Anda di halaman 1dari 6

KASUS 1

Seorang atlit bulutangkis telah menyelesaikan pertandingannya 2 set. Ia banyak


mengeluarkan keringat, selama permainan bulutangkis ia mengkonsumsi
minuman Pocari sweet sebanyak 500ml. setelah permainan ia merasakan haus.
Kelompok II :
1. Bagaimana pengaturan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh?
2. Bagaimana mekanisme peran Bufer, paru, dan ginjal dalam mengatur
keseimbangan?

1. Pengaturan Keseimbangan Asam Basa :

Untuk fungsi sel yang optimal, proses metabolisme mempertahankan


keseimbangan asam dan basa. Metabolism tubuh memproduksi asam ysng
secara terus menerus disangga oleh sistem tubuh. Sistem penyangga ini
menetralkan kadar asam dan basa meliputi sistem paru dan ginjal. Penyangga
merupakan substansi atau kelompok substansi yang mengabsorpsi atau
melepaskan ion hidrogen (H) untuk memperbaiki keseimbangan asam-basa.
pH arteri dapat mengukur kadar ion hidrogen secara tidak langsung
(konsentrasi ion H). Contohnya, semakin besar konsentrasi ion hidrogen,
maka semakin asam sifat suatu larutan dan semakin rendah nilai Ph,
sedangkan semakin rendah konsentrasi ion hidrogen, maka semakin basa sifat
suatu larutan dan semakin tinggi nilai pH. Nilai pH juga menggambarkan
keseimbangan antara karbon dioksida, yang diregulasi oleh paru, dan
bikarbonat, ion yang bersifat basa yang diregulasi pleh ginjal ( Heitz dan
Horne, 2005). Keseimbangan asam-basa terjadi saat tubuh memproduksi
jumlah asam atau basa yang nilainya sama dengan jumlah asam atau basa
yang diekskresikan oleh tubuh. Keseimbangan ini menghasilkan konsentrasi
ion hidrogen yang stabil dalam cairan tubuh yang diekspresikan melalui nilai
pH. Kadar ion hidrogen yang normal penting untuk mempertahankan
integritas membran sel dan kecepatan aksi enzim seluler. Nilai pH 7 adalah
nilai yang normaol, nilai pH yang dibawah 7 berarti bersifat asam, dan diatas
7 bersifat basa.
Cairan tubuh dipertahankan dalam kisaran sempit yang sedikit
bersifat alkali. pH normal darah arteri adalah antara 7,35 dan 7,45. Asam
secara kontinu diproduksi selama metabolisme. Beberapa sistem tubuh,
termasuk buffer, sistem pernafasan, sistem renal, terlibat aktif dalam
mempertahankan kisaran pH yang sempit yang dibutuhkan untuk
keoptimalan fungsi. Bufer membantu mempertahankan keseimbangan asam-
basadengan menetralkan kelebihan asam atau basa. Paru dan ginjal
membantu mempertahankan pH normal baik dengan mengekskresiakan atau
mempertahankan asam dan basa.
Hubungan dengan kasus diatas adalah :

Tubuh manusia memiliki mekanisme pengatur untuk


mempertahankan keseimbangan asam-basa dan untuk beradaptasi terhadap
perubahan konsentrasi ion hidrogen jangka-pendek. Perubahan tersebut
terjadi selama melakukan olahraga fisik, sehingga ketika atlet selesai
pertandingan merasa haus dan selama pertandingan bisa menahan haus
karena terdapat ADH yang berperan menghambat mekanisme haus.

2. Mekanisme peran Bufer, paru, dan ginjal dalam mengatur keseimbangan :

Bufer :
Mencegah perubahan berlebihan dalam pH dengan mengeluarkan atau
melepaskan ion hydrogen. Jika kelebihan ion hidrogen terdapat dalam cairan
tubuh, buferberikatan dengan ion hidrogen, meminimalkan perubahan pH.
Saat cairan tubuh menjadi terlalu basa, buffer dapat melepaskan ion hidrogen,
sekali lagi untuk meminimalkan perubahan pH. Kerja buffer bersifat cepat,
tetapi kemampuannya terbatas dalam mempertahankan atau mengembalikan
keseimbangan asam-basa normal.
Sistem bufer utama dalam cairan ekstrasel adalah sistem bikarbonat
HCO dan asam karbonat (HCO). Saat asam yang kuat seperti asam
hidroklorida (HCl) ditambahkan, asam ini akan berkombinasi dengan
bikarbonat dan pH turun hanya sedikit. Sebuah basa yang kuat seperti
natrium hidroksida berkombinasi dengan asam karbonat, asam yang lemah
dalam pasangan buffer, dan pH tetap berada dalam rentang normal yang
sempit. Jumlah bikarbonat dan asam karbonat dalam tubuh bervariasi namun,
selama rasio 20 bagian bikarbonat berbanding 1bagian asam karbonat
dipertahankan, pH tetap berada dalam rentang normal 7,35 sampai 7,45.
Menambahkan asam yang kuat ke CES dapat mengubah rasio ini karena
bikarbonat berkurang dalam menetralkan asam. Apabila ini terjadi, pH
menurun, terjadi sebuah kondisi yang disebut asidosis. Rasio dapat juga
diganggu dengan menambahkan basa yang kuat ke CES, mengurangi asam
karbonat saat berkombinasi dengan basa. Dalam kasus ini pH meningkat
dank lien mengalami alkalosi.
Selain sistem bufer bikarbonat-asam karbonat, protein plasma,
hemoglobin, dan fosfat juga berfungsi sebagai bufer dalam cairan tubuh.
Paru :
Membantu mengatur keseimbangan asam-basa dengan membuang
atau mempertahankan karbon dioksida (CO), sebuah asam potensial. Jika
bergabung dengan air, karbon dioksida membentuk asam karbonat (CO
+HO HCO). Reaksi kimia ini bersifat reversible, asam karbonat diurai
menjadi karbon dioksida dan air. Bekerja sama dengan sistem bufer
bikarbonat-asam dan pH dengan mengubah kecepatan dan kedalaman
pernapasan. Respons sistem pernapasan terhadap perubahan pH berlangsung
cepat, terjadi dalam hitungan menit.
Karbon dioksida merupakan stimulator kuat pusat pernapasan. Apabila
kadar asam karbonat dan karbon dioksida dalam darah mengikat, pusat
pernapasan distimulasi dan kecepatan serta kedalaman pernapasan
meningkat. Karbon dioksida dikeluarkan dan kadar bikarbonat berlebihan,
kecepatan dan kedalaman pernapasan berkurang. Ini menyebabkan karbon
dioksida ditahan, kadar asam karbonat meningkat, dan kelebihan bikarbonat
dinetralkan.
Kadar karbon dioksida dalam darah diukur sebagai PCO, atau
tekanan parsial gas terlarut dalam darah. PCO adalah tekanan karbon
dioksida dalam darah vena. PaCO adalah tekanan karbon dioksida dalam
darah arteri. PaCO normal adalah 35 sampai 45 mm Hg.

Ginjal :
Walaupun bufer dan sistem pernapasan dapat mengompensasi
perubahan pH, ginjal merupakan pengatur akhir jamgka panjang dalam
keseimbangan asam-basa.Ginjal lebih lambat berespons terhadap perubahan,
memerlukan beberapa jam sampai beberapa hari untuk memperbaiki
ketidakseimbangan, tetapi responsnya lebih permanen dan selektif
dibandingkan sidtem lain.
Ginjal mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan secara
selektif mengekskresikan atau mempertahankan ion bikarbonat dan hidrogen.
Apabila terdapat kelebihan ion hidrogen dan pH turun (asidosis), ginjal
menyerap kembali dan meregenerasi bikarbonat dan mengekskresikan ion
hodrogen. Dalam kasus alkalosis dan pH tinggi, kelebihan bikarbonat
diekskresikan dan ion hidrogen dipertahankan. Kadar normal bikarbonat
serum adalah 22 sampai 26 mEq/L.
Ginjal memerlukan waktu sekitar beberapa jam hingga beberapa hari
untuk mengatur ketidakseimbangan asam-basa. dalam merespons
ketidakseimbangan asam-basa, ginjal meningkatkan atau menurunkan
produksi bikarbonat. Mereka mereabsorpsi bikarbonat dalam keadaan
kelebihan asam dan mengekskresikannya dalam keadaan kekurangan asam.
Ginjal juga menggunakan ion fosfat (PO) untuk mengekskresikan ion
hidrogen dengan membentuk asam fosfor (HPO). Pada akhirnya, ginjal
menggunakan mekanisme ammonia untuk mengatur keseimbangan asam-
basa. pada mekanisme ini, asam ammonia yang berada dalam tubulus ginjal
secara kimiawi akan berubah menjadi ion ammonia(NH), yang berikatan
dengan ion hidrogen membentuk ammonium (NH), yang diekskresikan
dalam urine, namun ion hidrogen dikeluarkan dari tubuh.
Hubungan antara pengaturan pernapasan dan ginjal pada
keseimbangan asam-basa akan dijelaskan lebih lanjut dalam kotak dibawah
ini.

Pengaturan Fisiologis Keseimbangan Asam-Basa


Paru Ginjal

CO+HO HCO H+HCO

Karbon Asam Hidrogen +

Dioksida +air karbonat bikarbonat

Paru dan ginjal merupakan dua sistem utama yang bekerja


secara terus menerus untuk membantu pengaturan
keseimbangan asam-basa didalam tubuh. Dalam reaksi
biokimia di atas, semua proses bersifat reversible dan
dapat maju dan mundur seiring dengan perubahan
kebutuhan tubuh paru dapat bekerja sangat cepat dan
melakukan tugasnya dengan mempertahankan atau
mengeluarkan karbon dioksida melalui pengubahan
kecepatan dan kedalaman pernafasan. Ginjal bekerja jauh
lebih lambat, ginjal dapat memerlukan waktu beberapa
jam sampai beberapa hari untuk mengatur keseimbangan
dengan mengekskresikan atau mempertahankan ion
hidrogen dan bikarbonat. Dalam kondisi normal, kedua
sistem tersebut bekerja sama untuk mempertahankan
homeostasis.
Hubungan dengan kasus diatas adalah :
Kehilangan cairan yang tidak dirasakan terjadi melalui paru. Disebut
kehilangan yang tidak dirasakan karena biasanya tidak disadari dan tidak
dapat diukur. Kehilangan cairan dapat meningkat sebagai respons terhadap
adanya perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan, seperti yang terjadi
pada atlet yang melakukan olahraga badminton. Selain itu, alat untuk
memberikan oksigen dapat meningkatkan kehilangan air yang tidak dirasakan
dari paru-paru. Hal ini dapat terjadi karena oksigen lebih kering daripada
udara di ruangan. Kehilangan cairan tertentu dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi tubuh yang normal. Ini dikenal sebagai kehilangan
mutlak. Sekitar 500ml cairan harus diekskresikan melalui ginjal untuk
menghilangkan produk sisa metabolisme dari tubuh. Maka dari itu selama
permainan bulutangkis atlet harus mengkonsumsi minuman Pocari sweet
sebanyak 500ml. untuk diekskresikan melalui ginjal untuk menghilangkan
produk sisa metabolisme dari tubuh.

Tubuh mendapatkan cairan dari beberapa sumber. Cairan tubuh hilang


melalui ginjal dalam bentuk urin, saluran intestinal dalam bentuk feses,
melalui keringat. Insensible Water Loss adalah kehilangan cairan yang tidak
dapat di persepsikan. Kehilangan cairan tubuh terjadi akibat kehilangan
cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal. Pengeluaran
cairan yang banyak dari dalam tubuh tanpa diimbangi pemasukan cairan yang
memadai dapat berakibat dehidrasi.

Buffer adalah zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambah


sedikit asam/basa atau ketika diencerkan. Buffer memiliki dua macam : asam
lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya. Buffer dalam tubuh
manusia adalah darah. Jika darah tidak memiliki buffer maka ketika minum
pocari sweat, tubuh akan dapat mengalami asidosis (pH darah asam). Buffer
dalam darah adalah jenis buffer yang terdiri dari asam lemah dan garamnya.
Asam lemah nya adalah asam karbonat dan garamnya adalah HCO3- .
Salah satu komponen pada pocari sweat adalah asam sitrat. Fungsi
asam sitrat sebagai pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat
pangan menjadi lebih asam, lebih basa, atau menetralkan pangan. Fungsi
asam sitrat sebagai buffer untuk menjaga pH dari pocari Sweat sehingga jika
pH tetap maka rasa tidak akan berubah. Asam sitrat dapat mencegah
pertumbuhan mikroba dan bertindak sebagai bahan pengawet. Kemudian pH
rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan.
Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, atlet harus minum
air berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi
sebagai sumber energi. Air berion bekerja sebagai perantara dalam reaksi-
reaksi biokimia dan berperan dalam proses metabolisme tubuh. Atlet kurang
disarankan meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak
mudah terserap tubuh. Jadi, sebelum bermasalah dengan cairan tubuh, harus
menjaga kadar air dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA :
Potter,Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Vaughans Bennita. 2013. Keperawatan Dasar. Yogyakarta: Andi
Kozier. Erb. Bermen. Snyder. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai