Anda di halaman 1dari 4

Perubahan fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk

tubuh yang khas pada pria dan wanit,a seperti payudara membesar, lekuk tubuh feminin
pada wanita, dan bentuk tubuh maskulin pada pria, adalah efek hormon pada tubuh
manusia. Namun tahukah Anda jika enzim juga merupakan bagian terpenting yang bisa
membuat metabolisme tubuh menjadi lancar? Sebenarnya, apa perbedaan antara hormon
dan enzim? Kenapa penting untuk Anda tahu? Simak ulasannya.

Apa bedanya fungsi hormon dan enzim?


Tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang sangat rinci dan begitu kompleks. Terdiri
dari beberapa sistem sehingga manusia bisa melakukan berbagai akitivitas. Tubuh manusia
juga akan mengalami berbagai reaksi kimia yang alamiah. Prosesnya bisa berlangsung
dengan cepat dan teratur.

Setidaknya, ada dua hal penting yang harus Anda ketahui mengenai proses kimia alamiah
yang terjadi pada tubuh Anda, yaitu hormon dan enzim.

Fungsi hormon pada manusia secara umum adalah untuk mengatur reproduksi dan
mengontrol pertumbuhan, mempertahankan homeostasi atau suatu keadaan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang di alaminya dan
mengkordinasikan kegiatan antara sistem hormon dan sistem saraf tubuh pada manusia.

Hormon adalah zat khusus yang mengkoordinasikan kegiatan sel-sel tertentu di daerah
tertentu dari tubuh. Hormon yang diproduksi oleh sel-sel dalam kelenjar, dan mereka
disekresikan oleh kelenjar ke dalam aliran darah.

Hormon di tubuh Anda dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar tersebut tidak memiliki
saluran khusus sehingga hormon yang dihasilkan langsung diedarkan oleh darah. Proses
pengeluaran hormon dari kelenjarnya disebut inkresi.

Sedangkan fungsi enzim adalah sebagai katalis atau senyawa yang bisa mempercepat
terjadinya proses reaksi tanpa dirinya sendiri habis karena proses reaksi. Zat penting ini
untuk melepaskan molekul uap air dalam tubuh, pelepasan unsur dan zat kimiawi lainnya,
melepaskan molekul-molekul, serta banyak lagi.

Semua itu bertujuan untuk memperlancar proses pencernaan serta metabolisme pada tubuh.
Enzim bisa mengolah zat-zat baru yang masuk kedalam tubuh sehingga ada proses lainnya
yang berubah.

Misal pada gula, dengan enzim maka rasa manis pun dapat terasa. Enzim yang berfungsi
sebagai penghancur makanan ketika sedang mengunyahnya di dalam mulut. Seluruh
kinerja organ tubuh dibantu oleh adanya enzim.

Mana yang lebih penting untuk tubuh?


Salah satu hormon penting adalah hormon pertumbuhan manusia (HGH), hormon ini
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar.
Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan
tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.
Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH adalah kelenjar pituitary.
Meskipun hanyalah suatu zat kimiawi, namun fungsi enzim sangat besar bagi kehidupan.
Tanpa enzim maka Anda bisa saja tidak akan mampu mengunyah makanan, mengolah
makanan dalam perut, pencernaan pun dapat terganggu.

Enzim bekerja secara penuh, dengan pembetukan molekul-molekul zat yang


mengimbanginya. Adanya berbagai reaksi yang terjadi adalah adanya cara kerja enzim.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa hormon dan enzim sama-sama penting untuk tubuh karena
memiliki peranan yang penting bagi tubuh

Perbedaan antara hormon dan enzim


Semua enzim adalah protein tetapi tidak dengan semua hormon
Enzim disekresikan dan bertindak pada tempat yang sama sedangkan sekresi dan aktivasi
hormon berlangsung di lokasi yang berbeda
Enzim mengontrol semua reaksi biokimia sel, sedangkan beberapa reaksi biokimia dari
sistem dikendalikan oleh hormon
Enzim mengambil bagian dalam metabolisme sementara hormon mengatur kegiatan
metabolisme
Enzim adalah substrat khusus, sedangkan hormon yang khusus untuk sel target, jaringan,
atau sistem
Laju reaksi pada enzim tergantung pada banyak faktor, termasuk konsentrasi aktivitas
enzimatik sedangkan konsentrasi tidak selalu penting dalam kegiatan hormonal
Enzim tidak berubah setelah reaksi dan dapat digunakan kembali, sedangkan hormon akan
merosot setelah reaksi
Molekul inhibitor mengontrol dan menurunkan aktivitas enzim sedangkan inhibitor
hormon menghambat aktivitas hormonal
Hormon (dari bahasa Yunani, : horman - "yang menggerakkan") adalah
pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Semua organisme
multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi
hormon.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target.
Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor
tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein
akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi
genetik sel atau mengubah aktivitas protein seluler,[1] termasuk di antaranya
adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian
sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan,
pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin,
dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause).
Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon
lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme
multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi
oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh
hampir semua sistem organdan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon
dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang
disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah,
melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian
dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama
melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan
hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim
impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-
selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau
dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan).
Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh
(xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu
yang menghasilkan hormon.
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik.[1][2] Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat
perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan
dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses
biologis selmemerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam
suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormonsebagai promoter.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi
aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia
dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Sebagai
contoh:
X + C XC (1)
Y + XC XYC (2)
XYC CZ (3)
CZ C + Z (4)
Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir
molekul katalis akan kembali ke bentuk semula.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya
dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama
adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan
suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim
adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman
berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja
secara optimalatau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan
menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga
dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan
aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim.
Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.

Anda mungkin juga menyukai