Tak Rom
Tak Rom
Disusun oleh:
KELOMPOK IV
A. Persiapan
2. Tujuan Umum : Klien dapat menyebutkan manfaat dan cara melaksanakan latihan rentang
3. Tujuan Khusus : a. Klien mampu menyebutkan pengertian Latihan rentang gerak sendi
(ROM).
b. Klien mampu menyebutkan manfaat Latihan rentang gerak sendi (ROM)
d. Klien mampu melaksanakan contoh Latihan rentang gerak sendi (ROM).
4. Landasan Teori :
Pada proses menua biasanya terjadi penurunan produksi cairan sinovia pada
persendian dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi
lebih kaku serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga mengurangi
gerakan persendian. Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian
sendi dapat memperparah kondisi tersebut. Penurunan kemampuan muskuloskeletal
dapat menurunkan aktivitas fisik (physical activity) dan latihan (exercise), sehingga
akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (activity
daily living/ ADL). Latihan dan aktivitas fisik pada lansia dapat mempertahankan
kenormalan pergerakan persendian, tonus otot dan mengurangi masalah fleksibilitas
(Wold, 1999). Range of Motion (ROM) merupakan salah satu indikator fisik yang
berhubungan dengan fungsi pergerakan. Menurut Kozier (2004), ROM dapat diartikan
sebagai pergerakan maksimal yang dimungkinkan pada sebuah persendian tanpa
menyebabkan rasa nyeri. Latihan ROM merupakan salah satu alternatif latihan yang
dapat dilakukan oleh lansia dengan keterbatasan gerak sendi.
Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi, dapat
memperparah kondisi sistem muskuloskeletal yang mengalami penurunan karena
proses menua (Tortora dan Grabowski, 2003). Menurut Dep.Kes RI (1998), lansia
yang kurang mampu melakukan latihan fisik atau olah raga karena sakit dan lemah,
dapat melakukan gerakan-gerakan sederhana yang menyerupai senam. Dengan latihan
ROM, diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas sendi pada lansia yang mengalami
keterbatasan gerak sendi, sehingga lansia dapat menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari dengan lebih mandiri atau latihan yang lebih tinggi seperti latihan senam.
d. Operator (Co-Leader) :
Tugas dan Peran
Membantu leader selama TAK berlangsung
Mengatur jalannya TAK dengan mengontrol musik pengiring
(sound system)
6. Persiapan lingkungan
a. Menyiapkan tempat pelaksanaan TAK (di beranda rumah Ny.Mardiah)
b. Peralatan yang dibutuhkan: Tape recorder, kaset lagu, kursi, poster latihan rentang gerak
sendi (ROM).
B. Rencana Kegiatan
a. Waktu :
b. Tempat : kediaman Ny.Mardiah RW.02 Borong
c.Karakteristik Klien :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan :
L O T
L = leader
K K F = Fasilitator
O = Observer
F F
T = tape recorder
K K
K K K = Klien
F
d. Pembukaan (Fase Orientasi) :
Perkenalan :
Salam teraupetik
Menjelaskan tujuan, aturan permainan aktivitas dan peran.
Membuat kontrak waktu TAK.
LATIHAN R O M
Tujuan :
1. Mempertahankan / memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Menstimulasi sirkulasi
Petunjuk :
1. Ada dua jenis latihan Range of Motion
- Latihan pasif
- Latihan aktif
2. Latihan pasif biasanya dilakukan pada :
- Pasien semikoma dan tidak sadar
- Pasien lansia dengan mobilitas terbatas
- Pasien bedrest
- Pasien dengan paralysis ekstremitas tepat
3. Latihan Aktif biasanya dilakukan pada :
- Klien dengan paralysis ekstremitas sebagian
- Klien bedrest / tirah baring (tanpa kontraindikasi)
4. Definisi istilah istilah Range of Motion
- Fleksi : menekuk persendian
- Ekstensi : meluruskan persendian
- Abduksi : gerakan suatu anggota tubuh ke arah aksis tubuh
- Adduksi : gerakan suatu anggota tubuh menjauhi aksis tubuh
- Rotasi : memutar atau menggerakkan suatu bagian melingkar
- Pronasi : memutar ke bawah
- Supinasi : memutar ke atas
- Infersi : menggerakkan ke dalam
- Efersi : menggerakkan ke luar
5. Range of motion harus dilakukan sekitar 7-10 kali dan dikerjakan sekurang-kurangnya dua
kali sehari. Lakukan pelan-pelan dan hati-hati dan tidak melelahkan klien.
6. Dalam merencanakan suatu program latihan, perhatikan umur klien, diagnosa, tanda-tanda
vital dan lama bedrest (tirah baring).
7. Latihan seringkali diprogramkan dokter dan dikerjakan oleh para terapis fisik.
8. Bagian tubuh yang akan dilakukan latihan range of motion adalah: leher, jari, lengan, siku,
bahu, tumit, kaki, pergelangan kaki.
9. Latihan terapeutik dilakukan, dapat dikerjakan pada semua persendian tubuh atau hanya
pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit.
10. Waktu melakukan latihan yang tepat misalnya setelah memandikan atau perawatan.
Pelaksanaan
1. Kaji klien dan rencanakan program latihan yang sesuai untuk klien
2. Memberitahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan, area yang akan digerakkan dan
peran klien dalam latihan
3. Jaga privacy klien
4. Jaga/atur pakaian yang menyebabkan hambatan pergerakan
5. Angkat selimut sebagaimana diperlukan
6. Anjurkan klien berbaring dalam posisi yang nyaman
7. Lakukan latihan sebagaimana dengan cara berikut
8. Kaji pengaruh/efek latihan pada klien
9. Atur klien pada posisi yang nyaman
10. Benahi selimut dan linen
LATIHAN R O M PASIF
Latihan pasif seringkali dilakukan oleh perawat epada klien yang menderita paralysis atau
lemah otot pada salah satu bagian tubuh. Pemilihan latihan yang spesifik tergantung batas
kemampuan klien.
Petunjuk dalam melakukan latihan pasif terdiri dari :
- Pastikan bahwa klien mengerti alasan dilakukannya latihan ROM
- Gunakan body mekanik yang baik sewaktu melakukan ROM, untuk mencegah
keseleo atau injury pada perawat atau klien
- Gerakkan hanya bagian yang akan dilatih untuk menghindari klien merasa malu
- Tahan persendian untuk menghindari injury dengan menggunakan telapak tangan
- Gerakkan bagian otot tersebut dengan lembut, perlahan dan teratur
- Hindari melakukan gerakan yang pasien tersebut tidak mampu karena injury bisa
saja terjadi.
Flexi lateral : Gerakkan kepala secara lateral ke kanan dan ke kiri bahu, sedangkan wajah tetap
menghadap ke depan. Jarak normalnya yaitu 40o dari garis tengah tubuh. Otot utama adalah
sternocleidomastoideus.
Rotasi : Putar kepala sejauh mungkin ke kiri dan ke kanan. Jarak normal yaitu 80o dari garis tengah
tubuh. Otot utama adalah sternocleidomastoideus dan trapezius.
Sendi engsel
Fleksi : Angkat tangan mendekati bahu. Jarak normal : 150o. Otot utama : biceps brachii, brachialis
dan brachioradialis.
Ekstensi : Gerakkan lengan bawah ke depan dan menurun kemudian lurus. Jarak normal: 150 o. Otot
utama : triceps brachii.
Hiperekstensi : Gerakkan lengan bawah dipindah ke belakang dari posisi lurus. Jarak normal : 0
15o. Otot utama : triceps brachii.
Rotasi untuk supinasi : Putar tangan dan lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
atas. Jarak normal : 70 90o. Otot utama : biceps brachii dan supinator.
Rotasi untuk pronasi : putar tangan dan lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah. Jarak normal : 70 -90o. Otot utama : promator teres dan pronator quadratus.
Sendi Lutut
Fleksi : Bengkokkan kaki ke belakang, dekatkan ke paha. Jarak normal : 120 130 o. Otot utama :
rectus femoris, vastus lateralis, vastus mdialis, vastus intermedius.
Extensi : Lururskan masing-masing kaki kembali ke posisi semula di samping kaki yang lain. Jarak
normal : 120 -130o. Otot utama : biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus.
Hiperekstensi : Beberapa orang dapat hiperekstensi lutut 10o. Otot utama : rectus femoris, vastus
lateralis, vastus medialis, vastus intermedius.