Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

ANALISA KASUS

Pasien datang dengan keluhan utama timbul bercak bercak kemerahan

pada kulit yang disertai rasa gatal di kedua lengan dan kedua tungkai serta

didaerah kepala dan bokong. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 bulan yang

lalu. Awalnya pertama kali pasien mengeluhkan bercak kemerahan sebesar uang

koin 100 rupiah yang terdapat pada kakinya nya lama kelamaan bercak tersebut

semakin gatal, lama kelamaan bercak bercak tersebut membesar sehingga

membentuk bercak bercak kemerahan yang meninggi dan bersisik tebal dan

semakin gatal, gatal biasanya dirasakan terus menerus. Hal ini sesuai dengan teori

yang menyatakan bahwa psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun,

bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas

tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai dengan

fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner.2

Selain itu pasien juga mengatakan jari tangannya terasa kaku dan susah

digerakkan, kakinya juga terasa kaku sehingga menyebabkan pasien sulit berjalan.

Pasien mengatakan kuku nya mengalami kelainan bentuk berlekuk-lekuk,

menebal dan seperti membusuk. Teori mengatakan bahwa psoriasis juga dapat

menyebabkan kelainan kuku yakni sebanyak kira-kira 50% yang agak khas yaitu

yang disebut dengan pitting nail atau nail pit yang berupa lekukan-lekukan miliar.

Kelainan yang tidak khas yaitu kuku yang keruh, tebal, bagian distalnya terangkat

karena terdapat lapisan tanduk dibawahnya (hyperkeratosis subungual) dan

34
onikolisis. Disamping menimbulkan kelainan pada kulit dan kuku, penyakit ini

dapat pula menimbulkan kelainan pada sendi. Psoriasi arthritis diklasifikasikan

menjadi 5 subgrup: (1) asimetris oligoartikular arthritis, ditemukan pada 70%

pasien dengana rthritis dan ditandai dengan sausage-shaped digits, (2)

keterlibatan sendi metakarpofalengal simetris,.(3) keterlibatan sendi interfalang

distalm dengan deformitas swan neck, (4) arthritis mutilans, ditandai dengan

resorpsi tulang, dan (5) spondylitis atau spondiloarthropati

Pasien merupakan seorang laki-laki dan saat ini berusia 52 tahun. Pasien

menceritakan bahwa baru 3 bulan mengalami hal seperti ini dan dalam

keluarganya tidak ada yang mengalami hal serupa. Hal ini sesuai dengan teori

yang menyatakan bahwa Psoriasis dapat terkena pada pria maupun wanita.

Insidens pria sedikit lebih tinggi daripada wanita. Psoriasis terdapat pada semua

golongan usia tetapi umumnya pada orang dewasa dengan usia antara 15 25

tahun.Onset usia pada psoriasis tipe dini dengan puncak usia 22,5 tahun (pada

anak, usia onset rata-rata 8 tahun). Untuk tipe lambat, muncul pada usia 55 tahun.

Onset dini memprediksikan derajat penyakit dan penyakit yang menahun, dan

biasanya disertai riwayat psoriasis pada keluarga.3 Walaupun dalam kasus ini

pasien mengatkan bahwa tidak ada keluarganya yang mengalami hal serupa tetapi

psoriasis bisa dialami seseorang karena faktor-faktor lain seperti stres psikis,

merokok serta faktor imunologi itu sendiri.

Pada kasus ini psoriasis didiagnosa banding dengan dermatitis kontak

alergi, dermatitis seboroik, ptiriasis rosea, onikomikosis. Dermatitis kontak alergi

adalah, suatu dermatitis atau peradangan yang timbul setelah kontak dengan

35
allergen melalui proses sensitasi alergi terhadap substansi yang beraneka ragam

yang menyebabkan peradangan pada mereka yang mengalami hipersensitivitas,

penyebabnya yang peling sering adalah bahan kimia. Gejala umum yang

dirasakan adalah pruritus yang sangat konstan dan hebat. Kelainan klinis lain

bergantung pada keparahan dermatitis, pada yang akut dimulai dengan bercak

eritema berbatas tegas, kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula.

Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi( basah). Pada

yang kronis terihat kulit kering, berskuama,papil, likenifikasi.

Dernatitis seboroik berbeda dengan psoriasis karena skuamanya

berminyak dan kekuning-kuningan dan tempat predileksinya pada tempat yang

seboroik.2

Ptiriasis rosea adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya,

dimulai dengan sebuah lesi insial berbentuk eritema dan skuama halus, kemudian

disusul oleh lesi lesi yang lebih kecil dibadan, lengan dan paha atas dan

dilipatan kulit biasanya sembuh dalam waktu 3 8 minggu. Tempat predileksi

pada daerah yang tertutup seperti daerah dada, punggung, lengan atas dan paha.

Penderita mengeluh kan gatal ringan dan lesi nya umumnya eritema yang

berbentuk oval dan anular dengan skuama halus dipinggir, gambaran yang khas

yang membedkan dengan psoriasis vulgaris adalah lesi yang tersusun sejajar

dengan kosta, sehingga menyerupai pohon cemara terbalik.1,2,5,6 pada kasus ini

ruam nya sama eritema dengan skuama yang halus dan bisa tebal jika sering

terjadi gesekan atau tekanan, tempat predileksi nya hampir sama dengan psoriasis

vulgaris, hanya yang mebedakan nya adalah pada psoriasis skuama yang berlapis

36
lapis dan tedapat fenomena tetesan lilin dan auspitz dan kobner sedang kan pada

ptriasis rosea ruam nya skuama nya halus dan biasanya menyerupai seperti pohon

cemara terbalik dan terdapat papul papul milier. Psoriasis pada kuku didiagnosis

banding dengan onikomikosis.4

Pada kasus ini tatalaksana meliputi tatalaksana umum dan khusus.

Penatalaksanaan umum yaitu dengan memberikan edukasi kepada pasien, seperti:

- menjelaskan kepada pasien tentang penyakit dan penatalaksanaannya

- hindari stres dan kelelahan.

- mencegah garukan dan gosokan

- cukup istirahat

- menghindari faktor pencetus.

Penatalaksanaan khusus pada kasus ini yaitu dengan memberikan

farmakologi, berupa:

- Sistemik:

1. Metilprednisolon

Metilprednisolon adalah glukokortioid turunan prednisolon yang

mempunyai efek kerja dan penggunaan yang sama seperti senyawa

induknya. Metilprednisolon tidak mempunyai aktivitas retensi

natrium seperti glukokortikoid yang lain. Dosis metilprednisolon 4

48 mg perhari dengan pemberian 3x4mg/hari diharapkan dapat

mengurangi efek inflamasi yang dapat menimbulkan rasa gatal

pada pasien ini, efek samping nya biasanya terlihat pada pemberian

jangka panjang atau pemberian dalam dosis besar, misalnya

37
gangguan elektrolit dan cairan tubuh, kelemahan otot, resistensi

terhadap infeksi menurun, gangguan penyembuhan luka,

meningkatnya tekanan darah, katarak, gaangguan pertumbuhan

pada anak-anak, insufisiensi adrenal, cushing syndrome,

osteoporosis, tukak lambung.

2. Interhistin

Interhistin merupakan golongan obat antialergi dan antihistamin

(H1-Receptor antagonis). Obat ini merupakan obat antihistamnin

untuk menggunaan sistemik. Obat ini mengandung mebhydrolin

napadisylate.

3. Ranitidin

Ranitidin termasuk dalam golongan antihistamin yang disebut H2-

antagonis. Ranitidine digunakan untuk mengurangi produksi asam

lambung sehingga dapat mengurangi nyeri ulu hati akibat ulkus

atau tukak lambung.

Topikal:

1. Salep Betametason

Salep Betametason dipropionat 0,05% yang dioleskan tipis-tipis

pada lesi yang diberikan 2 kali sehari terutama pada pagi dan

malam hari. Kerja steroid topikal pada psoriasis diketahui melalui

beberapa cara, yaitu: Vasokonstriksi untuk mengurangi eritema,

Menurunkan turnover sel dengan memperlambat proliferasi seluler.

Efek anti inflamasi, dimana diketahui pada psoriasis, leukosit

38
memegang peranan dan steroid topikal dapat menurunkan

inflamasi. Alasan pemilihan Betametason dipropionat 0,05%

karena obat ini merupakan anti inflamasi kulit yang berespon baik

terhadap steroid. Bekerja mengurangi peradangan dengan menekan

migrasi sel leukosit polimorfonuklear dan memperbaiki

permeabilitas kapiler.

2. Ketokonazole Zalf

Ketokonazole adalah anti jamur azol turunan imidazole sintesis.

Obat ini bekerja dengan menghambat kerja enzim sitokrom p450

pada membrane sel jamur, sehingga mengganggu sintesa egosterol

yang merupakan komponen penting membrane sel jamur.

Indikasinya infeksi jamur yang terdapat pada kulit,rambut, kuku

tangan yang disebabkan oleh dermatofita, onikomikosis.

Pada Tn. Laisa ini umumnya tidak menyebabkan kematian, tetapi bersifat

kronis dan residif. Secara umum prognosis dari kasus Tn. Laisa ini adalah baik.

39

Anda mungkin juga menyukai

  • Ultra Struktur
    Ultra Struktur
    Dokumen47 halaman
    Ultra Struktur
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Cairan Intra Dan Ekstra Sel
    Cairan Intra Dan Ekstra Sel
    Dokumen20 halaman
    Cairan Intra Dan Ekstra Sel
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Membran Sel
    Membran Sel
    Dokumen10 halaman
    Membran Sel
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Pewarisan Dalam Keluarga
    Pewarisan Dalam Keluarga
    Dokumen9 halaman
    Pewarisan Dalam Keluarga
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Farhan Marzuki
    Belum ada peringkat
  • Biologi Kanker
    Biologi Kanker
    Dokumen15 halaman
    Biologi Kanker
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Membran Sel
    Membran Sel
    Dokumen10 halaman
    Membran Sel
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Biosintesis Protein
    Biosintesis Protein
    Dokumen46 halaman
    Biosintesis Protein
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • 4-6 Sifat-Sifat Koloid Sel
    4-6 Sifat-Sifat Koloid Sel
    Dokumen17 halaman
    4-6 Sifat-Sifat Koloid Sel
    Yulanda Gusti Cibi
    Belum ada peringkat
  • Hak dan Kewajiban
    Hak dan Kewajiban
    Dokumen22 halaman
    Hak dan Kewajiban
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • KELAINAN KROMOSOM
    KELAINAN KROMOSOM
    Dokumen57 halaman
    KELAINAN KROMOSOM
    hanturaya67
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen24 halaman
    Bab 2
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen7 halaman
    Bab 3
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen7 halaman
    Bab 3
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Psoriasis
    BAB 1 Psoriasis
    Dokumen2 halaman
    BAB 1 Psoriasis
    Tiens Monisa
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen24 halaman
    Bab 2
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Psoriasis
    BAB 1 Psoriasis
    Dokumen2 halaman
    BAB 1 Psoriasis
    Tiens Monisa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Pralingga Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen2 halaman
    Bab 3
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen3 halaman
    KUESIONER
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Jamban Proposal
    Jamban Proposal
    Dokumen3 halaman
    Jamban Proposal
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen3 halaman
    KUESIONER
    Putri Azka Rinanda
    Belum ada peringkat
  • Promosi Kesehatan: Apa Itu Promosi Kesehatan Apa Ciri Promosi Kesehatan Bagaimana Langkah Penggunaannya
    Promosi Kesehatan: Apa Itu Promosi Kesehatan Apa Ciri Promosi Kesehatan Bagaimana Langkah Penggunaannya
    Dokumen12 halaman
    Promosi Kesehatan: Apa Itu Promosi Kesehatan Apa Ciri Promosi Kesehatan Bagaimana Langkah Penggunaannya
    Rizuka Fathanah
    Belum ada peringkat
  • Tranfusi Komponen Darah
    Tranfusi Komponen Darah
    Dokumen29 halaman
    Tranfusi Komponen Darah
    Meutia Putri
    Belum ada peringkat