SYIAH
Secara bahasa, kata "Syi'ah" adalah bentuk tunggal, sedangkan bentuk jamak-
nya adalah "Syiya'an" (
). Sy` (Bahasa Arab: .) menunjuk kepada pengikut
dari sekte tersebut.
Etimologi
Istilah Syi'ah berasal dari Bahasa Arab (" )Sy`ah". Lafadz ini merupakan
bentuk tunggal, sedangkan bentuk pluralnya adalah "Syiya'an". Pengikut Syi'ah
disebut "Sy`" ().
Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (yaitu para Imam Syi'ah)
adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang
Islam setelah Nabi Muhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi
Sunnah. Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu
sepupu dan menantu Muhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait, adalah penerus
kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang
diakui oleh Muslim Sunni. Menurut keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan sebagai
khalifah dan imam melalui washiat Nabi Muhammad.
Dalam Syi'ah, ada Ushulud-din (perkara pokok dalam agama) dan Furu'ud-din
(perkara cabang dalam agama). Syi'ah memiliki lima perkara pokok, yaitu:
Terminology
Sejarah
Perang saudara
Pada masa kekhalifahan ke-3, Utsman bin Affan, terjadi fitnah yang cukup
serius di tubuh Islam pada saat itu, yang mengakibatkan terbunuhnya Khalifah
Utsman. Pembunuhnya ialah suatu rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah
bin Saba' dari Mesir yang hendak memberontak kepada Khalifah dan hendak
membunuhnya. Abdullah bin Saba' berhasil membangun pemahaman yang sesat
untuk mengadu domba umat Islam untuk menghancurkan Islam dari dalam.
Kemudian masyarakat banyak saat itu, terutama disponsori oleh para bekas pelaku
pembunuhan terhadap Utsman, berhasil membunuh dia dengan sadis ketika dia
sedang membaca Qur'an.
Kaum Khawarij ingin merebut kekhalifahan. Akan tetapi, terhalang oleh Ali
dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu
Muljam dari Khawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat khalifah
mengimami salat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat.
Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dan umat Islam, berkat
kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai
pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung
kekuasaan de facto Muawiyah. Maka tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus
disebut tahun persatuan ('am al-jama'ah).
Sunnah Madinah
Perkembangannya kemudian
Ahlus-Sunnah pada masa kekuasaan Bani Umayyah masih dalam keadaan mencari
bentuk, hal ini dapat dilihat dengan perkembangan empat mazhab yang ada di tubuh
Sunni. Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, hidup pada masa perkembangan awal
kekuasaan Bani Abbasiyah.
Mazhab/aliran fikih
Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di
dalam keyakinan sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti.
Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Perbedaan
mazhab bukan pada hal Aqidah (pokok keimanan) tapi lebih pada tata cara ibadah.
Para Imam mengatakan bahwa mereka hanya ber-ijtihad dalam hal yang memang
tidak ada keterangan tegas dan jelas dalam Alquran atau untuk menentukan kapan
suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana hubungannya dengan hadis-hadis lain
dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa mengetahui dasarnya adalah
terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih dibolehkan, karena
rujukan kita adalah Rasulullah saw. dan dia memang tidak pernah memerintahkan
untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung,
karena jika hal itu wajib bagi setiap muslim maka tidak cukup waktu sekaligus berarti
agama itu tidak lagi bersifat mudah.
Hanafi
Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi adalah yang paling
dominan di dunia Islam (sekitar 32%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan
Turki, Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara,
separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia
(Chechnya, Dagestan).[butuh rujukan]
Maliki
Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia.
Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara.[butuh rujukan] Mazhab ini
memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai
sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan
kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits.
Syafi'i
Hambali
Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh
sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini
merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi.[butuh rujukan]
Tradisi keagamaan
Aqiqah, yaitu suatu kewajiban yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya
yang umurnya masih kurang dari 10 hari, biasanya dengan menyediakan
daging kambing atau sapi kepada tamu atau tetangga di sekitar lingkungan
Khitan, yaitu ritual pembersihan kepada seorang anak laki-laki dengan di
potong bagian kulit kelamin dan hal ini dianggap baik untuk kesehatan dan
perempuan juga dikhitan dengan di potong bagian sedikit sekali kulit kelamin
Akad nikah, yaitu persidangan peresmian hubungan seorang laki-laki dan
perempuan sesuai syariat agama
Zakat dan infaq, pemberian daging hasil kurban atau sebagian harta dan
pemberian harta berupa barang dan uang kepada yang berhak
Kurban, yaitu pemotongan hewan kurban seperti unta, sapi, kambing, atau
domba pada hari idul adha
Puasa, yaitu menahan hawa nafsu, makan, dan minum dari waktu fajar
sampai matahari terbenam selama satu bulan pada bulan Ramadan setiap
tahun
Sedangkan tradisi keagamaan di dalam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang tidak
dibenarkan oleh syariat adalah perayaan-perayaan yang bersifat:
Syirik
Bid'ah
Khurofat
1. RUKUN ISLAM
Mengerjakan Shalat
Mengerjakan Puasa
Menunaikan Zakat
Menunaikan haji
Al Wilayah
2. RUKUN IMAN
1. At-Tauhid
2. An Nubuwwah (kenabian)
3. Al Imamah
4. Al Adlu
5. Al Maad (Kiamat)
3. SYAHADAT
4. IMAMAH
Ahlussunnah meyakini bahwa para imam tidak termasuk rukun iman. Adapun
jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai
hari kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah
tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah meyakini ada dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman.
Karena itu orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka
(seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah orang tersebut kafir dan
akan masuk neraka.
5. KHULAFAURRASYIDIN
Syiah tidak mengakui kepemimpinan tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar,
Utsman), karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal
Imam Ali sendiri membaiat dan mengakui kekhalifahan mereka). Merekapun
meyakini bahwa Abu bakar, Umar dan Ustman sudah murtad dan keluar dari islam
sesudah wafatnya Rasulullah.
6. KEMAKSUMAN PARA IMAM
7. PARA SAHABAT
Sunni (Ahlussunnah) menghormati para sahabat seperti Abu bakar, Umar dan
Ustman dan melarang mencaci-maki beliau . Sedangkan Syiah mengangggap bahwa
mencaci-maki dan melaknat para sahabat tidak apa-apa, bahkan berkeyakinan,
bahwa para sahabat tersebut telah murtad setelah wafatnya Rasulullah SAW dan
tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membaiat Sayyidina
Abu Bakar sebagai Khalifah.
8. SAYYIDAH AISYAH
Sayyidah Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai oleh Ahlussunnah.
Beliau adalah termasuk ummahatul Muminin. Sebaliknya Syiah melaknat
dan mencaci maki Sayyidah Aisyah, memfitnah bahkan mengkafirkan beliau.
10. AL-QURAN
Menurut Sunni ( Ahlussunnah) kitab Al-Quran yang ada sekarang tetap orisinil
dan tidak pernah berubah atau diubah. Sedangkan syiah menganggap bahwa Al-
Quran yang ada sekarang ini tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat
(dikurangi dan ditambah).
11. SYURGA
Menurut Sunni Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan
Rasul Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah
dan Rasul Nya. Menurut Syiah, surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang
cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Dan
neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang
tersebut taat kepada Rasulullah.
12. RAJAH
Aqidah rajah tidak ada dalam ajaran Sunni ( Ahlussunnah.) Rajah ialah besok
di akhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul
Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Rajah adalah salah satu aqidah Syiah, dimana diceritakan bahwa nanti diakhir
zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke
Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait
yang lain. Setelah mereka semuanya baiat kepadanya, diapun selanjutnya
membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa
dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai ribuan kali, sebagai
balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri, yang berlainan dengan Imam Mahdi
yang diyakini oleh Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.
Nikah Mutah (kawin kontrak),menurut Sunni sama dengan perbuatan zina dan
hukumnya haram. Sementara dalam Syiah nikah Mutah sangat dianjurkan dan
hukumnya halal. Halalnya nikah Mutah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk
mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mutah juga
berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.
14. KHAMAR
Khamer (arak) najis menurut Ahlussunnah. Menurut Syiah, khamer itu suci.
Air yang telah dipakai istinja (cebok) dianggap tidak suci, menurut ahlussunnah
(sesuai dengan perincian yang ada). Menurut Syiah air yang telah dipakai istinja
(cebok) dianggap suci dan mensucikan.
16. SEDAKEP
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.
Menurut Syiah meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri sewaktu shalat dapat
membatalkan shalat. (jadi shalat kebanyakan umat Islam di Indonesia hukum tidak
sah dan batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).
17. MEMBACA AMIN SESUDAH ALFATIHAH
18. TAQOIYAH
Menurut Sunni Taqiyah mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan isi hati
termasuk perbuatan dusta dan munafik. Menurut Syiah mengucapkan sesuatu yang
berbeda dengan isi hati (dusta) , untuk melindungi diri dari musuh dan lawan itu
merupakan ibadah .
Taqiyah adalah satu rukun dari rukun-rukun Syiah , seperti halnya shalat. Ibnu
Babawaih mengatakan:Keyakinan kami tentang taqiyah itu adalah dia itu wajib.
Barangsiapa meninggalkannya maka sama dengan meninggalkan shalat.[Al-
Itiqadat, hal.114].