Anda di halaman 1dari 40

NEUROPATI

Oleh:
Ibnu Muttaqin NPM 1210070100030
Desma Sari Widiyanti NPM 1010070100189
Rizki Rahmalia NPM 1210070100033
Rivanny Frivandiny NPM 1210070100041

Preseptor:
dr. Yulson, Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH


BAGIAN NEUROLOGI
RSUD SOLOK
2016
Anatomi Saraf Kranial
1. Nervus Olfaktorius (CN 1)
> merupakan saraf sensorik yang menjadi tempat
persepsi indera penciuman berada.
2. Nervus Opticus (CN 2)
> merupakan saraf sensorik untuk persepsi indera
penglihatan.
3. Nervus Occulomotorius (CN 3)
> merupakan saraf gabungan dan sbagian besar
saraf motorik. Motorik : untuk membuka kelopak
mata dan ke otot polos tertentu pada mata.
Sensorik : membawa informasi indra otot
(kesadaran kooperatif) dari otot mata yang
terinervasi ke otak.
4. Nervus Trochlearis (CN IV)
> saraf gabungan. Motorik : membawa impuls ke
otot oblik superior bola mata. Sensorik :
menyampaikan informasi indra otot dari otot oblik
superior ke otak.
5. Nervus Trigeminal (CN V)
> saraf cranial terbesar,gabungan. Sensorik :
membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan
rongga nasal serta rongga oral. Motorik : menginervasi
otot mastikasi kecuali otot buccinator.
6. Nervus abdusen (CN VI)
> motorik : menginervasi otot rektus lateral mata.
Sensorik : membawa pesan proprioseptif dari otot
rektus lateral ke pons.
7. Nervus fasialis (CN VII)
> motorik : menginervasi otot ekspresi
wajah,termasuk kelenjar air mata dan kelenjer saliva.
Sensorik : membawa informasi dari reseptor pengecap
pada dua pertiga bagian anterior lidah
8. Nervus vestibulocochlearis (CN VIII)
> sensorik, cabang koklear/auditori menyampaikan
informasi dari reseptor untuk indera pendengaran.
Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan
dengan ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap
ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada
telinga dalam
9. Nervus glossopharyngeus (CN IX)
> motorik : menginervasi otot untuk bicara dan
menelan serta kelenjar saliva parotid. Sensorik :
membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dan
sensasi umum dari faring dan laring,membawa
informasi mengenai tekanan darah dari reseptor
sensorik dalam pembuluh darah tertentu.
10. Nervus vagus (CN X)
> motorik : menginervasi hampir semua organ thorax
dan abdomen. Sensorik : membawa informasi dari
faring,laring,trakea,esophagus,jantung dan visera
abdomen ke medulla dan pons.
11. Nervus accecorius (CN XI)
> motorik : menginervasi otot volunter faring dan laring.
Sensorik : membawa informasi dari otot yang sama
yang terinervasi oleh saraf motorik spt otot
laring,faring,trapezius,sternokleidomastoid.
12. Nervus hypoglossus (CN XII)
> motorik : mensuplai otot lidah. Sensorik: membawa
informasi dari spindel otot di lidah.
Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia
kolumna vertebra tempat munculnya saraf tsb :

Nervus serviks : 8 pasang, C1 C8


Nervus toraks : 12 pasang, T1 T12
Nervus lumbal : 5 pasang , L1 L5
Nervus sacral : 5 pasang , S1 s5
Nervus koksigis : 1 pasang.
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi :

Sistem Aferen ( sensorik ) : mentransmisi informasi dari


reseptor sensorik ke SSP.

Sistem Eferen ( motorik ) : mentransmisi informasi dari


SSP ke otot dan kelenjar.
NEUROPATI

NEUROPATI : proses patologi yang mengenai susunan


saraf perifer, berupa proses
demielinisasi/degenerasi aksonal atau
keduanya.
Epidemiologi
umumnya dialami oleh 26%/ 1 dari 4 orang yang
berusia 40th keatas. Pada diabetes angka prevalensi ini
meningkat 50%.
Klasifikasi neuropati
1) berdasarkan jenis saraf yang dikenai :
a. Sistem motorik
b. Sistem sensorik
c. Sistem otonom
2) Berdasarkan pada lokasi terkena saraf :
a. Mononeuropati
b. Mononeuropati multiplex
c. polineuropati
Etiologi

a. Vaskulitis
b. Kelainan sistemik
c. Infeksi
d. Defesiensi nutrisional dan alkoholisme
e. Keganasan
f. Kompresi dan trauma
g. Bahan industri toksik serta obat-obatan
h. Neuropati herediter
Gambaran klinis
dirasakan sebagai kesemutan, pegal,mati rasa atau rasa
seperti terbakar pada kaki dan jari kaki bisa juga pada
tangan dan jari.seperti dikitik-kitik,nyeri tanpa
alasan.gejala dapat bersifat sementara kadang sangat sakit
dan tiba-tiba hilang.
PATOFISIOLOGI
Degenerasi wallerian : khasnya adalah yang disebabkan
trauma, infark saraf tepi,dan infiltrasi neoplastik.
Aksonopati distal : disebabkan obat obatan dan racun
industri seperti peptisida,akrilamid,larutan industri,dll.
Demielinasi segmental : neuropati inflamatori akut dan
kronik,neuropati difteritik,leukodistrofi
metakhromatik,kelainan charcot-marie.
Penyakit berdasarkan etiologi
1) Metabolik
a. Neuropati diabetik : komplikasi vaskulitis disusunan
saraf perifer. Timbul bilateral dan mengenai bagian
distal.DM adl penyebab paling umum dari neuropati
metabolisme,diikuti uremia. Lebih umum pada usia
lanjut. Pasien biasanya mengeluhkan kesemutan , mati
rasa, dysesthesias menyakitkan, lebih buruk di malam
hari. Gejala NM :
Polineuropati : memiliki etiologi multifaktorial. DCCT
menunjukkan bahwa hiperglikemia dan kekurangan
insulin berkontribusi thd perkembangan neuropati
diabetes.
Otonom neuropati : gejala & tandanya berupa
hipotensi ortostatik, nocturnal diare, inkontinensi alvi,
konstipasi, inkontinensi Et retensio urin, gastroparesis,
Impotensi.
Mononeuropati : sindrom terowongan karpal
gambaran klinisnya adalah nyeri tangan/lengan,
terutama malam hari, atau saat bekerja, pengecilan
dan kelemahan otot-otot eminenia tenar,hilangnya
sensasi pada tangan pada nervus medianus,parestesia
spt kesemutan.
b. Polineuropati uremikum : sensorimotor polineuropati
distal yang disebabkan oleh toksin uremik.
2) Neuropati vaskulitik
Poliarteritis nodosa
3) Nutrisi
a. Polineuropati defisiensi
Piridoksin : vitamin yang menyebabkan neuropati ketika
diambil berlebihan
Niasin : kekurangan niasin menyebabkan pellagra pada
pasien defisiensi multiple.
b. Polineuropatik alkoholik
4) Toksik : disebabkan oleh konsumsi obat atau
penyalahgunaan bahan kimia,paparan bahan kimia
industri.
Arsenik : keracunan arsen secara kronika
Mercuri
5) Drug induced : obat antineoplasma :
ciplastin,carboplastin,vineristin.
6) Keganasan/ paraneoplastic polineuropathy
7) Trauma
8) Neuropati herediter
Kelainan charcot-marie-tooth (CMT)
Neuropati amiloid familial (FAP)
Kriteria diagnosis
Klinis :
- gang sensorik : parestesia,nyeri,terbakar,penurunan rasa
raba,vibrasi dan posisi
-Gang motorik : kelemahan otot otot
- reflek tendon menurun
-Fasikulasi
Laboratorium
-Urin : glukosa, protein
-Hematologi : pem darah lengkap,vit B1,B6,B12 darah
-Biokimia : gula darah puasa , fungsi ginjal, fungsi hormon
tiroid
-Lumbal pungsi sesuai indikasi
Gold standard
-ENMG : degenerasi aksonal dan demielinisasi
- biopsi saraf

Diagnosis banding
Miopati
motor neuron disease
Multipel sklerosis
Penatalaksanaan
- Terapi suportif : menurunkan BB,diet dan pemilihan
sepatu yang nyaman dan sesuai.
-Fisioterapi ,mobilisasi, masase otot dan gerakan sendi.
Sasaran pengobatan neuropati perifer adalah mengontrol
penyakit yang mendasarinya dan menghilangkan
gejalanya. Yang pertama dilakukan adalah menghentikan
penggunaan obat-obatan atau bahan yang jadi pencetus ,
memperbaiki gizi,dan mengobati penyakit yang
mendasarinya.
Pencegahan
- Cara terbaik untuk mencegah neuropati perifer adalah untuk
mengelola kondisi medis yang menempatkan Anda pada risiko,
seperti diabetes, alkoholisme atau rheumatoid arthritis.4
-- Makan diet kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan protein
tanpa lemak untuk menjaga kesehatan saraf.Melindungi terhadap
B-12 kekurangan vitamin dengan makan daging, ikan, telur,
makanan susu rendah lemak dan sereal. Jika Anda vegetarian atau
vegan, sereal merupakan sumber yang baik dari vitamin B-12.1,4.
- Berolahraga secara teratur, mencoba untuk mendapatkan
setidaknya 30 menit sampai satu jam latihan setidaknya tiga kali
seminggu.
-Hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan
saraf, termasuk gerakan yang berulang, posisi sempit, paparan
bahan kimia beracun, merokok dan overindulging dalam alkohol.4
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : Nn. A
Umur : 11 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Sulit Air
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
No. RM :
Anamnesis
Keluhan Utama : sakit pada daerah pundak tangan
dan kaki sejak 2 yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh sakit pada daerah pundak tangan
dan kaki sejak 2 hari yang lalu, sakit dirasakan
seperti ditusuk-tusuk oleh jarum,sakit dirasakan
ketika pasien berjalan dan saat sedang melakukan
aktvitas,pasien juga mengeluhkan badan pasien
terasa pegal-pegal seperti sedang melakukan
aktivitas berat,pasien mengatakan tidak
mempunyai riwayat kejang, tidak ada mual dan
muntah, BAB dan BAK pasien juga normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat penyakit serupa : tidak ada
Riwayat hipertensi :disangkal
Riwayat DM : disangakal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat asam urat tinggi : disangkal
Riwayat batuk lama : disangkal
Riwayat cidera :disangkal
Riwayat mengangkat beban berat : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi :disangkal
Riwayat DM : diakui
Riwayat penyakit jantung :disangkal

Riwayat pribadi dan sosial : pasien


nn.A perempuan umur 11 tahun yang
berprofesi sebagai pelajar.
. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : compos mentis kooperatif
Status Gizi : Cukup
Vital Sign
Tekanan darah : 1102/75 mmHg
Nadi : 114 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,50C
Kepala : normocephal, deformitas (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-),
edema
palpebra (-/-), reflekcahaya (+/+), pupil bulat isokor
3mm/3mm
Leher :bentuk normal, pembesaran KGB (-), peningkatan
JVP (-)
Thoraks :
Cor
Hasil Pemeriksaan
Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis pada SIC V linea midclavicularis sinistra,
kuat angkat (+)
Perkusi
Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dextra
Batas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicula sinistra
Auskultasi
Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-)
Inspeksi :
Simetris,
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi intercostae (-)
Simetris,
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi intercostae (-)
Palpasi:
Gerak dada simetris
Fremitus normal
Gerak dada simetris
Fremitus normal
Perkusi:
Sonor
Sonor
Auskultasi:
SDV (+/+)
Wh (-/-), Rh (-/-)
SDV (+/+)
Wh (-/-), Rh (-/-)
Abdomen :
Abdomen
Hasil pemeriksaan
Inspeksi
Permukaan perut sama tinggi dengan permukaan
dada, tidak ada sikatrik
Auskultasi
Peristaltik (+) normal
Palpasi
Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi
Timpani tersebar merata di keempat kuadran
abdomen
Ekstremitas :
Superior dextra
Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Superior sinistra
Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Inferior dextra
Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Inferior sinistra
Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Status Psikis
Cara berpikir : baik
Orientasi : baik
Perasaan hati : normal
Tingkah laku : normoaktif
Ingatan : baik
Kecerdasan : baik
Status Neurologis
Kesadaran : compos mentis
VAS :8
GCS : 15 (E4V5M6)
Kepala
Bentuk : normocephal
Simetri : simetris

Leher
Sikap : normal
Pergerakan : bebas
Kaku kuduk : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Bentuk vertebra : normal
Bising karotis : (-/-)
Bising subklavia : (-/-)
Meningeal Sign
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
Brudzinski IV : (-)
Kernig : (-)
Nervus Cranialis
Nervus I (Olfaktorius)

Kanan
Kiri
Subyektif
N
N
Dengan Bahan
N
N
Koordinasi, Langkah,danKeseimbangan:

Cara berjalan :tidak valid dinilai karena pasien


tidakmampuberdiri

Tes Romberg :tidak valid dinilai karena pasien


tidak mampu berdiri
Diadokokinesis : normal
Ataksia : (-)
Dismetri : (-)
Nistagmus :(-)
Gerakan Abnormal :
Tremor (-)
Atetosis (-)
Fungsi Otonom
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
Keringat berlebihan : (-)
Berdebar-debar : (-)
Pemeriksaan Kolumna Vertebralis
Inspeksi : Bentuk dalam batas normal, tidak
didapatkan deformitas vertebra (lordosis (-), kifosis
(-), skoliosis (-))
Palpasi : Tidak terdapat kelainan bentuk
Perkusi : Nyeri ketuk (-)
Fungsi Vegetatif : dalam batas normal
Sensibilitas
Sensibilitas ekstremitas superior : dalam batas
normal*
Sensibilitas ekstremitas inferior : dalam batas
normal*
Diagnosis Klinik : Neuropati Perifer
Diagnosis Topik :
Diagnosis Etiologi :
Diagnosis sekunder :
Penatalaksanaan
Ibu profen 3mg
Paracetamol 2x250
Metil preknisolon 3mg
Neurodex 1x1
PROGNOSIS
Death :ad bonam
Disease :dubia ad bonam
Disability :dubia ad bonam
Discomfort :dubia ad bonam
Dissatisfaction :dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai