Anda di halaman 1dari 5

SOP INVENTARISASI

PENGELOLAAN PENYIMPANAN
DAN PENGGUNAAN BAHAN
BERBAHAYA

No. Dokumen:
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS GALIS H. SjaifulIlah,S.Kep,Ns,.M.M


KAB. PAMEKASAN NIP. 19670413 198803 1 008

1. Pengertian Suatu rangkaian kegiatan yang mencakup pencatatan atau pendaftaran


penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan/penggunaan,pengolahan bahan yang
karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan
pada kesehatan manusia,kerusakan property dan atau lingkungan
2. Tujuan Untuk menerangkan mekanisme inventarisasi ,pengelolaan,penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
3. Kebijakan 1. Inventarisasi bahan berbahaya
2. Penyimpanan bahan berbahaya
3. Monitoring penggunaan bahan berbahaya
4. Prosedur 1. Sanitarian
a. Mengidentifikasi semua bahan berbahaya untuk penanganan dan
penyimpanan sesuai ketentuan
b. Menerima informasi telah dilaksanakan pengelolaan bahan
berbahaya
c. Memonitor atau melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan
bahan berbahaya
d. Melakukan verifikasi di checklist monitoring
2. Pengelola barang
Menginventarisasi semua bahan berbahaya sesuai ketentuan yang
berlaku
3. Petugas laboratorium
a. Membuat jadwal monitoring penggunaan bahan berbahaya
b. Mengkoordinasikan dengan petugas terkait dengan
menginformasikan hasil monitoring

5. Unit Terkait - Petugas sanitarian


- Pengelola barang
- Petugas laboratorium
6. Dokumentasi - Buku inventarisasi bahan berbahaya
- Form monitoring bahan berbahaya
7. Rekamanhistorisperub
ahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggalmulaidiberlakukan
SOP PEMELIHARAAN DAN
PEMANTAUAN INSTALASI
LISTRIK, AIR, VENTILASI DAN
GAS

No. Dokumen:
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS GALIS H. SjaifulIlah,S.Kep,Ns,.M.M


KAB. PAMEKASAN NIP. 19670413 198803 1 008

1. Pengertian *Instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik,air limbah,air


bersih, telpon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan industri.
*Perawatan instalasi listrik terdiri dari perawatan rutin dan berkala, sedangkan
perbaikan/rehab dilakukan secara rutin dan berkala, sedangkan perbaikan/rehab
dilakukan hanya terhadap listrik yang rusak.
*Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
*Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan
kelembaban,debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di ruang
kerja memenuhi persyaratan kesehatan.
*Pencahayaan adalah jumlah penyinran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
*Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga
mengganggu atau membahayakan kesehatan.
2. Tujuan Sebagai pedoman perawatan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain
bagi selurah pengelola unit kerja di lingkungan puskesmas
3. Kebijakan a. UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3699 )
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002
c. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan
kualitas air dan pencemaran air (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
153, tambahan Lembaran Negara Nomor 416 )
4. Prosedur # Tata cara pelaksanaan listrik:
a. Instalasi untuk masing-masing peruntukkan sebaiknya menggunakan
kode warna dan label
b. Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik antara
jaringan distribusi air limbah dengan air bersih sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c. Jaringan instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi syarat
estetika.
d. Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus.
e. Pengoperasian instalasi sesuai dengan prosedur tetap yang telah
ditentukan.
f. Konstruksi instalasi di upayakan agar sesuai dengan standart desain yang
berlaku
g. Perawatan rutin
h. Perbaikan /rehab
i. Persetujuan pelaksanaan
j. Proses pengadaan jasa pemborongan
k. Pelaksanaan perbaikan/rehab dilaksanakan dengan swakelola
l. Pelaksanaan perbaikan/rehab dilaksanakan dengan kontraktor
m. Pelaporan
# Tata cara pelaksanaan air
a. Air bersih untuk keperluan perkantoran dapat diperoleh dari perusahaan
air minum, sumber air tanah atau sumber lain yang telah di olah sehingga
memenuhi persyaratan kesehatan.
b. Teredia air bersih utntuk kebutuhan karyawan sesuai dengan persyaratan
kesehatan.
c. Distribusi air bersih untuk klinik harus menggunakan sistem perpipaan
d. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran
fisik, kimia dan bakteriologis.
e. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak
penampungan dan pada kran terjauh untuk diperiksakan di laboratorium
minimal 2 kali setahun yaitu musim kemarau dan musim hujan.
# Tata cara pelaksanaan ventilasi
a. Suhu dan kelembaban agar ruang kerja klinik memenuhi persyaratan
kesehatan perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m
2. Bila suhu udara lebih dari 28 derajat celcius perlu menggunakan alat
penata udara seperti AC, kipas angin dan lain-lain
3. Bila suhu udara luar kurang dari 18 derajat celcius perlu
menggunakanpemanas ruangan
4. Bila kelembaban udara ruang kerja lebih dari 60 % perlu
menggunakan alat dehumudifier (misalnya: mesin pembentuk
aerosol)
b. Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan
tindakan sebagai berikut:
1. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak
menimbulkan kesialauan dan memiliki intensitas sesuai dengan
peruntukannya
2. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang
optimum dan bola lampu serung dibersihkan
3. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti
# Tata cara agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
perlu diambil tindakan sebagai berikut:
a. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar terhindar dari
kebisingan.
b. Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain:
meredam,menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon,
peninggian tembok, membuat bukit buatan dan lain-lain.
c. Rekayasa peralatan (enginering control)
# Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang kerja klinik tidak melebihi
konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan sebagai berikut:
a. Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik
b. Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur
c. Dilarang merokok di dalam ruang kerja
d. Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau
menyengat.

5. Unit Terkait Penanggungjawab klinik medika keluarga


6. Dokumentasi
7. Rekam Histori
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggalmulaidiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai