Anda di halaman 1dari 15

1.

SYIAH

Syiah (Bahasa Arab: , Bahasa Persia: )ialah sekte dengan jumlah


penganut terbesar kedua dalam agama Islam, setelah Sunni. Sekitar 90% umat
Muslim sedunia merupakan penganut Sunni, dan 10% penganut Syi'ah.[1] Madzhab
Dua Belas Imam atau Itsna Asyariyyah merupakan yang terbanyak jumlah
penganutnya dalam sekte ini, dan istilah Syi'ah secara umum sering dipakai merujuk
pada mazhab ini. Pada umumnya, Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah
pertama, seperti juga Sunni menolak Imamah Syi'ah setelah Ali bin Abi Thalib.
Madzhab Syi'ah Zaidiyyah termasuk Syi'ah yang tidak menolak kepemimpinan tiga
Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib.

Secara bahasa, kata "Syi'ah" adalah bentuk tunggal, sedangkan bentuk jamak-
nya adalah "Syiya'an" (
). Sy` (Bahasa Arab: .) menunjuk kepada pengikut
dari sekte tersebut.

Etimologi

Istilah Syi'ah berasal dari Bahasa Arab (" )Sy`ah". Lafadz ini merupakan
bentuk tunggal, sedangkan bentuk pluralnya adalah "Syiya'an". Pengikut Syi'ah
disebut "Sy`" ().

"Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah "Syi`ah `Ali" ()


yang berarti "pengikut Ali", yang berkenaan dengan turunnya Q.S. Al-Bayyinah ayat
"khair al-bariyyah", saat turunnya ayat itu Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Ali,
kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung - ya 'Ali anta wa syi'atuka
hum al-faizun"
Kata "Syi'ah" menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Pembela dan
pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Kaum yang berkumpul atas suatu
perkara.

Adapun menurut terminologi Islam, kata ini bermakna: Mereka yang


menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib adalah yang paling utama di antara para
sahabat dan yang berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan atas kaum Muslim,
demikian pula anak cucunya. Syi'ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa
pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, Syi'ah mengalami perpecahan
sebagaimana Sunni juga mengalami perpecahan.

Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (yaitu para Imam Syi'ah)
adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang
Islam setelah Nabi Muhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi
Sunnah. Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu
sepupu dan menantu Muhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait, adalah penerus
kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang
diakui oleh Muslim Sunni. Menurut keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan sebagai
khalifah dan imam melalui washiat Nabi Muhammad.

Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah menjadikan


perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-
Qur'an, Hadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits
dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya
seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan. Tanpa memperhatikan perbedaan tentang
khalifah, Syi'ah mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan Khalifah Ilahi)
sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam
siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini.
Doktrin

Dalam Syi'ah, ada Ushulud-din (perkara pokok dalam agama) dan Furu'ud-din
(perkara cabang dalam agama). Syi'ah memiliki lima perkara pokok, yaitu:

1. Tauhid, bahwa Tuhan adalah Maha Esa.


2. Al-Adl, bahwa Tuhan adalah Mahaadil.
3. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para nabi
sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia.
4. Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam yang senantiasa memimpin
umat sebagai penerus risalah kenabian.
5. Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya Hari Kebangkitan.

Dalam perkara ke-nabi-an, Syi'ah berkeyakinan bahwa:

1. Jumlah nabi dan rasul Tuhan adalah 124.000.


2. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad.
3. Nabi Muhammad adalah suci dari segala aib dan tanpa cacat sedikitpun. Dia
adalah nabi yang paling utama dari seluruh nabi yang pernah diutus Tuhan.
4. Ahlul-Bait Nabi Muhammad, yaitu Imam Ali, Sayyidah Fatimah, Imam
Hasan, Imam Husain dan 9 Imam dari keturunan Imam Husain adalah
manusia-manusia suci sebagaimana Nabi Muhammad.
5. Al-Qur'an adalah mukjizat kekal Nabi Muhammad.
2. SUNNI

Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (Bahasa


Arab: ) atau lebih sering disingkat Ahlul-Sunnah (bahasa Arab:
)atau Sunni adalah mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al
Qur'an dan hadits yang shahih dengan pemahaman para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut
tabi'in. Sekitar 90% umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10%
menganut aliran Syi'ah

Terminology

Ahlus Sunnah adalah orang-orang yang mengikuti sunnah dan berpegang


teguh dengannya dalam seluruh perkara yang Rasulullah berada di atasnya dan juga
para sahabatnya. Oleh karena itu Ahlus Sunnah yang sebenarnya adalah para sahabat
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan orang-orang yang mengikuti mereka
sampai hari kiamat.

Sejarah

Perang saudara

Perselisihan pada masa kekhalifahan ke-1

Ketika Rasulullah Muhammad SAW wafat, maka terjadilah kesalahpahaman


antara golongan Muhajirin dan Anshar siapa yang selanjutnya menjadi pemimpin
kaum muslimin. Para sahabat melihat hal ini akan mengakibatkan perselisihan antar
kaum muslimin Muhajirin dan Anshar. Setelah masing-masing mengajukan delegasi
untuk menentukan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh
kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah.
Fitnah pada masa kekhalifahan ke-3

Pada masa kekhalifahan ke-3, Utsman bin Affan, terjadi fitnah yang cukup
serius di tubuh Islam pada saat itu, yang mengakibatkan terbunuhnya Khalifah
Utsman. Pembunuhnya ialah suatu rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah
bin Saba' dari Mesir yang hendak memberontak kepada Khalifah dan hendak
membunuhnya. Abdullah bin Saba' berhasil membangun pemahaman yang sesat
untuk mengadu domba umat Islam untuk menghancurkan Islam dari dalam.
Kemudian masyarakat banyak saat itu, terutama disponsori oleh para bekas pelaku
pembunuhan terhadap Utsman, berhasil membunuh dia dengan sadis ketika dia
sedang membaca Qur'an.

Fitnah pada masa kekhalifahan ke-4

Segera setelah bai'at Khalifah Ali mengalami kesulitan bertubi-tubi. Orang-


orang yang terpengaruh Abdullah bin Saba' terus menerus mengadu domba para
sahabat. Usaha mereka berhasil. Para sahabat salah paham mengenai kasus hukum
pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda Rasulullah SAW, Aisyah,
yang bersama dengan Thalhah dan yang kedua ialah bersama dengan Zubair. Mereka
berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang Unta. Dan
kemudian oleh Muawiyah yang diangkat oleh Utsman sebagai Gubernur di Syam,
mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban dari kaum
muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian. Para
pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian di antara kaum muslimin.
Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-
pura/munafik dan merekalah golongan yang disebut Khawarij.
Tahun Jama'ah

Kaum Khawarij ingin merebut kekhalifahan. Akan tetapi, terhalang oleh Ali
dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu
Muljam dari Khawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat khalifah
mengimami salat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat.
Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dan umat Islam, berkat
kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai
pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung
kekuasaan de facto Muawiyah. Maka tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus
disebut tahun persatuan ('am al-jama'ah).

Sunnah Madinah

Kaum muslimin mendalami agama berdasarkan Al-Qur'an, dan


memperhatikan serta ingin mempertahankan sunnah Nabi di Madinah. Akhirnya ilmu
hadits yang berkembang selama beberapa abad, sampai tuntasnya masalah
pembukuan hadis sebagai wujud nyata Sunnah pada sekitar akhir abad ke-3 hijriyah.
Saat itu, lengkap sudah kodifikasi hadis dan menghasilkan al-Kutub al-Sittah (Buku
Yang Enam) yakni oleh al-Bukhari (w. 256 H), Muslim (w. 261 H), Ibnu Majah (w.
273 H), Abu Dawud (w. 275), al-Turmudzi (w. 279 H), dan al-Nasa'i (w. 303 H).

Perkembangannya kemudian

Ahlus-Sunnah pada masa kekuasaan Bani Umayyah masih dalam keadaan mencari
bentuk, hal ini dapat dilihat dengan perkembangan empat mazhab yang ada di tubuh
Sunni. Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, hidup pada masa perkembangan awal
kekuasaan Bani Abbasiyah.
Mazhab/aliran fikih

Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di
dalam keyakinan sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti.
Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Perbedaan
mazhab bukan pada hal Aqidah (pokok keimanan) tapi lebih pada tata cara ibadah.
Para Imam mengatakan bahwa mereka hanya ber-ijtihad dalam hal yang memang
tidak ada keterangan tegas dan jelas dalam Alquran atau untuk menentukan kapan
suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana hubungannya dengan hadis-hadis lain
dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa mengetahui dasarnya adalah
terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih dibolehkan, karena
rujukan kita adalah Rasulullah saw. dan dia memang tidak pernah memerintahkan
untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung,
karena jika hal itu wajib bagi setiap muslim maka tidak cukup waktu sekaligus berarti
agama itu tidak lagi bersifat mudah.

Hanafi

Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi adalah yang paling
dominan di dunia Islam (sekitar 32%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan
Turki, Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara,
separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia
(Chechnya, Dagestan).[butuh rujukan]

Maliki

Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia.
Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara.[butuh rujukan] Mazhab ini
memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai
sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan
kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits.

Syafi'i

Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i memiliki penganut sekitar 28% muslim di


dunia. Pengikutnya tersebar di Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman,
Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara
Malaysia dan Brunei.[butuh rujukan]

Hambali

Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh
sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini
merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi.[butuh rujukan]

Tradisi keagamaan

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah memiliki beberapa tradisi keagamaan yang


dibenarkan menurut syariat dan hampir dilakukan oleh semua umat Muslim di dunia,
yakni:

Aqiqah, yaitu suatu kewajiban yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya
yang umurnya masih kurang dari 10 hari, biasanya dengan menyediakan
daging kambing atau sapi kepada tamu atau tetangga di sekitar lingkungan
Khitan, yaitu ritual pembersihan kepada seorang anak laki-laki dengan di
potong bagian kulit kelamin dan hal ini dianggap baik untuk kesehatan dan
perempuan juga dikhitan dengan di potong bagian sedikit sekali kulit kelamin
Akad nikah, yaitu persidangan peresmian hubungan seorang laki-laki dan
perempuan sesuai syariat agama
Zakat dan infaq, pemberian daging hasil kurban atau sebagian harta dan
pemberian harta berupa barang dan uang kepada yang berhak
Kurban, yaitu pemotongan hewan kurban seperti unta, sapi, kambing, atau
domba pada hari idul adha
Puasa, yaitu menahan hawa nafsu, makan, dan minum dari waktu fajar
sampai matahari terbenam selama satu bulan pada bulan Ramadan setiap
tahun

Sedangkan tradisi keagamaan di dalam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang tidak
dibenarkan oleh syariat adalah perayaan-perayaan yang bersifat:

Syirik
Bid'ah
Khurofat

Hal-hal di atas di sepakati oleh umat Muslim sebagai perayaan-perayaan yang


batil menurut Agama Islam. Inti dari perayaan tersebut adalah semua yang dilarang
oleh Nabi SAW maupun larangan oleh tuhan yang secara tegas tertulis dalam Al-
Quran dan hadist shahi

3. PERBEDAAN ANTARA AQIDAH SUNNI ( Ahlussunnah Waljamaah)


dengan AQIDAH SYIAH IMAMIYAH ITSNA ASYARIYAH (Jafariyah).

1. RUKUN ISLAM

Rukun Islam Sunni (Ahlussunah waljamaah) ada 5 yaitu

Membaca dua kalimah sahadat (syahadatain)


Mengerjakan Shalat
Mengerjakan Puasa
Menunaiakan zakat
Menunaikan Hajji

Rukun Islam Syiah juga 5 tapi berbeda

Mengerjakan Shalat
Mengerjakan Puasa
Menunaikan Zakat
Menunaikan haji
Al Wilayah

2. RUKUN IMAN

Rukun Iman Sunni (Ahlussunnah) ada enam:

1. Iman kepada Allah


2. Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
3. Iman kepada Kitab-kitab Nya
4. Iman kepada Rasul Nya
5. Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
6. Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.

Rukun Iman Syiah ada 5 :

1. At-Tauhid
2. An Nubuwwah (kenabian)
3. Al Imamah
4. Al Adlu
5. Al Maad (Kiamat)
3. SYAHADAT

Sunni (Ahlussunnah) mempunyai Dua kalimat syahadat, yakni: Asyhadu An La


Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.

Syiah mempunyai tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha


illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan
menyebut dua belas imam-imam mereka.

4. IMAMAH

Ahlussunnah meyakini bahwa para imam tidak termasuk rukun iman. Adapun
jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai
hari kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah
tertentu, tidak dibenarkan.

Syiah meyakini ada dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman.
Karena itu orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka
(seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah orang tersebut kafir dan
akan masuk neraka.

5. KHULAFAURRASYIDIN

Ahlussunnah mengakui kepemimpinan khulafaurrosyidin adalah sah. Mereka adalah:


a) Abu Bakar, b) Umar, c) Utsman, d) Ali radhiallahu anhum

Syiah tidak mengakui kepemimpinan tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar,
Utsman), karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal
Imam Ali sendiri membaiat dan mengakui kekhalifahan mereka). Merekapun
meyakini bahwa Abu bakar, Umar dan Ustman sudah murtad dan keluar dari islam
sesudah wafatnya Rasulullah.
6. KEMAKSUMAN PARA IMAM

Ahlussunnah berpendapat khalifah (imam) adalah manusia biasa, yang tidak


mempunyai sifat Mashum. Mereka dapat saja berbuat salah, dosa dan lupa, karena
sifat mashum, hanya dimiliki oleh para Nabi. Sedangkan kalangan syiah meyakini
bahwa 12 imam mereka mempunyai sifat maksum dan bebas dari dosa.

7. PARA SAHABAT

Sunni (Ahlussunnah) menghormati para sahabat seperti Abu bakar, Umar dan
Ustman dan melarang mencaci-maki beliau . Sedangkan Syiah mengangggap bahwa
mencaci-maki dan melaknat para sahabat tidak apa-apa, bahkan berkeyakinan,
bahwa para sahabat tersebut telah murtad setelah wafatnya Rasulullah SAW dan
tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membaiat Sayyidina
Abu Bakar sebagai Khalifah.

8. SAYYIDAH AISYAH

Sayyidah Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai oleh Ahlussunnah.
Beliau adalah termasuk ummahatul Muminin. Sebaliknya Syiah melaknat
dan mencaci maki Sayyidah Aisyah, memfitnah bahkan mengkafirkan beliau.

9. KITAB KITAB HADIST

Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah


Kutubussittah : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan At-
Tirmidz, Sunan Ibnu Majah dan Sunan An-Nasai. (kitab-kitab tersebut beredar
dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Kitab-kitab hadits Syiah hanya ada empat : a) Al Kaafi, b) Al Istibshor, c) Man Laa
Yah Dhuruhu Al Faqih, dan d) Att Tahdziib. (Kitab-kitab tersebut tidak beredar,
sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).

10. AL-QURAN

Menurut Sunni ( Ahlussunnah) kitab Al-Quran yang ada sekarang tetap orisinil
dan tidak pernah berubah atau diubah. Sedangkan syiah menganggap bahwa Al-
Quran yang ada sekarang ini tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat
(dikurangi dan ditambah).

11. SYURGA

Menurut Sunni Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan
Rasul Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah
dan Rasul Nya. Menurut Syiah, surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang
cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Dan
neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang
tersebut taat kepada Rasulullah.

12. RAJAH

Aqidah rajah tidak ada dalam ajaran Sunni ( Ahlussunnah.) Rajah ialah besok
di akhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul
Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.

Rajah adalah salah satu aqidah Syiah, dimana diceritakan bahwa nanti diakhir
zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke
Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait
yang lain. Setelah mereka semuanya baiat kepadanya, diapun selanjutnya
membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa
dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai ribuan kali, sebagai
balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.

Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri, yang berlainan dengan Imam Mahdi
yang diyakini oleh Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.

13. NIKAH MUTAH

Nikah Mutah (kawin kontrak),menurut Sunni sama dengan perbuatan zina dan
hukumnya haram. Sementara dalam Syiah nikah Mutah sangat dianjurkan dan
hukumnya halal. Halalnya nikah Mutah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk
mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mutah juga
berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.

14. KHAMAR

Khamer (arak) najis menurut Ahlussunnah. Menurut Syiah, khamer itu suci.

15. AIR BEKAS ISTINJAK

Air yang telah dipakai istinja (cebok) dianggap tidak suci, menurut ahlussunnah
(sesuai dengan perincian yang ada). Menurut Syiah air yang telah dipakai istinja
(cebok) dianggap suci dan mensucikan.

16. SEDAKEP

Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.
Menurut Syiah meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri sewaktu shalat dapat
membatalkan shalat. (jadi shalat kebanyakan umat Islam di Indonesia hukum tidak
sah dan batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).
17. MEMBACA AMIN SESUDAH ALFATIHAH

Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah.


Menurut Syiah mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap
tidak sah dan batal shalatnya. (Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap
tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).

18. TAQOIYAH

Menurut Sunni Taqiyah mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan isi hati
termasuk perbuatan dusta dan munafik. Menurut Syiah mengucapkan sesuatu yang
berbeda dengan isi hati (dusta) , untuk melindungi diri dari musuh dan lawan itu
merupakan ibadah .

Taqiyah adalah satu rukun dari rukun-rukun Syiah , seperti halnya shalat. Ibnu
Babawaih mengatakan:Keyakinan kami tentang taqiyah itu adalah dia itu wajib.
Barangsiapa meninggalkannya maka sama dengan meninggalkan shalat.[Al-
Itiqadat, hal.114].

Muhammad Al-Kulaini berkata: Bertaqwalah kalian kepada Allah Azza wa Jalla


dalam agama kalian dan lindungilah agama kalian dengan taqiyah, maka
sesungguhnya tidaklah mempunyai keimanan orang yang tidak bertaqiyah. Dia juga
mengatakan Siapa yang menyebarkan rahasia berarti ia ragu dan siapa yang
mengatakan kepada selain keluarganya berarti kafir. .[Al-KafiS 2/371,372 &
218].

Anda mungkin juga menyukai