Anda di halaman 1dari 24

Makalah

MAKALAH
AKUNTANSI SALAM

OLEH

KELOMPOK II

KELAS D AKUNTANSI

ADLI DZIL IKRAM 214200135

AGRIYANTI FATIAR 214200168

MUHAMMAD BAYU .D.K 214200142

RENA ASTRIYUNANDA 214200149

SRI MISNA RIANDA 214200293

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2015

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat berkahan limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah AKUNTANSI SYARIAH INI yang berjudul Akuntansi
salam

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan


yang mendasar dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, sudilah kiranya para
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat diharapka untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.

Parepare, 5 Desember 2015

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 3
BAB III........................................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam akuntansi syariah ada beberapa macam akad diantaranya adalah

akad murabahah,akad salam dan akad istinja.namun yang saya bahas kali ini

bukan ketiga akad tersebut,tapi yang kami bahas dalam makalah ini adalah

menyangkut akad salam dimana akad salam. Adapun asal usul kata ini yang

artinya pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uangnya dimuka. Para

ahli ahli fikih menamainya al mahawiij (barang yang mendesak) karena ia sejenis

jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjualbelikan tidak

ada ditempat. Mendesak dilihat dari sisi pembeli karena ia sangat membutuhkan

barang tersebut dikemudian hari sementara disisi penjual, ia sangat membutuhkan

uangnya.

akad salam ini dapat membantu produsen untuk penyediaan modal


sehingga ia dapat menyerahkan sesuai yang telah di pesan sebelumnya.. Salam In
front payment Pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari sementara
pembayaran dilakukan di muka. Rukun: Muslam (pembeli) Muslam alaih atau
penjual Modal atau uang Muslam fihi (barang) Sighat (ucapan) Barang Harus
spesifik dan dapat diakui sebagai utang Diidentifikasi secara jelas Diserahkan
kemudian Boleh ditentukan tanggal penyerahannya Tempat penyerahan
Penggantian dengan barang lain.

1
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa pengertian akad salam dalam akuntansi syariah?
b) Bagaimana landasan fiqih dan fatwa dsn tentang transaksi salam?
c) Bagaimana bentuk penyajian akad salam?
d) Bagaimana bentuk pengungkapan daalam akad salam?

C. TUJUAN PENULISAN
a) Untuk mengetahui pengertian akad salam dalam akuntansi syariah
b) Untuk mengetahui landasan fiqih dan fatwa dsn tentang transaksi salam
c) Untuk mengetahui bentuk penyajian akad salam
d) Untuk mengetahui bentuk pengungkapan dalam akad salam

D. MANFAAT PENULISAN
Dengan membaca makalah ini,pembaca dapat mengetahui dan memahami akad
salam dalam akuntansi syariah serta mampu mengimplementasikan akad salam
dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bai as-salam dan Akad Salam

Dalam pengertian yang sederhana, bai as salam berarti pembelian

barang yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran

dilakukan di muka. Salam : akad jual beli dimana pembeli membayar

terlebih dahulu, barang diserahkan kemudian.

Asal kata : As Salaf artinya pendahuluan karena pemesan barang

menyerahkan uangnya dimuka. Para ahli ahli fikih menamainya al

mahawiij (barang yang mendesak) karena ia sejenis jual beli yang

dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjualbelikan tidak ada

ditempat. Mendesak dilihat dari sisi pembeli karena ia sangat

membutuhkan barang tersebut dikemudian hari sementara disisi penjual,

ia sangat membutuhkan uangnya.

Definisi (PSAK) : akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)

dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam ilaihi) dan

pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad

disepakati sesuai dengna syarat tertentu.

1. Beda dengan Ijon : tidak ada gharar.

2. Salam kebalikan dari murabahah.

3. Harga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka waktu akad.

4. Jika barang dikirim tidak sesuai, pembeli boleh lakukan Khiar.

3
5. Jika kualitas lebih rendah & pembeli menerima, harga tidak boleh

dikurangi, sebaliknya jika kualitas bagus, penjual tidak boleh meminta

tambahan.

6. Salam bisa dilakukan secara paralel/salam paralel (pembeli-penjual-

pemasok).

7. Salam paralel mensyaratkan agar akad ke-2 tidak tergantung pada akad

pertama.

B. Landasan syariah

1. Al-quran

hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya.... ( al- Baqarah : 282 )

Dalam kaita ayat trsebut, ibnu abbas menjelaskan keterkaitan ayat

tersebut dengan transaksi bai as-salam. Hal ini tampak jelas dari

ungkapan beliau, : saya bersaksi bahwa salaf (salam0 yang dijamin

untuk jangka waktu tertentu telah dihalalkan oleh allah pada kitabnya

dan diizinkan-nya. Ia lalu membaca ayat tersebut diatas.

2. Al- hadist

Ibnu abbas meriwayatkan bahwa rasululullah saw. Datang ke

madinah di mana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah-

buahan untuk jangka waktu) satu,dua dan tiga tahun. Beliau berkata,

barang siapa yang melakukan salam, hendaknya ia melakukan dengan

4
takaran yang jelas dan timbanganya yang jelas pula, untuk jangka

waktu yang diketahui

Dari shuhaib r.a bahwa rasululullah saw. Bersabda :

tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan, jual beli secara tangguh

muqaradhah ( mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung

untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual. (HR Ibnu Majah )

C. Rukun Bai as-salam

Pelaksanaan bai as-salam harus memenuhi sejumlah rukun berikut ini :

a. Muslam atau pembeli

b. Muslam ilaih atau penjula

c. Modal atau uang

d. Muslam fiihi atu barang

e. Sighat atau ucapan

Contoh konkritnya kira-kira begini. Seorang pebisnis tepatnya petani


sayuran organik membutuhkan dana untuk membeli peralatan budidaya,
namun masa panen yang dinanti untuk menghasilkan uang pembeli
peralatan masih akan memakan waktu satu bulan ke depan. Nah, pebisnis
tersebut bisa saja meminjam sejumlah dana ke bank dengan meminta
kepada bank syariah untuk membeli hasil panen yang akan datang yang
kemudian bank akan menjualnya kembali kepada petani tersebut dengan
cicilan yang disepakati dalam jangka waktu tertentu. Untuk ini bank
syariah akan menerapkan persentase keuntungan tertentu sesuai
kesepakatan.
Namun pada pembiayaan salam ini pada dasarnya bank dapat bertindak
sebagai pembeli atau penjual. Jika bertindak sebagai penjual kemudian

5
memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan
cara salam maka hal ini disebut salam paralel. Masih melanjutkan contoh
di atas, jika petani ingin menjual hasil panen yang diperkirakan bisa
dipetik satu bulan mendatang tersebut kepada seorang pedagang namun
pedagang belum memiliki uang, maka salam paralel bisa diterapkan.
Caranya adalah, kedua pihak yaitu petani dan pedagang bisa pergi ke bank
syariah dan mengajukan pembiayaan salam. Bank Syariah akan
memberikan uang tunai kepada petani dan pedagang tersebut yang
otomatis keduanya memiliki utang kepada bank syariah, dan sesuai
kesepakatan akan dicicil dan dilunasi dalam jangka waktu tertentu. Bank
akan menambahkan sejumlah persentase keuntungan yang disepakati.
Dengan demikian Lembaga keuangan syariah dapat bertindak sebagai
pembeli dan atau penjual dalam suatu transaksi salam. Jika lembaga
keuangan syariah bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada
pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal
ini disebut salam paralel.

D. Syarat Bai as-salam

Disamping segenap rukun harus terpenuhi, bai as-salam juga

mengharuskan tercukupinya segenap syarat pada masing-masing rukun. Di

bawah ini akan diuraikan dua diantara rukun-rukun terpenting, yaitu

modaal dan barang.

a. Modal transaksi bai as-salam

Syarat-syarat yangharus di penuhi dalam modal bai as-salam adalah

sebagai berikut

1) Modal harus diketahui.

6
Barang yang akan disuplai harus dikeathui jenis, kualitas

dan jumlahnya. Hukum awal mengenai pembayaran adalah bahwa

ia harus dalam bentuk uang tunai

2) Penerimaaan pembayaran salam

Kebanyakan ulama mengharuskan pembayaran salam

dilakukan di tempat kontrak. Hal tersbut dimaksudkan agar

pembayaran yang diberikan oleh al-muslam ( pembeli ) tidak

dijadikan sebagai utang penjual. Lebih khusus lagi, pembayaran

salam tidak bisa dalam bentuk pembebasan utang yang harus

dibayar dari muslam ilaih ( penjual ). Hal ini adalah untuk

mencegah praktik riba melalui mekanisme salam.

b. Al-Muslam fiihi ( barang )

Di antara syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam al-muslam fiihi

atau barang yang ditransaksikan dalam baias-salam adalah sebagai

berikut.

1) Harus spesifik dan dapat diakui sebagai tulang

2) Harus bisa didentifikasi secara jelas untuk mengurangi kesalahan

akibat kurangnya pengetahuan tentang macam-macam barang

tersebut ( misalnya beras atau kain ), tentang klasifikasi kualitas (

misalnya kualitas utama, kelas dua, atau ekspor). Serta mengenai

jumlahnya.

3) Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari

7
4) Kebanyakan ulama mensyaratkan penyerahan barang harus

ditunda pada suatu waktu kemudian, tetapi mashab syafii

membolehkan penyerahansegera.

5) Bolehnya menetukkan tanggal waktu di masa yang akan datang

untuk penyerahan barang.

6) Tempat penyerahan

Pihak-pihak yang berkontrak harus menunjuk tempat yang

disepakati dimana barang harus diserahkan.

7) Penggantian muslam fihi dengan barang lain.

Para ulama melarang penggantian muslam fiihi dengan barang

lainnya. Penukaran atau penggantian barang as-salam ini tidak di

perkenangkan, karena meskipun belum diserahkan, barang

tersebut tidak lagi milik simuslam alaaih, tetapi sudah menjadi

milik muslam (fid-dzimah).

E. Rukun dan Syarat Salam

1. Pelaku : penjual (muslam ilaihi) & pembeli (al muslam)

2. Objek akad : barang yg akan diserahkan (muslam fiih) & modal salam
(rasu maalis salam)

a. Modal salam : uang tunai

b. Barang salam :

1) Spesifikasi jelas

2) Dapat dikuantifikasi

3) Waktu penyerahan jelas

8
4) Tidak harus ada di tangan penjual

3.Ijab kabul

Adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak pihak

pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis , melalui korespondensi

atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.

F. Berakhirnya Akad salam

1. Barang tidak ada pada waktu yg ditentukan

2. Barang tidak sesuai kesepakatan

3. Kualitas barang lebih rendah (jika pembeli memilih membatalkan

akad)

4. Barang diterima

9
B. LANDASAN FIQIH DAN FATWA DSN TENTANG TRANSAKSI SALAM

Landasan syariah

a. Al-quran
hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.... (
al- Baqarah : 282 )
Dalam kaita ayat trsebut, ibnu abbas menjelaskan keterkaitan ayat
tersebut dengan transaksi bai as-salam. Hal ini tampak jelas dari
ungkapan beliau, : saya bersaksi bahwa salaf (salam0 yang dijamin untuk
jangka waktu tertentu telah dihalalkan oleh allah pada kitabnya dan
diizinkan-nya. Ia lalu membaca ayat tersebut diatas.
b. Al- hadist
Ibnu abbas meriwayatkan bahwa rasululullah saw. Datang ke madinah di
mana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan untuk
jangka waktu) satu,dua dan tiga tahun. Beliau berkata,
barang siapa yang melakukan salam, hendaknya ia melakukan dengan
takaran yang jelas dan timbanganya yang jelas pula, untuk jangka waktu
yang diketahui
Dari shuhaib r.a bahwa rasululullah saw. Bersabda
tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan, jual beli secara tangguh
muqaradhah ( mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual. (HR Ibnu Majah )

10
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL

NO: 05/DSN-MUI/IV2000

TENTANG

JUAL BELI SALAM

Menimbang, Mengingat, Memperhatikan,

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: FATWA TENTANG JUAL BELI SAHAM.

Pertama : Ketentuan tentang Pembayaran:

1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang,
atau manfaatnya.

2. Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati.

3. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan utang

Kedua: Ketentuan tentang Barang:

1. Harus jelas cirri-cirinya dan dapat diakui sebagai utang.

2. Harus dapat dijelaskan spesifikasinya.

3. Penyerahannya dilakukan kemudian.

4. Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan


kesepakatan.

5. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.

11
6. Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan.

Ketiga: Ketentuan tentang salam parallel:

Dibolehkan melakukan salam parallel dengan syarat:

a. Akad kedua terpisah dari akad pertama, dan

b. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah.

Keempat: Penyerahan Barang Sebelum atau pada Waktunya:

1. Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan
jumlah yang telah disepakati.

2. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi, penjual
tdiak boleh meminta tambahan harga.

3. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah, dan
pembeli rela menerimanya, maka ia tidak boleh menuntut pengurangan harga
(diskon).

4. Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati
dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan dan ia tidak
boleh menuntut tambahan harga.

5. Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau
kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki
dua pilihan:

a. Membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya,

b. menunggu sampai barang tersedia.

12
Kelima: Pembatalan Kontrak:

Pada dasarnya pembatasan diantara kedua belah pihak.

Keenam: Perselisihan:

Jika terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka persoalannya


diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan
melalui musyawarah.

13
C. PENYAJIAN AKAD SALAM

Pada akhir periode pelaporan keuangan, persediaan yang diperoleh melalui


transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih
yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari
biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
1. Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai Piutang salam.
2. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya dalam transaksi Salam disajikan secara terpisah dari Piutang salam.
3. Penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai Hutang Salam.
Transaksi salam yang dijelaskan dalam bagian ini merupakan transaksi salam
dalam konteks praktik perbankan syariah. Namun demikian, perlakukan akuntansi
yang dibahas dalam buku ini bisa juga diterapkan dalam praktik lembaga
keuangan syariah seperti lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) semacam
BMT (Baitul Maal Wa Tamwil), koperasi syariah baik dengan bentuk KJKS
maupun UJKS, maupun LKS lainnya yang menggunakan transaksi salam dalam
kegiatan operasionalnya. Menurut tim pengembangan perbankan syariah IBI
(2009:99) bahwa rukun salam adalah:

1. pihak yang berakad


a. pembeli atau pemesan (muslam)
b. penjual (muslam ilaih)

2. objek yang diakadkan


a. barang yang disalamkan (muslam fiih)
b. harga atau modal salam (rasu maal as-salam)

3. akad atau sigot


a. serah (ijab)
b. terima (qabul)

14
Perlakuan Akuntansi Salam
Bank sebagai Pembeli
1. piutang salam diakui pada saat modal usaha salam berupa kas dibayarkan
atau aktiva nonkas dialihkan pada penjual.
2. pengukuran modal usaha salam
a. modal usaha salam dapat berupa kas atau active nonkas
1) dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan
2) dalam bentuk aktiva nonkas diukur sebesar nilai wajar (nilai yang disepakati
antara bank dan nasabah)
b. pada akhir periode pelaporan keuangan, modal usaha salam diukur sesuai
dengan ketentuan diatas
3. modal usaha salam berupa aktiva nonkas diukur sebesar:
a. nilai wajar aktiva nonkas dalam bentuk:
1) harga pasar aktiva nokas yang dialihkan pada penjual
2) replacement cost aktiva lain yang sejenis dengan aktiva nonkas yang dialihkan
kepada penjual; atau
3) amount recoverable dari arus kas masuk yang dapat diperoleh dari aktiva
nonkas yang dialihkan kepada penjual; atau
b. nilai yang disepakati antara bank dan nasabah
4. modal usaha salam yang diberikan disajikan dalam laporan keuangan sebagai
piutang salam.

Bank sebagai penjual


1. Pengakuan Hutang Salam
Hutang salam diakui pada saat modal usaha salam berupa kas atau aktiva nonkas
diteriam bank
2. Pengukuran Modal Usaha Salam
a. pengukuran modal usaha salam dilakukan sebagai berikut:
1) modal usaha salam dalam bentuk kas dapat diukur sebesar jumlah yang
diterima

15
2) modal usaha salam dalma bentuk aktiva nonkas diukur sebesar nilai wajar (niali
yang disepakati antara bank dan pembeli).
b. pada akhir periode pelaporan keuangan modal usaha salam diukur sesuai
dengan ketentuan diatas

3. Modal Usaha Salam Berupa Aktiva Nonkas Diukur Sebesar:


a. Nilai wajar aktiva nonkas dalam bentuk:
1) Harga pasar aktiva nonkas yang dialihkan ke bank
2) Replacement cost aktiva lain yang sejenis dengan aktiva nonkas yang dialihkan
kepada Bank; atau
3) Amount recoverable dari arus kas masuk yang dapat diperoleh dari aktiva
nonkas yang dialihkan kepada Bank; atau
b. Nilai yang disepakati antara bank dari pembeli

4. Modal Usaha Salam Yang Diterima Bank Disajikan Dalam Neraca Sebagai
Hutang Salam.
5.Aplikasi Akad Salam

a. Tujuan Akad Salam


Akad salam diutamakan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi
pertanian, perkebunan dan peternakan.petani dan peternak pada umumnya
membutuhkan dana utuk modal awal dalam melaksanakan aktivitasnya,
sehingga bank syariah dapat memberikan dana pada saat akad. Setelah
hasil panen, maka nasabah akan membayar kembali. Dengan melakukan
transaksi salam, maka petani dan peternak dapat mengambi manfaat
tersbut.
b. Hasil produksi
Hasil produksi dari pertanian, perkebuan, dan petrnakan harus diketahui
dengan jelas cirri-cirinya dan bersifat umum seperti : jenis, macam,
ukuran, kualitas dan kuantitasnya. Hasil produksi yang diterima harus
sesuai dengan spesifikasi yang telah diperjanjikan. Apabila terjadi
kekeliruan atau cacat, maka produsen harus bertanggung jawab.

16
c. Harga
Ketentuan harga jual ditetapkan diawal perjanjian. Harga dalam jual beli
antara bank syariah dan nasabah produsen lebih rendah dibanding harga
jual beli antara bank dan pemesan barang. Selisih harga antara bank dan
produsen dengan harga antara bank dan pemesan menjadi keutungan
salam.
d. Jangka waktu
Jangka waktu salam adlah jangka pendek, yaitu paling lama satu tahun.

Ilustrasi Akad Salam

Pembiyaan salam dilakukan oleh bank syariah untuk Akad pada sektor pertanian,
perkebunan dan peternakan. Untuk mempermudah pemahaman Akad salam, maka
dibawah ini di berikan ilustrasi.

Misalnya, Anton (petani) sedang membutuhkan dana untuk menanam padi. Anton
mengajukan Akad kepada bank syariah. Sebelu memberikan pembiyaan kepada
anton, bank syariah menawarkan padi kepad PTBIMA dengan harga Rp 6.000.-
/Kg. PT BIMA setuju akan membeli 10 ton padi dengan harga Rp. 6000.-/Kg
yang mana padi ini akan dikirimkan pada tanggal 01 sepetember 2010. Pada
tanggal 01 mei 2010, bank syariah membeli 10 ton padi dari anton dengan harga
Rp 5.000,- Bank syariah melakukan pembayaran pada ssat akad salam yaitu
tanggal 01 mei 2010, namun padinya akan dikirimkan oleh Anton pada tanggal 01
september 2010 sesuai akad. Pembayara oleh Pt. Bima dilakukan pada tanggal 01
september 2010.

17
Dari contoh tersebut, maka keuntungan bank syariah atas transaksi salam parallel
ini adalah sebesar Rp 10.000.000,- dengan perhitungan sebagai berikut:

Harga beli dari Anton : 10.000kg x Rp 5.000 = Rp 50.000.000

Harag jual kepada Pt Bima : 10.000kg x Rp 6.000 = Rp 60.000.000

Margin keuntungan salam : = Rp 10.000.000

Keuntungan sebesar Rp 10.000.000,- itu diperoleh bank syariah untuk jangka


waktu mulai dari 01 Mei 2010 hingga 01 September 2010.

D. PENGUNGKAPAN AKAD SALAM


Dalam catatan atas laporan keuangan, pembeli dan penjual dalam transaksi salam
mengungkapkan hal-hal berikut :
1. Besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai sendiri maupun yang dibiayai
secara bersama-sama dengan pihak lain;
2. Jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
3. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK N0. 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.

18
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Salam berasal dari kata as syalaf yang artinya adalah pendahuluan . jadi
pengertian akad salam di sini adalah harta jual beli barang pesangon dengan
pengiriman barang dilakukan di kemudian hari dan pellunasanya di lakukan
oleh pembeli pada saat akad/perjanjian di sepakati sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang telah disepakati Rukun: Muslam (pembeli) Muslam alaih atau
penjual Modal atau uang Muslam fihi (barang) Sighat (ucapan) Barang Harus
spesifik dan dapat diakui sebagai utang Diidentifikasi secara jelas Diserahkan
kemudian Boleh ditentukan tanggal penyerahannya Tempat penyerahan
Penggantian dengan barang lain. Syarat Salam :

1. Pembayaran dilakukan di muka pada majelis akad.


2. Penjual hutang barang pada si pembeli sesuai dengan kesepakatan.
3. Barang yang disalam jelas spesifikasinya baik bentuk, takaran, jumlah, dan
sebagainya

Pelaksanaan LKS di Indonesia dalam semua aspek perjalanan dan


operasinya adalah dengan berlandaskan kepada hukum dan peraturan Syariah.
Hukum dan peraturan ini kebanyakan adalah dari Kelompok hukum dan
peraturan Ilmu Fiqih yang berhubungan dengan muamalat ekonomi dan urusan
Bank dan Keuangan.
Hasil dari penggabungan tenaga dan usaha para Ulama Fiqih, ahli-ahli
ekonomi, dan pejabat-pejabat tinggi Bank umat Islam seperti yang disebutkan
tadi, hukum dan peraturan ini mula-mula disusun untuk diamalkan melalui
Bank-Bank dan Lembaga-Lembaga Keuangan Islam yang sedang didirikan
merata di berbagai tempat. Hasil dari usaha ini adalah timbulnya gagasan-

19
gagasan dan ide-ide baru guna merespond permasalahan yang ada khususnya
mengenai lembaga keungan islam seperti akuntansi dalam perbankan pada
setiap produknya (akuntasi mudharabah, akuntansi murabahah, akuntasi ijarah,
akuntasi wadiah, akuntansi salam dll).
Untuk bereaksi terhadap masalah-masalah tersebut yang dialami oleh lembaga
keungan islam Indonesia khususnya lembaga keuangan perbankan, maka
perbankan syariah menyiasati dengan memberlakukan pola bagi hasil yang
merujuk kepada pedoman akuntanasi perbankan syariah Indonesia (PAPSI),
pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dan fatwa dewan syariah
nasioanal (DSN) Majelis Ulama Indonesia. Reaksi ini telah membawa
perbankan syariah di Indonesia lebih semangat dan lebih maju dengan
ketepatan akuntabilitas.

B. SARAN

Menurut Kami, Masih banyak yang perlu dikembangkan dari sistem


akuntansi syariah itu sendiri khususnya pada Akad Salam, Karena akad salam itu
sanagat penting dalam bertransaksi tetapi akad salam masih asing didengar oleh
khalayak banyak. Jadi untuk kedepannya perlu adanya sosialisasi mengenai akad
salam dan kami menyarankan agar sistem Akad salam lebih dipermudah
penggunaannya agar masyarakat tidak perlu ragu dalam menggunakan dalam
kehidupan sehari-hari .

20
DAFTAR PUSTAKA

Ismail. Perbankan Syariah. Prenada Media Group,Jakarta. 2010

Rizal Y, Aji Erlangga M, Ahim A. Perbankan Syariah Teori dan Praktik


Kontemporer. Salemba empat

Sri N, Wasilah. Akuntansi Syariah Indonesia. Salemba Empat

SyafiI antono, Muhammad. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Gema


Insani,Jakarta 2001

Hasan,M ali, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. PT. Rajagrafindo Persada,
Jakarta. 2004

21

Anda mungkin juga menyukai