MASYARAKAT
KONSEP SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT
MUTAKHIR
OLEH
KELOMPOK III
Anggra 17112160
Dwi Intan Vanesha 1711216035
Elva Yunita 1711216002
Mhd Iqbal 1711216066
Mahuzhatul khairiyah 1711216026
Susie Adriyani 1711216024
1
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
disusunnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah, selain itu untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebabitu kritik dan saran dari para pembaca
sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah kecil ini
dapat memberikan manfaat yang besarbagi kita semua. Akhir kata penulis
Kelompok III
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan....19
3.2 Saran...19
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan
metode yang sama dan tujuan epidemiologi adalah untuk mengendalikan masalah
masyarakat.
pemberantasan penyakit menular, tetapi pada saat ini surveilans mutlak diperlukan
Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu bagian saja namun yang paling
4
orang ke orang. Faktor pertumbuhan dan mobilitas penduduk ini juga
masalah penyakit baru. Apapun jenis penyakitnya, apakah dia penyakit yang
sangat prevalens di suatu wilayah ataukah penyakit yang baru muncul ataupun
penyakit yang digunakan dalam bioteririsme, yang paliang penting dalam upaya
penyakit menular.
1.3 Tujuan
5
1.3.2 Tujuan Khusus
6
BAB II
PEMBAHASAN
analisis dan interprestasi data secara sistematik dan terus menerus serta
analisis data secara terus menerus dan sistematis yang kemudian di diseminasikan
pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data mengenai suatu
dan meningkatkan status kesehatan. Data yang dihasilkan oleh sistem surveilans
7
c. Memonitor kecenderungan beban suatu penyakit atau terkait dengan
kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan
dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih efektif. Tujuan khusus
surveilans:
dini outbreak
2002).
8
2.3 Jenis-Jenis Surveilans
atau binatang yang sehat tetapi telah terpapar oleh suatu kasus penyakit menular
selama masa inkubasi seandainya terjadi infeksi (Last, 2001). Isolasi institusional
pernah digunakan kembali ketika timbul AIDS 1980an dan SARS. Dikenal dua
9
penyakit campak, sedang orang dewasa diperkenankan terus bekerja. Satuan
tetap bekerja.
dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian surveilans penyakit
10
influenza (flu-like illnesses) berdasarkan laporan berkala praktik dokter di AS.
pasien berdasarkan definisi kasus sederhana (demam dan batuk atau sakit
kunjungan menurut kelompok umur dan jenis kelamin, dan jumlah total kasus
yang teramati. Surveilans tersebut berguna untuk memonitor aneka penyakit yang
memonitor krisis yang tengah berlangsung (Mandl et al., 2004; Sloan et al.,
sentinel merupakan cara yang baik untuk memonitor masalah kesehatan dengan
11
Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata dan memadukan
kebutuhan data khusus penyakitpenyakit tertentu (WHO, 2001, 2002; Sloan et al.,
2006).
12
negara-negara berkembang dan negara maju di dunia makin serupa dan
ekonomi .
no.1116/menkes/sk/VIII/2003:
1. Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan
masyarakat
2. Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan serta
3. Data demografi yang dapat diperoleh dari unit ststistik kependudukan dan
masyarakat
4. Data geografi yang dapat di peroleh dari unit unit meteorologi dan
geofisika
13
5. Data laboratorium yang dapat di peroleh dari unit pelayanan kesehatan dan
masyarakat
1) Laporan wabah
sebagai berikut:
penyakit di populasi.
resiko).
14
2.6 Konsep Surveilans Kesmas Mutakhir
data secara terus menerus serta penyebaran informasi pada unit yang
mengurangi lag (beda waktu) yang terlalu panjang antara laporan dan
tanggapan;
(notifiable diseases);
hasil surveilans;
segera.
mungkin terjadi hasil negative palsu. Aspek akurasi lainnya adalah spesifisitas,
yakni sejauh mana terjadi hasil positif palsu. Pada umumnya laporan kasus dari
15
Analisis secara teratur dan berkesinambungan terhadap data suatu penyakit
menurut musim atau periode waktu tertentu mengetahui daerah geografis dimana
jumlah kasus meninggi atau menurun serta berbagai kelompok risiko tinggi
menurut umur, jenis kelamin, ras, status sosial ekonomi serta pekerjaan.
Biasanya data terdapat pada pusat pelayanan kesehatan atau pusat data dan
informasi kesehatan serta pusat informasi data lainnya yang dikumpulkan secara
maju dan sedang menghadapi masa transisi dari perawatan penyakit menular
sebagai tugas utama kearah penyakit tidak menular (penyakit degenerative dan
kecelakaan).
Salah satu cara mengatasi problem ini adalah membangun network dan
dalam mengammbil sumber informasi dan data dari suatu penyakit. Sistem
16
informasi kesehatan ini sendiri mengadopsi dari konsep surveilans kesehatan
masyarakat
Pada poin ke 2 (dua) dan ke 1 (satu) pada bab II, sudah dijelaskan mengenai
pernyataan dari CDC / ATSDR (Center for Diseas Control / Agency for toxic
public practice.
17
Surveilans Epidemiologi merupakan subsistem dari SIKNAS (Sistem Informasi
Kesehatan Nasional) dan mempunyai fungsi strategis dalam intelijen penyakit dan
kemampuan diri.
18
g. Berbagai sistem surveilans penyakit khusus sulit dikoordinasikan dan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa konsep dari surveilans kesehatan
kesehatan dan system informasi kesehatan juga bias di akses oleh masyarakat.
3.2 Saran
Saran penulis untuk kedepan nya surveilans mutakhir ini dapat dikembangkan
19