Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

AKUNTANSI BIAYA

HARGA POKOK PESANAN

DISUSUN OLEH :

MUSDALIFA MUCHSIN 214 200 137


MUH. BAYU DEWANTARA .K 214 200 142
RUSNITA SARI 214 200 145
NURJANNAH 214 200 167
DIAN ROSDIANA 214 200 291

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARAPARE
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kami semua. Sehingga pada saat ini kami bias
menyelesaikan tugas makalah dan diberikan kesempatan untuk membahas tentang
Metode Harga Pokok Pesanan beserta bagiannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami sangat berterimha kasih apabila pembaca makalah ini berkenan
dan bersedia memberikan kritik dan saran.Sehingga kami dapat lebih banyak belajar
dan menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen Akuntansi Biaya
yang telah memberikan konstribusi didalam mata kuliah ini sehingga makalah ini
dapat menjadi lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Yang mendasari pembuatan makalah ini ialah tugas presentasi kelompok sebagai
bagaian dari aspek penilaian mata kuliah. Terlepas dari itu makalah ini bertujuan
untuk mengenalkan atau mempresentasikan apa yang kami ketahui tentang Harga
Pokok Pesanan.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.:
1. Apa pengertian metode harga pokok pesanan?
2. Bagaimana karakteristik metode harga pokok pesanan?
3. Apa manfaat informasi harga pokok produk pesanan?
4. Bagaimana metode harga pokok pesanan?

3. Tujuan
Adapun secara khusus, makalah ini bertujuan sebagai berikut.:
1. Untuk dapat mengetahui pengertian harga pokok pesanan
2. Untuk dapat mengetahui karakteristik metode harga pokok pesanan
3. Untuk dapat mengetahui manfaat informasi harga pokok produk pesanan
4. Untuk dapat mengetahui metode harga pokok pesanan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Harga Pokok Pesanan


Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya
produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga
pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan
baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per
satuan.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu
dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan dimana biaya yang
dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap
pesanan dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain,
penentuan harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi yang menelusuri
biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang
spesifik.

2. Karakteristik Harga Pokok Pesanan


Pengumpulan biaya produksi dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh
karakteristik kegiatan produksi perusahaan tersebut. Oleh karena itu sebelum
dibahas prosedur metode harga pokok pesanan, perlu diuraikan lebih dahulu
karakteristik kegiatan usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan
yang berpengaruh terhadap metode pengumpulan biaya produksi.
Pada perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan memiliki
karateristik sebagai berikut:
a) Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya
tergantung pada spesifikasi pemesan, sehingga sifat produksinya terputus-
putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.
b) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat
dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil.
c) Jumlah total harga pokok untuk pesanan tertentu dihitung pada pesanan
tersebut selesai, dengan menjumlahkan semua biaya yang dibebankan kepada
pesanan tersebut. Harga pokok satuan untuk pesanan tertentu dihitung dengan
membagi jumlah total harga pokok pesanan tersebut dengan jumlah satuan
produk pesanan tersebut.
d) Pesanan yang sudah selesai dimasukkan ke gudang produk selesai dan
biasanya segera akan diserahkan (dijual) kepada pemesan sesuai dengan
saat/tanggal pesanan harus diserahkan.

Metode harga pokok pesanan biasanya diterapkan di perusahaan yang


produksinya berdasarkan pesanan. Perusahaan ini mengolah bahan baku menjadi produk
jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan. Karakteristik usaha
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus
b. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan
c. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi persediaan di
gudang
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan. Kartu ini
berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi
tiap pesanan. Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung (biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja) dan biaya produksi tidak langsung (BOP). Biaya produksi langsung
dicatat dalam kartu biaya pesanan yang bersngkutan secara langsung, sedangkan biaya
produksi tidak langsung dicatat dalam kartu biaya pesanan berdasarkan suatu tarif tertentu.
Contoh kartu biaya pesanan sebagai berikut:
PT ABC
Surabaya
KARTU BIAYA PESANAN
No Pesanan : Pemesan :
Jenis Produk : Sifat Pesanan :
Tgl Pesan : Jumlah :
Tgl Selesai : Harga Jual :
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Tgl No Ket Jml Tgl No Jml Tgl Jam Tarif Jml
BPBG Kartu Mesin
Jam
Kerja

Contoh kasus
PT ABC dalam menyelesaikan suatu pesanan no 110 menghabiskan rincian biaya sebagai
berikut:
a. Biaya bahan baku
Kertas jenis X 85 rem @ Rp 10.000 Rp
850.000
Tinta jenis B 5 kg @ Rp 100.000
500.000
Jumlah bahan baku untuk pesanan 110 Rp
1.350.000
b. Biaya tenaga kerja
Upah langsung untuk pesanan 110 adalah 225 jam @ Rp 4.000 Rp 900.000
c. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk atas dasar tarif sebesar 150% dari
biaya tenaga kerja langsung
Pesanan 110 150% x Rp 900.000 Rp
1.350.000

Dari data diatas kita masukan ke dalam kartu biaya pesanan sebagai berikut:
PT ABC
Surabaya
KARTU BIAYA PESANAN
No Pesanan : 110 Pemesan :
Jenis Produk : Sifat Pesanan :
Tgl Pesan : Jumlah :
Tgl Selesai : Harga Jual :
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Tgl No Ket Jml Tgl No Jml Tgl Dasar Tarif Jml
BPBG Kartu
Jam
Kerja
Kertas 850.000 900.000 BTKL* 150% 1.350.000
X 500.000
Tinta B
1.350.000 Jumlah 900.000 Jumlah 1.350.000
Jumlah

Jumlah total biaya produksi 3.600.000

*BTKL = Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

3. Manfaat Informasi Harga Pokok Produk Pesanan


Manfaat Informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen
untuk:
a) Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
b) Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.
c) Memantau realisasi biaya produksi.
d) Menghitung laba atau rugi tiap pesanan.
1. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.
Menentukan Harga Jual Yang Akan Dibebankan Kepada Pemesan
perusahaan yang produksinya bedasarkan pesanan memproses produknya
berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Biaya produksi pesanan
yang satu berbeda dengan biaya produksi pesanan yang lain.Harga jual yang
dibebankan kepada pemesan sangat ditentukan oleh besarnya biaya produksi
yang akan dikeluarkan untuk pesanan tersebut.

Formula untuk menentukan harga jual yang dibebankan kepada pemesan


adalah:

Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp. XX

Taksiran biaya nonproduksi untuk pesanan Rp. XX +


Taksiran total biaya pesanan Rp. Y
Laba yang diinginkan Rp. Z +
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp. YZ

Taksiran biaya produksi :


Taksiran biaya bahan baku Rp. XX
Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp.XX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp. XX +
Total taksiran biaya produksi Rp.XX

2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan


Manajemen memerlukan informasi total harga pokok pesanan yang
memberikan perlindungan bagi manajemen agar dalam menerima pesanan
manajemen tidak mengalami kerugian.
Total harga pokok pesanan dihitung dengan unsur biaya adalah:
Biaya Produksi Pesanan :
Taksiran biaya bahan baku Rp. XX
Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp. XX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp. XX +
Taksiran total biaya produksi Rp. XX

Biaya Non produksi:


Taksiran biaya administrasi & umum Rp. XX
Taksiran biaya Pemasaran Rp. XX
Taksiran total biaya non produksi Rp. XX +
Taksiran total harga pokok pesanan Rp XX

3. Memantau realisasi biaya produksi


Jika pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen memerlukan
informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan dalam memenuhi
pesanan tertentu.Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan
untuk pesanan tertentu dilakukan dengaan formula berkut ini:

Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XX


Biaya tenaga kerja sesunggunya Rp. XX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp. XX +
Total biaya produksi sesungguhnya Rp. XX

4. Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan


Informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan diperlukan untuk mengetahui
kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan
laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok pesanan yang digunakan
oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan untuk pesanan guna menghasilkan informasi laba atau
rugi tiap pesanan dapat dihitung sebagai berikut:
Harga jual yg dibebankan kepada pemesan Rp. XX
Biaya produksi pesanan tertentu :
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XX
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp. XX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp. XX +
Total biaya produksi pesanan Rp. XX
Laba bruto Rp. XX

5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.
Di dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan
produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam
proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya
produksi tiap pesanan.
Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan manajemen dapat
menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang telah selesai
diproduksi, namun pada pada tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan.
Berdasarkan catatan biaya tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi
yang melekat pada pesanan yang pada tanggal neraca masih dalam proses
pengerjaan.Biaya yang melekat pada pesanan yang telah selesai diproduksi namun pada
tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan disajikan dalam neraca sebagai harga
pokok persediaan produk jadi. Biaya yang melekat pada pesanan yang belum selesai
pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk
dalam proses.

4. Metode Harga Pokok Pesanan


1. Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong dibeli oleh bagian pembelian.Bahan tersebut
kemudian disimpan dalam gudang menani saatnya dipakai dalam proses produksi
untuk memenuhi pesanan tersebut.
a. Pemakaian Bahan Baku dan Penolong dalam Produksi
Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam setiap pesanan,
perusahan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang.
b. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap berikut ini:
1. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
2. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
3. Pencatatan pembayaran gaji dan upah
c. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk
berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka dan pencatatan biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya terjadi.
d. Pencatatn Harga Pokok Produk Jadi
Pesanan yang telah selesai diproduksi ditransfer kebagian gudang oleh bagian
produksi.Harga pokok pesanan yang telah diproduksi ini dapat dihitung dari
informasi biaya yang dikumpulkan dalan kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan.
e. Pecatatan Harga Pokok dalam Proses
f. Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual
Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening
harga pokok penjualan dan rekening persediaan produk jadi.
g. Pencatatan Pendapatan Penjualan Produk
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kepada pemesan dicatat
dengan mendebit rekening piutang dagang dan mengkredit rekening hasil
penjualan.
BAB III
KESIMPULAN

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya


produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga
pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan
baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per
satuan.
Manfaat Informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen
untuk Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan,
Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan, Memantau realisasi biaya
produksi, Menghitung laba atau rugi tiap pesanan.

Metode untuk menentukan harga pokok pesanan adalah dengan cara Pemakaian
Bahan Baku dan Penolong dalam Produksi, Pencatatan Biaya Tenaga Kerja, Pencatatan
Biaya Overhead Pabrik, Pencatatn Harga Pokok Produk Jadi, Pecatatan Harga Pokok
dalam Proses, Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual dan Pencatatan Pendapatan
Penjualan Produk.
DAFTAR PUSTAKA

http://accountingiismylife.blogspot.co.id/2014/01/metode-harga-pokok-pesanan.html
https://www.academia.edu/10014480/Makalah_Metode_Harga_Pokok_Pesanan_dan
_Harga_Pokok_Proses
http://www.scribd.com/doc/190416250/makalah-Metode-Harga-Pokok-Proses#scribd

Anda mungkin juga menyukai