Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Makna dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat adalah dasar mutlak dalam
berpikir dan berkarya sesuai dengan pedoman diatas, tentunya dengan saling
mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Misal : Ketika kita mengkaji sila
kelima yang intinya tentang kedilan. Maka harus dikaitkan dengan nilai sila-sila yang
lain artinya :

Keadilan yang ber keTuhanan (sila 1)


Keadilan yang berPrikemanusian (sila 2)
Keadilan yang berKesatuan/Nasionalisme,Kekeluargaan (sila 3)
Keadilan yang Demokratis

Dan kesemua sila-sila tersebut saling mencakup,bukan hanya di nilai satu


persatu. Semua unsur (5 sila) tersebut memiliki fungsi/makna dan tugas masing-
masing memiliki tujuan tertentu.

Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia:


Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia tanpa membedakan suku atau ras.

Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara:


Yang dimaksud adalah bahwa semua aturan kehidupan hukum kegiatan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara berpedoman pada pancasila. Karena pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum bangsa dan negara republik indonesia.
Orang yang berfikir kefilsafatan ialah orang yang tidak meremehkan terhadap
orang yang lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, dan
selalu berfikiran positif, kritis, dan berdifat arif bijaksana, universal dan selalu
optimis.
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat memiliki beberapa nilai yaitu Nilai Obyektif
dan Subyektif.
Nilai-nilai Sistem Filsafat Pancasila adalah senagai berikut :

1. Rumusan dari sila-sila pancasila menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum,


universal dan abstrak. Karena pada hakikatnya pancasila adalah nilai.
2. Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang. Artinya
keberlakuannya sejak jaman dahulu, masa kini dan juga untuk masa yang
akan dating, untuk bangsa Indonesia boleh jadi untuk Negara lain yang secara
eksplisit tampak dalm adat istiadat, kebudayaan, tata hidup kenegaraaan dan
tata hidup beragama.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat
sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, sehingga merupakan suatu
sumber hokum positif di Indonesia. Oleh karena itu hierarki suatu tertib
hokum di Indonesia berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Maka
secara objektif tidak dapat diubah secara hokum, sehingga melekat pada
kelangsungan hidup Negara. Sebagai konsekwensinya jikalau nilai-nilai yang
terkandung dalam pembukaa UUD 45 itu diubah maka sama halnya dengan
membubarkan Negara proklamasi 17 Agustus 1945.

Sedangkan Nilai-nilai Sistem Filsafat Pancasila adalah senagai berikut :

1. Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri.


2. Nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia.
3. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

seperti kita ketahui, selain sebagai Dasar Negara, ia juga menjadi ideologi
bangsa. Sebagai ideologi nasional, Pancasila berfungsi menggerakkan masyarakat
untuk membangun bangsa dengan usaha-usaha yang meliputi dalam semua bidang
kehidupan. Pancasila tidak menentukan secara apriori sistem ekonomi dan politik,
tetapi sistem apa pun yang dipilih harus mampu menyalurkan aspirasi utama tersebut.

Pancasila sebagai Ideologi Nasional yang pada dasarnya menampilkan nilai-


nilai universal menunjukan wawasan yang integral integratif dan sebagai ideologi
modern mampu memberikan gairah dan semangat yang tinggi. Berbeda dengan
ideologi-ideologi Barat, Pancasila yang dilahirkan dalam budaya dan sejarah
peradapan timur sangat menjunjung tinggi peran religiusitas yang justru sangat
didambakan dalam alam kehidupan dan peradapan teknokratis sekarang ini.

Sebagaimana kita ketahui, kondisi masyarakat sejak permulaan hidup


kenegaraan adalah serba majemuk. Masyarakat Indonesia bersifat multietnis,
multireligius, dan multiideologis. Kemajemukan tersebut menunjukkan adanya
berbagai unsur yang saling berinteraksi. Berbagai unsur dalam bidang-bidang
kehidupan masyarakat merupakan benih-benih yang dapat memperkaya khazanah
budaya untuk membangun bangsa yang kuat, tetapi sebaliknya dapat memperlemah
kekuatan bangsa dengan berbagai percekcokan dan perselisihan.

Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

Melihat situasi demikian, masalah yang perlu diatasi pertama kali adalah
bagaimana menggalang persatuan dan kesatuan bangsa yang sangat dibutuhkan untuk
mengawali penyelenggaraan negara. Dengan kata lain, nation and character buildings
merupakan prasyarat dan tugas utama yang harus dilaksanakan. Dalam konteks ini
Pancasila dipersepsikan sebagai ideologi persatuan. Pancasila diharapkan mampu
memberikan jaminan persatuan untuk memecahkan perbedaan serta pertentangan
politik di antara golongan dan kekuatan politik.

Karena urgensi untuk memecahkan masalah-masalah politik selama dua


dasawarsa dalam penyelenggaraan negara, Pancasila sebagai Ideologi
Nasional dipersepsikan sebagai sintesa atau perpaduan yang mempersatukan berbagai
sikap hidup yang berada di tanah air. Berbagai aliran dan pendirian yang berbeda
dipertemukan dalam Pancasila. Pancasila menyediakan arena yang di satu pihak
memberikan keleluasaan bergerak, tetapi di pihak lain memberikan patokan moral
yang tidak boleh dilanggar.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Nasional untuk memberikan orientasi ke


depan mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari situasi kehidupan yang
sedang dihadapinya. Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan teknologi, dan
pesatnya perkembangan sarana komunikasi membuat dunia makin kecil dan
independensi di kalangan bangsa-bangsa di dunia semakin menguat.

Pembangunan nasional tidak hanya ditentukan faktor-faktor dalam negeri,


tetapi juga dikaitkan dengan faktor yang berkaitan dengan permodalan. Bangsa
Indonesia kini sedang sibuk membangun dengan usaha memecahkan masalah-
masalah dalam negeri, seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial, mau tidak mau
terseret ke dalam jaringan politik dunia yang dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi
raksasa dunia. Tantangan itu hanya bisa diatasi apabila bangsa Indonesia tetap
mempertahankan identitasnya dalam ikatan persatuan nasional dan mampu
mengembangkan dinamikanya agar mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia.
IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional berasal dari kata national identity yang dapat di artikan
sebagai kepribadian internasional atau jatidiri nasional. Identitas Nasional adalah
jatidiri yang dimiliki oleh suatu bangsa. Identitas bangsa indonesia akan berbeda
dengan identitas bangsa Australia, bangsa Amerika dan bangsa lainnya. Identitas
nasional itu terbentuk karena bangsa indonesia mempunyai pengalaman bersama,
sejarah yang yang sama, dan penderitaan yang sama dan juga terbentuk melalui
adanyta saling kerjasama antara kelompok yang satu denga kelompok yang lain.
Meskipun memiliki banyak perbedaan, namun keinginan kuat diantara mereka untuk
saling merekatkan kelompoknya dengan kelompok lain dapat juga membentuk
identitas.

Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang di


miliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan antara bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian identitas sendiri-sendirisesuai
dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Jadi Identitas
Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki
wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistem
hukum/perundang-undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan
profesi.

Secara umum ada beberapa unsur yang terkandun dalam identitas nasional, yaitu:
1. Pola perilaku : Adat istiadat, budaya ataupun kebiasaan ditengah masyarakat
yang merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki kearifan lokal
yang sangat luhur serta mulia sifatnya.
2. Lambang-lambang : Kita mempunyai fungsi aksentuasi terhadap tujuan
negara yang diimplementasikan oleh bendera, lagu kebangsaan, dann bahasa
yang tentu saja dilindungi Undang-undang.
3. Alat-alat perlengkapanniI : Ini berfungsi sebagai faktor produksi atau alat
perubahan baik dimensi ekonomi maupun budaya sekaligus berkaitan tentang
sosial bermisal: Rumah Ibadah, alat transportasi, ciri khas kebangsaan dll.
4. Tujuan yang ingin dicapai : Ini berfungsi dari tujuan yang bersifat dinamis
dan kontekstua diantaranya seperti budaya unggul karena sebagai yang
mendiami sebuah bangsa dijamin kesejahteraannya oleh UUD.

Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-pulau
yang dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut
masyarakatnyapun berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan
diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang
mempengaruhi identitas bangsa. Oleh karena itu nasionalisme dan integrasi nasional
sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia agar bangsa
Indonesia tidak kehilangan Identitas.

Anda mungkin juga menyukai