksud tiap kolom untuk memudahkan
pencetakan surat dan naskah;
b. mengagenda surat masuk dengan mencatat kedalam buku agenda dan menulis
nomor, tanggal surat, asal surat dan tujuan surat agar surat-surat yang masuk tercatat
dan mudah diketahui;
c. mencatat surat keluar kedalam buku, mengekspedisi dan menggunakan kartu kendali
agar surat keluar tercatat dan muidah diketahui arahnya;
d. menyusun surat-surat dinas lainnya dengan mencatat dalam buku arsip serta
menyusun menurut urutan nomor, kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas yang menggunakan kotak surat dan
menyiapkan dalam rak arsip urutan nomor, klasifikasi arsip untuk memudahkan
penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun secara
tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tuigas.
KEPALA SEKSI BIMDAL PELAYANAN KOMUNITAS
DAN GIZI MASYARAKAT

Pasal 62

(1) Tugas pokok seksi bimdal pelayanan komunitas dan gizi masyarakat adalah
melaksanakan penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian kesehatan komunitas dan
pelayanan gizi;

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi Bimdal Pelayanan Komunitas
dan Gizi Masyarakatmempunyai uraian tugas sebagai berikut
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan dan
pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi dan saling
mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja Seksi Bimdal Pelayanan Komunitas dan Gizi
Masyarakat sebagai dasar pelaksanaan tugas;
f. mengoreksi dan memaraf konsep naskah dinas yang berkaitan dengan peningkatan
pelayanan komunitas dan gizi masyarakat hasil kerja staf agar tugas terlaksana
dengan baik;
g. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap staf dalam
rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan karier;
h. merumuskan kebijakan teknis dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
komunitas dan dan gizi masyarakat agar tugas terlaksana dengan baik;
i. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan peningkatan pelayanan komunitas
dan gizi masyarakat agar pelayanan terlaksana dengan baik;
j. menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan penyelidikan, pengembangan dan
pola peningkatan pelayanan kesehatan komunitas dan gizi masyarakat agar tugas
terlaksana dengan baik;
k. melaksanakan konsultasi kegiatan dengan Dinas/Badan/Lembaga terkait agar tugas
terlaksana dengan baik;
l. memantau kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kesehatan
komunitas dan gizi masyarakat untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
m. menyusun laporan kegiatan pelaksanaan tugas dan menyampaikan kepada pimpinan
sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.

(3) Dalam melaksanakan tugas tersebut Kepala Seksi Bimdal Pelayanan


Kesehatan Komunitas dan Gizi Masyarakat dibantu oleh :
a. Tenaga Pembina Teknis Pelayanan Kesehatan Di Daerah Tertinggal, dan
Kepulauan;
b. Tenaga Teknis Kesehatan Olahraga dan Kesehatan Perkotaan;
c. Tenaga Teknis Penanggulangan Masalah Gizi Makro;
d. Tenaga Teknis Penanggulangan Masalah Gizi Mikro;
e. Tenaga Teknis Kewaspadaan Gizi dan Konsumsi Makanan;
f. Tenaga Teknis Surveilens Gizi dan Pemantauan Status Gizi;
g. Tenaga Pembina Pelaksanaan Keluarga Sadar Gizi dan gizi institusi;
h. Tenaga Perencana dan Evaluasi Program;
i. Tenaga Administrasi program.

TENAGA PEMBINA TEKNIS PELAYANAN KESEHATAN


DI DAERAH TERTINGGAL DAN KEPULAUAN
Pasal 61

Tenaga teknis pelayanan kesehatan komunitas mempunyai uraian tugas sebagai


berikut:
a. Membuat rencana kerja program pelayanan kesehatan komunitas;
b. Merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan pelayanan kesehatan
komunitas skala provinsi dan lintas kabupaten/Kota;
c. Melakukan peningkatan kapasitas kabupaten/kota dalam manajemen program
kesehatan komunitas berbasis evidence;
d. Meningkatkan dan mengembangkan strategi kegiatan pelayanan kesehatan
komunitas di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan;
e. Meningkatkan kemampuan puskesmas dalam pelayanan kesehatan
komunitas di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan;
f. Meningkatkan peran serta/pemberdayaan masyarakat di Daerah terpencil,
tertinggal dan kepulauan;
g. Merencanakan kebutuhan logistik obat-obatan dan perbekalan kesehatan dan
mengkoordinaskan dengan programer terkait untuk kebutuhan pelayanan
kesehatan masyarakat di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan;
h. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan komunitas yang meliputi pengelolaan pelayanan kesehatan daerah
tertinggal, terpencil dan kepulauan;
i. Membuat laporan pelaksanaan program dan melaporkan kepada atasan;
j. Mengkaji laporan pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal,
terpencil dan kepulauan serta membuat rencana tindak lanjut.

TENAGA TEKNIS KESEHATAN OLAH RAGA


DAN KESEHATAN PERKOTAAN
Pasal 62

Tenaga teknis kesehatan bersumberdaya masyarakat mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan program kesehatan olah raga
matra dan kesehatan perkotaan;
b. Merumuskan rencana pembinaan pelayanan kesehatan olah raga dan
kesehatan perkotaan;
c. Memfasilitasi upaya peningkatan pelayanan kesehatan olah raga dan
kesehatan perkotaan;
d. Mengkoordinasikan rencana penyelenggaraan kesehatan olahraga dan
kesehatan perkotaan.
e. Melakukan bimbingan teknis penyelenggaraan kesehatan olahraga dan
kesehatan perkotaan.
f. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan komunitas tentang kesehatan olah raga dan kesehatan perkotaan;
g. Mengkaji, merumuskan langkah operasional pelayanan kesehatan olah raga
dan kesehatan perkotaan;
h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan melaporkan kepada atasan.

TENAGA TEKNIS PENANGGULANGAN MASALAH GIZI MAKRO


Pasal 63

Tenaga teknis Penanggulangan Masalah Gizi Makro mempunyai uraian tugas


sebagai berikut;
a. Membuat rencana kerja program penanggulangan masalah gizi makro;
b. Mengendalikan pelaksanaan pemasaran sosial tentang penanggulangan
maslah gizi makro;
c. Meningkatkan kemampuan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam
penatalaksanan gizi buruk, dan penanggulangan masalah gizi kurang dan
masalah gizi lebih;
d. Melakukan peningkatan kapasitas kabupaten/kota dalam manajemen program
gizi masyarakat berbasis evidence;
e. Melakukan monitoring pelaksanaan penanggulangan KLB dan tatalaksana gizi
buruk;
f. Melakukan pembinaaan pelaksanaan penanggulangan masalah gizi KEP pada
balita dan KEK pada bumil;
g. Melaksanakan pengintegrasian pelayanan gizi pada saranan pelayanan
kesehatan lain;
h. Mengkoordinasikan sektor terkait untuk pencegahan dan penanggulangan
masalah gizi makro
i. Mengkoordinasikan pengelolaan pelayanan gizi pada populasi yang berbeda
dalam daur kehidupan;
j. Melakukan analisis masalah berbasis data melalui pengkajian laporan data
kegiatan dari Kabupaten/Kota atau instansi terkait lainnya;
k. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan
pengelolaan program gizi masyarakat.
l. Mengkaji laporan pelaksanaan penanggulangan gizi makro dan membuat
rencana tindak lanjut;
m. Membuat dan mengembangkan format instrumen pengumpulan data sesuai
kebutuhan dan manfaat bagi pengembangan kegiatan penanggulangan
masalah gizi makro;
n. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data kegiatan
penanggulangan masalah gizi makro;
o. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan penanggulangan masalah gizi makro;
p. Melakukan mapping masalah penanggulangan masalah gizi makro;
q. Membuat umpan balik laporan kegiatan penanggulangan masalah gizi makro;
r. Menyajikan data kegiatan penanggulangan masalah gizi makro;
s. Membuat laporan pelaksanaan program dan melaporkan kepada atasan;.

TENAGA TEKNIS PENANGGULANGAN


MASALAH GIZI MIKRO
Pasal 64

Tenaga teknis Penanggulangan Masalah Gizi Mikro mempunyai uraian tugas


sebagai berikut;
a. Membuat rencana kerja program penanggulangan masalah gizi makro;
b. Merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan pemasaran sosial tentang
penanggulangan Kurang vitamin A, anemi gizi besi, serta penanggulangan
kasus kurang yodium);
c. Melakukan pembinaaan pelaksanaan penanggulangan masalah gizi mikro di
Kabupaten/Kota;
d. Mengkoordinasikan sektor terkait untuk pencegahan dan penanggulangan
masalah gizi mikro
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pendistribusian kapsul vitamin A
dan pendistribusian tablet besi;
f. Mengkaji laporan pelaksanaan kegiatan dan permasalahan pelaksanaan
kegiatan penanggulangan masalah gizi mikro di Kabupaten/Kota dan membuat
rencana tindak lanjut.
g. Membuat dan mengembangkan format instrumen pengumpulan data gizi
mikro;
h. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data gizi mikro;
i. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan penanggulangan masalah gizi mikro;
j. Melakukan mapping masalah gizi mikro;
k. Membuat umpan balik laporan kegiatan gizi mikro;
l. Menyajikan data masalah gizi mikro;
m. Membuat laporan pelaksanaan program dan melaporkan kepada atasan;

TENAGA TEKNIS KEWASPADAAN GIZI


DAN KONSUMSI MAKANAN
Pasal 65

Tenaga teknis kewaspadaan gizi dan konsumsi makanan mempunyai uraian


tugas;
a. Merencanakan kegiatan pelaksanaan kewaspadaan gizi dan konsumsi
makanan untuk dilaporkan ke atasan langsung.
b. Merencanakan penyediaan logistik paket pertolongan gizi (MP-ASI, PMT
Pemulihan, Kapsul Vit.A, Tablet besi);
c. Melakukan penyimpanan, distribusi, monitoring dan supervisi pemberian MP-
ASI, PMT pemulihan, obat gizi (vit. A, kapsul yodium, dan tablet Fe);
d. Melaksanakan survey konsumsi gizi individu, keluarga dan masyarakat;
e. Meningkatkan dan memantapkan kegiatan kewaspadaan pangan dan gizi
f. Melakukan bintek pelaksanaan survey konsumsi makanan dan garam
beryodium;
g. Mengkoordinasikan upaya pengembangkan strategi kebijakan kewaspadaan
gizi bertdasarkan pada kebutuhan dan sumberdaya;
h. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kewaspadaan gizi dan
konsumsi makanan;
i. Mengkaji laporan pelaksanaan kegiatan kewaspadaan gizi dan konsumsi
makanan dan membuat rencana tindak lanjut.
j. Membuat dan mengembangkan format instrumen pengumpulan data sesuai
kebutuhan dan manfaat bagi pengembangan program kewaspadaan gizi dan
konsumsi makanan;
k. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data kewaspadaan gizi dan
konsumsi makanan;
l. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan kewaspadaan gizi dan konsumsi
makanan;
m. Melakukan mapping masalah kewaspadaan gizi dan konsumsi makanan;
n. Membuat umpan balik laporan kegiatan kewaspadaan gizi dan konsumsi
makanan;
o. Menyajikan data kewaspadaan gizi dan konsumsi makanan;
p. Membuat laporan pelaksanaan program dan melaporkan kepada atasan;

TENAGA TEKNIS SURVEILENS GIZI


DAN PEMANTAUAN STATUS GIZI
Pasal 66

Tenaga teknis surveilens gizi dan pemantauan status gizi mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
a. Merencanakan kegiatan pelaksanaan surveilens gizi, dan pemantauan status
gizi;
b. Melakukan monitoring pelaksanaan surveilens gizi dan pemamtauan status gizi
c. Melaksanakan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS-Gizi) serta melakukan
tindak lanjut melalui pelacakan kasus gizi buruk;
d. Mengintegrasikan pelaksanakan pemantauan pertumbuhan anak balita,
pelacakan kasus gizi buruk;
e. Melakukan bintek pelaksanaan surveiles gizi dan pemantauan status gizi;
f. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan surveilens gizi dan pemantauan
status gizi;
g. Mengkaji laporan pelaksanaan kegiatan surveilens dan pemantauan status gizi
dan membuat rencana tindak lanjut.
h. Mengkoordinasikan rumusan tindak lanjut hasil pelaksanaan surveilens gizi
dan pemantauan status gizi kepada programer dan sektor terkait dalam rangka
integrasi, singkronisasi dan sinergitas penyelesaian masalah yang ada.
i. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data kegiatan surveilens
gizi dan pemantauan status gizi;
j. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan surveilens gizi dan pemantauan status
gizi;
k. Melakukan mapping kegiatan surveilens gizi dan pemantauan status gizi;
l. Membuat umpan balik laporan kegiatan surveilens gizi dan pemantauan status
gizi;
m. Menyajikan data kegiatan surveilens gizi dan pemantauan status gizi;
n. Membuat laporan pelaksanaan program dan melaporkan kepada atasan;

TENAGA PEMBINA PELAKSANAAN KELUARGA SADAR GIZI


DAN PEMBINAAN GIZI INSTITUSI
Pasal 67

Tenaga pembina pelaksanaan keluarga sadar gizi dan pembinaan gizi institusi
mempunyai uraian tugas:
a. Merencanakan pelaksanaan kegiatan penerapan keluarga sadar gizi;
b. Merencanakan strategi pembinaan pengelolaan gizi institusi yang ada
dimasyarakat;
c. Memfasilitasi pelaksanaan penelitian gizi berbasis masyarakat;
d. Mengembangkan strategi dalam rangka mewujudkan kepedulian masyarakat
dalam menerapkan keluarga sadar gizi;
e. Melakukan peningkatan kemampuan petugas gizi kabupaten dan puskesmas,
RSU dalam konseling gizi;
f. Melakukan pembinaan penyelenggaraan gizi institusi disarana pelayanan
kesehatan, rumah tangga, atau penyelenggara gizi institusi;
g. Melakukan evaluasi kemajuan penerapan keluarga sadar gizi;
h. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan dan mengkaji laporan pelaksanaan
kegiatan keluarga sadar gizi dan penyelenggaraan gizi institusi dan membuat
rencana tindak lanjut;
i. Membuat dan mengembangkan format instrumen pengumpulan data sesuai
kebutuhan dan manfaat bagi pengembangan program;
j. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data keluarga sadar gizi
dan pembinaan gizi institusi dan gizi institusi;
k. Melakukan mapping masalah kadarzi dan gizi institusi;
l. Membuat umpan balik laporan kegiatan kadarzi dan gizi institusi;
m. Menyajikan data tentang kadarzi dan gizi institusi;;
n. Membuat laporan pelaksanaan program dan melaporkan kepada atasan.

TENAGA PERENCANA DAN EVALUASI PROGRAM


Pasal 68

Tenaga perencana dan evaluasi program pelayanan kesehatan komunitas dan gizi
masyarakat mempunyai uraian tugas:
a. Mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
perencanaan dan evaluasi seksi komunitas dan gizi masyarakat dengan
mencatat secara sistematis untuk tertibnya pelaksanaan tugas;
b. Menyusun draft perencanaan kegiatan seksi komunitas dan gizi masyarakat
jangka pendek, menengah dan panjang;
c. Menyusun RKAKL, RKA-SKPD dan rencana anggaran belanja (RAB) seksi
komunitas dan gizi masyarakat;
d. Menyusun term of reference (TOR) rencana kegiatan seksi komunitas dan gizi
masyarakat;
e. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data indicator keberhasilan
pelaksanaan kegiatan seksi komunitas dan gizi masyarakat
f. Menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) seksi
komunitas dan gizi masyarakat;
g. Menyusun laporan kegiatan seksi komunitas dan gizi masyarakat;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA PENGADMINISTRASI
Pasal 69

Tenaga Pengadministrasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Mempersiapkan dan merencanakan bahan dan alat pendukung kegiatan
administrasi Seksi kesehatan komunitas dan gizi masyarakat;
b. Menyusun dan menyampaikan rencana kerja pelaksanaan tugas-tugas
administrasi pada Seksi kesehatan komunitas dan gizi masyarakat;
c. Mengagendakan semua surat masuk dan surat keluar Seksi kesehatan
komunitas dan gizi masyarakat;
d. Menyampaikan surat masuk kepada Kepala Seksi kesehatan komunitas dan
gizi masyarakat untuk dilakukan disposisi;
e. Mendistribusikan surat masuk yang telah didisposisi oleh Kepala Seksi
kesehatan komunitas dan gizi masyarakat kepada sasaran yang dituju;
f. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada Petugas pengelola data
dalam menyiapkan surat menyurat pada Seksi kesehatan komunitas dan gizi
masyarakat;
g. Melakukan pengisian nomor surat pada surat yang akan dikeluarkan oleh
Seksi kesehatan komunitas dan gizi masyarakat;
h. Menyiapkan dan menyampaikan surat yang akan diparaf oleh Kepala Seksi
kesehatan komunitas dan gizi masyarakat;
i. Mengarsipkan semua surat masuk dan surat keluar pada Seksi kesehatan
komunitas dan gizi masyarakat;
j. Mencatat semua surat keluar pada buku ekspedisi surat keluar;
k. Mengatur/menata pengarsipan surat menyurat yang ada pada Seksi kesehatan
komunitas dan gizi masyarakat.

Bagian Ketiga
URAIAN TUGAS JABATAN
BIDANG BINA PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN
Pasal 70

(1) Tugas Pokok Bidang Bina Pengendalian Masalah


Kesehatan adalah melaksanakan pembinaan penyelenggaraan terkait pengendalian
masaalah kesehatan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Bidang Bina
Pengendalian masalah Kesehatan mempunyai uraian tugas jabatan sebagai
berikut;
a. menyusun program dan rencana kerja Bidang Bina Pengendalian Masalah
Kesehatan sebagai dasar pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
d. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
e. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk
atasan untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
f. menyusun program dan rencana kerja Bidang Bina Pengendalian Masalah
Kesehatan sebagai dasar pelaksanaan tugas;
g. melaksanakan pembinaan yang berkaitan dengan Pengendalian Masalah
Kesehatan untuk kelancaran pelaksanan tugas;
h. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit agar pelayanan dan tugas terlaksana dengan baik;
i. menyelenggarakan pemberantasan penyakit menular agar pelayanan dan
sasaran kegiatan terlaksana dengan baik;
j. mengatur pengembangan usaha penyelidikan wabah penyakit tertentu serta
pelaksanaan usaha penanggulangan wabah penyakit dan kejadian luar biasa
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
k. menganalisis dan memberikan alternatif pemecahan masalah yang berkaitan
dengan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular sebagai dasar
pelaksanaan tugas;
l. menyelenggarakan pembinaan kesehatan lingkungan pemukiman dan tempat-
tempat umum agar tugas terlaksana dengan baik;
m. mengoreksi, memaraf dan atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai
aturan dan ketentuan yang berlaku;
n. melakukan koordinasi kegiatan dengan Dinas/Badan/Lembaga terkait untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
o. melaporkan kegiatan Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan kepada
kepala Dinas sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban;
(3) Kepala Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan membawahi:
a. Kepala seksi Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan penyakit
b. Kepala Seksi Bimdal Pengendalian Masalah Wabah dan Bencana
c. Kepala Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Pasal 71

(1) Tugas pokok seksi bimdal pengendalian dan


pemberantasan penyakit adalah menyelenggarakan bimbingan dan pengendalian
pemberantasan penyakit;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala
Seksi Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit mempunyai uraian
tugas jabatan sebagai berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada
bawahan dengan mendisposisi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan
menjelaskan pokok permasalahan dan pemecahannya agar setiap tugas yang
diberikan dapat diselesaikan dengan baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas
bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin
kerja sama yang baik, serasi dan saling mendukung dalam melaksanakan
tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan
disposisi dan petunjuk atasan untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun program dan rencana kerja Seksi
Pencegahan Penyakit Menular sebagai dasar pelksanaan tugas;
f. mengoreksi, memaraf dan mengevaluasi konsep naskah dinas yang berkaitan
dengan pencegahan penyakit menular sesuai ketentuan dan aturan yang
berlaku;
g. membina, memotivasi dan melaksanakan
pengawasan melekat terhadap staf dalam rangka peningkatan produktivitas
kerja serta pengembangan karier;
h. menyusun konsep pembinaan dan petunjuk teknis
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular sebagai dasar pelaksanaan
tugas;
i. menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
agar peogram kegiatan terlaksana dengan baik;
j. mengamati epidemologi kejadian luar biasa, wabah, entomologi malaria dan
demam berdarah dan atau penyebaran penyakit menular lainnya sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan selanjutnya;
k. mengevaluasi keadaan wilayah sebagai bahan pemberian vaksinasi atau
imunisasi agar tujuan dan sasaran terlaksana dengan baik;
l. melaksanakan koordinasi kegiatan dengan Dinas/Badan/Lembaga terkait agar
pelaksanaan tugas terlaksana dengan baik;
m. menyusun konsep alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pemberantasan penyakit menular untuk terlaksananya pelaksanaan tugas;
n. melaporkan kegiatan Seksi Pemberantasan Penyakit Menular kepada atasan
sebagai bahan pertanggungjawaban;

(3) Kepala Seksi Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit membawahi:


a. Pengelola Program P2 TB
b. Pengelola Program P2 Kusta
c. Pengelola Program P2 Frambusia
d. Pengelola Program P2 ISPA
e. Pengelola Program P2 Diare
f. Pengelola Program P2 HIV/AIDS dan IMS
g. Pengelola Program Imunisasi
h. Pengelola Program Surveilans
i. Pengelola Program P2 Malaria
j. Pengelola Program P2 Flu Burung
k. Pengelola Program P2 Rabies
l. Pengelola Program P2 Filariasisis
m. Pengelola Program P2 DBD
n. Pengelola Logistik Program P2B2
o. Pengelola Mikroskopis Program P2B2
p. Pengelola Administrasi Program P2B2

PENGELOLA PROGRAM P2 TB
Pasal 72

Pengelola Program P2TB mempunyai uraian Tugas sebagai berikut :


a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan P2TB di Puskesmas, Dinas
Kesehatan Kabupaten dan Dinas Kesehatan Provinsi.
b. Menyusun Rencana kerja tahunan kegiatan Program P2TB tingkat Provinsi
c. Melakukan pengumpulan data, penemuan, dan pengobatan serta data angka
kesakitan dan kematian penyakit TBC setiap bulan.
d. Melakukan pengolahan, analisa, dan evaluasi data cakupan program P2 TBC
setiap bulan.
e. Melakukan umpan balik kegiatan P2 TBC ke Kabupaten/Kota setiap bulan.
f. Melakukan pelatihan tenaga UPK dan Kabupaten dalam kegiatan program P2
TBC.
g. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan obat untuk penyakit TBC.
h. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan sarana pendukung kegiatan Program
P2 TBC (formulir, buku pedoman, alat ukur nafas cepat, dll).
i. Mendistribusikan obat dan sarana pendukung kegiatan Program P2 TBC ke
Kabupaten dan Puskesmas.
j. Melakukan pertemuan sosialisasi lintas program dan sektor program P2 TBC
tingkat Provinsi.
k. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan program P2 TBC di
Kabupaten dan Puskesmas.
l. Melakukan pertemuan perencanaan dan evaluasi Program kegiatan P2 TBC.
m. Menyebarluaskan informasi hasil kegiatan P2 TBC kepada masyarakat dan
pengambil kebijakan.
n. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan sektor serta Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM)
o. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Program P2 TBC tingkat
Provinsi.
p. Mengirim laporan hasil kegiatan P2 TBC ke Subdit P2 TBC Depkes RI secara
rutin 3 bulan sekali.

PENGELOLA PROGRAM P2 KUSTA


Pasal 73

Pengelola Program P2 Kusta mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanan kegiatan Program P2 Kusta di
Puskesmas, Kabupaten dan Provinsi.
b. Menyusun Rencana Kerja Tahunan kegiatan pemberantasan penyakit Kusta
Tingkat Provinsi.
c. Melakukan pengumpulan data, penemuan, dan pengobatan serta data angka
kesakitan dan kematian penyakit Kusta setiap bulan.
d. Melakukan pengolahan, analisa, dan evaluasi data cakupan program P2 Kusta
setiap bulan.
e. Melakukan umpan balik kegiatan P2 Kusta ke Kabupaten/Kota setiap bulan.
f. Melakukan pelatihan tenaga UPK dan Kabupaten dalam kegiatan program
P2.Kusta
g. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan obat untuk penyakit Kusta.
h. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan sarana pendukung kegiatan Program
P2 Kusta (formulir, buku pedoman, alat ukur nafas cepat, dll).
i. Mendistribusikan obat dan sarana pendukung kegiatan Program P2 Kusta ke
Kabupaten dan Puskesmas.
j. Melakukan pertemuan sosialisasi lintas program dan sektor program P2 Kusta
tingkat Provinsi.
k. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan program P2 Kusta
di Kabupaten dan Puskesmas.
l. Melakukan pertemuan perencanaan dan evaluasi Program kegiatan P2.Kusta
m. Menyebarluaskan informasi hasil kegiatan P2 Kusta kepada masyarakat dan
pengambil kebijakan.
n. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan sektor serta Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dalam memberantas penyakit Kusta.
o. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Program P2 Kusta tingkat
Provinsi.
p. Mengirim laporan hasil kegiatan P2 Kusta ke Subdit P2 Kusta Depkes RI
secara rutin 3 bulan sekali.

PENGELOLA PROGRAM P2 FRAMBUSIA


Pasal 74

Pengelola Program P2 Frambusia mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanan kegiatan Program P2 Frambusia di
Puskesmas, Kabupaten dan Provinsi.
b. Menyusun Rencana Kerja Tahunan kegiatan pemberantasan penyakit
Frambusia Tingkat Provinsi.
c. Melakukan pengumpulan data, penemuan, dan pengobatan serta data angka
kesakitan dan kematian penyakit Frambusia setiap bulan.
d. Melakukan pengolahan, analisa, dan evaluasi data cakupan program P2
Frambusia setiap bulan.
e. Melakukan umpan balik kegiatan P2 Frambusia ke Kabupaten/Kota setiap
bulan.
f. Melakukan pelatihan tenaga UPK dan Kabupaten dalam kegiatan program P2
Frambusia.
g. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan obat untuk penyakit Frambusia.
h. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan sarana pendukung kegiatan Program
P2 Frambusia (formulir, buku pedoman, alat ukur nafas cepat, dll).
i. Mendistribusikan obat dan sarana pendukung kegiatan Program P2 Frambusia
ke Kabupaten dan Puskesmas.
j. Melakukan pertemuan sosialisasi lintas program dan sektor program P2
Frambusia tingkat Provinsi.
k. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan program P2
Frambusia di Kabupaten dan Puskesmas.
l. Melakukan pertemuan perencanaan dan evaluasi Program kegiatan P2
Frambusia.
m. Menyebarluaskan informasi hasil kegiatan P2 Frambusia kepada masyarakat
dan pengambil kebijakan.
n. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan sektor serta Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dalam memberantas penyakit Frambusia.
o. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Program P2 Frambusia
tingkat Provinsi.
p. Mengirim laporan hasil kegiatan P2 Frambusia ke Subdit P2 Frambusia
Depkes RI secara rutin 3 bulan sekali.

PENGELOLA PROGRAM P2 ISPA


Pasal 75

Pengelola Program P2 ISPA mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanan kegiatan Program P2 ISPA di
Puskesmas, Kabupaten dan Provinsi.
b. Menyusun Rencana Kerja Tahunan kegiatan pemberantasan penyakit ISPA
Tingkat Provinsi.
c. Melakukan pengumpulan data, penemuan, dan pengobatan serta data angka
kesakitan dan kematian penyakit ISPA setiap bulan.
d. Melakukan pengolahan, analisa, dan evaluasi data cakupan program P2 ISPA
setiap bulan.
e. Melakukan umpan balik kegiatan P2 ISPA ke Kabupaten/Kota setiap bulan.
f. Melakukan pelatihan tenaga UPK dan Kabupaten dalam kegiatan program P2
ISPA.
g. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan obat untuk penyakit ISPA.
h. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan sarana pendukung kegiatan Program
P2 ISPA (formulir, buku pedoman, alat ukur nafas cepat, dll).
i. Mendistribusikan obat dan sarana pendukung kegiatan Program P2 ISPA ke
Kabupaten dan Puskesmas.
j. Melakukan pertemuan sosialisasi lintas program dan sektor program P2 ISPA
tingkat Provinsi.
k. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan program P2 ISPA di
Kabupaten dan Puskesmas.
l. Melakukan pertemuan perencanaan dan evaluasi Program kegiatan P2 ISPA.
m. Menyebarluaskan informasi hasil kegiatan P2 ISPA kepada masyarakat dan
pengambil kebijakan.
n. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan sektor serta Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dalam memberantas penyakit ISPA.
o. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Program P2 ISPA tingkat
Provinsi.
p. Mengirim laporan hasil kegiatan P2 Frambusia ke Subdit P2 ISPA Depkes RI
secara rutin 3 bulan sekali.

PENGELOLA PROGRAM P2DIARE


Pasal 76

Pengelola Program P2 Diare mempunyai uraian Tugas sebagai berikut:


a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanan kegiatan Program P2 Diare di
Puskesmas, Kabupaten dan Provinsi.
b. Menyusun Rencana Kerja Tahunan kegiatan pemberantasan penyakit Diare
Tingkat Provinsi.
c. Melakukan pengumpulan data, penemuan, dan pengobatan serta data
angka kesakitan dan kematian penyakit Diare setiap bulan.
d. Melakukan pengolahan, analisa, dan evaluasi data cakupan program P2
Diare setiap bulan.
e. Melakukan umpan balik kegiatan P2 Diare ke Kabupaten/Kota setiap bulan.
f. Melakukan pelatihan tenaga UPK dan Kabupaten dalam kegiatan program
P2 Diare.
g. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan obat untuk penyakit Diare.
h. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan sarana pendukung kegiatan
Program P2 Diare (formulir, buku pedoman, dll).
i. Mendistribusikan obat dan sarana pendukung kegiatan Program P2 Diare
ke Kabupaten dan Puskesmas.
j. Melakukan pertemuan sosialisasi lintas program dan sektor program P2
Diare tingkat Provinsi.
k. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan program P2
Diare di Kabupaten dan Puskesmas.
l. Melakukan pertemuan perencanaan dan evaluasi Program kegiatan P2
Diare.
m. Menyebarluaskan informasi hasil kegiatan P2 Diare kepada masyarakat dan
pengambil kebijakan.
n. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan sektor serta Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dalam memberantas penyakit Diare.
o. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Program P2 Diare tingkat
Provinsi.
p. Mengirim laporan hasil kegiatan P2 Frambusia ke Subdit P2 Diare Depkes
RI secara rutin 3 bulan sekali.
PENGELOLA PROGRAM P2 HIV/AIDS DAN IMS
Pasal 77

Pengelola Program P2 HIV/AIDS dan IMS mempunyai uraian tugas sebagai


berikut:
a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanan kegiatan Program P2 HIV/AIDS dan
IMS di Puskesmas, Kabupaten dan Provinsi.
b. Menyusun Rencana Kerja Tahunan kegiatan pemberantasan penyakit
HIV/AIDS dan IMS Tingkat Provinsi.
c. Melakukan pengumpulan data, penemuan, dan pengobatan serta data
angka kesakitan dan kematian penyakit HIV/AIDS dan IMS setiap bulan.
d. Melakukan pengolahan, analisa, dan evaluasi data cakupan program P2
HIV/AIDS dan IMS setiap bulan.
e. Melakukan umpan balik kegiatan P2 HIV/AIDS dan IMS ke Kabupaten/Kota
setiap bulan.
f. Melakukan pelatihan tenaga UPK dan Kabupaten dalam kegiatan program
P2 HIV/AIDS dan IMS.
g. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan obat untuk penyakit HIV/AIDS dan
IMS.
h. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan sarana pendukung kegiatan
Program P2 HIV/AIDS dan IMS (formulir, buku pedoman, alat ukur nafas
cepat, dll).
i. Mendistribusikan obat dan sarana pendukung kegiatan Program P2
HIV/AIDS dan IMS ke Kabupaten dan Puskesmas.
j. Melakukan pertemuan sosialisasi lintas program dan sektor program P2
HIV/AIDS dan IMS tingkat Provinsi.
k. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan program P2
HIV/AIDS dan IMS di Kabupaten dan Puskesmas.
l. Melakukan pertemuan perencanaan dan evaluasi Program kegiatan P
HIV/AIDS dan IMS 2.
m. Menyebarluaskan informasi hasil kegiatan P2 HIV/AIDS dan IMS kepada
masyarakat dan pengambil kebijakan.
n. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan sektor serta Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dalam memberantas penyakit HIV/AIDS dan
IMS
o. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Program P2 HIV/AIDS
dan IMS tingkat Provinsi.
p. Mengirim laporan hasil kegiatan P2 Frambusia ke Subdit P2 HIV/AIDS dan
IMS Depkes RI secara rutin 3 bulan sekali.

PENGELOLA PROGRAM IMUNISASI


Pasal 78

Pengelola Program Imunisasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Merencanakan Kegiatan tahunan program imunisasi
b. Melaksanakan Pemantauan, Pembinaan & Evaluasi Program Imunisasi Rutin
c. Melaksanakan Pemantauan, Pembinaan & Evalusi Pelaksanaan Bulan
Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
d. Melaksanakan Pemantauan & Pembinaan Pengelolaan Vaksin & Rantai
Vaksin
e. Melaksanakan Efective Vaccine Store Manajement (EVSM)
f. Melaksanakan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
g. Melakukan Supervisi CheckList imunisasi
h. Melaksanakan Penilaian Pencatatan & dan Pelaporan data hasil imunisasi
dengan Data Quality Self Assesment (DQS)
i. Melakukan pemantauan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
j. Memantau Pengelolaan Limbah Medis Tajam
k. Merencanakan Kebutuhan Pembiayaan untuk menunjang Kegiatan Program
imunisasi
l. Merencanakan Kebutuhan & distribusi logistik imunisasi
m. Melakukan feedback laporan imunisasi
n. Membuat TOR & Juknis kegiatan imunisasi, Melakukan pemantauan ,Bintek &
evaluasi pelaksanaan sweeping & backlog fighting imunisasi dan kegiatan
imunisasi tambahan lainnya (PIN, Crash Program,Catch up dll)
o. Memantau pelaksanaan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN/MNTE )
p. Membuat laporan imunisasi rutin per bulan,triwulan dan laporan tahunan
q. Membuat Laporan Vaksin
r. Mengirim laporan imunisasi ke pusat

PENGELOLA PROGRAM SURVEILENS EPIDEMIOLOGI


Pasal 79

Pengelola Program Surveilans epidemiologi mempunyai uraian tugas sebagai


berikut:
a. Surveilans Terpadu Penyakit Tingkat Puskesmas :
Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian,
permasalahan, dan atau faktor resiko kesehatan tingkat puskesmas
b. Surveilans Terpadu Penyakit Tingkat Puskesmas Sentinel:
Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian,
permasalahan, dan atau faktor resiko kesehatan di tingkat puskesmas sentinel
untuk memperoleh adanya ancaman KLB dalam periode waktu tertentu dalam
suatu wilayah kab/kota.
c. Sistem Kewaspadaan Dini KLB (SKD-KLB) :
Melaksanakan kajian epidemiologi ancaman KLB, peringatan kewaspadaan
dini KLB, serta peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB.
d. Surveilans Kesehatan Haji :
Melaksanakan pengamatan penyakit sejak pemeriksaan awal sampai
pemberangkatan dan pengamatan pada waktu pelaksanaan ibadah haji di
Arab Saudi serta sekembalinya jamaah dari Arab Saudi.
e. Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) :
Melaksanakan pengamatan terhadap semua kasus kelumpuhan yang sifatnya
seperti kelumpuhan pada poliomelitis yang terjadi pada anak berusia < 15
tahun dalam upaya untuk menentukan adanya penyebaran virus polio liar.
f. Surveilans Campak :
Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap kejadian penyakit campak,
permasalahan, dan atau faktor resiko pada populasi yang rentan.
g. Surveilans Difteri :
Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap kejadian penyakit,
permasalahan, dan atau faktor resiko pada populasi yang rentan.
h. Surveilans Tetanus Neonatorum (TN) :
Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap kejadian penyakit,
permasalahan, dan atau faktor resiko pada populasi yang rentan.
i. Surveilans Penyakit Tidak Menular (PTM) :
Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data
secara sistematik dan terus menerus terhadap kejadian penyakit tidak menular
j. Surveilans kesehatan daerah transmigrasi.
Melaksanakan kegiatan surveylans dan pembinaan kesehatan dilokasi daerah
transmigrasi sejak kedatangan sampai 6 bulan pasca kedatangan

PENGELOLA PROGRAM P2 MALARIA


Pasal 80

Pengelola Program P2 Malarian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Merencanakan program kegiatan P2 Malaria
b. Merencanakan alokasi jadwal kegiatan P2 Malaria
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan peningkatan SDM dalam bentuk
pelatihan kopetensi kepada petugas P2. Malaria Kabupaten/Kota, RS, dan
Puskesmas.
d. Merencanakan dan melaksanakan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2.
Malaria meliputi obat, alat, dan format.
e. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan teknis program P2. Malaria
dengan petugas P2. Malaria Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
f. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan advokasi kegiatan P2. Malaria
kepada pengambil kebijakan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
g. Melaksanakan pertemuan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
untuk meningkatkan cakupan kegiatan P2. Malaria.
h. Melaksanakan evaluasi SDM terlatih dan aktif tenaga P2. Malaria di
Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
i. Melaksanakan bimtek , supervisi, pemantauan dan evaluasi program P2.
Malaria di Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas;
j. Melaksanakan survei insiden dan prevalensi penyakit malaria.
k. Merekap data program P2. Malaria yang masuk dari Kabupaten/Kota, RS,
dan Puskesmas.
l. Melakukan analisa dan interprestasi data program P2. Malaria setiap bulan.
m. Melakukan umpan balik dari setiap laporan kegiatan P2. Malaria yang diterima
dari Kabupaten/Kota, RS dan Puskesmas.
n. Menyebarluaskan informasi perkembangan kesakitan dan kematian penyakit
akibat malaria ke tingkat Pusat, Kabupaten/Kota, dan masyarakat umum.

PENGELOLA P2 FLU BURUNG


Pasal 81

Pengelola program P2 Flu Burung mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Merencanakan program kegiatan P2 Flu Burung
b. Merencanakan Alokasi Jadwal Kegiatan P2 Flu Burung
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan peningkatan SDM dalam bentuk
pelatihan kopetensi kepada petugas P2. Flu Burung Kabupaten/Kota, RS, dan
Puskesmas.
d. Merencanakan dan melaksanakan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2. Flu
Burung meliputi obat, alat, dan format.
e. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan teknis program P2. Flu Burung
dengan petugas P2. Flu Burung Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
f. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan advokasi kegiatan P2. Flu
Burung kepada pengambil kebijakan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
g. Melaksanakan pertemuan koordinasi dengan lintas progran dan lintas sektor
untuk meningkatkan cakupan kegiatan P2. Flu Burung.
h. Melaksanakan evaluasi SDM terlatih dan aktif tenaga P2. Flu Burung di
Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
i. Melaksanakan bimtek, supervisi, pemantauan dan evaluasi program P2. Flu
Burung di Kabupaten/Kota, RS dan Puskesmas;
j. Melaksanakan survei insiden dan prevalensi penyakit Flu Burung.
k. Merekap data program P2. Flu Burung yang masuk dari Kabupaten/Kota, RS,
dan Puskesmas.
l. Melakukan analisa dan interprestasi data program P2, Flu Burung setiap
bulan.
m. Melakukan umpan balik dari setiap laporan kegiatan P2. Flu Burung yang
diterima dari Kabupaten/Kota, RS dan Puskesmas.
n. Menyebarluaskan informasi perkembangan kesakitan dan kematian penyakit
akibat Flu Burung ke tingkat Pusat, Kabupaten/Kota, dan masyarakat umum.

PENGELOLA P2 RABIES
Pasal 82

Pengelola P2 Rabies mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:


a. Merencanakan program kegiatan P2. Rabies
b. Merencanakan Alokasi Jadwal Kegiatan P2 Rabies
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan peningkatan
SDM dalam bentuk pelatihan kopetensi kepada petugas P2. Rabies
Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
d. Merencanakan dan melaksanakan kebutuhan logistik
untuk kegiatan P2. Rabies meliputi vaksin, alat, dan format.
e. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan teknis
program P2. Rabies dengan petugas P2. Rabies Kabupaten/Kota, RS, dan
Puskesmas.
f. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan advokasi
kegiatan P2. Rabies kepada pengambil kebijakan di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
g. Melaksanakan pertemuan koordinasi dengan lintas
progran dan lintas sektor untuk meningkatkan cakupan kegiatan P2. Rabies.
h. Melaksanakan evaluasi SDM terlatih dan aktif tenaga P2.
Rabies di Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
i. Melaksanakan bimtek, supervisi, pemantauan dan
evaluasi program P2. Rabies di Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas;
j. Melaksanakan survei insiden dan prevalensi penyakit
Rabies.
k. Merekap data program P2. Rabies yang masuk dari
Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
l. Melakukan analisa dan interprestasi data program P2.
Rabies setiap bulan.
m. Melakukan umpan balik dari setiap laporan kegiatan P2.
Rabies yang diterima dari Kabupaten/Kota, RS dan Puskesmas.
n. Menyebarluaskan informasi perkembangan kesakitan dan
kematian penyakit akibat Rabies ke tingkat Pusat, Kabupaten/Kota, dan
masyarakat umum.
o. Mengelola vaksin anti Rabies.

PENGELOLA P2 FILARIA
Pasal 83

Pengelola P2 Filaria mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:


a. Merencanakan program kegiatan P2. Filaria
b. Merencanakan Alokasi Jadwal Kegiatan P2 Filaria
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan peningkatan SDM dalam bentuk
pelatihan kopetensi kepada petugas P2. Filaria Kabupaten/Kota, RS, dan
Puskesmas.
d. Merencanakan dan melaksanakan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2. Filaria
meliputi obat, alat, dan format.
e. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan teknis program P2. Filaria
dengan petugas P2. Filaria Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
f. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan advokasi kegiatan P2. Filaria
kepada pengambil kebijakan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
g. Melaksanakan pertemuan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
untuk meningkatkan cakupan kegiatan P2. Filaria.
h. Melaksanakan evaluasi SDM terlatih dan aktif tenaga P2. Filaria di
Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
i. Melaksanakan bimtek, supervisi, pemantauan dan evalausi program P2. Filaria
di Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas;
j. Melaksanakan survei insiden dan prevalensi penyakit Filaria.
k. Merekap data program P2. Filaria yang masuk dari Kabupaten/Kota, RS, dan
Puskesmas.
l. Melakukan analisa dan interprestasi data program P2. Filaria setiap bulan.
m. Melakukan umpan balik dari setiap laporan kegiatan P2. Filaria yang diterima
dari Kabupaten/Kota, RS dan Puskesmas.
n. Menyebarluaskan informasi perkembangan kesakitan dan kematian penyakit
akibat Filaria ke tingkat Pusat, Kabupaten/Kota, dan masyarakat umum.

PENGELOLA P2 DBD
Pasal 84

Pengelola P2 DBD mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:


a. Merencanakan program kegiatan P2. DBD
b. Merencanakan Alokasi Jadwal Kegiatan P2 DBD
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan peningkatan SDM dalam bentuk
pelatihan kopetensi kepada petugas P2. DBD Kabupaten/Kota, RS, dan
Puskesmas.
d. Merencanakan dan melaksanakan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2. DBD
meliputi obat, alat, dan format.
e. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan teknis program P2. DBD
dengan petugas P2. DBD Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas.
f. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan advokasi kegiatan P2. DBD
kepada pengambil kebijakan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
g. Melaksanakan pertemuan koordinasi dengan lintas progran dan lintas sektor
untuk meningkatkan cakupan kegiatan P2. DBD.
h. Melaksanakan evaluasi SDM terlatih dan aktif tenaga P2. DBD di
Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas :
i. Melaksanakan bimtek, supervisi, pemantauan dan evaluasi program P2. DBD
di Kabupaten/Kota, RS, dan Puskesmas;
j. Melaksanakan survei insiden dan prevalensi penyakit DBD.
k. Merekap data program P2. DBD yang masuk dari Kabupaten/Kota, RS, dan
Puskesmas
l. Melakukan analisa dan interprestasi data program P2. DBD setiap bulan.
m. Melakukan umpan balik dari setiap laporan kegiatan P2. DBD yang diterima
dari Kabupaten/Kota, RS dan Puskesmas.
n. Menyebarluaskan informasi perkembangan kesakitan dan kematian penyakit
akibat DBD ke tingkat Pusat, Kabupaten/Kota, dan masyarakat umum.

PENGELOLA LOGISTIK P2B2


Pasal 85

Pengelola Logistik P2BB mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:


a. Mengelola administrasi barang kegiatan P2B2 yang masuk/keluar
b. Membukukan barang-barang kegiatan P2B2 yang masuk/keluar.
c. Membuat/mengisi kartu kontrol dan stok barang berdasarkan jenis barang
yang ada dalam gudang.
d. Membuat rencana pendistribusian barang/obat berdasarkan kebutuhan
program di Kabupaten/Kota.
e. Melakukan umpan balik distribusi logistik ke Kabupaten/Kota
f. Melakukan pengiriman logistik kegiatan P2B2 ke Kabupaten/Kota.
g. Mengevaluasi kebutuhan stok logistik P2B2.
h. Membuat laporan keadaan logistik P2B2.

PENGELOLA MIKROSKOPIS P2B2


Pasal 86

Pengelola mikroskopis P2BB mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:


a. Merencanakan kebutuhan Mikroskopis Malaria dan Filaria
b. Melakukan pengambilan sampel/spesimen Malaria dan Filaria
c. Melakukan pemeriksaan spesimen Malaria dan Filaria
d. Membuat laporan hasil pemeriksaan Malaria dan Filaria
e. Melakukan evaluasi hasil pemerksaan Malaria dan Filaria
f. Melakukan umpan balik hasil pemeriksaan ke Pusat dan Kab./Kota Malaria
dan Filaria
g. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil pemeriksaan.

PENGELOLA ADMINISTRASI P2BB


Pasal 87

Pengelola administrasi P2BB mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:


a. Mencatat/membukukan surat masuk dan keluar.
b. Melakukan ekspedisi/pengiriman surat baik Pusat, Kab./Kota maupun
Puskesmas.
c. Pengarsipan program P2B2

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL PENGENDALIAN MASALAH WABAH DAN BENCANA
Pasal 88

(1) Tugas pokok Kepala Seksi Bimbingan Pengendalian Masalah Wabah dan Bencana
adalah menyelenggarakan bimbingan dan pengendalian masalah kesehatan;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Bimdal Pengendalian
Masalah Wabah dan Bencana mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk
atasan untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja Seksi Pengamatan Dan Pencegahan
Penyakit sebagai dasar pelaksanaan tugas;
f. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap staf
dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan karier;
g. menyelenggarakan kegiatan pengamatan dan pencegahan penyakit agar
tugas terlaksana dengan baik;
h. melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengamatan dan pencegahan
penyakit agar tugas terlaksana dengan baik ;
i. menyelenggarakan kegiatan pengembangan usaha pengamatan dan
penyelidikan wabah penyakit tertentu serta pelaksanaan usaha
penanggulangannya;
j. mengatur pelaksanaan dan memantau hasil usaha imunisasi dan atau vaksinasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
k. melaksanakan pemeriksaan awal calon transmigran dan calon jemaah haji
sesuai ketentuan yang berlaku;
l. menganalisis dan memberikan palternatif pemecahan masalah yang berkaitan
dengan pengamatan dan pencegahan penyakit;
m. melaksanakan koordinasi kegiatan dengan Dinas/Badan/Lembaga terkait agar
tugas terlaksana bengan baik;
n. mengoreksi dan memaraf konsep naskah dinas yang berkaitan dengan
pengamatan dan pencegahan penyakit sesuai ketentuan dan aturan yang
berlaku;
o. melaporkan kegiatan Seksi Pengamatan Pencegahan Penyakit kepada atasan
sebagai bahan pertanggungjawaban;

(3) Kepala Seksi Bimdal Pengendalian Masalah Wabah dan Bencana membawahi:
a. Petugas Pengelola Program Pengendalian Wabah
b. Petugas Pengelola Penangulangan Bencana
c. Petugas Pengelola Logistik
d. Petugas Pengelola Administrasi

PENGELOLA PROGRAM PENGENDALIAN WABAH


Pasal 89
Pengelola Program Pengendalian Wabah mempunyai uraian tugas sebagai
berikut;
a. Membantu kepala seksi menyusun rencana kerja pengendalian Wabah.
b. Membantu kepala seksi melakukan pengumpulan data, analisis, data,
interpretasi data yang berhubungan dengan kewaspadaan dini dan kejadian
wabah penyakit menular dan tidak menular terutama yang berhubugan dengan
Isue Global (TN, Campak, Difteri, AFP, Ai dan lainya).
c. Membantu kepala seksi menyusun skenario pengendalian wabah agar tidak
menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
d. Membantu kepala seksi menyusun rencana anggran program pengendalian
wabah.
e. Membantu kepala seksi mengidentifikasi sumberdaya manusia dan
sarana/prasarana yang tersedia dan menyusun rencana kebutuhannya dalam
pelaksanaan program pengendalian wabah.
f. Membantu kepala seksi dalam merencanakan dan melaksanakan pertemuan
teknis program pengandalian wabah.
g. Membantu kepala seksi dalam melaksanakan koordinasi lintas sektor maupun
lintas program dalam upaya pengendalian wabah.
h. Membantu kepala seksi dalam melaksanakan bimbinga teknis, pemantauan,
dan evaluasi program pengendalian wabah.
i. Membantu kepala seksi menyusun laporan program pengendalian wabah
( bulanan, triwulan dan tahunan) secara rutin

PENGELOLA PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA


Pasal 90
Pengelola program penanggulangan bencana mempunyai uraian tugas sebagai
berikut;
a. Membantu kepala seksi menyusun rencana kerja program penanggulangan
masalah kesehatan akibat bencana.
b. Membantu kepala seksi melakukan pengumpulan informasi tentang jenis
bencana, sumberdaya yang tersedian, dan upaya yang telah dilakukan.
c. Membantu kepala seksi dalam pelaksanaan pemantauan tempat-tempat yang
berpotensi terjadinya bencana.
d. Membantu kepala seksi melaksanakan kesiapsiagaan penanggulangan
masalah kesehatan kabitan bencana melalui pelatihan petugas kedaruratan
dan rujukan.
e. Membantu kepala seksi mengidentifikasi sumberdaya manusia dan
sarana/prasarana yang tersedia dan menyusun rencana kebutuhannya dalam
pelaksanaan program penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana.
f. Membantu kepala seksi untuk melaksanakan program Safe Community bagi
puskesmas yang berada di wilayah kerja rawan bencana.
g. Membantu kepala seksi melaksanakan kegiatan tanggap darurat
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana.
h. Membantu kepala seksi melaksanakan pemantauan masalah kesehatan akibat
bencana.
i. Membantu kepala seksi dalam melaksanakan koordinasi lintas sektor maupun
lintas program dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan akibat
bencana.
j. Membantu kepala seksi dalam melaksanakan bimbinga teknis
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana serta melakukan evaluasi
kegiatan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana.
k. Membantu kepala seksi menyusun laporan program penanggulangan masalah
kesehatan akibat bencana( bulanan, triwulan dan tahunan) secara rutin.

PENGELOLA LOGISTIK
Pasal 91

Pengelola Logistik mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Membantu kepala seksi mengelola logistik Seksi Bimdal Pengendalian
Masalah Wabah dan Bencana
b. Membantu kepala seksi melakukan pencatatan dan pelaporan logistic Seksi
Bimdal Pengendalian Masalah Wabah dan Bencana (pengesian kartu control).
c. Membantu kepala seksi Menyusun rencana kebutuhan dan pendistribusian
logistic Seksi Bimdal Pengendalian Masalah Wabah dan Bencana
d. Membantu kepala seksi melakukan pemantauan penggunaan logistic.
e. Membantu kepala seksi membuat laporan logistic secara rutin (bulanan,
triwulan, dan tahunan).

PENGELOLA ADMINISTRASI
Pasal 92

Pengelola Administrasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Membantu kepala seksi mencatat/membukukan surat masuk dan keluar.
b. Membantu kepala seksi melakukan ekspedisi/pengiriman surat baik baik lintas
sector maupun program.
c. Melakukan pengarsipan surat Seksi Bimdal Pengendalian Masalah Wabah dan
Bencana.
d. Membantu kepala seksi mencatat dan mengontrol kehadiran staf.
e. Membantu kepala seksi membuat laporan administrasi secara rutin (bulanan).

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Pasal 93

(1) Tugas pokok kepala seksi bimdal kesehatan lingkungan adalah menyelenggarakan
bimbingan dan pengendalian kesehatan lingkungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Bimdal Kesehatan
Lingkungan mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan
sebagai dasar pelaksanaan tugas;
f. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap staf
dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan karier;
g. menyelenggarakan peningkatan kesehatan lingkungan pemukiman dan tempat-
tempat umum agar tujuan dan sasaran terlaksana dengan baik,
h. menyusun dan mengkaji konsep pembinaan dan petunjuk teknis yang berkaitan
dengan kesehatan lingkungan pemukiman dan tempat-tempat umum yang
meliputi sarana air minum dan jamban keluarga, kesehatan tempat-tempat
umum dan industri serta kebersihan lingkungan sebagai dasar pelaksanaan
tugas;
i. mengendalikan dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan
lingkungan agar kegiatan terlaksana dengan baik;
j. mengatur dan menyelenggarakan pembinaan sanitasi perumahan, pelaksanaan
kegiatan hygiene/sanitasi makanan dan minuman serta hygiene/sanitasi
keluarga agar tugas terlaksana dengan baik;
k. memantau pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan
pemukiman dan tempat-tempat umum sebagai dasar pelaksanaan tugas
selanjutnya;
l. menganalisis dan memberikan alternatif pemecahan masalah yang berkaitan
dengan kesehatan lingkungan pemukiman dan tempat-tempat umum sesuai
ketentuan dan aturan yang berlaku;
m. melaksanakan konsultasi kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman
Dan Tempat-tempat Umum dengan unsur organisasi Dinas dan instansi terkait
agar pelaksanaan tugas terlaksana dengan baik ;
n. menyampaikan laporan kegiatan Seksi Kesehatan Lingkungan Pemukiman dan
tempat-tempat Umum secara berkala kepada atasan sebagai bahan
pertanggungjawaban;

(3) Kepala Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan membawahi :


a. Petugas Surveilans Kualita Lingkungan
b. Petugas Pengawasan Sarana Sanitasi Dasar, Perumahan dan Pemukiman
c. Petugas Pengawasan Sarana Tempat-Tempat Umum
d. Petugas Pengawasan Sarana Tempat Pengelelolaan Makanan & Minuman
(TPM)
e. Petugas Pengawasan Tempat Pengelolaan Dan Penyimpanan (Tp2) Pestisida
dan Pelaksana Cholinesterase Darah Petani Pengguna Pestisida
f. Petugas Pengawasan Lingkungan Tempat Kerja
g. Petugas Pengembangan Kawasan Sehat
h. Petugas Surveilens Dan Perbaikan Kualitas Air
i. Petugas Pengawasan Depot Air Minum (Dam)

PETUGAS SURVEILANS KUALITAS LINGKUNGAN


PASAL 94

Petugas Surveilans Kualitas Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana kerja kegiatan surveilan kualitas lingkungan
b. Monitoring dampak pajanan pestisida terhadap petani pengguna pestisida
melalui pemeriksaan darah
c. Monitoring kegiatan penyendalian resiko pencemaran lingkungan
d. Melakukan pengembangan dan pengkajian survelans kualitas lingkungan
e. Monitoring dan evaluasi hasil pemeriksaan kualitas limbah industri dan limbah
rumah sakit
f. Melakukan monitoring dan evaluasi program surveilans kualitas lingkungan
g. Membuat Laporan tahunan kegitan surveilans kualitas lingkungan.

PETUGAS PENGAWASAN SARANA SANITASI DASAR,


PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
Pasal 95

Petugas Pengawasan sarana sanitasi dasar, perumahan dan pemukiman


mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan sanitasi dasar, perumahan dan pemukiman
b. Monitoring dan evaluasi kegiatan pengamatan dan penyendalian jentik
penyebab penyakit
c. Mengembangan dan mengkoordinasikan program sanitasi total berbasis
masyarakan dengan metoda community led total sanitation ( CLTS )
d. Mengembangkan dan mengkoordinasikan kegitan klinik sanitasi
e. Melakukan pengembangan/peningkatan SDM tenaga klinik sanitasi
f. Monitoring Sarana sanitasi dasar yang meliputi Sarana pembuangan kotoran (
Jaga ) , sarana pembuangan air limbah ( SPAL ) rumah tangga, tempat
penyimpanan sampah sementara ( TPS ) di rumah tangga
g. Memberikan bimbingan teknis kegiatan sanitasi dasar, perumahan dan
pemukiman di Kab./Kota dan puskesmas
h. Monitoring dan evaluasi kegiatan sanitasi dasar, perumahan dan pemukiman
i. Menyusun laporan sanitasi dasar, perumahan dan pemukiman
PETUGAS PENGAWASAN SARANA TEMPAT-TEMPAT UMUM
Pasal 96

Petugas pengawasan sarana Tempat-Tempat Umum mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan TTU
b. Melaksanakan pendataan/inspeksi dan pembinaan TTU di Kab/Kota;
c. Melakukan grading sarana TTU di Kab/Kota;
d. Melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pengawasan TTU;
e. Melakukan monitoring dan pemantauan kualitas lingkungan berupa
pengawasan air limbah rumah tangga, air limbah industri dan air limbah rumah
sakit;
f. Mengolah, menganalisis dan menyajikan data hasil pembinaan TTU di
Kab/Kota;
g. Melakukan monitoring dan evaluasi;
h. Menyusun laporan tahunan

PETUGAS PENGAWASAN SARANA


TEMPAT PENGELELOLAAN MAKANAN & MINUMAN (TPM)
Pasal 97

Petugas pengawasan sarana Tempat Pengelelolaan Makanan & Minuman


(TPM) mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan TPM
b. Melaksanakan pendataan/inspeksi dan pembinaan TPM di Kab/Kota;
c. Melakukan grading TPM;
d. Melakukan/memfasilitasi pelatihan pengelolaan dan pengolahan makanan dan
minuman;
e. Melakukan pemantauan dan pengawasan TPM;
f. Mengolah, menganalisis dan menyajikan data hasil pembinaan TPM di
Kab/Kota;
g. Melakukan monitoring dan evaluasi;
h. Menyusun laporan tahunan

PETUGAS PENGAWASAN TEMPAT PENGELOLAAN


DAN PENYIMPANAN (TP2) PESTISIDA DAN PELAKSANA CHOLINESTERASE
DARAH PETANI PENGGUNA PESTISIDA
Pasal 98

Petugas pengawasan Tempat Pengelolaan dan Penyimpanan (TP2) Pestisida


dan pelaksanaan Cholinesterase darah petani pengguna pestisida mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan TP2 Pestisida
b. Mengolah, menganalisis dan menyajikan data TP2 pestisida;
c. Melakukan/memfasilitasi pelatihan petugas Kabupaten/Kota tentang
pengelolaan pestisida dan pemeriksaan cholinesterase darah;
d. Melakukan pengambilan dan pemeriksaan cholinesterase darah petani
pengguna pestisida;
e. Melakukan monitoring dan pembinaan kepada petugas Kab/Kota tentang
TP2 pestisida dan pemeriksaan cholinesterase;
f. Melakukan monitoring dan evaluasi;
g. Membuat laporan tahunan TP2 pestisida dan hasil pelaksanaan
cholinesterase.

PETUGAS PENGAWASAN LINGKUNGAN TEMPAT KERJA


Pasal 99

Petugas pengawasan Lingkungan Tempat Kerja mempunyai uraian tugas sebagai


berikut.
a. Menyusun rencana kerja lingkungan tempat kerja
b. Mengkoordinasikan upaya kesehatan lingkungan kerja secara lintas sektor;
c. Memfasilitasi Pemkab/Pemkot dalam peningkatan kualitas lingkungan kerja;
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program pengawasan lingkungan kerja;
e. Membuat laporan program kesehatan lingkungan kerja;
f. Membuat laporan tahunan.

PETUGAS PENGEMBANGAN KAWASAN SEHAT


Pasal 100

Petugas Pengembangan Kawasan Sehat mempunyai uraian tugas sebagai


berikut:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan pengembangan kawasan sehat
b. Melakukan sosialisasi dan pembentukan forum Kab/Kota Sehat;
c. Melakukan advokasi ke Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota;
d. Mengkoordinasikan tatanan program kawasan Kab/Kota Sehat secara lintas
program dan lintas sektor;
e. Memfasilitasi Kab/Kota dalam perencanaan, pelaksanaan sampai kepada
penilaian/ seleksi kawasan sehat Tk. Propinsi dan Tk. Nasional;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program kawasan Kab/Kota Sehat;
g. Membuat laporan pelaksanaan program kawasana Kab/Kota Sehat.

PETUGAS SURVEILENS DAN PERBAIKAN KUALITAS AIR


Pasal 101

Petugas Surveilans dan Perbaikan Kualitas Air mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan surveilans kualitas air
b. Melakukan pendataan /inspeksi sanitasi sarana air bersih di Kabupaten/Kota
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan kegiatan surveilans kualitas air
d. Melakukan pengembangan SDM tenaga survelans kualitas air
e. Memfasilitasi pelatihan teknis pengawasan dan perbaikan kualitas air
f. Mengolah, menganalisis serta melakukan tindak lanjut kegiatan surveilans
kualitas air
g. Melakukan pembinaan dan monitoring kegiatan survelans kualitas air
h. Mengevaluasi kegiatan program pengawasan/perbaikan Kualitas Air
i. Melakukan pengawasan dan analisis hasil pemeriksaan pemeriksaan kualitas
air
j. Membuat Laporan Tahunan Program Kualitas air

PETUGAS PENGAWASAN DEPOT AIR MINUM (DAM)


Pasal 102

Petugas pengawasan Depot Air Minum (DAM) mempunyai uraian tugas sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan DAM
b. Memfasilitasi petugas Kab/Kota dan Puskesmas dalam penyelenggaraan
pembinaan hygiene sanitasi DAM;
c. Mengkoordinasikan pembinaan hygiene sanitasi DAM secara lintas program
dan lintas sektor;
d. Mengolah, menganalisis dan menyajikan data hasil pengawasan dan
pembinaan sarana DAM Kab/Kota;
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program pengawasan dan pembinaan
sarana DAM;
f. Membuat laporan tahun atas pelaksanaan program pengawasan DAM.

Bagian Keempat
URAIAN TUGAS JABATAN
BIDANG BINA PENUNJANG MEDIS, SARANA
DAN PERALATAN KESEHATAN
Pasal 103

(1) Tugas pokok Kepala Bidang bina Penunjang Medis, Sarana dan Peralatan
Kesehatan adalah melaksanakan pembinaan dan pengendalian pelayanan
penunjang medis, standarisasi sarana dan peralatan kesehatan, bimbingan dan
pengendalian promosi kesehatan dan peran serta masyarakat, bimbingan dan
pengendalian kefarmasian;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Bina Penunjang Medis,
Sarana dan Peralatan Kesehatan mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut;
a. menyusun program dan rencana kerja Bidang Bina Penunjang Medis, Sarana
dan Peralatan Kesehatan sebagai dasar pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
d. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
e. mengoreksi surat dan Naskah Dinas yang akan diajukan kepada Pimpinan dan
membubuhi paraf apabila surat atau naskah dinas tersebut sudah dianggap
benar untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
f. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap
bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan
karier;
g. menyusun petunjuk teknis bimbingan standar penunjang medis, Sarana dan
peralatan kesehatan sebagai dasar pelaksanaan tugas;
h. mengawasi Pelaksanaan dan Pengadaan Alat penunjang medis, sarana dan
peralatan kesehatan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku ;
i. menyusun konsep alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pengadaan, peredaran dan konsumsi obat-obatan dan bahan berbahaya,
makanan dan minuman serta kosmetik dan alat kesehatan sebagai dasar
pelaksanaan tugas;
j. melaksanakan koordinasi kegiatan Bidang Bina Penunjang Medis, Sarana dan
Peralatan Kesehatan dengan unsur organisasi Dinas dan instansi terkait agar
tugas terlaksana dengan baik;
k. menyampaikan laporan kegiatan Bidang Bina Penunjang Medis, Sarana dan
Peralatan Kesehatan secara berkala kepada Kepala Dinas sebagai bahan
Evaluasi dan pertanggungjawaban;
(3) Kepala Bidang Bidang Bina Penunjang Medis, Sarana dan Peralatan Kesehatan
embawahi:
a. Kepala seksi Bimdal Sarana dan Peralatan Kesehatan
b. Kepala seksi bimdal promosi kesehatan dan peran serta masyarakat
c. Kepala Seksi Bimdal Kefarmasian dan Penunjang Medis

KEPALA SEKSI BIMBINGAN DAN PENGENDALIAN SARANA


DAN PERALATAN KESEHATAN
Pasal 105
(1) Tugas pokok kepala Seksi Bimdal Sarana dan Peralatan Kesehatan adalah
menyelenggarakanan bimbingan dan pengendalian pelayanan sarana dan
peralatan kesehatan, registrasi, dan akreditasi serta perizinan;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi Bimdal Sarana dan
Peralatan Kesehatan, mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja Seksi Bimdal Sarana dan Peralatan
Kesehatan sebagai dasae pelaksanaan tugas;
f. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap
bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan
karier ;
g. melaksanakan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang penyediaan dan pengelolaan alat kesehatan sesuai peraturan
perundang-undangan;
h. mengajukan konsep pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu
yang diberikan oleh pemerintah sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku;
i. mengusulkan pemberian izin sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi RS
Pemerintah Kelas B non pendidikan, RS Khusus, RS Swasta serta sarana
kesehatan penunjang yang setara sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku ;
j. melaksanakan proses sertifikasi sarana produksi dan distribusi alat kesehatan,
perbekalan kesehatan rumah tangga ( PKRT ) kelas II sesuai pedoman dan
ketentuan ;
k. memproses pemberian rekomendasi izin industri komoditi kesehatan, Pedagang
Besar Farmasi dan Pedagang Besar Alat Kesehatan sesuai aturan yang
berlaku;
l. memproses pemberian izin Cabang Pedagang Besar Farmasi dan Industri Kecil
Obot Tradisional serta izin distribusi cabang/sub penyalur alat kesehatan sesuai
aturan Perundang-undangan;
m. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pelaksanaan dan pelayanan
sertifikasi, registrasi, akreditasi dan perizinan sarana dan peralatan kesehatan
agar tugas terlaksana dengan baik;
n. melakukan koordinasi dengan seksi terkait dalam rangka penyelenggaraan
bimdal sarana dan peralatan kesehatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;
o. menyelenggarakan pengawasan terhadap pelayanan kesehatan yang meliputi
prasarana dan sarana kesehatan; untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
p. menyusun konsep alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan
kegiatan pemberian sertifikat dan perizinan sarana dan perlatan kesehatan agar
tugas terlaksana dengan baik;
q. melaksanakan konsultasi kegiatan Seksi Bimdal Sarana dan Peralatan
Kesehatan dengan unsur organisasi Dinas dan instansi terkait untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
r. menyampaikan laporan kegiatan Seksi Bimdal Sarana dan Peralatan Kesehatan
secara berkala kepada atasan sebagai bahan pertanggungjawaban;

(3) Kepala Seksi Bimdal Sarana dan Prasarana Kesehatan membawahi:


a. Petugas Teknis Bidang Registrasi, Sertifikasi, Perizinan sarana dan
peralatan kesehatan
b. Petugas Teknis Bidang Akreditasi sarana kesehatan
c. Petugas Operator komputer
d. Petugas Pengadministrasian Umum
e. Petugas Penata Usaha Arsip

PETUGAS TEKNIS BIDANG REGISTRASI, SERTIFIKASI,


PERIZINAN SARANA DAN PERALATAN KESEHATAN
Pasal 105

Petugas Teknis Registrasi, Sertifikasi, perizinan Sarana dan Peralatan Kesehatan


mempunyau uraian tugas sebagai berikut:
a. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka Peningkatan status kelas
RS dan Labkes yang ada di Provinsi dan membuat Konsep Surat
Rekomendasinya.
b. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
izin Mendirikan dan Izin Penyelenggaraan Sarana Kesehatan tertentu (RS
kelas A/Utama atau yang setara, RS kelas B pendidikan, RS khusus kelas A,
Labkes kelas Utama, RS PMA/PMDN) , RSPemerintah Kelas C dan D, RS
Swasta yang setara, Praktek Berkelompok, Kilnik Umum/spesialis, Rumah
Bersalin, Klinik Dokter Keluarga/Dokter Gigi Keluarga, Kedokteran
Komplementer, Pengobatan Tradisional, serta sarana penunjang yang setara
dan membuat konsep surat Rekomendasi Izin mendirikan dan Izin
penyelenggaraan.
c. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Izin sarana
kesehatan meliputi RS non pemerintah Kelas B non pendidikan, RS Khusus,
RS swasta serta sarana penunjang yang setara serta membuat Konsep Surat
Izin Sarana Kesehatan.
d. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Sertifikat
Sarana Produksi perusahaan Rumah tangga yang memproduksi Alat
Kesehatan dan Perbekalalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Kelas II
tertentu serta membuat konsep sertifikat.
e. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
Izin Usaha Industri Farmasi serta Konsep Surat Rekomendasinya.
f. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
Izin Industri Obat Tradisional serta Konsep Surat Rekomendasinya.
g. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
Izin Produksi Kosmetik serta Konsep Surat Rekomendasinya
h. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
sertifikasi sarana produksi Alat Kesehatan dan PKRT Kelas B dan C serta
Konsep Surat Rekomendasinya.
i. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
Izin Industri Bahan Baku Farmasi serta Konsep Surat Rekomendasinya.
j. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
Izin Pedagang Besar Farmasi dan Pedagang Besar Bahan Baku Farmasi
(PBBBF) serta Konsep Surat Rekomendasinya.
k. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
Izin Penyalur Alat Kesehatan (PAK) serta Konsep Surat Rekomendasinya.
l. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
Izin Importir Produksi Farmasi serta Konsep Surat Rekomendasinya.
m. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
Izin Importir/Eksportir obat Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
serta Konsep Surat Rekomendasinya.
n. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Izin Pedagang
Besar Farmasi (PBF) dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) serta Konsep
Surat Rekomendasinya.
o. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Izin Distribusi
Cabang dan SUB Penyalur Alat Kesehatan serta Konsep Surat Izinnya.
p. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan sertifikasi,
registrasi dan perizinan sarana dan peralatan secara berkala dan melaporkan
kepada seksi bimdal sarana peralatan kesehatan

PETUGAS TEKNIS BIDANG AKREDITASI SARANA KESEHATAN


Pasal 106

Petugas Teknis bidang Akreditasi sarana kesehatan mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. Membuat rencana kegiatan dalam rangka pelaksanaan Akreditasi praktek
mandiri tenaga medis dan keperawatan, praktek berkelompok tenaga medis
dan keperawatan, rumah bersalin, klinik umum spesialis ;
b. Mempersiapkan bahan-bahan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria
sesuai peraturan perundang-undangan serta data-data dalam rangka
pelaksanaan Akreditasi praktek mandiri tenaga medis dan keperawatan,
praktek berkelompok tenaga medis dan keperawatan, rumah bersalin, klinik
umum spesialis ;
c. Mempersiapkan bahan-bahan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria
sesuai peraturan perundang-undangan serta data-data yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan bimbingan dan pengawasan akreditasi sarana kesehatan
yang ada di Kabupaten/Kota ;
d. Membuat rencana kegiatan dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan
pengawasan akreditasi sarana kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota ;
e. Memeriksa Kelengkapan administrasi dalam rangka pemberian Rekomendasi
akreditasi sarana kesehatan dan membuat Konsep Surat Rekomendasinya.
f. Mempersiapkan bahan-bahan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria
sesuai peraturan perundang-undangan serta data-data dalam rangka
pelaksanaan monitoring dan evaluasi akreditasi sarana kesehatan di
Kabupaten/Kota ;
g. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan akreditasi sarana
kesehatan secara berkala dan melaporkan kepada seksi bimdal sarana
peralatan kesehatan

PERENCANA DAN EVALUASI PROGRAM


SERTA OPERATOR KOMPUTER
Pasal 107

Perencana dan Evaluasi Program serta Operator Komputer mempunyai uraian


tugas sebagai berikut:
a. mempelajari data yang telah diprogramkan dan mengelolahnya dengan
komputer sesuai dengan instruksinya;
b. memasang disk-pock kedalam ling prints dan menyimpan program dari
programer;
c. menjalankan proses komputer sesuai dengan program serta media yang
tidak berfungsi untuk diadakan perbaikan;
d. mencatat penggunaan komputer dan peralatan program serta media
yang tidak berfungsi untuk dilaporkan dan diadakan perbaikan;
e. memelihara kebersihan peralatan sesuai dengan petunjuk untuk
mencegah kerusakan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

PENGADMINISTRASIAN UMUM
Pasal 108
Pengadministrasian Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. menyiapkan buku agenda, buku ekspedisi dengan membuat kolom menurut
kebutuhan masing-masing dan menuliskan maksud tiap kolom untuk
memudahkan pencetakan surat dan naskah;
b. mengagenda surat masuk dengan mencatat kedalam buku agenda dan
menulis nomor, tanggal surat, asal surat dan tujuan surat agar surat-surat yang
masuk tercatat dan mudah diketahui;
c. mencatat surat keluar kedalam buku, mengekspedisi dan menggunakan kartu
kendali agar surat keluar tercatat dan muidah diketahui arahnya;
d. menyusun surat-surat dinas lainnya dengan mencatat dalam buku arsip serta
menyusun menurut urutan nomor, kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas yang menggunakan kotak surat
dan menyiapkan dalam rak arsip urutan nomor, klasifikasi arsip untuk
memudahkan penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

PENATA USAHA ARSIP


Pasal 109

Penata usaha arsip mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. menerima surat masuk keluar dan mengagenda surat dan menyortir
surat yang akan disimpan menurut jenisnya;
b. mengklasifikasi dan memberi kode pada surat masuk maupun surat
keluar yang akan disimpan menurut nomor, bulan dan tahun;
c. mengatur surat keluar yang telah diberi kode kedalam order untuk
disimpan;
d. menyusun surat-surat dinas lainnya mencatat kedalam buku arsip sesuai
dengan pola klasifikasi dan jadwal retensi arsip serta menyusun menurut
urutan nomor, kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas dengan menggunakan
kotaki surat dan menyiapkan dalam rak arsip menurut urutan nomor, klasifikasi
arsip untuk memudahkan penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL PROMOSI KESEHATAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 110

(1) Tugas pokok Kepala seksi Bimdal promosi kesehatan dan peran serta masyarakat
adalah menyelenggarakan bimbingan dan pengendalian promosi kesehatan dan
peran serta masyarakat;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi Bimdal Promosi
Kesehatan dan Peran serta masyarakat mempunyai uraian tugas jabatan sebagai
berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja Seksi Bimdal Promosi Kesehatan dan
Peran Serta Masyarakat;
f. mengoreksi, memaraf dan mengevaluasi konsep naskah dinas hasil kerja
bawahan;
g. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap
bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan
karier;
h. merumuskan kebijakan teknis dalam rangka peningkatan promosi kesehatan
dan peran serta masyarakat ;
i. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan peningkatan promosi
kesehatan dan peran serta masyarakat ;
j. menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan pengembangan dan pola
peningkatan promosi kesehatan dan peran serta masyarakat ;
k. memantau kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan promosi kesehatan dan
peran serta masyarakat ;
l. menyusun atau mengoreksi konsep naskah dinas lain hasil kerja bawahan;
m. melaksanakan konsultasi kegiatan dengan Dinas/Badan/Lembaga terkait;
n. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
o. menyusun laporan kegiatan Seksi Bimdal promosi kesehatan dan peran serta
masyarakat kepada atsan sebagai bahan pertanngungjawaban;

(3) Kepala Seksi Bimdal promosi Kesehatan dan Peran serta masyarakat
membawahi:
a. Petugas Penyuluh Kesehatan Masyarakat;
b. Petugas Pengembangan sarana dan media promosi kesehatan;
c. Petugas Pembina Kemandirian Posyandu;
d. Pengembangan Pramuka Saka Bhakti Husada;
e. Petugas Pembinaan UKS;
f. Petugas Pengembangan Desa Siaga;
g. Petugas Pengembangan PHBS;
h. Petugas Teknis Sosialisasi dan Pengembangan Kemitraan Pelaksanaan
Program Kesehatan;
i. Petugas Pengelola Studio Radio Swara Bhakti Husada;
j. Pengadmintrasi;
k. Pengemudi mobil unit Promkes.

PENYULUH PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT


Pasal 111

Petugas penyuluh promosi kesehatan Masyarakat mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan penyuluhan /promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat
b. Melaksanakan sosialisasi dan advokasi dibidang kesehatan dalam rangka
pemberdayaan masyarakat.
c. Melaksanakan penggalangan dukungan sosial dalam pemberdayaan
masyarakat termasuk koordinasi lintas sektor dan lintas program dalam
mewujudkan PHBS dan UKBM.
d. Melaksanakan penyuluhan untuk pemberdayaan masyarakat
e. Melaksanakan pemantauan, pembinaan, monitoring dan evaluasi program
termasuk penilaian lomba-lomba bidang kesehatan dalam rangka
pemberdayaan masyarakat.
f. Melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan / promosi kesehatan
masyarakat.
g. Merumuskan sistem pengembangan promosi kesehatan.
h. Mengembangan media dan metode penyuluhan / promosi kesehatan
masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
i. Melaksanakan kegiatan penunjang promosi kesehatan seperti ;
mengajar/melatih yang berkaitan dengan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
k. Membuat laporan kepada atasan mengenai tugas yang telah dilaksanakan.
l. Memberikan saran atau pertimbangan kepada kepala seksi mengenai langkah
dan tindakan yang diambil dibidang tugasnya.
m. Membantu secara teknis dalam pelaksanaan seluruh program dalam promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yaitu ; PHBS, Posyandu, Desa
Siaga, UKS, SBH, P2WKSS, Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan dll.

PETUGAS PENGEMBANGAN SARANA


DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
Pasal 112
Petugas Pengembangan sarana dan media promosi kesehatan mempunyai uraian
tugas sebagai berikut:
a. Mempersiapkan dan merencanakan kebutuhan sarana dan media promosi
kesehatan masyarakat
b. Mengoperasionalkan sarana dan media promosi kesehatan.
c. Memelihara dan bertanggung jawab atas penyimpanan sarana dan media
promosi kesehatan untuk mendukung kegiatan penyuluhan / promosi
kesehatan masyarakat.
d. Mendistribusikan media promosi kesehatan sesuai dengan kebutuhan setiap
jenjang administrasi.
e. Melaksanakan pemantauan, monitoring dan evaluasi sarana dan media
promosi kesehatan.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
g. Membuat laporan kepada atasan mengenai tugas yang telah dilaksanakan.
h. Memberikan saran atau pertimbangan kepada kepala seksi mengenai langkah
dan tindakan yang diambil dibidang tugasnya.

PETUGAS PEMBINA KEMANDIRIAN POSYANDU


Pasal 113

Petugas Pengembangan Posyandu mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka Pengembangan dan
peningkatan strata Posyandu
b. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan peningkatan strata
Posyandu;
d. Menyelenggarakan pembinaan dan peningkatan strata Posyandu
e. Memantau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan
strata Posyandu ;
f. Melaksanakan kordinasi kegiatan dengan Dinas/Badan/Lembaga terkait;
g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
h. Menyusun laporan kegiatan Pengembangan dan Peningkatan strata
Posyandu;

PENGEMBANGAN PRAMUKA SAKA BHAKTI HUSADA


Pasal 114

Petugas Pengembangan Pramuka Saka Bhakti Husada mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka Pengembangan Pramuka
Saka Bhakti Husada
b. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan pelaksanaan Kegiatan
Pramuka Saka Bhakti Husada ;
d. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan Kegiatan Pramuka Saka
Bhakti Husada
e. Memantau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kepramukaan
Saka Bhakti Husada (SBH) ;
f. Melaksanakan kordinasi kegiatan dengan Dinas/Badan/Lembaga terkait;
g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan berkaitan dengan bidang
tugasnya ;
h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pramuka Saka
Bhakti Husada;

PETUGAS PEMBINAAN UKS


Pasal 115

Petugas Pengembangan UKS mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka Pengembangan Program
UKS
b. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan program
UKS ;
d. Menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan evaluasi Program UKS
e. Memantau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan Program UKS
f. Melaksanakan kordinasi kegiatan dengan Instansi terkait dan Tim Pembina
UKS;
g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala seksi berkaitan dengan
bidang tugasnya;
h. Menyusun laporan kegiatan Pengembangan UKS;

PETUGAS PENGEMBANGAN DESA SIAGA


Pasal 116

Petugas Pengembangan Desa Siaga mempunyai sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka Pengembangan Program
Desa siaga;
b. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor dalam
pengembangan desa siaga;
c. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan;
d. Mengkordinasikan pelaksanaan pembentukan dan pengembangan desa siaga
dengan tahapan Pertemuan Tingkat Desa (PTD), Survey Mawas Diri (SMD),
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
e. Mengkordinasikan dan melakukan fasilitasi pelatihan kader dalam
pengembangan desa siaga;
f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
g. Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program di
desa siaga;
h. Menyusun laporan kegiatan pengembangan desa siaga;

PETUGAS PENGEMBANGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT


Pasal 117
Petugas Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mempunyai
uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka Pengembangan Program
PHBS
b. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor dalam
pengembangan PHBS;
c. Melaksanakan koordinasi dan pengkajian pada setiap indikator PHBS yang
bermasalah;
d. Melaksanakan koordinasi dengan petugas lain dan lintas program dalam
melaksanakan intervensi baik penyebarluasan informasi maupun intervensi
fisik dan stimulan;
e. Membuat laporan hasil pelaksanaan pengembangan PHBS;
f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;
g. Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program di
desa siaga;
h. Menyusun laporan kegiatan pengembangan desa siaga;

PETUGAS TEKNIS SOSIALISASI DAN PENGEMBANGAN KEMITRAAN


PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN
Pasal 118

Petugas Pengembanngan Program Lintas Sektor mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan program
P2WKSS, TNI/Bhayangkara Manunggal KB Kesehatan dan Kesatuan Gerak
PKK KB Kesehatan ;
b. Menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan evaluasi Program dengan
lintas sektor terkait
c. Memantau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan Program Lintas
sektor
d. Melaksanakan kordinasi kegiatan dengan Instansi terkait dalam
pengembangan Program P2WKSS, TNI/Bhayangkara Manunggal KB Kes dan
Kesatuan Gerak PKK KB Kes;
e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan berkaitan dengan bidang
tugasnya;
f. Menyusun laporan kegiatan Pengembangan Program lintas sektor;

PETUGAS PENGELOLA STUDIO RADIO SWARA BHAKTI HUSADA


Pasal 119

Petugas Pengelola Studio Radio Swara Bhakti Husada mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka Pengembangan Radio
Swara Bhakti Husada;
b. Mengkoordinasikan dengan lintas program bidang kesehatan dalam
pengembangan materi siaran dalam rangka penyebarluasan informasi
kesehatan;
c. Memelihara seluruh sarana dan prasarana di dalam studio radio swara bhakti
husada;
d. Melakukan mengembangan petugas penyiaran dalam rangka meningkatkan
mutu siaran;
e. Menjaga kode etik penyiaran;
f. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan komisi penyiaran daerah
sulawesi tenggara dalam hal perisinan;
g. Melakukna pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyiaran radio
swara bhakti husada;
h. Membuat laporan kegiatan pengembangan radio swara bhakti husada;
i. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan,

PENGADMINISTRASI
Pasal 120

Pengadministrasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Mempersiapkan dan merencanakan bahan dan alat pendukung kegiatan
administrasi bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
b. Mencatat dalam pembukuan surat keluar dan surat masuk untuk seksi promosi
kesehatan dan peran serta masyarakat.
c. Mengetik surat sesuai dengan bidang tugasnya.
d. Mengumpulkan dan mencatat data dibidang promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
e. Mengolah dan menganalisis data bersama dengan petugas yang lain dibidang
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
f. Penyajikan data dalam bentuk laporan untuk dapat dijadikan bahan
perencanaan program promosi kesehatan.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
h. Membuat laporan kepada atasan mengenai tugas yang telah dilaksanakan.
i. Memberikan saran atau pertimbangan kepada kepala seksi mengenai langkah
dan tindakan yang diambil dibidang tugasnya.

PENGEMUDI MOBIL UNIT PENYULUHAN


Pasal 121

Pengemudi mobil unit penyuluhan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. membersihkan mobil agar dalam keadaan siap pakai ;
b. memelihara mesin dan komponen mobil dengan memperbaiki kerusakan
sesuai kemampuan teknis agar dalam keadaan siap pakai ;
c. mengemudikan mobil sesuai surat tugas dan perintah atasan, pejabat/petugas
yang menjalankan tugas;
d. menjaga dan memelihara seluruh perangkat alat dalam mobil unit penyuluhan
agar tetap dalam keadaan siap diapakai;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL KEFARMASIAN DAN PENUNJANG MEDIS
Pasal 122

(1) Tugas pokok Kepala Seksi Bimdal Kefarmasian dan Penunjang Medis adalah
menyelenggarakanan bimbingan, pengendalian pelayanan kefarmasian, dan
penunjang medis;

(2) kepala seksi bimdal kefarmasian dan penunjang medis mempunyai uraian tugas
jabatan sebagai berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap
bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan
karier;
f. menyusun rencana dan program kerja kefarmasian dan penunjang medis
lainnya sebagai bahan pelaksanaan tugas;
g. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data program Kefarmasian dan
penunjang medis lainnya sebagai bahan pelaksanaan tugas;
h. menyusun perencanaan obat dan perbekalan kesehatan, reagensia dan vaksin;
serta sarana dan prasarana penunjang medis lainnya sesuai kebutuhan yang
telah ditetapkan;
i. mengadakan dan mengelola buffer stok obat provinsi, reagensia dan vaksin
sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku;
j. melaksanakan pendistribusian obat, perbekalan kesehatan, reagensia dan
vaksin dengan tepat jenis, jumlah, waktu dan sasaran untuk menjamin
ketersediaan dan pemerataan
k. melakukan penyimpanan sesuai dengan persyaratan untuk menjamin kualitas
obat, perbekalan kesehatan, reagensia dan vaksin yang akan digunakan
l. melaksanakan sosialisasi dan advokasi penggunaan obat, perbekalan
kesehatan, reagensia dan vaksin secara rasional dengan penerapan pelayanan
kefarmasian
m. melaksanakan sosialisasi dan advokasi manajemen pengelolaan penunjang
medis pada sarana penunjang medis dan pengambil kebijakan.
n. melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan dan penyediaan obat,
perbekalan kesehatan, reagensia dan vaksin yang dilaksanakan oleh
kabupaten/kota sesuai standar dan ketentuan yang berlaku
o. melaksanakan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan pelayanan farmasi
komunitas dan klinik disarana pelayanan kesehatan dan penyusunan pedoman
penggunaan obat rasional Kab/Kota sesuai standar dan ketentuan yang berlaku.
p. melaksanakan perencanaan atau penyusun tatalaksana pengembangan
mekanisme pelayanan penunjang medis yang lebih baik
q. melaksanakan dan memberikan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan, standar, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang penyediaan
dan pengelolaan obat, reagensia dan vaksin
r. melaksanakan dan memberikan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan, standar, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang penunjang
medis
s. menyiapkan data dan informasi Narkotika, psikotropika dan precursor farmasi
t. melakukan koordinasi dan pelatihan pengambilan contoh Kosmetika, makanan
dan minuman hasil industri rumah tangga, obat tradisional hasil industri kecil
obat tradisional
u. melakukan koordinasi pengawasan dan pengendalian dalam rangka
pencegahan dan mengatasi KLB akibat pencemaran makanan
v. menyediakan data dan informasi keamanan, mutu dan manfaat sediaan farmasi
w. melakukan pembinaan dan pengendalian pelaksanan pengawasan dan
registrasi makanan minuman produksi rumah tangga, penerbitan sertifikat layak
sehat bagi produsen makanan minuman siap saji,
x. melakukan koordinasi dan pengawasan dan pengendalian dalam rangka
penggunaan bahan tambahan yang dilarang termasuk cemaran mikroba
pathogen dalam makanan minuman produksi rumah tangga
y. melaksanakan koordinasi dan hubungan kerja dengan unit kerja lain untuk
memperlancar pelaksanaan tugas;
z. membuat laporan kepada atasan mengenai tugas yang telah dilaksanaka
sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.

(3) Kepala Seksi Bimdal Kefarmasian dan Penunjang Medis membawahi:


a. Tenaga Teknis bidang Pelayanan Instalasi Farmasi Provinsi (IFP)
b. Tenaga Teknis Pengelolaan data obat program
c. Tenaga Teknis Obat public dan perbekalan kesehatan
d. Tenaga Teknis Farmasi Komunitas dan Klinik
e. Tenaga Teknis Penggunaan Obat Rasional
f. Tenaga Teknis Pengawasan makanan dan minuman
g. Tenaga Teknis Narkotika dan Psikotropika
h. Tenaga Teknis Kosmetika dan obat tradisional
i. Tenaga Teknis Perencana dan evaluasi program kefarmasian dan
penunjang medic
j. Penunjang Medik Rumah Sakit Pemerintah,Swasta, Labkes dan Penunjang
medik lainnya
k. Pengadministrasi
l. operator computer dan pengetik
m. Pramu Instalasi Farmasi Provinsi
n. Pengemudi

TENAGA TEKNIS PELAYANAN INSTALASI FARMASI


Pasal 123

Tenaga teknis Pelayanan Instalasi Farmasi Provinsi (IFP) mempunyai uraian


tugas sebagai berikut :
a. Meregistrasi surat permintaan obat
b. Mengarsipkan surat permintaan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD)
dan obat program dan perbekalan kesehatan yang masuk ke IFP
c. Menganalisa kesesuaian permintaan dengan rencana pemberian dan
ketersediaan obat (PKD dan program) dan perbekalan kesehatan di IFP
d. Melakukan penyimpanan/penataan obat (PKD dan program) dan
perbekalan kesehatan di IFP sesuai aturan yang berlaku
e. Melaksanakan pelayanan distribusi obat (PKD dan program) dan
perbekalan kesehatan ke dinas kesehatan kabupaten/kota, sarana pelayanan
kesehatan pemerintah/swasta dan kegiatan bakti social se provinsi Sulawesi
Tenggara
f. Melakukan pencatatan distribusi obat (PKD dan program) dan perbekalan
kesehatan (PKD dan Program) di IFP
g. Melakukan perhitungan data dua puluh penggunaan obat (PKD dan
program) terbanyak selama periode tertentu di IFP
h. Membuat perhitungan data tingkat kecukupan obat buffer stok (PKD dan
Program) di IFP
i. Merekapitulasi distribusi obat (PKD dan program) ke berbagai sarana
pelayanan kesehatan
j. Melakukan penghitungan total nilai obat (PKD dan program) yang
didistribusikan ke sarana pelayanan kesehatan
k. Melakukan pencatatan distribusi vaksin anti rabies
l. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan obat PKD
m. Membuat profil instalasi Farmasi Provinsi
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA TEKNIS PENGELOLA DATA OBAT


Pasal 124

Ttenaga teknis pengelola data obat program mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
a. Melakukan koordinasi teknis pengelolaan obat program IFP dengan
programmer program di lingkup dinas kesehatan provinsi
b. Mengumpulkan data dan menganalisa pengelolaan obat program di
kabupaten/kota
c. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
data pengelolaan obat program di IFP dengan mencatat secara sestematis
untuk tertibnya pelaksanaan tugas ;
d. menyusun Data hasil kerja dan menyusun klasifikasinya untuk memudahkan
pengolahan pelaksanaan tugas ;
e. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA TEKNIS BIDANG OBAT PUBLIK


DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Pasal 125

Tenaga teknis bidang obat publik dan perbekalan kesehatan mempunyai uraian
tugas sebagai berikut :
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
program obat public dan perbekalan kesehatan dengan mencatat secara
sestematis untuk tertibnya pelaksanaan tugas ;
b. mengumpulkan dan menganalisa laporan data dinamika logistic obat publik
dan perbekalan kesehatan Kabupaten/kota
c. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data indicator ketersediaan obat
kabupaten/kota
d. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data 20 penggunaan obat tertinggi di
kabupaten/kota
e. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data 10 pola penyakit kabupaten
kota yang dihubungkan dengan ketersediaan obat kabupaten/kota
f. Mengumpulkan laporan data anggaran pengadaan obat kabupaten/kota dari
berbagai sumber
g. Mengumpulkan laporan data dan mengkompilasi data rencana kebutuhan obat
kabupaten/kota
h. Menyusun instrument asessment penilaian pembinaan dan monitoring kegiatan
obat publik dan perbekalan kesehatan dan mengkompilasi data hasil
assessment kegiatan obat publik dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota
i. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA TEKNIS BIDANG FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK


Pasal 126

Tenaga teknis bidang farmasi komunitas dan klinik mempunyai uraian tugas
sebagai berikut :
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
program farmasi komunitas dan klinik dengan mencatat secara sestematis
untuk tertibnya pelaksanaan tugas ;
b. mengumpulkan dan menganalisa laporan data pelaksanaan kegiatan farmasi
komunitas dan klinik dari kabupaten/kota
c. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data indicator pelaksanaan kegiatan
farmasi klinik dari rumah sakit pemerintah kabupaten/kota
d. Merekap data sarana apotek dan toko obat, tenaga apoteker dan asisten
apoteker kabupaten/kota
e. Menyusun instrument asessment penilaian pembinaan dan monitoring kegiatan
farmasi komunitas dan klinik dan mengkompilasi data hasil assessment
kegiatan farmasi komunitas dan klinik kabupaten/kota
f. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data penulisan resep obat generik
dari rumah sakit pemerintah dan sarana pelayanan kesehatan dasar
kabupaten/kota
g. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA TEKNIS BIDANG PENGGUNAAN OBAT RASIONAL


Pasal 127

Tenaga teknis bidang penggunaan obat rasional mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
program penggunaan obat rasional dengan mencatat secara sestematis untuk
tertibnya pelaksanaan tugas ;
b. mengumpulkan dan menganalisa laporan data pelaksanaan kegiatan
penggunaan obat rasional kabupaten/kota
c. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data indicator pelaksanaan kegiatan
penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan kabupaten/kota
d. Menyusun instrument asessment penilaian pembinaan dan monitoring kegiatan
penggunaan obat rasional dan mengkompilasi data hasil assessment kegiatan
penggunaan obat rasional kabupaten/kota
e. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data kegiatan promosi penggunaan
obat rasional dasar kabupaten/kota
f. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA TEKNIS BIDANG PENGAWASAN MAKANAN DAN MINUMAN


Pasal 128

Tenaga teknis bidang pengawasan makanan dan minuman mempunyai uraian


tugas sebagai berikut :
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
program pengawasan makanan dan minuman dengan mencatat secara
sestematis untuk tertibnya pelaksanaan tugas ;
b. mengumpulkan dan menganalisa laporan data kegiatan pengawasan makanan
dan minuman produksi rumah tangga Kabupaten/kota
c. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data indicator pengawasan makanan
dan minuman kabupaten/kota
d. Merekapitulasi dan mengarsipkan jumlah sarana industri rumah tangga
kabupaten/kota
e. Menyusun instrument asessment penilaian pembinaan dan monitoring kegiatan
pengawasan makanan dan minuman dan mengkompilasi data hasil
assessment kegiatan pengawasan makanan dan minuman kabupaten/kota
f. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA TEKNIS BIDANG NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA


Pasal 129

Tenaga teknis bidang narkotika dan psikotropika mempunyai uraian tugas


sebagai berikut :
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
program narkotika dan psikotropika dengan mencatat secara sestematis untuk
tertibnya pelaksanaan tugas ;
b. mengumpulkan dan menganalisa laporan software data Sistem Informasi
Penggunaan Narkotika dan Psikotropika (SIPNAP) di sarana pelayanan
kesehatan maupun di sarana farmasi komunitas Kabupaten/kota
c. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data kegiatan sosialisasi/
penyuluhan narkotika dan psikotropika kabupaten/kota
d. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data monitoring kasus
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya lainnya di
rumah sakit umum pemerintah kabupaten/kota
e. mengumpulkan dan menganalisa hasil monitoring pengelolaan narkotika dan
psikotropika di rumah sakit umum kabupaten/kota
f. Mengarsipkan dokumen legalisasi surat pesanan (SP) narkotika dari rumah
sakit dan apotek
g. Merekapitulasi dan mengarsipkan data hasil pembinaan Narkotika dan
psikotropika di kabupaten/kota
h. Menyusun instrument asessment penilaian pembinaan dan monitoring kegiatan
program narkotika dan psikotropika dan mengkompilasi data hasil assessment
kegiatan yang sehubungan dengan narkotika dan psikotropika kabupaten/kota
i. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA TEKNIS BIDANG KOSMETIKA DAN OBAT TRADISIONAL


Pasal 130

Tenaga teknis bidang Kosmetika dan obat tradisional mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
program kosmetika dan obat tradisional dengan mencatat secara sestematis
untuk tertibnya pelaksanaan tugas ;
b. mengumpulkan dan menganalisa laporan data kegiatan pembinaan dan
mengawasan kosmetika dan obat tradisional Kabupaten/kota
c. Menyusun instrument asessment penilaian pembinaan dan monitoring
kegiatan obat publik dan perbekalan kesehatan dan mengkompilasi data hasil
assessment kegiatan obat publik dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota
d. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA PELAKSANA PENUNJANG MEDIS RUMAH SAKIT PEMERINTAH,


SWASTA, LABKES DAN PENUNJANG MEDIK LAINNYA
Pasal 131

Tenaga pelaksana penunjang medis Rumah Sakit Pemerintah, Swasta, Labkes


dan penunjang medik lainnya mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun dan membuat rencana kerja kegiatan pengelolaan penunjang medis
b. Menyiapkan bahan untuk melakukan sosialisasi dan advokasi pengelolaan
penunjang medis
c. Menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan dan pengendalian manajemen
pengelolaan pelayanan penunjang medis
d. Melakukan pendataan tenaga, sarana dan prasarana penunjang medis
e. Menyiapkan bahan perencanaan atau penyusun tatalaksana pengembangan
mekanisme pelayanan penunjang medis yang lebih baik
f. Merencanakan dan menyusun kegiatan pelatihan yang dibutuhkan bagi tenaga
penunjang medis dalam rangka peningkatkan kinerja pelayanan pada sarana
penunjang medis
g. Menyiapkan format pencatatan dan pelaporan kegiatan penunjang medis untuk
disampaikan secara berjenjang sesuai ketentuan yang berlaku.
h. Melakukan pencatatan dan analisa permasalahan pada sarana penunjang
medis
i. Menerima dan menganalisa laporan dari penunjang medis terkait dengan
pelaksanaan pelayanan penunjang medis
j. Menyiapkan indikator-indikator penilaian asesment pada sarana penunjang
medis
k. Melakukan analisa prosedur kerja pelayanan penunjang medis
l. Melakukan analisa kebutuhan jumlah tenaga pada sarana penunjang medis
m. Melakukan analisa kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada
sarana penunjang medis
n. Menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi tentang
kegiatan penunjang medis
o. Menyampaikan umpan balik dari hasil monitoring dan evaluasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan di sarana penunjang medis untuk di tindak
lanjuti
p. Melaksanakan pengarsipan administrasi kegiatan pengelolaan penunjang
medis secara baik
q. Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penunjang medis secara
berkala dan berjenjang kepada atasan

TENAGA TEKNIS BIDANG PERENCANA DAN EVALUASI PROGRAM


KEFARMASIAN DAN PENUNJANG MEDIK
Pasal 132

Tenaga teknis bidang Perencana dan evaluasi program kefarmasian dan


penunjang medik mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis yang erat hubungannya dengan
perencanaan dan evaluasi seksi bimdal kefarmasian dan penunjang medis
dengan mencatat secara sistematis untuk tertibnya pelaksanaan tugas ;
b. menyusun draft perencanaan kegiatan seksi bimdal kefarmasian dan
penunjang medis jangka pendek, menengah dan panjang dan menganalisa
laporan data pelaksanaan kegiatan penggunaan obat rasional kabupaten/kota
c. Menyusun RKAKL, RKA-APBD dan Rencana Anggaran Belanja (RAB) seksi
bimdal kefarmasian dan penunjang medis
d. Menyusun Term of Reference (TOR) rencana kegiatan seksi bimdal
kefarmasian dan penunjang medis Membuat laporan progres kegiatan program
kefarmasian dan penunjang medis secara berkala
e. Mengumpulkan dan menganalisa laporan data indicator keberhasilan
pelaksanaan kegiatan seksi bimdal kefarmasian dan penunjang medis secara
berkala
f. Mengumpulkan dan menganalisa rencana kegiatan yang sehubungan dengan
kegiatan kefarmasian dan penunjang medis jangka pendek, menengah dan
panjang kabupaten/kota
g. Menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) seksi
bimdal kefarmasian dan penunjang medis secara berkala
h. Menyusun laporan kegiatan seksi bimdal kefarmasian dan penunjang medis
setiap semester dan tahunan
i. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

TENAGA PENGADMINSTRASI
Pasal 133

Tenaga Pengadminstrasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar seksi bimdal kefarmasian dan
penunjang medis
b. Mengarsipkan surat-surat seksi bimdal kefarmasian dan penunjang medis
c. menggandakan surat-surat keluar seksi bimdal kefarmasian dan penunjang
medis sesuai kebutuhan
d. Membuat sampul surat dan mengirim surat seksi bimdal kefarmasian dan
penunjang medis
e. Mengevaluasi jumlah surat masuk dan surat keluar secara berkala
f. mempersiapkan bahan atau data sesuai dengan kebutuhan;
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ;

OPERATOR COMPUTER DAN PENGETIK


Pasal 134

Operator computer dan pengetik mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. menjaga, memelihara dan mengamankan perangkat computer
sehingga selalu siap digunakan untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;
b. menyiapkan bahan-bahan pendukung dalam rangka entry data dan
output data untuk kelancaran pelaksanaan tugas ;
c. menyiapkan dan mempelajari data entry untuk menghindari
kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dalam mengentry data ;
d. menjalankan proses komputer sesuai dengan program atau aplikasi
yang berkenaan ;
e. mengatur file data dan mengelompokkan file data sesuai kebutuhan
kerja unit sehingga memudahkan dalam penelusuran ada yang dibutuhkan ;
f. mencatat berbagai software maupun hardware yang tidak berfungsi
dan melaporkannya untuk dilakukan perbaikan :
g. mempelajari konsep yang akan diketik dengan membawa konsep dan
menanyakan tulisan yang meragukan untuk mengetahui isi konsep dan
menemukan huruf, angka dan tulisan yang salah atau tidak salah ;
h. memperbaiki huruf, angka dan tulisan yang salah dan menulis
dengan pensil huruf, angka dan tulisan yang betul diatas tulisan yang salah
untuk memudahkan pengetikan ;
i. mengetik net sesuai konsep dan menurut pedoman pengetikan untuk
kebenaran dan kerapian hasil ketikan ;
j. memeriksa dan memperbaiki hasil ketikan dengan menghapus huruf,
angka dan tulisan yang salah dengan Tip Eks dan mengetik yang betul untuk
kerapian hasil ketikan ;
k. memperbaiki hasil ketikan dengan menghapus huruf, angka dan
tulisan yang salah dengan Tip Eks dan mengetik yang betul untuk kebenaran
hasil ketikan;
l. menyerahkan hasil ketikan dengan menyampaikan langsung kepada
Kasubag Keuangan atau kepada penyusun konsep ;
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

PRAMU INSTALASI FARMASI


Pasal 134

Pramu Instalasi Farmasi Provinsi (IFP) mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. mempersiapkan peralatan kebersihan agar dalam melaksanakan
tugas mendapatkan hasil yang baik ;
b. membersihkan ruangan dan lingkungan IFP dengan menyapu dan
mengepel agar tetap bersih dan rapih ;
c. membersihkan peralatan IFP dengan menggunakan lap dan sapu
bulu agar peralatan kantor tetap bersih dan rapih ;
d. menjaga kebersihan ruangan IFP maupun sekitarnya agar selalu
bersih;
e. mengangkat, menyusun, menghitung logistik obat dan perbekalan
kesehatan yang masuk dan yang keluar sesuai catatan pengelola IFP
f. Memutakhirkan kartu stok sesuai dinamika obat dan perbekalan
kesehatan setiap saat
g. Menjaga keamanan dan kebersihan ruangan dan lingkungan IFP
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

PENGEMUDI FARMASI
Pasal 135
Pengemudi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. membersihkan mobil dengan mencuci dan melap agar dalam
keadaan siap pakai;
b. memelihara mesin dan komponen mobil dengan memperbaiki
kerusakan sesuai kemampuan teknis agar dalam keadaan siap pakai ;
c. mengemudikan mobil sesuai surat tugas dan perintah atasan,
pejabat/petugas yang menjalankan tugas pada seksi bimdal kefarmasian dan
penunjang medis khususnya pada IFP;
d. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

Bagian Kelima
URAIAN TUGAS JABATAN
BIDANG BINA MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA KESEHATAN
Pasal 136

(1) Tugas Pokok Bidang Bina Manajemen dan Pengembangan Sumberdaya


Kesehatan adalah melaksanakan pembinaan penyelenggaraan manajemen
pengembangan sumber daya kesehatan, pengelolaan data dan informasi, serta
jaminan kesehatan;

(2) Untuk melaksanakn tugas pokok tersebut Bidang Bina Manajemen dan
Pengembangan Sumberdaya Kesehatan mempunyai uraian tugas jabatan sebagai
berikut;
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang Bina Manajemen dan
Pengembangan Sumber Daya Kesehatan sebagai dasar pelaksanaan tugas
b. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
d. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
e. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
f. menyusun rancangan rekomendasi dan kajian kebijakan pengembangan SIK,
Tenaga Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan;
g. mengembangkan Survei Kesehatan Daerah (Surkesda), Perhitungan
Pembiayaan Kesehatan, dan Kebutuhan dan serta pendayagunaan tenaga
kesehatan;
h. mengkoordinasikan penyelenggaraan pengembangan sistem informasi
kesehatan, sumberdaya tenaga kesehatan dan sumberdaya pembiayaan
kesehatan
i. mengidentifikasi, mengiventarisasi, dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan yang dihadapi di Bidang Bina Manajemen dan Pengembangan
Sumberdaya Kesehatan
j. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas seksi serta melakukan pembinaan kinerja
secara berkelanjutan kepada kepala seksi di lingkup Bidang Bina Manajemen
dan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan sesuai standar yang ditetapkan
k. mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program-program
kesehatan;
l. mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program pembangunan
kesehatan;
m. membuat laporan kepada Kepala Dinas mengenai tugas yang telah
dilaksanakan.

(3) Kepala bidang Bina Manajemen dan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan


membawahi:
(1) Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Manajemen Program dan Data Informasi
(2) Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat
(3) Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Jaminan Kesehatan

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL PENGEMBANGAN MANAJEMEN
PROGRAM DAN DATA INFOMASI
Pasal 137

(1) Tugas pokok kepala Seksi Bimdal Pengembangan


Manajemen Program dan Data Infomasi adalah menyeleggarakan pembinaan,
pengendalian program kesehatan dan data informasi;

(2) Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut, Kepala


Seksi Bimdal Pengembangan Manajemen Program dan Data Informasi mempunyai
uraian tugas jabatan sebagai berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana kerja seksi bimdal pengembangan manajemen program dan
data informasi sebagai bahan pelaksanaan tugas;
f. mengoreksi, memaraf dan mengevaluasi konsep naskah dinas hasil kerja staf
untuk diajukan kepada atasan sebagai hasil pelaksanaan tugas;
g. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data program akuntabilitas dan
regulasi kesehatan sebagai bahan pelaksanaan tugas;
h. menyusun standar, pedoman, petunjuk teknis dan prosedur program
akuntabilitas dan regulasi kesehatan sebagai bahan pelaksanaan tugas;
i. menghimpun, menganalisis, mengklasifikasi dan mendokumentasi peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan program dan kegiatan Dinas
sebagai bahan pelaksanaan tugas ;
j. menyiapkan bahan dan memproses serta melaksanakan penetapan peraturan
bidang kesehatan tingkat Provinsi dan kabupaten sesuai aturan dan ketentuan
yang berlaku;
k. mengidentifikasi, mengiventarisasi, dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan yang dihadapi di bidang tugasnya agar tugas terlaksana dengan
baik;
l. melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan yang
mendukung perumusan kebijakan agar tugas terlaksana dengan baik;
m. mengelola website dinas kesehatan dan system informasi kesehatan berbasis
teknologi informasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
n. menyusun laporan pelaksanaan tugas seksi bimdal pengembangan manajemen
program dan data informasi sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.
(3) Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Manajemen Program dan Data Informasi
membawahi:
a. Petugas Analisis Kebijakan Kesehatan
b. Petugas Analisis Data dan Informasi Kesehatan
c. Penyusun Profil Kesehatan
c. Penyusun Laporan
d. Pengumpul dan Pengolah Data
e. Operator Komputer
f. Pengadministrasi Umum
PETUGAS ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN
Pasal 138

Petugas Analisis Kebijakan Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis Penyusunan analisis kebijakan
kesehatan untuk bahan pelaksanaan tugas.
b. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis Penyusunan analisis kebijakan
kesehatan untuk bahan pelaksanaan tugas.
c. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data pengembangan
manajemen program kesehatan
d. menyusun standar, pedoman, petunjuk teknis dan prosedur program
akuntabilitas dan regulasi kesehatan
e. Menghimpun, menganalisis, mengklasifikasi dan mendokumentasi
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kebijakan program
kesehatan dan kegiatan Dinas Kesehatan ;
f. Menyiapkan bahan dan memproses serta melaksanakan penetapan
pengembangan kebijakan program kesehatan tingkat Provinsi dan kabupaten
g. Melakukan analisis dan interpretasi data untuk perumusan masalah dan
pemecahan masalah;
h. Menyusun prioritas program menurut prioritas masalah dan ketersediaan
sumberdaya
i. Menyusun analisis kebijakan kesehatan untuk pengembangan program
kesehatan.
j. Menyampaikan hasil analisis kebijakan kesehatan kesehatan dalam bentuk
naskah sesuai dengan kebutuhan pengembangan program kesehatan.
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

PETUGAS ANALISIS DATA DAN INFORMASI KESEHATAN


Pasal 139

Petugas Analisis Data dan Informasi Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis Analisis Data dan Informasi
Kesehatan untuk bahan pelaksanaan tugas.
b. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis Analisis Data dan Informasi
Kesehatan untuk bahan pelaksanaan tugas.
c. Mengumpulkan, mengolah, mengkompilasi data primer, sekunder maupun
tertier untuk pengembangan sistem informasi kesehatan.
d. Menyusun insrumen survei kesehatan daerah sebagai bagian dari
pengembangan sistem informasi kesehatan
e. Melakukan pengumpulan data melalui survei kesehatan daerah
f. melakukan analisis dan interpretasi data dengan mencatat secara
sistematis untuk bahan evaluasi program kesehatan.
g. menyusun naskah hasil analisis dan interpretasi data sesuai pedoman dan
petunjuk teknis yang telah ditetapkan.
h. menyajikan hasil analisis data menjadi informasi kesehatan
i. menyampaikan hasil penyusunan analisis dan interpretasi data untuk bahan
kajian kebijakan kesehatan.
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas.

PENYUSUN PROFIL KESEHATAN


Pasal 140

Penyusun Profil Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis Penyusunan Profil Kesehatan
untuk bahan pelaksanaan tugas.
b. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis Penyusunan Profil Kesehatan
untuk bahan pelaksanaan tugas.
c. mengumpulkan dan menganalisis data untuk bahan Penyusunan Profil.
d. menyusun Profil Kesehatan sesuai pedoman dan petunjuk teknis yang telah
ditetapkan.
e. menyampaikan hasil penyusunan profil kesehatan dalam bentuk naskah
sesuai dengan kebutuhan evaluasi program kesehatan.
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas.
PENYUSUN LAPORAN
Pasal 141

Penyusun Laporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. mempelajari pedoman dan petunjuk yang erat kaitannya dengan
pelaksanaan tugas penyusunan laporan pelaksanaan rogram kesehatan;
b. mengumpulkan bahan dan data informasi program kesehatan sesuai
petunjuk teknis sebagai bahan pelaksanaan tugas dengan mencatat secara
sistimatis untuk bahan penyusunan laporan pelaksanaan pembangunan
kesehatan;
c. meneliti hasil pengumpulan data dan informasi kesehatan agar pelaksanaan
tugas penyusunan laporan pelaksanaan program pembangunan kesehatan
dapat berjalan sesuai rencana;
d. menyusun laporan realisasi program pembangunan kesehatan menurut
pedoman dan petunjuk yang ada
e. menyampaikan hasil penyusunan Laporan hasil pembangunan kesehatan
dalam bentuk naskah sesuai petunjuk teknis sebagai bahan
pertanggungjawaban Dinas Kesehatan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun tulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

PENGUMPUL DAN PENGOLAH DATA


Pasal 142

Petugas Pengumpul dan Pengolah Data mempunyai Uraian Tugas sebagai


berikut :
a. mempelajari pedoman dan petunjuk pengumpul data untuk mengetahui
cara, prosedur dan teknik serta metode untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
b. mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
program kerja dengan mencatat secara sistimatis unuk bahan pengolahan
data;
c. menyusun laporan hasil pengumpulan dan pengolahan data menurut
klasifikasinya masing-masing untuk memudahkan penyusunan Laporan;
d. menyajikan hasil olahan data dalam bentuk naskah, tabel maupun struktur
sesuai kebutuhan;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

OPERATOR KOMPUTER
Pasal 143

Operator Komputer Mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut :


a. Mempelajari data yang telah diprogramkan dan pengolahnya dengan
computer sesuai dengan instruksinya.
b. Memasang Dis-Vock kedalam disket Unit Real Tape dan Kontinon Formek
dalam Line Print dan menyimpan program dari programer.
c. Menjalankan proses computer sesuai dengan program serta
memperhatikan apabila ada media yang tidak berfungsi untuk diadakan
perbaikan.
d. Mencatat penggunaan computer dan peralatan yang memerlukan
pemeliharaan untuk dilaporkan pada atasan.
e. Memelihara kebersihan peralatan computer untuk persiapan pemakai
peralatan computer.
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tuigas.

PENGADMINISTRASIAN UMUM
Pasal 144

Pengadministrasian Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. menyiapkan buku agenda, buku ekspedisi dengan membuat kolom menurut
kebutuhan masing-masing dan menuliskan maksud tiap kolom untuk
memudahkan pencetakan surat dan naskah;
b. mengagenda surat masuk dengan mencatat kedalam buku agenda dan
menulis nomor, tanggal surat, asal surat dan tujuan surat agar surat-surat yang
masuk tercatat dan mudah diketahui;
c. mencatat surat keluar kedalam buku, mengekspedisi dan menggunakan kartu
kendali agar surat keluar tercatat dan muidah diketahui arahnya;
d. menyusun surat-surat dinas lainnya dengan mencatat dalam buku arsip serta
menyusun menurut urutan nomor, kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas yang menggunakan kotak surat
dan menyiapkan dalam rak arsip urutan nomor, klasifikasi arsip untuk
memudahkan penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DAN DIKLAT
Pasal 145

(1) Tugas Pokok Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat
adalah melaksanakan pembinaan, pengendalian, pengembangan tenaga kesehatan
serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;

(2) Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut Kepala seksi bimdal pengembangan
tenaga kesehatan dan Diklat mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut :
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja seksi bimdal pengembangan tenaga
kesehatan dan Diklat;
f. mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan sebagai bahan
pelaksanaan tugas;
g. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap staf
dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan karier;
h. mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data sumber daya tenaga
kesehatan sebagai bahan pelaksanaan tugas;
i. merencanakan kebutuhan dan pemanfatan sumber daya tenaga kesehatan agar
pelaksanaan tugas berhasil sesuai ketentuan yang telah ditetapkan ;
j. melaksanakan akreditasi dan registrasi institusi pendidikan kesehatan dan
tenaga kesehatan sesuai stndar dan ketentuan yang berlaku ;
k. memproses perizinan institusi pendidikan tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya dan stndar dan ketentuan yang berlaku ;
l. mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tehnis program bagi tenaga kesehatan serta pendidikan dan pelatihan
penjenjangan struktural bagi pejabat dilingkup Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara;
m. menyelenggarakan dan memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tehnis fungsional tenaga kesehatan sesuai stndar dan ketentuan yang
berlaku ;;
n. melakukan pembinaan dan kerjasama kemitraan dengan organisasi profesi
kesehatan sesuai stndar dan ketentuan yang berlaku ;
o. memproses izin Tenaga Tugas Belajar dan Izin Belajar dan menyusun standar
kebutuhan SDM tenaga kesehatan sesuai estndar dan ketentuan yang
berlaku ;
p. melaksanakan penyebarluasan informasi pengembangan SDM tenaga
kesehatan;
q. menyusun dan mengkoordinasikan instrumen penilaian kinerja Sumberdaya
tenaga kesehatan;
r. melaksanakan pembinaan, koordinasi dan evaluasi pendayagunaan
Sumberdaya tenaga kesehatan sesuai estndar dan ketentuan yang berlaku ;
s. melaksanakan analisis pada pengembangan karir dan kesejahteraan
Sumberdaya tenaga kesehatan;
(3) Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat membawahi :
a. Petugas pengelola data sumber daya tenaga kesehatan;
b. Petugas pengelola data Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan;
c. Petugas pengelola data pendidikan dan pelatihan Tenaga Kesehatan;
d. Petugas pengelola perizinan Tenaga Kesehatan;
e. Petugas pengelola perizinan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan;
f. Petugas Operator Komputer;
g. Petugas Administrasi;

PETUGAS PENGELOLA DATA SUMBERDAYA TENAGA KESEHATAN


Pasal 146

Petugas Pengelola Data Sumberdaya Tenaga Kesehatan mempunyai uraian


tugas sebagai berikut :
a. Menyusun dan menyiapkan rencana kerja pengelolaan data sumberdaya
tenaga kesehatan;
b. Membuat dan mengembangkan instrumen pengumpulan data sumberdaya
tenaga kesehatan;
c. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data sumberdaya tenaga
kesehatan;
d. Menyajikan dan menginterprestasikan data keadaan sumberdaya tenaga
kesehatan;
e. Melakukan kajian dan menyusun rencana kebutuhan dan pendayagunaan
sumberdaya tenaga kesehatan;
f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan wisuda dan pelantikan tenaga kesehatan
pada institusi pendidikan tenaga kesehatan;
g. Melaksanakan penyebarluasan informasi pengembangan SDM tenaga
kesehatan;
h. Melaksanakan evaluasi pendayagunaan Sumberdaya tenaga kesehatan;
i. Mengkoordinasikan monitoring dan pembinaan sumberdaya tenaga kesehatan;
j. Melaksanakan analisis pada pengembangan karir dan kesejahteraan
Sumberdaya tenaga kesehatan;
k. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan
pengelolaan data sumberdaya tenaga kesehatan;
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas jabatan kepada atasan;

PETUGAS PENGELOLA DATA INSTITUSI


PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
Pasal 147

Petugas Pengelola Data Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan mempunyai


uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun dan menyiapkan rencana kerja pengelolaan data institusi
pendidikan tenaga kesehatan;
b. Membuat dan mengembangkan instrumen pengumpulan data institusi
pendidikan tenaga kesehatan;
c. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data institusi pendidikan
tenaga kesehatan;
d. Menyajikan dan menginterprestasikan data keadaan institusi pendidikan
tenaga kesehatan;
e. Melakukan kajian dan menyusun rencana kebutuhan alokasi siswa/mahasiswa
baru pada masing-masing institusi pendidikan tenaga kesehatan;
f. Melakukan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan seleksi penerimaan
siswa/mahasiswa baru pada institusi pendidikan tenaga kesehatan;
g. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan
pengelolaan data institusi pendidikan tenaga kesehatan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas jabatan kepada atasan;

PETUGAS PENGELOLA DATA PENDIDIKAN


DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN
Pasal 148

Petugas Pengelola Data Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan mempunyai


uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun dan menyiapkan rencana kerja pengelolaan data
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
b. Membuat dan mengembangkan instrumen pengumpulan data
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
c. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data pendidikan
dan pelatihan tenaga kesehatan;
d. Menyajikan data penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga
kesehatan;
e. Melakukan kajian dan menyusun rencana kebutuhan pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan;
f. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan
pengelolaan data pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas jabatan kepada atasan;

PETUGAS PENGELOLA PERIZINAN DAN AKREDITASI TENAGA KESEHATAN


Pasal 149

Petugas Pengelola Perizinan Tenaga Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai


berikut :
a. Menyusun dan menyiapkan rencana kerja pengelolaan Perizinan
tenaga kesehatan;
b. Membuat dan mengembangkan instrumen pengumpulan data tugas
belajar dan izin belajar tenaga kesehatan;
c. Membuat dan mengembangkan instrumen pengumpulan data tenaga
kesehatan yang belum, sedang dan telah memperoleh perizinan;
d. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data tenaga
kesehatan yang sedang dan telah mengikuti tugas belajar dan izin belajar;
e. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data tenaga
kesehatan yang belum, sedang dan telah memiliki perizinan;
f. Menyajikan data tugas belajar dan izin belajar tenaga kesehatan;
g. Menyajikan data tenaga kesehatan yang belum, sedang dan telah
memiliki perizinan;
h. Melakukan kajian serta Menyusun rencana kebutuhan tugas belajar
dan izin belajar pendidikan tenaga kesehatan;
i. Melakukan kajian serta Menyusun rencana kebutuhan penerbitan
perizinan tenaga kesehatan;
j. Melakukan proses perizinan tugas belajar dan izin belajar tenaga
kesehatan;
k. Melakukan proses registrasi dan akreditasi tenaga kesehatan;
l. Menyusun dan mengkoordinasikan instrumen penilaian kinerja
Sumberdaya tenaga kesehatan;
m. Melakukan pembinaan dan kerjasama kemitraan dengan organisasi
profesi kesehatan;
n. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan
pengelolaan tugas belajar dan izin belajar tenaga kesehatan;
o. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan
pelaksanaan akreditasi dan registrasi tenaga kesehatan;
p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas jabatan kepada atasan;

PETUGAS PENGELOLA PERIZINAN INSTITUSI PENDIDIKAN


TENAGA KESEHATAN
Pasal 150

Petugas Pengelola Perizinan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan mempunyai


uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun dan menyiapkan rencana kerja
pengelolaan Perizinan institusi pendidikan tenaga kesehatan kepada atasan;
b. Membuat dan mengembangkan instrumen
pengumpulan data institusi pendidikan tenaga kesehatan;
c. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis
data institusi pendidikan tenaga kesehatan yang belum, sedang dan telah
memiliki izin penyelenggaraan;
d. Menyajikan data institusi pendidikan tenaga
kesehatan yang belum, sedang dan telah memiliki izin penyelenggaraan;
e. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan
Akreditasi pada Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan;
f. Melakukan kajian atas rencana pendirian institusi
pendidikan tenaga kesehatan yang diajukan oleh calon pendiri institusi
pendidikan tenaga kesehatan;
g. Melakukan koordinasi dengan organisasi profesi
kesehatan tentang rencana pendirian institusi pendidikan tenaga kesehatan
yang diajukan oleh calon pendiri institusi pendidikan tenaga kesehatan;
h. Melakukan proses perizinan pada Institusi
pendidikan tenaga kesehatan;
i. Melakukan kajian tentang kebutuhan pendirian
institusi pendidikan tenaga kesehatan;
j. Menganalisis hambatan dan permasalahan yang
berkaitan dengan pengelolaan perizinan institusi pendidikan tenaga kesehatan;
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas jabatan
kepada atasan;

OPERATOR KOMPUTER
Pasal 151

Operator Komputer mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. Menyusun dan menyampaikan rencana kerja pelaksanaan tugas operator
komputer pada Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat
kepada atasan;
b. Membuat konsep rancangan aplikasi pengelolaan entri data pada Seksi
Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
c. Melakukan pengelolaan entri data pada Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga
Kesehatan dan Diklat;
d. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada Petugas pengelola data
sumber daya tenaga kesehatan, Petugas pengelola data Institusi Pendidikan
Tenaga Kesehatan, Petugas pengelola data pendidikan dan pelatihan Tenaga
Kesehatan, Petugas pengelola perizinan Tenaga Kesehatan, Petugas
pengelola perizinan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dan pengelola
administrasi dalam hal pengelolaan entri data pada pada Seksi Bimdal
Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
e. Menganalisa hambatan dan permasalahan yang berkaitan dengan
pengelolaan entri data untuk dilaporkan kepada atasan langsung;
f. Mengelola dan Penyimpan file data-data elektronik pada Seksi Bimdal
Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat ;
g. Membersihkan dan memelihara seluruh perangkat komputer serta peralatan
pengolahan data elektronik lainnya yang ada pada Seksi Bimdal
Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas pengelolaan entri data kepada atasan
langsung;

TENAGA ADMINISTRASI
Pasal 152

Tenaga Administrasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Menyusun dan menyampaikan rencana kerja pelaksanaan
tugas-tugas administrasi pada Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga
Kesehatan dan Diklat;
b. Mengidentifikasi surat masuk dan surat keluar pada Seksi
Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
c. Mencatat semua surat masuk dan surat keluar pada Seksi
Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
d. Menyampaikan surat masuk kepada Kepala Seksi Bimdal
Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat untuk dilakukan disposisi;
e. Mendistribusikan surat masuk yang telah didisposisi oleh
Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat kepada
sasaran yang dituju;
f. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada Petugas
pengelola data sumber daya tenaga kesehatan, Petugas pengelola data
Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan, Petugas pengelola data pendidikan
dan pelatihan Tenaga Kesehatan, Petugas pengelola perizinan Tenaga
Kesehatan, Petugas pengelola perizinan Institusi Pendidikan Tenaga
Kesehatan dan Operator Komputer dalam menyiapkan surat menyurat pada
Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
g. Melakukan pengisian nomor surat pada surat yang akan
dikeluarkan oleh Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
h. Menyiapkan dan menyampaikan surat yang akan diparaf
oleh Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
i. Mengarsipkan semua surat masuk dan surat keluar pada
Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;
j. Mencatat semua surat keluar pada buku ekspedisi surat
keluar;
k. Menjaga kebersihan dan kerapihan arsip surat menyurat
yang ada pada Seksi Bimdal Pengembangan Tenaga Kesehatan dan Diklat;

URAIAN TUGAS JABATAN


SEKSI BIMDAL PENGEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN.
Pasal 153
(1) Tugas pokok Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Jaminan Kesehatan adalah
melaksanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan Pengembangan
Jaminan Kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Bimdal Pengembangan
Jaminan Kesehatan mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut:
a. membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan dengan mendisposisi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas ;
b. memberi petunjuk kepada bawahan dengan menjelaskan pokok permasalahan
dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan
baik ;
c. membina dan mengecek langsung tugas-tugas bawahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku agar terjalin kerja sama yang baik, serasi
dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas ;
d. mengonsep surat dan Naskah Dinas berdasarkan disposisi dan petunjuk atasan
untuk terarahnya pelaksanaan tugas ;
e. menyusun rencana dan program kerja Seksi Pembiayaan Kesehatan;
f. mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan;
g. membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat terhadap staf
dalam rangka peningkatan produktivitas kerja serta pengembangan karier;
h. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pelaksanaan dan
pengawasan pembiayaan kesehatan;
i. menyusun petujuk teknis penyusunan pembiayaan kesehatan;
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi pembiayaan kesehatan yang sedang
berjalan;
k. menyusun konsep alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan
kegiatan pembiayaan kesehatan;
l. melaksanakan konsultasi kegiatan Seksi Pembiayaan Kesehatan dengan unsur
organisasi Dinas dan instansi terkait;
m. memberikan saran dan pertimbangan yang berkaitan dengan kegiatan
pengawasan pembiayaan kesehatan;
n. menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan Seksi Pembiayaan Kesehatan
secara berkala kepada atasan;
(3) Kepala Seksi Bimdal Pengembangan Jaminan Kesehatan membawahi :
a. Petugas Analisis Jaminan Kesehatan;
b. Petugas Pendataan Kepesertaan Jaminan Kesehatan;
c. Petugas Verifikasi Jaminan Kesehatan;
d. Petugas Evaluasi Jaminan Kesehatan
e. Operator Komputer
f. Pengadministrasi.

PETUGAS ANALISIS JAMINAN KESEHATAN


Pasal 154

Petugas analisis jaminan kesehatan mempunyai urain tugas sebagai berikut:


a. mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis Analisis Jaminan Kesehatan untuk
bahan pelaksanaan tugas.
b. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis Analisis Jaminan Kesehatan untuk
bahan pelaksanaan tugas.
c. mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan penyusunan
Analisis Jaminan Kesehatan dan pembiayaan kesehatan;
d. melakukan analisis dan interpretasi data untuk Analisis Jaminan Kesehatan;
e. mengumpulkan bahan untuk penyusunan petunjuk teknis penyusunan
pembiayaan kesehatan;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi pembiayaan kesehatan yang sedang
berjalan;
g. menyusun hasil analisis jaminan kesehatan untuk pengembangan program
kesehatan.
h. menyampaikan hasil analisis jaminan kesehatan kesehatan dalam bentuk
naskah sesuai dengan kebutuhan pengembangan program kesehatan.
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

PETUGAS PENDATAAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN


Pasal 155

Petugas Pendataan Kepesertaan Jaminan Kesehatan mempunyai uraian tugas


sebagai berikut:
a. mengumpulkan bahan dan petunjuk Pendataan Kepesetaan Jaminan
Kesehatan untuk bahan pelaksanaan tugas.
b. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis Pendataan Kepesertaan Jaminan
Kesehatan untuk bahan pelaksanaan tugas.
c. mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan pendataan
kepesertaan Jaminan Kesehatan;
d. melakukan analisis dan interpretasi data Kepesertaan Jaminan Kesehatan;
e. melaksanakan monitoring kepesertaan jaminan kesehatan;
f. menyusun hasil monitoring kepsertaan jaminan kesehatan untuk
pengembangan program jaminan kesehatan.
g. menyampaikan hasil monitoring kepesertaan jaminan kesehatan kesehatan
dalam bentuk naskah sesuai dengan kebutuhan pengembangan program
kesehatan.
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

PETUGAS EVALUASI JAMINAN KESEHATAN


Pasal 156

Petugas Evaluasi Jaminan Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. mengumpulkan bahan dan petunjuk Evaluasi Jaminan Kesehatan untuk bahan
pelaksanaan tugas.
b. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis Evaluasi Jaminan Kesehatan untuk
bahan pelaksanaan tugas.
c. mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan Evaluasi Jaminan
Kesehatan;
d. melakukan analisis dan interpretasi data sebagai bahan Evaluasi Jaminan
Kesehatan;
e. melaksanakan evaluasi pelaksanaan jaminan kesehatan;
f. menyusun hasil evaluasi pelaksanaan jaminan kesehatan untuk
pengembangan program jaminan kesehatan.
g. menyampaikan hasil evaluasi jaminan kesehatan kesehatan dalam bentuk
naskah sesuai dengan kebutuhan pengembangan program jaminan kesehatan.
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

PETUGAS VERIFIKASI JAMINAN KESEHATAN


Pasal 157

Petugas verifikasi jaminan kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:


a. mengumpulkan bahan dan petunjuk Verifikasi Jaminan Kesehatan untuk bahan
pelaksanaan tugas.
b. mempelajari pedoman dan petunjuk teknis Verifikasi Jaminan Kesehatan untuk
bahan pelaksanaan tugas.
c. mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan Verifikasi Jaminan
Kesehatan;
d. melakukan analisis dan interpretasi data verifikasi Jaminan Kesehatan;
e. melaksanakan monitoring kepesertaan jaminan kesehatan;
f. menyusun hasil verifikasi jaminan kesehatan untuk pengembangan program
jaminan kesehatan.
g. menyampaikan hasil verifikasi jaminan kesehatan kesehatan dalam bentuk
naskah sesuai dengan kebutuhan pengembangan program kesehatan.
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

OPERATOR KOMPUTER
Pasal 158

Operator Komputer Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Mempelajari data yang telah diprogramkan dan pengolahnya dengan
computer sesuai dengan instruksinya.
b. Memasang Dis-Vock kedalam disket Unit Real Tape dan Kontinon
Formek dalam Line Print dan menyimpan program dari programer.
c. Menjalankan proses komputer sesuai dengan program serta
memperhatikan apabila ada media yang tidak berfungsi untuk diadakan
perbaikan.
d. Mencatat penggunaan Komputer dan peralatan yang memerlukan
pemeliharaan untuk dilaporkan pada atasan.
e. Memelihara kebersihan peralatan Komputer untuk persiapan pemakai
peralatan computer.
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

PENGADMINISTRASIAN UMUM
Pasal 159

Pengadministrasian Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Menyiapkan buku agenda, buku ekspedisi dengan membuat kolom menurut
kebutuhan masing-masing dan menuliskan maksud tiap kolom untuk
memudahkan pencetakan surat dan naskah;
b. Mengagenda surat masuk dengan mencatat kedalam buku agenda dan
menulis nomor, tanggal surat, asal surat dan tujuan surat agar surat-surat yang
masuk tercatat dan mudah diketahui;
c. Mencatat surat keluar kedalam buku, mengekspedisi dan menggunakan kartu
kendali agar surat keluar tercatat dan muidah diketahui arahnya;
d. Menyusun surat-surat dinas lainnya dengan mencatat dalam buku arsip serta
menyusun menurut urutan nomor, kode untuk memudahkan pengarsipan;
e. Mengarsipkan surat-surat atau naskah dinas yang menggunakan kotak surat
dan menyiapkan dalam rak arsip urutan nomor, klasifikasi arsip untuk
memudahkan penemuan kembali apabila dibutuhkan;
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun
secara tertulis untuk bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

BAB IV
KETENTUAN LAIN
Pasal 160
Dengan berlakunya ketentuan ini, maka segala ketentuan yang mengatur tentang Uraian
tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara yang bertentangan dengan Peraturan ini, dinyatakan tidak berlaku lagi .
Pasal 161
Peta Jabatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagaimana terlampir.

BAB V
PENUTUP
Pasal 162

Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya
akan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
Pasal 163
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Ditetapkan di Kendari
Pada tanggal 2009
GUBERNUR SULAWESI TENGGARA,

H. N U R A L A M

Diundangkan di Kendari
Pada tanggal 2009

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI


SULAWESI TENGGARA,

H. ZAINAL ABIDIN

Anda mungkin juga menyukai