Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PELAKSANAAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


LATIHAN RENTANG GERAK (ROM)

Disusun oleh:
KELOMPOK IV

Wa Ode Syahrani Hajri


Dian Ayu Ismarani
Nurhidayah
Nurhidayah Zainal
Asmah Yetie
Syamsudduha

Program Profesi Keperawatan Gerontik


Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Hasanuddin
Makassar
2010

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)

A. Persiapan

1. Topik : Range Of Motion (ROM)

2. Tujuan Umum : Klien dapat menyebutkan manfaat dan cara melaksanakan latihan rentang

gerak sendi (ROM)

3. Tujuan Khusus : a. Klien mampu menyebutkan pengertian Latihan rentang gerak sendi
(ROM).
b. Klien mampu menyebutkan manfaat Latihan rentang gerak sendi (ROM)
d. Klien mampu melaksanakan contoh Latihan rentang gerak sendi (ROM).
4. Landasan Teori :
Pada proses menua biasanya terjadi penurunan produksi cairan sinovia pada
persendian dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi
lebih kaku serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga mengurangi
gerakan persendian. Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian
sendi dapat memperparah kondisi tersebut. Penurunan kemampuan muskuloskeletal
dapat menurunkan aktivitas fisik (physical activity) dan latihan (exercise), sehingga
akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (activity
daily living/ ADL). Latihan dan aktivitas fisik pada lansia dapat mempertahankan
kenormalan pergerakan persendian, tonus otot dan mengurangi masalah fleksibilitas
(Wold, 1999). Range of Motion (ROM) merupakan salah satu indikator fisik yang
berhubungan dengan fungsi pergerakan. Menurut Kozier (2004), ROM dapat diartikan
sebagai pergerakan maksimal yang dimungkinkan pada sebuah persendian tanpa
menyebabkan rasa nyeri. Latihan ROM merupakan salah satu alternatif latihan yang
dapat dilakukan oleh lansia dengan keterbatasan gerak sendi.
Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi, dapat
memperparah kondisi sistem muskuloskeletal yang mengalami penurunan karena
proses menua (Tortora dan Grabowski, 2003). Menurut Dep.Kes RI (1998), lansia
yang kurang mampu melakukan latihan fisik atau olah raga karena sakit dan lemah,
dapat melakukan gerakan-gerakan sederhana yang menyerupai senam. Dengan latihan
ROM, diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas sendi pada lansia yang mengalami
keterbatasan gerak sendi, sehingga lansia dapat menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari dengan lebih mandiri atau latihan yang lebih tinggi seperti latihan senam.

5. Struktur Anggota Kelompok


a. Leader (Pemimpin) :
Tugas dan Peran
Mengkoordinir jumlah peserta yang telah ditentukan
Mampu mengatasi masalah yang timbul dalam kelompok
Memimpin perkenalan, menjelaskan tujuan kegiatan
Menjelaskan proses kegiatan
Mendemonstrasikan cara melaksanakan latihan rentang gerak sendi
(ROM).
b. Fasilitator :

Tugas dan Peran


Mampu memotivasi anggota terlibat dalam kegiatan
Mampu menjadi role model bagi peserta TAK
c. Observer :
Tugas dan Peran
Mengamati jalannya proses kegiatan sebagai acuan untuk
mengevaluasi.
Mencatat serta mengamati respon klien selama TAK berlangsung.
Mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta klien
yang drop out

d. Operator (Co-Leader) :
Tugas dan Peran
Membantu leader selama TAK berlangsung
Mengatur jalannya TAK dengan mengontrol musik pengiring
(sound system)

6. Persiapan lingkungan
a. Menyiapkan tempat pelaksanaan TAK (di beranda rumah Ny.Mardiah)
b. Peralatan yang dibutuhkan: Tape recorder, kaset lagu, kursi, poster latihan rentang gerak
sendi (ROM).

B. Rencana Kegiatan
a. Waktu :
b. Tempat : kediaman Ny.Mardiah RW.02 Borong
c.Karakteristik Klien :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Skema Ruang Terapi

Keterangan :
L O T
L = leader

K K F = Fasilitator

O = Observer
F F

T = tape recorder
K K

K K K = Klien
F
d. Pembukaan (Fase Orientasi) :
Perkenalan :
Salam teraupetik
Menjelaskan tujuan, aturan permainan aktivitas dan peran.
Membuat kontrak waktu TAK.

e. Proses Kegiatan (Fase Kerja)


1. Memberikan penjelasan awal tentang pengertian latihan rentang gerak sendi
2. Memberikan penjelasan tentang manfaat melakukan latihan rentang gerak sendi
3. Memberikan kesempatan pada lansia untuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan
latihan rentang Gerak Sendi (ROM).
4. Pada saat tape dinyalakan, lansia mulai melaksanakan Latihan rentang Gerak Sendi
(ROM).
5. Beri pujian untuk tiap keberhasilan lansia dengan memberi tepuk tangan.

f. Evaluasi (Fase Terminasi)


1. Sharing Perception
Leader mengeksplorasi perasaan lansia setelah mengikuti Terapi Aktifitas
Kelompok.
Leader memberi umpan balik positif kepada lansia.
Leader meminta lansia mempraktekkan satu contoh Latihan rentang Gerak Sendi
(ROM) yang telah dilaksanakannya dan manfaatnya.
Hasil yang diharapkan :
75% anggota kelompok mampu melaksanakan Latihan rentang gerak sendi (ROM).
2. Penutup
Observer membaca hasil observasi.
g. Program antisipasi masalah
a. Memotivasi klien yang tidak aktif selama TAK. Memberi kesempatan klien
menjawab sapaan perawat/terapis
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
- Panggil nama klien
- Menanyakan alasan klien meninggalkan permainan
- Memberi penjelasan tentang tujuan permainan dan menjelaskan bahwa
klien dapat meninggalkan kegiatan setelah TAK selesai atau klien mempunyai alasan
yang tepat.
c. Bila ada klien lain yang ingin ikut
- Beri penjelasan dengan bijaksana , bahwa permainan ini ditujukan kepada
klien yang telah dipilih.
- Bila klien memaksa berikan kesempatan untuk ikut dengan tidak memberi
pertanyaan bila hendak meninggalkan kegiatan.

LATIHAN R O M

Tujuan :
1. Mempertahankan / memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Menstimulasi sirkulasi

Petunjuk :
1. Ada dua jenis latihan Range of Motion
- Latihan pasif
- Latihan aktif
2. Latihan pasif biasanya dilakukan pada :
- Pasien semikoma dan tidak sadar
- Pasien lansia dengan mobilitas terbatas
- Pasien bedrest
- Pasien dengan paralysis ekstremitas tepat
3. Latihan Aktif biasanya dilakukan pada :
- Klien dengan paralysis ekstremitas sebagian
- Klien bedrest / tirah baring (tanpa kontraindikasi)
4. Definisi istilah istilah Range of Motion
- Fleksi : menekuk persendian
- Ekstensi : meluruskan persendian
- Abduksi : gerakan suatu anggota tubuh ke arah aksis tubuh
- Adduksi : gerakan suatu anggota tubuh menjauhi aksis tubuh
- Rotasi : memutar atau menggerakkan suatu bagian melingkar
- Pronasi : memutar ke bawah
- Supinasi : memutar ke atas
- Infersi : menggerakkan ke dalam
- Efersi : menggerakkan ke luar
5. Range of motion harus dilakukan sekitar 7-10 kali dan dikerjakan sekurang-kurangnya dua
kali sehari. Lakukan pelan-pelan dan hati-hati dan tidak melelahkan klien.
6. Dalam merencanakan suatu program latihan, perhatikan umur klien, diagnosa, tanda-tanda
vital dan lama bedrest (tirah baring).
7. Latihan seringkali diprogramkan dokter dan dikerjakan oleh para terapis fisik.
8. Bagian tubuh yang akan dilakukan latihan range of motion adalah: leher, jari, lengan, siku,
bahu, tumit, kaki, pergelangan kaki.
9. Latihan terapeutik dilakukan, dapat dikerjakan pada semua persendian tubuh atau hanya
pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit.
10. Waktu melakukan latihan yang tepat misalnya setelah memandikan atau perawatan.

Pelaksanaan
1. Kaji klien dan rencanakan program latihan yang sesuai untuk klien
2. Memberitahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan, area yang akan digerakkan dan
peran klien dalam latihan
3. Jaga privacy klien
4. Jaga/atur pakaian yang menyebabkan hambatan pergerakan
5. Angkat selimut sebagaimana diperlukan
6. Anjurkan klien berbaring dalam posisi yang nyaman
7. Lakukan latihan sebagaimana dengan cara berikut
8. Kaji pengaruh/efek latihan pada klien
9. Atur klien pada posisi yang nyaman
10. Benahi selimut dan linen

Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan


a. Atur posisi lengan klien menjauhi sisi tubuh dengan siku menekuk dengan lengan
b. Pegang tangan klien dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang pergelangan tangan
klien
c. Tekuk tangan klien ke depan sejauh mungkin

LATIHAN R O M PASIF
Latihan pasif seringkali dilakukan oleh perawat epada klien yang menderita paralysis atau
lemah otot pada salah satu bagian tubuh. Pemilihan latihan yang spesifik tergantung batas
kemampuan klien.
Petunjuk dalam melakukan latihan pasif terdiri dari :
- Pastikan bahwa klien mengerti alasan dilakukannya latihan ROM
- Gunakan body mekanik yang baik sewaktu melakukan ROM, untuk mencegah
keseleo atau injury pada perawat atau klien
- Gerakkan hanya bagian yang akan dilatih untuk menghindari klien merasa malu
- Tahan persendian untuk menghindari injury dengan menggunakan telapak tangan
- Gerakkan bagian otot tersebut dengan lembut, perlahan dan teratur
- Hindari melakukan gerakan yang pasien tersebut tidak mampu karena injury bisa
saja terjadi.

Leher gerakan berputar


Flexi : Gerakkan kepala dari posisi tegak lurus ke arah depan sehingga dagu menempel pada dada.
Jarak normal yaitu 45o dari garis tengah tubuh. Otot utama adalah sternocleidomastoideus.
o
Extensi : Gerakkan kepala dari posisi ditekuk ke posisi tegak lurus. Jarak normal yaitu 45 dari
garis tengah tubuh. Otot utama adalah trapezius.
Hiperextensi : Gerakkan kepala dari posisi tedak lurus ke belakang sejauh mungkin. Jarak normal
yaitu 10o. Otot utama adalah trapezius.

Flexi lateral : Gerakkan kepala secara lateral ke kanan dan ke kiri bahu, sedangkan wajah tetap
menghadap ke depan. Jarak normalnya yaitu 40o dari garis tengah tubuh. Otot utama adalah
sternocleidomastoideus.
Rotasi : Putar kepala sejauh mungkin ke kiri dan ke kanan. Jarak normal yaitu 80o dari garis tengah
tubuh. Otot utama adalah sternocleidomastoideus dan trapezius.

Bahu sendi peluru


Flexi : Angkat tangan dari arah depan dan atas ke posisi samping kepala. Jarak normal yaitu 180 o
dari sisi tubuh. Otot utama adalah pectoralis major, coracobrachialis, dan deltoideus.
Extensi : Gerakkan tangan dari posisi vertical di samping kepala ke atas dan ke bawah pada posisi
istirahat di samping tubuh. Jarak normal yaitu 180o dari posisi vertical di samping kepala. Otot
utama adalah latissimus dorsal, deltoideus, dan teres major.
Hiperextensi : Gerakkan masing-masing tangan ke belakang tubuh. Jarak normal yaitu 50 o dari sisi.
Otot utama adalah latissimus dorsi, deltoideus, dan teres major.
Abduksi : Gerakkan tiap lengan dari posisi istirahat ke atas, di samping kepala, telapak tangan
menghadap keluar. Jarak normal yaitu 180o. Otot utama adalah deltoideus dan supraspinatus.
Anterior addukasi : Gerakkan tiap lengan dari samping kepala ke bawah secara lateral dan ke arah
depan tubuh sejauh mungkin. Jarak normal yaitu 230o. Otot utama adalah pectoralis major, dan
teres major.
Abduksi posterior : Gerakkan tiap lengan dari posisi di samping kepala ke bawah samping dan ke
arah samping sejauh mungkin. Jarak normal yaitu 230o. Otot utama adalah latissimus dorsi dan
teres major.
Fleksi horizontal (adduksi horizontal) : Lebarkan tiap lengan ke arah lateral dengan berat badan
pada bahu dan pindahkan melalui garis horizontal menyilang depan tubuh sejauh mungkin. Jarak
normal : 130o 135o. Otot utama : pectoralis major dan coracobrachialis.
Ekstensi horizontal (abduksi horizontal) : Lebarkan tiap lengan secara lateral dengan berat badan
pada bahu dan pindahkan melalui garis horizontal ke sebelah tubuh sejauh mungkin. Jarak normal :
360o. Otot utama : latissimus dorsi, teres major dan deltoideus.
Cirkumduksi : Pindahkan tiap lengan ke depan atas, belakang dan atas secara berputar. Jarak
normal : 360o. Otot utama : deltoideus, coracobrachialis, latissimus dorsi dan teres major.
Rotasi eksternal : Tiap lengan ditahan sehingga bahu dan siku dapat ditekuk pada sendi yang tepat,
jari mengarah ke bawah, pindahkan lengan ke atas sehingga jari mengarah ke atas. Jarak normal :
90o. Otot utama : infranfinatus dan teres minor.
Rotasi internal : Tiap lengan ditahan sehingga bahu dan siku dapat ditekuk pada sendi yang tepat,
jari mengarah ke atas, angkat lengan ke atas dan ke bawah. Jarak normal : 90o. Otot utama :
subscapularis, pectoralis major, latissimus dorsi dan teres major.

Sendi engsel
Fleksi : Angkat tangan mendekati bahu. Jarak normal : 150o. Otot utama : biceps brachii, brachialis
dan brachioradialis.
Ekstensi : Gerakkan lengan bawah ke depan dan menurun kemudian lurus. Jarak normal: 150 o. Otot
utama : triceps brachii.
Hiperekstensi : Gerakkan lengan bawah dipindah ke belakang dari posisi lurus. Jarak normal : 0
15o. Otot utama : triceps brachii.
Rotasi untuk supinasi : Putar tangan dan lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
atas. Jarak normal : 70 90o. Otot utama : biceps brachii dan supinator.

Rotasi untuk pronasi : putar tangan dan lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah. Jarak normal : 70 -90o. Otot utama : promator teres dan pronator quadratus.

Sendi Condyloid pada pergelangan tangan


Fleksi : Gerakkan jari tangan menghadap ke dalam pada lengan bawah. Jarak normal: 80 90 o.
Otot utama : flexor carpi radialis dan flexor carpi ulnaris.
Ekstensi : Luruskan tangan sejajar. Jarak normal : 80 90o. Otot utama : extensor carpi radialis
longus, extensor carpi radialis brevis dan extensor carpi ulnaris.
Hiperekstensi : Tekuk jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin. Jarak normal : 70 90 o. Otot
utama : extensor carpi radialis longus, extensor carpi radialis brevis, dan extensor carpi ulnaris.
Abduksi (Fleksi radialis) : Tekuk pergelangan tangan secara menyamping ke dalam ibu jari di
samping dengan tangan supinasi. Jarak normal : 0 20o. Otot utama : extensor carpi radialis.
Abduksi (Fleksi ulnaris) : Tekuk pergelangan tangan menyamping ke dalam kelima jari dengan
tangan supinasi. Jarak normal : 30 50o. Otot utama : extensor carpi ulnaris.

Tangan dan jari jari


Fleksi : Buat kepalan tangan. Jarak normal : 90 o. Otot utama : interossei dorsalis manus dan flexor
digitarum superfisialis.
Ekstensi : Luruskan jari-jari tangan. Jarak normal : 90o. Otot utama : extensor indicis dan extensor
digitiminmi.
Hiperekstensi : Tekuk jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin. Jarak normal : 30 o. Otot
utama : extensi radialis dan extensor digitiminimi.
Abduksi : Regangkan jari-jari tangan. Jarak normal : 20o. Otot utama : interossei dorsalis manus,
abduabduktor digiti minimi manus dan oppones digiti manus.
Adduksi : Rapatkan jari-jari tangan. Jarak normal : 20o. Otot utama : interossei palmares.
Sendi Ibu jari
Fleksi : Gerakkan ibu jari menyilang permukaan palmar di atas kelima jari. Jarak normal : 90 o. Otot
utama : flexi pollicicis brevis dan opponens pollicis.
Ekstensi : Gerakkan tiap ibu jari menjauhi tangan. Jarak normal : 90 o. Otot utama : extensor
pollicis brevis dan extensor pollicis longus.
Abduksi : Gerakkan ibu jari ke arah lateral. Jarak normal : 30 o. Otot utama : abductor pollicis
brevis dan abductor pollicis longus.
Adduksi : Gerakkan ibu jari ke belakang. Jarak normal : 30o. Otot utama : adductor pollicis.
Oposisi : Gerakkan ibu jari dan sentuhkan ke tiap jari pada tangan yang sama. Gerakan ibu jari
meliputi adduksi, rotasi dan fleksi. Otot utama : opponens pollicis dan flexor opponens brevis.

Sendi Peluru (Ball & Socket)


Fleksi : Gerakkan kaki ke depan dan ke atas, lutut mengulur atau melentur. Lutut menekuk dengan
sudut 90o dan melentur dengan sudut 120o. Otot utamanya adalah psoas major dan iliacus.
Extensi : Gerakkan kaki ke sebelah kaki lainnya. Jarak normal : 90 120o. Otot utama : gluteus
maximus, adductor magnus, semitendinosus, dan semimembranosus.
Hiperextensi : Gerakkan setiap kaki ke belakang tubuh. Jarak normal : 30 50o. Otot utama :
gluteus maximus semitendinosus, semimembranosus.
Abduksi : Gerakkan masing-masing kaki ke samping luar. Jarak normal : 45 50 o. Otot utama :
gluteus medius, gluteus minimus.
Adduksi : Gerakkan masing-masing kaki ke belakang dan ke depan melebihi kaki yang lain. Jarak
normal : 20 30o. Otot utama : adductor magnus, adductor brevis, adductor longus.
Sirkumduksi : Gerakkan masing-masing kaki memutar ke belakang atas, samping, dan ke bawah
secara melingkar. Jarak normal : 360o. Otot utama : psoas major, gluteus maximus, gluteus medius,
adductor magnus.
Rotasi dalam : Angkat telapak kaki dan putar ke arah dalam dan ibu jari sebagai tumpuan. Jarak
normal : 90o. Otot utama : gluteus minimus, tensor fascialatae.
Rotasi luar : Angkat telapak kaki dan putar ke luar dan ibu jari sebagai tumpuan. Jarak normal :
90o. Otot utama : obturator externus, obturator internus, quadratus femoris.

Sendi Lutut
Fleksi : Bengkokkan kaki ke belakang, dekatkan ke paha. Jarak normal : 120 130 o. Otot utama :
rectus femoris, vastus lateralis, vastus mdialis, vastus intermedius.
Extensi : Lururskan masing-masing kaki kembali ke posisi semula di samping kaki yang lain. Jarak
normal : 120 -130o. Otot utama : biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus.
Hiperekstensi : Beberapa orang dapat hiperekstensi lutut 10o. Otot utama : rectus femoris, vastus
lateralis, vastus medialis, vastus intermedius.

Sendi Mata Kaki


Extensi : Tekuk telapak kaki ke bawah. Jarak normal : 45 50o. Otot utama : gastronemius,soleus.
Fleksi : Tekuk telapak kaki ke atas. Jarak normal : 20o. Otot utama : peroneus tertius, tibialis
anterior.
Sendi Jari Kaki
Eversi : Putar masing-masing telapak kaki ke samping. Jarak normal : 30 o. Otot utama : peroneus
longus, peroneus brevis.
Inversi : Putar masing-masing telapak kaki ke tengah. Jarak normal : 5 o. Otot utama : tibialis
posterior, tibialis anterior.
Fleksi : Gerakkan masing-masing ibu jari ke bawah. Jarak normal : 35 -60 o. Otot utama : flexor
hallucis brevis, lumbricales pedis, flexor digitorum brevis.
Ekstensi : Luruskan ibu jari kaki. Jarak normal : 35 60 o. Otot utama : extensor digitorum longus,
extensor digitorum brevis, extensor hallucis longus.
Abduksi : Regangkan masing-masing jari kaki. Jarak normal : 0 -15o. Otot utama : interossei
dorsalis pedis, abductor hallucis.
Adduksi : Rapatkan masing-masing jari kaki bersamaan. Jarak normal : 0 15o. Otot utama :
adductor hallucis, interossei plantares.

Sendi sendi tubuh


Fleksi : Bungkukkan tubuh ke arah jari kaki. Jarak normal : 70 90o. Otot utama : rectus
abdominis, psoas major, psoas minor.
Extensi : Luruskan tubuh dari posisi fleksi. Jarak normal : 70 90 o. Otot utama : longissimus
thoracis, iliocostalis thoracis, iliocostalis lumborum, erector spinae, longissimus cervicis.
Hiperekstensi : Bungkukkan tubuh ke arah belakang. Jarak normal : 20 30 o. Otot utama :
longissimus thoracis, iliocostalis thoracis, iliocostalis lumborum, erector spinae, longissimus
cervicis.
Fleksi lateral : Lekukkan tubuh ke kanan dan ke kiri. Jarak normal : 30 o dari samping. Otot utama :
Quadratus lumborum.
Rotasi : Lekukkan tubuh dari bagian atas, dari samping ke samping. Jarak normal : 30 45o dari
samping. Otot utama : erector spinae.

Anda mungkin juga menyukai