Anda di halaman 1dari 4

B.

Peta Konsep

Anamnesis :

Muncul sejak 3 hari yang lalu


Demam dan malalse
Riwayat ibu pasien sedang dalam perawatan herpes labialis
Terdapat peninggian kemudian pecah menjadi ulser

Etiologi HSV-1

Virus menyebar melalui saraf perifer

Mukosa rongga mulut yang terinfeksi

Pemeriksaan klinis

EO : Limfadenitis akut pada kelenjar submandibula IO : Gingiva RB kanan


Oedem dengan ulcer
2mm, tapi irreguler di
kelilingi daerah
eritematos dan terasa
sakit
Lidah

Multiple 2 buah, diameter


1mm dikelilingi daerah
eritematous

Diagnosis banding Diagnosis sementara : Suspek Gingivostomatitis Herpetika Primer

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis akhir : Gingivostomatitis Herpetika Primer

Prognosis

Penatalaksanaan
8. Gambaran klinis lesi, (Terri, 2002; Jaya dan Harijanti, 2009)

Onset gingivostomatitis herpetika primer dilaporkan memiliki 2 puncak. Terutama


terjadi pada masa anak, biasanya pada usia 6 bulan sampai 5 tahun, puncak kedua terjadi
pada usia awal 20 tahun. Kebanyakan inveksi HSV tipe 1 pada anak bersifat asimtomatik
atau ringan sehingga anak dan orang tua tidak menyadarinya. Pada gingivostomatitis
primer dapat terjadi demam dan limfadenopati (2-10 hari), faringitis, malaise, mialga,
gingiva kemerahan, dan jaringa mukosa nyeri. Pada intraoral, terdapat ulkus pada mukosa
maupun nasofaring, dan juga peradangan akut dari marginal dan gingiva disertai lesi
vasikular.

Periode inkubasi hingga 2 minggu. Fase prodromal ditandai malaise dan kelelahan,
sakit otot dan kadang sakit tenggorokan. Pada tahap awal nodus limfe submandibular
sering membesar dan sakit. Fase prodromal berlangsung 1-2 hari dan diikuti dengan
timbulnya lesi oral dan kadang sirkumoral. Vesikula kecil berdinding tipis dikelilingi
dasar eritematous yang cenderung berkelompok timbul pada mukosa oral. Vesikula
kemudian pecah dengan cepat dan menimbulkan ulser bulat dangkal. Ulser dapat terjadi
pada semua bagian mukosa mulut. Dengan berkembangnya penyakit, beberapa lesi
bersatu membentuk lesi ireguler yang lebih besar. Lesi ini disertai simptom demam,
anoreksia, limfadenopati dan sakit kepala. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan
leukositosis atau neutropenia yang berhubungan dengan infeksi virus.

Anda mungkin juga menyukai