Anda di halaman 1dari 3

NAMA : agus akta pratama putra

NIM :

pembelajaran biologi mengunakan proses sains akan membentuk afeksi siswa.


Salah satu cara terbaik mengakses sikap siswa ialah dengan mengobservasi siswa secara
langsung saat mereka sedang bekerja dan bermain dengan siswa lainnya, tidak hanya saat
guru sedang mengajarkan sains. Penggunaan proses saintifik dalam pembelajaran biologi
diharapkan mampu membentuk afektif siswa hingga membentuk karakter siswa sebagai
seorang saintis. Domain afektif berhubungan dengan perasaan (feelings), emosi
(emotions), minat (interests), sikap (attitudes), nilai (values), dan apresiasi
(appreciations). Hal ini berhubungan dengan bagaimana siswa terafeksi (affected) oleh
belajar mereka, sebaik perasaan mereka mengafeksi belajar mereka sendiri. Dengan
belajar biologi maka kemampuan afeksi siswa akan berkembang. Domain sosial,
merupakan area yang penting untuk belajar, melakukan, dan mempraktikkan perilaku,
mencakup interaksi sosial kultural di kelas, sekolah dan latar belakang sekolah seperti
taman bermain, bus, bengkel, lorong, kantor administrasi, panggung teater, toilet,
laboratorium, kafetaria, lapangan atletik, dan tempat parkir. Keanekaragaman personil
sekolah dan siswa berinteraksi untuk mengajar dan belajar perilaku yang dianggap
penting bagi kelangsungan hidup masyarakat dan misi trans budaya sosial.
Sikap pada dasarnya terdiri atas tiga komponen yaitu:

1. Komponen afektif yaitu perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya
terhadap suatu abjek.
2. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan sesorang mengenai objek.
3. Komponen konatif adalah kecenderungan untuk berprilaku atau berbuat dengan
cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.

Pengukuran terhadap aspek personalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara


tergantung pada tujuannya. Namun pengukuran personalitas banyak kendalanya. Sebagai
contoh sulit untuk memisahkan antar mengukur pengetahuan dan sikap terhadap sesuatu
yang beresiko terhadap dirinya karena secara otomatis akan menjawabnya dengan logika
berpikir mana yang paling dirasa aman atau memberikan resiko yang paling kecil.

Untuk mengukur prilaku yang menjadi kebiasaan juga bukan hal yang mudah
karena prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Demikian juga
prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh minatnya. Sebagi contoh, peserta didik dalam
menghadapi suatu mata pelajaran tidak dapat lepas dari minatnya terhadap pelajaran
tersebut. Oleh karena itu, seorang peserta didik menunjukan prilaku positif terhadap suatu
mata pelajaran dan bersikap negatif terhadap mata pelajaran yang lain.

Sikap sosial adalah suatu kesadaran individu untuk bertindak dalam menanggapi
objek dan terbentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman. Dalam mengkonstruksikan
instrumen untuk ranah afektif dan sosial dapat digunakan empat skala yaitu skala Likert,
Skala Thurstone, Skala Bogardus dan Skala Guttman. Skala Likert merupakan suatu skala
penilaian untuk mengukur sikap dengan skala ordinal. Rentangan yang dipilih mulai dari
yang sangat positif sampai sangat negatif. Skala Thurstone merupakan salah satu skala
sikap yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir
memiliki kunci skor dan jika disusun, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama.
Skala Bogardus merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang dalam
hal berinteraksi dengan orang lain. Skala Bogardus bersifat kumulatif yaitu individu yang
menunjukkan sikap positif terhadap item yang menunjukkan jarak sosial yang sempit
dengan sendirinya juga akan memberi respon positif terhadap hubungan yang
menunjukkan jarak sosial yang lebih lebar. Skala Guttman merupakan skala yang
digunakan untuk memperoleh jawaban dari responden yang bersifat jelas (tegas) dan
konsisten. Kata-kata yang digunakan, misalnya: ya tidak, benar salah, positif negatif,
yakin tidak yakin dan sebagainya. Data yang diperoleh berupa data interval atau rasio
dikotomi (dua alternatif pilihan Tujuan utama pembuatan skala Guttman pada prinsipnya
untuk menentukan jika sikap yang diteliti benar-benar berdimensi tunggal. Sikap
dikatakan berdimensi tunggal bila sikap tersebut menghasilkan skala komulatif. Skala

Anda mungkin juga menyukai