BUDIDAYA SAMBILOTO ()
1. Morfologi
Klasifikasi
Tanaman sambiloto diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanaceae
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata Ness
2. Cara Budidaya
a. Persiapan benih
Tanaman sambiloto pada praktikum menggunakan perbanyakan dengan biji.
Kekurangan perbanyakan dengan biji yaitu membutuhkan waktu yang lama dan
pertumbuhan yang tidak seragam. Benih sebelum digunakan terlebih dahulu
direndam dalam air panas selama 5 menit. Perlakuan perendaman biji setiap
kelompok berbeda-beda. Tujuan perendaman biji untuk mengetahui pengaruh
suhu dan mempercepat proses kecambah.
b. Persiapan media tanam
Menurut Fatimah dkk (2008) media yang baik untuk pertumbuhan tanaman
mempunyai sifat fisik yang baik. Media yang digunakan pada praktikum yaitu
tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Penggunaan tanah dan pupuk
kandang untuk menyerap air yang tinggi dan memperbaiki drainase media.
c. Penanaman
Benih yang telah direndam dalam air panas kemudian ditanam pada polybag yang
telah diisi campuran tanah dan pupuk. Sebelum menanam media dilubangi
sebanyak 3 lubang kemudian memasukkan benih sambiloto. Setiap lubang diisi 5
benih sambiloto karena jika terdapat benih yang tidak tumbuh maka masih
terdapat benih lain yang akan berkecambah. Langkah terakhir menutup lubang
dengan tanah dan membasahi media dengan air.
d. Penyiraman
Penyiraman tanaman sambiloto dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
Penyiraman dilakukan bertujuan untuk menjaga kelembapan dan mencegah
tanaman agar tidak layu. Pemberian air cenderung mempengaruhi suhu dan
kelembaban tanah media tanam.
e. Penyulaman
Penyulaman dilakukan jika terdapat benih yang mati atau tumbuh tidak normal.
Tumbuhan pengganti yang digunakan harus berumur sama dengan tanaman lama
agar pertumbuhannya sama.
f. Pemupukan
Pupuk yang digunakan pada budidaya sambiloto saat praktikum yaitu pupuk
kandang. Penggunaan pupuk kandang dalam pertumbuhan tanaman obat sangat
dianjurkan karena mengandung unsur hara yang lengkap dan mencegah timbulnya
residu. Pemberian dosis pupuk harus tepat sehingga dapat membuat pertumbuhan
tanaman sambiloto memberikan hasil yang baik.
g. Panen
Pemanenan dilakukan saat tanaman berbunga yaitu sekitar 3 bulan. Panen
dilakukan dengan cara memangkas batang utama sekitar 10 cm diatas permukaan
tanah.
h. Pasca panen
Batang, akar maupun daun sambiloto setelah dipanen dilakukan penyortiran dan
pencucian untuk membersihkan kotoran atau debu yang masih menempel.
Selanjutnya batang, akar dan daun dikeringkan dengan sinar matahari atau oven
selama 3-5 hari sampai kadar airnya dibawah 8%. Pengeringan dalam oven
dilakukan pada suhu 50-60oc. Batang,akar dan daun sambiloto yang telah kering
kemudian disimpan dalam kantong plastik transparan yang kedap air dan ditutup
rapat. Kemasan diberi label tanggal pengemasan dan disimpan di tempat kering.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah S, Budi M H. 2008. Pengaruh Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata). Embriyo 5(2): 133-148.