Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sirih merah (Piper crocatum) merupakan salah satu tanaman
obat potensial yang diketahui secara empiris memiliki khasiat untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit di samping juga memiliki nilai
spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen penting
yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di
Yogyakarta. Tanaman ini termasuk didalam famili Piperaceae dengan
penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap
saat kena cahaya. Tanaman sirih merah mempunyai banyak spesies dan
memiliki jenis yang beragam seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam,
sirih kuning. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir
sama yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati
dan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari batangnya.
Tanaman sirih merah tumbuh menjalar seperti sirih hijau,
batangnya bersulur dan beruas dengan setiap buku tumbuh bakal akar,
daunnya bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas
meruncing. Daunnya berbentuk hati dan panjang daun sirih merah dapat
mencapai 1520 cm. Warna permukaan atas daun merupakan perpaduan
antara warna hijau, pink, dan perak sedangkan permukaan bawah daunnya
berwarna merah keunguan. Pembedaan antara sirih merah dengan sirih
hijau adalah apabila daun sirih merah disobek maka akan berlendir,
rasanya pahit getir. Daun terasa tebal dan kaku (tidak lemas) semakin tua
warna daun, maka daun akan semakin tebal dan kaku.
Daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yaitu alkaloid,
saponin, tanin dan flavonoid. Senyawa alkaloid dan flavonoid memiliki
aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Kandungan
kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri,
hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol,
pcymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil
propada. Kandungan polifenol dan flavonoid membedakan kandungan
utama dari daun sirih merah dengan daun sirih hijau.
B. Rumusan Masalah
1. Bagamaina syarat tumbuh tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)?
2. Apa saja manfaat tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)?
3. Bagaimana penanganan pasca panen tanaman Sirih Merah (Piper
crocatum)?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui syarat tumbuh tanaman Sirih Merah (Piper
crocatum)
2. Dapat mengetahui manfaat dari tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)
3. Dapat mengetahui penanganan pasca panen tanaman Sirih Merah
(Piper crocatum)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Syarat Tumbuh
Tanaman sirih merah dapat tumbuh dengan baik jika
mendapatkan sekitar 6075% cahaya matahari. Pada kondisi seperti itu
daunnya akan melebar, warna merah marunnya yang cantik akan
segera terlihat bila daunnya dibalik, batangnya tumbuh gemuk.
Tanaman sirih merah tumbuh subur pada tanah yang kaya akan bahan
organik dan cukup air, tetapi pemberian air yang berlebih akan
menyebabkan akar dan batang cepat membusuk. Tanaman sirih merah
bila terkena banyak sinar matahari tanpa diimbangi penyiraman yang
cukup batangnya cepat mengering. Kemasaman (pH) tanah yang cocok
untuk tanaman daun sirih merah adalah 6-7.
Tanaman sirih merah tumbuh subur dan bagus di daerah
pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas atau terkena sinar
matahari langsung maka warna daunnya akan pudar. Sirih merah tidak
boleh langsung terkena matahari dan akan tumbuh dengan baik jika
menggunakan penutup (net) untuk mengurangi intensitas matahari.
B. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum)
Sirih merah (Piper crocatum) dapat menyembuhkan berbagai
jenis penyakit seperti diabetes mellitus, hepatitis, batu ginjal,
menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi,
radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag,
kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Khasiat sirih merah
itu disebabkan oleh adanya sejumlah senyawa aktif yang dikandung
antara lain flavonoid, alkaloid, polifenolat, tanin, dan minyak atsiri.
Senyawa flavonoid dan polifenolat bersifat antioksidan,
antidiabetik, antikanker, antiseptik dan antiinflamasi. Sedangkan
senyawa alkoloid mempunyai sifat antineoplastik yang juga ampuh
menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Efek zat aktif yang terkandung daun sirih merah dapat
merangsang saraf pusat dan daya pikir. Ekstrak daun sirih merah
juga mampu mematikan jamur Chandida albicans penyebab
sariawan. Daun sirih merah mengandung flavanoid, polevenolad,
tanin, dan minyak atsiri. Secara empiris zat aktif itu memiliki
efek mencegah antikejang, membasmi kuman, penghilang rasa
nyeri dan menghilangkan bengkak. Di samping itu bisa juga untuk
mengatasi radang paru, radang tenggorokan, gusi bengkak,
radang payudara, hidung mimisan, kencing manis, ambeien, jantung
koroner, darah tinggi, asam urat dan batuk berdarah.
Air rebusan daun sirih merah mengandung antiseptik atau
karvakrol yang bersifat desifektan dan antijamur. Daun sirih merah
juga terkenal khasiatnya sebagai desifektan karena memiliki
kandungan kavikol. Kavikol mempunyai khasiat bakterisid lima kali
lebih kuat daripada fenol.
Kandungan Anthocyanin yang tinggi pada daun sirih merah
(Piper crocatum) menunjukkan bahwa daun sirih merah memiliki sifat
antioksidan. Daun sirih merah juga dapat digunakan untuk mengurangi
keputihan dan menjaga kebersihan daerah organ vital karena memiliki
sifat antiseptik. Penggunaan daun sirih merah dalam menangani
keputihan dengan menggunakan air rebusan daun sirih merah.
C. Cara Penanganan Pasca Panen Daun Sirih Merah (Piper crocatum)
Daun sirih merah setelah dipetik dilakukan penyortiran dan
perendaman dalam air untuk membersikan kotoran dan debu yang
menempel kemudian dibilas hingga bersih dan ditiriskan. Selanjutnya
daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih dan steril dengan lebar
irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di atas tampah yang
telah dialas kertas sampai kadar airnnya di bawah 12% selama lebih
kurang 3 4 hari. Rajangan daun yang telah kering dimasukkan ke
dalam kantong plastik transparan yang kedap air serta silika gel
dimasukan untuk penyerap air kemudian ditutup rapat. Kemasan diberi
label tanggal pengemasan selanjutnya disimpan di tempat kering dan
bersih. Penyimpanan yang baik simplisia sirih merah dapat bertahan
sampai 1 tahun.
Penggunaan daun sirih merah dapat dilakukan selain dalam
bentuk simplisia juga dalam bentuk teh, serbuk dan ekstrak kapsul.
Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah
kering kemudian digiling dengan menggunakan grinder mencapai
ukuran 40 mesh. Pengemasan dilakukan pada kantong plastik
transparan dan diberi label. Sedangkan ekstrak kapsul dibuat dari hasil
serbuk yang di ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak
kental yang didapat ditambahkan bahan pengisi tepung beras 50% dan
dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 400oC setelah
kering dimasukkan ke dalam kapsul.
Daun sirih merah juga dapat digunakan untuk bahan sirup
sebagai obat batuk atau penambah nafsu makan dengan cara memilih
daun yang tidak terlalu tua dan direndam dalam alkohol 70% selama
30 menit yang berguna membunuh bakteri. Selanjutnya menambah
gula dan direbus hingga mendidih kemudian disaring dan didinginkan.
Langkah terakhir menuang hasil saringan kedalam botol yang bersih
dan steril.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan Penanganan Pasca Panen komoditas tanaman obat daun sirih


merah (Piper crocatum) dapat disimpulkan :
1. Tanaman sirih merah dapat tumbuh dengan baik jika mendapatkan sekitar
6075% cahaya matahari. Tanaman sirih merah tumbuh subur pada tanah
yang kaya akan bahan organik dan cukup air. Kemasaman (pH) tanah yang
cocok untuk tanaman daun sirih merah adalah 6-7.
2. Sirih merah (Piper crocatum) dapat menyembuhkan berbagai jenis
penyakit seperti diabetes mellitus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan
kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver,
radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi
dan memperhalus kulit.
3. Khasiat daun sirih merah disebabkan oleh adanya sejumlah senyawa aktif
yang dikandung antara lain flavonoid, alkaloid, polifenolat, tanin, dan
minyak atsiri.
4. Penggunaan daun sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk
simplisia juga dalam bentuk teh, serbuk dan ekstrak kapsul.
5. Daun sirih merah juga dapat digunakan untuk bahan sirup sebagai obat
batuk atau penambah nafsu makan.
DAFTAR PUSTAKA

Dentinto. 2014. Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Alginat Setelah Dilakukan


Penyemprotan Infusa Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
50% Sebagai Desinfektan. J Kedokteran Gigi II(1): 74-78.
Farida J R, Dewa A C M, Bunga N, Titis N, Endrawati T B. 2005. Manfaat Sirih
Merah (Piper crocatum) Sebagai Agen Anti Bakterial Terhadap Bakteri
Gram Positif dan Gram Negatif. J Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
2(1): 1-10.
Jeane M M T, Siti N, Suherman. 2014. Antioksidan dari Daun Merah (Piper
crocatum). J Akad Klm 3(3): 158-164.
Puji A, Wahyono, Octavian A N. 2014. Antimicrobial and Cytotoxic Activities of
Endophytic Fungi Isolated from Piper crocatum Ruiz & Pav. Asian
Pacific Journal of Tropical Biomedicine 4(2): 592-596.
Sri R, Santi C, Aulia I. 2017. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper
crocatum) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. J Syiah Kuala
Dent Soc 2(1): 52-62.
Tisnawati, Etri Y, Yusriana. 2017. The Effect Of Using Red Betel Leaves (Piper
crocatum) For Vaginal Discharge Among Fertile Age Women (FAW).
The Mala Ysian Journal Of Nursing 8(3): 21-26.

Anda mungkin juga menyukai