Anda di halaman 1dari 63

PRAKIRAAN

DAMPAK PADA
KOMPONEN
BIOTIK
Rangkuman dari kuliah
Suwarno Hadisusanto dan
Bambang Agus Suripto dg
beberapa modifikasi
Oleh: Tien Aminatun
DAMPAK PADA KOMPONEN
BIOTIK:
1. FLORA/VEGETASI
2. FAUNA/SATWA LIAR
3. BIOTA AIR (PLANKTON, BENTHOS,
NEKTON)
Mengapa tumbuhan dikaji?
Mengurangi CO2
Menghasilkan O2
Menyaring debu
Menurunkan suhu
Mengurangi kebisingan
Habitat fauna
Mencegah erosi
Menahan air hujan
Menstabilkan muka air
Memperindah landscape
Meningkatkan kesejahteraan
Mengurangi kecepatan angin
Dampak pada tahap
konstruksi (Land clearing):
=> Dampak primer
Kerusakan habitat
Tumbuhan mati
Hewan mati atau pindah ke tempat lain

Lain lokasi => lain pula jenis biotanya


Dampak kegiatan tahap
konstruksi:
1. Hilangnya komunitas vegetasi
2. Hilangnya jenis hewan
3. Hilangnya habitat hewan:
- Hewan terpaksa pergi
- Hewan terpaksa menggunakan rute migrasi yang
berbeda
- Hutan terpaksa mencari makanan, minuman,
tempat bersarang di tempat lain

4. Hilangnya sebagian ekosistem akan


menyebabkan gangguan pada bagian
ekosistem yang lain
Informasi untuk kajian
lingkungan:
1. Jenis flora dan fauna yang akan hilang
2. Jumlah individu setiap jenis penting
yang akan hilang
3. Luas wilayah, tipe dan nilai penting
habitat yang terkena dampak
4. Luas kerusakan komunitas flora fauna
dan nilai penting untuk kelangsungan
suatu flora dan fauna serta seluruh
ekosistem
Burung sebagai indikator
keragaman hayati (satwa liar)
Burungsebagai salah satu satwa yang
memiliki karakteristik yang khas, sehingga
memenuhi kriteria sebagai indikator alami
kekayaan keanekaragaman hayati di
suatu daerah. Dengan kata lain,
keanekaragaman burung dapat
mencerminkan tingginya
keanekaragaman hayati wildlife lainnya
(Mc Nelly et al., 1988; ICPB, 1992)
Contoh pada Tahap Operasi
Misal: Operasional pabrik/kegiatan
Dampak primer:
1. Pencemaran (udara, air, tanah)
2. Kebanjiran
3. Kekeringan
Dampak sekunder:
1. Tumbuhan sakit atau mati
2. Hewan sakit atau mati
3. Habitat rusak
Dampak Pencemaran
Lingkungan terhadap Flora
dan Fauna Darat
Zat pencemar (terserap, tertelan, terhirup, tertimbun, dll) flora
fauna sakit atau mati
Misal:
- Kerusakan pada dan atau berkurangnya produktivitas
tumbuhan alami ataupun budidaya
- Pertumbuhan tidak normal dan kematian pada hewan
- Berpengaruh pada alat reproduksi
- Kerusakan kulit atau iritasi atau kanker
Informasi untuk kajian ingkungan:
1. Pendataan kualitas udara dan tanah sebelum adanya
kegiatan
2. Bahan-bahan pencemar yang dikeluarkan dari proses produksi
3. Studi literatur potensi kerusakan flora dan fauna akibat zat
pencemar tersebut
Dampak akumulasi zat pencemar pada tubuh flora
dan fauna
=> Zat pencemar yang persisten (misal logam berat,
zat non degradable, residu organik)
- Mikroklora dan mikrofauna terakumulasi, sakit,
mati
- Makroflora dan makrofauna terakumulasi, sakit,
mati
- Predator dan manusia terakumulasi, sakit, mati
Informasi untuk kajian lingkungan:
1. Jenis zat apa?
2. Terakumulasi di organ apa?
3. Gejalanya apa?
Dampak pada Populasi dan Produktivitas Komunitas Flora
dan Fauna
*) Dampak jangka pendek:
- Sebagian anggotanya mati
- Terjadi perubahan kecepatan pertumbuhan
- Kemampuan reproduksinya menurun
*) Dampak Jangka Panjang:
- Perubahan populasi suatu jenis
- Perubahan produktivitas suatu komunitas
- Perubahan produktivitas suatu ekosistem
Informasi untuk kajian lingkungan:
1. Mengukur besarnya populasi jenis yang dianggap
penting
2. Mengukur produktivitas komunitas/ekosistem
3. Mengukur perubahan populasi dan produktivitas
setelah ada kegiatan
Misal Kebanjiran (Terjadi jika penghilangan vegetasi
penutup lahan, perubahan pola aliran air,
peninggian lahan):
- Banyak tumbuhan mati
- Banyak hewan mati atau pindah ke areal yang
lebih kering
*Kekeringan (terjadi perubahan pola aliran,
penurunan air yang berlebihan, berkurangnya luas
penyerapan air oleh suatu proyek):
- Rawa atau aliran air akan kering
- Sebagian besar tumbuhan akan mati
- Banyak hewan air mati atau pindah tempat
- Banyak tanaman tidak bisa tumbuh
DAMPAK PADA BIOTA AIR
EKOSISTEM AKUATIK

TAWAR ESTUARIN LAUT


Perairan Darat (inland waters)

LOTIK sungai, dll.

LENTIK danau, waduk, telaga, kolam


Ekosistem perairan dapat tersusun
oleh 3 komunitas dengan sub sistem

Pelagik, menempati seluruh masa


air; organisme planktonik, nektonik
Benthik, hidup di dasar perairan
Tumbuhan, hidup di tepi, baik yang
terendam/terapung
Kelompok organisme perairan
menurut kebiasaan hidup
Plankton
Neuston
Nekton
Perifiton
Benthos
Planktonhidup melayang dan tidak
dapat menghindar kalau dijaring.

Plankton dibedakan Menurut trofik:


1. Fitoplankton
2. Zooplankton
Menurut Ukuran

a. Ultraplankton <5
b. Nannoplankton 5 50
c. Mikroplankton 50 - 500
d. Makroplankton 500 - 2000
e. Megaplankton >2000
(contoh: jelly fish)
BENTOS

Epifauna, hidup di permukaan


substrat
(kepiting, gastropoda, dll)
Infauna, hidup di dalam substrat
(kerang, cacing, larva insekta dll)
NEUSTON
hidup di permukaan perairan

Supraneuston
(anggang-anggang, dll)

Infraneuston
(larva nyamuk, dll)
PERIFITON
Hidup menempel di daun atau
batang tumbuhan littoral tetapi
pada perkembangannya ada
yang di dermaga, lambung
kapal dan karapaks udang
Contoh : Balanus
NEKTON
semua organisme yang bergerak
bebas di perairan dan mampu
menghindar apabila akan dijaring.
Contoh: ikan, insekta, paus, dll.
HUKUM TOLERANSI

Organisme hidup pada kisaran


toleransi tertentu
Di luar kisaran organisme akan
terganggu pertumbuhan, perkem-
bangan, dan eksistensinya
Gangguan dapat bersifat akut atau
kronis
JALUR GANGGUAN
KE PERAIRAN
Hujan (contoh: hujan
asam)

Air permukaan (run off)

Rembesan tanah
Hewan perairan tak tercemar
DAMPAK DAPAT BERPENGARUH
PADA:
Produktivitas
Eutrofikasi
Rantai makanan
Kemelimpahan
Densitas
Diversitas
Hewan perairan tercemar
Persentase komposisi fauna
perairan tercemar
No Organisme 2.410 m 274 m
ke hulu ke hilir
1 Baetis 4 3
2 Ephemerella 2 3
3 Ecdyonurus 13 5
4 Rhithrogena 24 3
5 Amphinemura 1 1
6 Leuctra 13 4
7 Other Plecoptera 2 1
8 Polycentropus 8 6
9 Hydropsyche * 1
10 Agapetus 5 *
11 Trichoptera lain 3 1
12 Coleoptera 1 -
13 Tanytarsus 3 33
14 Chironomid lain 16 30
15 Ancylastrum 5 7
Rerata / m2 136 847
Burung
Konsumen III

Ikan
Konsumen II

Zooplankton
Konsumen I

Fitoplankton
Rantai Makanan Produsen
Eutrofikasi
100

80

ppm 60
40

20

0
Tahun Tahun Tahun Tahun
1 2 3 4
Fosfat Nitrogen
Densitas
1200

1000

800
Ind/ha
600

400

200

0
100 m 500 m 1000 m 2000 m

Dampak + Dampak -
Diversitas
80

60
Spesies
40

20

0
St 1 St 2 St 3 St 4
Dampak + Dampak -
STUDI KASUS
LIMBAH PANAS

PLTU merusak rumput laut

Kilang Minyak menghambat


pertumbuhan mangrove

Pabrik Gula terindikasi tidak ada


tumbuhan air pada jarak 3 km
Limbah Tailing
Mematikan seluruh organisme
yang ada di sepanjang sungai

Teluk Minamata
Kadar Hg yang tinggi di perair-
an laut menimbulkan generasi
dengan organ tak lengkap.
Tenggelamnya Kapal di
Samudera Hindia
Merugikan para nelayan lokal
di perairan Congot
Pecahnya Kapal Showa Maru
Mengganggu proses fotosin-
tesis di perairan laut Cina
Selatan
Limbah Pabrik kimia
Menghacurkan lahan pertanian
di sekitarnya

Pembendungan Sungai Nil


Meninggalkan cerita yang
menyedihkan tentang wabah
penyakit
Limbah Domestik dan Pertanian
Menyebabkan eutrofikasi:
alga subur,
eceng gondok tumbuh cepat,
fotosintesis terganggu,
produktivitas sangat rendah

Contoh: Rawa Pening, Rawa Jombor, Dataran Tinggi


Dieng, dll.
Dampak Red-tide
Aktivitas di terestrial

Transpor nutrien

Memacu pertumbuhan mikro alga

Up-welling

Kematian komunitas laut


METODE PRAKIRAAN DAMPAK
Deskripsi
Rencana
Kegiatan Tingkat
kepen-
tingan Dampak
dampak besar dan
DPH
penting yang
Besaran
dikelola
dampak

RLA RLA detil


Selisih
K.L.
Metode
identifikasi
evaluasi Metode Metode
dampak prakiraan evaluasi
potensial
Metode Prakiraan Dampak
a) Metode Prakiraan cepat : misal, berdasarkan foto
udara
b) Metode Formal:
1. Metode matematik => berdasarkan pada
asumsi dan teori tertentu yg disesuaikan
dg kondisi lapangan
2. Metode fisik => dg cara menuangkan kondisi
lapangan yg sesungguhnya ke dalam
model fisik dg skala tertentu
3. Metode eksperimental => dg melakukan
eksperimen di lapangan atau
laboratorium
c) Metode informal:
kualitatif: 1 orang kelompok orang
Informal lebih formal (kuantitatif)
Contoh: analogi, profesional
judgement, valuasi
Contoh jenis dampak pada
biota darat:
I. Kegiatan pada tahap konstruksi:
1. Penurunan persentase penutupan
vegetasi
2. Perubahan vegetasi (komposisi jenis
tumbuhan):
a. Perubahan keragaman tumbuhan
b. Perubahan kerapatan tumbuhan
3. Perubahan keanekaragaman jenis satwa
liar
II. Kegiatan pada tahap operasi:
Kerusakan tubuh (akumulasi, sakit, tdk
sehat, atau kematian) biota akibat
pencemaran (udara, tanah, air)
Metode Prakiraan Cepat untuk
jenis dampak: Perubahan persentase
penutupan vegetasi pada lahan
Tabel Skala kualitas lingkungan persentase
penutupan lahan oleh vegetasi
Profil <20% 21-40% 41-60% 61-80% >80%
tumbuhan
Rerumputan KL-1 KL-1 KL-2 KL-3 KL-3

Semak- Kl-1 KL-2 KL-3 KL-3 KL-4


Rerumputan
Semak- KL-2 KL-3 KL-3 KL-4 KL-4
Pepohonan
Pepohonan- KL-3 KL-3 KL-4 KL-4 KL-5
Semak
Pepohonan KL-3 KL-4 KL-4 KL-5 KL-5

NB: Overlaykan desain tapak proyek dan sketsa udara penutup vegetasi
Metode Prakiraan Profesional
Judgement utk jenis dampak:
Perubahan keragaman flora
Tabel. Keanekaragaman jenis pohon di
lokasi proyek
No Nama Lokasi Sampling Jml H
jenis
1 2 3 4 5 6 7 8

1 A
2 B
dst C

Analisis jenis mana yang akan hilang, yang tetap, dan yang muncul
baru SKL Keragaman flora
Metode Prakiraan Matematik
Sederhana utk jenis dampak:
Perubahan Kerapatan Jenis Pohon
1) Dapatkan informasi deskripsi rencana kegiatan
pada tahap konstruksi dan luas lahannya (Ha)
2) Dapatkan informasi kerapatan pohon (tanpa
membedakan jenisnya) dg teknik sampling,
hitung kerapatannya dan hitung setiap
batang pohon di lokasi rencana kegiatan
3) Hitung jumlah pohon yg akan hilang bila
rencana kegiatan dilaksanakan
4) Prakiraan dampak: (jlm pohon sebelum ada
proyek jml pohon setelah ada proyek) / luas
rencana kegiatan
Kriteria kualitas/skala

Parameter Lingkungan 1 2 3 4 5
(sangat buruk) (buruk) (sedang) (baik) (sangat baik)

Terdapat 21 30 Terdapat > 30


Keanekaragaman Flora*) Terdapat 1 2 jenis Terdapat 6 10 jenis Terdapat 11 20 jenis
jenis jenis

200-599
Kerapatan pohon/ha <50 pohon/ha 50-99 pohon/ha 100-199 pohon/ha >600 pohon/ha
pohon/ha

Indeks Diversitas >3


0 0,5 0,5 1 12 23
Shannon Wiener

Indeks Diversitas Simpson <0,2 0,21 0,4 0,41 0,60 0,61 -0,8 >0,8

Terdapat 3 5 Terdapat 11 15 Terdapat > 15


Keanekaragaman Flora Budidaya Terdapat 1 2 jenis Terdapat 6 10 jenis
jenis jenis jenis

Terdapat > 30 Terdapat > 30


Terdapat <20 jenis Terdapat 21 30 jenis Terdapat 21 30 jenis
jenis dan atau jenis dan atau
Keanekaragaman Fauna dan tidak ada jenis dan tidak ada jenis dan atau diantaranya
diantaranya ada diantaranya ada
yang penting yang penting ada 1-2 jenis penting
3-4 jenis penting > 4 jenis penting

Indeks Diversitas 0 0,5 0,5 - 1 1-2 2-3 >3

Terdapat 3 5 Terdapat 11 - 15 Terdapat > 15


Keanekaragaman Benthos dan ikan**) Terdapat 1 2 jenis Terdapat 6 - 10 jenis
jenis jenis jenis

0 0,5 1,6 2
Indeks Diversitas 0,6 1 1,1 -1,5 >2
Tercemar sangat Tercemar
Plankton ***) Tercemar berat Tercemar sedang Tidak tercemar
berat ringan

Prosentase Luas Tutupan Terumbu Karang yang


0-10% 11 24,9% 25 49,9% 50 74,9% 75 100%
Hidup ****)

Sumber:
*) L.W. Center & L.G. Hill, 1981
**) Soerjani, 1989
***) Lee et all, 1978
****) Kep. MENLH Nomor 04 Tahun 2001.
KUIS
1. Jelaskan diagram di bawah ini
2. Apa peran sebagai seorang biolog yang
bisa Anda lakukan, dan bagaimana
caranya?
Rencana kegiatan

Pengumuman Publik (Public Announcement)


Konsultasi Publik (Public Consultation)

Kerangka Acuan ANDAL

Sidang Tim Teknis Penilai (Tahap I)

Disetujui?

Tidak Ya
ANDAL, RKL dan RPL

Sidang Tim Teknis Komisi Penilai (Tahap II)

Disetujui?
Tidak
Ya
Keputusan Kelayakan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai