Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS JATIROKEH
Jl. Raya Jatirokeh Songgom No 135 Jatirokeh, Kec.Songgom, Brebes 52266
Telepon 08112701108/085870248626
Email : puskesmas.jatirokeh@yahoo.co.id

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JATIROKEH


Nomor : /SK/III/2017

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS JATIROKEH

KEPALA PUSKESMAS JATIROKEH,

Menimbang : a. bahwa perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas


konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan
Puskesmas dan memperhatikan keselamatan
pasien;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien perlu adanaya kebijakan
mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, agar pelaksanaan
dapat dilakukan dengan tertib dan lancar, maka
dipandang perlu ditetapkan Kebijakan Mutu dan
Keselamatan Pasien Puskesmas Jatirokeh dengan
Keputusan Kepala Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun
2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
2

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015


tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
11. Peraturan Bupati Brebes Nomor 011 Tahun 2011
tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes;
12. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Brebes Nomor 800/2692 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten Brebes;
13. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Brebes Nomor 800/171 Tahun 2017 tentang
Indikator Prioritas Untuk Monitoring dan Penilaian
Kinerja di Puskesmas;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JATIROKEH


TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN PUSKESMAS JATIROKEH.
KESATU : Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien Puskesmas
Jatirokeh sebagaimana terlampir dalam keputusan ini
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
KEDUA : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat
pelaksanaan surat keputusan ini dibebankan pada
anggaran Puskesmas Jatirokeh.
KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jatirokeh
Pada Tanggal : Maret 2017
KEPALA PUSKESMAS JATIROKEH,

AMMAH MUSTOFIYAH
3

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
JATIROKEH
NOMOR : /SK/III/2017
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS JATIROKEH

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS JATIROKEH

1. Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, penanggung jawab


UKP, penanggung jawab UKM dan penanggung jawab jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasyankes serta segenap
pelaksana kegiatan wajib berpartisipasi dalam program
mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan/penanggung jawab wajib melakukan
kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan keselamatan
pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKP maupun
UKM disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat.
4. Tata nilai tersebut adalah SAYANGSEMUA (Senyum, sapa,
santun, Aman, Yakin, Akuntabel, Nyaman, Good Governance,
Sehat, Empati, Manusiawi, Untuk semua kalangan, Akurat).
5. Kebijakan mutu dan tata nilai Puskesmas dalam memberikan
pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman
mutu dan kinerja.
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun
berdasarkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas.
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas
Jatirokeh dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan
oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan
mutu/kinerja manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan
perencanaan mutu pelayanan klinis.

9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak:


a. Penilaian kinerja manajemen,
b. Pelaksanaan audit internal,
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen,
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain,
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga.
4

10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:


a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan
pasien berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari
hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan,
risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan
pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu
dan keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit
kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan
dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk
kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator
kinerja UKM, dan indikator klinis, yang meliputi indikator
input, proses dan output.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien
melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang
sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan
baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya
kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris
cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di
dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan
program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan
keselamatan pasien.
12. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan
keselamatan pasien melibatkan/memberdayakan lintas sektor,
lintas program, dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan untuk
5

berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring,


evaluasi, dan tindak lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja
puskesmas dan keselamatan pasien.
13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-
butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas, dan perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat,
dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM,
pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis,
kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi
maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilan yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang
terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai
proses dan sistem pelayanan.
14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan
pasien harus didokumentasikan.
15. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala
Puskesmas tiap tribulan.
16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga
dan staf, serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan
potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat
perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan klinis dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien, yaitu:
1) Ketepatan identifikasi pasien,
2) Peningkatan komunikasi yang efektif,
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai
4) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan
tepat operasi,
5) Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan,
6) Pengurangan risiko pasien jatuh.
b. Pelayanan rawat inap;
c. Pelayanan rawat jalan:
- Pendaftaran
6

- Pelayanan pemeriksaan umum


- Pelayanan farmasi
- Pelayanan laboratorium
d. Pelayanan Gawat Darurat.

Ditetapkan di: Jatirokeh


Pada Tanggal: Maret 2017
KEPALA PUSKESMAS JATIROKEH,

AMMAH MUSTOFIYAH

Anda mungkin juga menyukai