Anda di halaman 1dari 1

I.

Perkembangan Global

Pada triwualn II 2016 ekonomi AS tumbuh dibawah perkiraan karena dipengaruhi oleh
investasi yang masih melambat. Namun, ekonomi AS dari triwulan sebelumnya mengalami
perbaikan sebab konsumsi AS naik signifikan terutama dari goods consumption. Selain itu,
sektor tenaga kerja juga mengalami perbaikan tercermin dari meningkatnya penyerapan tenaga
kerja selama 5 tahun terakhir disertai dengan peningkatan upah nominal.di sisi lain, ekonomi AS
dibayangi ketidakpastian sehingga kenaikan Fed Fund Rate (FFR) pada 2016 dilakukan hanya
sekali. Ketidakpastian ini didorong oleh voltalitas pasar keuangan pasca Brexit.

Sementara itu ekonomi eropa diperkirakan tumbuh moderat yang dibayangi


ketidakpastian pasca brexit. Konsumsi masih melemah sejalan dengan penurunan retail sales dan
menurunya pertumbuhan kredit. Dari sisi sektoral, industry, manufaktur, dan konstruksi
terindikasi melambat. Ketidakpastian brexit berlanjut pada menurunya keyakinan pelaku pasar.
Sementara itu, perekonomianm tiongkok masih tumbuh terbatas . disebabkan karena investasi
public belum mampu memndorong kinerja sektor swasta pada posisi overcapacity dan tingginya
utang korporasi. Lemahnya pengeluaran swasta tersebut dikompensasi dengan pengeluaran
sektor public. Disektor komoditas, harga minyak mengalami peningkatan dikarenakan posisi
supply mengalami gangguan yang sebagian besar disebabkan oleh produksi Libya, Nigeria,
Kanada dan turunya produksi minyak AS. Di sisi lain, harga ekspor Indonesia seperti CPO,
batubara, dan timah cenderung membaik.

II. Dinamika Makroekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pada triwulan II 2016 meski belum merata.
Peningkatan ini didorong oleh kinerja permintaan domestic terutama konsumsi dan investasi
pemerintah. Konsumsi pemerintah meningkat sejalan dengan stimulus fiskal sedangkan
konsumsi rumah tangga diakibatkan adanya efek multiplier fiskal dan kebijakan moneter yang
akomodatif. Sementara itu, pertumbuhan investasi melambat ditengah akselerasi belanja modal
pemerintah. Perlambatan ini tercermin dari investasi bangunan. Namun, belanja modal
pemerintah yang terkait dengan proyek-proyek infrastruktur yang meningkat cukup signifikan.

Dari sisi eksternal, kinerja ekspor mengalami perbaikan yang didukung perbaikan ekspor
beberapa komoditas antara lain seperti ekspor non migas yang ditopang ekspor produk pertanian
dan ekspor manufaktur. Sejalan dengan permintaan domestic, kontraksi impor membaik pada
triwulan II 2016. Kontraksi ini ditopang oleh pertumbuhan bahan baku mamin untuk industri.
Dari sisi sektoral, perbaikan ekonomi ditopang oleh sektor jasa keuangan dan pertanian.
Meningkatnya jasa keuangan didorong oleh melebarnya Net Interest Margin (NIM) akibat
spread suku bunga kredit dan suku bunga deposito meningkat. Selain sektor jasa keuangan,
sektor pertanian menjadi sektor pendorong ekonomi domestic. Pertumbuhan ekonomi pada
triwulan II 2016 juga didorong oleh peningkatan pertumbuhan di wilayah Jawa dan Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai