Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Kesetimbangan adalah suatu keadaan dimana tidak ada
perubahan yang terlewati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika
suatu reaksi kimia telah mencapai keadaan setimbang maka
konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak
ada perubahan yang teramati dalam sistem. Meskipun demikian
aktifitas molekul tetap berjalan molekul-molekul reaktan berubah
menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
(TIM DOSEN UNHAS, 2013)
Pada reaksi kesetimbangan, keadaan reaksinya secara
mikrosopik berlangsung berlangsung dinamis terus menerus tidak
berhenti (Namun secara mikrosopik) reaks dalam dan laju reaksi
kearah kanannya akan sama laju reaksi kearah kirinya, karena laju
reaksi kearah kanannya sama dengan laju kearah kirinya. Maka
jumlah zat-zat pada suatu kesetimbangan itu akan tetap.
Jumlah zat-zat pada beberapa awal reaksi dari realisi
kesetimbangan yang sama dibuat bervariasi, maka akan diperoleh
perbandingan jumlah zat-zat pada masing-masing saat
kesetimbangannya yang sama tersebut diperoleh nilai tetapan
kesetimbangan (k).
Dalam bahasa berikut ini kita akan membicarakan beberapa
jenis reaksi kesetimbangan dan hubungan nya dengan konsentrasi
kecepatan reaksi, serta kantor-kantor yang dapat mengganggu
suatu sistem kesetimbangan seperti suhu,tekanan, volume, jumlah
mol, dan kalasitator.
(TIN DOSEN UNHAS, 2013)

B.

PRINSIP PERCOBAAN
Berdasarkan pengenceran asam asetat dengan parameter
penilaian adalah PH sampai terjadi seimbang.

C.

MAKSUD PERCOBAAN
Menentukan kesetimbangan asam basa

D.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan PH larutan asam lemah dengan menggunakan
larutan indikator, kertas pH universal pH meter.
2. Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai pH larutan
asam lemah.
3. Menentukan tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah
4. Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai-nilai tetapan
kesetimbangan ionisasi asam lemah.
5. Menentukan derajat ionisasi asam lemah berdasarkan nilai pH
nya.
6. Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai derajat
ionisasi asam lemah.
7. Menentukan tetapan, kesetimbangan ionisasi asam lemah dari
grafik pH vs log [Ha].

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A.

TEORI UMUM
Kesetimbangan adalah reaksi pengurangan molekul reaktan
dan perubahan molekul produk yang berlangsung pada saat
berasamaan dan laju yang sama.
(ANONIM,2011)
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja.
Kebanyakan adalah reaksi dapat balik (reversibel) pada awal suatu
reaksi dapat balik, reaksi berjalan kearah pembentukan produk.
Sesaat produk terbentuk, pembentukan reaktan dari produk juga
mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah
sama dan dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telahdicapai
harus diingat kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang
berbeda sebagai reaktan dan produk. Kesetimbangan antara fase
zat-zat yang sama disebut kesetimbangan fisika dalam peristiwa
ini, molekul air yang meninggalkan fase cair adalah sama dengan
jumlah molekul yang kembali ke fase air.
HO(g) HO(g)
Perhatikan para kimiawi kebanyakan tercurah pada
proses kesetimbangan, kimia misalnya reaksi dapat dibalik yang
melibatkan netrogen dioksida (Na) dan nitrogen tetroaksida (NO4)
yang dinyatakan seperti berikut.
N2O4(g) 2NO2(g)
Kemajuan reaksi ini mudah dimonitor karena N 2O4
adalah suatu gas tidak berwarna, sedangkan NO 2 adalah gas
berwarna coklat tua, sejumlah gas tertentu N 2O4 diinjeksikan
kedalam labu tertutup maka segera tampak warna coklat yang
terbentuknya molekul NO2. Intensitas warna terus meningkat
dengan berlangsungnya peruraian N 2O4 terus menerus sampai
kesetimbangan tercapai. Pada keadaan ini tidak ada lagi
perubahan warna, yang teramati.

Secara eksperimen kita juga dapat mendapatkan


keadaan kesetimbangan dimana gas NO2 murni sebagai starten
material (bahan baku), atau dengan suatu campuran antara gas
NO2 dengan gas N2O4.
( TIM DOSEN,2013)
Kesetimbangan ada 2 macam yaitu :
I. Kesetimbangan homogen
P A(g) tq B(g) C(g) ts D(g)
KC = [c] [d]s
[a] [b]y
2. Kesetimbangan nitrogen
a. fase gas dan padat penentu ke fase gas
b.fase gas dengan air penentu ke fase gas
c. fase padat dan larutan penentu ke larutan
d. fas gas,cairan dan padat penentu ke fase gas

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan :


1. Konsentrasi
a. Jika konsentrasi suatu zat ditingkatkan bergeser menjauh zat
tersebut
b. Jika konsentrasi suatu zat dikurangi kesetimbangan bergeser
mendekati zat tersebut
c. Perubahan konsentrasi hanya bergeser arah reaksi, tidak
mempengaruhi nilai kc

2. Tekanan
a. Jika tekanan ditambah, kesetimbangan bergeser ke jumlah
koefesien yang kecil
b. Jika tekanan dikurangi, kesetimbangan bergeser ke jumlah
koefesien yang benar
c. Perubahan konsentrasi hanya menggeser arah reaksi tidak
mempengaruhi nilai kc

3. Volume
a. Jika volume di perbesar, kesetimbangan bergeser ke jumlah
koefesien yang bagus
b. Jika volume diperkecil, kesetimbangan bergeser ke jumlah
koefesien yang kecil
c. Perubahan volume hanya bergeser kearah reaksi, tidak
mengubah kc

4. Suhu
a. Jika suhu dinaikan, kesetimbangan bergeser, bereaksi
endoterm
b. Jika suhu diturunkan, kesetimbangan bergeser ke reaksi
eksoterm
c. Jika reaksi bergeser kekanan, kc bertambah dan jika reaksi
bergeser ke kiri, kc berkurang

5. Katalis
Hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan, tidak
dapat mengubah komposisi zat-zat dalam kesetimbangan.
- Tetapan kesetimbangan
a. Jika koefesien dikalikan x, nilai tetapan menjadi pangkat x
1
b. Jika koefesien dikalikan x 4 nilai tetapan menjadi akar x
-

B.

Takanan kesetimbangan berdasarkan tekanan


PA(g) tg Br C(g) + S D(g)
(ANONIM, 2011)

URAIAN BAHAN

1. Asam Asetat ( DEPKES RI 1975, HAL 41)


Nama Resmi

: ACIDUM ACETILUM

Nama Lain

: Asam Asetat / Asam Cuka

Rumus Molekul

: CH3COOH

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, bau


menusuk, rasa asam tajam

Kelarutan

: Dapat dicampur dengan air, dengan


etanol (95%) p, dan gliserol p

Kegunaan

: Zat tambahan

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

2. Aquadest (DEPKES RI 1975, HAL 96)


Nama Resmi

: AQUA DESTIILATA

Nama Lain

: Air Suling

Rumus Molekul

: H2O

Berat Molekul

: 18,02

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak


berbau dan tidak berasa

Kegunaan

: Zat pelarut, zat tambahan

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

3. Indikator Metil Merah (DEPKES RI, HAL 41)


Nama Resmi

: BENZOAT HIDROKJORIDA

Nama Lain

: Metil Merah

Rumus Molekul

: C15 H15 N3 O2

Berat molekul

: 305,76

Pemerian

: Serbuk merah gelap

Kelarutan

: Sukar larut dalam air dan larut dalam


etanol

Kegunaan

: Sebagai indikator

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

BAB III
METODE KERJA

A.

ALAT DAN BAHAN


1. Alat Yang Digunakan
a. Erlenmeyer

250 ml

b. Gelas Kimia

1000 ml

c. Gelas Ukur

10 ml, 25 ml

d. Labu Takar

1000 ml

e. Lap halus
f. Lap kasar
g. Pipet tetes

2. Bahan Yang Digunakan


a. Aquadest
b. CH3 COOH

0,1 m

c. CH3 COOH

0,01 m

d. CH3 COOH

0,001 m

e. Indikator metil merah


f. Kertas pH universal

B.

CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan

2. Ambil 10 ml larutan asam asetat 0,1 m, masukkan kedalam labu


takar 100 ml, tambahkan air suling sampai batas kocok sampai
merata, ambil :
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pH
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pH
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pH
Masing-masing larutan yang diukur pH nya, tetesi larutan
penunjuk yang sesuai rangkuman anda.
3. Ambil 10 ml larutan asam asetat sisa dari percobaan tadi
masukkan kedalam labu takar 100 ml dan tambahkan air suling
sampai batas tanda, kocok sampai merata,ambil :
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur pH nya
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur pH nya
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur pH nya
Masing-masing larutan yang diukur pH nya, tetesi larutan
penunjuk yang sesuai pengukuran.
4. Ambil 10 ml larutan asam asetat sisa dari percobaan tadi
masukkan kedalam labu takar 100 ml dan tambahkan air suling
sampai batas tanda, kocok sampai merata
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pHnya
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pHnya
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pHnya

5. Ambil 10 ml larutan asam asetat sisa dari percobaan (4)


tadi,masukkan kedalam labu takar 100 ml dan tambahkan air
suling sampai batas tanda, kocok sampai merata
- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pHnya

- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pHnya


- 10 ml masukkan kedalam erlenmeyer, ukur suhu dan pHnya

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. TABEL
No
.
1
2.
3.

Sampel

pH

Indikator

Perubahan Warna

CH3COOH
0,1
CH3COOH
0,01
CH3COOH
0,001

MM

BENING-KUNING

MM

KUNING-KUNING

MM

KUNING-KUNING

B. REAKSI
1. CH3COOH CH3COO + H+
2. C6 H14 COOH C6 H14

C. PEMBAHASAN
Pemberian larutan petunjuk indikator metil merah agar ditahu
perubahan warna yang terjadi pada asam asetat. Hal ini dilakukan

untuk memperoleh kisaran harga pH tiap kali pengukuran dilakukan


untuk mencari kesetimbangan asam asetat dapat mengunakan rumus :
Ka = [L0 pH]2
CH3COOH
Untuk mencari nilai ionisasinya dapat digunakan rumus :
=

[ H+ ]
CH3COOH

Dan untuk mencari nilai pengenceran dapat digunakan rumus :


V1 m 1 = V 2 m 2
Pengenceran mempunyai pengaru yang sangat besar dalam
pelarutan pH larutan, derajat ionisasi dan kesetimbangan dari
percobaan yang dilakukan, tampak pada percobaan CH 3COOH 0,1 m
pada pH yang berada yaitu pada konsentrasi yang terakhirnya itu
0,000001 m.
Namun pada suhu larutan yang ditemukan tidak terjadi perbedaan
pada percobaan, keseluruhannya masing-masing dari 0,1 m sampai
0,000001 m mempunyai suhu 27oc.
Dari percobaan yang sudah dilakukan didapatkan bahwa
perbedaan konsentrasi pada larutan sangat mempengaruhi pH, suhu,
derajat ionisasi, dan kesetimbangan walaupum semua bahan yang
digunakan ditetesi dalam larutan indikator yang sama, namun sama
saja hasil akhir yang diperoleh tetap berbeda.
Dalam percobaan ini apapun hasil yang didapat terkadang tidak
sesuai dengan apa yang ditentuka hal ini terjadi karena beberapa faktor
yaitu :
1. Alat yang digunakan tidak bersih
2. Kesalahan menggunakan pereaksi
3. Zat tambahan yang tidak sesuai

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa, pada hasil pengamatan yang pertama, pH larutan CH 3COOH
0,1 m = 4, suhu 27oC, sehingga diperoleh nilai ka = 10-6 derajat ionisasi
10-6 %, dan pengenceran 1 x 10-2m. Pengamatn yang kedua, pH larutan
CH3COOH 0,1 m =6, suhu 27oC sehingga diperoleh nilai ka =10-10
derajat ionisasi 10-6 dan pengenceran 1 x 10-2 m pengamatan yang
ketiga, pH larutan CH3COOH 0,1 M = 7, suhu 270C sehingga diperoleh
nilai ka = 10-2 derajat ionisasi 10-8 %, dan pengenceran 1 x 10-2 m.

B. SARAN
1. Asisten

: Kepada kakak asisten kami mengharapkan


bimbingan dan arahan baik dalam praktikum
maupun dalam pembuatan laporan.

2. Laboratorium : Kepada laboratorium agar kiranya melengkapi


alat-alat praktikum dan memperhatikan alat-alat
yang rusak agar diganti dengan yang baru.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Kesetimbangan. (Onian http://about


chemistry.com/2012/11/kesetimbangan kimia. HTML)

Anonim, 2011. Kesetimbangan. (Inian


http://www.slieksare.com/reburn 4 papua/kesetimbagan
presentation)

DEPKES. 1975. Farmakope Edisi III, DEPKES RI Jakarta

Tim Dosen. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar Universitas


Indonesia Timur. Makassar

B. PERHITUNGAN
1. CH3COOH 0,1 M

pH = 5
V1 = 10 ml
V2 = 100 ml
V1 . M 1 = V 2 . M 2
10. 0,1 = 100 . M2
M2 =

10 .0,1
100

=0,01 = 1 x 10-2
Ka =

[10 ]
[ CH COOH ]

= [ 10-5 ]
10-2
= 10-10
10-2
= 10-8

[ H ]
X 100
[CH COOH ]

= 10-8 x 100 %
10-2
= 10-6 x 100 %
= 0,0001
= 1 x 10-4 %

2. . CH3COOH 0,01 M

pH = 6
V1 = 10 ml
V2 = 100 ml
V1 . M 1 = V 2 . M 2
10. 0,01 = 100 . M2
M2 =

10 .0, 0 1
100

=0,001 = 1 x 10-3
Ka =

[10 ]
[ CH COOH ]

= [ 10-6 ]2
10-3
= 10-12
10-3
= 10-7

[ H ]
X 100
[CH COOH ]

= 10-7 x 100%
10-3
= 10-4 x 100 %
= 10-2 %

3. . CH3COOH 0,001 M
pH = 7
V1 = 10 ml
V2 = 100 ml
V1 . M 1 = V 2 . M 2
10. 0,01 = 100 . M2
M2 =

10 .0, 00 1
100

=0,0001 = 1 x 10-3
Ka =

[10 ]
[ CH COOH ]

= [ 10-7 ]2
10-4
= 10-14
10-4
= 10-10

[ H ]
X 100
[CH COOH ]

= 10-10 x 100%
10-4
= 10-6 x 100 %
= 0,0001
= 1 x10-4 %

Anda mungkin juga menyukai